11
Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS A. Kerangka Konseptual 1. Pengertian Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti. Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat kerangka konseptual. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris BAB 4 80 Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar. 2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan benar. 3) Menjelaskan pengertian hipothesis dengan benar. 4) Menjelaskan cara memperoleh hipothesis dengan benar. 5) Menjelaskan ciri hipothesis dengan benar. 6) Membedakan bentuk hipothesis dengan benar. 7) Membedakan jenis hipothesis dengan benar.

kerangka konseptual

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kerangka penelitian

Citation preview

Page 1: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

KERANGKA KONSEPTUAL

& HIPOTESIS

A. Kerangka Konseptual

1. Pengertian

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin

diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau

menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas.

Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu / teori yang dipakai sebagai

landasan penelitian yang didapatkan dibab tinjauan pustaka atau kalau

boleh dikatakan oleh penulis merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka

yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang diteliti.

Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip,

hukum maupun proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun

kerangka konsep dan operasional penelitian. Temuan hasil peneliti yang

telah ada sangat membantu dan mempermudah peneliti membuat

kerangka konseptual.

Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan

mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.

Kerangka konseptual memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam

merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka

konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan

mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris

BAB

4

80

Tujuan Instruksional : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian lerangka konseptual dengan benar. 2) Menjelaskan tahap penyususnan kerangka konseptual dengan benar. 3) Menjelaskan pengertian hipothesis dengan benar. 4) Menjelaskan cara memperoleh hipothesis dengan benar. 5) Menjelaskan ciri hipothesis dengan benar. 6) Membedakan bentuk hipothesis dengan benar. 7) Membedakan jenis hipothesis dengan benar.

Page 2: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

yang digunakan sebagai alat untuk menemukan jawaban terhadap

pertanyaan tersebut. Kerangka konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari

proses berpikir deduktif (aplikasi teori) dan induktif (fakta yang ada,

empiris), kemudian dengan kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri dengan

konsep atau ide baru yang disebut kerangka konseptual.

Keterangan bagan :

Konsepsi adalah hasil tangkapan seseorang atau gambaran tentang

objek atau ide terhadap rangsangan (stimulus) objek yang merupakan

proses mental untuk berpikir kreatif. Pertemuan telur dan sperma adalah

contoh suatu konsepsi. Bagaimana supaya telur dan sperma bertemu

(konsepsi) pada tempat yang bisa membuahkan bayi yang sehat, maka

proses ini merupakan konseptualisasi. Konseptualisasi adalah suatu proses

mental di mana seorang ilmuwan menyusun konsep yang didasarkan

pengalaman, berpikir deduktif dan induktif. Konsep adalah hasil akhir dari

proses konseptualisasi. Hasil dari proses kegiatan ini menghasilkan sebuah

konsep atau bayi sehat.

Contoh :

Sehat adalah konsep, istilah ini mengungkap sejumlah observasi

tentang hal-hal atau gejala-gejala yang mencerminkan kerangka

keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah

seseorang itu sehat atau tidak sehat maka pengukuran konsep sehat

tersebut harus melalui konstruksi atau variable-variabel, misalnya :

tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah,

denyut nadi, Hb darah dan sebagainya ini adalah variabel-variabel yang

Mental Image

“Conception”

“Conceptuali-

zation”

Result

“Concept”

Deductive thinking

Inductive thinking

Proses konseptualisasi

Page 3: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

digunakan untuk mengobservai atau mengukur apakah seseorang itu sehat

atau sakit.

Pemilihan kerangka konsepsual yang tepat pada sebagian besar

penelitian ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu :

1. landasan pertama berpikir deduktif; analisis teori, konsep, prinsip,

premis yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh

karena itu peneliti harus membuat analisis secara hati-hati dan kritis

serta menelaah semua kepustakaan yang berhubungan dengan subyek

penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan hipotesis yang

bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut.

2. Landasan kedua berpikir induktif ; analisis penelusuran hasil penelitian

orang lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan

penelitian.

