37
MAKALAH TEKNOLOGI BANGUNAN “BAJA PROFIL DAN BAJA RINGAN” NAMA : WILSON Y. DJAMITUKA NIM : 1106092049 JURUSAN :TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS NUSA CENDANA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK KUPANG

MAKALAH tekban.doc

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAHTEKNOLOGI BANGUNAN“BAJA PROFIL DAN BAJA

RINGAN”

NAMA : WILSON Y. DJAMITUKANIM : 1106092049JURUSAN :TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS NUSA CENDANAFAKULTAS SAINS DAN

TEKNIKKUPANG

2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BAJA PROFIL DAN BAJA RINGAN “ dengan baik dan tepat pada waktunya.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun terhadap isi makalah ini. Penulis menyadari dengan adanya masukan dari semua belah pihak, makalah ini bias menjadi lengkap dan baik.

Penulis menyadari pada makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.Akhirnya, semoga makalah ini berguna bagi saya dan pembaacanya.

Penulis,

Pendahuluan Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai

material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi

Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang dapat dibentuk seccara plastik.

Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana baja menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.

Klasifikasi baja Menurut komposisi kimianya:

Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu; Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild

steel - 0,05 % - 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Baja karbon menengah (medium carbon steel)

Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan.

Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.

Baja paduan (alloy steel)Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:

Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)

Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 % Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 % High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel. Baja Paduan Khusus (special alloy steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel). Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steelBaja Paduan dengan Sifat Khusus

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)Sifatnya antara lain:

Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan Tahan temperature rendah maupun tinggi Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus Tahan terhadap oksidasi Kuat dan dapat ditempa Mudah dibersihkan Mengkilat dan tampak menarik

High Strength Low Alloy Steel (HSLS)Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

Baja Perkakas (Tool Steel)Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet. Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:

Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.

Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.

Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ºC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.

High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.

Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain : Menurut penggunaannya:

BAJA konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.

Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

Baja tahan garam (acid-resisting steel) Baja tahan panas (heat resistant steel) Baja tanpa sisik (non scaling steel) Electric steel Magnetic steel Non magnetic steel Baja tahan pakai (wear resisting steel) Baja tahan karat/koro

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:

Baja karbon konstruksi (carbon structural steel) Baja karbon perkakas (carbon tool steel) Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel) Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel) Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas: Baja kualitas biasa Baja kualitas baik Baja kualitas tinggi

Baja profil diantaranya:Baja bentuk “I” : baja profil bentuk “I”, bertepi belat canai panas yang digunakan untuk umum dengan ukuran tinggi badan mulai dari 80 mm sampai 600 mm.Baja kanal : Baja profil kanal, bertapi bulat canai, yang digunakan untuk penggunaan umum dengan ukuran tinggi badan mulai dari 30 mm sampai 400 mm.Baja Siku : baja profil berbentuk siku sama kaki bertepi bulat canai panas yang digunakan untuk penggunaan umum dengan ukuran lebar kaki mulai 20 mm sampai dengan 200mm.Baja stip : Baja profil berbentuk pipih yang dibuat dari Billet, ingot atau baja scrap.

BAJA PROFIL ( L) ATAU BAJA SIKUbaja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki)profil berpenampang L yang dihasilkan dari proses canai panas (hot rolling mill)Bj P siku sama kaki memiliki bentuk sebagai berikut:− Lebar kedua kakinya sama (A)− Tebal kedua kaki sama (t)

No. Lebar Kaki (A) Toleransi Kesikuan (“T”)1.2.3.4.5.

25 s/d 5060 s/d 7580 s/d 100120 s/d 150151 s/d 200

11,82,33,35

KelurusanPenyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan pada Gambar 3 adalah qdan besarnya maks 0,3% dari panjang nominal L.

Keterangan gambar:A adalah lebar kaki;q adalah penyimpangan kelurusan.

Gambar 3 Penyimpangan kelurusan

Sifat tampakPermukaan Bj P siku sama kaki tidak boleh ada lipatan, gelombang, cerna yang dalam danhanya boleh berkarat ringan atau cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaanakhir.

Dimensi dan toleransi

PanjangUkuran panjang nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransinya seperti Tabel 2.

Tabel 2 Ukuran panjang dan toleransiNo. Ukuran Panjang Toleransi1.2.

s/d 6 mdiatas 6 m

+40 mmSetiap pertambahan panjang 1 m maka dari nilai toleransi positif tersebut di tambah 5 mm.

BeratToleransi berat per kelompok Bj P siku sama kaki seperti Tabel 3.

Tabel 3 Toleransi berat perkelompokNo. Tebal Kaki “t” (mm) Toleransi Berat (%) 1.2.

s/d 10diatas 10

±5±4

CATATANa. Kelompok harus terdiri dari ukuran yang sama.b. Jumlah batang dalam tiap kelompok minimum 10.c. Berat tiap kelompok minimum 1 (satu) ton.

