Click here to load reader
Upload
willywull
View
15
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Wildansyah Ahady Faza 110810816
Topik : Consumer Complaint Behavior (CCB) yang dilakukan melalui Social
Media
Adanya perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat,
menyebabkan arus lalu lintas informasi semakin padat. Termasuk dalam
pengguaan media sosial. Media sosial adalah sebuah media online dimana para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Saat teknologi internet
dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat.
Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja
dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena
besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita termasuk
dalam hal komplain atas suatu ketidakpuasan.
Consumer Complaint Behavior (CCB) merupakan sebuah perilaku yang
merupakan wujud dari ketidakpuasan konsumen terhadap layanan ataupun
produk. Pada masa sekarang, orang tidak hanya menyampaikan keluhannya secara
offline, seperti melalui koran, majalah, radio, maupun televisi. Kasus
Internasional Omni Hospital, Alam Sutra, Serpong, Tangerang Selatan melawan
pasiennya sendiri, Prita Mulyasari, yang dituduh mencemarkan nama baik karena
menyebarluaskan keluhan lewat email merupakan salah satu bentuk dari
consumen complaint behavior yang dilakukan melalui media sosial. Keputusan
manajemen untuk membawa kasus itu ke ranah hukum dan berakibat
memenjarakan ibu dua anak balita itu, dianggap semena-mena dan menimbulkan
perlawanan massal dari pengguna Internet lewat berbagai gerakan di online social
media, baik lewat blog, mailing list, serta social networking seperti Facebook.
Wildansyah Ahady Faza 110810816
Dari hal tersebut terlihat bahwa dampak yang dihasilkan dari proses komplain
tersebut sangatlah besar bagi perusahaan.
Internet, terutama di era sekarang — ketika pengguna Internet menjadi
publisher melalui blog dan social media, sekaligus menjadi pemicu viral melalui
email — memang menjadi tantangan baru bagi banyak perusahaan. Manajemen
perusahaan yang masih hidup dengan budaya offline saja pasti akan tergagap-
gagap menghadapi perubahan perilaku konsumen yang luar biasa ini. Tanpa
memahami perilaku konsumen di dunia online, perusahaan tidak mungkin dapat
membangun strategi komunikasi dengan konsumennya. Tanpa hidup di dunia
maya, perusahaan tidak akan mampu bercengkerama dengan pelanggannya.
“Untuk memuaskan pelayanan perbankan, karyawan bank disarankan
memiliki akun mikroblogging Twitter. Itulah usulan Frank Eliason seorang pakar
media digital yang kini menjadi pusat perhatian media nasional di Amerika. Dia
dikenal dengan metode layanan pelanggan dengan provider televisi kabel Comcast
Corp. Citigroup tertarik dengan ide Eliason agar pelayanan konsumen di
kelompok Citi ini bisa ditangani lebih baik lewat Twitter. Ide Eliason ini berawal
saat dia dalam lima bulan terakhir ini mengawasi peluncuran Facebook, YouTube,
dan blog baru untuk bank. Ternyata komunikasi antara nasabah dengan pegawai
bank bisa terjalin dengan baik. Atas dasar itu Eliason meminta agar Citigroup kini
menggunakan mikroblogging Twitter (Media Indonesia, 5 Januari 2011) .
Pertanyaan penelitian :
Bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi makin maraknya consumer
complaint behavior yang dilakukan melalui sosial media ?