30
KABUPATEN PURBALINGGA TATA RUANG DAN DEGRADASI LAHAN

Tata ruang dan degradasi lahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tata ruang dan degradasi lahan

Citation preview

Page 1: Tata ruang dan degradasi lahan

KA B U PAT E N P U R B A L I N G G A

TATA RUANG DAN DEGRADASI LAHAN

Page 2: Tata ruang dan degradasi lahan

ANGGOTA KELOMPOK :

• Ardini Dwi Saputri ( 02 )• Arinil Ishaqiyyah ( 03 )• Dewi Nandra Rahmana ( 07 )• Intan Kusuma Wardani ( 17 )• Nafi’ah ( 21 )

X ak 1

Page 3: Tata ruang dan degradasi lahan

Lahan

Rencana Tata Ruang

Pola Hubungan Spasial antara Penduduk dan

Degradasi Lahan

Dampak Degradasi

Lahan

Upaya Penanggulanga

n Degradasi Lahan

Reboisasi

Page 4: Tata ruang dan degradasi lahan

LAHAN

• Lahan adalah suatu wilayah daratan yang ciri-cirinya merangkum semua tanda pengenal biosfer, atmosfer, tanah, geologi, timbulan (relief), hidrologi, populasi tumbuhan, dan hewan, serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa kini, yang bersifat mantap dan mendaur.

• Contoh : lahan persawahan, lahan pertanian, lahan perkebunan, dll.

Page 5: Tata ruang dan degradasi lahan

RENCANA TATA RUANG

• Rencanaan Tata Ruang merupakan metode-metode yang digunakan oleh sektor publik untuk mengatur penyebaran penduduk dan aktivitas dalam ruang yang skalanya bervariasi.• Dengan adanya rencana tata ruang maka

peruntukan bidang - bidang tanah harus disesuaikan degnan rencana tata ruang tersebut. Untuk itu diperlukan perencanaan yang menyerasikan rencana tata ruang dengan kondisi bidang - bidang tanah dari aspek fisik, ekonomi, status kepemilikan tanah, kelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan dan sebagainya.

Page 6: Tata ruang dan degradasi lahan

• Pemanfaatan tanah dimulai dengan kegiatan pengembangan potensi atau sifat - sifat tanah (land improvement), misalnya dengan penyediaan prasarana jalan, pembebasan dari banjir dan genangan air hujan, pengeringan, pengurugan dan sebagainya. Setelah tanah matang kemudian dilakukan pembangunan sesuai dengan peruntukannya.

• Pengendalian Pemanfaatan Lahan sesuai Rencana Tata Ruang. Pengendalian pemanfaatan tanah mencakup kegiatan pengawasan dan penertiban. Di dalam kegiatan penertiban digunakan pula alat perijinan yang berkaitan dengan pemanfaatan tanah / ruang.

Page 7: Tata ruang dan degradasi lahan

MASALAH PENGELOLAAN TANAH YANG MENONJOL DALAM PERENCANAAN TATA RUANG ANTARA LAIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Penyusunan rencana tidak atau kurang mempertimbangkan status kepemilikan tanah masyarakat sehingga perencanaan tidak mudah diaplikasikan;

2. Rencana tata ruang tidak diikuti oleh rencana pembangunan dan pengembangan tanah yang sesuai sehingga kegiatan pengembangan tanah sering berjalan sendiri atau berjalan lebih dahulu. Akibatnya terjadi penyimpangan rencana atau rencana tata ruang dipaksa menyesuaikan dengan keadaan yang terlanjur berkembang;

3. Hambatan penyediaan tanah yang sesuai dengan kebutuhan rencana kegiatan dapat menyebabkan pemindahan lokasi yang dapat  menyimpang dari rencana tata ruang. Hambatan tersebut antara lain karena tidak tersedia tanah yang secara fisik sesuai, harga yang terlalu tinggi, tanah dikuasai spekulan dan sebagainya;

4. Belum terbentuknya Bank Tanah yang diharapkan dapat membantu penyediaan tanah, mengendalikan harga tanah, dan menghindari spekulan tanah;

5. Sistem pengendalian pemanfaatan tanah yang belum terkoordinasi antar sektor atau instansi;

6. Informasi mengenai sumber daya tanah yang terbatas dan tersedia secara terpencar di berbagai instansi.

Page 8: Tata ruang dan degradasi lahan

RENCANA POLA RUANG DIKABUPATEN PURBALINGGA

• Rencana Pola Ruang Yang Ditetapkan Dalam Peraturan Daerah Kabupaten PurbalinggaNomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 – 2031 Adalah  Sebagai Berikut :

