13
Makall ah ASEAN SMAN 5 XI.IP A.4 Tim Penyusun : Hadi Ramdhani Gentra Aditya Edi Susanto M. Fahmi Aziz Bilal Aditya Tugas Kelompok Kewarganegar aan

Makallah PKn ASEAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Kelompok PKn (Kelas XI.IPA.4, SMAN 5 Sukabumi):- Hadi Ramdhani- Gentra Aditya- Edi Susanto- M. Fahmi Aziz- Bilal AdityaMenjelaskan berbagai aspek mengenai ASEAN mulai dari sejarahnya, tahun berdirinya, anggota, organisasi, dan lain lain.

Citation preview

Page 1: Makallah PKn ASEAN

Makallah ASEAN

SMAN 5

XI.IPA.4Tim Penyusun :

Hadi Ramdhani Gentra Aditya Edi Susanto M. Fahmi Aziz Bilal Aditya

Tugas Kelompok Kewarganegaraan

Page 2: Makallah PKn ASEAN

Bab 1Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya ASEAN

Association of Southeast Asia Nations atau yang lebih sering dipanggil ASEAN merupakan sebuah organisasi yang diawali oleh organisasi yang bernama Association of Southeast Asia (ASA), sebuah aliansi yang dibentuk pada tahun 1961 yang beranggotakan Fillipina, Malaysia, dan Thailand. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, saat menteri luar negeri dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura, dan Thailand bertemu di gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok dan menandatangani deklarasi ASEAN yang lebih dikenal dengan sebutan Deklarasi Bangkok. Kelima menteri luar negeri dari lima negara tersebut

yaitu Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Fillipina), Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand) dinobatkan sebagai “The Organization’s Founding Fathers” yang berarti “Bapak Pendiri Organisasi”.Faktor-faktor didirikannya ASEAN adalah keinginan akan stabilnya lingkungan berbangsa bernegara, rasa takut akan komunisme, ketidakpercayaan akan kekuatan luar pada tahun 1960, dan aspirasi akan berkembangnya kondisi ekonomi nasional. Tidak seperti Uni Eropa dan beberapa organisasi-organisasi lainnya, ASEAN dibentuk untuk nasionalisme.Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa lainnya. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.Dalam perkembangannya, ASEAN telah mengadakan rapat-rapat formal yang biasa disebut “ASEAN Summit” dimana para Kepala Pemerintahan dari tiap negara anggota bertemu untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah-masalah regional, serta untuk mempererat hubungan dengan negara-negara lain di luar ASEAN. Berikut merupakan pertemuan-pertemuan formal yang telah diadakan:

Tanggal Negara Kota1 23-24 Februari 1976 Indonesia Bali2 4-5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur3 14-15 Desember 1987 Fillipina Manila4 27-29 Januari 1992 Singapura Singapura5 14-15 Desember 1995 Thailand Bangkok6 15-16 Desember 1998 Vietnam Hanoi7 5-6 November 2001 Brunei Darussalam Bandar Seri Begawan8 4-5 November 2002 Kamboja Phnom Penh9 7-8 Oktober 2003 Indonesia Bali10 29-30 November 2004 Laos Vientiane

1 Makallah ASEAN

Page 3: Makallah PKn ASEAN

11 12-14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur12 11-14 Januari 2007 Fillipina Cebu13 18-22 November 2007 Singapura Singapura14 27 Februari – 1 Maret 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin15 2009 Vietnam

Setelah diadakan pertemuan formal kelima di Bangkok, para pemimpin dari tiap negara memutuskan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan informal di samping pertemuan-pertemuan formal:

Tanggal Negara Kota1 30 November 1996 Indonesia Jakarta2 14-16 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur3 27-28 November 1999 Fillipina Manila4 22-25 November 2000 Singapura Singapura

Bab 2Pengertian ASEAN

ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa Indonesia ASEAN dapat juga disebut PERBARA. PERBARA merupakan akronim dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Organisasi ini merupakan suatu organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Didirikan di Bangkok pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh lima negara pemrakarsa yaitu Indonesia, Malaysia, Fillipina, Singapura, dan