3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan

tujuan penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan

ke-empat dengan cara berpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman,

teori, fakta, tujuan penelitan dan logika berpikir kreatif disusun menjadi

kerangka konseptual penelitian.

Ada semacam asas dalam pembuatan kerangka pikir atau kerangka

konseptual, yaitu : Untuk pendidikan sarjana, kerangka konsep mengacu

pada suatu konsep yang telah ada (cukup satu). Variabel yang membentuk

kerangka konsep disesuaikan dengan variabel yang relevan dengan

permasalahan yang ada (tujuan penelitian). Jadi mencoba mencocokkan

teori, konsep dengan realita permasalahan di lapangan. Untuk pendidikan

magister, selain berdasarkan kerangka konsep yang ada (bisa lebih dari

satu), juga diminta ada masukan ide atau gagasan baru. Paling tidak ada

modifikasi variable yang disesuaikan realita di lapangan. Tujuan akhir

penelitian program magister lebih diutamakan dalam bentuk ide dan atau

teknologi pemecahan masalah. Untuk pendidikan doktor, maka konsep

yang ada harus dimodifikasi, artinya seorang program doktor juga ada ide,

gagasan inovatif dalam mengembangan konsep. Ide inovatif yang

disesuaikan dengan kondisi dan situasi di mana penelitian tersebut

diadakan, sehingga menghasilkan pengetahuan baru.

2. Tahap penyusunan kerangka konseptual.

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka

hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui

Page 4: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

penelitian. Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat

kerangka konseptual ini adalah :

a. Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan

atau atribut dari masalah yang akan diteliti)

b. Mengembangkan pernyataan hubungan.

c. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi :

- Disesuaikan dengan pernyataan masalah.

- penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain,

yang diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka

sesuaikan dengan variable yang akan diteliti dengan mengembangkan

konsep dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang

diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus,

serta buat panah untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk

bagian yang tidak ada pengaruh

- Identifikasi dan analisa teori yang diaplikasikan.

Contoh :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Berhubungan

: Berpengaruh

: Sebab akibat

: Perbandingan

Page 5: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

Contoh 1 kerangka konseptual

Judul Penelitian : hubungan antara iklim kerja, disiplin kerja dan etos kerja terhadap produktivitas kerja para perawat pelaksana di ....?

3. 4. 5. 6. 7.

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Keterangan : Dari bagan diatas terlihat bahwa faktor iklim kerja, disiplin kerja dan etos kerja secara langsung mempengaruhi produktivitas kerja di rumah sakit. Iklim kerja yang kondusif dan harmonis akan membuat perawat menjadi kreatif dan inovatif yang mendorong mereka bekerja dengan optimal. Perawat yang merasa senang dengan apa yang dikerjakannnya akan berdampak pada kinerja yang dihasilkannya dan akan menjadi motivator tersendiri dalam meningkatkan produktivitas kerjanya. Etos kerja yang baik akan mendorong seseorang untuk bekerja sesuai etika yang benar agar apa yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik sesuai harapan organisasi. Dengan etos kerja yang baik maka akan tercipta suasana kerja atau iklim kerja yang kondusif yang akan mendukung pelaksanaan tugas yang baik dan memberikan tingkat produktivitas yang tinggi. Dengan disiplin yang baik dari perawat maka target penyelesaian pekerjaan akan tercapai yang pada gilirannya berpengaruh terhadap produktivitas kerja dalam organisasi.

Iklim kerja :

- Dimensi psikologikal

- Dimensi struktural

- Dimensi sosial

- Dimensi birokratik

Etos kerja :

- Kerja adalah rahmat

- kerja adalah amanah

- kerja adalah panggilan

- kerja adalah aktualisasi

- kerja itu ibadah

- kerja adalah seni

- kerja adalah kehormatan

- kerja adalah pelayanan

Disiplin kerja : - Disiplin terhadap waktu

kerja

- Disiplin terhadap tata tertib

- Disiplin terhadap standar

kerja

- Disiplin terhadap atasan

Produktivitas kerja:

- Efficacy

- Efektifitas

- Efisiensi

Perancu :

