18
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKALAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL “ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS” OLEH : NAMA : ILHAM SUMARSONO STAMBUK : N11115315 KELAS : B

Makalah Eksositosis dan Endositosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Biologi Sel dan Molekul tentang Eksositosis dan Endositosis oleh Ilham Sumarsono. Kelas B, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.

Citation preview

Page 1: Makalah Eksositosis dan Endositosis

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKALAH

BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL

“ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS”

OLEH :

NAMA : ILHAM SUMARSONO

STAMBUK : N11115315

KELAS : B

MAKASSAR

2015

Page 2: Makalah Eksositosis dan Endositosis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidaya-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah biologi sel dan molekul ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi

tugas mata kuliah biologi sel dan molekul.

Makalah ini berisi mengenai penjelasan yang disertai gambar

tentang endositosis dan eksositosis yang diambil dari berbagai literatur,

baik dari internet maupun buku.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi

kesempurnaan makalah selanjutnya.

Besar harapan saya, agar makalah ini dapat diterima dan

bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya

kepada kita.

Makassar, 15 September 2015

Penyusun

Page 3: Makalah Eksositosis dan Endositosis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Makalah

BAB 2 PEMBAHASAN

1.1 Endositosis

1.2 Eksositosis

1.3 Perbedaan Eksositosis dan Endositosis

BAB 3 PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Eksositosis dan Endositosis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transport molekul-molekul melalui membran baik secara pasif

maupun dengan bantuan protein yang ada di membran sel tidak

mampu melewatkan molekul-molekul besar seperti protein,

polinukleotid atau polisakarida. Tetapi pada kenyataannya sebagian

besar sel dapat memasukkan dan mengeluarkan molekul-molekul

besar tersebut.

Pelepasan bahan-bahan ke luar sel seperti pada sel-sel

kelenjar disebut eksositosis, dimulai dengan menyatunya membran

yang mengelilingi vesikel sekreton dengan membran sel yang disusul

dengan terbukanya membran. Sebaliknya, memasukkan bahan-bahan

ke dalam sel yang dinamakan endositosis. Dimulai dengan

melekuknya membran sel ke arah sitoplasma sehingga bahan-bahan

yang hendak ditelan semakin dilingkupi dan akhirnya terbentuk

gelembung yang dibatasi oleh membran yang akan dilepaskan dari

membran sel.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan endositosis ?

b. Apakah yang dimaksud dengan eksositosis ?

c. Bagaimanakah pembagian jenis pada endositosis ?

d. Bagaimanakah perbedaan antara eksositosis dan endositosis ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Eksositosis dan

Endositosis” ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih lanjut

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan endositosis dan eksositosis,

pembagian jenis endositosis dan perbedaan antara eksositois dan

endositosis.

Page 5: Makalah Eksositosis dan Endositosis

BAB 2

PEMBAHASAN

1.4 Endositosis

Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari

luar ke dalam sel. Endositosis merupakan proses pemasukan suatu

bahan dari luar sel ke dalam sel dengan cara melingkupi bahan

tersebut dengan ,membran plasma. Istilah endositosis berasal dari

bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Membran

sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan “memakan” benda

yang akan dipindahkan ke dalam sel. Terdapat tiga jenis endositosis

yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis yang diperantarai

reseptor (receptor-mediated endocytosis). 

a. Pinositosis (pinein = minum)

Pinositosis merupakan peristiwa masuknya cairan beserta zat

yang terlarut dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Pada

proses ini cairan akan dimasukkan dalam sel termasuk zat-zat yang

larut didalamnya. Pinositosis yang dilakukan oleh ameba pada larutan

yang mengandung protein telah diamati oelh Mast dan Doyle pada

tahun 1934 dan pengamatan pada sel lain dilakukan oleh Lewis pada

sel yang dikultur.

Pada pengamatan pinositosis yang terjadi dalam tubuh ameba

ternyata bahwa proses ini dapat terjadi bila dalam larutan terdapat

bahan-bahan yang dibutuhkan terutama protein, asam-asam amino,

dan ion-ion. Dalam percobaan diamati bahwa bila ameba ditaruh

dalam air tidak akan terjadi pinositosis demikian pula apabila ke dalam

air dimasukkan karbohidrat. Ternyata pinositosis akan segera mulai

berjalan bila ke dalam air dimasukkan asam amino, protein, atau ion-

ion tertentu.

Page 6: Makalah Eksositosis dan Endositosis

Gambar 2.1.1 Pinositosis.