Next

Page 9: Tata ruang dan degradasi lahan

No   Rencana Pola Ruang Luas (Ha) 1   Kawasan Lindung  

a)      Kawasan hutan lindung 9.236

b)      kawasan resapan air 34.869

c)       sempadan sungai besar 959

  d)      Sempadan bendung 85  e)      RTH 4.994  f)       Kawasan rawan bencana 107.34

2  Kawasan Budidaya

  a)    Hutan produksi 629b)      Hutan produksi terbatas 4.727

c)      Kawasan hutan rakyat 30.536

  d)     Pertanian tanaman pangan 25.207  e)     Pertanian hortikultura 172.887

f)      Kawasan budidaya perikanan darat 300

  g) Kawasan peruntukan industri 298

Page 10: Tata ruang dan degradasi lahan

PETA RENCANA POLA RUANG KABUPATEN PURBALINGGA

Next

Page 11: Tata ruang dan degradasi lahan
Page 12: Tata ruang dan degradasi lahan

• Kabupaten Purbalingga terdiri atas 18 kecamatan, yaitu Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, Kaligondang, Purbalingga, Kalimanah, Padamara, Kutasari, Bojongsari, Mrebet, Bobotsari, Karangreja, Karangjambu, Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol dan Rembang. • Sebanyak 18 kecamatan itu dibagi lagi atas 224

desa dan 15 kelurahan. • Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota

Purbalingga.

Page 13: Tata ruang dan degradasi lahan

POLA HUBUNGAN SPASIAL ANTARA PENDUDUK DAN DEGRADASI LAHAN

• Pemanfaatan ruang Kabupaten Purbalingga adalah salah satu kegiatan penataan ruang wilayah yang saat inimasih bersifat tekstual, belum mampu memberikan informasi secara spasial atau keruangan.

• Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)sebagai badan koordinasi yangbertanggung jawab dalam penataan ruang termasuk kegiatan pemanfaatan ruang di Kabupaten Purbalingga dalammemberikan informasi kepada masyarakat dan mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang.

• Sistem informasi spasial yang dihasilkan mampumemberikan informasi pemanfaatan ruang dan rencana ruang Kabupaten Purbalingga secara visual peta yanginteraktif dengan menyediakan beberapa layer dan tema peta, fasilitas pengaduan serta informasi berita tentangpenataan ruang bagi masyarakat.

Page 14: Tata ruang dan degradasi lahan

DEGRADASI LAHAN

• Degradasi Lahan adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa.

 • Faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan adalah:

1. Erosi2. Pestisida3. Bahan radioaktif4. Pupuk kimia5. Deterjen6. Sampah organik (terutama dari daerah perkotaan)7. Wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan) dan  

penyebaran organisme yang menyebabkan infeksi8. Limbah industri anorganik (berbentuk  gas, cair dan  padat)9. Semakin menurunnya tingkat kesuburan tanah/ lahan untuk budidaya pertanian 

karena siklus pemanfaatan lahan  yang terlalu intensif tanpa upaya penyuburan kembali (refertilization)

10. Semakin banyaknya areal semak-semak belukar dan tanah gundul bekas penebangan hutan ilegal dan peladangan bakar yang tidak dihijaukan kembali

11. Semakin banyaknya lubang-lubang bekas galian mineral tambang/ bekas galian tanah  untuk pembuatan bata dan genting  yang dibiarkan tanpa upaya reklamasi.

Page 15: Tata ruang dan degradasi lahan

DAMPAK DARI DEGRADASI LAHAN 

Perubahan kondisi iklimHilangnya spesiesKerugian ekonomiBanjirBerkembangnya masalah kemiskinan di kalangan

petaniTerjadinya erosiHilangnya nilai estetikaBerkurangnya hasil-hasil hutan yang bernilai

Page 16: Tata ruang dan degradasi lahan

Hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur, sehingga penjangkaran (pencengkraman) akar tanaman tidak ada lagi.

Produksi pertanian menurun. Jika biaya produksi pertanian menjadi tinggi, maka

menjadikan kemiskinan bagi para petani.Semakin berkurangnya alternatif pengusahaan lahan, sebab

jenis tanaman yang dapat tumbuh semakin terbatas.Karena lahan garapannya sudah tidak subur, maka petani

akan membuka hutan untuk dijadikan sebagai lahan garapan baru.

