25
TUGAS PAPER PENGARUH IMPOR KEBUTUHAN POKOK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DISUSUN OLEH WIWIK LISCAHYA 17211462 3EA07 0 | Page

Perekonomian Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Perekonomian Semester 6

Citation preview

Page 1: Perekonomian Indonesia

TUGAS PAPER

PENGARUH IMPOR KEBUTUHAN POKOK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

DISUSUN OLEH

WIWIK LISCAHYA

17211462

3EA07

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

0 | P a g e

Page 2: Perekonomian Indonesia

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya nikmat sehat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper dari mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA.

Tugas paper ini merupakan suatu bentuk penjabaran suatu masalah yang terjadi diIndonesia terutama di bidang impor yang masih sering terjadi. Seperti halnya yang berhubungan dengan bahan pangan terutama untuk kebutuhan pokok, baik itu berupa sayuran, daging sapi dan lain-lain.

Saya mengetahui bahwa tugas paper ini masih jauh dari kata sempurna. Saya berharap paper ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan sebagaimana mestinya. Semoga apa yang telah saya jelaskan bisa dimengerti dan maksud yang ingin saya sampaikan, dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.

Penulis

( )

1 | P a g e

Page 3: Perekonomian Indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………… 3

1.2 Latar Belakang ……………………………………………………………... 3

1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 5

1.4 Tujuan Masalah …………………………………………………………….. 5

BAB II : PEMBAHASAN ……………………………………………………. 6

BAB III : KESIMPULAN ……………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 17

2 | P a g e

Page 4: Perekonomian Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kita mengetahui bahwa Negara Indonesia sering melakukan transaksi dengan

negara-negara lain atau yang kita sering dengar dengan sebutan “perdagangan

luar negeri”. Sebagai suatu Negara berkembang, Indonesia perlu melakukan hal

ini untuk dapat memajukan perekonomiannya. Oleh karena itu Indonesia selalu

melakukan ekspor dan impor untuk memanfaatkan sumber daya Indonesia serta

untuk meningkatkan pendapatan dalam negeri. Banyak komoditi barang yang di

ekspor dari Indonesia, namun lebih banyak lagi barang yang di Impor oleh

Indonesia. Di antaranya rempah-rempah, tekstil, hasil pangan, dan masih banyak

lagi.

            Sehubungan dengan masalah impor, menyebabkan pengaruh yang sangat

besar terhadap perekonomian Indonesia, seperti yang telah kita ketahui bahwa

harga bahan makanan terutama sayuran mengalami peningkatan yang cukup

signifikan di Indonesia. Terutama untuk bahan kebutuhan pokok lokal, seperti

daging sapi, ikan, sayuran, cabai, kedelai hingga hasil pertanian umbi-umbian.

Padahal, seperti yang kita ketahui Negara Indonesia memiliki sumber daya alam

yang melimpah dan hasil pertanian yang melimpah ruah.

            Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini, harga kebutuhan pokok

sedang meningkat, terutama untuk harga kebutuhan pokok lokal. Dan yang tidak

3 | P a g e

Page 5: Perekonomian Indonesia

kita sadari bahwa harga kebutuhan pokok yang di impor bisa lebih murah dari

pada kebutuhan pokok lokal. Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan dalam

benak kita. Mengapa harga kebutuhan pokok di indonesia bisa menjadi lebih

mahal daripada harga kebutuhan pokok yang di impor? Ini tentu saja akan

mempengaruhi permintaan harga kebutuhan pokok dan pendapatan masyarakat di

Indonesia terutama untuk para petani. Karena mengingat tingkat perekonomian

rakyat indonesia bisa dikatakan masih rendah, tentu saja rakyat Indonesia akan

lebih meminatkan daya belinya kepada barang dengan harga relatif lebih murah

dari pada yang mahal.

            Dalam paper ini, saya akan membahas mengapa harga kebutuhan pokok

local bisa lebih mahal dibandingkan harga kebutuhan pokok impor? Dan kita akan

melihat bagaimana pengaruhnya terhadap pendapatan dan perekonomian petani

Indonesia?

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja pengaruh impor kebutuhan pokok terhadap perekonomian

Indonesia ?

b. Mengapa harga kebutuhan pokok impor lebih murah dibandingkan

kebutuhan local ?

4 | P a g e

Page 6: Perekonomian Indonesia

1.3 TUJUAN MASALAH

a. Untuk mengetahui pengaruh impor kebutuhan pokok terhadap

perekonomian Indonesia.

b. Untuk mengetahui mengapa harga kebutuhan pokok impor lebih murah

dibandingkan kebutuhan pokok local.

5 | P a g e

Page 7: Perekonomian Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

Impor dapat diartikan sebagai pembelian barang dan jasa dari luar negeri

ke dalam negeri dengan perjanjian kerjasama antara 2 negara atau lebih. Impor

juga bisa dikatakan sebagai perdagangan dengan cara memasukkan barang dari

luar negeri ke wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku

(Hutabarat, 1996 : 403).

