8
NAMA : HARMANSYAH NRP : 310.910.5001 Kerangka Pola Pikir Usaha “Sari Tebu Murni” (sumber dari internet) Perencanaan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan. Membuka usaha Sari Tebu Murni adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha. Usaha dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan agar usaha tersebut dapat terbantu untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan. Dengan memperhatikan studi kelayakan usaha dan riset pemasaranya maka kita dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian resiko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin. Kerangka Pola Pikir Usaha Sari Tebu Murni : Bab 1 Pendahuluan 1.1.Tujuan Pengembangan Usaha 1.2.Studi Kelayakan Usaha 1.3.Usulan Usaha Bab 2 Pengembangan Produk 2.1.Konsep Produk 2.2.Pengembangan Produk 2.3.Persiapan Produksi Bab 3 Positioning Produk

Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

NAMA : HARMANSYAHNRP : 310.910.5001

Kerangka Pola Pikir Usaha “Sari Tebu Murni” (sumber dari internet)

Perencanaan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan. Membuka usaha Sari Tebu Murni adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha.

Usaha dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan agar usaha tersebut dapat terbantu untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan. Dengan memperhatikan studi kelayakan usaha dan riset pemasaranya maka kita dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian resiko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.

Kerangka Pola Pikir Usaha Sari Tebu Murni :

Bab 1 Pendahuluan 1.1.Tujuan Pengembangan Usaha 1.2.Studi Kelayakan Usaha 1.3.Usulan Usaha

Bab 2 Pengembangan Produk 2.1.Konsep Produk 2.2.Pengembangan Produk 2.3.Persiapan Produksi

Bab 3 Positioning Produk 3.1.Segmentasi Targeting Dan Positioning Produk 3.2 Uji Studi Positioning Produk

Bab 4 Marketing Mix 4.1.Penentuan Harga 4.2.Penentuan Produk/Merek 4.3.Promosi 4.4.Distribusi/Tempat Penjualan

Bab 5 Uji Pemasaran 5.1.Strategi Penjualan 5.2 Studi Hasil Penjualan

Bab 6 Penutup

Page 2: Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

NAMA : HARMANSYAHNRP : 310.910.5001

Rencana Usaha Proposal Bisnis “Sari Tebu Murni” (sumber dari internet)

Perencanaan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan. Membuka usaha Sari Tebu Murni adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha.

Usaha dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha walau dalam skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang ternyata tidak. Disamping studi kelayakan juga tak kalah penting adalah riset pemasaran hal ini dilakukan agar usaha tersebut dapat terbantu untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus kepuasan. Dengan memperhatikan studi kelayakan usaha dan riset pemasaranya maka kita dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian resiko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.

Bab 1 Pendahuluan1.1 Tujuan Pengembangan Usaha

Dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik perlu adanya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk sekarang dan yang akan dating. Diperlukan usaha-usaha yang bersifat Agresif, Kreatif, Penuh Perhitungan dan Berorientasi Pasar. Usaha Tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian Makro terpasaksa harus mengganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena PHK. Dengan demikian tujuan dari pengembangan usaha itu sendiri ada dua yaitu dari Aspek Ekonomi dan Aspek Sosial. Aspek Ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan sementara Aspek Sosial adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran.

1.2 Studi Kelayakan UsahaDari kebanyakan orang-orang yang sudah menjalani usaha “Sari Tebu” ini

menggunakan bahan tebu yang berasal dari Jawa yang sering kita sebut dengan istilah ‘Tebu Jawa’. Tebu Jawa adalah bahan baku untuk gula, tapi tidak cocok untuk dikonsumsi (minum). Bagaimana mengembangkan usaha ini agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar, di Indonesia ini terdapat jenis tebu yang baik yaitu Tebu Jambi yang berasal dari Jambi (Sumatera) dan produk untuk usaha ini menggunaka Tebu Jambi karena memiliki kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan Tebu Jawa. Dalam menggunakan produk Tebu Jawa dipasaran memiliki air gula yang dari batang tebu itu cuma sedikit, biasanya ditambah dengan air es supaya banyak, sehingga kadar kemurnian sari tebunya menjadi hilang dan bila sudah terasa tak manis lalu ditambah biang gula. Feeling saya, kalau sari tebu murni masuk ke pasaran maka usaha sari tebu yang sudah ada akan putus dan beralih ke sari tebu murni.

