79
1.Pengertian evaluasi dan super visi BK model-model evaluasi 2.Apa yang dievaluasi dan supervisi dalam BK Bahan kajian : Program BK Tahunan, semestera, bulanan, mingguan, harian Hasil need asessment awal (dari berbagai isntrumen siswa) hasil analisis kebutuhan siswa Manajemen (biaya, personil, sarana, etc)

Evaluasi supervisi bk 1

Embed Size (px)

Citation preview

1. Pengertian evaluasi dan super visi BKmodel-model evaluasi

2. Apa yang dievaluasi dan supervisi dalam BK• Bahan kajian :

• Program BK Tahunan, semestera, bulanan, mingguan, harian

• Hasil need asessment awal (dari berbagai isntrumen siswa) hasil analisis kebutuhan siswa

• Manajemen (biaya, personil, sarana, etc)

Sebelum melaksanakan evaluasi, didahului dengan kegiatan :

MENGUKUR (MEASUREMENT)Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran. Ada 2 macam ukuran yaitu :1. Ukuran terstandart, seperti meter,

kilogram, takaran, dll.2. Ukuran tidak terstandart, seperti jengkal, depa, langkah, dll

Lanjutan....

Pengukuran ini bersifat kuantitatif seperti kebanyakan dilakukan untuk mengukur prestasi hasil belajar peserta didik (ulangan harian, mid semester, Ujian akhir semester, dll). Pengukuran ini kebanyakan menggunakan tes (di bidang pendidikan)

MENILAI (EVALUASION)

Mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu degan ukuran baik, buruk, tinggi, rendah, rajin, malas, bagus, jelek, halus-kasar, dll.

Penilaian ini bersifat kualitatif. Dalam bidang pendidikan penilaian ini kebanyakan untuk menilai kepribadian seseorang (melalui penilaian non tes seperti pengamatan, wawancara, dll)

Proses melakukan pengukuran dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana tingkat tercapainya tujuan pendidikan / pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Tercapainya hasil pengukuran ini digunakan untuk membuat suatu keputusan.

MENGEVALUASI

Evaluasi merupakan segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat koalitas kemajuan kegiatan terkait dengan mengacu pada kriteria tertentu (ketercapaian kompetensi, keterpenuhan kebutuhan).

SUBYEK DAN SASARAN EVALUASI

A. SUBYEK EVALUASISubyek dalam arti orang yg

melakukan pekerjaan evaluasi :1. Evaluasi tentang prestasi belajar sebagai subyek adalah guru2. Evaluasi sikap yg menggunakan skala, subyeknya dapat meminta petugas (yang mempunyai kemampuan) yg ditunjuk3. Evaluasi kepribadian dengan menggunakan alat ukur yg sudah distandardisasikan, subyeknya adalah ahli-ahli psikologi

SASARAN EVALUASI

Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yg menjadi titik pusat pengamatan, yaitu thd :1. INPUT, mencakup kemampuan,

kepribadian, sikap-sikap, dan intelegensi.2. TRANSFORMASI, meliputi kurikulum, materi, metode pembelajaran, cara penilaian, sarana/media pendidikan.3. OUTPUT, yaitu lulusan hasil pemrosesan input menjadi output.

Lanjutan …

TUJUAN / FUNGSI EVALUASI

A. Evaluasi berfungsi selektif.Untuk mengadakan seleksi/

evaluasi terhadap peserta didik antara lain :1. Memilih peserta didik yg dapat diterima di sekolah tertentu2. Memilih peserta didik untuk kepentingan kenaikan kelas3. Memilih peserta didik yg seharusnya mendapatkan penghargaan, dsb.

Lanjutan …

B.Evaluasi Berfungsi DiagnostikUntuk mengetahui data kemajuan atau kelemahan belajar peserta didik. Mereka yg maju / cepat dalam belajarnya, diberi kesempatan untuk maju sesuai irama perkembangannya / diberi pengayaan. Sedangkan mereka yg lemah dalam belajarya, perlu mendapat perbaikan agar tdk ketiggalan (diberi remedial)

C. Evaluasi Berfungsi PenempatanMenempatkan kemempuan peserta didik dalam kelompok belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Sekelompok peserta didik yg mempunyai hasil evaluasi yg sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajarnya.