Impor ditentukan oleh kesanggupan atau kemampuan dalam menghasilkan

barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri. Yang berarti nilai impor

tergantung dari nilai tingkat pendapatan nasional negara tersebut. Makin tinggi

pendapatan nasional, semakin rendah menghasilkan barang-barang tersebut, maka

impor pun semakin tinggi. Sebagai akibatnya banyak kebocoran dalam

pendapatan nasonal. Berikut beberapa pengaruh impor

Perubahan nilai impor di Indonesia sangat dipengaruhi oleh situasi dan

kondisi sosial politik, pertahanan dan keamanan, inflasi, kurs valuta asing serta

tingkat pendapatan dalam negeri yang diperoleh dari sektor-sektor yang mampu

memberikan pemasukan selain perdagangan internasional. Besarnya nilai impor

Indonesia antara lain ditentukan oleh kemampuan Indonesia dalam mengolah dan

memanfaatkan sumber yang ada dan juga tingginya permintaan impor dalam

negeri.

6 | P a g e

Page 8: Perekonomian Indonesia

Pengaruh yang paling nyata ketika suatu negara melakukan impor

terutama impor bahan pokok ialah menyababkan meningkatnya tingginya tingkat

inflasi terutama untuk kebutuhan pokok lokal. inflasi merupakan suatu keadaan di

mana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam (absolute) yang berlangsung

terus-menerus dalam jangka waktu cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-

harga tersebut, nilai uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan

harga-harga tersebut. Sedangkan menurut Keynes inflasi adalah kenaikan dalam

tingkat harga rata-rata, harga adalah dimana mempertukarkan uang dengan barang

atau jasa (Mankiw 2003).

Inflasi yang terus berlanjut apalagi sampai melampaui angka dua digit

dapat berpengaruh pada distribusi pendapatan dan alokasi faktor produksi

nasional. Selai itu prospek pembangunan jangka panjang merupakan bagian

penting dari kegiatan ekonpmi suatu negara. Inflasi akan terus bertambah cepat

apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius akan mengurangi investasi

yang produktif, mengurangi ekspor dan mengurangi impor. Kecenderungan ini

akan memperlambat pertumbuhan perekonomian (Sadono Sukirno, 2002 : 16).

Inflasi juga menyebabkan harga barang impor menjadi lebih murah daripada

barang yang dihasilkan dalam negeri. Maka pada umumnya inflasi akan

menyebabkan impor berkembang lebih cepat dibandingkan dengan ekspor.

(Sadono Sukirno, 2002).

Penyebab terjadinya inflasi yaitu. Pertama, Inflasi tarikan permintaan

(demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan

7 | P a g e

Page 9: Perekonomian Indonesia

dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi

permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya

volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang

dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor

produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu

kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi

karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang

bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan

oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya

likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya

kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku

bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri

keuangan. Kedua, Inflasi desakan biaya ( cost push inflation) terjadi akibat adanya

kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau

permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.

Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang

tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai

dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya

posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau

skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat

berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik,

perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk

menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu

8 | P a g e

Page 10: Perekonomian Indonesia

kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama

dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan

peranan yang sangat penting.

Inflasi juga dapat bersumber dari kenaikan harga barang-barang yang

diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang yang diimpor mengalami

kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran

perusahaan-perusahaan. Inflasi sebagai akibat dari impor juga dapat

menumbulkan stagflasi seperti yang terjadi pasca krisis ekonomi, stagflasi

menggambarkan dimana kegiatan ekonomi semakin menurun, pengangguran

semakin tinggi dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga-harga semakin

tinggi (Sadono Sukirno 2004).

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap

harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua

barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun,

apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu

disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan

inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan

meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai

uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi.

Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi

pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan

9 | P a g e

Page 11: Perekonomian Indonesia

yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh

pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena

sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen, salah

satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan

moneter untuk mendorong perekonomian, akan mendorong tingkat inflasi yang

lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau

tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu,

bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang

domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal

(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation

targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh

Bank Indonesia.

Menurut Mankiw, Produk Domestik Bruto (gross domestic product/

GDP) adalah nilai dari semua barang dan jasa yang di produksi di suatu negara

selama kurun waktu tertentu. Menurut Sadono Sukirno, PDB(gross domestic

product/ GDP) adalah nilai barang dan jasa suatu Negara yang di produksikan

oleh factor-faktor preoduksi milik warga Negara dan Negara asing. Sedangkan

PNB (gross national produc/GNP) adalah nilai barang dan jasa yang dihitung

dalam pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh

factor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara tersebut baik di dalam

negeri maupun di luar negeri.

10 | P a g e

Page 12: Perekonomian Indonesia

Menurut Samuelson (1992), PDB adalah jumlah output total yang

dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur

nilai barang dan jasa yang di produksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan

kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga

negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukan ke dalam

PDB. Sebagai gambaran PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI)

maupun warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikuti

sertakan produk WNI di luar negeri (Herlambang, 2001).

