Upload
ucok-mjmnet
View
36.886
Download
35
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini yang berjudul " Pengambilan Keputusan “
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih.
Pariaman. September 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pengambilan Keputusan.....................................
B. Fase Pengambilan Keputusan..............................................
C. Teknik Pengambilan Keputusan............................................
D. Proses Pengambilan Keputusan...........................................
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan Keperawatan di masa
depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di
Indonesia.
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai satu metode perlakuan asuhan keperawatan secara profesional,
sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana
proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri dari
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan
terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan
didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
F. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah
dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.
G. Fase Pengambilan Keputusan
1. Aktivitas intelegensia; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang
mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas
intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi:
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
- menganalisa tindakan yang dilakukan
Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam
pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria
yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan
keputusan adalah :
a. Mengidentifikasi masalah utama
b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik
H. Teknik Pengambilan Keputusan
1. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam
analisa dan pemecahan persoalan.
2. Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3. Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas
hal-hal tidak normal.
I. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G. R. Terry :
1. Merumuskan problem yang dihadapi
2. Menganalisa problem tersebut
3. Menetapkan sejumlah alternatif
4. Mengevaluasi alternatif
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
Pengambilan keputusan merupakan proses yang komleks yang memerlukan
penanganan yang serius. Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi
tujuh langkah beriktu (Gibson dkk, 1987):
1) Menerapkan tujuan dan sasaran : Sebelum memulai proses
pengambilan keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan
terlebih dahulu. apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian
hasil tersebut.
2) dentifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar pengambilan
keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas.
Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada
inti persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.
3) Mengmbangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian berbagai
alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada.
Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus
ditampung dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.
4) Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis
tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan
sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif
yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil
tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang
layak untuk dilaksanakan.
5) Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus
dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus
mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif
dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai
tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan
datang.
Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus dilaksanakan.
Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru
dapat dilihat dari pelaksanaannya.
Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu
pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan
tersebut sesuai dengan yang sudah diputuskan.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
1) Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
2) Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus
berdasarkan pada sistematika tertentu :
Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan
diambil.
a. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
b. Falsafah yang dianut organisasi.
3) Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi
administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
Masalah harus diketahui dengan jelas.
4) Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul
dengan sistematis.
5) Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai
alternatif yang telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas,
akan menimbulkan berbagai masalah :
Tidak tepatnya keputusan.
a) Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan
kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun
material.
b) Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada
sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di
dalam organisasi tersebut.
c) Timbulnya penolakan terhadap keputusan.
Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas
adalah salah satu penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya
penyelesaian masalah adalah kurang tepat mengidentifikasi
masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling
penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam
mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia,
nilai, sikap dan pengalaman pembuat keputusan serta waktu
penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk
mengumpulkan dan mengorganisir data.
Langkah-langkah pemecahan masalah
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang
dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
7. Evaluasi.
Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena
masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat
jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk
membuat diagnosa yang tepat. Untuk itu manajer perawat dan bidan agar
selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar dari pengalaman di
masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan
melalui proses yang sistematis, sehingga upaya untuk mengantisipasi
keadaan/masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah dilaksanakan
seperti ;
1. Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?
2. Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah
sebenarnya?
3. Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah
memungkinkan untuk prediksi secara tepat?
Analisa Fakta dan Data
Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis
yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan
dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
1. Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?
2. Apa latar belakang dari masalah?
3. Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi
dengan tujuan, rencana dan kebijakan organisasi?
4. Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?
5. Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas
organisasi?
6. Apakah waktu pengambilan tepat?
7. Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?
Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas
kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang
dihadapi. Dalam usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu
memperhitungkan :
1. Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
2. Tindakan apa yang diperlukan ?
3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?
4. Dimana sumber reaksi tersebut ?
5. Interaksi apa yang diperlukan ?
Penentuan Pilihan yang Terbaik
Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan pengambilan
resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika diduga
bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian perlu
dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.
Evaluasi
Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas
dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang
sangat sukar bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif.
Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak
ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan
untuk memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses
evaluasi perlu diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang
bertanggung jawab serta kapan hal tersebut dilaksanakan, contoh;
sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan baru dalam merespon
keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu efektif perlu
kerja sama dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan
itu akan dikomunikasikan kepada personal lainnya.
J. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam
pengambilan keputusan, antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan
emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar
belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan
sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai
yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan
adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat
dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar
belakang, filosofi, sosial dan kultural.
Pengambilan keputusan kelompok
Ada dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:
1. Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau
sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan.
2. Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab
melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat terpenting untuk
mencapai informasi dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan
tertentu yang dapat dipetik melalui suatu rapat, yaitu :
a. Masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan
dalam forum terbuka.
b. Interaksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran
serta pengertian yang mendalam.
c. Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta
rapat.
d. Rapat melatih menerima pendapat orang lain.
e. Melalui rapat peserta dilatih belajar tentang pemikiran orang lain
dan belajar menempatkan diri pada posisi orang lain.
Langkah utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan
proses pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan,
memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing
pilihan, memprioritaskan pilihan, menyeleksi pilihan yang paling baik untuk
menilai sebelum mendefinisikan tujuan, implementasi dan evaluasi.