78
Phosmit dan Pestisida Alami Pestisida Alami dengan mikroba google Obat untuk cegah rontok buah dengan biop2000z 1ltr tambah phosmit 1ltr ditambah urea 1kg gula pasir 100 gr, fermentasi 3 hari lalu semprotkan....untuk atasi hama..yg ganggu pepaya 1 kg biji mimba ditumbuk agak halus bisa tambah 3 batang daun sirih juga tumbuk halus, tambah gula 1 cendok m, urea 1 cm, biop 100 ml tambah air 200 ml difermentasi 2 hari, lalu peras dan pisahkan airnya (dpt cairan A), lalu ampasnya tambah metanol 200 sampai 300 ml diamkan semalam lalu diperas sampai habis dapat cairan B. Lalu campur A dan B, tambahkan air 5 - 20 kalinya dan semprotkan kena hamanya atau tempat biang kutu, hama dan buah atau tanaman yg dirusak. ali zum mashar 01-04-2015 Pupuk Organik Cair ( PHOSMIT) merupakan hasil salah satu pupuk yang berbentuk cair yang berisikan unsur hara organic. Proses pembuatan pupuk organic cair ini bermacam-macam, mulai dari proses sederhana sampai pada proses ilmiah. Keunggulan dari pupuk ”Phosmit” terletak dari bahan yang dibuat dan proses pembuatannya. Keunggulan pada bahan digunakan yaitu pada bahan asli yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan dan terutama yang mengandung unsur makro dan mikro bagi tanaman. Namun demikian tanpa adanya proses yang tepat bahan tersebut tidak menghasilkan unsur hara yang optimal. Ketahanan internal dan eksternal terhadap hama dan penyakit. 1) Ketahanan internal diperoleh karena pupuk Bio P 2000 Z dilengkapi dengan unsur hara mikro yang dapat digunakan tanaman. Disamping itu, pertumbuhan yang cepat oleh pengaruh pupuk tersebut, memberikan kemampuan tanaman dari kerusakan hama. sebagai senyawa yang bersifat imun terhadap hama dan penyakit

Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Phosmit dan Pestisida Alami

Pestisida Alami dengan mikroba google Obat untuk cegah rontok buah dengan biop2000z 1ltr tambah phosmit 1ltr ditambah urea 1kg gula pasir 100 gr, fermentasi 3 hari lalu semprotkan....untuk atasi hama..yg ganggu pepaya 1 kg biji mimba ditumbuk agak halus bisa tambah 3 batang daun sirih juga tumbuk halus, tambah gula 1 cendok m, urea 1 cm, biop 100 ml tambah air 200 ml difermentasi 2 hari, lalu peras dan pisahkan airnya (dpt cairan A), lalu ampasnya tambah metanol 200 sampai 300 ml diamkan semalam lalu diperas sampai habis dapat cairan B. Lalu campur A dan B, tambahkan air 5 - 20 kalinya dan semprotkan kena hamanya atau tempat biang kutu, hama dan buah atau tanaman yg dirusak. ali zum mashar 01-04-2015 Pupuk Organik Cair ( PHOSMIT) merupakan hasil salah satu pupuk yang berbentuk cair yang berisikan unsur hara organic. Proses pembuatan pupuk organic cair ini bermacam-macam, mulai dari proses sederhana sampai pada proses ilmiah. Keunggulan dari pupuk ”Phosmit” terletak dari bahan yang dibuat dan proses pembuatannya. Keunggulan pada bahan digunakan yaitu pada bahan asli yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan dan terutama yang mengandung unsur makro dan mikro bagi tanaman. Namun demikian tanpa adanya proses yang tepat bahan tersebut tidak menghasilkan unsur hara yang optimal. Ketahanan internal dan eksternal terhadap hama dan penyakit. 1) Ketahanan internal diperoleh karena pupuk Bio P 2000 Z dilengkapi dengan unsur hara mikro yang dapat digunakan tanaman. Disamping itu, pertumbuhan yang cepat oleh pengaruh pupuk tersebut, memberikan kemampuan tanaman dari kerusakan hama. sebagai senyawa yang bersifat imun terhadap hama dan penyakit

Page 2: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

2) Ketahanan eksternal diperoleh dari suplemen/Pupuk Organik Cair yang digunakan sebagai pencampur pupuk hayati Bio P 2000 Z. Suplemen yang disebut dengan PHOSMIT selain materi suplemen pencampur pupuk, unsur hara juga dilengkapi dengan pestisida hayati, yaitu pestisida yang dibuat dari rempah-rempah. Suplemen/POC ( PHOSMIT ) yang digunakan sebagai pencampur pupuk hayati Bio P 2000 Z. Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Organik Dampak Negatif dari Penggunaan Pestisida Kimia Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah: 1. Hama menjadi kebal (resisten) 2. Peledakan hama baru (resurjensi) 3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen 4. Terbunuhnya musuh alami 5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia 6. Kecelakaan bagi pengguna Kira-kira sudah berapa lama petani menggunakan pestisida kimia ini? Jadi bisa dibayangkan sendiri akibatnya bagi tanah pertanian di Indonesia. Fungsi dari Pestisida Organik Pestisida Organik memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat 2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot. 3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa 4. Menghambat reproduksi serangga betina 5. Racun syaraf 6. Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga 7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga 8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri Bahan dan Cara Umum Pengolahan Pestisida Organik • Bahan mentah berbentuk tepung (nimbi, kunyit, dll) • Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu • Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/Lantana camara) Manfaat Pestisida Alami Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan, mutasi mahluk hidup hama dan mikroorganisma serta kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia sebagai berikut. 1. Hama menjadi kebal dan dosis semakin meningkat (resisten). 2. Peledakan hama baru akibat mutasi yang merugikan (resurjensi).

Page 3: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen. 4. Terbunuhnya musuh alami. 5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia. 6. Kecelakaan bagi pengguna. Kira-kira sudah berapa lama petani menggunakan pestisida kimia ini? Jadi bisa dibayangkan sendiri akibatnya bagi tanah pertanian di Indonesia. Fungsi dari Pestisida Organik Pestisida Organik memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut: 1. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat . 2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot. 3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa. 4. Menghambat reproduksi serangga betina. 5. Racun saraf. 6. Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga. 7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga. 8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri. Bahan Pestisida Organik Bahan mentah berbentuk tepung yang mengandung bahan aktif (mimba, kunyit, dan lain-lain). Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/lantana camara). Prinsip cara mengekstrak bahan aktif pestisida alami bisa dilakukan dengan menghancurkan bahan tersebut dalam kondisi basah atau kering menjadi bentuk bubuk atau jus, lalu diekstraksi dengan memfermentasikan bahan tersebut agar bahan aktif terlepas dan dapat dimurnikan sehingga lebih efektif fungsinya. Ekstraktornya menggunakan mikroba google BioP2000Z dengan cara memfermentasikan selama 1 – 3 minggu. Dengan cara ini maka senyawa bahan aktif yang terikat minyak juga dapat dilepaskan dan bisa ber emulsi dengan air jika diaplikasikan. Cara membuat pestisida alami dengan mikroba google adalah sebagai berikut: Simplisia/organ tanaman/biji/buah tanaman bahan pertisida (misalnya biji mimba) digiling kasar lalu di rendam dalam larutan fermentasi mikroba google BioP2000Z yang telah diaktifkan selama 3 hari sebelumnya, lalu pada hari ke 4 tambahkan methanol lalu diaduk homogen selama 15 menit sampai 30 menit, kemudian di saring dan di peras/press. Dengan metode ini kadungan bahan aktif yang diekstrak dapat meningkat tiga kali lipat dari cara ekstraksi konvensional sehingga efektifitas kerjanya bisa melebihi pestisida kimia. Cara Memformulasi Insektisida Organik Campuran Seperti halnya dengan manusia, tanaman juga akan mengalami sakit atau terserang hama maupun penyakit, bila kondisi fisiknya tidak baik. Hal ini dikarenakan adanya perubahan iklim atau memang sejak awal menggunakan benih/bibit yang tidak baik jadi mudah terserang , bisa juga dari kondisi tanahnya, dan lain-lain. Banyak kendala-kendala yang mempengaruhinya. Untuk mengatasinya dapat menggunakan obat-obatan yang ada di pasaran. Tergantung dari tanamannya menderita apa dan kejelian serta kecerdasan kita untuk dapat memulihkan tanaman agar dapat sehat kembali. Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkan yaitu menggunakan “bahan-bahan alami” untuk mengusir musuh-musuh

Page 4: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

alami yang menyerang tanaman, tanpa harus mematikannya, sehingga siklus ekosistem masih tetap terjaga. Adapun bahan-bahan insektisida alami itu adalah tembakau, kenikir, pandan, kemangi, cabe rawit, kunyit , bawang putih, gadung, sereh dan masih banyak lagi yang dapat dipakai sebagai bahan-bahan pembuat insektisida alami. Bila melihat bahan-bahan tersebut, semua ada di lingkungan kita, mudah diperoleh dan murah, yang pasti juga aman karena tidak beracun.

Berikut “resep” pembuatan insektisida alami untuk menghilangkan hama kutu dan ulat pada tanaman. Bahan : • Mikroba google BioP2000Z • Tembakau 100gr • Kenikir 100gr • Pandan 100gr • Kemangi 100gr • Cabe rawit 100gr • Kunyit 100 gr • Bawang Putih 100gr • Aquadestilata atau air bersih 2 lt • Gula pasir 2 sendok makan.

Cara Pembuatan : • Semua bahan di blender dan di tambah 2 lt air. • Masukkan ke dalam botol. • Tambahkan gula pasir 3 sendok makan • Setelah diaduk hingga homogen masukkan BioP2000Z 50 - 100 ml • Tutup dan biarkan 5 – 15 hari supaya terjadi fermentasi • Kemudian diperas dan di saring. • Siap dipergunakan Pengaplikasian /dosis pemakaian: • 30 -100 ml untuk 1 lt air • Disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya • 1 minggu 1 kali Untuk tanaman padi, hama yang terkenal menyerang tanaman padi adalah hama kresek, hama penggerek batang, hama wereng. Untuk mengatasi ini memanfaatkan bakteri coryne bacterium dengan cara merebus air kentang sebanyak 20 liter ditambah 300 gr gula dan 150 gr urea. Bakteri “ Coryne bacterium” dapat melawan “Xanthomonas campestris pv oryza “ (bakteri penyebab penyakit kresek). Bakteri Coryne ini mempunyai sifat “Pathogen”, dapat menekan serangan , dan mengurangi kerusakan lebih dari 80%. Untuk menumpas hama penggerek batang yang diperlukan adalah bakteri Tryclogramma spp(agen hayati parasitoid). Dan untuk jamur tumbuhan di pakai bakteri Trychoderma sp. Sedangkan untuk menekan populasi hama wereng batang coklat laba-laba dan kumbang dibiarkan hidup untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Contoh beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida Organik : MIMBA (Azadirachta indica) Bahan Pestisida Organik ini mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin. Berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah. Efektif mencegah makan (antifeedant) bagi serangga dan

Page 5: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik. Mimba dapat membuat serangga mandul, karena dapat mengganggu produksi hormone dan pertumbuhan serangga. Mimba mempunyai spectrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak (200 spesies) antara lainL belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dll. Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun. Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew). Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada dun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah.