Sukirno (1994) mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam

suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara

tersebut dan warga negara asing. Sedangkan Wijaya (1997) menyatakan bahwa

PDB adalah nilai uang berdasarkan harga pasar dari semua barang-barang dan

jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam suatu periode waktu

tertentu biasanya satu tahun. Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai

akhir barang-barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara selama

periode tertentu (biasanya satu tahun).

Jika harga barang dan jasa di pasar internasinal lebih murah dan memiliki

kualitas yang lebih baik daripada barang dalam negeri maka Negara tersebut akan

cenderung menimpor barang tersebut. Namun imporpun dapat terjadi dikarenakan

pendapatan dalam negeri meningkat sehingga kemampuan penduduk untuk

membeli barang-barang imporpun meningkat (Sadono Sukirno 2004).

Hubungan pendapatan nasional dan impor dapat tercernin dalam persamaan :

11 | P a g e

Page 13: Perekonomian Indonesia

Y = C + I + G + X – M

Dari rumus diatas kita dapat melihat bahwa impor merupakan variabel dari PDB,

yang meerupakan varibel kebocoran dari pendapatan nasional.

PDB mencerminkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara, PDB

yang meningkat menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat meningkat. Ketika

pendapatan mengalami peningkatan berarti daya beli masyarakat menigkat ,

namun ketika pasar dalam negeri supply barang lebih kecil daripada demand,

maka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pemerintah akan mengekspor

barang baik barang konsumsi maupun bahan baku untuk meningkatkan produksi

dalam negeri. Biasanya kebutuhan impor barang konsumsi melalui kebijakan

pemerintah sedangkan bahan produksi melalui mekanisme pasar.

Penelitian Sigit Yuniyanto (2003) yang menganalisis pengaruh Produk

Domestik Bruto (PDB), nilai kurs rupiah, penanaman modal asing (PMA),

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan cadangan devisa terhadap

permintaan impor jangka pendek dan jangka panjang di Indonesia. Alat analisis

yagn digunakan adalah OLS- PAM Double log. Hasil yang didapat dari penelitian

tersebut adalah ada pengaruh positif antara PDB, terhadap permintaan impor

Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang. Kurs rupiah memiliki

pengaruh yang negative terhadap permintaan impor Indonesia, dalam jangka

pendek. Sedangkan cadangan devisa memiliki pengeruh yang positif terhadap

permintaan impor dalam jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu PMA dan

12 | P a g e

Page 14: Perekonomian Indonesia

PMDN juga memiliki pengaruh yang positif terhadap permintaan impor

Indonesia.

Penelitian Dani Rustyaningsih tahun 2003 yaitu mengenai Analisa Faktor-

Faktor yang mempengeruhi permintaan impor barang konsumsi di Indonesia

tahun 1990.1- 2003.4 Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa PDB tidak

signifikan, sedangkan impor periode sebelumnya dan kurs berpengaruh signifikan

terhadap impor barang konsumsi di Indonesia.

Penelitian Hadi Cahyono 2008 yaitu factor-faktor yang mempengaruhi

permintaan impor Indonesia dari Amerika Serikat 1985-2008. Hasil dari prnrlitian

tersebut menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif daan signifikan

terhadap impor, PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor, dan

inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap impor.

13 | P a g e

Page 15: Perekonomian Indonesia

BAB III

KESIMPULAN

Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari kemampuan

negara tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasionalnya dari tahun ke tahun.

Bagi kebanyakan negara berkembang seperti Indonesia, kemajuan tersebut

ditandai dengan proses transformasi dari perekonomian yang di dominasi oleh

sektor primer menjadi perekonomian yang didominasi sektor industri. Tetapi

karena kemampuan dalam negeri relatif terbatas, maka harus didapatkan dari luar

negeri. Untuk itu dibutuhkan devisa yang besar dalam mengimpor perlengkapan-

perlengkapan industri.

Dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa peningkatan pendapatan merupakan

faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan atas barang dan

jasa. Oleh karena itu, jika pendapatan nasional meningkat maka peluang untuk

mengimpor barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri juga cenderung

meningkat. Sementara bagi negara yang pendapatan nasionalnya rendah

kemungkinan akan mengurangi barang-barang impor.

Selain pendapatan, nilai tukar, tingkat suku bunga dan inflasi juga

sangat berpengaruh terhadap impor. Terjadinya depresiasi nilai tukar mendorong

harga (Rp) yang harus dibayar oleh masyarakat untuk memperoleh barang impor

meningkat. Sehingga akan mendorong masyarakat mengurangi pembelian

terhadap barang-barang impor. Bagi industri, hal ini berpengaruh langsung

14 | P a g e

Page 16: Perekonomian Indonesia

kepada kemampuan membeli barang-barang modal seperti mesin-mesin dan alat-

alat industri lainnya, yang akhirnya dapat menurunkan kapasitas produksi dalam

negeri.

15 | P a g e

Page 17: Perekonomian Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unhas.ac.id

http://finance.detik.com/read/2014/03/23/155028/2533982/4/ini-4-masalah-

utama-ekonomi-indonesia

http://cynthiafibriani.blogspot.com/2011/04/tugas-paper-perekonomian-

indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Impor

www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4210/espa4210a/ teori %20 inflasi .htm

16 | P a g e