20
1. Mengapa kita harus memahami betul makna yang sebenarnya dari “pembangunan”? Jawaban; Karena pembangunan mempunyai makna atau arti yang berbeda-beda bagi setiap orang, oleh sebab itu hakikat dan karakter dasar atas konsep pembangunan dan maknanya yang akan disampaikan harus ditelaah terlebih dahulu secara teliti. Bebarapa Makna “Pembangunan” : a. Menurut pengertian akademis ilmu ekonomi yang ketat, istilah pembangunan (development) secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perkonomian nasional yang kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat statis dalam kurun waktu yang cukup lama untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikan pendapatan nasional bruto (Gross National Income) tahunan, atau untuk mengukur tingkat kemajuan pembangunan adalah dengan melihat tingkat pendapatan perkapita (income per Capita) atau GNI per kapita. b. Pembangunan pada dasarnya bukan hanya sebuah fenomena ekonomi. Karena pada akhirnya proses pembangunan harus mampu membawa umat manusia melampaui pengutamaan materi dan aspek – aspek keuangan dari kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses multidimensional, yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi atas sistem-sistem ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Selain peningkatan pendapatan dan output, proses pembangunan juga berkenaan dengan serangkaian perubahan yang bersifat radikal atas struktur-struktur kelembanggaan, sosial dan administrasi serta sikap-sikap masyarakat dan dalam banyak kasus bahkan merambah adat istiadat, kebiasaan dan sistem kepercayaan yang hidup dalam masyarakat bersangkutan.

TUGAS MID EKBANG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS MID EKBANG

1. Mengapa kita harus memahami betul makna yang sebenarnya dari

“pembangunan”?

Jawaban;

Karena pembangunan mempunyai makna atau arti yang berbeda-beda bagi

setiap orang, oleh sebab itu hakikat dan karakter dasar atas konsep

pembangunan dan maknanya yang akan disampaikan harus ditelaah terlebih

dahulu secara teliti.

Bebarapa Makna “Pembangunan” :

a. Menurut pengertian akademis ilmu ekonomi yang ketat, istilah

pembangunan (development) secara tradisional diartikan sebagai

kapasitas dari sebuah perkonomian nasional yang kondisi ekonomi

awalnya kurang lebih bersifat statis dalam kurun waktu yang cukup lama

untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikan pendapatan nasional

bruto (Gross National Income) tahunan, atau untuk mengukur tingkat

kemajuan pembangunan adalah dengan melihat tingkat pendapatan

perkapita (income per Capita) atau GNI per kapita.

b. Pembangunan pada dasarnya bukan hanya sebuah fenomena ekonomi.

Karena pada akhirnya proses pembangunan harus mampu membawa

umat manusia melampaui pengutamaan materi dan aspek – aspek

keuangan dari kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembangunan

harus dipahami sebagai suatu proses multidimensional, yang melibatkan

reorganisasi dan reorientasi atas sistem-sistem ekonomi dan sosial secara

keseluruhan. Selain peningkatan pendapatan dan output, proses

pembangunan juga berkenaan dengan serangkaian perubahan yang

bersifat radikal atas struktur-struktur kelembanggaan, sosial dan

administrasi serta sikap-sikap masyarakat dan dalam banyak kasus

bahkan merambah adat istiadat, kebiasaan dan sistem kepercayaan yang

hidup dalam masyarakat bersangkutan.

c. Meskipun konsep pembangunan biasa diartikan dalam konteks nasional

tetapi jangkauannya yang sangat luas telah memaksa dilakukannya

serangkaian modifikasi ataupun penyesuaian yang bersifat mendasar atas

sistem-sistem ekonomi dan sosial internasional.

Page 2: TUGAS MID EKBANG

Jadi memahami makna pembangunan merupakan langkah awal untuk

melakukan pembangunan disegala bidang, karena pembangunan itu mempunyai

tiga nilai inti yaitu :

- Kecukupan (substenance), kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan

papan.

- Harga diri, mendajadi manusia seutuhnya yaitu adanya dorongan dari

dalam diri sendiri untuk menghargai diri sendiri, merasa diri pantas pantas

dan layak melakukan atau mengejar sesuatu.

- Kebebasan dari sifat menghamba, kemampuan untuk memilih. Nilai ketiga

yang terkandung dalam makna pembangunan adalah konsep

kemerdekaan atau kebebasan manusia dalam arti mampu berdiri tegak

sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materi dalam

kehidupannya.