AKAR TUBA (Deris eliptica) Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon adalah racun kontak (tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut. Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau). TEMBAKAU Tembakau sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2 – 8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida). INSEKTISIDA ORGANIK ATAU PESTISIDA NABATI Seperti halnya dengan manusia, tanaman juga akan mengalami sakit atau terserang hama maupun penyakit, bila kondisi fisiknya tidak baik. Dikarenakan adanya perubahan iklim /cuaca atau memang sejak awal menggunakan benih /bibit yang tidak baik jadi mudah terserang , bisa juga dari kondisi tanahnya, dan lain-lain. Banyak kendala-kendala yang mempengaruhinya. Untuk mengatasinya tentu saja dapat menggunakan obat-obatan yang pilihannya banyak di pasaran. Tergantung dari tanamannya menderita apa dan kejelian serta kecerdasan kita untuk dapat memulihkan tanaman agar dapat sehat kembali. Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkan yaitu menggunakan “BAHAN-BAHAN ALAMI” untuk mengusir atau menghalau musuh-musuh alami yang menyerang tanaman , tanpa harus mematikannya, sehingga siklus EKOSISTEM masih tetap terjaga. Adapun bahan-bahan insektisida alami itu adalah tembakau, kenikir, pandan, kemangi, cabe rawit, kunyit , bawang putih, gadung, sereh dan masih banyak lagi yang dapat dipakai sebagai bahan-bahan pembuat insektisida alami. Bila melihat bahan-bahan tersebut, semua ada di lingkungan kita, mudah diperoleh dan murah, yang pasti juga aman karena tidak beracun. Berikut “resep” pembuatan insektisida alami untuk menghilangkan hama kutu dan ulat pada tanaman. Bahan :

Page 6: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

• Mikroba google BioP2000Z • Tembakau 100gr • Kenikir 100gr • Pandan 100gr • Kemangi 100gr • Cabe rawit 100gr • Kunyit 100 gr • Bawang Putih 100gr • Aquadestilata atau air bersih 2 lt • Gula pasir 2 sendok makan. Cara Pembuatan : • Semua bahan di blender dan di tambah 2 lt air. • Masukkan ke dalam botol. • Tambahkan gula pasir 3 sendok makan • Setelah diaduk hingga homogen masukkan BioP2000Z 50 - 100 ml • Tutup dan biarkan 5 – 15 hari supaya terjadi fermentasi • Kemudian diperas dan di saring. • Siap dipergunakan Pengaplikasian /dosis pemakaian: • 30 -100 ml untuk 1 lt air • Disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya • 1 minggu 1 kali Untuk tanaman padi, hama yang terkenal menyerang tanaman padi adalah hama kresek, hama penggerek batang, hama wereng. Untuk mengatasi ini memanfaatkan bakteri coryne bacterium dengan cara merebus air kentang sebanyak 20 liter ditambah 300 gr gula dan 150 gr urea. Bakteri “ Coryne bacterium” dapat melawan “Xanthomonas campestris pv oryza “ (bakteri penyebab penyakit kresek). Bakteri Coryne ini mempunyai sifat “Pathogen”, dapat menekan serangan , dan mengurangi kerusakan lebih dari 80%. Untuk menumpas hama penggerek batang yang diperlukan adalah bakteri Tryclogramma spp(agen hayati parasitoid). Dan untuk jamur tumbuhan di pakai bakteri Trychoderma sp. Sedangkan untuk menekan populasi hama wereng batang coklat laba-laba dan kumbang dibiarkan hidup untuk menjaga keseimbangan ekosistem. TEH KOMPOS BISA DIPAKAI SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK Perekayasa dari Lab. Remediasi Lingkungan, Balai Teknologi Lingkungan, BPPT, Ir. Dominikus H. Akhadi mengatakan, teh kompos bermanfaat selain sebagai sumber nutrisi, juga bisa dipakai sebagai pestisida alami untuk membrantas hama, kutu dan beberapa penyakit tanaman. “Dengan menggunakan teh kompos ini bisa didapatkan produk pertanian yang sifatnya organik, karena tidak lagi digunakan pestisida buatan dan pupuk dari pabrik, sehingga hasil pertaniannya sangat aman bagi manusia dan lingkungan karena tidak lagi menimbulkan pencemaran,” kata Dominikus di Pameran Teknologi Memperingati HUT BPPT Ke -29 di Jakarta, Jumat (24/8).

Dominikus menjelaskan, teh kompos adalah cairan yang berasal dari leaching (air rembesan) dari kompos, bukan hanya mengandung nutrisi buat tanaman tapi juga kaya akan mikroba yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan juga bisa berfungsi sebagai pestisida alami. Kelebihan teh kompos tersebut adalah kandungan mikrobanya, kalau kompos ekstrak ditujukan hanya ke arah

Page 7: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

nutrisinya, pada teh kompos selain nutrisinya, juga unsur pupuk dan mikrobanya sangat bermanfaat. “Jadi pada ekstrak kompos tujuan utamanya adalah kandungan nutrisi yang bisa didapatkan dari leaching ketika proses pengomposan, sementara pada teh kompos yang tumbuh adalah mikroba yang bermanfaat karena sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga hanya mikroba aerobik (yang membutuhkan oksigen) yang nantinya berguna dan tumbuh,” ungkapnya. Menurut dia, pembuatan teh kompos sangat mudah, diibaratkan seperti menyeduh teh kantong, namun ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan pemanfaatannya yaitu bahan pembuat teh kompos yang berkualitas, suplai oksigen yang cukup diperlukan untuk merangsang pertumbuhan mikroba aerobik, dan produk akan berdaya guna tinggi jika pemakaian kurang dari 24 jam setelah diproduksi. (T. Gs/id/b) Usir Pengganggu dengan Bahan Alam Tanaman itu ibarat manusia. Ia bisa hidup sehat alias subur, bisa juga sakit akibat terserang penyakit. Banyak penyakit pada tanaman. Salah satunya adalah ulat. Si ulat merupakan bagian dari biang keladi pengrusak tanaman. Bagaimana menghindarinya? Kehadiran si ulat dan teman-temannya memang membawa kerisauan sendiri bagi pemilik tanaman jenis hortikultura. Mahkluk kecil pengacau ini bisa jadi merusak tampilan dan kesehatan tanaman, sehingga tak sedikit yang menggunakan alternatif semprotan racun pestisida untuk melindungi tanaman dari hama, penyakit, dan binatang. Saat ini, penggunaan pestisida berbahan dasar zat kimia sudah mulai banyak ditinggalkan karena sudah banyak diketahui bahwa memakai bahan kimia itu bisa membahayakan, apalagi dengan takaran yang berlebihan. Kesuburan tanah jadi berkurang, serta pestisida kimia berbentuk cair itu bisa meresap di permukaan daun atau buah. Bahkan serangga-serangga pemakan ulat dan telur, ikut pula binasa. Untuk mencegah pengaruh itu, sebaiknya menggunakan bahan alami yang tidak berbahaya. Bentuk ini adalah pemberantasan hama yang ramah lingkungan. “Pestisida alami itu adalah bahan-bahan yang berasal dari alam. Ia memanfaatkan jenis tumbuhan yang memiliki kelebihan mengusir hama, penyakit, dan binatang. MIMBA PESTISIDA NABATI RAMAH LINGKUNGAN Pestisida Organik Sampai saat ini pestisida kimia masih merupakan satu-satunya senjata pamungkas petani untuk pengendalian OPT di lahan pertanian, karena mudah didapat, tidak repot, dan hasilnya segera dapat dilihat. Penggunaan pestisida oleh petani cenderung sangat berlebihan, sehingga berdampak negatif terhadap konsumen maupun ekosistem pertanian. Salah satu cara alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan penggunaan pestisida nabati. Prinsip penggunaan pestisida nabati tersebut hanya untuk mengurangi, dan bukan untuk meninggalkan pemakaian pestisida kimia, karena efektivitasnya juga masih di bawah pestisida kimia. Indonesia memiliki flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber bahan insektisida yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Lebih dari 1500 jenis tumbuhan di dunia telah dilaporkan dapat berpengaruh buruk terhadap serangga. Di Indonesia terdapat 50 famili

Page 8: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

tumbuhan penghasil racun. Famili tumbuhan yang dianggap merupakan sumber potensial insektisida nabati adalah Meliaceae, Annonaceae, Asteraceae, Piperaceae dan Rutaceae. Bahan Baku Pestisida Organik Aman dan Ramah Lingkungan Pestisida Organik ini dikenal juga dengan pestisida nabati atau pestisida organik. Merupakan bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan yang bisa digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan. Pestisida nabati ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh, dan bentuk lainnya. Secara umum, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas. Karena terbuat dari bahan alami atau nabati, maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (bio-degradable) di alam, sehingga tak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan, karena residu (sisa-sisa zat) mudah hilang. Indonesia ada banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati. Bahan dasar pestisida alami ini bisa ditemui di beberapa jenis tanaman, dimana zat yang terkandung di masing-masing tanaman memiliki fungsi berbeda ketika berperan sebagai pestisida. Dalam fisiologi tanaman, ada beberapa jenis tanaman yang berpotensi jadi bahan pestisida. Apa saja tanaman itu? Dalam fisiologi tanaman, ada beberapa jenis tanaman yang berpotensi jadi bahan pestisida. Apa saja tanaman itu? 1. Kelompok tumbuhan insektisida nabati. Merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan pestisida pengendali hama insekta. Bengkoang, serai, sirsak, dan srikaya diyakini bisa menanggulangi serangan serangga. 2. Kelompok tumbuhan antraktan atau pemikat. Di dalam tumbuhan ini ada suatu bahan kimia yang menyerupai sex pheromon pada serangga betina dan bertugas menarik serangga jantan, khususnya hama lalat buah dari jenis Bactrocera dorsalis. Tumbuhan yang bisa diambil manfaatnya, daun wangi (kemangi), dan selasih. 3. Kelompok tumbuhan rodentisida nabati, kelompok tumbuhan yang menghasilkan pestisida pengendali hama rodentia. Tumbuh-tumbuhan ini terbagi jadi dua jenis, yaitu sebagai penekan kelahiran dan penekan populasi, yaitu meracuninya. Tumbuhan yang termasuk kelompok penekan kelahiran umumnya mengandung steroid. Sedangkan yang tergolong penekan populasi biasanya mengandung alkaloid. Jenis tumbuhan yang sering digunakan sebagai rodentisida nabati adalah gadung racun. 4. Kelompok tumbuhan moluskisida adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan pestisida pengendali hama moluska. Beberapa tanaman menimbulkan pengaruh moluskisida. Diantaranya daun sembung dan akar tuba. 5. Satu lagi, kelompok tumbuhan pestisida serba guna, dimana kelebihan kelompok ini tak hanya berfungsi untuk satu jenis. Misalnya insektisida saja, tapi juga berfungsi sebagai fungisida, bakterisida, moluskisida, dan nematisida. Tumbuhan yang bisa dimanfaatkan dari kelompok ini, yaitu jambu mete, lada, tembakau, dan cengkeh

