12
CERVICAL SPONDYLOSIS Presented by: Agus B.S. Aminety Homsalliana Turyati Wahyu Arifianto

Spondylosis cervicalis

  • Upload
    wafo123

  • View
    2.059

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buat mitra spesialis 2012

Citation preview

Page 1: Spondylosis cervicalis

CERVICAL SPONDYLOSISCERVICAL SPONDYLOSISPresented by:Agus B.S.AminetyHomsallianaTuryatiWahyu Arifianto

Presented by:Agus B.S.AminetyHomsallianaTuryatiWahyu Arifianto

Page 2: Spondylosis cervicalis

• Spondylosis adalah sejenis penyakit rematik yang menyerang tulang belakang (spine osteoarthritis) yang disebabkan oleh proses degenerasi sehingga mengganggu fungsi dan struktur tulang belakang.

• Suatu kondisi atau penyakit degeneratif pada sendi di leher yang akan meningkat seiring bertambahnya usia, 80 % orang diatas usia 60 tahun akan mengalami hal ini.

Page 3: Spondylosis cervicalis

Tanda dan Gejala Manifestasinya bermacam-macam :• Bila degenerasi terjadi pada sendi antar ruas-ruas

tulang belakang, maka dapat terjadi penipisan sendi dan ruas tulang merapat satu sama lain, sehingga tinggi badan bisa berkurang.

• Selain itu juga jaringan yang terdapat di dalam sendi antar ruas tersebut bisa menonjol ke luar yang disebut hernia discus. Bila terjadi seperti ini maka penderita spondylosis akan merasa nyeri di punggungnya akibat penekanan struktur tersebut ke jaringan sekitarnya.

Page 4: Spondylosis cervicalis

• Selain itu hernia discus juga dapat menekan ke dalam sumsum tulang belakang sehingga menimbulkan gangguan saraf baik motorik, sensorik, maupun otonom sehingga bisa saja bermanifestasi menjadi kelumpuhan, gangguan sensori seperti kesemutan dan mati rasa, dan gangguan otonom seperti gangguan berkeringat, gangguan buang air besar maupun kecil.

• Bukan hanya itu saja, proses degenerasi bisa menimbulkan penipisan rawan sendi dan penonjolan tulang yang disebut osteophyte atau awam biasa menyebutnya pengapuran. Akibatnya otot dan jaringan penunjang sekitarnya dapat teriritasi oleh tonjolan tulang tersebut dan penderita akan merasakan nyeri dan kaku.

Page 5: Spondylosis cervicalis

Faktor resiko• Faktor usia dan jenis kelamin

Semakin tua semakin banyak penderita spondylosis. Dari temuan radiografik (Holt, 1966) kejadiannya 13% pada pria usia 30-an, dan 100% pada pria usia 70-an. Sedangkan pada wanita umur 40-an 5% dan umur 70-an 96%.

Page 6: Spondylosis cervicalis

• Faktor trauma, ’wear and tear’ alias pengausan, dan genetik. Perlu diingat bahwa tulang punggung adalah penahan berat, jadi tentunya berhubungan dengan pekerjaan dan obesitas. Misalnya orang yang mempunyai pekerjaan sering mengangkat beban berat maka kecenderungan terkena spondylosis lebih tinggi, dan orang yang gemuk dengan sendirinya juga memberi beban lebih pada sendi di ruas tulang punggung sehingga meningkatkan kemungkinan terkena spondylosis. Merokok juga dilaporkan merupakan faktor resiko penyakit ini.

Page 7: Spondylosis cervicalis

Patofisiologi• Keluhan yang sangat sering diungkapkan pada

kondisi ini adalah kaku kuduk (neck stiffness) atau rasa nyeri, yang timbul akibat kapsul sendi yang mengandung serabut saraf sangat sensitif terhadap peregangan atau distorsi, selain itu ligamentum dan tendon di leher sensitif juga terhadap regangan dan torsi oleh gerakan yang keras atau overuse leher atau bagian atas punggung, juga osteofit dapat menekan akar saraf atau medulla spinalis.

Page 8: Spondylosis cervicalis

• Perubahan discus intervertebralis, pembentukan osteofit paravertebral dan facet joint serta perubahan arcus laminalis posterior. Osteofit yang terbentuk seringkali menonjol ke dalam foramen intervertebrale dan mengadakan iritasi atau menekan akar saraf. Ekstensi servikal dapat meningkatkan intensitas rasa nyeri. Perubahan-perubahan ini sering tampak di antrara VC5 dan VTh1, yang menyebabkan timbulnya gejala kaku (stiffness) pada cervical spine bawah dan tidak jarang menimbulkan hipermobilitas kompensatorik cervical spine atas.

Page 9: Spondylosis cervicalis

Pemeriksaan / Tes Khusus1. Tes Provokasi

Tes Spurling atau tes Kompresi Foraminal, dilakukan dengan cara posisi leher diekstensikan dan kepala dirotasikan ke salah satu sisi, kemudian berikan tekanan ke bawah pada puncak kepala. Hasil positif bila terdapat nyeri radikuler ke arah ekstremitas ipsilateral sesuai arah rotasi kepala. Pemeriksaan ini sangat spesifik namun tidak sensitif guna mendeteksi adanya radikulopati servikal. Pada pasien yang datang ketika dalam keadaan nyeri, dapat dilakukan distraksi servikal secara manual dengan cara pasien dalam posisi supinasi kemudian dilakukan distraksi leher secara perlahan. Hasil dinyatakan positif apabila nyeri servikal berkurang.

Page 10: Spondylosis cervicalis

2. Tes Distraksi KepalaDistraksi kepala akan menghilangkan nyeri yang diakibatkan oleh kompresi terhadap radiks syaraf. Hal ini dapat diperlihatkan bila kecurigaan iritasi radiks syaraf lebih memberikan gejala dengan tes kompresi kepala walaupun penyebab lain belum dapat disingkirkan.

Page 11: Spondylosis cervicalis

3. Tindakan ValsavaDengan tes ini tekanan intratekal dinaikkan, bila terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis bagian cervical, maka dengan di naikkannya tekanan intratekal akan membangkitkan nyeri radikuler. Nyeri syaraf ini sesuai dengan tingkat proses patologis dikanalis vertebralis bagian cervical. Cara meningkatkan tekanan intratekal menurut Valsava ini adalah pasien disuruh mengejan sewaktu ia menahan nafasnya. Hasil positif bila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di leher menjalar ke lengan.

Page 12: Spondylosis cervicalis

TERIMA KASIH