Lanjutan …

D. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilannya ditentukan oleh faktor guru, metode pengajaran, kurikulum, sarana dan sistem manajemen / administrasi.

Lanjutan …

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING

PENGERTIAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

W.S. Winkel, (1991: 135), menjelaskan evaluasi program bimbingan adalah mencakup usaha menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Pelaksanaan evaluasi itu menuntut diadakan penelitian, dengan mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan diatas dasar data yang diperoleh mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan.

Lanjutan….

Dewa Ketut Sukardi (1990: 47) menyatakan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan adalah segala upaya tindakan atau proes untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan

Berdasarkan pengertian diatas, dapatlah dirumuskan bahwa :

1. Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu usaha yang menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling demi peningkatan mutu program bimbingan dan konseling.

2. Evaluasi program bimbingan dan konseling ialah suatu usaha penelitian, dengan cara mengumpulkan data secara sistematik, menarik kesimpulan atas data yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan menerapkan rencana perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf

ORIENTASI EVALUASI PROGRAM BK

Dalam hubungannya dng bimbingan dan konseling, yg perlu di evaluasi adalah programnya, yaitu : Program bimbingan dan Konseling di Sekolah seberapa jauh tujuan-tujuan program dapat dan telah dilaksanakan.

Lanjutan….

Dalam mengevaluasi program BK di sekolah, konselor harus dapat menentukan bagaimana baik & efektifnya program BK itu dalam membantu peserta didik mengembangkan aspek-aspek fisik, mental dan perasaannya sesuai dengan kematangan jiwa, pengalaman dan lingkungannya.

Lanjutan….

Apa yg harus dimiliki pada hakekatnya adalah :1. Bagaimana organisasi dan administasi program BK itu2. Bagaimana guru-guru & petugas Bimbingan lainnya berpartisipasi dalam melaksanakan program BK itu3. Bagaimana melaksanakan konseling4. Bagaimana penyelesaiannya semua catatan2

komulatifDi samping itu, evaluasi hendaknya juga menentukan sampai seberapa jauh program BK berhasil dlm membantu peserta didik mengembangkan cita-cita hidupnya sesuai dng minat, kebutuhan dan kemampuannya

Maksud dan Tujuan evaluasi Program BK

1. Memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan yang dilaksanakan2. Untuk meneliti secara periodik hasil

pelaksanaan program BK agar dpt diketahui bagian program mana yg perlu diperbaiki3. Untuk memperkuat perkiraan-perkiraan (asumsi) yang mendasari pelaksanaan program Bimbingan. Salah satu dari pikiran-pikiran itu yang perlu mendapat evaluasi iaah nyata tidaknya Bimbingan itu benar-benar efektif dalam membantu peserta didik mengembangkan secara memuaskan tingkah laku dan sikap yang bai

Lanjutan…..4. Untuk melengkapi bahan-bahan infrmasi dan

data yang diperlukan yang dapat digunakan dalam memberikan Bimbingan kepada murid-murid secara perseorangan. Hasi daripada macam-macam tes yang diberikan, seperti: tes kepribadian, tes bakat dan tes hasil belajar murid, akan sangat membantu guru dan petugas-petugas Bimbingan lainnya dalam menentukan sifat dan macam bantuan yang perlu di berikan kepada counselee (murid).

5. Untuk mendapatkan dasar yang sehat bagi kelancaran pelaksanaan hubungan masyarakat. Apa yang telah dilaksanakan oleh sekolah dlm bidang Bimbingan akan dapat dijadikan pegangan yang kuat dalam menghadapi kritik-kritik yang dilancarkan oleh orang tua murid dan unsur-unsur masyarakat lainnya mengenai kegunaan program Bimbingan.

