25
Pengantar Ilmu Hukum Pengantar Ilmu Hukum Pengertian Pokok dalam Sistem Pengertian Pokok dalam Sistem Hukum Hukum Disampaikan oleh : Disampaikan oleh : Fully Handayani R, SH,M.Kn Fully Handayani R, SH,M.Kn

pengertian-dasar-ilmu-hukum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum Pengertian Pokok dalam Sistem Pengertian Pokok dalam Sistem

HukumHukumDisampaikan oleh :Disampaikan oleh :

Fully Handayani R, SH,M.KnFully Handayani R, SH,M.Kn

Page 2: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Subjek HukumSubjek Hukum•Adalah segala sesuatu yang menurut

hukum dapat menjadi pendukung (dapat memiliki) hak dan kewajiban.

•Yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah

1. Manusia (Natuurlijk persoon)2. Badan Hukum (Rechts persoon)

Page 3: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Subjek Hukum Manusia (Natuurlijk Persoon)Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang selaku pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUHPerdata, dunia. Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUHPerdata, bahwa bayi yang masih ada di dalam kandungan ibunya bahwa bayi yang masih ada di dalam kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika kepentingannya menghendaki, seperti dalam hal kewarisan. kepentingannya menghendaki, seperti dalam hal kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia, Namun, apabila dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia, maka menurut hukum ia dianggap tidak pernah ada, sehingga maka menurut hukum ia dianggap tidak pernah ada, sehingga ia bukan termasuk subjek Hukumia bukan termasuk subjek Hukum

Page 4: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Ada juga golongan manusia yang tidak Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum, karena tidak dapat menjadi subjek hukum, karena tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum cakap dalam melakukan perbuatan hukum (Personae miserabile) yaitu :(Personae miserabile) yaitu :

1.1.Anak yang masih dibawah umur, belum Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa dan belum menikah.dewasa dan belum menikah.2.2.Orang yang berada dalam pengampuan Orang yang berada dalam pengampuan (curatele) yaitu orang yang sakit ingatan, (curatele) yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk, pemboros, dan Isteri yang tunduk pemabuk, pemboros, dan Isteri yang tunduk pada pasal 110 KUHPer, yg sudah dicabut pada pasal 110 KUHPer, yg sudah dicabut oleh SEMA No.3/1963oleh SEMA No.3/1963

Page 5: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Subjek Hukum Badan Hukum Subjek Hukum Badan Hukum (Rechtspersoon)(Rechtspersoon)Adalah suatu perkumpulan atau lembaga Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, badan hukum mempunyai syarat-syarat badan hukum mempunyai syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum yaitu : yang telah ditentukan oleh hukum yaitu : (Teori Kekayaan bertujuan)(Teori Kekayaan bertujuan)1.1.Memiliki kekayaan yg terpisah dari Memiliki kekayaan yg terpisah dari kekayaan anggotanya.kekayaan anggotanya.2.2.Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.dari hak dan kewajiban para anggotanya.

Page 6: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Badan HukumBadan Hukum• Badan Hukum terbagi atas dua macam :Badan Hukum terbagi atas dua macam :a.a.Badan Hukum Privat, seperti PT, Koperasi, Yayasan dsb.Badan Hukum Privat, seperti PT, Koperasi, Yayasan dsb.b.b.Badan Hukum Publik, seperti Negara, dan instansi Badan Hukum Publik, seperti Negara, dan instansi

pemerintah. pemerintah.

• Ada empat teori yg digunakan sebagai syarat badan Ada empat teori yg digunakan sebagai syarat badan hukum untuk menjadi subyek hukum. Yaitu :hukum untuk menjadi subyek hukum. Yaitu :

1.1.Teori FictieTeori Fictie2.2.Teori Kekayaan BertujuanTeori Kekayaan Bertujuan3.3.Teori PemilikanTeori Pemilikan4.4.Teori OrganTeori Organ

Page 7: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Objek HukumObjek Hukum• Adalah segala sesuatu yang bermanfaat Adalah segala sesuatu yang bermanfaat

bagi subjek hukum dan dapat menjadi bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum.objek dalam suatu hubungan hukum.

• Objek Hukum berupa benda atau barang Objek Hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat dimiliki dan ataupun hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis.bernilai ekonomis.