Dengan mengetahui dan memahami nilai inti dari makna pembangunan,

maka tujuan pembangunan dapat dicapai dengan baik. Tujuan pembangunan

tersebut adalah :

- Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang

kebutuhan hidup yang pokok

- Peningkatan standar hidup, yang tidak hanya berupa peningkatan

pendapatan tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja,

perbaikan kualitas pendidikan dan peningkatan perhatian terhadap nilai-

nilai kultur dan kemanusiaan

- Perluasan piliha-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta

bangsa secara keseluruhan, yakni membebaskan mereka dari belitan

sikap menghamba dan ketergantungan bukan hanya terhadap orang atau

Negara-negara lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang

berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka.

2. Jelaskan pendapat Dudley Seers tentang makna dari pembangunan??

Jelaskan pula pendekatan “capabilities” dari Sen.

Jawaban ;

Pendapat Dudley Seers tentang makna pembangunan adalah :

Untuk mendefenisikan makna Pembangunan Dudley mengajukan serangkaian

pertanyaan mendasar tentang makna pembangunan, sebagai berikut : apa

Page 3: TUGAS MID EKBANG

yang telah terjadi dengan kemiskinan penduduk di Negara itu ? bagaimana

dengan tingkat penganggurannya? Adakah perubahan-perubahan yang

berarti atas penanggulangan masalah ketimpangan pendapatan? Jika ketiga

permasalah tersebut selam periode tertentu sedikit banyak telah teratasi,

maka tidak diragukan lagi bahwa periode tersebut memang merupakan

periode pembangunan bagi Negara yang bersangkutan, akan tetapi jika satu,

dua, atau bahkan semua dari ketiga persoalan mendasar teresebut menjadi

semakin buruk, maka Negara itu tidak bisa dikatakan telah mengalami proses

pembangunan yang positif meskipun barangkali selama kurun waktu

tersebut, pendapatan perkapitanya mengalami peningkatan hingga dua kali

lipat.

Jadi menurut Dudley makna pembangunan itu adalah jika pada suatu Negara

sudah bisa mengatasi masalah kemiskinan penduduknya, tingkat

penganggurannya serta berhasil melakukan perubahan – perubahan dalam

mengatasi masalah tersebut dalam periode tertentu, maka Negara tersebut

sudah melakukan pembangunan dan sebaliknya jika Negara tersebut tidak

bisa mengatasi masalah-masalah mendasar tersebut berarti Negara belum

mengalami pembangunan.

Pendekatan “capabilitas” Amartya Sen

Bahwa “kapabilitas untuk berfungsi (capabilities to function)” adalah yang

paling menentukan status miskin-tidaknya seseorang. Sen berkata ,

“pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai

tujuan akhir. Pembangunan haruslah lebih memperhatikan peningkatan

kualitas kehidupan yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati.”

Menurut Sen, bahwa tingkat kemiskinan tidak dapat diukur dari tingkat

pendapatan atau bahkan dari utilitas seperti pemahaman konvensional,

yang paling penting bukanlah apa yang dimiliki seseorang ataupun

kepuasan yang ditimbulkan dari barang-barang tersebut melainkan

apakah yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan barang-barang

tersebut.

Yang berpengaruh terhadap kesejahteraan bukan hanya karakteristik

komoditi yang dikonsumsi seperti dalam pendekatan utilitas, tetapi

Page 4: TUGAS MID EKBANG

mamfaat apa yang dapat diambil oleh konsumen dari komoditi-komoditi

tersebut.

Contoh; banyak hal yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan

komputer pribadi tetapi belum tentu dapat dimengerti atau bahkan tidak

diketahui sama sekali, apalagi digunakan oleh orang awam terhadap

komputer yang begitu banyak fitur-fiturnya maka komputer dengan

fungsi-fungsi yang tidak terpakai adalah sama saja dengan komputer yang

tidak memiliki fungsi-fungsi tersebut.

Penilaian seseorang tentang seperti apa hidup yang dianggap berharga

tidak sama dengan apa saya yang dapat memberikan kesenangan

terhadap orang tersebut. Apabila kita menyamakan utilitas dengan tingkat

kesenangan, maka akan sangat mungkin seseorang yang sangat miskin

untuk memilih tingkat utilitas yang sangat tinggi karena mereka sangat

bahagia dan puas, serta belajar menghargai sekecil apapun kenayamanan

yang mereka alami.

Sen mendefenisikan “kapabilitas sebagai kebebasan yang dimiliki

seseorang dalam arti pilihan Functioning, dengan fitur-fitur personal yang

dimilikinya (perubahan karakteristik menjadi functioning) dan kontrol yang

dimilikinya terhadap komoditi “

Menurut Sen, kapabilitas seseorang dapat saja ditunjukkan oleh

penghasilan atau pendapatannya yang memiliki utilitas. Banyak Negara

berkembang yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi tetapi

memiliki standar kesehatan dan pendidikan yang rendah sebagai kasus

“pertumbuhan tanpa pembangunan namun untuk mengkonversikan

karakteristik komoditi menjadi fungsi yang sesuai, dalam banyak hal yang

penting, jelas membutuhkan kesehatan dan pendidikan selain

pendapatan.