1. Mengetahu kemajuan program Bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling

2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu

Secara umum penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program Bimbingan dan konseling

bertujuan untuk:

Secara oprasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program BK diajukan untuk:

a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling

b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas dari layanan BK

c. Mengetahui jenis layanan yang sudah dan belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan

d. Mengetahi sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam menjunjung pelaksanaan BK

e. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat terhadap pelaksaaan program BK

Lanjutan …

Fungsi Evaluasi program BK

memperoleh umpan balik dan memberikan informasi pada pihak yang terkait. atauSbg. feed-Back bagi Konselor dan sebagai Informasi kepada pihak lain tentang perkembangan siswa

EVALUASI PROGRAM

TUJUANMengetahui keter-

laksanaan kegiatandan ketercapaian

tujuan dari programyang telah ditetapkan

LANGKAH-LANGKAH1. Merumuskan Masalah2. Menyusun instrumen3. Mengumpulkan dan

Menganalisis data4. Melakukan followup

HASIL1. Kualitas ketaqwaan2. Kualitas konsep diri

3. Kualitas Sikap dan kebia-saan belajar

4. Sikap siswa thd program BK5. Kualitas prestasi belajar

6. Kualitas akhlak

PROSES1. Kesesuaian antara

Pelaksanaan dg Rancangan

2. Tingkat partisipasi personil3. Hambatan yg dialami4. Respon stakeholder

FUNGSI1. Sbg.feed-Back bagi Konselor

2. Sbg.Informasi kpd pihak lain ttg perk.siswa

ASPEK YANGDIEVA-LUASI

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI

Merancang Tindak Lanjut

Melakukan Perbaikan atauPengembangan Program

JENIS EVALUASI PROGRAM BK DI SEKOLAH

Jenis evaluasi pelaksanaan program BK di sekolah mencakup empat komponen, yaitu :

1. Evaluasi Peserta Didik (Input)2. Evaluasi Program3. Evaluasi Proses4. Evaluasi Hasil

Evaluasi Peserta Didik (Input)

Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan konseling di sekolah, maka pemahaman terhadap peserta didik yang mendapatkan bimbingan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman mengenai peserta didik perlu dilakukan sedini mungking.

Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta didik diterima di sekolah bersangkutan

Lanjutan ….

Adapun jenis data yang dikumpulkan dari peerta didik dapat berupa: kemampuan sekolastik umum, bakat, minat, kepribadian, prestasi belajar, riwayat kependidikan, riwayat hidup, cita-citapendidikan/jabatan, hobi dan penggunaan waktu luang, kebiasaan belajar, hubungan social, keadaan fisik dan kesehatan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan minat terhadap mata pelajaran sekolah.

EVALUASI PROGRAM

Jenis evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program bimbingan dan konseling disekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling disekolah dibagi menjadi beberapa kegiatan layanan, yaitu: layanan kepada peserta didik, guru, kepala sekilah dan layanan kepada orang tua siswa/masyarakat. Kegiatan operasional dari masing-masing layanan hendaknya disusun dalam suatu sistematika tertentu. Jenis evaluasi pelaksanan program ini memerlukan alat-alat/ instrument evaluasi yang baik.

EVALUASI PROSES

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapakn dalam program BK di sekolah, dituntut proses pelaksanaan program bimbingan yang mengarah kepada tujuan yang di harapkan. Di dalam pelaksanaan program BK di sekolah banyak faktor yang terlibat yang perlu di evaluasi, diantaranya:

1. Organisasi dan administrasi program bimbingan dan konseling

2. Petugas pelaksana atau personel (Tenaga professional & Tenaga non professional)

Lanjutan……

3. Fasilitas dan perlengkapana. Fasilitas teknis: tes, inventori, angket, format, dsbb. Fasilitas fisik, seperti Ruang konselor, Ruangan konseling, Ruang tunggu; Ruang pertemuan; Ruang administrasi bimbingan dan kosnseling; Ruang penyimpanan alat-alat; Ruang penyimpanan data.c. Perlengkapan seperti: meja, kursi, filling cabinet, files, lemari, rak, papan media bimbingan, mesin ketik, alat perekaman dan pandang dengar, dsbd. Anggaran biayae. Kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

EVALUASI HASIL Jenis evalusi pelaksanaan program ini diadakan melalui

peninjauan thd hasil yg diperoleh seseorang yg berpartisipasi dalam kegiatan2 bimbingn & melalui peninjauan thd kegiatan itu sendiri dalam berbagai aspeknya. Peninjauan evaluatif itu memusatkan perhatian pada efek2 yg dihasikan sesuai dengan tujuan2 bimbingan yg dikenal dng nama evaluasi produk / evaluasi hasil.