• Dapat dibedakan antara lain :Dapat dibedakan antara lain :- Benda berwujud dan tidak berwujud- Benda berwujud dan tidak berwujud- Benda bergerak dan tidak bergerak- Benda bergerak dan tidak bergerak

Page 8: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Hak dan Kewajiban serta Kewenangan Hak dan Kewajiban serta Kewenangan dalam Hukumdalam Hukum

• Tidak seorangpun manusia yang tidak Tidak seorangpun manusia yang tidak mempunyai hak, tetapi konsekwensinya bahwa mempunyai hak, tetapi konsekwensinya bahwa orang lain pun memiliki hak yang sama orang lain pun memiliki hak yang sama dengannya. Jadi hak pada pihak yang satu dengannya. Jadi hak pada pihak yang satu berakibat timbulnya kewajiban pada pihak yang berakibat timbulnya kewajiban pada pihak yang lain.lain.

• Untuk terjadinya “hak dan kewajiban”, diperlukan Untuk terjadinya “hak dan kewajiban”, diperlukan suatu “peristiwa” yang oleh hukum dihubungkan suatu “peristiwa” yang oleh hukum dihubungkan sebagai suatu akibat. Artinya, hak seseorang sebagai suatu akibat. Artinya, hak seseorang terhadap sesuatu benda mengakibatkan terhadap sesuatu benda mengakibatkan timbulnya kewajiban pada orang lain, yaitu timbulnya kewajiban pada orang lain, yaitu menghormati dan tidak boleh mengganggu hak menghormati dan tidak boleh mengganggu hak tersebut.tersebut.

Page 9: pengertian-dasar-ilmu-hukum

HAKHAKAda dua teori dalam ilmu hukum untuk Ada dua teori dalam ilmu hukum untuk menjelaskan keberadaan Hak, yaitu:menjelaskan keberadaan Hak, yaitu:1.1.Teori Kepentingan (Belangen Theorie), dianut Teori Kepentingan (Belangen Theorie), dianut Rudolf von Jhering, yang berpendapat “hak itu Rudolf von Jhering, yang berpendapat “hak itu sesuatu yang penting bagi seseorang yg sesuatu yang penting bagi seseorang yg dilindungi oleh hukum, atau suatu kepentingan dilindungi oleh hukum, atau suatu kepentingan yg terlindungi”. Teori ini dibantah oleh Utrecht, yg terlindungi”. Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya “hukum itu memang mempunyai menurutnya “hukum itu memang mempunyai tugas melindungi kepentingan dari yang berhak, tugas melindungi kepentingan dari yang berhak, tetapi orang tidak boleh mengacaukan antara tetapi orang tidak boleh mengacaukan antara hak dan kepentingan. Karena hukum sering hak dan kepentingan. Karena hukum sering melindungi kepentingan dengan tidak melindungi kepentingan dengan tidak memberikan hak kepada yang bersangkutan”. memberikan hak kepada yang bersangkutan”.

Page 10: pengertian-dasar-ilmu-hukum

HAKHAK2.2.Teori Kehendak (Wilsmacht Theorie), hak Teori Kehendak (Wilsmacht Theorie), hak

adalah kehendak yang diperlengkapi dengan adalah kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan diberi oleh tata tertib hukum kekuatan dan diberi oleh tata tertib hukum kepada seseorang. Dianut oleh Bernhard kepada seseorang. Dianut oleh Bernhard Winscheid. Berdasarkan kehendak sesorang Winscheid. Berdasarkan kehendak sesorang dapat memiliki rumah, mobil, tanah, dll. dapat memiliki rumah, mobil, tanah, dll. Sedangkan anak dibawah umur atau orang Sedangkan anak dibawah umur atau orang gila tidak dapat beri hak, karena belum gila tidak dapat beri hak, karena belum menyatakan kehendaknya.Teori ini dibantah menyatakan kehendaknya.Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya walaupun dibawah oleh Utrecht, menurutnya walaupun dibawah pengampuan mereka tetap dapat memiliki pengampuan mereka tetap dapat memiliki mobil, rumah, dsb. Namun, yg menjalankan mobil, rumah, dsb. Namun, yg menjalankan adalah wali atau kuratornya.adalah wali atau kuratornya.

