10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang  Manusia adalah makhl uk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlu kan int erak si di seti ap pek erja any a bai k dengan lin gku nga n ma upu n dengan sesama manusia. Manusia hidup secara berkelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Oleh sebab itu di antara anggota kelompok tersebut memerlukan pemimpin untuk dapat mempersatukan mereka di dalam satu visi dan mi si. Untuk me ngelolany a di perlukan pemi mpin ya ng memp unya i ji wa kepemimpinan yang kuat sehingga dapat mempersatukan dan menjadi panutan  bagi kelompokny a. Sama halnya dengan organisasi, organisasi yang di dalamnya melibatkan lebi h dari sat u indivi du me merlu kan pemi mpin untuk membimbi ng pa ra anggotanya untuk dapat menjadi satu kesatuan sehingga dapat mempersatukan  pikiran pikiran dari anggotanya dalam satu tujuan satu visi dan satu misi. Pemimpin yang baik dalam segi pemikiran maupun tindakan serta mengayomi  bawahannya adalah salah satu kriteria contoh pemimpin y ang baik. Pemimpin yan g kar is ma ti k mer upa kan sala h satu as pek dalam kriter ia pemimpin yang baik, dan untuk menjadi sosok pemimpin yang dapat diand alkan dan dapat menjad i panut an bagi setiap anggot anya para pemimpin seh aru snya me mi lik asp ek terse but. Sehi ngga na nt inya pemi mp in da pat memberi kan pen gar ahan den gan bai k dan memberi kan inovasi inovasi dal am masa kepemimpinannya. Sehingga dalam makalah kali ini saya akan membahas 1

Makalah Kepemimpinan Karismatik Ok

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia memerlukan interaksi di setiap pekerjaanya baik dengan lingkungan maupun dengan sesama manusia. Manusia hidup secara berkelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Oleh sebab itu di antara anggota kelompok tersebut memerlukan pemimpin untuk dapat mempersatukan mereka di dalam satu visi dan misi. Untuk mengelolanya diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat sehingga dapat mempersatukan dan menjadi panutan bagi kelompoknya.

Sama halnya dengan organisasi, organisasi yang di dalamnya melibatkan lebih dari satu individu memerlukan pemimpin untuk membimbing para anggotanya untuk dapat menjadi satu kesatuan sehingga dapat mempersatukan pikiran pikiran dari anggotanya dalam satu tujuan satu visi dan satu misi. Pemimpin yang baik dalam segi pemikiran maupun tindakan serta mengayomi bawahannya adalah salah satu kriteria contoh pemimpin yang baik.

Pemimpin yang karismatik merupakan salah satu aspek dalam kriteria pemimpin yang baik, dan untuk menjadi sosok pemimpin yang dapat diandalkan dan dapat menjadi panutan bagi setiap anggotanya para pemimpin seharusnya memilik aspek tersebut. Sehingga nantinya pemimpin dapat memberikan pengarahan dengan baik dan memberikan inovasi inovasi dalam masa kepemimpinannya. Sehingga dalam makalah kali ini saya akan membahas tentang Pemimpin yang karismatik dan visionar meliputi pengertian hingga cara menjadi pemimpin yang karismatik dan visioner itu sendiri1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi?

2. Apakah yang disebut dengan kepemimpinan karismatik itu?

3. Seberapa pentingkah menjadi seorang pemimpin yang karismatik?

4. Bagaimanakah ciri pemimpin yang karismatik ? 1.3. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi

2. Untuk mengetahui definisi dari kepemimpinan karismatik

3. Untuk mengetahui pentingnya menjadi seorang pemimpim yang karismatik

4. Untuk mengetahui ciri ciri pemimpin yang karismatik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Peranan Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi

Berbagai pendapat dan definisi kepemimpinan muncul, sesuai dengan dari segi apa orang memandang segi kepemimpinan tersebut. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sifat-sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari suatu jabatan administrative, dan presepsi lain-lain tentang legitimasi pengaruh (Wahjosumijo, 1999). Menurut Rich ad Hull (1999: 135), Kepemipinan adalah kemapuan mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku orang lain. Hal ini berarti bahwa setiap orang mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan dapat berfungsi sebagai pemimpin.