Jadi, untuk memperoleh gambaran ttg keberhasilan dr pelaksanaan prog. bimbingan di sekolah dpt dilihat dr hasil yang diperoleh dari pelaksanaan layanan BK di sekoah, maka harus dilihat dalam diri siswa yg memperoleh layanan bimbingan itu sendiri. Penilaian terhadap hasil lebih menekankan kepada pengumpulan data/informasi mengenai keberhasilan dan pengaruh kegiatan layanan bimbningan yg telah diberikan. Dng kata lain, evaluasi terhadap hasil ditunjukan pada pencapaian tujuan program, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING

a. Pelaksana2 bimbingan di sekolah tidak mempunyai waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK b. Pelaksana2 bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya, shg kemampunnyapun dlm mengevaluasi pelaksanaan program BK sangat bervariasi termasuk dlm menyusun, membakukan & mengembangkan instrumen evaluasi.

Lanjutan….

c. Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah yang valis, reliable, dan objektif.

d. Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, atau pelatihan khusus yang berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada umumnya, penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

Lanjutan….

e. Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Tidak dapat diragukan lagi untuk memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan baya yang cukup mahal dan perlu biaya yang banyak.

f. Belum adanya guru inti atau instruktur BK yg ahli dlm bidang evaluasi pelaksanaan peogram BK di sekolah. Sampai saat ini kebanyakan yg terlibat dlm bidang ini adalah dr perguruan tinggi yg sudah tentu konsep & kerangka kerjanya tidak berorientasi kepada kepentingan sekolah

g. Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan yg tegas & baku belum ada sampai saat ini.

PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PROGRAM BK

Menurut Gibson and Mitchell (1981), Depdikbud (1993) mengemukakan beberapa prinsip yang semestinya diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan peogram BK, sebagai berikut :1. Evaluasi yang efektif menuntup pengenalan terhadap tujuan2 program2. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas.3. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional

Lanjutan….

d. Menuntut umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow-up) sehingga hasilnya dpt digunakan unt membuat kebijakan / keputusan.

e. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan. Hal ini bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling bukan merupakan kgiatan yang bersifat insidental, melainkan proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan.

PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BK

1. Fase persiapan2. Fase persiapan alat / instrument evaluasi3. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi4. Fase menganalisis hasil evaluasi5. Fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi

FASE PERSIAPANPada fase persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah2 yg dilalui adalah:1. Langkah pertama penetapan aspek2 yg dievaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil, meliputi :

a. kesesuaian antara program dengan pelaksanaan,

b. keterlaksanaan program, c. hambatan yang dijumpai, d. dampak terhadap KBM/Kegiatan

Pelayanan BKe. respon konseli, sekolah, orang tua,

masyarakatf. perubahan kemajuan dilihat dari

capaian tujuan layanan, capaian tugas perkembangan dan hasil relajar, keberhasilan lulusan

Lanjutan….

2.Langkah-langkah kedua penetapan kriteria keberhasilan evaluasi.Misalnya, bila proses aspek kegiatan yang akan dievaluasi maka kriteria yang dapat dievaluasi ditinjau dari: lingkungan bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah.

3.Langkah ketiga penetapan alat-alat/ instrument evaluasiMisalnya aspek proses kegiatn yang hendak dievaluasi dengan kriteria bagian b diatas, maka instrument yang harus digunakan ialah: ceklis, observasi kegiatan, tes situsasi, wawancara, dan angket

Lanjutan….4.Langkah keempat penetapan

prosedur evalusiSeperti contoh pada butir b dan c di atas, maka prosedur evaluasinya mlalui: penelaahan, kegiatan, penelaahan hasil kerja, konfrensi kasus, dan lokakarya

3. Langkah kelima penetapan tim penilaian atau evaluator Berkaitan dengan contoh diatas, maka yang harus menjadi evaluator dalam penilaian proses kegiatan ialah: ketua bimbingan dan konseling, kepala sekolah, tim bimbingan dan konseling, dan konselor

Dalam fase kedua ini dilakukan kegiatan diantaranya: a. Memilih alat-alat/instumen evaluasi yang ada atau menyusun dan mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan.b. Pengadaan alat-alat instrument evaluasi yang akan digunakan

FASE PERSIAPAN ALAT ATAU INSTRUMEN EVALUASI

FASE PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI PROGRAM BK

Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu:a. Persiapan pelaksanaan kegiatan evaluasi;b. Melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

FASE MENGANALISIS HASIL EVALUASI

Dalam fase analisis hasil evaluAsi dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan mengacu kepada jenis datanya. Data-data itu, diantarnya:a. Tabulasi data;b. Analisis hasil pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik

FASE PENAFSIRAN ATAU INTERPRESTASI & PELAPORAN

HASIL EVALUSI Pada fase ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis data dng kriteria penilaian keberhasilan & kemudian diinterprestasikan dng memakai kode2 tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dlm rangka perbaikan dan atau pengembangan program layanan BK.