Thailand. Organisasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Organisasi ini biasa mengadakan rapat-rapat umum setiap bulan November. Sebutan untuk ASEAN berbeda-beda pada setiap bahasanya, berikut merupakan beberapa sebutan ASEAN dalam berbagai bahasa Asia Tenggara lainnya:

Bahasa Indonesia: Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (digunakan di Indonesia) Bahasa Jawa: Asosiaso Bangsa-bangsa Asia Kidul-Wétan (digunakan di Indonesia) Bahasa Melayu: Persatuan Negara-negara Asia Tenggara (digunakan di Malaysia, Singapura,

dan Brunei Darussalam) Bahasa Tionghoa: 东南亚洲国家的协会 / 東南亞國家聯盟 (digunakan di Singapura dan

Malaysia) Bahasa Inggris: Association of Southeast Asia Nations (digunakan di Singapura dan Filipina)

Bahasa Thai: สมาคมแห่�งประชาชาติ�เอเช�ยติะวั�นออกเฉี�ยงใติ� / อาเซี�ยน (digunakan di Thailand) Bahasa Vietnam: Hiệp hội các quốc gia Đông Nam Á (digunakan di Vietnam) Bahasa Tagalog: Kapisanan ng mga Bansa sa Timog-Silangang Asya (digunakan di Filipina) Bahasa Laos: ສະມາຄົ�ມປະຊາຊາດແຫ່�ງອາຊ�ຕະເວັ�ນອອກສຽງໃຕ� (digunakan di Laos) Bahasa Tetun: Asosiasun ba Nasaun Sudeste Aziátiku (digunakan di Timor Leste)

2 Makallah ASEAN

Page 4: Makallah PKn ASEAN

Bab 3Prinsip-Prinsip ASEAN

Setiap negara maupun organisasi pasti memiliki prinsip yang dijadikannya sebagai acuan atau panduan dalam mengembangkan negara kesatuan maupun organisasinya. Begitu pula dengan ASEAN yang juga memilik beberapa prinsip-prinsip utama yaitu sebagai berikut:

Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.

Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar.

Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan. Kerjasama efektif antara anggota.

Bab 4Negara-Negara Pendiri ASEAN

ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima negara pemrakarsanya yaitu: Indonesia Malaysia Fillipina Thailand Singapura

Kelima Menteri Luar Negeri dari negara-negara pemrakarsa tersebut mewakilkan negaranya masing-masing dalam menandatangani Deklarasi Bangkok yang sekaligus membentuk ASEAN. Kelima Menteri Luar Negeri Tersebut adalah:

1. Adam Malik (Indonesia)2. Narciso Ramos (Fillipina)3. Abdul Razak (Malaysia)4. S. Rajaratnam (Singapura)5. Thanat Khoman (Thailand)

Bab 5Tujuan ASEAN

Pada deklarasi Bangkok, dicantumkan pula tujuan dari ASEAN yaitu sebagai berikut:1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di

kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu antara satu dan yang lain di dalam memecahkan masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

3 Makallah ASEAN

Page 5: Makallah PKn ASEAN

4. Saling memberikan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesional, teknik dan administrasi.

5. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi Internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat mereka.

6. Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.7. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional

dan regional yang ada dan bertujuan serupa, dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat satu dengan yang lain.

Bab 6Negara-Negara Anggota ASEAN

Hingga saat ini ASEAN memiliki 10 anggota yang semua anggotanya merupakan negara-negara Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

1. Indonesia (negara pendiri)2. Fillipina (negara pendiri)3. Malaysia (negara pendiri)4. Singapura (negara pendiri)5. Thailand (negara pendiri)6. Brunei Darussalam (7 Januari 1984)7. Vietnam (28 Juli 1995)8. Laos (23 Juli 1997)9. Myanmar (23 Juli 1997)10. Kamboja (30 April 1999)

Selain negara-negara anggota tersebut, terdapat dua negara lainnya yang berstatus sebagai pemantau (observer) yaitu:

1. Papua Nugini (1976)2. Timor Leste

Negara baru Timor Leste, yang dulunya merupakan sebuah provinsi Indonesia, terpaksa harus puas dengan hanya mendapatkan status pemantau (observer) dalam ASEAN. Itupun setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Myanmar, terutama, menentang pemberian status observer kepada Timor Leste karena dukungan Timor Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.Sejak kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN sebelum tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal

4 Makallah ASEAN

Page 6: Makallah PKn ASEAN

bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.