Pentingnya pengembangan potensi manusia . bagi Sen ekonomi

seharusnya lebih mengembangkan kemampuan yang melekat dalam diri

manusia dan memperbanyak opsi yang terbuka untuk mereka ketimbang

berusaha memproduksi lebih banyak barang atau bagaimana memahami

cara untukmemaksimalkan kepuasan. Konsekuensinya dia sangat kritis

terhadap Ekonomi kesejahteraan tradisional yang menganggap bahwa

Page 5: TUGAS MID EKBANG

pedagangan bebas dapat memaksimalkan kesejahteraan individu yang

rasional.

Jadi pembangunan menurut Sen adalah sebuah “kebebasan”

(Development is a freedom), hidup yang bebas dari parasit/penyakit,

bebas dari kemiskinan, bebas dari kebodohan dan bebas melakukan

segala sesuatu dengan menggunakan komoditi dan karakteristik yang

dimiliki olehnya dan memiliki utilitas dalam bentuk kesenangan yang

ditimbulkan oleh functioning tersebut.

3. Jelaskan teori atau model pertumbuhan Harrod-Domar. Berikan Contoh

Jawaban ;

Asumsi-asumsi dalam teori atau model Pertumbuhan Harrod-Domar adalah :

Teori dengan menggunakan mekanisme perekonomian yang

mengandalkan peningkatan investasi demi mempercepat pertumbuhan

ekonomi.

Perekonomian dalam keadaan full employment dan barang-barang modal

yang diproduksi masyarakat digunakan secara penuh.

Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga konsumen

dan sektor rumah tangga produsen

Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya

pendapatan nasional. Berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol (S= s

Y).

Investasi didefenisikan sebagai perubahan stok modal dan dilambangkan

∆K, sehingga I=∆K. tetapi karena stok modal (K) mempunyai hubungan

langsung dengan output total (Y). seperti yang ditunjukkan oleh COR=K/Y

= k atau ICOR= ∆K/∆Y=k, atau ∆K=k. ∆Y

Bahwa pertumbuhan GDP (∆Y/Y) ditentukan secara bersama-sama oleh

rasio tabungan (s) serta rasio modal-output nasional (k). persamaan

tersebut menyatakan bahwa tanpa adanya intervensi pemerintah, tingkat

pertumbuhan pendapatan Nasional akan secara langsung atau secara

positif berbanding lurus dengan rasio tabungan (yakni semakin banyak

bagian GDP yang ditabung dan di investasikan, maka akan lebih besar

rasio modal-output nasional atau k, maka tingkat pertumbuhan GDP akan

semakin rendah.

Page 6: TUGAS MID EKBANG

Dalam kondisi keseimbangan model dua sektor S=I, karena S = s Y, dan

I=∆K=k. ∆Y maka s Y = k. ∆Y atau bentuk Persamaan teori Harrod-

Domar :

s= Rasio Tabungan Nasional

k= Rasio Modal–Output Nasional

Agar bisa tumbuh dengan pesat, tingkat perekonomian harus menabung

dan menginvestasikan sebanyak mungkin bagian GDP-nya. Semakin

banyak yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju

pertumbuhan perekonomian akan semakin cepat.

Kelemahan Teori Harrod – Domar :

Dalam jangka panjang nilai MPS dan ICOR tidaklah konstans seperti

yang diasumsikan oleh Harrod-Domar. Hal ini berarti perlu adanya

modifikasi-modifikasi persyaratan pertumbuhan yang mantap (Steady

growth) yang diinginkan.

Asumsi bahwa tenaga kerja dan modal digunakan dalam proporsi yang

tetap tidaklah dapat dipertahankan. Pada umumnya tenaga kerja

menggantikan modal dan perekonomian dapat bergerak mulus kea rah

lintasan pertumbuhan yang mantap. Dalam kenyataan. Lintasan ini

tidaklah begitu stabil sehingga perekonomian harus mengalami inflasi

kronis, atau pengangguran kronis.

Teori Harrod-Domar mengabaikan perubahan-perubahan harga.

Padahal perubahan harga selalu terjadi setiap saat dan sebaliknya

dapat menstabilkan situasi yang tidak stabil.

Asumsi suku bunga tidak berubah tidaklah relevan, suku bunga dapat

berubah yang akhirnya akan mempengaruhi investasi.

Contoh ;

Jika diketahui bahwa rasio modal-output nasional dari suatu Negara

berkembang adalah 4, dan rasio total tabungannya mencapai 7 persen

dari GD, maka dengan menggunakan persamaan Harrod-Domar kita dapat

mengetahui bahwa Negara berkembang tersebut mengalami pertumbuha

ekonomi sebesar ;

Page 7: TUGAS MID EKBANG

1,75 %

Jadi Negara berkembang tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi

sebesar 1,75%.

