4
CERITA DANAU TOBA Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. “Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar

Cerita danau toba

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cerita danau toba

CERITA DANAU TOBA

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri

sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal

lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari

ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun

langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung

melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya

Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang

dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut

sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata

ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku

hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke

dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena

tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah

kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar

Page 2: Cerita danau toba

aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan

itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju.

Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu

mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar

maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah,

karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang

sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut

selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa

sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan

dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya.

Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di

sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena

tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak

tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey,

bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat

ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu

langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat

si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap

tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras.

Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk

sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

Page 3: Cerita danau toba

STORY LAKE TOBA

In Sumatra lived a very hard-working farmer. He lived alone. Every day he worked on the lading

and fishing with tirelessly. This was done to meet everyday needs.

One day the farmer went to the river near where he lived, he intended to fish for food today.

With only a hook, bait and a fish, he headed straight to the river. Once when he got in the river,

the farmer immediately threw the hook. While waiting for the fish hook, farmers prayed, "O

Allah, I hope I can fish a lot today." Sometime after the prayer, he tossed the hook was seen

wagging. He immediately pulled hook. Farmers are very happy, because he gets very big fish

and beautiful.

After a while looking at the fish catch, the farmer was very surprised. Apparently the fish they

catch it could speak. "Please do not eat me sir! Let me live, "cried the fish. Without much Tanya,

fish catch was immediately returned to the water again. After returning the fish to the water,

farmers grew surprised, because the fish suddenly turned into a very beautiful woman.

"Do not worry sir, I will not hurt you," said the fish. "Who are you? Are not you a fish?, Asked

the farmer. "I was a princess who was cursed, for violating the rules of the kingdom," the woman

said. "Thank you have redeemed me from the curse, and in return I am willing to make you my

wife," said the woman. Farmers agreed that too. They then become husband and wife. However,

there is one promise that has been agreed upon, that they should not be told that the origins

daughter of a fish. If the promise is breached there will be a tremendous disaster.

Page 4: Cerita danau toba

After a while they got married, farmer and his wife eventually happiness increases, because the

farmer's wife gave birth to a baby boy. Their son grow into a very handsome boy and powerful,

but there are habits that make everyone wonder. Children are always hungry, and never feel full.

All food rations eaten without rest.

Until one day the farmer's son from his mother to get a job delivering food and drinks to the field

where his father was working. But the task is not fulfilled. All food should be eaten out to her

father, and after that he was asleep in a hut. Pak farmer waiting for his son, while holding thirst

and hunger. Unable to bear hunger, so he went straight home. On the way home, the farmer saw

his son was sleeping in the hut. Farmers are immediately awakened. "Hey, wake up!, Shouted the

farmer.

After her son woke up, the farmer immediately asked his food. "Where's the food for your

father?", Asking farmers. "It is finished I ate", replied the boy. With a high pitch that farmers

immediately scolded her. "Children do not know the profit! Do not know myself! Elementary

fry!," The farmer vituperation had unwittingly uttered abstinence from his wife.

After farmers say these words, instantly lost his wife and children disappeared without a trace

and trace. From the former stamping his feet, suddenly the water came out very heavy. The water

is very high and wide brim to form a lake. And eventually form a lake. The lake was eventually

known as the Lake Toba.