Page 9: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Ramuan Insektisida Organik Serba Guna Bahan 1. Air cucian beras (leri0 sebanyak 1 liter. 2. Alkohol 10 sendok makan atau dapat diganti dengan 2 butir ragi. 3. Cuka 10 sendok makan. 4. Gula pasir 1kg 5. Perasan umbi gadung 10 sendok makan. 6. Bakteri 10 sendok makan. 7. Daun klekeh, daun sirih, daun kecubung, daun mahoni, daun sirsak masing-masing satu genggam dan ditumbuk halus. Pembuatan 1. Seluruh bahan dicampur dan diaduk menjadi satu dan didiamkan selama 3 hari 2. Bahan siap digunakan dengan cara mencampurkan air sebanyak 10-15liter untuk 1 gelas 3. Sebelum digunakan tambahkan larutan air tumbukan bawang putih atau cabai. Ramuan Mengatasi Ulat Bahan 1. Daun gamal 1 kg 2. Air 5 liter 3. Tembakau 2 ½ gram Cara Pembuatan 1. Daun gamal ditumbuk sampai halus dan dimasak dengan 5 liter air, lalu dinginkan. 2. Tambahkan tembakau sambil diaduk-aduk. 3. Didiamkan selama satu malam. 4. Air sarinya siap digunakan dengan perbandingan ¼ liter untuk 10 liter air. Ramuan Pengendali Kupu-kupu dan Ngengat Bahan 1. Bawang putih atau bawang merah 1 kg 2. Air secukupnya Ramuan Pengendali Ulat, Wereng dan Jamur Bahan 1. Lengkuas/laos 1 kg 2. Jahe 1 kg 3. Kunyit/kunir 1 kg 4. Umbi gadung 1 kg 5. Akar jenu/tuba 1 kg Cara pembuatan 1. Seluruh bahan ditumbuk atau diparut 2. Peras airnya dan dicampur satu sama lainnya 3. Bahan disimpan dalam botol selama 1 minggu dan siap digunakan 4. Satu sendok bahan dapat dicampur dengan 1 liter air

Page 10: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Membuat Pestisida Organik, Pestisida Hayati Ramuan Pemberantas Keriting Pada Cabai Bahan 1. Abu dapur 2 kg 2. Tembakau ¼ kg 3. Bubuk belerang 3 ons Cara Pembuatan 1. Semua bahan dilarutkan kedalam air selama 3 – 5 hari 2. Bahan siap digunakan dengan mencampurkan air 10 liter untuk 1 gelas Fungsida organik untuk Memberantas Jamur Bahan 1. Lengkuas/laos 1 kg 2. Kunyit/kunir 1kg 3. Jahe 1 kg Cara Pembuatan 1. Ketiga bahan ditumbuk atau diparut 2. Ambil sarinya dengan cara diperas 3. Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10 – 15 liter Pembuatan Pestisida Alami Penggunaan pestisida kimia memang berbahaya bagi Manusia. Kita sering merasa waswas bila anak kita akan bisa menjangkaunya. Nah, semoga artikel tentang pembuatan pestisida alami ini dapat membantu memecahkan Persoalan Anda (petani) dalam melindungi kebun (lahan pertanian) sekaligus keluarga. Mimba (Azadiracta indica) Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman. Tembakau (Nicotium tabacum) Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring.Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman. Tuba, Jenu (Derriseleptica) Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.

Page 11: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit) Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman. Membuat Pestisida Organik Dengan semakin mahalnya bisaya pestisida, maka kita petani kita mulai melirik pestisida organic. Disamping harganya murah, bahan-bahannya banyak tersedia di sekitar kita. Namun sayangnya kita enggan untuk membuatnya, karena umumnya kita tidak tahu bagaimana cara membuatnya. Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab dengan lingkungan. Penggunaan pestisida organik juga harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama. Pestisida organik dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah. Bahan baku Pestisida organik dapat diperoleh dari biji mahoni, kunyit, jahe, serai dan cabe. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring . Untuk cabe saat penyemprotan harus hati-hati jangan sampai berbalik arah mengenai manusia. Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah. Selain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah juga dapat dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada warna-warna yang disukainya. Caranya dengan memasang warna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar tanaman. Pertanian secara tumpang sari juga bisa menjadi alternatif mengurangi hama tanaman tertentu. Membuat Pestisida Organik untuk Hama dan penyakit tanaman Penggunaan pestisida buatan yang memakai bahan kimia memang berbahaya bagi manusia. Kita sering merasa waswas bila anak kita akan bisa menjangkaunya. Nah, semoga artikel tentang pembuatan pestisida alami ini dapat membantu memecahkan persoalan Anda (petani) dalam melindungi kebun (lahan pertanian) sekaligus keluarga. Mimba (Azadiracta indica) Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer.

Page 12: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman. Tembakau (Nicotium tabacum) Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman. Tuba, Jenu (Derriseleptica) Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman. Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit) Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman. Kucai (Allium schonaoresum) Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun. Bunga Camomil (Chamaemelum spp) Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah. Bawang Putih (Allium sativum) Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura. Abu Kayu Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman. Mint (Menta spp) Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.

Page 13: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Kembang Kenikir (Tagetes spp) Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 - 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman. Cabai Merah (Capsium annum) Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman. Sedudu Sedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman. Kemanggi (Ocimum sanetu) Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan. Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami. Dringgo (Acarus calamus) Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampur dengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembasmi serangga. Tembelekan (Lantara camara) daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun pengerek daun. Rumput Mala (Artimista vulgaris) Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkan asap ini untuk mengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman. Tomat (Lycopersicum eskulentum) Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman. Gamal (Gliricidia sepium) Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga. Bunga Mentega (Nerium indicum) Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan untuk mengusir semut. Pengendalian Hama Alami / Obat Hayati Bahan: 1. Daun Sengon Jowo

Page 14: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

2. Daun Suren 3. Daun Ketepeng Kebo / Maloka 4. Daun Ligundi 5. Daun Pucung 6. Daun Batang Umbi Kecubung 7. Buah / Umbi Gading 8. Akar Jenu Cara Pembuatan: Semua bahan ditumbuk halus lalu direndam air atau difermentasi selama 2 hari, setelah 2 hari bahan dapat dipakai. Penggunaan: 30 kg daun-daunan + 8 buah kecubung + 5 kg umbi gadung + 1 kg akar jenu + air secukupnya. Tempatnya yaitu dengan menggunakan drum aspal. Fungisida dari Alam / Fungisida Nabati Bahan: 1. Lengkuas 1 kg 2. Kunyit 1 kg 3. Jahe 1 kg 4. Alkohol 100 cc Cara Pembuatan: Semua bahan diparut / dihaluskan lalu diperas diambil airnya dan disaring. Kemudian dimasukkan ke dalam jerigen dan ditambahkan alkohol. Setelah itu lalu difermentasi selama 12 jam. Kegunaan: Untuk pengendalian jamur pada tanaman, buah-buahan dengan aturan pemakaian 2 sendok makan ditambah 14 liter air (1 tangki), dengan pemakaian seminggu 2 kali. Daun-daun Mujarab Bahan: 1. Kumis Kucing 2. Mangkokan 3. Sirsat 4. Ginseng 5. Biji Bunga Matahari 6. Ketepeng Kebo 7. Sampang 8. Buah Pace 9. Johar 10. Awar-awar 11. Jenu / Tuba 12. Lerak (buahnya) 13. Mindi 14. Senggugu 15. Brotowali 16. Mahoni

Page 15: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

17. Umbo 18. Umbi Gadung 19. Pepaya 20. Kapur / Gamping 10 kg 21. Garam 1 kg 22. Pupuk Kandang 1 zak 23. Kunyit / Kunir 1 kg 24. Belerang secukupnya Cara pembuatan: 1. Semua bahan direndam + 25 liter air di drum + garam, pupuk kandang, dan kapur. Kemudian ditutup rapat selama 1 minggu. 2. Kunyit diparut, kemudian diperas dalam ember ditambah air secukupnya. 3. Campurkan cara 1 dan 2 dengan perbandingan 2:1 Cara penggunaan: 1 + 5 liter air disemprotkan pada tanaman padi yang sedang berbunga untuk mengusir walang sangit. Fungsi: 1. Untuk menghalau hama tikus, wereng, walang sangit, budag kacanag, dna ulat. 2. Untuk mengendalikan hama ulat bisa ditambahkan belerang dicampur gamping direbus dengan air 1 liter dampai larut. 3. Mencegah penyalit busuk pisang dengan cara merendam dalam larutan pisang selama 1 malam. 4. Bahan sisa atau ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk organik. 5. untuk mengusir hama walang sangit, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman padi sedang berbunga dan diulang beberapa kali jika diperlukan. Rodentisida / Umpan Tikus Bahan: 1. Katul / Dedak 10 kg 2. Ikan asin / remukannya 0, 5 kg 3. Kemiri 1 ons 4. Ubi Gadung 2 kg 5. Kulit Batang Semboja 1 kg 6. Air secukupnya Pembuatan: Semua bahan dihaluskan, dijadikan satu diaduk-aduk (diuleni) dengan ditambah air sedikit demi sedikit, kemudian dibuat kelereng. Setelah itu dijemur hingga kering. Bila tidak digunakan bahan disimpan dengan ditutup rapat agar tidak menguap. Kegunaan: Sebagai umpan tikus yang akan menyebabkan tikus mati atau menjadi mandul. Rodentisida ini aman bagi lingkungan. Pestisida dari Kulit Semboja Bahan: 1. Kulit batang semboja 1 kg 2. Air 3 liter 3. Drum (tempat untuk merendam)

Page 16: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Cara Pembuatan: Kulit batang semboja dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu direndam dengan air dalam drum selama 24 jam (lebih lama lebih baik). Setelah itu disaring, air saringan ini merupakan pestisida alami. Kegunaan: Air rendaman sebanyak 1 gelas ditambah dengan 10 liter air semprotkan pada tanaman. Daun-daun Mujarab Bahan: 1. Kleresede 2. Ketepeng Kebo 3. Koro pahit 4. Johar 5. Kenikir Londo 6. Mahoni 7. Brotowali 8. Belerang ¼ kg 9. Gamping ½ kg Cara Pembuatan: Semua bahan daun-daunan dicampur dengan gamping dan belerang kemudian direndam di dalam drum yang ditutup rapat selama 7 hari. Setelah diaduk secukupnya kemudian disaring hingga diperoleh cairan yang dapat disemprotkan. Penggunaan ramuan obat 1 bagian dicampur dengan air 1 bagian. Fungsi: 1. Untuk mengendalikan hama walang sangit 2. Untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman. Ulat Brayak Cara pembasmian: 1. Daun sengon disebarkan secara merata di sawah 2. Abu kayu ditaburkan di sekeliling parit 3. 100 gram biji mahoni + 500 lembar daun jarak direbus dengan air 1 liter hingga mendidih. Setelah itu ditambahkan 50 gram tembakau, aduk rata hingga dingin. Cara penggunaannya yaitu 2 cc + 1 liter air disemprotkan 4. 100 gram bawang putih + 0, 5 liter air + 2 sendok makan minyak mineral dihaluskan dan direndam selama 24 jam. Kemudian disaring dan dicampur dengan larutan sabun 0, 5 liter. Berbagai Serangga Cara pembasmian: 1. Bawang-bawangan, yaitu dari tanaman bawang dibuat bubur dan dicampur dengan air kemudian difermentasi. 2. Daun kenikir 2 genggam + 3 bawang putih + 2 cabe rawit + 2-3 bawang bombay direbus, kemudian didinginkan. Tambahkan 4-5 bagian air, aduk, kemudian saring. 3. Tembelekan, yaitu dari daun dan cabangnya dikeringkan kemudian dibakar dan ditambah air. Setelah itu disaring dan disemprotkan. 4. Bawang putih dan bawang bombay dihaluskan dan ditambah air kemudian didiamkan selama 1 jam. Tambahkan 1 sendok makan deterjen lalu simpan di tempat yang dingin selama 1 minggu. 5. Haluskan 1 kg daun, bunga, dan biji kecubung. Kemudian rendam air 10 liter + 2 sendok makan minyak