Kemudian, jika tingkat tabungan neto nasional Negara itu ditingkatkan

dari 7 persen menjadi 15%, misalnya melalui kenaikan pajak, penerimaan

bantuan luar negeri, dan / atau pengurangan konsumsi secara umum

maka pertumbuhan GDP Negara itu dapat ditingkatkan dari 1,75%

menjadi :

3,75%

4. Jelaskan relevansi teori Rostow pada proses pembangunan di Sumatera Barat

umumnya, di Kabupaten Kepulauan Mentawai khususnya. Berikanlah contoh

Jawaban ;

Relevansi teori Rostow pada proses pembangunan di Sumatera Barat

umumnya, Kabupaten Kepulauan Mentawai khususnya.

Teori Rostow mengatakan bahwa :

Untuk mengidentifikasi semua masyarakat atas dasar dimensi-dimensi

ekonomi mereka dengan cara membagi ke dalam lima tahapan yaitu :

1. Tahapan masyarakat tradisional

2. Tahapan penyusunan kerangka dasar tahapan tinggal landas menuju

pertumbuhan berkesinambungan

3. Tahapan Tinggal Landas

4. Tahapan tahapan menuju kematangan ekonomi

5. Tahapan tahapan konsumsi missal yang tinggi

Negara-negara maju seluruhnya telah melampaui tahapan tinggal landas

menuju pertumbuhan ekonomi berkesinambungan yang berlangsung

secara otomatis, sedangkan Negara-negara yang sedang berkembang

atau yang masih terbelakang, pada umumnya masih berada dalam

tahapan masyarakt tradisional atau tahapan kedua yakni tahapan

penyusunan kerangka dasar tinggal landas.

Relevansi Teori Rostow dengan Pembangunan di Sumatera Barat

adalah kondisi sumatera barat saat ini sedang persiapan memasuki tahapan

tinggal landas karena pembangunan perekonomian Sumatera Barat secara

Page 8: TUGAS MID EKBANG

umum sampai saat ini masih didominasi oleh sektor pertanian walaupun

peranan sektor pertanian memperlihatkan kecendrungan yang menurun dari

tahun ke tahun (data Statistik Sumbar).

Perkembangan tersebut memperlihatkan bahwa peranan sektor

pertanian masih tetap dominan dan diperkirakan akan tetap menjadi

penggerak perekonomian Sumatera Barat di masa depan dimana sebagian

besar penduduk Sumatera Barat menggantungkan kehidupannya pada sektor

ini. Karena itu, pembangunan sektor pertanian pada tahun 2006-2010 akan

menjadi prioritas pembangunan dalam kerangka pengembangan ekonomi

Sumatera Barat.

Peranan sektor industri dalam perekonomian daerah selama 1990-

2010 dibandingkan dengan rata-rata nasional relatif kecil. Keadaan ini

menunjukkan masih lemahnya peran sektor industri dalam perekonomian

daerah. Rendahnya pertumbuhan ekonomi sektor industri (barang dan jasa)

mencerminkan semakin beratnya tantangan dalam penyediaan lapangan

kerja di masa datang.

Krisis ekonomi telah mengakibatkan terjadinya keterbatasan dana

pembangunan daerah. Hal ini disebabkan antara lain oleh penurunan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penurunan yang sangat besar terjadi pada

penerimaan retribusi daerah dan pajak daerah. Keadaan mencerminkan

dampak kelesuan kegiatan perekonomian daerah sejak krisis ekonomi. Upaya

peningkatan PAD dilakukan guna meningkatkan dana pembangunan untuk

mendukung kegiatan pembangunan daerah. Sejak beberapa tahun terakhir

PAD Sumatera Barat memperlihatkan perkembangan yang positif. Nilai PAD

meningkat dari Rp. 85,2 milyar pada tahun 2000 menjadi Rp. 406,5 milyar

pada tahun 2005. Jumlah PAD yang relatif rendah memperlihatkan kendala

yang dihadapi pemerintah daerah memacu kegiatan pembangunan.