Mula-mula, membran plasma akan membentuk lekukan

pada suatu kawasan di lapisan membran. Lekukan ini menjadi

semakin mendalam, dan akhirnya lekukan tersebut akan

membentuk vesikel yang melingkupi cairan. Melalui vesikel inilah

cairan ekstraseluler dibawa masuk ke dalam sel.

b. Fagositosis (phagein = makan)

Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada

pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih

besar. 

Gambar 2.1.2 Fagositosis.

Page 7: Makalah Eksositosis dan Endositosis

Proses ini banyak dijumpai pada sel protozoa sebagai salah

satu usaha untuk mendapatkan makanan sedangkan pada sel-sel

metazoa lebih ditujukan untuk pertahan diri terhadap benda asing

seperti misalnya fagositosis terhadap bakteri, debu, dan benda-benda

lain yang dianggap berbahaya bagi sel.

Sebagai contoh peristiwa fagositosis adalah proses memakan

bakteri atau benda mikroskopis lainnya oleh Amoeba, kemudian

proses memakan kuman oleh sel-sel darah putih.

Kemampuan untuk melakukan fagositosis pada tubuh manusia

sangat berkembang dalam sel lekosit bergranula dan sel-sel yang

termasuk dalam sel makrofag atau sistem retikulo-endotel

(macrophagic or reticulo endothelial system). Sel-sel yang termasuk

dalam golongan ini diantaranya ialah histiosit yang terdapat dalam

jaringan ikat, sel-sel retikuler dalam sistem hemopeotik, sel-sel endotel

dalam kapiler/sinusoid dalam jaringan hati, kelenjar adrenal, hipofise,

dan lain-lain.

Gambar 2.1.3 Fagositosis pada Amoeba.

Page 8: Makalah Eksositosis dan Endositosis

Pada fagositosis, Amoeba menelan suatu partikel dengan

pseudopod yang membalut di sekeliling partikel tersebut dan

membungkusnya di dalam kantong yang berlapis membran yang

cukup besar untuk bisa digolongkan sebagai vakuola. Partikel ini

dicerna setelah vakuola bergabung dengan lisosom yang

mengandung enzim hidrolitik. 

c. Endositosis yang diperantarai reseptor (receptor-mediated

endocytosis) 

Endositosis yang diperantarai reseptor merupakan proses

endositosis yang menggunakan reseptor khusus untuk partikel

tertentu.

Gambar 2.1.4 Endositosis yang diperantarai reseptor.

Endositosis yang diperantarai reseptor sangat spesifik. Yang

tertanam dalam membran adalah protein dengan tempat reseptor

spesifik yang dipaparkan ke fluida ekstraseluler. Ekstraseluler yang

terikat pada reseptor disebut ligan, suatu istilah umum untuk setiap

molekul yang terikat khususnya pada tempat reseptor molekul lain.

Page 9: Makalah Eksositosis dan Endositosis

Protein reseptor biasanya mengelompok dalam daerah membran

yang disebut membran terlapisi, yang sisi sitoplasmiknya dilapisi

oleh lapisan protein samar. Protein pelapis ini mungkin membantu

memperdalam lubang dan membentuk vesikula.

Endositosis yang diperantarai reseptor memungkinkan sel

dapat memperoleh substansi spesifik dalam jumlah yang melimpah,

sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya tidak tinggi

dalam fluida ekstraseluler. Misalnya, sel manusia menggunakan

proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis

membran dan sebagai prekursor untuk sintesis steroid

lainnya. Vesikula tidak saja mentranspor substansi antara sel dan

sekelilingnya, vesikula ini juga memberikan suatu mekanisme untuk

membentuk kembali membran plasma. 

Terdapat mekanisme endositosis yang melibatkan reseptor

yang ada pada membran sel. Mekanisme endositosis begini sangat

bermanfaat untuk pengambilan kolesterol dan darah oleh sel. Untuk

memberikan sifat kelenturan membran sel dalam dwi-lapis lipid

dibutuhkan molekul-molekul kolesterol. Apabila pengambilan

kolesterol dan darah meningkat kadarnya dan dapat berperan dalam

pembentukan plak pada permukaan dinding pembuluh darah sebagai

awal terjadinya arteriosklerosis.

Sebagian besar dari kolesterol diangkat dalam darah sebagai

ikatan dengan protein yang disebut LDL (low density lipoprotein).

Partikel-partikel berbentuk bola-bola kecil ini (20 nm) permukaannya

dilapisi oleh dwi-lapis lipid dengan protein. Di dalam bola LDL ini

terdapat kolesterol dan rantai asam lemak.

