Upload
xiuliu22
View
306
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengambilan keputusan
Citation preview
PENGGUNAAAN POHON DALAM DECISION TREE ANALYSIS UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN
PENGEMBANGAN PRODUK DI PERUSAHAAN CV X
Diajukan untuk memenuhi pelaksanaan Tugas Teori Pengambilan Keputusan
Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama
Disusun oleh:
Vonny Yunita
021304021
FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN REGULER B2
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun
pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan
bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada pada jalur yang benar.
Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang
diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita
saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan
bisnis yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan peluang
keberhasilan. Pengambilan keputusan pada umumnya adalah memilih suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia melalui suatu proses mental dan berfikir yang logis.
Ketika mencoba untuk membuat keputusan yang terbaik, seseorang harus menimbang sisi positif
dan negatif dari setiap pilihan, dan mempertimbangkan semua alternatif. Untuk pengambilan
keputusan yang efektif, seseorang harus mampu memprediksikan hasil dari setiap pilihan, dan
berdasarkan pada semua item tersebut, menentukan pilihan mana yang terbaik untuk situasi
tertentu. Pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa tahapan yang mungkin akan dilalui
oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan seterusnya.
Salah satu cara perencanaan bisnis bagi suatu perusahaan adalah analisis pengembangan
produk. Pengembangan produk baru memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan. Dalam menghadapi teknologi yang semakin maju, peningkatan kompetisi global,
dan kebutuhan pasar yang semakin dinamis, perusahaan harus mampu berinovasi untuk
memenuhi kebutuhan pasar (Cooper dan Kleinschmidt, 2000). Adanya pengembangan produk
baru akan membantu pertumbuhan perusahaan dan menjaga investor, karyawan, dan supplier
untuk tetap mendukung berdirinya perusahaan tersebut (Lord, 2000). Mengembangkan sebuah
produk bukan merupakan hal yang mudah. Yoon dan Lilien (1985) menyatakan bahwa hanya
setengah perusahaan yang mampu menunjukkan performa yang baik dari produk yang
dihasilkan. Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan produk adalah
banyaknya trade-off yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan, preferensi
konsumen yang dinamis, detail dalam mengidentifikasi kebutuhan, time pressure yang
menjadikan perusahaan harus mampu memproduksi dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, dan creation yang berarti perbedaan ide dan perspektif dalam pembangunan produk
baru (Iwu, 2010). Pada kenyataannya, tidak sedikit produk baru yang mengalami kegagalan
setelah terjun ke pasar yang dituju. Stankovic dan Djukic (2004) menyatakan bahwa berdasarkan
pengalaman terdapat banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam pengembangan
produk baru. Perusahaan yang gagal dalam mengembangkan sebuah produk baru akan masuk ke
dalam area yang berisiko karena produk yang diciptakan saat ini rentan untuk ditinggalkan oleh
konsumen yang cenderung mengalami perubahan kebutuhan dan keinginan, hadirnya teknologi
baru, life cycle produk yang lebih singkat, dan meningkatnya jumlah kompetisi (Bodlaj, 2010).
Agar dapat mempertahankan umur perusahaan dalam jangka panjang, perusahaan tersebut harus
mampu mengembangkan value pada produk yang dapat memenuhi kebutuhan, preferensi
konsumen serta faktor-faktor pendukung lainnya seperti time to market dan kualitas produk agar
mampu memenangkan kompetisi.
Perusahaan dihadapkan pada kondisi dimana salah satu produknya yaitu produk
kecantikan. Semula produk lispstik perusahan ini adalah produk unggulan, namun dalam
beberapa tahun ini tejadi penurunan penjualan pada perusahaan. Pada puncaknya, perusahaan
mendapatkan penjualan sebesar 20% dari keselurahan lipstick di pasaran, tapi sekarang hanya
mendapatkan penjualan sebesar 7% saja.
Metode klasifikasi keputusan yang di pakai dengan menggunakan Decision Tree
classification dengan terdapat 3 analisis alternative yang akan di teliti yaitu meningkatkan
kualitas produk dengan pengembangan produk, meneruskan produksi tanpa adanya perubahan,
menghentikan produksi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat di simpulkan bahwa
pengembangan produk adalah salah satu factor penting bagi CV.X. Berdasarkan uraian di atas
dapat di identifikasikan pokok masalah sebagai ini :
1. Bagaimana perhitungan pengambilan keputusan dalam pengembangan?
2. Alternatif apa yang perlu dipilih oleh perusahaan agar dapat meningkatkan penjualan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pohon Keputusan (decision tree)
Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah
untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan
struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data
menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon
keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang
kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan
solusi dari permasalahan.
Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan
tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon
keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai
langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari
beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan transparansi
model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya
hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat sebuah model yang
akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa
memperhatikan bagaimana atau mengapa model tersebut bekerja.