Keterbatasan dana pembangunan karena rendahnya PAD (Pendapatan

Asli Daerah) harus dapat diisi oleh dana investasi dari swasta nasional atau

asing. Namun demikian, upaya peningkatan investasi swasta tersebut sering

mendapat hambatan karena kondisi stabilitas dalam negeri akibat

ketidakpastian politik, hukum dan keamanan nasional. Realisasi penanaman

modal dalam negeri (PMDN) selama periode 1993-1996 menunjukkan

kecenderungan menurun. Demikian pula Penanaman Modal Asing yang juga

menunjukkan kecenderungan menurun pada periode yang sama. Namun

demikian, setelah tahun 1998 pertumbuhan PMDN kembali meningkat dan

Page 9: TUGAS MID EKBANG

mencapai sekitar 8,2% pada periode 2001-2004. Sedangkan pada periode

yang sama, pertumbuhan PMA cenderung menurun tetapi dengan

pertumbuhan cukup tinggi yaitu sekitar 11,6 %. Untuk mendorong

peningkatan investasi swasta tersebut maka upaya untuk meningkatkan

kegiatan promosi tentang peluang investasi di Sumatera Barat berikut

pelayanan administrasi yang profesional perlu terus ditingkatkan.

Jadi dengan melihat kondisi Sumatera Barat saat ini yang telah mengalami

perubahan atau pergerakan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan

sektor investasi di Sumatera Barat, maka relevansinya dengan teori Rostow

adalah Pertumbuhan perekonomian dan pembangunan Sumatera Barat Berada

dalam tahapan prasyarat tinggal landas dimana Pembangunan ekonomi

menurut Rostow adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan

karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan keadaan sistem

politik, struktur sosial, sistem nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya.

Jika perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan

sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah mencapai proses pertumbuhan

yang demikian sifatnya, dimana pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi,

boleh dianggap sudah berada pada tahap prasyarat tinggal landas.

Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu

masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai

pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustainable growth). Menurut Rostow,

pada tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi secara

otomatis. Rostow menekankan pula kenaikan tingkat investasi hanya mungkin

terjadi jika terjadi perubahan dalam struktur ekonomi. Kemajuan disektor

pertanian, pertambangan dan prasarana harus terjadi semata-mata dengan

proses peningkatan investasi. Pembangunan ekonomi hanya dimungkinkan oleh

adanya kenaikan produktivitas di sektor pertanian dan perkembangan di sektor

pertambangan.

Menurut Rostow, kemajuan sektor pertanian mempunyai peranan penting

dalam masa peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas. Peranan sektor

pertanian tersebut antara lain, pertama, kemajuan pertanian menjamin

penyediaan bahan makanan bagi penduduk di pedesaan maupun diperkotaan.

Hal ini menjamin penduduk agar tidak kelaparan dan menghemat devisa kerena

import bahan makanan dapat dihindari. Kedua, kenaikan produktivitas di sektor

pertanian akan memperluas pasar dari berbagai kegiatan industri. Kenaikan

pendapatan petani akan memperluas pasar industri barang-barang konsumsi,

Page 10: TUGAS MID EKBANG

kenaikan produktivitas pertanian akan memperluas pasar industri-industri

penghasil input pertanian modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk

kimia, kenaikan pendapatan disektor pertanian akan menciptakan tabungan

yang bisa digunakan sektor lain (terutama industri) sehingga bisa meningkatkan

investasi di sektor-sektor lain tersebut. (sumber data Statistik Prop.Sumbar).

Sementara itu jika dikaitkan dengan pembangunan Kabupaten Kepulauan

Mentawai khususnya dengan teori Rostow maka Kabupaten Kepulauan Mentawai

masih berada dalam tahapan masyarakat tradisional karena menurut Rostow,

yang dimaksud dengan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang fungsi

produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi relative masih primitive

(yang didasarkan pada ilmu dan teknologi pra-Newton) dan cara hidup

masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional,

tetapi kebiasaan tersebut telah turun-menurun.

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten termuda di

Sumatera Barat yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Padang

Pariaman. Berbentuk kepulauan yang terdiri dari empat pulau besar yakni, pulau

Siberut, Sipora, Pagai Utara, Pagai Selatan dan tersebar lebih dari 40 pulau-pulau

kecil lainnya. Kepulauan ini terletak di Samudera Hindia, Dengan jumlah

penduduk sekitar 53.000 jiwa. Tersebar di 4 kecamatan : Siberut Utara, Siberut

Selatan, Sipora dan Sikakap, dan sejak tahun 2008 sudah mengalami pemekaran

menjadi 10 kecamatan, yakni ditambah kecamatan Siberut Tengah, Siberut

Barat, Siberut Barat Daya, Sipora Utara, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Tua

Pejat merupakan ibukota Kabupaten, yang terletak diPulau Sipora.

Kabupaten Kepulauan Mentawai berdiri pada tahun 1999 berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Kepulauan Mentawai, berarti usia kabupaten Kepulauan Mentawai

masih tergolong muda yaitu 10 (sepuluh) tahun dan selama 10 tahun itu

belum ada perubahan yang signifikan.