Apabila sel hewan membutuhkan kolesterol untuk

pembentukan membrannya, maka sel tersebut mensintesis protein

untuk reseptor pada permukaan sel. Reseptor inilah yang akan

Page 10: Makalah Eksositosis dan Endositosis

mengikat protein pada permukaan LDL yang kemudian dilanjutkan

dengan endositosis, Endosom yang berisi LDL tersebut akan bersatu

dengan lisosom sehingga ester kolesterol dihidrolisis menjadi

kolesterol bebas. Kolesterol bebas terdapat dalam sitoplasma

sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan membran sel. Apabila

dalam sitoplasma terdapat terlalu banyak kolesterol makan terjadi

umpan balik dalam bentuk hambatan sintesis membran dan reseptor

LDL pada membran.

Pada orang-orang tertentu terjadi gangguan pembentukan

reseptor karena menderita gangguan genetik. Akibatnya sel-sel

penderita gangguan ini tidak mampu mengambil LDL dari darah yang

selanjutnya dapat berkambang menjadi arterisklerosis umur muda.

1.5 Eksositosis

Gambar 2.2.1 Eksositosis.

Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui

vakuolanya adalah satu contoh eksositosis. Istilah eksositosis berasal

dari bahasa Yunani, exo artinya keluar dan cytosartinya sel. Vakuola

atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan yang sudah

Page 11: Makalah Eksositosis dan Endositosis

dicerna. Kemudian, bergabung kembali dengan membran sel dan sisa

zat makanan untuk di buang keluar sel. Jadi, eksositosis adalah

proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel. Membran yang

menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan

membran sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan

sel-sel kelenjar untuk mensekresikan hasil metabolisme. Misalnya,

sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran

pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel tersebut

mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme

eksositosis 

1.6 Perbedaan Eksositiosis dan Endositosis

Tabel berikut akan membandingkan dan eksositosis dan

endositosis secara jelas untuk membantu menjelaskan proses yang

lebih baik.

Eksositosis Endositosis

Hasil eksositosis adalah

mengusir molekul di luar sel.

Endositosis membantu

membawa molekul masuk sel.

Eksositosis

menyebabkan kerusakan

vesikel.

Endositosis

menyebabkan penciptaan

vesikel.

Ada pelepasan enzim,

hormon, protein dan glukosa

untuk digunakan di bagian

tubuh lainnya.

Proses endositosis

menerima nutrisi.

Mereka mungkin

memiliki neurotransmitter

dalam kasus sel-sel neuron.

Sel menelan patogen

dalam tubuh dan

menghancurkan mereka.

Sel-sel berkomunikasi Endositosis digunakan

Page 12: Makalah Eksositosis dan Endositosis

dengan sistem kekebalan

tubuh atau mekanisme

pertahanan dari sel atau badan

dalam kasus infeksi.

untuk migrasi sel dan adhesi.

Eksositosis membantu

dalam mengeluarkan sampah

dari tubuh.

Proses ini berfungsi

sebagai reseptor sinyal.

Ini adalah beberapa poin yang membantu untuk

membandingkan dengan jelas eksositosis dan endositosis. Kedua

mekanisme ini sangat penting bagi keberadaan sel.

Page 13: Makalah Eksositosis dan Endositosis

BAB 3

PENUTUP

1.7 Kesimpulan

Endositosis merupakan proses pemasukan suatu bahan dari

luar sel ke dalam sel dengan cara melingkupi bahan tersebut

dengan ,membran plasma. Terdapat tiga jenis endositosis yaitu

fagositosis untuk benda padat, pinositosis untuk bernda cair, dan

endositosis yang diperantarai reseptor (receptor-mediated

endocytosis) yaitu yang menggunakan reseptor khusus.

Eksositosis adalah proses di mana sel mengusir molekul dan

benda-benda lainnya yang terlalu besar untuk melewati struktur

membran sel.

Terdapat beberapa perbedaan antara eksositosis dan

endositosis, diantaranya yaitu pada eksositosis mengusir molekul di

luar sel, sedangkan endositosis membawa molekul masuk sel. Pada

eksositosis menyebabkan kerusakan vesikel, sedangkan endositosis

menyebabkan penciptaan vesikel dan perbedaan lainnya.

1.8 Saran

Penyusun menyarankan agar pembaca membaca lebih banyak

literatur lainnya yang membahas tentang endositosis dan eksositosis,

agar dapat membandingkan isi makalah dan memperluas wawasan

pembaca mengenai endositosis dan eksositosis.

Page 14: Makalah Eksositosis dan Endositosis

DAFTAR PUSTAKA

Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung : Angkasa.

Juwono., Achmad Z. J. 2002. Biologi Sel. Jakarta: EGC.

http://diniasri25.blogspot.co.id/2013/06/transpor-aktif.html (diakses pada

15 September 2015)

http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-eksositosis-dan-

endositosis.html (diakses pada 14 September 2015)