Upload
aplikom-2014
View
39
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah presentasi Perekonomian Indonesia
Citation preview
Pembangunan Ekonomi di Pembangunan Ekonomi di IndonesiaIndonesia
Periode awal Orde Baru merupakan situasi yang tidak begitu mengenakkan bagi siapapun yang berkuasa. Pada masa itu, sepertinya tidak ada harapan lagi bagi Indonesia untuk meraih kemajuan, apalagi bila perubahan tersebut diinginkan secara cepat.
Faktor-faktor penyebab terjadinya Faktor-faktor penyebab terjadinya kemunduran ekonomi pada masa awal kemunduran ekonomi pada masa awal Orde BaruOrde Baru1. Tidak adanya stabilitas politik2. Orientasi dan prioritas dalam
kebijaksanaan Pemerintah yang terlalu mengejar sasaran-sasaran politik dan idiil
3. Hubungan dengan luar negeri, khususnya negara Barat, juga tidak terlalu baik.
4. Kecenderungan ideologis Pemerintah pada masa itu untuk mengatur ekonomi dengan campur tangan langsung yang luas sekali.
Upaya untuk menangani Upaya untuk menangani masalah-masalah ekonomimasalah-masalah ekonomi1. Pengendalian tingkat inflasi2. Rehabilitasi infrastruktur fisik3. Membangun hubungan baik
dengan dunia internasional
Kemajuan ekonomi pada Kemajuan ekonomi pada masa Orde Barumasa Orde BaruPendapatan per Kapita
Tahun 1969 Rp. 20.000,00/tahunTahun 1997Rp. 2.700.000/tahun
Akselerasi nilai investasiTahun 1966 5% dari GDP Tahun 197320% dari GDP
Pertumbuhan ekonomiTahun Sampai tahun 1996 ( sebelum krisis ekonomi) pertumbuhan ekonomi bisa dipatok rata-rata 7 % per tahun bahkan tahun 1995 mencapai 8,2 % , dan tahun 1996 sebesar 7,8% (BPS,1996)
Kelemahan pertumbuhan Kelemahan pertumbuhan ekonomi pada masa orde ekonomi pada masa orde barubaru
Pertama, Ha Hill, Indonesianist dari Australia mengemukakan sedikitnya ada empat kritik penting menyangkut pencapaian pertumbuhan ekonomi di indonesia :
Pertumbuhan yang tinggi telah dicapai ( terutama ) oleh adanya pergerakan nilai tukar ( terms of trade ) yang menguntungkan.
Pertumbuhan ini terutama merupakan hasil dari eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Meningkatnya utang luar negeri sebagai penopang ekspansi pada tahun 1980-an, setelah dukungan dari minyak menipis.
Argumen-argumen sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan distribusional, serta keprihatinan bahwa kaum kaya memperoleh manfaat terbesar dari pertumbuhan ekonomi.
Kelemahan pertumbuhan Kelemahan pertumbuhan ekonomi pada masa orde ekonomi pada masa orde baru (lanjutan)baru (lanjutan) Kedua,persoalan manajemen
pembangunan yang dikontrol dengan sebuah pemerintahan otoriter telah menghasilkan krisis akumulatif yang berujung kepada hilangnya kepercayaan terhadap apapun yang dilakukan oleh pemerintah sehingga pemulihan ekonomi yang telah dirancang ( walaupun secara teoritik ekonomi dapat dipertanggungjawabkan ) direspon oleh masyarakat ( domestik dan asing ) dengan sikap negatif.
Reformasi dan Transisi Reformasi dan Transisi ekonomiekonomi
Model baru peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang lebih mengedepankan pasar sebagai instrumen ekonomi, sesungguhnya tidak lepas dari peran lembaga-lembaga keuangan multilateral ( seperti World Bank dan IMF ) yang bertanggung jawab terhadap promosi strategis pembangunan tersebut.
Menghapus ketidakseimbangan ekonomi yang terus menerus melanda hampir semua negara berkembang sehingga diharapkan fundamental makro ekonomi negara berkembang dalam kondisi stabil guna memudahkan operasionalisasi langkah-langkah pembangunan pada level mikro.
Tujuan restrukturisasi ekonomi
Orientasi Orientasi Program Program restrukturisasi ekonomirestrukturisasi ekonomiPenyelesaian masalah neraca
pembayaranMengurangi inflasiMenciptakan kondisi bagi
peningkatan pendapatan perkapita secara berkesinambungan
Proses reformasi sendiri bisa dikategorikan menjadi dua jenis :
Dikenal dengan istilah bing-bang approach , pendekatan ini memiliki argumentasi bahwa jika proses reformasi ingin berhasil, maka harus dilakukan secara simultan dan cepat. Kecepatan proses transisi akan menentukan seberapa kuat keinginan melakukan perubahan, sekaligus menunjukkan ketegasan arah yang hendak dicapai.
Dikenal dengan sebutan gradualist approach , pendekatan ini percaya bahwa program reformasi ekonomi akan berhasil apabila dikerjakan secara berurutan dan bertahap.
Tujuan reformasi ekonomi di Tujuan reformasi ekonomi di Indonesia bisa disederhanakan Indonesia bisa disederhanakan menjadimenjadiPergeseran kegiatan dan aset ekonomi yang
tersentralisasi dijakarta menuju kedaerah-daerah khususnya diluar pulau jawa
Pemindahan kepemilikan badan usaha yang sebelumnya dipunyai negara untuk digantikan pihak swasta ( privatisasi ) secara selektif
Pengurangan ketimpangan pendapatan dan aset produktif yang hanya dipegang oleh segelintir orang.
Pergeseran manajemen bank sentral dari semula di pegang oleh pemerintah menjadi independen.
Pengurangan atau penghapusan utang luar negeri yang jumlahnya sudah membengkak.
Desentralisasi kebijakan ekonomi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah ( otonomi daerah )
Penanganan sektor pertanian secara lebih serius
Promosi industri kecil dan menengah agar bisa mengejar ketertinggalannya dari industri berskala besar.
Penciptaan lapangan kerja baru yang lebih cepat dan
Pengurangan jumlah orang miskin yang semakin bertambah akibat krisis ekonomi.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Faktor-Faktor Pertumbuhan EkonomiEkonomi Faktor Sumber Daya Manusia Faktor Sumber Daya Alam Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Faktor Budaya Sumber Daya Modal