Masyarakat Mentawai dikatakan masih masyarakat tradisional hingga kini

karena Mentawai masih menjadi salah satu daerah terbelakang di Indonesia,

dimana masyarakatnya masih terbelakang, dan pertumbuhan perekonomiannya

masih sangat lambat, pasar-pasar tradisional yang ada masih sangat kecil yang

diciptakan oleh sekelompok kecil masyarakat di daerah tersebut, tingkat

pendidikan masih rendah, tingkat pengangguran masih tinggi, tingkat kesehatan

masih rendah, pembangunan pada setiap daerah belum merata, industri kecil

Page 11: TUGAS MID EKBANG

dan menengah belum ada, bahan-bahan pokok pada umumnya berasal dari luar,

tingkat produktifitas perpekerja masih rendah, oleh kerena itu sebagian besar

sumberdaya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian. Dalam

sektor pertanian ini, struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu mobilitas vertikal

anggota masyarakat dalam struktur sosial kemungkinan sangat kecil.

Maksudnya adalah bahwa kedudukan seseorang dalam masyarakat tidak akan

berbeda dengan nenek moyangnya.

Sementara itu kegiatan politik dan pemerintahan di Mentawai jika

dikaitkan dengan gambaran Rostow, adanya kenyataan bahwa walaupun

kadang-kadang terdapat sentralisasi dalam pemerintahan, tetapi pusat

kekuasaan politik di daerah-daerah berada pada tangan para tuan tanah atau

kepala suku yang ada di daerah tersebut. Kebijaksanaan pemerintah pusat selalu

dipengaruhi oleh pandangan para tuan tanah (kepala suku) di daerah tersebut,

akibatnya rencana pembangunan yang telah diprogramkan oleh pemerintah

pusat sulit jalankan sebab masyarakat Mentawai sulit menerima perubahan, hal

ini terjadi karena kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat dan budaya

masyarakat Mentawai yang masih tertutup dari daerah luar.

Beberapa faktor yang menyebabkan Kabupaten Kepulauan Mentawai

menjadi daerah terbelakang / tertinggal adalah ;

1. Sumber daya manusia yang masih terbatas

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan faktor yang sangat

berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Mentawai

mempunyai sumber daya alam yang melimpah namun itu bukanlah jaminan

suksesnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kalau tidak didukung

oleh Sumber Daya Manusia dengan jumlah dan tingkat keahliannya dalam

mengolah SDA yang ada. Sumber Daya Manusia yang dimaksud meliputi

pandangan hidup yang sudah maju, tingkat kebudayaan, sikap atau penilaian

mereka terhadap pekerjaan, akses untuk mendapatkan informasi dan besar

kecilnya keinginan untuk memperbaiki diri secara kreatif dan otonom.

2. Rendahnya tingkat pendidikan

Rendahnya tingkat pendidikan di berbagai bidang ilmu pengetahuan

mengakitbatkan masyarakat mentawai mengalami kesulitan dalam

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tidak bisa menerima

perubahan dengan cepat karena ketidaktahuan tentang pentingnya sekolah

dan pembangunan. Masyarakat Mentawai masih banyak yang buta huruf,

Page 12: TUGAS MID EKBANG

dimana tingkat pendidikan mereka rata-rata hanya Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) bahkan hanya tamat Sekolah Dasar (SD) dan ada juga yang

tidak mau sekolah karena tidak mampu membayar uang sekolah.

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat mentawai mengakibatkan

mata pencarian masyarakatnya tidak bervariasi dan masih sangat tradisional,

seperti bertani dan mencari ikan dengan cara tradisional, karena belum

adanya pengetahuan tentang bertani dan menangkap ikan yang baik,

sehingga hasilnya pun hanya cukup untuk dikonsumsi sehari dan esoknya

mesti bekerja keras lagi supaya bisa makan. Oleh sebab itu pendapatan

masyarakatnya sangat rendah , membiayai hidup sehari-hari saja susah

apalagi biaya untuk sekolah akhirnya tingkat pengangguran semakin tinggi.

Tingkat pendidikan yang rendah juga diakitbatkan karena tidak adanya

informasi dan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat

untuk membangun ekonomi keluarga dan ekonomi pemerintah daerah pada

umumnya, hal ini berkaitan dengan susahnya akses ke mentawai. Akibatnya

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di mentawai sangat lambat.

3. Keadaan geografis Mentawai

Mentawai merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari empat pulau

besar, pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan.