Page 11: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Hak dapat timbul pada subjek hukum Hak dapat timbul pada subjek hukum disebabkan oleh beberapa hal berikut :disebabkan oleh beberapa hal berikut :

• Adanya subjek hukum baru, baik orang Adanya subjek hukum baru, baik orang maupun badan hukum.maupun badan hukum.

• Terjadi perjanjian yg disepakati oleh para Terjadi perjanjian yg disepakati oleh para pihak yg melakukan perjanjian.pihak yg melakukan perjanjian.

• Terjadi kerugian yg diderita oleh seseorang Terjadi kerugian yg diderita oleh seseorang akibat kesalahan atau kelalaian orang lain.akibat kesalahan atau kelalaian orang lain.

• Karena seseorang telah melakukan Karena seseorang telah melakukan kewajiban yg merupakan syarat kewajiban yg merupakan syarat memperoleh hak.memperoleh hak.

• Terjadinya daluarsa (verjaring)Terjadinya daluarsa (verjaring)

Page 12: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Hapusnya suatu hak menurut hukum dapat Hapusnya suatu hak menurut hukum dapat disebabkan oleh empat hal yaitu :disebabkan oleh empat hal yaitu :

• Apabila pemegang hak meninggal dunia Apabila pemegang hak meninggal dunia dan tidak ada pengganti atau ahli waris dan tidak ada pengganti atau ahli waris yang ditunjuk, baik oleh pemegang hak yang ditunjuk, baik oleh pemegang hak maupun ditunjuk oleh hukum.maupun ditunjuk oleh hukum.

• Masa berlakunya hak telah habis dan tidak Masa berlakunya hak telah habis dan tidak dapat diperpanjang lagi.dapat diperpanjang lagi.

• Telah diterimanya suatu benda yang Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak.menjadi objek hak.

• Karena daluarsa (verjaring) Karena daluarsa (verjaring)

Page 13: pengertian-dasar-ilmu-hukum

KEWAJIBANKEWAJIBANKewajiban sesungguhnya merupakan Kewajiban sesungguhnya merupakan beban, yg diberikan oleh hukum kepada beban, yg diberikan oleh hukum kepada subjek hukum. Kewajiban dalam ilmu subjek hukum. Kewajiban dalam ilmu hukum menurut Curzon dibedakan hukum menurut Curzon dibedakan beberapa golongan, yaitu:beberapa golongan, yaitu:

1.1.Kewajiban Mutlak dan Kewajiban NisbiKewajiban Mutlak dan Kewajiban Nisbi2.2.Kewajiban Publik dan Kewajiban PerdataKewajiban Publik dan Kewajiban Perdata3.3.Kewajiban Positif dan Kewajiban NegatifKewajiban Positif dan Kewajiban Negatif

Page 14: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Lahir dan timbulnya suatu Kewajiban, Lahir dan timbulnya suatu Kewajiban, disebabkan oleh hal sebagai berikut :disebabkan oleh hal sebagai berikut :• Karena diperoleh suatu hak yang membebani Karena diperoleh suatu hak yang membebani

syarat untuk memenuhi kewajiban.syarat untuk memenuhi kewajiban.• Berdasarkan suatu perjanjian yang telah Berdasarkan suatu perjanjian yang telah

disepakati.disepakati.• Adanya kesalahan atau kelalaian seseorang yg Adanya kesalahan atau kelalaian seseorang yg

menimbulkan kerugian bagi orang lain, menimbulkan kerugian bagi orang lain, sehingga ia wajib membayar ganti rugi.sehingga ia wajib membayar ganti rugi.

• Karena telah menikmati hak tertentu yg harus Karena telah menikmati hak tertentu yg harus diimbangi dengan kewajiban tertentu.diimbangi dengan kewajiban tertentu.

• Karena daluarsa (verjaring) contoh dendaKarena daluarsa (verjaring) contoh denda

Page 15: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Hapusnya suatu Kewajiban karena hal-hal Hapusnya suatu Kewajiban karena hal-hal sebagai berikut :sebagai berikut :• Karena meninggalnya orang yg mempunyai Karena meninggalnya orang yg mempunyai

kewajiban, tanpa ada penggantinya, baik ahli waris kewajiban, tanpa ada penggantinya, baik ahli waris maupun orang lain atau badan hukum yang ditunjuk maupun orang lain atau badan hukum yang ditunjuk oleh hukum.oleh hukum.

• Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang.Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang.• Kewajiban telah dipenuhi oleh yang bersangkutan.Kewajiban telah dipenuhi oleh yang bersangkutan.• Hak yg melahirkan kewajiban telah dihapusHak yg melahirkan kewajiban telah dihapus• Daluarsa (verjaring) extinctief.Daluarsa (verjaring) extinctief.• Ketentuan undang-undang.Ketentuan undang-undang.• Kewajiban telah beralih atau dialihkan kepada orang Kewajiban telah beralih atau dialihkan kepada orang

lain.lain.• Terjadi suatu sebab di luar kemampuan manusia, Terjadi suatu sebab di luar kemampuan manusia,

sehingga tidak dapat dipenuhi kewajiban itu.sehingga tidak dapat dipenuhi kewajiban itu.

Page 16: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Peristiwa HukumPeristiwa Hukum• Adalah Adalah semua kejadian atau fakta yang terjadi semua kejadian atau fakta yang terjadi

dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai akibat hukum. akibat hukum. Contoh ; Perkawinan, Jual beli, dsb.Contoh ; Perkawinan, Jual beli, dsb.

• Peristiwa hukum dibedakan menjadi :Peristiwa hukum dibedakan menjadi :1.1.Peristiwa hukum karena perbuatan subjek Peristiwa hukum karena perbuatan subjek

hukum, yaitu suatu peristiwa hukum yang terjadi hukum, yaitu suatu peristiwa hukum yang terjadi akibat perbuatan hukum, contohnya pembuatan akibat perbuatan hukum, contohnya pembuatan wasiat, hibah.wasiat, hibah.

2.2.Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum atau peristiwa hukum lainnya, yaitu hukum atau peristiwa hukum lainnya, yaitu peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat yg bukan merupakan akibat dari perbuatan yg bukan merupakan akibat dari perbuatan subjek hukum. Misalnya, kelahiran, kematian.subjek hukum. Misalnya, kelahiran, kematian.

Page 17: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Perbuatan dan Akibat Perbuatan dan Akibat HukumHukum• Perbuatan hukum adalah Perbuatan hukum adalah setiap perbuatan atau setiap perbuatan atau

tindakan subjek hukum yg mempunyai akibat tindakan subjek hukum yg mempunyai akibat hukum, dan akibat hukum itu memang hukum, dan akibat hukum itu memang dikehendaki oleh subyek hukum. dikehendaki oleh subyek hukum. Misalnya Sewa Misalnya Sewa menyewa, jual-beli, hibah, nikah, dsb.menyewa, jual-beli, hibah, nikah, dsb.

• Perbuatan Hukum terdiri atas dua jenis, yaitu :Perbuatan Hukum terdiri atas dua jenis, yaitu :1.1.Perbuatan hukum bersegi satu, yaitu perbuatan Perbuatan hukum bersegi satu, yaitu perbuatan

hukum yg dilakukan oleh satu pihak saja, misalnya hukum yg dilakukan oleh satu pihak saja, misalnya pemberian wasiat, pengakuan anak, dsb.pemberian wasiat, pengakuan anak, dsb.

2.2.Perbuatan hukum bersegi dua, yaitu perbuatan Perbuatan hukum bersegi dua, yaitu perbuatan hukum yg dilakukan oleh dua pihak atau lebih, hukum yg dilakukan oleh dua pihak atau lebih, misalnya perjanjian.misalnya perjanjian.

Page 18: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Akibat hukumAkibat hukum

Adalah Adalah akibat yg diberikan akibat yg diberikan oleh hukum atas suatu oleh hukum atas suatu peristiwa hukum atau peristiwa hukum atau perbuatan dari subjek hukumperbuatan dari subjek hukum. .

Page 19: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Ada tiga jenis akibat hukum, Ada tiga jenis akibat hukum, yaitu :yaitu :1. Akibat hukum berupa lahirnya, 1. Akibat hukum berupa lahirnya,

berubahnya, lenyapnya suatu keadaan berubahnya, lenyapnya suatu keadaan hukum tertentu. hukum tertentu.