Bab 7Struktur ASEAN

Sebelum KTT Pertama di BaliBerdasarkan kesepakatan lima negara pendiri yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok 1967. Struktur ASEAN adalah sebagai berikut:

1. Sidang Tahunan Para MenteriSidang ini merupakan sidang tertinggi yang dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN yang diadakan di setiap negara ASEAN menurut giliran abjad. Apabila dipandang perlu, dapat diadakan sidang khusus menteri luar negeri kelima negara anggota.

2. Standing ComitteeKomite ini merupakan sebuah badan yang bersidang di antara dua sidang menteri-menteri luar negeri ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri. Badan ini dipimpin oleh menteri luar negeri dari negara tempat sidang bersangkutan dan akan diadakan pada tahun berikutnya serta beranggotakan para duta besar negara-negara anggota ASEAN di negara tersebut.

3. Komite-Komite Tetap dan Komite-Komite Khusus4. Sekkretariat Nasional ASEAN pada setiap ibukota negara-negara anggota ASEAN.

Sesudah KTT Pertama di BaliSeiring dengan berkembangnya hubungan kerja sama regional antara negara-negara ASEAN. ASEAN memperluas hubungannya ke negara-negara selain anggota ASEAN. Seperti negara-negara MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), negara-negara yang sedang berkembang, maupun negara-negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, Selandia Baru (New Zealand), serta negara-negara maju lainnya. Maka dari itu, diperlukan lembaga dan tata kerja yang efektif dan efisien dalam struktur organisasi ASEAN, agar kegiatan-kegiatannya dapat berjalan lancar.Oleh karena itu, diadakanlah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang diadakan di Bali pada tahun 1976. Konferensi ini dihadiri oleh kelima kepala negara anggota ASEAN dan berhasil menghasilkan tiga deklarasi. Salah satunya adalah “Declaration of ASEAN Concord” yang memberikan kesempatan untuk meninjau struktur organisasi ASEAN demi kelancaran tata kerjanya.Pada KTT kedua yang diadakan di Kuala Lumpur pada bulan Agustus 1977 disepakati dan disahkan struktur organisasi ASEAN sebagai berikut:

a. Pertemuan Para Kepala Pemerintahan (Summit Meeting) yang merupakan otoritas atau kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. Pertemuan ini diadakan apabila dianggap perlu dalam memberikan pengarahan-pengarahan.

b. Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting). Peranan dan tanggung jawab kegiatan sidang ini ialah perumusan garis kebijaksanaan dan kordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN.

c. Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi. Sidang ini diselenggarakan setahun dua kali. Tugasnya, selain merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang khusus menyangkut masalah kerja sama ASEAN bidang ekonomi, juga mengevaluasi hasil-hasil yang dilakukan komite-komite yang ada dibawahnya.

d. Sidang Para Menteri lainnya (Non-Ekonomi). Sidang ini merumuskan kebijakan-kebijakan yang menyangkut bidangnya masing-masing, seperti penerangan, kesehatan, sosial, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

5 Makallah ASEAN

Page 7: Makallah PKn ASEAN

e. Standing Comittee. Badan ini bertugas seperti sebelum KTT pertama di Bali yang membuat keputusan-keputusan dan menjalankan tugas-tugas perhimpunan di antara dua buah Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN. Dan dalam perkembangannya, komite ini diperluas dengan para Direktur Jenderal serta Sekretaris Jenderal Sekretariat ASEAN.

f. Komite-Komite. Dalam komite ini terdapat dua bidang yaitu bidang ekonomi dan bidang non ekonomi.