LANGKAH-LANGKAH EVALUASI

1. Merumuskan masalah atau instrumentasi,

2. Mengembangkan instrumen pengumpul data,

3. Mengumpulkan dan menganalisis data,

4. Melakukan tindak lanjut

EVALUASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA :

1. Mengamati partisipasi konseli dalam kegiatan,

2. Mengungkap pemahaman konseli atas bahan yg diterima atau masalah yg dialami,

3. Mengungkapkan keguanaan layanan & perolehan konseli dari partisipasinya dalam aktivitas layanan,

4. Mengungkapkan minat konseli thd layanan lebih lanjut,

5. Mengamati perkembangan konseli,6. Mengungkapkan kelancaran proses &

suasana kegiatan layanan. Evaluasi ini berupa deskripsi tentang aspek yang dievaluasi.

METODE/PENDEKATAN EVALUASI PROGRAM BK

Pendekatan evaluasi pelaksanaan program BK dapat dilakukan dng berbagai cara & kegaitan. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan program BK di antaranya: metode survey, metode observasi, metode ekperimental, dan metode studi kasus

METODE SURVEI

Metode survei ini merupakan usaha untuk mengenal keadaan sesungguhnya dari suatu sekolah secara menyeluruh sebagai mana adanya. Hal tersebut sangat berguna untuk menentukan kegiatan sekolah selanjutnya dalam rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa, melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi, dan memperbaiki hubungan antara unsur-unsur yang mendukung kehidupan sekolah tersebut

METODE OBSERVASI

Perencanaan yang rinci, pembuatan pedoman atau kriteria, dan keterlibatan lebih dari satu orang dalam observasi akan diperoleh data yang lebih terarah, tepat dan objektif

METODE EKSPERIMENTAL

Metode eksperimental dimaksudkan untuk mempelajari satu kelompok atau lebih yang menyangkut apakah tujuan layanan yang diharapka itu dapat tercapai atau belum dan apakah layanan tersebut efektif dan efisien atau tidak.Studi eksperimental perlu menggunakan metode ilmiah yang mencakup suatu penetapan sebelumnya

METODE STUDI KASUS

Metode studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan seorang siswa yang sijadikan objek studi kasus. Sebelum melakukan studi kasus perlu di tetekan hal-hal yang dianggap tentang diri seorang siswa (klien) yang berkaitan dengan usaha layanannya.Penekanannya pada perkembangan kepribadiannya, di samping itu metode ini banyak manfaatnya bagi konselor dalam mengevaluasi efisiensi dan efektifnya kegiatan-kegiatan bimbingan yang dilaksanakannya

Adapun sumber data yg perlu dihubungi, sangat tergantung pd jenis data / informasi yg diperlukan. Sumber2 data yg dapat dihubungi antara lain :1. Kepala sekolah;2. Wakil kepala sekolah;3. Koordinator BK4. Konselor sekolah5. Guru mata pelajaran;6. Personel sekolah lainnya;7. Siswa dan teman dekatnya;8. Orang tua dan masyarakat;9. Para ahli atau lembaga-lembaga terkait.