Penampang

a. Standar ukuran penampang Ukuran nominal luas penampang, berat permeter panjang batang dan karakteristik penampang Bj P siku sama kaki pada Gambar 4 ditetapkan adalah seperti pada Tabel 3.b. Toleransi Toleransi ukuran penampang berdasarkan pada Gambar 4 adalah seperti Tabel 4.

Gambar 4 Karakteristik penampang

Tabel 4 Standar ukuran penampang Bj P siku sama kaki

Penamaan

Standar ukuranpenampang (mm)

Sebagai informasi

A x A T r1 r2

Luaspenampang(cm)

Beratkg / m

Acuan terhadap besaran menurut sumbu lentur terhadap x – x dan y – y

Posisi titikberat (cm)

Momen inersia (cm4)

Radius girasi (cm)

Moduluspenampang(cm3)

Cx = Cy

IX = Iy

Maks IU

Min IV

IX = IY

Max IU

Min IV

Zv = Zy

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

L 25 25*25 3 4 2 1,427 1,12

L30 30*30 3 4 2 1,727 1,36

L40 40*40 3 4,5 2 2,336 1,82

L40 40*40 4 4,5 3 3,054 2,39

L40 40*40 5 4,5 3 3,755 2,95

L45 45*45 4 6,5 3 3,492 2,74

L45 45*45 5 6,5 3 4,302

L50 50*50 4 6,5 3 3,892

L50 50*50 5 6,5 3 4,802

L50 50*50 6 6,5 3 5,644

L60 60*60 5 6,5 3 5,802

L60 60*60 6 6,5 3 6,892

L65 65*65 6 8,5 4 7,527

L70 70*70 6 8,5 4 8,127

L70 70*70 7 8,5 4 9,397

Kegunaan Baja Siku Dalam Konstruksi

Baja L sering di gunakan untuk SPANT , yaitu untuk memikul baja profil C (Gording). Selain itu biasanya baja ini digunakan untuk;Baja siku biasanya digunakan sebaga penopang suatu struktur, membentuk rangka utama ataupun sekunder. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai pembatas atap. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur penyimpanan yang portable maupun semi portable. Bisa juga dipakai sebagai bahan pembuat rangka mesin berukuran besar.

KONSTRUKSI BAJA PROFIL C Baja terbuat dari besi murni ( ferum = fe ) dicampur dengan zat mangan , fosfos dan belerang. Besi murni bersifat tima warnanya putih agak kebiru- biruan.Besi murni didapat dari bahan tambang yang berbentuk butir- butir besi/ biji – biji besi yang baik adalah yang beerkadar 60 %. besi kasar didapat dari pengolahan dapur tinggi pabrik. Dari besi kasar diperlukan pemebersihan selanjutnya sehingga menjadi baja konstruksi .

KEUNTUNGAN

Lebih kuat dan tahan lama.

Tahan terhadap kebakaran.

KERUGIAN

Harganya mahal.

Mudah menghantarkan panas.

Susah di dapat.

Baja bangunan umumnya dibagi dalam 2 macam yaitu:Arti dari st.37 yaitu :st : steel = baja37: menunjukan kekuatan tarik mineral 2. Baja walls dengan campuran logam Baja ini ,biasa dipakai pada konstrusi bangnunan dengan bentangan yang lebar ( >12m).Dan paling banyak dipakai pada rel kereta api dan Gording.Baja ini ditulis dengan satuan st. 52.Artinya : baja ini dengan kekuatan tarik mineral 52 kg / mm= 52000kg/cm.

g / mm= 370 kg/cm

PENGERTIAN

BAJA PROFIL C ADALAH SALAH SATU KOMPONEN RANGKA ATAP BAJA PADA BANGUNAN,

YANG DI GUNAKAN SEBAGAI PENGGANTI KAYU, KOKOH,DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI

ALTERNATIF KONSTRUKSI KAYU TELAH TERBUKTI DAN LEBIH PRESISI DAN TIDAK BERUBAH

BENTUK.SEHINGGA KONSTRUKSINYA LEBIH KUAT DAN TAHAN LAMA

KARAKTERISTIK BAJA PROFIL C

ANTI KARAT

KUAT DAN TAHAN LAMA

MENGHASILKAN BEBAN YANG BERAT DALAM SEBUAH SKO(struktur dan konstruksi)