Kepemimpinan (leadership) merupakan proses yang harus ada dan perlu diadakan dalam kehidupan manusia selaku makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup bermasyarakat sesuai kodratnya bila mereka melepaskan diri dari ketergantungannya pada orang lain. Hidup bermasyarakat memerlukan pemimpin dan kepemimpinan. Kepemimpinan dapat menentukan arah atau tujuan yang dikehendaki, dan dengan cara bagaimana arah atau tujuan tersebut dapat dicapai. Kepemimpinan seseorang berperan berbagai pengerak dalam proses kerja sama antara manusia dalam organisasi termasuk sekolah. Untuk lebih jelas di bawah ini akan diuraikan mengenai pengertian tentang kepemimpinan. Menurut Paul Heresay dan Keneth H. Blanchard yand dikutip oleh Pandji Anoragan dalam bukunya Perilaku Keorganisasian, pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu "(Pandji Anoraga, 1995:186). Menurut Martin J. Gannon, sebagaimana dikutip oleh Pandji Anoraga, pemimpin adalah seorang atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya" Sedangkan menurut Kartini Kartono (1998:84), pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian saran-saran tertentu."

Dari definisi di atas jelas bahwa, seorang pemimpin adalah orang yang memiliki posisi tertentu dalam hirarki organisasi. Ia harus membuat perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan efektif. Pemimpin selalu melibatkan orang lain, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dimana ada pemimpin maka disana ada pengikut yang harus dapat mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi kepemimpinan itu akan terjadi dalam situasi tertentu seseorang mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan seseorang berperan sebagai penggerak dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasi termasuk sekolah. Berdasarkan pemikiran ini, maka harus dibedakan antara kepemimpinan dan manajemen. R.D. Agarwal sebagaimana dikutip Pandji Anoraga (1995: 186)mengatakan bahwa kepemimpinan adalah "seni mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan kemauan mereka". Kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan pemimpin. Kepemimpinan menurut Hall digambarkan seperti suatu pemecahan yang sangat mudah terhadap gejala masalah dalam berorganisasi. Dengan kata lain tujuan kepemimpinan adalah mempengaruhi organisasi lain, dalam hal ini karyawan atau bawahan untuk mencapai misi perusahaan/organisasi.

Kemampauan untuk mempengaruhi orang lain merupakan inti dari kepemimpinan sedang untuk mempengaruhi orang lain, pemimpin perlu mengetahui beberapa strategi antara lain: (a) Menggunakan fakta dan data untuk mengemukakan dan alasan yang logis, (b) Besikap bersahabat dan mendukung upaya yang ada dalam perusahaan, (c) Memobilisasi atau mengaktifkan omg lain untuk melaksanakan pekerjaan, (d) melakukan negosiasi, (e) Menggunakan pendekatan langsung dan kalau terpaksa menggunakan kedudukan lebih tinggi dalam organisasi, dan (f) memberikan sanksi dan hukuman terhadap perilaku yang menyimpang. Sehubungan dengan yang telah diuraikan di atas jelas bahwa, kemampuan meminpin dan ketaatan pada pemimpin lebih banyak didasarkan pada gaya kepemimpinan yang ditunjukkan kepada pemimpin itu sendiri.

2.2. Definisi Kepemimpinan Karismatik

Karismatik dalam bahasa Yunani berarti "karunia diinspirasi ilahi. Orang orang yang karismatik memiliki daya tarik tersendiri bagi orang orang yang ada di sekitamya sehingga membuat orang orang yang ada di sekitamya secara tidak sadar mengikuti orang yang karismatik tersebut. Kepemimpinan karismatik membuat para anggota yang di pimpinnya mengikuti inovasi inovasi yang di ajukan oleh pemimpin ini. Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik visioner dan karismatik di masa krisis (Ivancevich, 2007:211). Pemimpin karismatik visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan. Melalui kemampuan komunikasi, Pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya dengan targaet atau tugas dari organisasi. Mengaitkan para pengikut dengan target dari pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan pada saat ini. Pemimpin karismatik visioner memiliki kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar dan peluang yang ada para gambar besar tersebut (Barbara Mackoff dan Wenet, 2001).