SUMBER DATA/INFORMASI EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BK

KRITERIA PENILAIAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BK

Menurut pandangan Shertzer and Stone (1981); WS. Winkkel, (1991), dan Dewa Ketut Sukardi (1990), sejumlah cirri yang melekat pada program bimbingan yang baik, tetapi cirri-ciri itu belum merupakan kriteria-kriteria yang memenuhi persyaratan sebagai dalam studi evaluatif.Adapun cirri-ciri yang dimaksud secara rinci dijelaskan sebagai berikut:a. Ciri-Ciri Eksternalb. Ciri-Ciri Eksternal

CIRI-CIRI EKSTERNAL

1. Terdapat seorang tenaga ahli bimbingan untuk setiap 150 orang siswa, dengan alasan rasio ini pada umumnya memungkinkan konselor untuk melayani populasi siswa secara memadai;

2. Tenaga2 bimbingan menpunyai kualifikasi dalam hal pendidikan perjabatan di bidang BK;

3. Terdapat system kartu pribadi (commulatif record) yg memuat data yg relevan tentang setiap siswa, yg dikelola dengan baik & digunakan secara actual dalam memberikan bimbingan kepada siswa;

4. Terdapat sumber2 informasi pendidikan dan jabatan (carrer information) yg lengkap, mudah untuk dimanfaatkan dan secara berkala diperbaharui

5. Tersedia sarana2 material dan teknis memadai6. Tersedia dana financial yg cukup, shg kegiatan2 dpt

berjalan & tidak sering mengalami kemacetan karena tidak tersedia dana;

7. Pelayanan bimbingan menjangkau seluruh populai siswa & tidak terbatas pd kelompok siswa tertentu / tingkatan kelas tertentu;

8. Tersedia suatu rencana program yg jelas dan tertuangkan dalam sebuah dokumen tertulis sebagai pegangan

Lanjutan….

CIRI-CIRI INTERNAL

1.Program bimbingan bersumber pada kebutuhan2 siswa yg nyata & realistik;

2.Sifat2 bimbingan yang menonjol ialah sifat prefentif dan developmental;

3.kegiatan2 bimbingan diarahkan untuk mencapai tujuan2 tertentu;

4.Terdapat keseimbangan ygg wajar antara layanan2 bimbingan dng mengingat kebutuhan2 siswa manakah yg sebaiknya dilayani dengan layanan tertentu;

5.Stabilitas layanan bimbingan kepada siswa terjamin;

6.Fleksibelitas dlm pengelolaan program;7.Staf pembimbing mempunyai semangat kerja

yg tinggi.

Lanjutan….8. Staf pembimbing menghindari pengambilan

sikap “sudah tahu segala-galanya, mampu memecahkan persoaln sendiri, dan tidak membutuhkan dari ahli lain”.

9. Staf pembimbing mampu menjelaskan secara memuaskan sifat dan ciri khas dari layanan yang mereka berikan;

10. Para konselor siswa dan konselor sekolah saling mengenal, dalam arti konselor mengetahui nama dari siswa-siswa yang dilayani dan para siswa mengenal konselor mereka;

11. Koordinator bimbingan membuktikan dirinya sebagai orang yg berkualifikasi secara akademik dan mampu mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bimbingan sambil membina hubungan antar pribadi dengan rekan-rekan seprofesi.

Terwujud dalam kejelasan program, proses implementasi, hasil yang dicapai, informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi dan factor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan.

AKUNTABILITAS PROGRAM BK

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI

Merancang Tindak Lanjut

Melakukan Perbaikan atauPengembangan Program

Tindak lanjut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling, dengan merujuk pada hasil evaluasi yg telah dilakukan.

Mengingat hasil evaluasi pelaksanaan BK akan menunjukkan kelebihan & kekurangan, maka diperlukan langkah2 nyata yg diperlukan untuk menghilangkan kekurangan2 tersebut dng melakukan perubahan2 dlm program BK selanjutnya.

Melakukan perubahan dlm program BK diantaranya menuntut perencanaan baru, reorganisasi dlm pengelolaan program, pengadaan kegiatan2 & sarana baru, modifikasi tenaga bimbingan yang berbeda daripada sebelumnya.

TINDAK LANJUT

KESIMPULAN

Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan suatu usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan dan dan pengarahan staf.

Lanjutan “KESIMPULAN”

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling kemudian untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas srtategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Untuk itu evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus sesuai prinsip, prosedur dan metode evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

Tugas “EVALUASI PROGRAM BK”

• Pilih salah satu program BK antara : Mingguan, Bulanan, Tahunan.