Page 17: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

tanah + 50 gram sabun selama 3 jam. Setelah itu kemudian disaring dan disemprotkan. 6. Daun pepaya segar 1 kg dihancurkan. Setelah itu direndam air 10 liter + 2 sendok makan minyak tanah + sabun selama 2 jam, baru kemudian disaring. 7. Bubur hama, yaitu dari berbagai jenis serangga hama sebanyak 1 ons diblender dan ditambah air, kemudian disaring. Perbandingannya yaitu 5 cc : 10 liter air disemprotkan. 8. Daun kemangi direbus lalu disaring 9. Akar dringo ditambah air dan tepung 10. Cabe merah dikeringkan dan digiling, ditambah tepung dan air, kemudian disaring. Walang Sangit Cara pembasmian: 1. Damen / sekam dibakar dan ditambah belerang. 2. Daun pucung / kluwek, daun dan kulitnya ditumbuk dan direndam selama 24 jam. Setelah itu disaring lalu disemprotkan. 3. Daun sirih + daun jarak + puntung rokok dengan perbandingan 1:1:1 dihaluskan kemudian ditambah air dan disaring. Cara penggunaannya yaitu 3 cc + 1 liter air kemudian disemprotkan. 4. 100 daun sirsat + 15 daun dringo + belerang dihaluskan dan ditambah 1 liter air. Setelah itu diperas dan disaring, baru kemudian disemprotkan. 5. Bunga kenanga 1 genggam + ¼ kg gadung parut + 2 ibu jari belerang + 1 liter air dihaluskan kemudian disaring dan disemprotkan. 6. Minyak wangi + deterjen + air dicampur kemudian disemprotkan. 7. Batang laus dibalik, ditaruh di pinggir petak dengan jarak 5 meter. Yuyu Kangkang Cara pembasmian: • Burus dikupas hatinya dan ditumbuk halus dengan ditambahkan air, kemudian dimasukkan ke lubang yuyu. • Sente dicacah ke sawah yang terserang yuyu. • Pepaya tua keras dipotong kecil-kecil kemudian ditabur pada lubang yuyu. Tungro Bahan: • Garam dapur 1 kg • Abu 15 kg Cara penggunaan: Ditaburkan ke sawah dalam keadaan macak-macak dan pematang. Jangan sampai bocor. Tikus Cara pembasmian: 1. Daging biji karet direbus ½ matang, kemudian setelah kering dijadikan umpan. 2. Nasi aking direndam dan ditambah tepung gadung selama 1 malam, kemudian ditambah lagi dengan ikan asin. 3. Gadung diiris dan dijemur, kemudian ditambahkan tepung dan ikan asin. 4. 1 semen + 2 bekatul + 2 beras + 1 ikan asin dicampur di dalam bumbung. 5. Jengkol diiris kemudian disebar di lahan dalam keadaan kerig jengkolnya. 6. Kopra diiris kecil-kecil kemudian disebar di pematang sawah. 7. 2 kg gadung parut + 20 daging karet ditumbuk kasar + ikan asin.

Page 18: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Nematoda Sista Kuning (NSK) Bahan: • Ekstrak daun Mindi • Kirinyuh Cara pembuatan: Semua bahan digerus @ 100 gram + 2, 5 kg tanah, kemudian disebarka di lahan. Fungsi: Untuk mematikan larva instar Karat Daun Kopi Bahan: Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 0, 1 – 0, 2% Fungsi: Mengatasi cendawan (hemeleia vasttatrix) Pupuk Organik Alami : Pupuk KCL Cair Bahan: 1. Air 2. Sabut kelapa secukupnya 3. Drum (diperlukan untuk merendam bahan) Cara pembuatan: Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2 minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih. Cara penggunaan: Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman. Fungsi: Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk buah akan berwarna harum dan rasanya manis. Mikroorganisme Nabati Bahan: 1. Sari buah yang terbuat dari buah apa saja yang sudah tua atau masak (nanas atau jeruk atau mangga) 2. Tetes / legen / nira kelapa / gula pasir yang diencerkan seperti tetes Cara Pembuatan: Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, kemudian diambil air buahnya dengan cara disaring, lalu air sari buah ini dicampur dengan tetes. Perbandingannya adalah 1:1 (1 liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes). Cara penggunaannya: 1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan pada tanaman padi, palawija ataupun sayuran. Fungsi: Cairan mikroorganisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada di dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur.

Perangsang Buah I Bahan: 1. Biop2000z+phosmit 100ml

Page 19: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

2. Kuning telur ayam kampung 3 butir Cara Pembuatan: Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam. Aturan penggunaan setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi: 1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah atau biji 2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya 3. Membuat biji menjadi bernas atau mentes. Perangsang Buah II Bahan: 1. Susu segar mentah 1 liter 2. Kuning telur ayam kampung 3 butir Cara Pembuatan: Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam. Aturan penggunaan: Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi: 1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji. 2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya. 3. Membuat biji menjadi bernas / mentes. Pupuk Daun / Buah Bahan: 1. Kuning telur ayam kampung 3 butir 2. Gula jawa ¼ kg 3. Susu murni segar ½ gelas Cara Pembuatan: Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air. Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata. Mikroorganisme Nabati (dari batang pisang) Bahan: 1. Batang / pelepah pisang 1 kg 2. Tetes tebu / legen 1 kg 3. Tempayan keramik Cara Pembuatan: Batang / pelepah pisang diparut atau dipotong-potong lembut (jangan dicincang). Lalu dicampur dengan 3/4 tetes tebu atau legen. Masukkan ke dalam tempayan sampai padat, kemudian tambahkan sisa tetes / legen ke tempayan hingga merata. Tutup rapat dan simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari selama 2 minggu. Penggunaan: Sebagai pupuk daun dengan perbandingan 1liter biop2000z+phosmit : 200 air dengan cara disemprotkan. Pupuk Organik

Page 20: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Nitrogen sumbernya berasal dari: • Azzola • Tumbuhan kacang-kacangan • Jerami (daun hijau) • Kotoran dan urine hewan / manusia • Kaldu ikan dan daging serta telor. Fungsi: • Menghijaukan daun • Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda

Phospat sumbernya berasal dari: • Ampas tebu • Kotoran hewan / manusia • Sampah organik • Kompos • Azzola • Abu dapur Fungsi: • Memperkuat akar dan batang • Memacu bunga agar cepat berbuah • Menjadikan rasa buah lebih manis

Kalium sumbernya berasal dari: • Pelepah atau batang pisang • Kotoran ayam • Urine kambing, kelinci, dan manusia • Abu kayu • Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain Fungsi: • Memperkuat akar dan batang • Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji • Membuat biji / bulir menjadi bernas • Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis Urine (Pupuk Cair) Bahan: • 100 liter urine • 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir • 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak • 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak • 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak • 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak Cara pembuatan: Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari

Page 21: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Kegunaan: 5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar dengan cara disiramkan / dikocor.

Urine Kelinci: Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman. Bokashi Bahan: 1. Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg 2. Sekam padi / gergajian kayu 500 kg 3. Bekatul 20 kg 4. Abu dapur / abu sekam padi 30 kg 5. Gula pasir 15 ons 6. Biop2000z+phosmit nabati secukupnya 7. Air secukupnya Cara pembuatan: Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup dengan plastik atau tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat membutuhkan air.

BIOP2000Z-MIKROBA GOOGLE, Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!! Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". Jangan tertipu dengan produk BIO P2000Z PALSU yang dijual dengan Harga Murah oleh Agen dan Distributor Resmi !!! atau selain foto dan website dibawah ini : Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh Distributor dan Agen Resmi. Distributor dan Agen Resmi sebagai Petani yang memakai produk dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Untuk menghindari Pemalsuan dan Penipuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen Resmi kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia. konsultasi dan order pabrik langsung. hub. Bimanuar email : [email protected] ( sms only ) 085378877277 / 02123650877 / 085891939377 / 08999396920 Artikel biop2000z ; https://www.scribd.com/biop2000z/documents , www.facebook.com/bop2000z , http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com ,http://biop2000z-pabrik.blogspot.com , http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com , http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com , www.tokopedia.com/biop2000z , http://biop2000z-mikrobagoogle.produkdalamnegeri.com http://www.kompasiana.com/biop2000z-mikrobagoogle cara fermentasi biop2000z untuk tanaman, ternak, ikan https://www.youtube.com/watch?v=bHh3pO3-6MI , dokumen biop2000z klik : https://www.scribd.com/biop2000z/documents

Page 22: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

SPESIFIKASI TEKNIS PUPUK BIO P 2000 Z

1. Merek Dagang Pupuk : Pupuk Hayati BIO P 2000 Z 2. Nomer Izin Deptan RI : L 204/HAYATI/PPI/V/2008 3. Nama Produsen : PT. ALAM LESTARI MAJU INDONESIA 4. International Patent : PCT / ID 01/ 00003 5. National Patent : ID 0 000 438 S, ID 0016722, ID P028100; P20000368, P20000367. 6. Rekor Muri No : 1220/R.MURI/VIII/2004 Kedelai Tertinggi 3,8 Meter dan 2300 polong Anugerah Kalyana Kretya Utama Tahun 2004 Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Pangan Tahun 2009 Bentuk Formulasi : Cairan suspensi sel mikroba dan media carier berkonsentrasi tinggi, dalam media air langsung membentuk dispersi berwarna coklat susu gelap dan bila di fermentasikan berubah menjadi putih dan keruh menimbulkan gas segar serta di dinding media akan terdapat lapisan keputihan yang kelamaan akan berubah menjadi agak kekuningan lalu kehitaman (gelap), tidak berbahaya bagi hewan. Keadaan dan sifat fisik kimia dan biologi formulasi :

a.Warna : Coklat tanah (Kemerahan) b.Kekentalan / Jenis: Encer / “not Restricted” c.Ketahanan simpan: 12bulan sampai 36 bulan. d.pH : 4,5 - 6.5 (tidak korosif di dalam kemasan) e.Kadar Unsur Pupuk (Laboratorium) : - Unsur Hara terkandung : N = 2.71-9.5%; P = 1.95- 5%; K = 2 -6 (4,5%); Mg = 0.04-0.3%; Co = 0,2-0,5%; Fe= 0.02-0.2%; Zn = 6-20ppm; Mn =15-35ppm, S= 0.5-2.06 %; Ca = 0.2-1.02 %, B= 0,01-0,05%; Cl = 0,2-1,2.dll. - Kandungan Mutu Mikrobiologi (laboratorium) : Azotobacter sp, Azospirillum, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Rhizobium sp, Heterotrop, Saccharomyces, Sereviceae, Cianobacterium sp, Pseudomonas, dan Ectomycetes, Aspergillus pinicilianum, Aspergillus niger dan yeast dengan kepadatan sel masing-masing jenis strain n x10 2’8

f.Komposisi Pupuk pada Label Kemasan (sesuai paten no ID0000438S) : - Bio Agent : 15 % - 45 % - Bahan Baku Aktif : 8 % - 12 % - Bio Plus : 35 % - 65 % Bentuk & kemasan : Cair dan 1Liter

