18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tubuh manusia merupakan suatu organ yang sangat kompleks. Sampai saat ini, pengetahuan di bidang faal mengenai perubahan-perubahan yang timbul akibat dari suatu latihan, tetap belum lengkap. Kurangnya fakta- fakta mengenai pengaruh latihan terhadap salah satu bagian tubuh manusia, membuat keadaan menjadi lebih rumit. Boleh dikatakan, hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui pengaruh latihan-latihan terhadap tubuh kita secara pasti. Akibatnya, sulit sekali untuk mengevaluasi dan mencatat metode-metode latihan secara ilmiah. Meskipun sudah banyak tahapan latihan yang terbukti baik atau diakui manfaatnya, tetap saja banyak hal yang harus dipecahkan, masih banyak pertentangan pendapat yang membutuhkan jawaban. Oleh karena itu dibutuhkan banyak referensi mengenai jenis-jenis latihan maupun jenis-jenis pembelajaran. Lempar adalah salah satu bagian yang terdapat dalam olahraga atletik yang selalu diperlombakan. Baik dalam penyelenggaraan pesta-pesta olahraga yang bersifat nasional, internasional maupun dalam kejuaraan atletik itu sendiri. Dalam cabang olahraga atletik, istilah yang digunakan untuk setiap cabang olahraga 1

MAKALAH INDIVIDU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rg

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHTubuh manusia merupakan suatu organ yang sangat kompleks. Sampai saat ini, pengetahuan di bidang faal mengenai perubahan-perubahan yang timbul akibat dari suatu latihan, tetap belum lengkap. Kurangnya fakta-fakta mengenai pengaruh latihan terhadap salah satu bagian tubuh manusia, membuat keadaan menjadi lebih rumit. Boleh dikatakan, hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengetahui pengaruh latihan-latihan terhadap tubuh kita secara pasti. Akibatnya, sulit sekali untuk mengevaluasi dan mencatat metode-metode latihan secara ilmiah. Meskipun sudah banyak tahapan latihan yang terbukti baik atau diakui manfaatnya, tetap saja banyak hal yang harus dipecahkan, masih banyak pertentangan pendapat yang membutuhkan jawaban. Oleh karena itu dibutuhkan banyak referensi mengenai jenis-jenis latihan maupun jenis-jenis pembelajaran.Lempar adalah salah satu bagian yang terdapat dalam olahraga atletik yang selalu diperlombakan. Baik dalam penyelenggaraan pesta-pesta olahraga yang bersifat nasional, internasional maupun dalam kejuaraan atletik itu sendiri. Dalam cabang olahraga atletik, istilah yang digunakan untuk setiap cabang olahraga disebut "nomor". Seperti nomor jalan dan lari, lompat dan lempar.Nomor lempar merupakan salah satu nomor yang telah diperlombakan sejak berlangsungnya olimpiade kuno di yunani. Kira-kira 779 sebelum masehi yaitu untuk nomor lempar cakram dan lempar lembing. Lempar atau melempar adalah merupakan salah satu dari aktifitas pengembangan kemampuan gaya gerakan. Yaitu untuk melakukan suatu bentuk gerakan dengan anggota geraknya secara lebih terampil (manipulasi) atau saring juga dikatakan dengan ketrampilan manipulatif.Untuk dapat melakukan suatu lemparan yang diinginkan, untuk meningkatkan prestasi optimal, si pelempar dan pelatih terlebih dahulu harus memahamu dan menguasai unsur-unsur pokok (basic fundamental) nya untuk nomor lempar tersebut.Karena kecepatan suatu alat yang dilemparkan atau ditolakan ditentukan oleh jarak antara titik permulaan dan titik pelepasan dari alat yang dilemparkan atau ditolakan tersebut sejauh-jauhnya dengan waktu yang sesingkat-singkatnya ( Hukun Newton II ).Lempar lembing merupakan olahraga perorangan yang termasuk nomor lempar dalam atletik. Tujuan melakukan lomba lempar lembing adalah dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya. Agar dapat melakukan lemparan dengan benar dan menghasilkan lemparan yang sejauh mungkin maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya terlebih dahulu.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud lempar lembing ? 2. Bagaimana peraturan dalam lempar lembing ?3. Bagaimana teknik dasar dalam lempar lembing ?4. Bagaimana strategi pembelajaran dalam lempar lembing ?5. Apa saja kesalahan umum yang terjadi dalam lempar lembing ?

C. TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui pengertian lempar lembing.2. Mengetahui peraturan dalam lempar lembing.3. Menjelaskan teknik dasar dalam lempar lembing.4. Mengetahui strategi pembelajaran lempar lembing.5. Mengetahui kesalahan umum yang terjadi dalam lempar lembing.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Lempar LembingLempar lembing terdiri dari dua kata yaitu lempar dan lembing. Lempar yang berarti usaha untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang berujung runcing yang dibuang jauh-jauh (Munasifah, 2008:4). Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya (PASI, 1988:43). Selanjutnya Jerver (1996:142) Menjelaskan bahwa Lempar lembing adalah suatu gerakan antara sentuhan tangan dengan menggunakan benda yang berbentuk panjang berusaha untuk melempar sejauh mungkin. Untuk memperoleh jauhnya lemparan diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak serta sudut pada saat lembing meninggalkan tangan.

B. Peraturan dalam Lempar LembingPeraturan perlombaan lempar lembing meliputi peraturan alat yaitu bahan dan ukuran lembing, Lapangan lempar lembing, dan peraturan-peraturan cara melakukan lempar lembing . Berikut rincian keterangan dari peraturan-peraturan yang ada dalam cabang lempar lembing:

a. Bahan atau materi lembingAda 3 bagian lembing, yaitu badan lembing terbuat dari kayu atau metal, mata lembing terbuat dari metal, dan tali dan pegangan lembing yang melilit di titik tengah lembing yang menjadi pusat gravitasi lembing.

b. Ukuran lembing1. Panjang lembing untuk putra 2,6 2,7 meter2. Panjang lembing untuk putri 2,2 2,3 meterc. Lapangan Lempar lembingBentuk lapangan lempar lembing seperti pada gambar di bawah ini:

d. Lintasan awalan1. Lintasan awal harus dibatasi 5 cm dengan jarak 4 meter2. Panjang lintasan awal minimal 30 meter dan maksimal 36.5 meter

e. Lengkungan lemparanLengkungan lemparan harus dibuat dari kayu atau metal dengan di cat putih dengan lebar 7 cm, posisi datar dengan tanah, dan berbentuk busur atau lengkungan dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkungan lemparan, menyiku keluar.

f. Sudut LemparanDibentuk dengan dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkungan lemparan dengan sudut 29 derajat dan memotong kedua ujung lengkungan lemparan. Tebal garis sector 5 cm.

g. Peraturan Umum Lempar Lembing1. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan2. Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sector lemparan3. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar kaki menyentuh lengkungan lemparan, atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di depan lengkungan lemparan4. Sekali mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar sepenuhnya badannya, sehingga punggung menghadap kea rah lengkungan lemparan.5. Lemparan harus melewati di atas bahu6. Jumlah lemparan yang diperbolehkan adalah sama seperti tolak peluru dan lempar cakram.

C. Teknik Dasar Lempar Lembing1) Cara Memegang LembingDalam olahraga lempar lebing, salah satu yang menjadi faktor kesuksesan pada olahraga ini yaitu posisi tangan dalam memegang lembing. Ada tiga cara memegang lembing yang banyak digunakan oleh pelempar lembing, yaitu sebagai berikut.a.Cara FinlandiaCara Finlandia dicirikan dengan menempatkan ibu jari dan jari tengah di ujung lilitan pegangan. Kedua jari inilah yang memberikan kekuatan pada pegangan lembing. Jari telunjuk hanya menunjang lembing dengan cara diluruskan di bawah lembing dan jari kelingking dan jari manis ditempatkan di atas lilitan.1. Jari tengah melingkari pegangan lembing pada tepi belakang dan bersentuhan dengan ibu jari yang lurus memegang di tempat itu juga.2. Jari telunjuk memegang lembing di belakang pegangan agak lurus dan segaris dengan lengan.3. Dua jari yang lain berimpit dan melingkari pegangan lembing agak renggang dengan jari tengah.

b.Cara AmerikaCara Amerika ditunjukkan dengan menempatkan ibu jari telunjuk di ujung lilitan pegangan dengan ketiga jari yang lain melingkar di sekitarnya. Letak kekuatan pegangan ada di jari telunjuk dan ibu jari. Lembing ditempatkan di tengah-tengah telapak tangan.1.Jari telunjuk memegang bagian belakang lembing.2. Ibu jari dalam keadaan lurus diletakkan pada lembing di belakang tepi pegangan.3. Tiga jari yang lain berimpit agak renggang dengan jari telunjuk memegang pada pegangan lembing.

c.Cara Jepit TangCara jepit tang adalah cara yang sudah jarang dipakai karena kurangnya kuat dukungan yang diberikan oleh jari yang memegang lembing. Cara ini dilakukan menempatkan lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah.