• Kemudian jelaskan: a. Apa yang dimaksud dengan tujuan

Evaluasi Program BKb. Fungsi Evaluasi Program BKc. Aspek-aspek Evaluasi Program BKd. Langkah-langkah Evaluasi Program BK

MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (EPP)

A. Berbagai Model EPP Model EPP adalah pendekatan, pola kerja, atau strategi.Tujuan berbagai model sama, yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi dan menyediakan bahan bagi pengambil keputusan untuk menentukan tindak lanjut program.

Stephen Isaac (1986) membagi model EPP menjadi empat:1. model berorientasi tujuan (goal oriented)2. model berorientasi pada keputusan (decision oriented)3. model berorientasi pada kegiatan dan orang-orang

yang menangani (transactional oriented)4. model berorientasi pada pengaruh dan dampak

program (research oriented)

66

Kaufman dan Thomas membagi model EPP menjadi delapan:

1. Model berorientasi pada tujuan, goal oriented evaluation model (Tyler)

2. Model lepas tujuan, goal free evaluation model (Scriven)3. Model formatif-sumatif, formative-summative evaluation

model (Scriven)4. Model deskripsi pertimbangan, countenance evaluation

model (Stake)5. Model responsif, responsive evaluation model (Stake)6. Model dari UCLA yaitu CSE, CSE-UCLA model 7. Model CIPP, CIPP evaluation model (Stufflebeam)8. Model kesenjangan, discrepancy model (Malcom Provus)

67

68

1. Model Evaluasi Berorientasi pada Tujuan, Goal Oriented Evaluation Model (Tyler)

Model EPP yang paling awal dikembangkan, Evaluasi dilakukan terus-menerus secara berkesinam-bungan, untuk mengecek sejauh mana tujuan peogram telah terlaksana

2. Model Evaluasi Lepas Tujuan, Goal Free Evaluation Model (Michael Scriven)

Model ini hanya memperhatikan tujuan umum program, tidak mementingkan tujuan khusus (tujuan komponen),Perhatian evaluator tertuju pada penampilan komponen-komponen program yang bersangkutan,Penampilan program diidentifikasi baik yang positif (hal yang diharapkan) dan yang negatif (hal yang tidak diharapkan).

3. Model Evaluasi Formatif-Sumatif, Formative-Summative Evaluation Model (Michael Scriven)

Pada model ini, evaluator selalu melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi pada saat program masih berjalan.Tujuan evaluasi formatif ialah untuk mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan.Evaluator juga melakakukan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi pada akhir program.Tujuan evaluasi sumatif ialah untuk mengukur ketercapaian program

69

4. Model Evaluasi Deskripsi Pertimbangan, Countenance Evaluation Model (Stake)

Model ini menekankan pada dua operasi pokok, yaitu:a. Deskripsi (description), berisi tujuan apa

yang diharapkan dari program dan pengamatan apa yang terjadi;

b. Pertimbangan (judgment), c. Ada tiga tahap evaluasi program, yaitu:d. Anteseden (antecedents, context),e. Transaksi (transaction, process),f. Keluaran (output, outcomes)..

70

71

5. Model Evaluasi dari UCLA yaitu CSE, CSE-UCLA model

UCLA adalah singkatan dari University of California Los Angeles, sedangkan CSE ialah Center for The Study of Evaluation.Model CSE-UCLA mempunyai lima tahap evaluasi, yaitu: perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak.

Model ini disempurnakan oleh Fernandes menjadi empat tahap, yaitu:a. Needs Assesment (hal yang perlu dipertimbangkan,

kebutuhan, dan tujuan jangka jauh)b. Program Planning (rencana disusun berdasarkan

analisis kebutuhan)c. Formative Evaluation (keterlaksanaan program)d. Summative Evaluation (hasil dan dampak dari

program).

6. Model Evaluasi CIPP, CIPP evaluation model (Stufflebeam)

Dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan dari Ohio State UniversityMerupakan model yang paling dikenal dan banyak diterapkan

CIPP adalah singkatan dari:Context Evaluation : evaluasi thd. konteksInput Evaluation : evaluasi thd. masukanProcess Evaluation : evaluasi thd. prosesProduct Evaluation : evaluasi thd. hasil

Konteks, masukan, proses, dan hasil adalah sasaran evaluasi atau komponen dari program.CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai suatu sistem.

72

7. Model Evaluasi Kesenjangan, Discrepancy Model (Malcolm Provus)Model ini menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Program terdiri atas sejumlah komponen, kesenjangan terjadi antara tujuan khusus komponen dengan realisasi pelaksanaan komponen.