Page 23: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

PUPUK ORGANIK “PHOSMIT” (Pupuk organic cair multiguna)

Ijin Deptan: L 504/ORGANIK/DEPTAN-PPI/III/2010; Paten : IDM000176423

Bio PHOSMIT adalah pupuk organik cair yang mengandung Agen Hayati (Bio) dan diperkaya Traceelement, Vitamin, Bioenzim berbentuk cairan berwarna hitam kecoklatan yang dibuat dari kombinasi beberapa jenis sumber bahan organik dan nutrisi trace element dari proses fermentasi dan bioaktivator untuk kesuburan tanah yang mudah diaplikasikan serta mudah diserap oleh semua bagian tanaman dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada bagian daun, batang dan akar. Bio PHOSMIT mengandung unsur hara esensial dan unsur hara sekunder organic (pestisida nabati) serta mineral lengkap dan berimbang yang sangat diperlukan tanaman sebagai pengatur tumbuh tanaman dan melindungi terhadap serangan hama. Bio PHOSMIT berfungsi sebagai penguat pupuk mikroba Bio P2000Z, sehingga aplikasi menghasilkan fermentasi untuk menghasilkan bio aktif lebih banyak dan bersinergi dalam memacu pertumbuhan tanaman. Bio PHOSMIT setelah diaplikasi dengan pupuk mikroba Bio P 2000 Z, akan memperbanyak mikroba dan meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah (mikroba) sebagai bio fabrikasi hara yang memperkaya ketersediaan unsur hara, hormon dan enzim nutrisi lengkap dari dalam tanah sehingga meningkatkan kesuburan tanah. Bio PHOSMIT memiliki Keunggulan : - Telah terbukti meningkatkan hasil produksi tanaman 30%-50%. - Tanaman tumbuh subur, berdaun lebat, ranting dan batang lebih kokoh, buah lebih banyak dan besar,serta tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit. - Mudah diaplikasi serta mudah diserap oleh tanaman secara slow release sehingga ketersediaan unsur hara terdistribusi secara merata untuk kurun waktu tanam. - Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang yang menjamin kelangsungan pertumbuhan. - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pupuk anorganik lebih hemat 30%-50%. - Dapat mempertahankan pH tanah ideal, dan dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air dan serta mempertahankan kelembaban tanah. - Mempercepat terurainya residu pestisida dan pupuk kimia sehingga menjadi hara plus bagi tanaman Pupuk Organik Cair ( PHOSMIT) merupakan hasil salah satu pupuk yang berbentuk cair yang berisikan unsur hara organic. Proses pembuatan pupuk organic cair ini bermacam-macam, mulai dari proses sederhana sampai pada proses ilmiah. Hal yang yang perlu dipersyaratkan dalam pupuk organic cair adalah kandungan unsur N,P,K dan unsur-unsur hara lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara tanaman, selain unsur hara, maka pupuk organic cair berisikan mikroba yang mempunyai sifat fiksasi nitrogen dan pelarut phospat. Keunggulan dari pupuk ”Phosmit” terletak dari bahan yang dibuat dan proses pembuatannya. Keunggulan pada bahan digunakan yaitu pada bahan asli yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan dan terutama yang mengandung unsur makro dan mikro bagi tanaman. Namun demikian tanpa adanya proses yang tepat bahan tersebut tidak menghasilkan unsur hara yang optimal. Pada ”Phosmit” dilakukan proses peramuan dan proses fermentasi, sehingga ramuan yang tepat tersebut diproses secara fermentasi oleh mikroba khusus membentuk partikel-partikel organik yang mudah diserap tanaman.Pada proses fermentasi tersebut akan terbentuk enzym-enzym yang berperan pada pertumbuhan tanaman secara optimal. N (organik)=4,3%-15,56%; P2O5=1.47%; K2O=1,4%; Fe = 176ppm; Zn=5ppm; Mn= 10ppm; Cu= 7ppm; Co= 0.1ppm; B=13 ppm Ketahanan internal dan eksternal terhadap hama dan penyakit. 1) Ketahanan internal diperoleh karena pupuk Bio P2000Z dilengkapi dengan unsur hara mikro yang dapat digunakan tanaman. Disamping itu, pertumbuhan yang cepat oleh pengaruh pupuk tersebut, memberikan kemampuan tanaman dari kerusakan hama. sebagai senyawa yang bersifat imun terhadap hama dan penyakit 2) Ketahanan eksternal diperoleh dari suplemen/Pupuk Organik Cair yang digunakan sebagai pencampur pupuk hayati Bio P2000Z. Suplemen yang disebut dengan PHOSMIT selain materi suplemen pencampur pupuk, unsur hara juga dilengkapi dengan pestisida hayati, yaitu pestisida yang dibuat dari rempah-rempah. Suplemen/POC ( PHOSMIT ) yang digunakan sebagai pencampur pupuk hayati Bio P 2000 Z.

Page 24: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

FERRE SOIL NPK ORGANIK + MIKROBA BIO P 2000Z SOIL SELF MANAGEMENT ( MEMBUAT KAYA DILAHAN SENDIRI )

Ijin Deptan no : 12.01.2012.129. Diproduksi : PT. NUSA BERKAT ALAM BOULEVARD GADING BARAT BLOK LC 6/53 KELAPA GADING PERMAI JAKARTA 14240 INDONESIA. FERRE SOIL adalah pupuk organik “ Slow Release” yang kaya nutrisi lengkap dan diperkaya dengan mikroba unggul penyubur diformulasikan dengan bahan organic hasil fermentasi yang kaya protein, C-Organik, N-Organik, Mn, Zn,Cu, B, Co, asam amino, senyawa phenol dan ester, asam organic ( humic acid ), enzim dan hormone yang meningkatkan pertumbuhan, kekebalan dan anti stress serta mampu mengembalikan kesuburan tanah. Kandungan FEREE SOIL : N: 3,0%. P2O5: 6,3%. S: 3,0 %. MgO: 4,0 %. C Organik :17%. Humat: 4 % K20: 4.0%. Fe: 9247 ppm. Ca: 24%. Mn:1401 ppm. Cu: 218 ppm. Zn: 577 ppm PLUS mikroba penyubur: Tricoderma=7,0 x 10 3, Mycorhiza=7,7 x 10 4, Azotobacter sp. =7,0 x 10 3, Bacillus sp. =7,7 x 10 4 Brady rhizobium sp.= 6,1 x 10 3, Azospirillum sp.= 4,6 x 10 3 PLUS hormon pertumbuhan organik: Phytase, Auxin, Giberellin, Cytokinin, Fitoalexin FERRE SOIL merupakan pupuk NPK Organik dari hasil teknologi paten international “bioperforasi” yang telah terbukti keunggulannya dalam mengatasi permasalahan produksi yang tidak maksimal karena tersumbatnya distribusi hara pada tanaman, keracunan tanah akibat penggunaan pupuk kimiadan pestisida yang berlebihan, defisiensi hara, pemadatan tanah karena miskin bahan organik dan mikro biota tanah yang menjadikan tanah asam dan kehilangan kemampuan untuk menyimpan air. Dengan FERRE SOIL pupuk organik yang mengandung paket mikroba penyubur khusus lengkap dengan nutri

1. Meningkatkan mutu dan hasil panen tanaman baik berupa biji, buah, umbi, daun dan batang, proses fotosintesis berlangsung secara efektif sehingga hasil panen lebih berbobot, lebih banyak dan kaya nutrisi.

2. Mempercepat pertumbuhan akar, Cabang batang dan daun secara berimbang sehingga tanaman tampak subur dan sehat serta kokoh.

3. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadapserangan hama dan penyakit serta stress lingkungan (kekeringan).

4. Mengembalikan kesuburan tanah yang telah rusak seperti tanah pertanian yang padat dan asam akibat pemakaian pupuk kimia secara terus menerus dan berlebihan tanah asam mampu dinetralkan kembali.

5. Menambah dan memperbanyak mikro biota penyubur tanah yang memiliki kemampuan menghasilkan bahan organik dan hara secara alami.

6. Memaksimalkan penyerapan pupuk yang diberikan kepada tanaman sehingga efisien dalam penggunaan pupuk dan hemat dalam pembiayaan karena pupuk ferre soil memiliki sifat slow release.

Page 25: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Dosis pemakaian 1-3 sendok makan/pot pada tanaman hias 100kg-300kg/ha pada tanaman komoditas : 1. Ditugal , pupuk dimasukan 5-10cm jarak dari tanaman ke dalam lubang yang ditugal ( tanaman pangan ) 2. Ditanam , pupuk ditanam dalam parit piringan lubang parit 20cm ( tanaman perkebunan ) 3. Ditabur , tabur merata disawah / bedengan dalam kondisi tanah lembab basah macak-macak ( berair ) seperti padi, bawang merah 4. Disiram , larutkan 1kg dalam 20-50liter dan ditambahkan 100gram gula apasir dan 1-3 liter urine sapi aduk rata dan tutup rapat diamkan semalam, siap dipakai dengan cara penyiraman atau dikucurkan. si yang siap membantudan dipekerjakanuntuk membuat lahan anda kaya unsur hara yang cocok ditanami segala jenis tanaman dengan hasil produksi yang melimpah. KEUNGGULAN FERRE SOIL : TANAMAN PANGAN dan HORTIKULTURA PADI, GANDUM Ferresoil ( Kg/Ha )

1MST 100

4MST 150

6MST 75

Bawang Merah Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

16HST 300

30HST 200

JAGUNG,SHORGUM Ferresoil ( Kg/Ha )

1MST 100

3MST 200

5MST 100

Cabe Merah Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 500

42HST 300

50HST 150

KEDELAI, KACANG TANAH Ferresoil Kg/Ha

2MST 75

4MST 150

5MST 50

Tomat , Paprika Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

40HST 200

50HST 150

Semangka, Melon Ferresoil ( Kg/Ha )

25HST 150

35HST 150

45HST 150

Kentang,Wortel Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

16HST 400

-

Edaname, Buncis Ferresoil ( Kg/Ha )

12HST 100

28HST 200

35HST 75

Kacang Panjang Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 50

112HST 100

30HST 100

Timun, Blewah Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

12HST 100

25HST 100

Oyong , Pare Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 150

16MST 100

30HST 100

BAYAM, KANGKUNG Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

14HST 100

- TEMBAKAU Ferresoil ( Kg/Ha )

10HST 200

25HST 200

-

NANAS, BUAH NAGA Ferresoil ( Kg/Ha )

1bln 200

2bln 200

6bln 300

SAWI, SELADA, Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

14HST 100

-

TANAMAN PERKEBUNAN / BUAH-BUAHAN KELAPA SAWIT / JATI Ferresoil ( Kg/Ha )

1Th 200

2Th 200

3Th 300

>5Th 450

>10Th 500

JERUK, BELIMBING Ferresoil ( Kg/Ha )

3bln 300

6bln 150

12bln 150

<4Th 400

<5Th 500

KAKAO, KOPI, LADA Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 50

4bln 50

8bln 100

<3Th 200

<5Th 500

RAMBUTAN,MANGGA Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

4bln 200

8bln 300

<3Th 400

<5Th 500

DURIAN, ALPUKAT Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

6bln 200

12bln 300

<3Th 400

JAMBU AIR / GUAVA Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

4bln 150

8bln 300

<3Th 300

KLENGKENG, DUKU Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

6bln 200

12bln 300

<3Th 400

KAPAS, ROSELA Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 100

21HST 250

40HST 250

TEBU Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 300

14HST 100

38HST 200

Jahe, Laos, Kunyit Ferresoil ( Kg/Ha )