Umur

Jenis Kelamin

Masa Kerja

Page 6: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

Contoh 2 kerangka konseptual

Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Pada

Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan

Ibu Menyusui

Pemberian

ASI Eksklusif

Komposisi ASI :

1. Karbohidrat

2. Protein

3. Lemak

4. Mineral

5. Air

6. Vitamin

Manfaat ASI :

1. Memperoleh nutrisi terbaik

2. Daya tahan tubuh lebih baik

3. Pertumbuhan otak optimal

4. Lebih cerdas

5. Memiliki tingkat emosi dan

spiritual yang tinggi

Perkembangan Motorik Halus & Motorik Kasar

Bayi Usia 6 Bulan

Bayi Terlindungi Gizi Bayi Terpenuhi

ASI terperah keluar

ASI keluar oleh karena

gerakan peristaltik lidah bayi

dengan menghisap puting ibu

Page 7: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

Contoh 2 kerangka konseptual

Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Waktu

Pemulihan Kesadaran Post Operasi Fraktur yang menggunakan

Anestesi General.

Pemulihan Kesadaran

Post Operasi Fraktur

Faktor yang mempengaruhi

kesadaran:

1. Lesi supra-tentorial

2. Lesi sub-tentorial

3. Gangguan metabolik

dan serebral difus:

a. Kekurangan O2

b. Kekurangan

Glukosa

c. Gangguan

peredaran darah

d. Pengaruh toksin

1. Dengan menggunakan

AVPU

a. Awake (A)

b. Verbal response (V)

c. Painful response (P)

d. Unresponsive (U)

Kebiasaan merokok

Kandungan rokok yang paling dominan:

1. Nikoktin

2. Tar (bahan karsinogen penyebab kanker)

3. Karbonmonoksida (asap dari knalpot

kendaraan)

2. Dengan menggunakan GCS

a. Kemampuan membuka

mata

b. Kemampuan motorik

c. Kemampuan verbal

Pengaruh Rokok

Bagi Kesahatan:

1. Jangka Pendek

2. Jangka Panjang

Menggunakan

Anastesi Umum

melalui :

1. Pelumpuh otot

2. Inhalasi

3. Intra vena

Waktu yang dibutuhkan untuk

Pemulihan Kesadaran dengan GCS =

456

Page 8: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

B. Hipotesis Penelitian

1. Pengertian

Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypotesis berarti

pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji, patokan duga,

atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut. hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan

kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Setelah

melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypotesis ini dapat benar

atau salah, dapat diterima atau ditolak.

hypotesis seyogyanya diturunkan dari suatu teori, sehingga rumusan

hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang

mengandung hubungan dua variable atau lebih. Sumber Hipotesis bisa dari

hasil kajian teoritis atau melali proses menghubung-hubungkan sejumlah

bukti empiris dan juga bisa hasil perenungan atau reka-reka rasional.

Ada beberapa alasan mengapa hipotesis itu harus dibuat yaitu 1)

Hipotesis yang dirumuskan peneliti dapat dijadikan bukti kuat, bahwa

peneliti mempunyai penguasaan yang cukup luas dan mendalam mengenai

fokus kajian.2) Hipotesis merupakan panduan peneliti dalam rangka

pengumpulan data dan analisa data, penentuan prosedur kerja dan data

yang harus dicari selama proses penelitian.

2. Cara Memperoleh Hipotesis

Hipotesis dapat bersumber dari teori atau hasil perenungan yang

mendalam. Dari manapun sumber hipotesis , tidak menjadi masalah,

namun yang paling utama bahwa untuk merumuskan Hipotesis harus

digunakan cara tertentu, yaitu cara berpikir bisa secara induktif maupun

deduktif.

Berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui penarikan

kesimpulan umum dari sejumlah atau serangkaian gejala spesifik dari

peristiwa nyata dan berpikir induktif merupakan cara berpikir melalui

penarikan kesimpulan khusus dari sejumlah atau serangkaian gejala umum

dari peristiwa nyata.

