10
PEMASARAN Melalui kegiatan ekonomi, barang dan jasa mengalir dari produsen ke konsumen. Pemasaran merupakan tugas terakhir dari kegiatan ekonomi dalam memuaskan kebutuhan hidup manusia. Pemasaran memiliki aspek yang berbeda bagi setiap individu. Itulah sebabnya pemasaran dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang dan kenyataan ataupun fenomena yang ada dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan perekonomian. Jika dilihat dari struktur tugasnya, pemasaran berfungsi untuk menemukan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa tersebut ke tempat konsumen berada pada waktu yang diinginkan, dengan harga yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya pemasaran sebagai salah satu kunci perekonomian, marilah kita kembali sejenak, melihat apa yang terjadi pada pertengahan abad ke-18 . Pada saat itu terjadi revolusi industry lebih memperhatikan produksi daripada pemasaran. Gejala ini terus berlanjut sampai tahun 1930, manakala depresi ekonomi melanda dunia. Saat itu, perhatian yang semata-mata tercurah ke sektor produksi mulai ditinggalkan dan para produsen mulai memproduksi barang-barang yang dirasakan cocok dengan selera dan kebutuhan konsumen atau lebih dikenal dengan istilah Consumer Oriented Management (manajemen yang berorientasi pada konsumen) atau konsep pemasaran total. Gerakan-gerakan inilah yang memulai perhatian tentang pentingnya suatu manajemen pemasaran dalam keberhasilan perekonomian. Bagian pemasaran akan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan serta diinginkan konsumen. Sejak itulah pemasaran dianggap sebagai kunci dari suksesnya perekonomian. 5.1. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau, lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area yang mengandung kekuatan permintaan dan penwaran yang saling bertemu dan membentuk harga. Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian. Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda : 1. Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. 2. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.

PEMASARAN Dan Manajemen Pemasaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjadi usaha

Citation preview

  • PEMASARAN

    Melalui kegiatan ekonomi, barang dan jasa mengalir dari produsen ke

    konsumen. Pemasaran merupakan tugas terakhir dari kegiatan ekonomi dalam

    memuaskan kebutuhan hidup manusia. Pemasaran memiliki aspek yang berbeda

    bagi setiap individu. Itulah sebabnya pemasaran dapat ditelaah dari berbagai sudut

    pandang dan kenyataan ataupun fenomena yang ada dalam masyarakat, terutama

    yang berhubungan dengan perekonomian.

    Jika dilihat dari struktur tugasnya, pemasaran berfungsi untuk menemukan

    barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan jasa

    tersebut ke tempat konsumen berada pada waktu yang diinginkan, dengan harga

    yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan.

    Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya pemasaran sebagai salah

    satu kunci perekonomian, marilah kita kembali sejenak, melihat apa yang terjadi

    pada pertengahan abad ke-18 . Pada saat itu terjadi revolusi industry lebih

    memperhatikan produksi daripada pemasaran. Gejala ini terus berlanjut sampai

    tahun 1930, manakala depresi ekonomi melanda dunia. Saat itu, perhatian yang

    semata-mata tercurah ke sektor produksi mulai ditinggalkan dan para produsen

    mulai memproduksi barang-barang yang dirasakan cocok dengan selera dan

    kebutuhan konsumen atau lebih dikenal dengan istilah Consumer Oriented

    Management (manajemen yang berorientasi pada konsumen) atau konsep

    pemasaran total. Gerakan-gerakan inilah yang memulai perhatian tentang

    pentingnya suatu manajemen pemasaran dalam keberhasilan perekonomian.

    Bagian pemasaran akan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan serta diinginkan

    konsumen. Sejak itulah pemasaran dianggap sebagai kunci dari suksesnya

    perekonomian.

    5.1. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN

    Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau, lebih

    jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area yang mengandung kekuatan permintaan

    dan penwaran yang saling bertemu dan membentuk harga.

    Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas. Pasar

    dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,

    uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam

    pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni:

    keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian.

    Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda :

    1. Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

    2. Menurut Stanton, pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga

    mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan

    kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial.

  • 3. Menurut American Marketing Asociation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari

    produsen ke konsumen.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses

    perpindahan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua

    kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan/atau jasa dari produsen ke

    konsumen.

    5.2. KONSEP-KONSEP INTI PEMASARAN

    Secara lebih luas, pemasaran dapat diterjemahkan sebagai suatu proses

    sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

    mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan

    produk dan nilai dengan pihak lain. Untuk itu pemasaran dapat dipelajari lebih

    jauh dengan mengenal konsep-konsep inti pemasaran yang dapat digambarkan

    sebagai berikut :

    Figur 5.1. Konsep-konsep Inti Pemasaran

    Kebutuhan Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.

    Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan

    kebutuhan terhadap sesuatu, seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri,

    rasa aman, dan kasih saying.

    Keinginan Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah yang menyangkut keinginan

    manusia, yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.

    Ragam dari keinginan semakin berkembang dengan berkembangnya

    kebudayaan. Di Indonesia, orang membutuhkan nasi sebagai pilihan utama,

    sedangkan masyarakat di Amerika lebih menginginkan humburger, kentang

    goring, dan coke.

    Kebutuhan

    Keinginan

    Permintaan

    Pasar

    Produk

    pasar

    Transaksi

    Pertukaran

  • Permintaan Manusia memiliki kebutuhan/keinginan yang tidak terbatas, namun

    sumberdaynya terbatas. Karena itu, dengan keterbatasan sumber daya yang

    ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal.

    Keinginan manusia akan menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli.

    Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa permintaan adalah

    kebutuhan/keinginan manusia yang didukung oleh daya beli.

    Produk Kebutuhan, keinginan, dan permintaan member kesan adanya produk untuk

    memenuhinya. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

    untuk mendappatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi

    dalam rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui

    apa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang

    sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan ini.

    Dalam kaitannya dengan tingkat pemuasan keinginan, ada tiga tingkat

    pemuasan keinginan sebagai berikut :

    A. Tidak ada Pemuasan

    Keinginan

    B. Pemenuhan Kepuasan Sebagian

    C. Pemenuhan Lengkap

    Pertukaran Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan

    keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk

    memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan

    sesuatu sebagai gantinya

    Hal-hal yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu pertukaran :

    1. Paling sedikit harus ada dua pihak 2. Masing-masing pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain 3. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan saling menawarkan sesuatu 4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak penawaran pihak

    lain

    5. Masing-masing pihak percaya bahwa berhubungan dengan pihak lain merupakan tindakan yang tepat

    Transaksi Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan diantara dua

    pihak. Misalnya dalam transaksi, A memberikan X kepada B dan sebagai

    gantinya A mendapatkan Y dari B. Transaksi melibatkan sedikitnya dua

    barang/jasa yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu kesepakatan,

    dan tempat kesepakatan.

    Produk

    A

    Keinginan

    X

    Produk

    A

    Keinginan

    X

    Produk C

    Keinginan X

  • Pasar Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli

    nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Sebuah pasar dapat timbul di

    sekitar produk (barang/jasa) yang bernilai. Misalnya, pasar tenaga kerja, terdiri

    dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga mereka untuk mendapatkan

    upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul di sekitar pasar tenaga kerja

    untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu. Pasar uang merupakan

    pasar penting yang lahir untuk memenhui kebutuhan manusia agar mereka

    dapat menjamin, meminjamkan, menabung, dan mengamankan uang.

    5.3. MANAJEMEN PEMASARAN

    Umumnya orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran berkaitan

    dengan upaya pencairan pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk

    yang telah dihasilkan perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena

    biasanya suatu organisasi (perusahaan) akan menghadapi kondisi permintaan

    produk yang tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada

    permintaan terhadap produknya, mungkin permintaannya cukup, permintaannya

    tidak teratur, atau terlalu banyak permintaan, sehingga manajemen pemasaran

    harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah-ubah ini.

    Jadi, manajemen pemasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan

    meningkatkan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat tertentu.

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Manajemen Pemasaran adalah suatu

    analisis, perencanaa, implementasi, dan pengendalian dari program-program

    yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

    pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan

    organisasi.

    Manajemen pemasaran berupaya mempengaruhi tingkat, saat, dan karakter

    permintaan dengan cara yang akan membantu pencapaian tujuan organisasi.

    Karena itu, manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen

    permintaan.

    5.3.1. Keadaan Permintaan dan Tugas Pasar

    Ada delapan keadaan permintaan yang berbeda-beda. Pada tiap keadaam,

    ada tugas tertentu yang harus dilakukan manajemen pemasaran.

    1. Permintaan negative (negative demand) Sebagian besar pasar tidak menyukai produk, bahkan berupaya untuk

    menghindarinya. Orang mempunyai permintaan negative terhadap vaksinasi,

    tambal gigi, ataupun operasi usus buntu. Tugas pemasar adalah menganalisis

    mengapa pasar tidak menyukai produk, dan apakah suatu program pemasaran

    dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar melalui perancangan kembali

    produk, harga yang lebih rendah, dan promosi yang lebih positif.