P.Dasar 200

45HST 100

90HST 200

Page 26: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 27: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 28: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 29: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 30: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 31: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 32: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 33: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 34: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami
Page 35: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Mikroba Google VS Mikroba Tunggal (MOL / EM4) apa bedanya ? Mikroba Google adalah Hydro Cloning berbagai jenis mikroba yang berfungsi sebagai pelacak potensi kandungan mineral tanah dan air yang tersembunyi sebagai bioaktivator sehingga diharapkan mampu untuk mengkondisikan kesuburan tanah secara alami. Kemampuan lainnya adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam sebuah tanaman. Nama mikroba google digunakan karena fungsinya seperti mesin pencari pada layanan Google. Yang menemukan mikroba google ini adalah Ir Ali Zum Mashar MSi. Ali merupakan penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 dari Pemerintah atas temuan mikroba google yang diberi nama BioP2000Z. Produk mikroba google ini diformulasikan dari 18 mutan mikroba unggul dan telah diproduksi secara massal dalam bentuk pupuk cair hayati. Mikroba google juga telah menyandang hak paten internasional Mikroba google adalah solusi untuk mereklamasi lahan kritis, mereklamasi lahan bekas tambang, termasuk untuk mengembalikan daratan akibat tumpukan lumpur Lapindo Porong Sidoarjo, dan Pasca Abu Vulkanik di Jawa Timur “Dengan menggunakan mikroba tersebut, lumpur Lapindo dan Pasca Abu Vulkanik saya jamin bisa ditumbuhi tanaman dan bisa ditanami lagi dalam tempo satu tahun dengan perlakuan mikroba itu ” jelas Ali Zum Mashar. Reklamasi lahan yang terkena lumpur Lapindo dan Pasca Abu Vulkanik tidak efektif dengan tanaman biasa karena tanahnya mengandung unsur-unsur logam yang bersifat racun untuk tanaman, juga kecilnya partikel lumpur sehingga tanah tidak memiliki pori-pori. Namun setelah penggunaan mikroba google maka akan terjadi perubahan. Pengalaman menunjukkan hasil dari penggunaan mikroba ini di lahan normal terbukti mampu meningkatkan hasil produksi padi hingga dua kali lipat dan kedelai hingga tiga kali lipat. Mikroba dari beberapa kali percobaanya dan kemudian dikembangkan, di kloning dengan jenis mikroba lain pada akhirnya menemukan mikroba google. VS Mikroba Tunggal Penyubur Tanah (MOL / EM4). Pemerintah Jepang telah melarang EM-4 karena melepaskan air dan tidak mengikat unsur hara organik. bakteri pengurai atau degradator yang mempercepat penguraian bahan organik menjadi senyawa dan unsur sederhana sehingga mempercepat habisnya bahan organik dan harus kita menambah dan menambah terus bahan organik ke tanah supaya tetap subur. seperti cara MOL (Mikro Organisme Lokal) itu membiakkan bakteri lokal yang ada dengan starter pancingan bahan organik yang mengandung gula seperti dari bauh-buahan yang dibusukkan sehingga juga kaya ragi alami sebagai pengurainya. sedangkan EM 4 itu justru pengurai Kuat bahan organik apa saja yang sebaiknya digunakan untuk ekstraksi bahan herbal untuk mendapatkan bahan aktifnya, kalau digunakan di tanah seperti penyiraman seperti pupuk maka akan cepat menghabiskan bahan organik yang subur di tanah itu. Em4 berisi 90% mikroba lactobacilus sp, mikroba ini termasuk mikroba degradator kuat atau disebut sebagai pengurai bahan organik kuat atau dalam juga bisa disebut komposer kuat,em4 ditemukan oleh Teruo Higa peneliti jepang, dimana untuk membuat kompos dijepang butuh waktu yang relatif lama hingga 4 - 8 bulan, Teruo Higa menemukan teknologi em untuk mempercepat proses dekomposer di untuk digunakan oleh para petani jepang agar bisa lebih cepat dalam membuat pupuk kompos, lambat laun produk ini masuk ke indonesia dan dijual di toko toko pupuk dan bibit, lambat laun juga para petani dan para pengaya pupuk organik indonesia berlomba membuat em4 danmemasarkannya dengan tentunya harga yang bersaing, 20 ribu untuk 1liter dibilang murah dan terjangkau untuk petani, tapi sayang seribu sayang pemahaman em4 ternyata banyak yang belum mengerti sehingga penggunaannya jadi salah kaprah dan cenderung tidak beraturan, em4 adalah komposter murni, artinya digunakan hanya sebagai composer pada waktu merubah residu organik menjadi kompos,dalam proses komposisasi itu tentntunya diperlukan o2 sebagai bahan tambahannya,terus apakah ada masalah? masalah akan timbul ketika proses komposer diadakan dilahan yang sedang aktif, misal disawah yang sudah ditanami padi, dimana masalahnya ????? jika dilakukan dilahan yang aktif maka yang akan terjadi adalah pengambilan unsur 02 di dalam tanah dekat tumbuhan yang sedang dibudidaya, proses kompos ini akan menimbulkan panas yang bisa mencapai 60

Page 36: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

derajat celcius, dan membutuhkan O2, bayangkan jika terjadi dekat akar tanaman budidaya, mereka akan pengap dan stress, kalau tidak kuat mungkin mati ... lalu bagaimana seharusnya???? sebaiknya proses kompos itu dilakukan diluar lahan aktif agar tidak mengganggu tanaman inti, baru setelah menjadi pupuk kompos dipindahkan ke lahan yang aktif, jika em4 dijadikan sebagai POC yang diguyur langsung ke pohon itu adalah sebuah kesalahan dan buang buang biaya dan sekali lagi em4 bukan pupuk hayati tapi merupakan komposer aktif Apakah BIOP2000Z itu sama / sejenis dengan EM-4 /MOL ? Berkebalikan prinsip kerjanya .... Em4 itu untuk dekomposer (superdergradator / pengurai kuat, sedangkan mikroba google itu searching dan biosintesis banteria (pembangun bahan organik /super biosintesis) bakteri yang membuat bahan mikro organik seperti fotosintesis tanaman. Yang namannya dekomposer kuat penggunaannya harus hati2 dan tepat sebab bila disiramkan di tanah atau sekitar tanaman maka bahan organic dalam tanah akan diuraikan sampai habis...memang tanaman tanpa ditambah pupuk seketika itu langsung tampak subur bisa ambil semua hara hasil penguraian bahan organik di tanah itu, TETAPI setelah habis bahan organiknya maka tanah menjadi sakit tidak subur dan akan tergantung pupuk kimia. Pada penanaman musim berikutnya tanaman tidak subur lagi tanpa pemupukan yang lebih banyak. Banyak keluhan petani yang menggunakan EM4 dengan salah kaprah terutama di dataran tinggi yang petani harus menjaga betul ketersediaan bahan organik tanah, akibatnya setelah dipakai untuk pengocoran dan penyemprotan di tanah mereka mengeluh tanahnya menjadi keras dan tidak subur lagi...ya saya lihat dan saya jawab karena bahan organiknya habis sehingga tanah tidak bisa menyimpan air dan banyak bakteri tanah yang berguna ikut mati kehabisan makanan. Ibarat Membangun sebuah bangunan Mikroba adalah Tenaga kerjanya, pupuk kimia dan organik adalah bahan materialnya. - bila bahan bangunannya lengkap tapi tenaga kerja kurang, cepat kah membangun bangunannya ? Lama, karena tenaga kerjanya seadanya. - bila ga da bahan bangunannya tapi tenaga kerjanya banyak cepat kah membangun bangunannya ? Lama, karena buat dulu bahan materialnya. - bila bahan bangunannya lengkap dan tenaga kerjanya hanya bisa mengerjakan 1 bidang, dengan tenaga kerja yang serba bisa, cepat yang mana selesai bangunannya ? Jelas yang cepat selesai bangunannya yang memiliki bahan material dan tenaga kerja yang serba bisa. Siapa Tenaga kerja yang serba bisa itu ? itulah Mikroba Google ( BIOP2000Z ). Dari Perbedaan Mikroba saja sudah berbeda antara Mikroba Google dengan Mikroba Tunggal. Bila tanahnya perlu 18 jenis macam mikroba seperti dilahan Gambut, Gurun, Pasir, Gimana ? Mikroba Tunggal perlu banyak produk berbagai jenis mikroba, sedangkan Mikroba Google dengan Teknologi Perforasi / Hydrocloning, Mikroba Google akan berubah bentuk dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan Mikroba di Lahan Gambut, Gurun, Pasir, Ex Tambang, Pasca Abu Vulkanik, Air Limbah, Sanitasi kandang, Pakan Ternak dll. Proses Pabrikasinya Gimana ? Biop2000z berstandar International dengan invest pabrik sebesar 52M, apakah bisa disamakan dengan kelas UKM yang Modalnya antara 1M-5M ? Sebagai konsumen yang cerdas jelas pilih yang kualitasnya tidak diragukan lagi dan multifungsi untuk probiotik Ternak dan perikanan yang sudah teruji dan terbukti oleh LIPI. kenapa Biop2000z ga da di toko2 pertanian ? stok kami selalu habis di kontrak oleh perusahaan swasta Lokal dan di Export. karena kami menghindari pemalsuan Produk BioP2000z oleh distributor terulang kembali dan untuk menjaga Kualitas serta Hak Kekayaan Intelektual / Paten Produk. Gimana mendapatkan BioP2000z dan menjadi Agennya ? Hubungi kontak person dibawah ini untuk cek apakah ada mitra / konsumen terdekat dengan pemesan yang sudah order ke pabrik Langsung. setiap Mitra / konsumen yang Langsung order ke Pabrik itulah Agen di wilayahnya.

Page 37: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

RAHASIA UNIK TEKNOLOGI BIO P2000Z (Tanaman, Peternakan, Perikanan)

MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN ?

1. Mikroba di dalamnya adalah agent pekerja pembuat pupuk alami yang hidup terus dan berkelanjutan

“Bio Fabrikasi” selagi syarat lingkungan ada seperti: cahaya, air, gas (nitrogen karbon, sulfur dll), mineral ionik dalam air alam, senyawa terlarut dan bahan organik tanah. Bahan tersebut dirangkai oleh mikroba yang komplek dan sinergistik sehingga timbul ketersediaan hara lengkap, energi dan keseimbangan mikro ekologis antara tanaman dan mikroba dimana hubungan timbal baliknya saling menguntungkan. Hal ini pula yang membuat tanah dan mikroba endogenus nutfah murni lokal bersama mikrobiota dari Bio P 2000 Z menjadi ramah terhadap kelestarian lingkungan dan sekaligus pengendali racun dan anasir penghambat tumbuh kembang tanaman dalam tanah.

2. Teknik dan proses Bio perforasi yang digerakkan segenap energi cadangan dari luar tanaman akibat sekeresi mikroba bio P 2000 Z menggerakkan masuknya unsur dan senyawa serta zat ionik lebih cepat mencapai sasaran inti tumbuh kembang sel sehingga terjadi hiperaktif metabolisme yang diikuti perubahan tumbuh kembang yang melebihi normalnya tetapi tidak merubah konstelasi genetik internal tanaman.