A.1 Konsep Umum Pohon Keputusan
Gambar II.A.1 Konsep umum pohon keputusan
A.2 Model Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur
berhirarki. Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di Gambar berikut ini :
Gambar II.A.2 Contoh Model Pohon Keputusan
Tiap jalur dalam pohon keputusan, yaitu tiap rangkaian alternatif dan keputusan akan
meng hasilkan suatu nilai payoff tertentu yang dituliskan di ujung tiap cabang pada pohon
keputusan. Dengan demikian untuk menentukan pilihan diantara alternatif2 yang ada, pertama-
tama harus ditentukan nilai payoff dan setiap alternatif.
B. Analisis Perhitungan Alternatif
Berikut ini adalah tahapan-tahapan perhitungan alternatif dengan membuat Decision
Tree. Setiap alternatif kemungkinan harus ditentukan nilai peluangnya.Penetapan nilai peluang
dan setiap kejadian ditentukan secara subyektif (nilai kemungkinan subyektif) didasarkan pada
data yang dapat dipertanggungjawabkan, contohnya dokumen perusahaan, hasil2 penelitian,
data-data resmi, dan pengalaman perusahaan. Dalam makalah ini di asumsikan bahwa alternative
dipilih berdasarkan hasil pengamatan perusahaan
1. Definisikan dan rinci masalah secara jelas
CV X adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis barang kosmetik seperti
Iipstik, bedak, cat kuku,hair spray,dII. Semula Iipstik CV X merupakan produk yang menonjol.
Pada puncaknya, penjualan dapat mencapai 20% dan keseluruhan penjualan Iipstik di pasaran.
Akhir-akhir ini penjualan turun tajam dan hanya menguasai 7% saja. Melihat kondisi ¡ni,
perusahaan mengadakan survey yang menunjukkan rendahnya kualitas Iipstik CV X
dibandingkan produk pesaing pada tingkat harga yang sama. Berdasarkan hasil survey tersebut
perusahaan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu (1)Meningkatkan kualitas melalui pengembangan
produk, (2)meneruskan penjualan tanpa melakukan perubahan apapun, dan (3)menghentikan
produksi secara keseluruhan.
Jika hasil pengembangan positif dan produk baru kemudian dipasarkan, maka perusahaan
akan dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu jika tingkat penjualan tinggi perusahaan
memperoleh keuntungan 50 juta. Tetapi jika tingkat penjualan rendah perusahaan akan
rugi 15 juta. Bila hasil pengembangan positif tetapi perusahaan memutuskan untuk tidak
memasarkan produk baru maka perusahaan rugi sebesar 5 juta yang merupakan biaya
untuk proyek pengembangan
Jika perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan proyek pengembangan melainkan
tetap memasarkan produk lama maka diharapkan hasil 40 juta jika penjualan tinggi, tetapi
jika penjualan rendah perusahaan rugi 15 juta.
Jika perusahaan memutuskan untuk tetap memasarkan produk lama setelah mengetahui
bahwa hasil proyek pengembangan negatif maka yang akan diperoleh adalah hasil pada
point 2 dikurangi dengan biaya penelitian.Tetapi bila perusahaan menghentikan produksi
maka kerugian yang diderita adalah 5 juta (biaya proyek pengembangan)
Untuk mengetahui berapa besar peluang bahwa proyek pengembangan akan berhasil,
perusahaan melakukan konsolidasi dan konsultasi dengan staf ahli perusahaan dan lembaga
penelitian. Diperoleh hasil bahwa peluang berhasilnya pengembangan produk adalah 80%
sedangkan peluang gagal 20%. Perusahaan kemudian mengadalan diskusi dengan departemen
marketing untuk melakukan perkiraan terhadap tk penjualan. Hasilnya sbb:
Bila proyek pengembangan positif dan dihasilkan produk baru, maka peluang untuk
mencapai tingkat penjualan tinggi adalah 90% sedangkan peluang tingkat penjualan
rendah adalah 10%
Bila produk lama tetap dipasarkan maka peluang untuk memperoleh tingkat penjualan
tinggi adalah 30% sedangkan peluang tingkat penjualan rendah adalah 70%.
2. Gambarkan struktur dan pohon keputusan
Gambar II.B.2 pohon keputusan untuk masalah perusahaan
3. Tentukan nilai payoff dan setiap kombinasi alternatif kemungkinan
4. Tentukan nilai peluang dan seluruh kemungkinan dan keputusan
Nilai peluang dan seluruh kemungkinan keputusan sudah terlihat jelas pada struktus pohon
keputusan awal.
5. Selesaikan masalah dengan menghitung Expected Monetary Value (EMV)
Dalam pengambilan keputusan selalu diusahakan untuk memilih keputusan dengan nilai
harapan yang maksimum. Dalam prakteknya dinyatakan dengan besarnya nilai uang yaitu
expected monetary value (EMV). Expected Monetary Value (EMV) ini memanfaatkan
probabilitas masa depan disamping payoff.
