12
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

PPT Rest Plasenta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PPT Rest Plasenta

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

Page 2: PPT Rest Plasenta

KELOMPOK 5 : 1.Afif niswatul. U

2. Astutik 3. Dwi fitria sari

4. Nur mukharomatun

5. Retno ningsih6. Riya intan. F

7. Wahyu hadiningrum

Page 3: PPT Rest Plasenta

REST PLASENTA

Page 4: PPT Rest Plasenta

DEFINISI

Suatu bagian dari plasenta serta lobus yang tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara afektif. (Sarwono,2002;hal

31)

Tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin dan di keluarkan secara manual atau kuret, disusul oleh pemberian

obat melalui intra vena (Hanifa,2000;hal 197)

Tertinggalnya sisa plasenta dan membranya dalam cavum uteri.(syaifuddin,A.B,2002)

Tertinggalanya bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan post partum primer atau perdarahan

sekunder(Alhamsyah,2008)

Page 5: PPT Rest Plasenta

Tanda dan Gejala1. Yang selalu ada :a. Sub involusi uterusb. Nyeri tekan perutc. Perdarahan > 24 jam setelah

persalinan, perdarahan berat, terus menerus atau tidak teratur dan berbau jika disertai infeksi.

2. Yang kadang-kadang ada :a. Demamb. Anemia

Page 6: PPT Rest Plasenta

Penyebab

3. Status anemia dalam kehamilan

2. Parietas ibu

1. Umur ibu

Page 7: PPT Rest Plasenta

Gejala klinik

1. Sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertingagal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini

dapat menimbulkan perdarahan.2. Keadaan umum lelah3. Peningkatan denyut nadi4. Tekanan darah menurun 5. Pernafasan cepat6. Gangguan kesadaran atau syok7. Pasien pusing atau gelisah8. Tampak sisa plasenta yang belum keluar

Page 8: PPT Rest Plasenta

Diagnosa Rest Plasenta

1. Plasenta atau sebgian selaput tidak lengkap

2. Perdarahan segera atau terus menerus mengalir

3. Uterus tidak berkontraksi4. TFU tidak berkurang5. Nyeri tekan perut bawah6. Pucat dan terdapat

tanda-tanda syok (nadi cepat lemah)

Di tegakkan berdasarkan:1. Anamnesa2. Pemeriksaan umum:tekanan

darah,nadi,suhu,pernafasan3. Palapasi untuk mengetahui kontraksi

uterus dan tinggu fundus uteri4. Memeriksa plasenta dan ketuban

apakah lengkap atau tidak.5. Melakukan eksplorasi cavum uteri

untuk mencari6. Sisa plasenta atau selaput ketuban7. robekan rahim8. plasenta succenturiata9. Inspekulo:untuk melihat robekan

pada servik,vagina dan varises yang pecah

10.Pemeriksaan laboratorium:hb, hematokrit

11.Pemeriksaan USG

Page 9: PPT Rest Plasenta

1. Sumber infeksi dan perdarahan

potensial

2. Memudahkan terjadinya

anemia yang berkelanjutan

3. Terjadi plasenta polip

4. Degenerasi koroikarsinoma

5. Menimbulkan gangguan

pembekuan darah

KOMPLIKASI

Page 10: PPT Rest Plasenta

Upaya preventif :

PENCEGAHAN

1. Meningkatkan kesehatan ibu, sehingga tidak terjadi anemia dalam kehamilan.

2. Melakukan persiapan pertolongan persalinan secara legeartis.

3. Meningkatkan usaha penerimaan kb.4. Melakukan pertolongan persalinan di rumah

sakit bagi ibu yang mengalami perdarahan post partum.

5. Memberikan uterotonika segera setelah persalinan bayi, kelahiran plasenta dipercepat.

Page 11: PPT Rest Plasenta

PENATALAKSANAAN

1. Perbaiki keadaan umum ibu (pasang infus)2. Kosongkan kandung kemih3. Memakai sarung tangan steril4. Desinfeksi genetalia eksterna5. Tangan kiri melebarkan genetalia eksterna, tangan kanan dimasukkan

secara obstetri sampai servik6. Lakukan eksplorasi di dalam kavum uteri untuk mengeluarkan sisa plasenta7. Melakukan pengeluaran plasenta secara digital8. Setelah plasenta keluar semua dibberikan injeksi uterotonika.9. Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi10.Antibiotika ampisilin dosis awal 19 IV dilanjutkan dengan 3x1 gram oral

dikombinasikan dengan metrodinazol 1 gram supositoria dilanjutkan dengan 3x500 mg oral.

11.Observasi TTV dan perdarahan12.Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.

Page 12: PPT Rest Plasenta

TERIMA

KASIH