Dengan daerah yang terpisah-pisah mengakibatkan penduduk mentawai

mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar daerah yang satu dengan

daerah yang lain apalagi dengan penduduk diluar pulau Mentawai, hal ini

diakibatkan karena akses yang tidak lancar, dimana jalan darat yang

menghubungkan daerah-daerah di Mentawai belum ada. Untuk saat ini masih

mengandalkan perhubungan laut dengan menggunakan perahu dan

Speedboat sebagai akses antar desa dan kapal laut untuk akses ke luar pulau

mentawai, pun demikian jumlahnya masih sangat sedikit dan masyarakat pun

sangat kesulitan karena biaya untuk membeli, menyewa speedboat dan

ongkos kapal sangat mahal. Akibatnya pertukaran penduduk antar desa

jarang terjadi, dan akhirnya komunikasi antar masyarakat mentawai dan

masyarakat luar pun terputus. Meskipun sudah ada radio atau televisi namun

tidak semua masyarakat mentawai yang memilikinya karena keterbatasan

Aliran Listrik (PLN) yang hanya sampai di ibukota Kecamatan saja sementara

didesa-desanya belum masuk listrik. Akses internet pun tidak ada (hanya di

Ibukota Kabupaten Mentawai, itupun masih sangat terbatas). Sehingga

Page 13: TUGAS MID EKBANG

masyarakat mentawai kesulitan dalam memperoleh informasi tentang

berbagai hal.

4. Pembangunan yang tidak merata

Meskipun mentawai sudah menjadi satu Kabupaten, sebagai Daerah

Otonom mentawai masih sulit dalam melakukan pembangunan, baik

pembangunan masyarakatnya maupun sarana dan prasarana (infrastruktur)

yang memadai. Ini disebabkan oleh kekurangan Sumber Daya Manusia

Aparatur yang berkualitas dan berkompeten dalam menjalankan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

SDM Aparatur yang tidak mempunyai kemampuan dalam mengemban

jabatan yang ditugaskan kepadanya yang mengakibatkan pelaksanaan

pembangunan diseluruh daerah Mentawai tidak berjalan dengan baik dan

tidak merata, hanya terfokus pada satu tempat atau daerah yang mudah

dijangkau sementara daerah-daerah terpencil selalu terabaikan akibatnya

pertumbuhan pembangunan di Mentawai tidak seimbang, hanya terfokus

pada ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan. Kurangnya perhatian

khusus dari pemerintah pusat juga mengakibatkan lambatnya pertumbuhan

pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai

Contohnya :

Di Mentawai masih terdapat pasar-pasar tradisional menggunakan sistem

barter. Masyarakat yang ada di daerah pedalaman pergi ke ibukota

kecamatan dengan perahu sederhana membawa hasil ladang seperti

pisang, ubi, keladi, sayur-sayuran dan buah-buahan untuk dijual dengan

cara menukarnya dengan kebutuhan pokok seperti beras, gula, garam,

ikan dan pakaian.

Sistem pertanian masyarakat Mentawai masih sangat sederhana, karena

tidak tau cara bercocok tanam yang baik dan tidak menggunakan pupuk,

mengikuti cara bertani yang turun-temurun sehingga hasilnya pun tidak

maksimal hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian kecil di

jual dengan cara barter yang tidak sesuai dengan harga pasar pada

umumnya.

Masyarakat mentawai belum bisa mengolah bahan mentah menjadi

barang jadi, seperti mengolah rotan jadi kursi, mengolah papan menjadi

alat-alat rumah tangga karena belum ada industri besar bahkan industri

Page 14: TUGAS MID EKBANG

rumah tangga pun belum ada, sehingga lapangan kerja pun sangat sulit,

akhirnya pengangguran pun meningkat.

Transportasi antar daerah masih banyak yang menggunakan perahu kecil

yang sangat tradisional, belum menggunakan mesin hanya mengandalkan

kekuatan otot tangan untuk mendayung. Sehingga untuk keluar daerah

sangat susah karena tergantung pada musim atau cuaca.

Belum ada jalan darat yang menghubungkan desa-desa di Mentawai.

Hanya jalan setapak itu pun sangat sulit dilalui karena melewati hutan

belantara, sungai, bukit dan lembah.

Masyarakat Mentawai masih banyak yang berfikiran kolot dan takut

dengan perubahan. Selalu curiga dengan pendatang, terutama

masyarakat yang ada di desa pedalam.

5. Bagaimana pendapat bapak/ibu jika teori Lewis diterapkan dalam

pembangunan di Indonesia.

Jawaban :

Teori Lewis Membahas tentang Surplus Tenaga Kerja dua Sektor ;

1. Sektor tradisional, yaitu sektor pedesaan subsisten yang kelebihan

penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja yang

sama dengan nol, ini merupakan situasi yang memungkinkan Lewis untuk

mendefenisikan kondisi surplus tenaga kerja (surplus labor) sebagai suatu

fakta bahwa jika sebagian tenaga kerja tersebut ditarik dari sektor

pertanian, maka sektor itu tidak akan kehilangan outputnya.

