11
TES LISAN Dosen : Dr.Ir Vina Serevina Mahasiswa S2: Fandi Cahya Program Magister Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2014

14.vina serevina fandi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: 14.vina serevina fandi

TES LISAN

Dosen : Dr.Ir Vina Serevina

Mahasiswa S2:Fandi Cahya

Program Magister Pendidikan FisikaJurusan Fisika

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta2014

Page 2: 14.vina serevina fandi

Latar Belakang• Keahlian atau keterampilan berbicara adalah

kemampuan untuk mengekspresikan suara artikulasi atau kata-kata untuk membentuk ide-ide, pikiran, pendapat, keinginan, atau perasaan lawan bicara.

• Tujuan keterampilan berbicara secara umum adalah siswa dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik.

----------------1. Arikunto, Suharsimi . 2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara,

Page 3: 14.vina serevina fandi

Tes Lisan• The ability of speaking include :PelafalanTata BahasaKelancaranPemahaman Konteks

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan kemampuan berbicara sebagai sarana komunikasi lisan.

--------------Heaton, J.B .1987 Writing English Language Tests. London : Longman,

Page 4: 14.vina serevina fandi

Bentuk Tes Lisan• Untuk mengukur kemampuan berbicara, banyak cara atau

bentuk yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan tingkat kemampuan murid, yaitu dari tes yang paling dasar dan sederhana sampai pada bentuk tes yang paling kompleks dan sulit.

• Ada beberapa bentuk tes lisan:Membaca KerasBercerita Dengan GambarMenceritakan KembaliDiskusiWawancaraPidato-------------------

Heaton, J.B .1987 Writing English Language Tests. London : Longman,

Page 5: 14.vina serevina fandi

Pelaksanaan Tes Lisan• Nurkanca menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat

perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai berikut:

Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai oleh murid-murid.

Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang sang “ bodoh .

Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seorang murid yang sedang di tes.

Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta skor jawaban yang diminta untuk setiap pertanyaan.

Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh murid.

------------------

Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Page 6: 14.vina serevina fandi

Apa Yang Diperlukan Dalam Tes Lisan• Untuk MuridGambar-gambar atau foto-foto sebagai alat bantu siswa

berbicara sebelum mereka diberi kesempatan berbicara sesuai situasi yang diberikan.

• Untuk GuruFormat penilaian dan kriteria penskoran serta alat

perekam dan tape recordernya bila memungkinkan.

---------------------

Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Page 7: 14.vina serevina fandi

Kelebihan Tes Lisan Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta

didik, sikap serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan

langsung. Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga

sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud.

Siswa dapat mengemukakan argumentasi. Dapat mengevaluasi kemampuan penalaran. Dapat melakukan pendalaman materi. Tidak mungkin terjadi penyontekan. Hasil tes dapat langsung diketahui oleh peserta didik.

--------------------------

Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Page 8: 14.vina serevina fandi

Kekurangan Tes Lisan

Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes.

Sangat memungkinkan ketidakadilan.Memerlukan waktu yang lama.

----------------------

Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Page 9: 14.vina serevina fandi

Masalah & Solusi Bagaimana kriteria penilaian dalam tes lisan ?Penilaian didasarkan pada kelancaran menjawab dan ketepatan dalam mengurai permasalahan. Bagaimana mengalokasikan waktu untuk tes lisan ?Kalau tidak dimungkinkan untuk menanyakan siswa satu per satu, maka bisa dilakukan dengan menanyakan per kelompok. Dimana tiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 orang. Bagaimana cara menghindari subjektivitas dalam tes lisan ?Penilaian tetap dilakukan secara objektif dengan memperhatikan apakah siswa dapat menjawab poin-poin penting dari setiap pertanyaan. Semakin banyak poin penting yang terjawab, maka nilainya semakin tinggi.

-------------------------

Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Page 10: 14.vina serevina fandi

Kesimpulan

•Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tes lisan dapat :

•Mengembangkan pemahaman siswa.•Mengembangkan kemampuan berpikir

dan membuat keputusan.•Mengaktifkan kedua belah pihak guru dan

siswa.

Page 11: 14.vina serevina fandi

Daftar Pustaka• Arikunto, Suharsimi .2005 . Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Bumi Aksara.• Heaton, J.B .1987. Writing English Language

Tests. London : Longman.• Nurkanca, Wayan dan Sunartana .1986. . Evaluasi

Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.• Sirait, Bistok. Menyusun Tes Hasil Belajar. IKIP

Semarang Press, Semarang.• Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.• Zainul, N. 2005. Penilaian Hasil Belajar Cetakan

Ke-5. Jakarta: PAU-PPAI.