3. Pada hakekatnya menggerakkan semua fungsi kehidupan yang ideal baik pada tanaman itu sendiri maupun kehidupan lain dalam tanah dan mikro-ekologis tempat dimana Bio P 2000 Z di taburkan.

NUTRITIOUS EQUILIBRIUM OF BIO PERFORATION TECHNOLGY II

APLIKASI BIO P 2000 Z PADA BUDIDAYA TAMBAK/IKAN MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI TERNAK dan IKAN ?

1. Mikroba yang terkandung dalam Bio P 2000 Z tidak membahayakan bagi hewan dan tidak menghasilkan senyawa racun yang membahayakan bagi hewan, karena sebagian mikroba tersebut memang telah ada dalam tubuh pencernaan hewan bahkan membantu pencernaan.

2. Bio P 2000 Z adalah berisi nutrisi yang memiliki kualitas tinggi baik berupa sel tunggal protein mikroba (sebagai Single Cell Protein) maupun nutrisi organik hasil sekresi komplek mikroba yang memiliki kandungan gizi tinggi. Padatan populasi sel dalam setiap ml Bio P 2000 Z terdapat 5 milyar sel mikroba yang kaya akan asam amino siap serap. Artinya dari kandungan protein sel saja Cairan Bio P2000Z memiliki konsentrasi Gizi tinggi untuk hewan.Dalam pencernaan berperan mengatur kesetimbangan fisiologis yang menguntungkan hewan serta mengendalikan patogen berbahaya oleh zat anti biotik yang dihasilkan mikroba.

3. Mudah dibiakkan dalam media organik seperti pakan ternak yang akan menyederhanakan senyawa komplek makanan menjadi lebih sederhana untuk diserap oleh pencernaan hewan sehingga pertumbuhan normal ternak optimal. Hasil fermentasi mikroba Bio P 2000 Z dihasilkan senyawa organik sederhana seperti alkohol, enzim dan hormon serta senyawa lainnya yang penting sebagai zat pemacu pertumbuhan paling aman.

4. Pada pemanfaatan di hijauan baik dalam kondisi segar maupun “silase” jelas akan meningkatkan kandungan gizi pakan sehingga lebih berkualitas. Perbanyakan sel tunggal mikroba dengan cara fermentasi dihasilkan pelipat gandaan protein sel tunggal dari Bio P2000Z..

PRODUK-PRODUK KHUSUS TURUNAN BIO P 2000 Z 1. AQUA CO ENZIM (BIO P2000Z EKSTRAK) Sifat keutamaannya -Tidak mengandung unsur kimia, dipastikan lebih aman -Sangat baik untuk budidaya udang secara intensif -Mengandung bakteri dalam jumlah besar (>5 * 10 8 cfu/g) -Mengandung beberapa enzym (protease, lipase, amylase hemicellulase, dll)

Page 38: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-Menguatkan ketahanan hidup, memudahkan menjadi spesies dominan -Dipastikan memperbaiki kwalitas 100 % -Mudah berekasksi, dan dipakai pada kondisi aerobik maupun an aerobik Kegunaan -Menguraikan lumpur sisa gizi dan racun -Menstabilkan air agar tetap berkualitas -Mencegah peruraian lapisan dasar yang menghasilkan racun air -Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2

– dan sebagainya -Memfermentasi Penggemuk organik baik yang berasal dari makanan, bekatul dan sebagainya. -Mencegah penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang mati) -Mencegah peledakan alga khususnya alga biru-merah. -Menekan perkembangan alga filamentus dan benthos besar. -Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran) -Mendukung pertumbuhan dan produksi udang. -Menekan perkembangan penyakit ikan -Memperbaiki aroma dan rasa air ikan. Cara penggunaan a. Menstabilkan air tambak dan mencegah penyakit 3-5 hari sebelum penaburan benih konsentrasi 0,5 ppm, 2 hari setelah pengobatan kimia air ; dosis 0,5 ppm Aplikasi umur 40, 70, 90, dan 110 hari atau 35, 60, 80, 95 dan 110 hari; dosis 0,5 – 1,0 ppm. b. Untuk memfermentasi pakan atau bahan organik; dosis yang digunakan: 1-2gr per 1kg bahan (dalam fermentasi cepat 5 – 8 jam) 1ppm = 1g/m3 = 1mg/L = 1μg/mL, 1 ppm = 1 mg/kg = 1 mg/1,000,000 mg 2. BIO P2000Z TAMBAK; Sifat Utamanya meningkatkan kesehatan, populasi dan pertumbuhan/produksi ikan serta memperbaiki kualitas air. Kegunaan Untuk Tanah dasar tambak : - Menstabilkan tanah dasar tambak, meningkatkan pH secara alami (mikrobiologis) meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologiyang berimbang dan berkelanjutan - “Bio Fabrikasi hara” secara mikrobiologis yang memperkaya ketersediaan unsur hara/nutrisi lengkap dan berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi pertumbuhan plankton makanan ikan. - Mempercepat terurainya residu pupuk kimia, residu racun akibat kotoran ikan, sisa pakan yang mengendap dan lumpur yang menghasilkan racun dan gas beracun menjadinetral dan bermanfaat serta tersediabagi pertumbuhan plankton - Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun, alkali, lagam/gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan tanaman - Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyubur tanah dan air kolam, Sangat baik untuk menekan mikroba penyakit ikan. Untuk Kualitas Air Tambak ; -Menstabilkan air agar tetap berkualitas dan nyaman bagi ikan. -Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2

– dan racun gas lainnya. -Menurunkan penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang mati dan membusuk) -Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran air) dari larutan logam alkali tinggi seperti zat besi, timbal, Alumunium, raksa dan sebagainya logam beracun -Menyediakan nutrisi siap pakai bagi plankton berguna sehingga mendukung pertumbuhan dan produksi udang serta ikan budidaya. -Menekan perkembangan penyakit ikan dalam air tambak sehingga sehat bagi ikan. -Memperbaiki warna air (jernih/kehijau kekuningan) sehingga sehat bagi ikan/udang.

Page 39: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

PETUNJUK dan Cara Pemakaian Bio P 2000 Z : -Keringkan lahan dan olah tanah (dioksidasi) dan berikan pemupukan Ferre Soil 50 – 100 kg per 1000 m2 dan pupuk kandang 5 – 10 karung pupuk kandang. -Sebelum Pengisian air (saat pengeringan tambak bersamaan pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar dan pupuk kandang berimbang): 3 – 5 hari sebelum pengisian air dengan cara menyemprot ratakan dasar kolam dengan cara fermentasi 2 hari Bio P 2000 Z (pengenceran 100 kali biang). Hal ini berguna untuk menetralkan racun, menyeimbangkan mikroekologis dasar kolam dan mendorong pertumbuhan plankton pakan ikan yang lebih banyak. -Saat pengisian kolam untuk penumbuhan plankton dasar (tinggi air 10cm-20cm) dengan Bio P2000Z 0,5-2ppm (sebelumnya difermentasikan dulu). -Persiapan Penaburan Benih: 3 – 5 hari sebelum penaburan dengan dosis 0,1- 0,2 ppm -Aplikasi rutin dapat diulangi pada 40, 60, 85, 95 dan 110 hari; dosis 0,1 – 0,5 ppm. -Dapat dipakai untuk memfermentasi pakan dengan dosis 0,5-1 ml per kg dengan cara fermentasi cara cepat. Untuk tambak yang kualitas airnya selalu berubah-ubah (dari air laut langsung) sebelum dimasukkan tambak budidaya gunakan air tandon dari laut yang ditampung dulu ditreatment dengan Bio P 2000Z selama 5 – 7 hari baru dimasukkan ke dalam kolam/tambak. Teknik budidaya yang menggunakan Bio P2000Z secara paripurna (sejak pengolahan dasartambak, water treatment sampai pemberian pakannya memberikan hasil yang signifikan dan memuaskan pada populasi ikan yang lebih banyak. Ikan tambak yang dapat ditingkatkan kualitasnya antara lain: Udang, Bandeng, Bawal, Kerapu Lumpur, Kerapu Karang. HASIL DI ATAS TELAH TERUJI DILABORATORIUM DAN DI LAPANGAN/PETANI TAMBAK ! III BUDIDAYA TERNAK DENGAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Usaha peternakan yang memiliki produktivitas tinggi tidakterlepas dari kualitas makanan yang diberikan dan memejemen tatalaksana yang tepat dan cocok bagi ternak seperti: sanitasi kandang, pencegahan dan pengobatan hama dan penyakit, pencegahan kehilangan energi melalui pembatasan gerak dan mencegah ternak mengalami stress. Untuk meningkatkan kualitas gizi makanan dan membantu memperbaiki pencernaan pada ternak teknologi mikroba (probiotik) pakan terus dikembangkan. Disamping itu, mikroba yang menguntungkan tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk menekan pertumbuhan pathogen, pengawetan pakan, meningkatkan nafsu makan ternak dan mendekomposisi limbah dan sisa makanan serta kotoran ternak untuk lebih bermanfaat dan tidak mengganggu ingkungan akibat bau dan pencemar. Bio P2000Z adalah kumpulan cultur mikroba unggul berguna pada konsentrasi tinggi yang telah disinergikan dalam keseimbangan mikro ekologis untuk membantu meningkatkan gizi bahan organik dan memekan anasir racun dan mengubahnya menjadi bahan-bahan organik yang lebih berguna bagi kehidupan. Tingginya kandungan protein sel tunggal dalam Bio P 2000 Z dannilai gizi baru yang dibangun oleh agen hayati tersebut maka dalam pengujiannya di lapangan teknologi ini telah terbukti significant dalam memacu melipatgandakan hasil pertanian, memulihkan lahan kritis yang miskin hara, dan meningkatkan kualitas bahan organik limbah hasil pertanian untukpakan ternak. Kehandalan teknologi Bio Perforasi yang dalam bentuk Produk Bio P2000Z ini telah diakui sebagai teknologi Unggul Nasional oleh DPR RI dan memiliki paten Nasional maupun Internasional dengan nomor: PCT/ ID01/00003 dengan International Publication nomor: WO 01/83400 A2 di 110 negara. Hasil Kajian Dr. Ir. Achsin, MSc peneliti BPPT ternyata bahwa produk teknologi ini yang diaplikasikan sebagai suplement pada pakan memberikan hasil yang positif pada ternak Sapi, domba, bebek/unggas dan produksi pupuk organik. Disamping kesehatan ternak meningkat yangdiikuti peningkatan produktivitas daging/telur aplikasi bersama pakan limbah pertanian kering yang rendah gizi seperti jerami kering, batang kedelai kering dan limbah batang jagung dalam fermentasi 2 – 5 minggu menjadi bahan makanan ternak yang relatif berkualitas.