Stephen Isaac (1986) memberikan empat model dan Kaufman serta Thomas memberikan delapan model evaluasi program, berarti ada 11 model evaluasi program.Model-model EPP dapat dibagi menjadi empat:1) model yang menekankan pada komponen atau objek sasaran, 2) model yang menekankan pada tahap atau langkah,3) model yang menekankan pada gabungan antara komponen atau objek sasaran dan langkah,3) model yang menekankan pada kesenjangan. Model kesenjangan berlaku bagi semua kegiatan evaluasi program, yaitu mengukur perbedaan antara apa yang seharusnya dicapai dengan apa yang sudah riil dicapai

73

B. Ketepatan Penentuan Model EPP1. Makna Ketepatan Model

Ketepatan penentuan model EPP artinya antara jenis program dengan jenis EPP ada harapan keeratan tautan.Jenis program:

a. Program PemrosesanProgram pemrosesan adalah program yang kegiatan

pokoknya mengubah bahan mentah (input) menjadi bahan jadi sebagai hasil proses (output), seperti pembelajaran dan pelatihanCiri khusus program pemrosesan ialah adanya sesuatu

yang semula berada dalam kondisi awal sebagai masukan, sesudah digarap melalui transformasi (alat pemrosesan) berubah menjadi suatu keluaran yang menjadi tujuan program.

74

75

b. Program Layanan Program layanan (service) adalah suatu kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan pihat tertentu sehingga merasa puas sesuai dengan tujuan program, seperti program perpustakaan dan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ciri khusus program layanan ialah adanya “raja” yang dilayani.

c. Program umum Program umum tidak memiliki ciri khusus sebagaimana program pemrosesan atau program layanan, tetapi tetap merupakan implementasi suatu kebijakan, contohprogram Dies Natalis Universitas dan berbagai jenis perlombakan siswa/mahasiswa.

2. Model untuk Program Pemrosesan

No Program Model EPP Keterangan

1 Pemrosesan Evaluasi Berorientasi Tujuan

Cocok

2 Pemrosesan Evaluasi Lepas Tujuan Cocok

3 Pemrosesan Evaluasi Formatif-Sumatif

Cocok

4 Pemrosesan Evaluasi Deskripsi Pertimbangan

Cocok

5 Pemrosesan Evaluasi CSE-UCLA Sangat cocok

6 Pemrosesan Evaluasi CIPP Sangat cocok dan tepat

7 Pemrosesan Evaluasi Kesenjangan Cocok

76

3. Model untuk Program Layanan

4. Model untuk Program UmumEvaluasi terhadap program umum dilakukan terhadap komponen program, yang secara rinci diuraikan menjadi indikator . Semua model EPP cocok dipakai untuk program umum

No Program Model EPP Keterangan

1 Layanan Evaluasi Berorientasi Tujuan

Cocok

2 Layanan Evaluasi Lepas Tujuan Cocok

3 Layanan Evaluasi Formatif-Sumatif

Cocok

4 Layanan Evaluasi Deskripsi Pertimbangan

Cocok

5 Layanan Evaluasi CSE-UCLA Sangat cocok

6 Layanan Evaluasi CIPP Cocok dan tepat

7 Layanan Evaluasi Kesenjangan Cocok

77

C. Rancangan Evaluasi Program1. Rancangan Evaluasi

Evaluasi program adalah penelitian dengan kekhususan tertentu, evaluasi program juga memerlukan proposal dan rancangan evaluasi.Proposal adalah sebuah rencana kerja yang menggam-barkan semua kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi, lengkap, rinci, disertai biaya

Rancangan evaluasi merupakan bagian dari proposal evaluasi, jadi isinya lebih sempit. Rancangan evaluasi merupakan peta perjalanan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh evaluator dalam melakukan evaluasi

78

79

2. Rancangan Evaluasi Program Pemrosesan, Layanan, dan Umum

a. Judul Evaluasi Programb. Alasan Dilaksanakan Evaluasi Programc. Tujuan Evaluasi Programd. Pertanyaan Evaluasie. Metode Evaluasif. Prosedur Kerja dan Langkah-langkah Kegiatan

Evaluasi