Hutan semakin gundul dan erosi terus terjadi, akibatnya sumber air tanah semakin berkurang karena infiltrasi air tidak terjadi lagi. 

Page 17: Tata ruang dan degradasi lahan

UPAYA PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN

Lahan-lahan yang tidak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan sebagai hutan.

Lahan-lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi aliran permukaan.hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman keras.

Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis.

Tidak membakar hutan pada musim kemarau.

Page 18: Tata ruang dan degradasi lahan

REBOISASI

• REBOISASI adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan yaitu dengan kembali menanam pohon di kawasan hutan yang rusak.

Page 19: Tata ruang dan degradasi lahan

FUNGSI REBOISASI

Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;

Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;

Pencipta lingkungan hidup (ekologis);Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan

tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya

(angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);Keindahan (estetika);Kesehatan (hygiene);Rekreasi dan pendidikan (edukatif);Sosial politik ekonomi.

Page 20: Tata ruang dan degradasi lahan

TERIMA KASIH

Page 21: Tata ruang dan degradasi lahan

SKEMA RTRW KOTA SURABAYA SECARA IDEAL

• RTRW Kota Surabaya 2009-2029

Next

Page 22: Tata ruang dan degradasi lahan
Page 23: Tata ruang dan degradasi lahan

• Kawasan Industri dan PergudanganDitinjau dari aksesbilitas karena letaknya berdekatan dengan pelabuhan Tanjung Perak dan Jalan Tol Sidoarjo – Surabaya – Gresik, Kawasan industri dan pergudangan Margomulyo merupakan kawasan strategis untuk dioptimalisasi dan dikembangkan dengan orientasi pada industry smart and clean dengan didukung oleh infrastruktur yang memadai.

• Kawasan Segi Empat Emas Tunjungan dan sekitarnyaSebagai kawasan pusat perdagangan dan perkantoran, kawasan Segi Empat Emas Tunjungan memerlukan penanganan dan pengelolaan yang optimal untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya.

CENTRAL BUSINESS DISTRICT DI SURABAYA

Page 24: Tata ruang dan degradasi lahan

• Kawasan Kaki Jembatan Wilayah Suramadu – Pantai KenjeranMerupakan kawasan strategis ditinjau dari lokasinya yang berada di persimpangan kaki jembatan dan rencana jalan lingkar luar timur. Disamping itu, kawasan ini memiliki potensi sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala regional. Keberadaan Jembatan Suramadu memberikan peningkatan potensi dan peran Kota Surabaya, sebagai pusat kegiatan regional, tidak hanya dalam lingkup Kawasan Gerbangkertosusila (Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan), namun juga hingga kawasan kepulauan madura secara keseluruhan (Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep).

Page 25: Tata ruang dan degradasi lahan

• Kawasan Waterfront City yang terintegrasi dengan rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Lamong Kawasan ini akan dikembangkan dengan konsep mixed use antara hunian dan komersial yang didukung oleh rancang kota yang baik yang terintegrasi dengan rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Lamong. Kedepannya kawasan pelabuhan dan waterfront city dapat terintegrasi dalam konteks sebuah kesatuan kawasan strategis

• Kawasan Terpadu Surabaya BaratKawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu yang pusatnya akan dikembangkan di Stadion Bung Tomo sebagaikawasan pusat olahraga berskala nasional yang akan terintegrasi dengan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di sekitarnya.

Page 26: Tata ruang dan degradasi lahan
Page 27: Tata ruang dan degradasi lahan

PUSAT KEGIATAN

• Pusat kegiatan yang berorientasikan kegiatan perdagangan dan jasa, diantaranya yaitu TP, JMP, BG Junction, Pasar Turi, PGS, Galaxy Mall, PTC, Ciputra World, SUTOS.

• Pusat kegiatan yang berorientasikan kegiatan industry yaitu Kawasan Industri SIER.

• Pusat kegiatan yang berorientasikan kegiatan pergudangan, diantaranya yaitu Pergudangan Margomulyo, Pergudagan Banyu Urip, dan Pergudangan Mastrip.

• Pusat Kegiatan yang berorientasikan kegiatan fasilitas umum, diantaranya yaitu RS Dr.Soetomo, RS BDH, Kampus ITS, Kampus Unair, Kampus UNESA, dan Gelora Bung Tomo.

Page 28: Tata ruang dan degradasi lahan
Page 29: Tata ruang dan degradasi lahan

RENCANA JARINGAN JALAN KOTA SURABAYA

Page 30: Tata ruang dan degradasi lahan

RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI KOTA SURABAYA