• Misalnya: Usia 21 tahun melahirkan Misalnya: Usia 21 tahun melahirkan suatu keadaan hukum baru dari tidak suatu keadaan hukum baru dari tidak cakap bertindak menjadi cakap cakap bertindak menjadi cakap bertindak. Atau Orang dewasa yg bertindak. Atau Orang dewasa yg dibawah pengampuan, melenyapkan dibawah pengampuan, melenyapkan kecakapan dalam tindakan hukum.kecakapan dalam tindakan hukum.

Page 20: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Lanjutan…Lanjutan…2. Akibat hukum berupa lahirnya, 2. Akibat hukum berupa lahirnya,

berubahnya, atau lenyapnya suatu berubahnya, atau lenyapnya suatu hubungan hukum tertentu. hubungan hukum tertentu.

• Misalnya : sejak Kreditur dan debitur Misalnya : sejak Kreditur dan debitur melakukan akad kredit, maka melahirkan melakukan akad kredit, maka melahirkan hubungan hukum baru, yaitu utang-hubungan hukum baru, yaitu utang-piutang. Atau Sejak pembeli melunasi piutang. Atau Sejak pembeli melunasi harga suatu barang, dan penjual harga suatu barang, dan penjual menyerahkan barang tersebut, maka menyerahkan barang tersebut, maka berubahlah atau lenyaplah hubungan berubahlah atau lenyaplah hubungan hukum jual beli diantara mereka.hukum jual beli diantara mereka.

Page 21: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Lanjutan…Lanjutan…3. Akibat hukum berupa sanksi, yang tidak dikehendaki oleh 3. Akibat hukum berupa sanksi, yang tidak dikehendaki oleh

subjek hukum. Sanksi dari suatu akibat hukum subjek hukum. Sanksi dari suatu akibat hukum berdasarkan pada lapangan hukum, dibedakan menjadi :berdasarkan pada lapangan hukum, dibedakan menjadi :

a.a. Sanksi Hukum di bidang hukum publik, diatur dalam Sanksi Hukum di bidang hukum publik, diatur dalam pasal 10 KUHP, yg berupa Hukuman Pokok dan pasal 10 KUHP, yg berupa Hukuman Pokok dan Hukuman TambahanHukuman Tambahan

b.b. Sanksi Hukum di bidang hukum privat, terdiri atas :Sanksi Hukum di bidang hukum privat, terdiri atas : Melakukan Perbuatan Melawan Hukum Melakukan Perbuatan Melawan Hukum

(onrechtmatigedaad), diatur dalam pasal 1365 KUHPer, (onrechtmatigedaad), diatur dalam pasal 1365 KUHPer, adalah suatu perbuatan seseorang yg mengakibatkan adalah suatu perbuatan seseorang yg mengakibatkan kerugian terhadap yg sebelumnya tidak diperjanjikan, kerugian terhadap yg sebelumnya tidak diperjanjikan, sehingga ia diwajibkan mengganti kerugian.sehingga ia diwajibkan mengganti kerugian.

Melakukan Wanprestasi, diatur dalam pasal 1366 Melakukan Wanprestasi, diatur dalam pasal 1366 KUHPer, yaitu akibat kelalaian seseorang tidak KUHPer, yaitu akibat kelalaian seseorang tidak melaksanakan kewajibannya tepat pada waktunya, atau melaksanakan kewajibannya tepat pada waktunya, atau tidak dilakukan secara layak sesuai perjanjian, sehingga tidak dilakukan secara layak sesuai perjanjian, sehingga ia dapat dituntut memenuhi kewajibannya bersama ia dapat dituntut memenuhi kewajibannya bersama keuntungan yg dpt diperoleh atas lewatnya batas waktu.keuntungan yg dpt diperoleh atas lewatnya batas waktu.