BENTUK FISIK DARI BAJA INI MENYERUPAI ABJAD C. SEHINGGA DI SEBUT BAJA PROFIL

C

GAMBAR DAN TIPE BAJA

Sakura TrussSakura Truss Kanal C

. Merek Sakura Truss Keterangan Singkat:  Sakura Truss Kanal C berfungsi sebagai salah satu komponen rangka atap rumah baja ringan. Dengan lapisan zincalume tinted blue, profil baja ringan ini terlihat lebih menarik. SakuraTruss Kanal C tersedia dengan 2 pilihan ketebalan profil baja: 1 mm dan 0,75 mmTegangan Tarik Baja Ringan Hi-ten G-550

Bahan Baku Zincalume tinted blue

Pelapis Anti Karat Aluminium AZ 100 Ketebalan Profil 1 mm

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm  

Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm

Merek:  Karang Pilang Truss Keterangan Singkat:  Karang Pilang Truss Profil C - 65 mm ringan dan sangat kokoh, penggunaan baja ringan sebagai alternatif konstruksi kayu telah terbukti lebih presisi dan tidak berubah bentuk. Sehingga biaya konstruksi lebih hemat dan bebas biaya pemeliharaan. Tegangan Tarik Baja Ringan 650 - 782 MPa (Normal 550 MPa) Bahan Baku Baja khusus Krakatau Steel Pelapis Anti Karat Galvanized LOKFOM Elongation/Kelenturan

Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm

Merek:  Karang Pilang Truss Keterangan Singkat:  Karang Pilang Truss Profil C - 75 mm memiliki kekuatan tensile yang lebih kuat dibandingkan dengan baja ringan lainn sehingga lebih kuat. Pemasangan rangka atap baja ringan karang pilang truss dapat digunakan untuk full truss maupun dengan kombinasi kuda-kuda dan gording dari bahan lain, misalnya baja, beton cor, kayu, dll.

650 - 782 MPa (Normal 550 MPa)

Bahan Baku Baja khusus Krakatau Steel

Pelapis Anti Karat Galvanized

SteelTruss Profil C-71

Merek: 

SteelTruss

Keterangan Singkat: 

SteelTruss Profil C-71 adalah sistem rangka atap kuda-kuda baja ringan produksi

Alsun Indonesia yang terbukti kuat dan tahan lama. perancangan dan analisis beban

struktur lebih terperinci dengan dukungan engineering software - FrameCADPro.

Hasilnya: gambar struktur rangka atap yang detail, laporan penggunaan material yang

tepat, dan gambar kerja cara pemasangan yang terperinci.

Tegangan Tarik Baja

Ringan

High Tensile G-550

Bahan Baku Zincalume Steel atau

Galvanized Steel

Taso TS C75 -65

Title:  Taso TS C75 - 65 - Kaso Metal Profil C

Gambar: 

Harga: 

Mulai dari Rp. 12 350 /m

Keterangan Singkat: 

Taso TS C75 - 65 adalah taso baja ringan profil C untuk kuda-kuda baja ringan. Bila

menggunakan taso ini dianjurkan menggunakan genteng baja ringan. Sebagai pengganti kaso

berbahan kayu, taso bukan kaso biasa karena terbuat dari bahan metal zincalume sehingga lebih

kuat, ringan, anti rayap, dan awet.

Taso C75 - 80

Title: 

Taso C75 - 80 - Kaso Metal Profil C

Taso

Harga: 

Rp. 14 250 /m

Keterangan Singkat: 

Taso C75 - 80 adalah Taso baja ringan profil C, cocok untuk atap kuda-kuda baja ringan.

Penggunaan baja ringan ini sebaiknya dikombinasikan dengan genteng baja ringan. Sebagai

pengganti kaso berbahan kayu, taso bukan kaso biasa karena terbuat dari bahan metal

zincalume sehingga lebih kuat, ringan, anti rayap, dan awet.

TABEL SPESIFIKASI BAJA PROFIL C

Komposisi Kimia Baja  

A. UMUMBaja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron). Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:

Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik, Keliatan / elongasi baja berkurang, Semakin sukar dilas.

Oleh karena itu adalah penting agar kita dapat menekan kandungan karbon pada kadar serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas diatas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi. Penambahan unsur – unsusr ini dikombinasikan dengan proses heat treatment akan menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap baik. Unsur – unsur tersebut antara lain: Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Nikel (Ni) dan tembaga (Cu). Tetapi proporsional pertambahan kekuatannya tidak sebesar karbon. Pertambahan kekuatannya semata –mata karena unsur tersebut memperbaiki struktur mikro baja. Untuk memahami pengaruh komposisi kimia dan heat treat terhadap sifat akhir baja, maka kita perlu menganal factor – factor sbb:

Struktur mikro, Ukuran butiran, Kandungan nonlogam. Endapan dipermukaan antar butiran. Keberadaan gas – gas yang terserap atau terlarut