3. Ciri hipotesis

Seperti telah diuraikan diatas, bahwa hipotesis adalah suatu

kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh

sebab itu hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekadar

suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih

Page 9: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

dekat kepada suatu kesimpulan. Ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai

berikut :

a. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement),bukan

dalam bentuk kalimat tanya.

b. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.Hal ini

berarti bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu

pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.

c. Hipotesisi harus dapat diuji, hal ini berarti suatu hipotesis harus

mengandung atau terdiri dari variable-variabel yang dapat diukur dan

dapat dibanding-bandingkan.

d. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak

menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu

luas sifatnya.

4. Prinsip Uji Hipotesis

Prinsip uji hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel

dengan nilai populasi yang diajukan. Peluang untuk diterima atau

ditolaknya suatu hipotesis tergantung besar kecilnya perbedaan antara

nilai sampel dengan nilai hipotesis. Bila perbedaan cukup besar peluang

untuk menolak hipotesispun besar, dan sebaliknya bila perbedaanya kecil

maka peluang untuk menolak hipotesis pun kecil.

5. Bentuk Hiphotesis

Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu :

a. Hipotesis nol (hipotesis statistik)

Pada penelitian, hipotesis nol ini diartikan sebagai tidak adanya

hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Diberi

notasi atau symbol dengan (H0).

Contoh :

b. Hipotesis alternatif (hipotesis penelitian).

Adalah lawannya hipotesisi nol, yang berbunyi adanya perbedaan

atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variable

bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau symbol dengan

(HI).

Contoh :

Ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

Tidak ada hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

Page 10: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

6. Jenis Rumusan Hipotesis

Menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan

hipotesis dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Hipotesis deskriptif

Yaitu Hipotesis yang menggambarkan spesifik ciri – ciri suatu tentang

nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau

hubungan.

Contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Seberapa besar peran keluarga dalam mencegah penularan TB

paru terhadap anggota keluarga yang lain ?

b. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?.

c. Bagaimanakah intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal

di Asrama ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :

a. Peran keluarga dalam mencegah penularan TB paru terhadap

keluarga yang lain sebagian besar baik.

b. Gaya kepemimpinan dilembaga X telah mencapai 70 % dari yang

diharapkan.

c. Intensitas belajar mahasiswa Akper yang tinggal di Asrama di

duga rendah.

2) Hipotesis komparatif (Perbedaan )

Yaitu Pernyataan yang menunjukan dugaan nilai dengan membuat

perbandingan dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang

berbeda.

Contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Adakah perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu dengan

anak yang tidak dibina oleh posyandu?

Page 11: kerangka konseptual

Bab 4 : Bagian Muka Skripsi P edoman Penulisan Skripsi Untuk Perawat Kerangka Konseptual & Hiphotesis Konsep & Penulisan Riset Keperawatan

b. Adakah perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU

dengan mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen

keperawatan dikelas ?

c. Bagaimanakah perbedaan tingkat prestasi mahasiswa Akper

yang tidur di Asrama Dan di luar asrama ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :

a. Tidak terdapat perbedaan status gizi anak yang dibina posyandu

dengan anak yang tidak dibina oleh posyandu?

Atau bisa begini :

Status gizi anak yang dibina posyandu lebih baik dari pada anak

yang tidak dibina oleh posyandu?

b. Ada perbedaan persepsi antara mahasiswa lulusan SMU dengan

mahasiswa lulusan SPK terhadap penampilan Dosen

keperawatan dikelas.

c. Tingkat prestasi mahasiswa Akper yang tidur di Asrama lebih baik

dari mahasiswa yang tidur di luar asrama.

3) Hipotesis Asosiatif (hubungan)

Suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan

antara dua variabel atau lebih.

Sebagai contoh :

Jika rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan dengan

perawatan payudara semasa nifas ?

b. Bagaimanakah hubungan antara intelegensi dengan prestasi

belajar ?

c. Bagaimanakah hubungan antara dukungan keluarga dengan

terjadinya depresi pada usila ?

Dari pernyataan ini dapat dirumuskan hipotesis seperti berikut :

a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perawatan payudara

semasa nifas.

b. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar.

c. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan terjadinya

depresi pada usila.