Page 22: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Sanksi dari aspek sosiologisSanksi dari aspek sosiologis• Sanksi dari aspek sosiologis merupakan persetujuan atau Sanksi dari aspek sosiologis merupakan persetujuan atau

penolakan terhadap perilaku tertentu yg terdiri dari penolakan terhadap perilaku tertentu yg terdiri dari Sanksi Positif dan Sanksi Negatif. Sanksi Positif misalnya Sanksi Positif dan Sanksi Negatif. Sanksi Positif misalnya pemberian tanda jasa karena prestasi. Sanksi Negatif pemberian tanda jasa karena prestasi. Sanksi Negatif yaitu penjatuhan hukuman penjara kepada seseorang yaitu penjatuhan hukuman penjara kepada seseorang karena perbuatan pidana atau melawan Hukum.karena perbuatan pidana atau melawan Hukum.

• Sanksi Negatif dalam arti luas terdiri :Sanksi Negatif dalam arti luas terdiri :1. Pemulihan Keadaan1. Pemulihan Keadaan2. Pemenuhan Keadaan2. Pemenuhan Keadaan3. Penjatuhan Hukuman3. Penjatuhan Hukuman

• Hukuman dalam arti luas dibedakan :Hukuman dalam arti luas dibedakan :1. Hukuman Perdata, misalnya Ganti kerugian1. Hukuman Perdata, misalnya Ganti kerugian2. Hukuman Administratif, misalnya Pencabutan Izin 2. Hukuman Administratif, misalnya Pencabutan Izin UsahaUsaha3. Hukuman Pidana, misalnya siksaan materiil atau riil 3. Hukuman Pidana, misalnya siksaan materiil atau riil yaitu hukuman mati, penjara, dan kurungan. Dan siksaan yaitu hukuman mati, penjara, dan kurungan. Dan siksaan moril atau idiil yaitu pengumuman putusan hakim, dan moril atau idiil yaitu pengumuman putusan hakim, dan pencabutan hak-hak tertentu.pencabutan hak-hak tertentu.

Page 23: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad)(onrechtmatigedaad)

• Rumusan Pengertian dan Pelaksanaan Perbuatan Rumusan Pengertian dan Pelaksanaan Perbuatan Melawan Hukum sebelum 1919 dan sesudah Melawan Hukum sebelum 1919 dan sesudah 1919 (Arrest Hogeraad) 19 Desember 1919, 1919 (Arrest Hogeraad) 19 Desember 1919, adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut :

• Sebelum 1919, perbuatan melawan hukum Sebelum 1919, perbuatan melawan hukum terjadi, apabila perbuatan itu bertentangan terjadi, apabila perbuatan itu bertentangan dengan hukum tertulis (UU) hanya dalam hal : dengan hukum tertulis (UU) hanya dalam hal :

1.1.Melanggar hak orang lain yg diakui UU, atau Melanggar hak orang lain yg diakui UU, atau melanggar ketentuan hukum tertulis saja.melanggar ketentuan hukum tertulis saja.

2.2.Bertentangan dengan kewajiban hukum si Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, misalnya tidak memberi pertolongan pelaku, misalnya tidak memberi pertolongan terhadap seseorang korban kecelakaan, padahal terhadap seseorang korban kecelakaan, padahal mengetahui kejadian kecelakaan.mengetahui kejadian kecelakaan.

Page 24: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad)(onrechtmatigedaad)

Sesudah tahun 1919, yaitu setelah keluarnya Arrest Sesudah tahun 1919, yaitu setelah keluarnya Arrest (putusan) Hogeraad (MA) Belanda, pada tanggal 31 (putusan) Hogeraad (MA) Belanda, pada tanggal 31 Desember 1919, memutuskan bahwa suatu Desember 1919, memutuskan bahwa suatu perbuatan digolongkan melawan hukum apabila :perbuatan digolongkan melawan hukum apabila :1.1.Setiap perbuatan atau kealpaan yg menimbulkan Setiap perbuatan atau kealpaan yg menimbulkan pelanggaran terhadap orang lain, atau pelanggaran terhadap orang lain, atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku.bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku.2.2.Melanggar baik terhadap kesusilaan maupun Melanggar baik terhadap kesusilaan maupun terhadap kesaksamaaan yg layak dalam pergaulan terhadap kesaksamaaan yg layak dalam pergaulan masyarakat terhadap orang lain, atau benda milik masyarakat terhadap orang lain, atau benda milik orang lain.orang lain.

Page 25: pengertian-dasar-ilmu-hukum

Terima kasihTerima kasih

Ada pertanyaan?Ada pertanyaan?