21
MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN OLEH ALBINO DE ARAUJO 10.01.02.435 EKONOMI AKUNTANSI VI/B TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ) 2013

Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

OLEH

ALBINO DE ARAUJO

10.01.02.435

EKONOMI

AKUNTANSI

VI/B

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNIVERSIDADE DA PAZ

(UNPAZ)

2013

Page 2: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen “ dengan baik dan tepat pada

waktunya.

Makalah ini disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat

menambah dan memperluas wawasan mahasiswa/i untuk mengetahui pentingnya

pengambilan keputusan dalam manajemen. Alur pemaparannya dibuat sedemikian

rupa dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk

memahaminya.

Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam

membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi.

Akhir kata penulis ucapkan terma kasih kepada dosen selaku mata kuliah

teori pengambilan keputusan dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam

menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Dili, 10 Juni 2013

Penulis

Page 3: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PEDAHULUAN..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................... 3

1.4 Manfaat .................................................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 4

2.1 Defenisi Keputusan Menurut Para Ahli ............................................................. 4

2.2 Defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli ...................................... 5

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 7

3.1 Antara keputusan dan masalah ........................................................................... 7

3.2 Pengambilan keputusan ....................................................................................... 7

3.3 Praktek membuat Keputusan .............................................................................. 12

3.4 Melaksanakan Keputusan .................................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 15

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 15

4.2 Saran ...................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

Page 4: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

ii

Page 5: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua

atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan

pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa

keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang

tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada

tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada

kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses

yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai

proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya

dianggap sebagai tindakan bijaksana.

Benar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan,

maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”. Manajemen

menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem

Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk

manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang

berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat

menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka

pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang

dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian

banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternaif keputusan meliputi keputusan

ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam

konflik. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk

persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang

dihadapi mugnkin serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri

khusus dari permasalahan yang baru timbul.

Teori Pengambilan Keputusan

• Keputusan yang baru mungkin, persoalan baru yang belum pernah dialami

sebelumnya.

Page 6: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

2

• Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah

kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi

keputusan dapat dibuat.

• Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan

sendiri mauapun kepentingan kelompok.

• Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas.

Empat Kategori Keputusan

1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian ( certainty )

Suasana dikatakan certainty jika semua informasi yang diperlukan untuk

membuat keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai

contoh dalam merumuskan model.

2. Keputusan dalam keadaan resiko ( risk )

Suasana dikatakan risk jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh

peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk

mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas

amat berperan.

3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)

Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi

diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing.

4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)

Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil

keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan

tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada

tindakan pesaing.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan dalam

makalah ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan yang efektif dan cara

mengambil keputusan yang kreatif sesuai metode dan teori pengambilan

keputusan?

Page 7: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

3

1.3 Tujuan Permasalahan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif.

2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini, yaitu:

1. Wawasan mahasiswa/i bertambah luas.

2. Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien.

Page 8: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

4

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Definisi Keputusan Menurut Para Ahli

1. Herbert A. Simon

Seorang ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga

tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:

a. Amendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan

yang memerlukan pengambilan keputusan.

b. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,

pengembangan, dan analisis masalah.

c. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan

sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.

Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih

tindakan tertentu dari yang tersedia. Sedangkan Mintzberg a koleganya

mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu:

• Tahap identifikasi

• Tahap pengembangan, dan

• Tahap seleksi

2. James A.F. Stoner

Keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini

mengandung tiga pengertian, yaitu:

a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan;

b. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan

c. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada

tujuan tersebut.

3. Prajudi Atmosudirjo

Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang

suatu masalah dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

4. Mary Follet

Keputusan adalah suatu atau sebagai hokum situasi. Apabila semua fakta

dari situasi itu dapat diperolehnya dan semuayang terlibat, baik pengawas

Page 9: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

5

maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak

sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu

merupakan wewenang dari hukum situasi.

5. Ralph C. Davis

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan

tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu

pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang

dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula

berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana

semula.

Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hokum

situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan

tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa

yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat

juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses

pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat

digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa

kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah

dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang

berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan

antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.

Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri

pada human relations.

2.2 Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli

Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti

dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi

tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama

dengan pembuatan keputusan, yaitu:

1. George R. Terry

Page 10: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

6

Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua

alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu

diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).

2. Sondang P. Siagian

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap

hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang

matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut

perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3. James A. F. Stoner

pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih

suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu

diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.

Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas,

sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari

alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Page 11: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Antara Keputusan dan Masalah

Sejauh mana pun perbedaan yang terjadi diantara pandangan Etzioni dan

Lend Plom mengenai metode ideal dalam membuat keputusan kreatif, tetapai

praktek membuat keputusan kreatif merupakan hasil yang pasti ketika sukses

dalam memecahkan masalah. Pemilihan langkah pertama yang tepat dalam

pemecahan masalah untuk membuat keputusan harus dianggap sebagai pembuka

untuk memecahkan masalah. Seperti diketahui, berbagai masalah insani akan

selalu ada untuk selamanya. Anehnya, jarang sekali masalah itu mudah

dipecahkan. Meskipun demikian, disamping terdapat perbedaan pemahaman dan

upaya menyelesaikannya, masalah-masalah tersebut menuntut penggunaan akal

secara sempurna untuk memecahkannya.

Manusia, sebagaimana diketahui bersama, berbeda kapasitasnya dalam

menyelesaikan suatu persoalan, sementara masalah merekapun tentu berbeda pula.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada manfaatnya untuk

mengikuti suatu metode tertentu dalam memecahkan semua masalah manusia.

Dalam realitasnya, penggunaan rasio kadang-kadang lebih berguna dalam

memecahkan masalah daripada unsur lainnya. Hal terpenting di sini adalah bahwa

kita mesti mengetahui secara persis kapan pertama kalinya penetapan peragaman

masalah yang mesti dihadapi, kemudian baru berpikir secara rasional mengenai

cara atau metode untuk menghadapi dan memecahkannya.

3.2 Pengambilan Keputusan

Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang

dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah.

Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya

bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara

mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada.

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari

beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering

digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu :

Page 12: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

8

1. Teori Rasional Komprehensif

Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima

oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai

beberapa unsur :

a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat

dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai

masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat

diurutkan menurut prioritas masalah).

b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat

keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.

c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara

saksama.

d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan

prioritas.

e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk

membandingkan dengan alternatif lain.

f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan,

nilai, dan sasaran yang ditetapkan

2. Teori Inkremental

Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak

masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering

ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori

ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan

untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.

b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif

yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif

ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.

c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab

dan akibatnya.

d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara

teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan

menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat

ditanggulangi.

Page 13: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

9

e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap

masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang

mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.

f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau

melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan

penyempurnaan.

3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)

Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang

dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan

terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan

baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan

inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-

keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model

pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat

keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental

pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada

hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan

pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam

proses pengambilan keputusan.

Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk

mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:

1. Metode Konservatif/Konvensional

Menurut lend plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat

keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah

yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan

menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang

lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas

dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi

msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil.

Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah

incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau

dirancang oleh orang lain.

Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :

a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.

Page 14: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

10

b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama.

c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada

kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan

pemikiran pemikiraan baru.

d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas.

e. Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru

dalam membuat keputusan keputusan yang efektif.

2. Metode Rasional

Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-

mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah

dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-

persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk

bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan

sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian,

pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu

cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada

suatu rencana yang efektif.

Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh

yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail

mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan,

kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam

mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling

ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan

realistis.

3. Metode Pemograman Linier

Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa

fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang

kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer.

Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai

teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi

matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya

,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai

hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.

Page 15: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

11

Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu modal

matematik /teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik

dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang

saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.

Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris

dan amerika serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu

mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk

berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses

kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses

pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta

logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan.keputuan tersebut ternyata

bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan

penelitian .

4. Metode Pemograman Integrer

Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang

membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat

mempertanyakan “berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini”?,

pengusaha akan bertanya “berapa jumlah karyawan yang harus diterima

berdasarkan tambahan investasi” ?, atau developer yang menanyakan ,” berapa

gedung yang harus dibangun tahun ini”? mungkinkah manajer yang ditanya

akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.

Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi

dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta,

sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya

Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200

juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan.

Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang

diraihnya sebesar mungkin ?

5. Metode Peramalan

Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tuirunanya,

mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi

pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi

mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa

mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertukmbuhan ekonomi

Page 16: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

12

tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para

astrologmaupun ; paranormal.

Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik

untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan

datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data

masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari

disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh

para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka

kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat

dijelaskan secara matematik maupun statistik.

Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang

masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan

terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat

memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang

perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya

prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam

menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut.

Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan

Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah

Keterangan :

K = Kualitas

P = Penerimaan

3.3 Praktek Membuat Keputusan

Berkenaan dengan tema ini, ada tiga istilah yang hampir sama digunakan,

yaitu shina’at al qarar (memproses keputusan), ‘ittikhadz al qarar (membuat

keputusan), dan ‘ishdar al qarar (mengeluarkan keputusan) untuk direalisasikan.

shina’at al qarar sebagaimana pemahaman kami, merupakan suatu proses integral

pembuatan keputusan dari awal sampai final/akhir. Suatu upaya terus menerus

menyiapkan apa saja hal-hal pokok dalam pembuatan keputusan sampai ditemukan

alternatif bagus pada puncak proses pengambilan keputusan, yaitu

terealisasikannya tujuan utama disamping tepecahkannya suatu problem.

Istilah ‘ittikhadz al qarar merupakan langkah dalam proses pembuatan

keputusan, yaitu melakukan pemilihan terhadap alternatif yang dianggap paling

Page 17: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

13

ideal. Menurut pemahaman kami, ‘ittikhadz al qarar itu juga mencakup tiga

langkah sebelumnya, yaitu ibtikar al bada’il (menemukan alternatif yang inovatif),

menilainya, lalu memilih alternatif yang paling ideal.

Istilah ‘ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir

dari perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi

suatu keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni

pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa

disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya.

Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada

anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan

sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha

dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala

penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah

keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya.

3.4 Melaksanakan Keputusan

Sesungguhnya manfaat dari suatu keputusan apapun adalah terdapat

dalam realitas pelaksanaannya.” (Hisyam al Thalib)

Kisah Kendi Madu

Pernah ada seorang pengangguran menemukan kendi yang tergantung pada suatu

pohon. Kendi tersebut didapatkannya dalam keadaan penuh madu. Ia mengucapkan

la’ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah), lalu ia mengatakan : “Betapa Allah telah

memberikan kesenangan kepadaku.” Setelah ia meminum beberapa teguk dan

merasakan kelezzatannya, ia ketiduran di bawah pohon itu sambil memegang

tongkat yang ia bawa dalam perjalananny. Setelah tertidur. Ia bermimpi membuat

keputusan yang bermacam-macam, antara lain berkenaan dengan madu yang

dengan mudahnya didapatkannya itu, seperti keputusan berikut :

• Apakah aku lebih baik menjual kendi ini dengan madunya?

• Apakah aku menginvestasikan harta ini supaya menjadi lebih banyak la

• Setelah itu aku akan membangun rumah indah.

• Aku pun akan menikah dan mempunyai anak, lalu aku akan mendidiknya.

• Jika anak itu telah deawasa dan baik, aku akan memberikan kepadanya segala

kebutuhannya.

Page 18: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

14

• Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat

tongkat ini.

Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan

mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena tongkat,

lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisa-sisa madu

dengan lidahnya, tiba – tiba padamlah api mimpinya, sedangkan harapan pun

masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya telah hancur.

(demikianlah kisah kendi madu itu).

Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera

menetapkan satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah

tidur (bermimpi). Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret

sehingga tidak lebih dari sekadar mimpi kosong belaka.

Page 19: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

15

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai

kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua

puluh lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat

keputusan kreatif, efektif, dan praktis.

1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah yang maha kuasa.

2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat

keputusan.

3. Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan.

4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat

keputusan.

5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu

(terprovokasi).

6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan.

7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.

8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan.

9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)

10. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.

11. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara

proporsional tetapi jangan mensakralkan.

12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal.

13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.

14. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas

dan horizontal.

15. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan.

16. Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil.

17. Perlu adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan.

18. Mesti mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis.

19. Kealpaan itu merupakan tabiat manusia.

20. Berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.

Page 20: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

16

21. Hindari upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter).

22. Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda.

23. Tidak menjadi “Yes Man”, tidak meniru orang lain secara membabi buta dalam

membuat keputusan.

24. Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa.

25. Jangan sembarang menolak opini terlalu dini.

4.2 Saran

1. Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari

beberapa aspek yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua

pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa

membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat

perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih

memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang

lebih baik.

2. Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan agar

sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i

dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.

Page 21: Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen

17

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyyah, sayyid, Dr., Membuat Keputusan Manajerial dalam Pelbagai

Organisasi Manajemen, al hay’ah al mishriyyah al’ammah li al kuttab, Kairo,

1987.

Al Ghadhban, Munir, Metode Edukatif pada Sirah Nabawiah, Pendidikan

Kepemiminan.

Anonim,2011.Pengambilan Keputusan dalam Manajemen (Online),

http://rizwarassundawi.blogspot.com/2011/05/makalah-pengambilan-keputusan-

dalam.html (diakses tanggal 04 Oktober 2011)

Ridha, Akrim, Dr.2003.Cara Cerdas Mengambil Keputusan.Bandung : PT Syaamil

Cipta Media.