2) Cara Membawa LembingAda tiga cara membawa lembing sewaktu melakukan awalan. Pelempar dapat memilih salah satu yang sesuai dengannya. Berikut ini cara membawa lembing.

a. Dibawa di atas bahu/ pundak dengan mata lembing mengarah serong ke atas.Cara ini umumnya digunakan oleh yang menggunakan Lembing dibawa di atas pundak, sejajar dengan telinga. Adapun mata lembing dan badan lembing sejajar dengan tanah, dan siku mengarah ke depan. awalan dengan gaya jingkat atau gaya Amerika atau American Hop.

b. Dibawa di muka bahu dengan mata lembing mengarah serong ke bawah.

Cara ini banyak digunakan oleh pelempar yang menggunakan awalan langkah silang atau gaya Finlandia.

c. Dibawa dengan lembing di bawah.Lengan kanan yang memegang lembing lurus ke bawah maka lembing arahnya serong ke atas, ekor lembing dekat tanah. Lembing dibawa di samping badan, tangan lurus, telapak tangan menghadap ke dalam dengan mata lembing mengarah ke atas, dan sikap lembing diagonal.Cara membawa ini untuk memudahkan pelempar memperoleh posisi siap melakukan lemparan setelah melakukan awalan.

3) Gaya dan Cara Melempar LembingDalam olahraga lempar lembing, salah satu faktor yang menjadi kesuksesan dari olahraga ini yaitu cara awalan ataupun akhiran dari olahraga ini. Kita perlu mengetahui bagaimana awalan serta bagaimana akhiran sikap badan kita pada saat akan dan selesai melepas lembing tersebut. Adapun cara melempar lembing secara umum adalah sebagai berikut.

1. Tangan yang digunakan untuk memegang lembing berada lurus ke belakang. Pada saat lembing akan dilemparkan, pergelangan tangan diputar ke dalam, siku ditekuk dan lembing dibawa ke atas kepala, pinggul didorong ke depan dan dada dibuka menghadap ke arah lemparan.

2. Saat lembing berada di atas kepala, tangan bergerak lebih cepat dan lebih kuat untuk melepaskan dan melemparkan lembing pada posisi lengan lurus dan jari-jari tangan mendorong ujung pangkal lilitan tali lembing.

3. Gerakan tangan pada waktu melepaskan lembing ke atas harus kuat dan benar dengan dukungan tolakan kaki kanan dan lentingan badan, pandangan mengikuti jalannya lembing melayang di udara sambil menancap di lapangan.

Pada olahraga lempar lembing ini dikenal dua gaya yang sering dilakukan oleh para atlit lempar lembing pada saat mengikuti pertandingan, yaitu Gaya Jingkat (Hop Step) dan Gaya Silang (Cross Step). Penggunaan gaya ini disesuaikan dengan kemampuan dan keefektifan dari gaya tersebut untuk membuat lembing terlempar dengan jarak yang maksimal. Berikut ini penjelasan dan tata cara melempar lembing dengan Gaya Jingkat (Hop Step) dan Gaya Silang (Cross Step).A. Gaya Jingkat (Hop Step)Pada permulaan lari awalan, lembing dibawa setinggi kepala dengan lengan bengkok siku menghadap ke atas. Kemudian berlari secepat-cepatnya, pada saat kaki kiri sampai pada tanda (check mark) yang telah ditentukan, tangan kanan telah mulai sedikit diluruskan ke belakang bawah. Kemudian, kaki kanan melangkah dan mendarat maka dengan tumpuan kaki kanan gerakan berjingkat dilakukan, mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu dan kaki kiri langsung ditarik selebar dan sejauh mungkin.

B. Gaya Silang (Cross Step)a. Dengan permulaan berlari, lembing dibawa setinggi kepala dengan lengan bengkok, siku menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap ke atas.

b. Lembing sejajar dengan tanah, lintasan awalan kurang lebih 30 m termasuk langkah silang, langkah akhir dimulai sejak pelempar sampai pada tanda (check mark) yang dipasang sebelumnya.

c. Kaki kanan melompat kuat dibantu dengan kaki kiri mengangkat panggul ke depan atas disertai dengan panggul dan badan diputar ke kiri. Lengan kiri dari posisi terangkat di muka dada lalu digerakkan ke samping kiri. Kepala menghadap ke arah lemparan agak menengadah, pandangan agak ke atas.

d. Didahului siku kanan, lembing dilemparkan sekuatkuatnya dengan sudut lemparan kurang lebih 40odisertai dengan badan yang dicondongkan ke depan mengikuti ayunan lengan melempar lembing, lepasnya lembing kira-kira di atas depan dari bahu kanan.

e. Lepasnya lembing diikuti dengan kaki kanan melangkah di muka. Gerakan ini merupakan langkah yang kelima gaya Finlandia. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditegakkan ke belakang dan tetap terangkat untuk memberikan keseimbangan pada kaki kanan yang harus berjingkat-jingkat dalam usahanya mengerem lajunya awalan.

f. Keluar dari lintasan setelah lembing yang dilempar jatuh. Dari posisi berdiri ia meninggalkan lintasan. Lemparan dianggap tidak sah kalau setelah melempar dan lembing belum jatuh ke tanah, ia telah meninggalkan lintasan.