Page 3: Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

1.3 Usulan UsahaDari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan dimana Ekspetasi return on equity

diharapkan adalah 15% maka kiranya Produk Sari Tebu Murni ini layak dipertimbangkan. Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan usaha ini adalah ketersediaan bahan baku Tebu Jambi didaerah Jambi sehingga ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin. Mudanya membuat Sari Tebu Murni serta tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan produk ini.

Bab 2 Pengembangan Produk 2.1 Konsep Produk

Seperti yang telah diketahui bersama ada usaha sari tebu yang menggunakan jenis Tebu Jawa yang tidak baik untuk dikonsumsi karena air gula yang sedikit, terdapat banyak es untuk banyak isinya, dan juga terdapat biang gula dalam menyajikan sari tebu ini. Dan di proposal bisnis ini akan menggunakan jenis tebu yang yang berasal dari jambi (Tebu Jambi) dan untuk dalam menyajikan murni sari tebu yang berasal dari produk Tebu Jambi dan tidak menggunakan bahan tambahan.

2.2 Pengembangan ProdukPengembangan produk kedepan untuk produk Sari Murni Tebu ini agak sulit

mengingat bahwa model atau jenis dari sari murni memiliki karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri pula.Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cari penyajian melakukan inovasi tidak hanya sari tebu murni melainkan dengan mengkombinasi rasa serta cara pendistribusian ke langganan.

2.3 Persiapan ProduksiSetelah kita mengetahui keinginan konsumen-konsumen seperti apa maka tahap

selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan produksi akan meliputi beberapa aspek yang paling utama adalah persipan sumber daya manusia, bahan baku utama, alat pengolah, tempat produksi, serta yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan.

Sumber daya manusia dalam aspek produksi sangat penting perannya mengingat sari tebu murni ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual. Ketersediaan bahan baku utama yaitu Tebu Jambi mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan produksi akan terjaga stock yang cukup, alat pengolah tebu yang berupa mesin peras (Mesin Giling) sangat berpengaruh terhadap produksi ini karena sebagian besar pelaksanaan menggunakan alat ini dan yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari Sari Murni Tebu ini, sumber ini dapat dari simpanan pribadi sebagai modal awal dan untuk pengembangannya bisa melalui kredit Bank.

Bab 3 Positioning Produk 3.1 Segmentasi Targeting Dan Positioning Produk

Segmentasi produk adalah menenpatkan konsumen dalam subkelompok di Pasar Produk, sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hamper sama dengan strategi perusahaan. Dengan kata lain segmentasi pasar adalah proses mengkotak-kotakan pasar heterogen kedalam potensial customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar dari tingkah laku, psikografi, keadaan tempat

Page 4: Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

dan situasi untuk Sari Murni Tebu ini kita akan mengambil variable psikografi dimana segmen kelas social menengah bawah adalah menjadi segmen pasar Sari Murni Tebu ini.

Setelah kita mamapu mengidentifikasi segmen pasar dimana hal ini kita mengambil segmen tingkat social, maka selanjutnya segmen tingkat social menengah bawah akan menjadi sasaran atau target pemasaran.

Dalam hal positioning Produk Sari Murni Tebu ini akan kita posisikan sebagai Produk Sari Murni Tebu dengan rasa hampir sama dengan Sari Tebu yang sudah terkenal namun harganya terjangkau oleh masyarakat kalangan bawah (Murah). Atau dengan kata lain yang lebih simple adalah Sari Murni Tebu dengan rasa yang alami murni dari Sari Tebu. dan harga murah. Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus jelas, berbeda dan memiliki nilai lebih.