Tipe pemimpin karismatik di masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika system harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada tidak mencukupi (Ian I. Mirtoff, 2004). Pemimpin jenis ini mengkomunikasikan dengan jelas tindakan apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang dihadapi.

2.3. Indikator Karisma

Bukti dari kepemimpinan karisma diberikan oleh hubungan pemimpin- pengikut. Seperti dalam teori awal oleh House (1977), seorang pemimpin yang memiliki karisma memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut. Para pengikut merasa mereka bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih saying terhadap pemimpin, secara emosional mereka terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja yang tinggi, dan mereka yakin bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi itu (Yukl, 2005)

2.4. Ciri dan Perilaku

Ciri dan perilaku merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik. Para pemimpin karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan, keyakinan diri yang tinnggi dan pendirian yang kuat dalam keyakinan dan idealism mereka sendiri. Perilaku kepemimpinan dan perilaku dari pengikut antara lain (Yukl,2005:29:) adalah.

1. Menyampaikan sebuah visi yang menarik

2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai visi itu

3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu

4. Menyampaikan harapan yangt tinggi

5. Memperlihatkan keyakian akan pengikut

6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dari VISI tersebut

7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin

8. Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi 9. Memberikan kewenangan kepada pengikut2.5. Tipe Pemimpin Karismatik

Pemimpin karismatik dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu karismatik visioner dan karismatik di masa krisis (lvancevich, 2007:211). Pemimpin karismatik visioner mengekpresikan visi bersama mengenai masa depan. Melalui kemampuan komunikasi, pemimpin karismatik visioner mengaitkan kebutuhan dan target dari pengikutnya dengan targaet atau tugas dari organisasi. Mengaitkan para pengikut dengan target dari pengikut dengan visi, misi, dan tujuan organisasi akan lebih mudah jika mereka merasa tidak puas atau tidak tertantang dengan keadaan pada saat ini. Pemimpin karismatik visioner memiliki kemampuan untuk melihat sebuah gambar besar dan peluang yang ada para gambar besar tersebut (Barbara Mackoff dan Wenet, 2001).

Sementara tipe pemimpin karismatik di masa krisis akan menunjukkan pengaruhnya ketika system harus menghadapi situasi dimana pengetahuan, informasi, dan prosedur yang ada tidak mencukupi (Ian I. Mirtoff, 2004). Pemimpin jenis ini mengkomunikasikan dengan jelas tindakan apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensi yang dihadapi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan dalam suatu organisasi, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja personil secara optimal. Maka pemimpin harus memiliki wawasan dan kemampuan dalam melaksanakan gaya kepemimpinan. kepemimpinan yang karismatik dapat menunjang visi misi yang telah ada berjalan dengan lebih baik karena keahliannya. Dengan kepemimpinan ini, maka organisasi yang dipimpinnya akan menjadi organisasi yang berkembang dengan baik dan berpacu dengan tuntutan zaman. 3.2. Saran

Menurut penulis alangkah baiknya para calon calon pemimpin yang akan datang di bekali dengan training yang berupa masalah-masalah yang nantinya akan di hadapi dalam dunia kerja. Kita melakukan hal itu dengan harapan nantinya saat para calon tersebut sudah terjun ke dunia kerja maka jika baik tidak maupun saat dihadapkan dengan masalah dapat mencetuskan ide atau inovasi yang nantinya dapat membantu permasalahannya. Bukan hanya mencetuskan saja tetapi dapat merealisasikannya.DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, dkk. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta Erlangga.

Gary, Jay. 2005. Visionary Leadership in World Futures. (Online), (http://www.sedl.orglchange/leadership/history.html), diakses 6 Oktober 2012.

Yukl. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Index http://teorionlinejumal.files.wordpress.com/20 12/04/kepemimpinan-karismatik. pdf diakses 1 Juni 2014

1