D. Strategi Pembelajaran dalam Lempar LembingPembelajaran menggunakan pendekatan permainan sekarang ini dirasa cukup efektif untuk menarik minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena dengan diberikan permainan siswa cenderung dibawa pada susana pembelajaran yang sifatnya lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa merasa lebih nyaman dan secara tidak langsung telah belajar meningkatkan keterampilannya. Bermain dapat menimbulkan kegiatan belajar yang menarik. Singkatnya permainan dapat membantu membuat suasana lingkungan belajar menjadi senang, bahagia, santai, namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif.

E. Kesalahan Umum pada Pelaksanaan Lempar LembingPada saat melakukan olahraga lempar lembing, ada kalanya hasil yang didapat kurang maksimal misalnya lemparan yang tidak seperti yang diharapkan ataukah sering pula terjadi cedera pada saat melakukan gerakan melempar lembing. sering pula terjadi kesalahan-kesalahan mendasar yang terjadi pada saat sedang melempar lembing.Maka dari itu pelempar lembing meski mengetahui hal-hal yang perlu dihindari oleh pelempar lembing agar hasil lemparan yang didapat bisa maksimal. Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pelempar lembing. Adapun kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan tersebut antara lain:

1. Pelempar terlalu kuat memegang lembing sehingga sulit dilepaskan,2. Kecepatan lari saat mengambil awalan tidak diatur dengan baik,3. Kelempar melemparkan lembing tidak dilakukan di atas kepala atau pundak tetapi di samping badan,4. Setelah melakukan langkah silang, pelempar berhenti terlebih dahulu,5. Pelempar melemparkan lembing ke atas sehingga sudut lemparannya terlalu besar6. Saat melemparkan lembing keadaan badan tegak,7. Setelah lembing dilemparkan, tidak mengadakan gerakan lanjutan,8. Keseimbangan badan tidak terjaga dengan baik karena tidak mendapati bantuan tenaga dari kaki kiri.

BAB IIIPENUTUPSIMPULANProses pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Begitu pula dengan pembelajaran jasmani yang berarti menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar pendidikan jasmani. Dalam proses pembelajaran jasmani terdapat berbagai metode-metode pembelajaran guna meningkatkan ketrampilan khususnya dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Nah untuk itu diperlukan suatu bentuk pembelajaran dalam salah satu cabang atletik ini, khususnya adalah lempar lembing. Pembelajaran tersebut diperlukan guna mencapai titik keberhasilan puncak.Lempar lembing adalah salah satu nomor dalam perlombaan atletik yang melemparkanbenda berbentuk lembing, sejauh mungkin. Sedangkan lembing merupakan suatu benda yang terdiri dari mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing. Mata lembing terbuat dari metal, badan lembing terbuat dari kayu atau metal atau bambu. Badan lembing yang terbuat dari metal dipergunakan dalm perlombaan resmi nasional ataupun internasional, dalam pendidikan biasa menggunakan bambu. Tali lembing terletak melilit pada titk pusat lembing.Unsur gerak dan tujuan dari proses gerakan menjadi bagian dari kegitan melempar. Kedua hal tersebut merupakan satuan yang utuh dan berupa gerakan yang sering disebut teknik melempar lembing,yang selanjutnya diungkapkan dalam teknik lempar lembing.Kemampuan seorang atlet dalam melempar lembing dipengaruhi faktor eksternal yang berupa lapangan dan alat lembing.Suatu cara mengatasi tahanan eksternal ini,dapat diatasi dengan berlatih secara intensif.

DAFTAR PUSTAKAAlbab,N. (2014). Atletik Lempar Lembing. [Online]. Tersedia: http://porda.bekasikab.go.id/berita-atletik-lempar-lembing--putra.html. [15 April 2015 pukul 19.28 WIB]Gerry, A. (1997). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.Gunawan,S. (2012). Lempar Lembing. [Online]. Tersedia: http://www.academia.edu/8132616/LEMPAR_LEMBING. [17 April 2015 pukul 16.48 WIB]Rithaudin,A. (2011). BSE (Buku Sekolah Elektronik) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.Wiarto, G. (2013). Atletik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

11