EMV = (probability x nilai payoff yg diharapkan)
a. EMV untuk pasarkan produk baru
EMV (pasarkan produk baru) = [P(tk penjualan tinggi) x 50 jt] + [ P(tk penjualan rendah)
x (-15 jt)]
= [(0.9 x 50jt) + (0.1 x (-l5jt))]
= 45 jt + (-1.5 jt) = 43,5 jt
Decision tree setelah EMV untuk pasarkan produk baru dihitung :
b. EMV untuk pasarkan produk lama
EMV (psrkan produk lama) = [P(tk penjualan tinggi) x 35 jt] + [P(tk penjualan rendah) x
(-20 jt)]
= [(0.3 x 35jt) + (0.7 x (-20 jt))]
= 10.5 jt
Decision tree setelah EMV untuk pasarkan produk lama dihitung :
c. EMV untuk teruskan tidak melakukan pengembangan produk tetapi memasarkan
produk lama
EMV (teruskan spt biasa) = [P(tk penjualan tinggi) x 40 jt] + [ P(tk penjualan rendah) x (-
15 jt)]
= [(0.3 x 40 jt) + (0.7 x (-15 jt))]
= 12 jt + (-10.5 jt) = 1,5 jt
d. EMV untuk Meningkatkan kualitas melalui pengembangan produk,
EMV (proyek pengembangan) = [ P(hasil pengembangan positif) x 43.5 jt ] + [ P(hasil
pengembangan negatif) x 3.5 jt]
= (0.8 x 43.5 jt) + (0.2 x (3.5 jt)
= 34,80jt+0.7jt
= 35.5 jt
Jadi berdasarkan perhitungan di atas, dapat di simpulkan bahwa apabila perusahaan
melakukan proyek pengembangan maka perusahan akan mendapatkan EMV sebesar Rp. 35.5
juta, apabila meneruskan seperti biasa tanpa ada perubahan apapun, perusahaan hanya akan
mendapatkan EMV sebesar Rp. 1.5 juta, dan apabila mengambil keputusan untuk menghentikan
produksi maka perusahaan tidak mendapatkan EMV apapun.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis, terdapat berbagai macam resiko yang dihadapi oleh para
pelaku bisnis. Tentunya para pelaku bisnis memiliki tindakan yang berbeda-beda dalam
mengambil keputuan ketika menghadapi permasalahan bisnis tersebut.
Pohon adalah contoh penerapan graf yang banyak digunakan dalam berbagai disiplin
ilmu, salah satunya adalah bisnis dan manajemen. Penggunaan pohon sebagai metode analisis
dalam pengambilan keputusan sangat bermanfaat dan memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan. Analysis desicion tree merupakan metode pengambilan keputusan
pengembangan dalam bisnis yang cukup efektif dan banyak digunakan, karena dapat
mempermudah dan memberikan kepastian keputusan pengembangan yang tepat untuk diambil.
Pengambilan keputusan pengembangan dalam perencanaan bisnis menjadi mudah dan efektif
dengan menggunakan analisis pohon keputusan
Dalam proses pengembangan produk, terdapat risiko. Risiko adalah sesuatu yang akan
diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan.
Risiko hanya dapat diminimalkan atau dibuat sekecil mungkin sampai pada batas-batas tertentu,
yaitu dengan jalan mengelola risiko secara baik (manajemen risiko). Kondisi berisiko adalah
suatu keadaaan yang memenuhi beberapa syarat, yaitu ada alternatif tindakan yang fisibel (dapat
dilakukan), ada kemungkinan kejadian yang tidak pasti dengan masing-masing nilai probabilitas,
memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian tidak pasti tertentu.
Bentuk penyelesaian untuk pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko dapat dilakukan
dengan pendekatan nilai harapan informasi sempurna.
Dalam penelitian ini, alternative yang perlu di lakukan oleh perusahaan adalah
melakukan pengembangan atas produk lipstick.
B. Saran.
Perusahaan perlu melakukan pengembangan atas produk-produknya karena berdasarkan
penelitian, apabila dilakukan alternative pengembangan produk perusahaan akan mendapatkan
keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Usep Deden Suherman, S.Pd., M.Si. Modul dan Bahan Presentasi Teori Pengambilan
Keputusan”
Ginar Santika Niwanputri. Journal “Penggunaaan Pohon Dalam Decision Tree Analysis Untuk
Pengambilan Keputusan Investasi Dalam Perencanaan Bisnis.
M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Rofi Rofaida, SP., MSi. Decision Tree (Pohon Keputusan)
http://dua7an.blogspot.co.id/2013/12/tentang-pohon-keputusan-decision-tree.html
https://sites.google.com/site/kuliahteoripengambilan/
http://kuliahekonomi.blogspot.co.id/2012/09/decision-tree.html