Sekretariat ASEAN (ASEAN Secretariate)Latar belakang dibentuknya sekretariat ASEAN adalah kebutuhan akan suatu sekretariat tetap ASEAN yang akan mengkoordinasi segala kegiatan ASEAN. Hal ini mulai dirasakan setelah ASEAN berusia genap enam tahun, yakni ketika para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya, Thailand pada bulan April 1973. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah suatu Panitia Khusus yang terdiri dari para Sekjen ASEAN dari kelima negara ASEAN guna membicarakan dan merumuskannnya.Pada sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975, rumusan struktur Sekretariat ASEAN yang telah diubah dan disederhanakan disetujui oleh sidang dengan membubuhkan paraf di atas rumusan konsep tersebut.Rumusan konsep tersebut kemudian dibawa ke Bali untuk secara resmi ditandatangani para Menlu negara-negara ASEAN dengan disaksikan para kepala pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan KTT Pertama ASEAN di Bali 1976.Dokumen persetujuan ini kemudian dikenal dengan sebutan Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan bahwa tempat kedudukan Sekretariat ASEAN berada di Jakarta, ibukota negara Indonesia.

Bab 8Kesimpulan

Berdasarkan materi-materi tersebut dapat disimpulkan bahwa ASEAN didirikan untuk memelihara hubungan antara negara-negara Asia Tenggara dan hubungan antara negara-negara Asia Tenggara dengan negara-negara di luar Asia Tenggara. Selain itu, ASEAN juga dibentuk untuk meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara, saling bekerja sama dan membantu satu sama lain dalam kehidupan berbangsa bernegara, serta untuk menjaga perdamaian dunia sesuai dengan piagam PBB. Tujuan tersebut tercantum dalam Deklarasi Bangkok 1967 yang disepakati oleh Menteri Luar Negeri lima negara pendiri (Indonesia, Malaysia, Fillipina, Thailand, dan Singapura) saat mendirikan ASEAN.Melihat tujuan dari ASEAN tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Setiap negara membutuhkan bantuan dan kerja sama dari negara lain. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki tiap negara. Hal ini juga diperkuat oleh adanya globalisasi yang mengizinkan tiap negara untuk saling berhubungan satu sama lain sehingga tiap negara dapat dengan mudahnya berhubungan dengan negara-negara lain.Pada tahun 2005, ASEAN memiliki luas hingga 4.500.000 km2 dan memiliki 10 negara anggota. Lokasi sekretariat ASEAN terletak pada ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta. Di bawah ini adalah data-data mengenai ASEAN.

6 Makallah ASEAN

Page 8: Makallah PKn ASEAN

Motto "One Vision, One Identity, One Community"Himne "The ASEAN Way"Bahasa InggrisJumlah Negara Anggota 10Sekretaris Jendral Surin Pitsuwan (Thailand)Luas Area 4.464.322 km2

Populasi 575.5 Juta pendudukKepadatan Penduduk 129 Jiwa /Km2

PDB Total (PPP) $ 2.172 trilyunPDB Total (Nominal) $ 681 milyarPDB per Kapita (PPP) $ 4.044PDB per Kapita (Nominal) $ 1.267Mata Uang Peso (PHP), Ringgit (MYR), Kyat (MMK), Kip (LAK), Baht

(THB), Riel (KHR), Dolar Singapura (SGD), Dolar Brunei (BND), Rupiah (IDR), Dong (VND)

Zona Waktu UTC +6 sampai +10Website http://www.asean.org/

http://www.aseansec.org/

7 Makallah ASEAN

Page 9: Makallah PKn ASEAN

Penutup

Demikian pembahasan mengenai ASEAN yang dapat kami sampaikan. Semoga pembahasan yang telah kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi kami tim penyusun serta bagi para pembaca sekalian. Untuk yang kesekian kalinya, penyusun memohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan yang terdapat pada pembahasan yang kami sajikan ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makallah ini dan juga sebagai bahan pengkoreksian diri untuk kami tim penyusun. Akhir kata kami ingin berterima kasih kepada ibu Dyah Ambarsassi, S.Pd., seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makallah ini dan kepada para pembaca.

8 Makallah ASEAN

Page 10: Makallah PKn ASEAN

Daftar Pustaka

Santoso, Joko Budi Drs. 2009. Modul Kewarganegaraan. Surakarta: CV Hayati Tumbuh Subur.id.wikipedia.orgwww.wikipedia.orgwww.aseansec.org

9 Makallah ASEAN