3.2 Uji Studi Positioning Produk Dalam melakukan uji positioning produk yang perlu diperhatikan adalah setelah

kita meluncurkan produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan alasan bahwa produk yang kita bikin itu sesuai dengan kebutuhannya, berbeda dari produk pesaing, memiliki nilai tambah untuk konsumen.

Untuk itu dalam melakukan kaijan atas positioning produk Sari Murni Tebu maka tingkat kepusan antara yang mereka beli (mengeluarkan uang) sebanding dengan produk yang kita janjikan (yang didapat). Sudah barang tentu kita memerlukan Questionnaire yang agak berbeda dari Questionnaire Uji produk, pada Questionnaire Uji Positioning kita lebih menekankan Apakah Produk Kita berbeda dari Produk Pesaing dari segi rasa, harga, kemasan, dan cara penyajian.

Bab 4 Marketing Mix 4.1 Penentuan Harga

Setelah menentukan Positioning Produk maka langkah selanjutnya adalah penjabaran dari Positioning tersebut yaitu dengan bauran pemasaran atau yang kebih terkenal adalah Marketing Mix. Marketing Mx untuk produk konsumsi adalah mengikuti kaidah-kaidah yang ada, dimana dalam hal ini strategi penetuan harga, produk/merek, promosi, dan tempat haruslah betul-betul berbeda dari produk yang sudah ada, sehingga dalam hal in betul-betul ada deferensiasi. Dalam hal Sari Tebu Murni dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah maka Faktor Harga menjadi sangat sensitive, untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh masyarakat bawah.Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung.

4.2 Penentuan Produk / MerekPenentuan merek produk dapat dilakukan berdasarkan nama generic dari Produk

tersebut, umumya produk makanan lebih memilih nama generic dari produk yang dibuat dengan ditambah label tertentu agar mudah diingat oleh customer. Misalnya untuk nama produk ini “Sari Murni Tebu Bang “****”

4.3 PromosiDalam melakukan promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara, yaitu dengan

cara membagikan brosur produk yang kita jual, membuat spanduk produk/usaha, memiliki tempat yang nyaman dibandingkan dengan yang lain, dan juga memanggil orang tepandang (Pejabat/Artis) untuk mencoba produk kita karena sebagian besar dari

Page 5: Rencana Usaha (Proposal Bisnis) Sari Tebu Murni (Harmansyah_3109105001)

masyarakat kita ini terpengaruh dari kebiasaan yang dilakukan oleh orang terpandang, “dengan kata lain mereka aja mencoba produk itu kenapa aku tidak mencoba”.

4.4 Distribusi/Tempat PenjualanTempat penjualan produk Sari Murni Tebu ini heendaknhya dipilih tempat yang

benar-benar stategis, mudah terjangkau dari berbagai arah, dengan traffic yang padat dan jumlah populasi orang di sekitar tempat penjualan padat. Karena dengan pemilihan tempat yang tepat akan sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal, masyarakat yang tadinya belum tahu keberadaan produk kita akan dengan segera tahu, dengan demikian Faktor Manusia yang biasanya suka mencoba hal-hal baru akan timbul.

Bab 5 Uji Pemasaran 5.1 Strategi Penjualan

Dalam hal strategi penjualan akan lebih banyak berkaitan dengan masalah distribusi, penyajian, dan hal tempat penjualan. Strategi yang biasanya dianut untuk pemasaran produk dengan skala kecil, bersifat home industry, berupa makanan dan minuman biasanya adalah menganut penjualan langsung tanpa perantara.

5.2 Studi Hasil PenjualanUntuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus

memasang target penjualan. Target penjualan ini bisa ditentukan tipa hari, tiap minggu, atau tiap bulan. Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam prosentase misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relative baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.

Bab 6 PenutupBahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan focus, kita tidak bisa

dalam memulai bisnis itu secara setengah-tengah, dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.

Perhitungan-perhitungan yang matang selayaknya dilakukan diawal-awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efej berantai dimana kita akan ters menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan tersedot habis. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

Semoga proposal usaha “Sari Murni Tebu” diatas member inspirasi kepada masyarakat yang ingin memulai wirausaha.