    2. Tidak ada permintaan (no demand) Konsumen sasaran dapat saja tidak tertarik terhadap produk yang ditawarkan

    karena merasa tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya. Misalnya

  • petani yang tidak tertarik menggunakan teknologi baru di bidang pertanian atau

    mahasiswa yang tidak terlalu berminat mengikuti kursus bahasa asing. Tugas

    pemasar adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk

    dengan kebutuhan dan minat pasar.

    3. Permintaan terpendam (latent demand) Banyak konsumen yang memiliki hasrat kuat terhadap sesuatu yang tidak dapat

    dipuaskan oleh produk atau jasa yang ada. Ada permintaan terpendam yang

    kuat akan rokok yang tidak membahayakan kesehatan, lingkungan yang lebih

    aman, dan mobil yang lebih hemat bahan bakar. Tugas pemasar adalah

    mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa

    yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.

    4. Permintaan yang menurun (falling demand) Setiap organisasi, cepat atau lambat, menghadapi menurunnya permintaan

    terhadap satu atau lebih produknya. Misalnya perusahaan Indofood melihat

    penurunan penjualan mie instannya, atau suatu Perguruan Tinggi mulai

    merasakan berkurangnya jumlah penerimaan mahasiswa baru. Pemasar harus

    menganalisis sebab-sebab penurunan pasar dan menentukan apakah permintaan

    dapat dirangsang kembali. Bisa saja dengan mendapatkan pasar sasaran baru,

    dengan mengubah cirri produk, ataupun dengan mengembangkan komunikasi

    yang lebih efektif. Tugas pemasaran adalah meningkatkan kembali permintaan

    yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan

    cara yang kreatif.

    5. Permintaan yang tidak teratur (irregular demand) Banyak organisasi menghadapi permintaan yang berubah-ubah menurut

    musim, hari atau bahkan jam, sehingga penggunaan kapasitas pun menjadi

    berkurang, menganggur, atau bahkan berlebihan. Dalam bidang angkutan

    umum, misalnya, banyak kendaraan yang menganggur pada jam-jam sepi,

    tetapi terjadi kekurangan kendaraan pada jam-jam sibuk. Taman-taman hiburan

    atau kebun binatang kekurangan pengunjung pada hari-hari biasa, tetapi padat

    pada akhir pecan atau hari-hari libur. Tugas pemasaran adalah menemukan

    cara untuk mengubah pola waktu permintaan melalui cara penentuan harga

    yang lebih fleksibel, promosi dan rangsangan lainnya.

    6. Permintaan penuh (full demand) Suatu organisasi menghadapi permintaan penuh apabila organisasi itu puas

    terhadap volume usaha atau hasil yang telah dicapainya, terutama menyangkut

    jumlah permintaan yang diharapkannya. Tugas pemasaran adalah

    mempertahankan tingkat permintaan ini di tengah perubahan selera konsumen

    serta meningkatnya persaingan. Organisasi harus mempertahankan atau

    meningkatkan mutu produknya dan terus-menerus mengukur kepuasan

    konsumen untuk memperoleh kepastian bahwa semuanya telah berjalan dengan

    baik.

  • 7. Permintaan yang berlebihan (overfull demand) Beberapa organisasi menghadapi tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada

    yang dapat atau ingin dilayaninya, misalnya Kebun Binatang Ragunan

    menghadapi pengunjung yang penuh sesak saat hari raya. Tugas pemasaran

    adalah melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi

    permintaan sementara maupun permanen, seperti dengan menaikan harga,

    mengurangi promosi, ataupun aktivitas pelayanan. Tentu saja aktvitas ini

    dilakukan tidak untuk menghilangkan permintaan, tetapi hanya mengurangi

    tingkatannya.

    8. Permintaan yang tidak sehat (unwholesome demand) Produk-produk yang tidak sehat akan memunculkan upaya yang terorganisasi

    untuk mengurangi ataupun mencegah penggunaannya, seperti publikasi yang

    dilakukan untuk mengurangi bahkan menolak penjualan rokok, obat bius,

    ecstasy, ataupun senjata api dan pornografi. Tugas pemasar adalah mengajak

    orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau

    meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang

    menggunakan, ataupun mengurangi ketersediaan produknya.

    Para manajer pemasaran melaksanakan tugas-tugas ini dengan melakukan

    riset pasar, membuat perencanaan, implementasi, dan melakukan pengendalian

    pemasaran. Jadi manajemen pemasaran tidak saja menyangkut pencairan dan

    peningkatan permintaan, tetapi juga menyangkut perubahan atau bahkan

    pengurangannya. Dengan demikian manajemen pemasaran berusaha menentukan

    tingkat, waktu, dan sifat permintaan dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat

    membantu organisasi mencapai sasarannya.