2. Sektor industri perkotaan modern yang tingkat produktivitasnya tinggi dan

menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer sedikit demi

sedikit dari sektor subsisten. Perhatian utama dari model ini diarahkan

pada terjadinya proses pengalihan tenaga kerja, serta pertumbuhan

output dan peningkatan penyerapan tenaga kerjadi sektor modern.

Teori Pembangunan lewis dibangun atas 4 asumsi utama:

1. Surplus tenaga kerja di sektor tradisional

2. Pekerja Menghasilkan Output yang sama

3. ada pasar tenaga kerja yang kompetititf disektor modern sampai surplus

penawarannya = 0

4. Tingkat hasil yang semakin menurun disektor industri modern

Page 15: TUGAS MID EKBANG

Menurut saya Model Lewis ini kurang sesuai jika diterapkan di Indonesia

karena meskipun model dua-sektor Lewis ini sederhana dan secara umum sudah

dapat menggambarkan pengalaman sejarah pertumbuhan ekonomi di Negara-

negara Barat, namun empat dari asumsi-asumsi utamanya ternyata sama sekali

tidak cocok dengan kenyataan institusional dan ekonomis di sebagian besar

Negara-negara Dunia Ketiga (Negara-negara yang sedang berkembang)

termasuk Negara Indonesia, dimana terdapat beberapa kelemahan dalam teori

Arthur Lewis antara lain :

a) Model ini mengasumsikan bahwa tingkat pengalihan tenaga kerja dan

penciptaan kesempatan kerja di sektor modern sebanding dengan tingkat

akumulasi modal sektor modern. Semakin cepat tingkat akumulasi modalnya,

semakin tinggi tingkat pertumbuhan sektor modern dan semakin cepat pula

penciptaan lapangan kerja baru, akan tetapi hal tersebut tidak sesuai jika

kuntungan yang diperoleh oleh para kapitalis justru diinvestasikan kembali

dalam bentuk barang-barang modal yang lebih canggih dan lebih hemat

tenaga kerja. Artinya tambahan stok modal yang dimamfaatkan untuk

kemajuan teknologi hemat tanaga kerja memerlukan lebih sedikit tenaga

kerja bagi setiap unit output daripada teknologi yang sebelumnya sehingga

meskipun jumlah output telah meningkat sangat besar, upah keseluruhan

dan kesempatan kerja tetap saja tidak berubah.

b) Asumsi bahwa dipedesaan terjadi kelebihan tenaga kerja, sedangkan

diperkotaan terjadi penyerapan faktor-faktor produksi secara optimal (full

employment) tetapi di negara-negara yang belum berkembang seperti

Indonesia jumlah pengangguran diperkotaannya (Jakarta) cukup besar tetapi

hanya sedikt surplus tenaga kerja di pedesaan. Menurut para ekonom yang

lain asumsi Lewis tentang surplus tenaga kerja dipedesaan tidak sahih.

Misalnya di Sumatera Barat ada budaya merantau maka setiap pemuda yang

sudah merasa cukup usianya dan mampu bekerja akan pergi merantau ke

kota-kota besar untuk meningkatkan taraf hidupnya sehingga di desa tidak

terjadi surplus tenaga kerja bahkan semakin berkurang.

c) Asumsi tentang adanya pasar tenaga kerja yang kompetitif di sektor modern

akan dapat menjamin keberlangsungan upah riil di perkotaan yang konstan

sampai pada suatu titik dimana surplus tenaga kerja habis terpakai, tidak

dapat diterima karena perusahaan-perusahaan multinasional cendrung untuk

Page 16: TUGAS MID EKBANG

menghapuskan atau meniadakan kekuatan-kekuatan kompetitif yang terjadi

di pasar tenaga kerja sektor modern di Negara-negara Dunia Ketiga.

d) Asumsi tingkat hasil yang semakin menurun di sektor industri modern, akan

tetapi banyak fakta yang membuktikan bahwa tingkat hasil yang semakin

meningkat juga terjadi di sektor tersebut, sehingga menciptakan masalah

atau kasus dalam pembuatan kebijakan pembangunan. Di Indonesia banyak

industri-industri modern yang memperoleh keuntungan yang semakin

meningkat tanpa kesejahteraan buruh atau pekerjanya serta tidak

mempedulikan kehidupan lingkungan atau masyarakat disekitarnya,

akibatnya kesenjangan sosial semakin jelas terlihat, yang kaya makin kaya,

yang miskin tambah miskin.

Jadi model perubahan struktural dua sektor rumusan Lewis mungkin tidak cocok

diterapkan di Indonesia akan tetapi dari teori Lewis tersebut kita bisa

mengetahui betapa pentingnya upaya-upaya untuk menganalisis keterkaitan

tertentu yang terdapat diantara sektor pertanian tradisional dengan sektor

industri modern dalam proses pembangunan suatu Negara.