B. STRUKTUR MIKROUnsur Fe dan C menyususn diri dalam suatu struktur berulang dalam pola tiga dimensi yang dinamakan dengan kristal. Kristal –kristal yang berorientasi (arah pengulangan / susunan ) sama disebut sebagai butir.Susunan kumpulan butir satu dengan yang lain pada suatu fasa tertentu dinamakan struktur mikro, contoh struktur mikro antara lain: ferit, perlit dan sementit. C. UKURAN BUTIRPenghalusan butir baja akan menghasilkan:

Peningkatan kuat leleh (yield strength), Perbaikan sifat keuletan (toughness) dan keliatan (ductility),

Penghalusan butiran dapat dilakukan dengan penambahan unsur niobium, vanadium dan aluminium dengan jumlah maksimal 0.05% atau dengan heat treatment. D. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR NON LOGAMUnsur – unsur non-logam yang umumnya dibatasi jumlahnya didalam produk baja adalah Sulfur (S) dan Fosfor (P). Tinggi kadar kedua unsur tersebut bisa menurunkan keliatan (ductility) baja dan meningkatkan kemungkinan retak pada sambungan las. Pada baja khusus mampu las, kandungan kedua unsur diatas dibatasi kurang dari 0.05%. E. ENDAPAN DI PERMUKAAN ANTAR BUTIRAN

Unsur – unsur lain yang juga dapat menurunkan keuletan baja baja anatar lain: timah (Sn), antimon (Sb) dan arsen (As) hingga baja menjadi getas. Sifat getas ini ditimbulkan oleh pengendapan atau berkumpulnya unsur – unsur diatas dibidang batas antar butir baja pada suhu 500 – 600o . F. KANDUNGAN UNSUR-UNSUR NON LOGAMBaja yang mengandung gas – gas terlarut dalam kadar yang tinggi terutama: Oksigen (O) dan Nitrogen (N) dapat menimbulkan sifat getas. Untuk mengurangi kadar gas tersebut biasa digunakan unsur -  unsur yang dapat mengikat kedua unsur gas diatas menjadi senyawa yang cukup ringan sehinggan senyawa tersebut akan mengapung ke permukaan baja yang masih panas dan cair. Unsur -  unsur pengikat gas N dan O biasanya digunakan unsur silicon (Si) dan atau aluminium (Al) yang fungsinya disebut sebagai Deoxidant. G. SIFAT TAHAN PANAS DAN TAHAN KOROSISifat – sifat khusus baja seperti yang dibahas pada bab 1 paragraf 4, dapat dicapai dengan penambahan unsur – unsur utama sebagai berikut: Chrom (Cr), Nikel (Ni) dan molybdenum (Mo). Baja tahan karat umumnya mengandung unsusr Chrom lebih dari 12%, dimana pada kondisi seperti itu baja akan bersifat pasif terhadap proses oksidasi. Baja tahan karat dapat dibedakan sesuai struktur mikronya yaitu: baja tahan panas martensit, baja tahan panas ferit dan baja tahan panas austenit. Baja tahan karat martensit mengandung chrom 13% kuat leleh dan tariknya diperoleh dari proses pendinginan pada kondisi udara luar, sesuai untuk lingkungan korosif ringan, serta biasanya digunakan untuk saluran dan rumah –rumah turbin. Baja tahan karat ferit mengandung chrom 16%, sesuai untuk lingkungan korosif terutama terhadap bahan kimia asam nitrat, serta biasanya digunakan untuk komponen – komponen dalam industri kimia. Baja karat austenit mengandung chrom-nikel 18%, dimana sifat tahan karatnya didapat melalui pemanasan pada suhu 1000 - 11000 lalu didinginkan dengan direndam kedalam air, sesuai untuk lingkungan yang mengandung garam, serta biasanya digunakan untuk baling – baling kapal. Baja tahan panas biasanya dinamakan untuk baja yang tahan pada suhu 6500, dimana sifat itu didapat pada kodisi kadar chrom dan nikel yang cukup tinggi. Berbeda dengan baja tahan karat adalah umunya kandungan karbonnya lebih tinggi. Umumnya digunakan pada ketel uap, boiler, tungku dan lain – lain. 

Kegunaan Baja C Dalam Konstruksi

Baja C sering di gunakan untuk gording pada struktur rangka atap pada bangunan. Baja C biasanya digunakan sebagai penopang suatu struktur, membentuk rangka atap. Kalau di rumah, biasanya dipakai sebagai gording. jarang sekali digunakan dalam pembuatan rumah, biasanya dipakai dalam membuat struktur rangka atap yang bentangannya besar sperti gereja ,ruko dll.

KONSTRUKSI BAJA RINGAN PROFIL C