    5.3.2. Falsafah Manajemen Pemasaran

    Kegiatan pemasaran di suatu perusahanaan harus diorganisasikan dan

    dikelola dengan baik, artinya pimpinan harus merencanakan pemasaran secara

    menyeluruh. Untuk itulah perlu falsafah yang dapat memberikan tuntunan kepada

    usaha pemasaran, sehingga akan tercapai keseimbangan antara kepentingan

    organisasi, konsumen, dan masyarakat. Falsafah tersebut diimplementasikan

    dalam bentuk konsep untuk memudahkan pemahaman. Sehubungan dengan itulah

    dikenal lima konsep dalam manajemen pemasaran, yaitu :

    1. Konsep produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-prouk yang

    terjangkau oleh kemampuan mereka. Karena itu manajemen perlu

    berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.

    Konsep produksi ini merupakan alternatif yang tepat bila menghadapi dua

    macam situasi. Pertama, bila permintaan akan suatu produk melebih pasokan,

    sehingga perlu diupayakan peningkatan produksi. Kedua, bila biaya tinggi,

    sehingga produksi perlu diturunkan sambil melakukan perbaikan produktivitas.

  • 2. Konsep produk Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan

    menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun

    keistimewaan dibandingkan produk sejenis. Karena itu organisasi perlu

    mengadakan perbaikan-perbaikan produk yang berkesinambungan.

    3. Konsep penjualan Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan

    membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan

    penjualan. Konsep penjualan biasanya dilakukan pada produk-produk yang

    kurang diminati atau tidak terlalu dipikirkan oleh pembeli, seperti asuransi dan

    buku ensiklopidi. Karena itu perlu diupayakan teknik penjualan untuk

    mendapatkan pembeli potensial, misalnya dengan menerangkan manfaat

    produk bersangkutan.

    4. Konsep pemsaran Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi

    adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran,

    serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang

    dilakukan pesaing.

    5. Konsep pemasaran kemasyarakatan Mwnurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan

    kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan

    kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara

    mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat

    secara keseluruhan.

    5.4. BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)

    Bauran Pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling

    menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang pemasaran

    didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak,

    saluran distribusi yang baik, dan promosi yang efektif.

    Empat kebijaksanaan pemasaran yang sering disebut konsep Empat P atau

    bauran pemasaran (marketing mix) tersebut adalah Produk (Product), Harga

    (Price), Saluran Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion). Untuk mencapai

    tujuan pemasaran, keempat unsur tersebut harus saling mendukung, sehingga

    keberhasilan di bidang pemasaran diharapkan diikuti oleh kepuasan konsumen.

    5.4.1. Produk (Product)

    Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk

    mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat

    memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembeli akan membeli produk kalau merasa

    cocok. Karena itu, produk harus disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan

    pembeli, agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk

    lebih baik diorientasikan pada kebutuhan pasar atau selera konsumen, misalnya

  • dalam hal mutu, kemasan dan lain-lainnya. Karena itu, tugas bagian pemasaran

    tidak mudah, harus menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan keinginan

    pasar (konnsumen).

    5.4.2. Harga (Price)

    Harga adalah sejumlah kompensasi (uang mapun barang, kalau mungkin)

    yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Pada

    saat ini, bagi sebagian besar anggota masyarakat, harga masih menduduki tempat

    teratas sebagai penentu dalam keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa.

    Karena itu, penentuan harha merupakan salah satu keputusan penting bagi

    manajemen perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya

    yang telah dikeluarkan untuk produksi ditambah dengan besarnya persentase laba

    yang diinginkan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi, secara umum akan

    menguntungkan, karena pembeli dan volume penjualan berkurang. Akibatnya

    semua biaya yang telah dikeluarkan tidak dapat tertutup, sehingga pada akhirnya

    perusahaan menderita rugi. Maka, salah satu prinsip dalam penentuan harga

    adalah penitikberatan pada kemauan pembeli terhadap harga yang telah ditentukan

    dengan jumlah yang cukup untuk menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan

    beserta persentase laba yang diinginkan.

    5.4.3. Saluran Distribusi (Place)

    Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk

    menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan

    yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi

    penting, karena barang yang telah dibuat dan harganya sudah ditetapkan itu masih

    menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada konsumen. Para penyalur

    dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari

    konsumen di pasar. Penentuan jumlah penyalur juga merupakan masalah yang

    penting untuk dipertimbangkan; dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan

    saifat produk yang ditawarkan. Barang kebutuhan sehari-hari, misalnya,

    membutuhkan banyak penyalur, sedangkan barang-barang berat seperti peralatan

    industry tidak demikian. Kesalahan dalam menentukan jumlah penyalur akan

    mendatangkan persoalan baru bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu

    sedikit menyebabkan penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur

    yang telah banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian, dan biaya.

    Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan

    menentukan jumlah penyalur.

    5.4.4. Promosi (Promotion)

    Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya.

    Promosi merupakan kegiatan-kegiatan secara aktif dilakukan perusahaan untuk

    mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga dikatakan

    sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai arus

    informasi atau persuasi satu arah dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

  • organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi

    ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan,

    pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.

    5.5. TUJUAN SISTEM PEMASARAN

    Sistem pemasaran melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang

    mempangaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual, maupun kelompok

    masyarakat yang menginginkan produk-produk bermutu dengan harga wajar serta

    lokasi atau tempat yang mudah rejangkau.

    Ada empat alternative yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu :

    1. Memaksimalkan konsumsi Kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat

    merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang pada gilirannya akan

    menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimal bagi

    masyarakat.

    2. Memaksimalkan kepuasan konsumen Pandangan lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah

    memaksimalkan kepuasan konsumen, bukan memaksimalkan konsumen.

    Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk diukur. Pertama, karena belum adanya

    tolak ukur kepuasan konsumen terhadap penggunaan suatu produk atau

    terhadap aktivitas pemasaran. Kedua kepuasan yang diperoleh terkadang

    diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti pencemaran dan kerusakan

    lingkungan. Ketiga kepuasan waktu mengkonsumsi produk tertentu (barang

    bergengsi) sangat relative, yaitu tergantung pada sedikit banyaknya orang lain

    mengkonsumsi barang tersebut.

    3. Memaksimalkan pilihan Tujuan lain dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan

    pilihan konsumen. Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk

    menemukan produk yang dengan tepat dapat memuaskan selera serta

    memaksimalkan gaya hidup mereka, tetapi kompensasinya adalah peningkatan

    biaya. Pertama, karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan

    berkurangnya pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua, pertambahan

    ragam produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk

    menentukan pilihannya.

    4. Memaksimalkan kualitas hidup Sistem pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kualitas,

    kuantitas, ketersediaan, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik,

    maupun kualitas lingkungan budaya. Sebagian besar masyarakat masih

    beranggapan bahwa mutu hidup adalah tujuan yang bernilai bagi sistem

    pemasaran, meskipun tidak mudah mengukurnya karena setiap individu

    mempunyai penilaian berbeda terhadap suatu produk.

  • 5.6. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN

    Pemasaran dapat dipelajari dengan berbagai macam pendekatan meskipun

    titik berat tinjauannya berbeda-beda, masing-masing pendekatan saling berkaitan

    satu sama lain. Berabagai pendekatan tersebut adalah :

    1. Pendekatan serba barang (Commodity Approach) Merupakan pendekatan yang melibatkan studi tentang bagaimana produk-

    produk tertentu (produk pertanian, pertambangan, ataupun lainnya) berpindah

    dari produsen ke konsumen. Proses dan organisasi yang digunakan di sini harus

    ditujukan pada masing-masing produk. Jadi, pendekatan ini hanya

    menggambarkan pemasaran dari barang-barang yang ada didalamnya.

    2. Pendekatan institusi (Institutional Approach) Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi

    organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.

    Lembaga-lembaga adalah :

    - Penyedia bahan (supplier) yang menyediakan bahan kepada produsen - Produsen yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi - Perantara agen, seperti agen penunjang atau agen pelengkap - Perusahaan saingan - Konsumen akhir

    3. Pendekatan fungsional (Functional Approach) Jumlah dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan

    dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah penjualan,

    pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko,

    standarisasi, dan grading serta pengumpulan informasi pasar.

    4. Pendekatan manajerial (Managerial Approach) Pendekatan ini mempelajari pemasaran berdasarkan pendapat manajer serta

    kepuasan yang diambilnya. Di sini pemasaran ditinjau sebagai kerangka yang

    terdiri atas variable-variabel yang dapat dikontrol, seperti produk perusahaan,

    saluran distribusi, harga, dan promosi, ditambah dengan variable-variabel yang

    tidak dapat dikontrol, seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat. Jadi,

    pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran

    yang dihadapi produsen.

    5. Pendekatan sosial (Social Approach) Pendekatan sosial memberikan perhatian pada kontribusi sosial dan biaya yang

    timbul akibat aktivitas pemasaran, seperti efisiensi pasar, keuangan produk,

    ataupun kebenaran iklan.