Page 40: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Pada hijauan dapat dimanfaatkan untuk “Silase” dan pada masa budidayanya hijauan yang di aplikasi dengan Bio P2000Z memiliki produktivitas dan kualitas pakan yang lebih tinggi dibanding hasil budidaya tanpa teknik ini. Pertumbuhan sapi pedaging semasa penggemukan dengan penerapan teknologi ini berdasarkan informasi petani di lapangan telah mengangkat produksi daging rata-rata 1,2 – 2kg/hri/sapi demikian juga kontinyuoitas telur bebek yang diaplikasi. Kajian lebih lanjut terhadap teknologi baru ini dilakukan di LIPPI. Tahap aplikasi teknologi Bio Perforasi untuk usaha Budidaya peternakan pada dasarnya meliputi 3 bagian yaitu: (1) Sanitasi Kandang; (2) Aplikasi pada Pakan; (3) Aplikasi pada penanganan limbah dan pencegahan hama dan penyakit. Secara garis besar sebagai berikut: 1. Sanitasi kandang Disamping sanitasi yang telah biasadilakukan untuk mengkondisikan kandangdengan cara ini disamping kandang menjadi tidak berbau karena H2S, amonia ethylene/methana yang menggangu lingkungan,juga jauh menekan pathogen penyebab hama/penyakit seperti pada kuku dan kulit. Caranya sebagai berikut: 1. Buatlah fermentasi seperti petunjuk dengan konsentrasi Bio P2000Z: Air = 1 : 50 selama 48jam dengan penambahan Gula/Tetes 1 liter(atau kg) dan Urea 1 Kg 2. Ambil 1,5-3 liter hasil perbanyakan tersebut dan tambahkan air 10-15 liter air sebagai larutan siap semprot. 3. Semprotkan merata pada kotoran ternak yang ada baik dilantai maupun di permukaan dinding kandang secara merata. 4. Waktu aplikasi sebaiknya sore hari dan diulangi rutin 3 hari sekali (untuk pertama kali lakukan selama 3-5 hari berturut-turut). 2. Aplikasi Pada Pakan Ternak Semua pakan yang berasal dari bahan organik pada dasarnya dapat difermentasikan dengan Bio P2000Z seperti formulasi pakanyang berasal dari dedak dan limbah hasil pertanian termasuk di dalamnya: Batang kedelai kering, batang jagung, jerami kering dan hijauan lain termasuk rumput her mada. Rumput/hijauan jika ingin ditingkatkan kandungan nutrisinya,proses pengawetan segar (silase, penapean,dll.) dapat memanfaatkan mikroba Bio P ini untuk meningkatkan kandungan SCP(Single Cell Protein) yang diperlukan sebagai protein alternatif bagi usaha peternakan. Untuk lebih jelasnya teknik aplikasi untuk pakan ternak dapat dibagi sebagai berikut: (a) Proses budidaya dan menjelang panen; (b) Proses pengawetan bahan hijauan; (c) Proses aplikasi pada limbah pertanian kering dan; (d) Aplikasi pada pakan formulasi dan (e) Pada minuman ternak. a. Pada Budidaya Hijauan Ternak Pada budidaya rumput ternak teknik budidaya sama saja dengan yang umum, hanya padafase 3 hari setelah pemupukan dasar perlu di aplikasi dengan Bio P2000Z untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Demikian juga seminggu setelah pemotongan, ratoon perlu di semprot. Pada saat 3 hari menjelang pemotogan di lahan rumput perlu disemprot dengan mikroba ini dengan dosis 2 liter/ha(atau 400 liter hasil fermentasi) agar kandungan nutrisi saat pemotongan optimal. Jerami baiknya jangan dibakar,solusi nya: 1. ditumpuk dilahan campur bekatul, garam, urea sedikit dan bekatul, siram BIOP2000Z fermentasi tutup terpal maka jadilah pakan sapi.

Page 41: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

2. Kalo jeraminya kering ditambah bungkil ampas tahu, bekatul dan tepung ikan, sedikit ferresoil, urea dan gula lalu difermentasi BIOP2000Z tutup terpal sampai rapuh lalu digiling bisa untuk formulasi pakan ikan gurami, emas, nila, lele dll. 3. Jerami ditumpuk dilahan campur lapisan dedak kotoran ternak dan arang sekam tambah sedikit urea lalu disiram BIOP2000Z yang difermentasi tengah tumpukan diberikan aerasi (bambu berlubang) tutup karung goni basah agar selalu lembab setelah 3-5 minggu jadilah kompos bokashi ber mutu tinggi... Bagaimana lebih bernilai tambah TINGGI kan????... b. Proses pengawetan Hijauan Hijauanyang dapat digunakan selain rumput budidaya adalah rumput alami,kacang-kacangan, rumput hermada dan pakan alami lain sesuai ternak yang akan digemukkan. Setelah rumput/Hijauan dipotong, maka dilakukan pencacahan dipotong-potong 3 – 7 cm dan dilayukan kemudian disemprot dengan hasil fermentasi Bio P 2000 Z 7 – 20 liter per ton sebelum diberikan langsung pada ternak. Untuk pembuatan SILASE proses diatas dilanjutkan dengan tahapan pembuatan silase standar (dalam bak fermentasi dan berlapis-lapis), hanya pada saat pencampuran/pelapisan dengan bahan kandungan protein tinggi seperti dedak dan bahan lain agar hasilnya optimal dilakukan pembasahan/pelembaban setiap ton bahan dengan Bio P 2000 Z murni 100 ml dalam larutan air 10 liter yang diberi dengan urea 100 – 200 gram dan molase/gula 200-300 ml dan garam dapur 1sendok makan. Selanjutnya ditutup rapat (kedap udara) dan dipadatkan untuk proses fermentasi an aerobik/semi aerobik. Sebaiknya dibuat ditempat galian dalam tanah yang lembab/ dingin agar suhu tidak cepat berubah-ubah. Setelah penyimpanan dilakukan beberapa bulan sebelum diberikan langsung pada ternak sebaiknya dikering aginkan dulu untuk menghilangkan bau dan gas yang dapat mengganggu selera ternak. Disamping dapat diberikan dalam hijauan segar awetan pakan ini dapat dikeringkan dan dipadatkan dalam bentuk ball-ball padatan pakan sebagai pakan awetan kering fermentasi. c. Proses aplikasi pada limbah pertanian pakan kering Limbah pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealia pada dasarnya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kecepatan proses degradasi oleh fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan untuk menjadi bahan pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang kandungan lignin dan selulosa rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi membutuhkan waktu fermentasi 7– 10 hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami membutuhkan waktu 21 – 40 hari agar proses perubahan bahan dapat berlangsung sempurna. Untuk membantu proses peruraian selulosa dan lignin dapat dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik. Cara pembuatan pakan ternak dengan limbah kering hasil pertanian sebagai berikut: Limbah pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu dengan menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton bahan kering gunakan 10-50 liter hasil fermentasi Bio P2000Z (1 : 100) tambahkan 20-30 liter air bersih dan tetes 0,5-1,5 liter (atau gula merah) dan urea 0.25kg- 0.75 kg serta tablet vit B komplek = 5-10 butir dan larutkan merata. Semprotkan dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 – 50 kg per satu ton bahan kering. Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap hari diaduk-aduk dan dijaga kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air. Lakukan hal ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi terjadi merata sampai suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu. Untuk penyimpanan dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup dikering anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet. d. Aplikasi pada pakan formulasi. Pakan-pakan formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan (termasuk tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut). Pakan yang berasal dari tanaman seperti tepung bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah pertanian seperti kedelai dan jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi. Pada pakan formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan Bio P 2000 Z dapat dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan pada ternak (1 – 8 jam fermentasi).

Page 42: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

Caranya adalah sebagai berikut: Saat pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan memperlama pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada ternak. Pada pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio P 2000 Z perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan.Setelah pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di giling cetak dalam bentuk alet-palet. Diamkan 1-8 jam sebelum diberikan. Dosis yang digunakan adalah: 100-200mili liter Bio P yang difermentasikan, hasil fermentasi diberikan 1-5 kwintal pakan. Untuk pakan-pakan yang harus di rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat finishing/forming (dimixing saat pembentukan pakan). Pemberian pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus danbasah dapat digunakan langsung dengan mencampurkannya dengan dosis yang sama di atas. Treatment ini disamping untuk menekan kecepatan pembusukan di luar dan bau busuk juga meingkatkan kandungan gizi pakan dan memudahkan membantu padasaat pencernaan. Kandungan Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein 10,6 %, Lemak 2,8 %, Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8 %. Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % – 250% sehingga ideal untuk serat dan peningkatan protein pakan. Jika membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan bahan baku di atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat batang kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan sebagai komponen formulasi sebagai berikut: Jagung 30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 – 20 %; Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang kedelai (fer) 15 –30 %; Tepung ikan/laut 5 % dan Feed Suplement 0,5 % – 1 %. e. Aplikasi pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT). Cara ini sering dipakai pada peternak unggas seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk meningkatkan produktivitas. Disamping untuk menjaga kesehatan ternak, penggunaan pada minuman akan membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan menekan hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan makanan yang berubah-ubah. Pemberian dosis murni Bio P 2000 Z tanpa fermentasi adalah 1 – 2 ml per liter air minum. Sedangkan dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 – 100 ml per liter air mimum ternak hasil fermentasi Bio P2000Z (1:100 = 1 liter Bio P 2000 Z dalam 100liter air). f. Pembuatan pupuk Organik kotoran ternak 1. Buat perbandingan 1:1 (kotoran ayam/pupuk kandang dengan air dan diaduk); tambahkan 15% air perasan bekatul, dan 0,6% Mineral N,P,K + 0,6% gula tebu dan 0,5% Bio P2000Z dari jumlah perbandingan di atas. 2. Fermentasikan selama 7-18hari hingga bau asli kotoran hilang, selanjutnya gunakan air saringannya untuk campuran penyemprotan/penyiraman tanaman dengan pengenceran air 10-20 kali, diaplikasikan bersama dengan hasil fermentasi Bio P 2000 Z untuk menyuburkan tanaman. Sisa kotoran/Ampas, sangat baik untuk pupuk tanaman agar tanaman cepat berbuah dan menyuburkan tanah. LampiranTeknologi Fermentasi : I. CARA PEMBUATAN FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk. TANAMAN : Bio P 2000 Z 1 liter 1 hand Sprayer air (15 liter) 3 – 5 sendok makan gula + 75 –150 ml 3 – 5 sendok makan urea / terasi Bio P 2000 Z + Air 200 liter + Gula tebu 1 kg + Urea 0,7 – 1,5 kg Diingkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.

Page 43: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

APLIKASI : · Penyemprotan BIOP2000Z dilakukan pada kondisi tanah lembab (kebasahan) dan sinar matahari tidak terik. · Jika tanah terlalu kering maka aplikasi Bio P dilakukan dengan cara penyiraman di sekitar perakaran tanaman utama (atau pada lubang tanam). · Sangat baik setelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupuk kandang). - BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagiantanaman secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda. - BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama pestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida. - BIO P 2000 Zdapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Seprint atau Super Flora,floran dll, yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman II. CARA FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk TERNAK : Bio P 2000 Z 1 liter Air (air kelapa)100 - 200liter Gula tebu/tetes 1- 2kg Urea 0,4 – 1 kg Diinkubasi selama 12- 48 jam di dalam drum plastik tertutup diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh. APLIKASI: - BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman/bahan pakan hijauan/limbah kering hasil pertanian secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda. - BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan probiotik lain sesuai petunjuk;tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama bahan kimia, pestisida alkali dan pH sangat masam, fungisida dan bakterisida. - BIO P 2000 Z dapat diaplikasikan dengan obat/jamuorganic dari tanaman bersama air minum ternak. - Untuk menghindari perubahan selera makan dan gangg. variasi bahan makanan yang dapat mengganggu pertumbuhan ternak sebaiknya pemberian dilakukan secara rutin dan tepat SYARAT FERMENTASI: - Alat seperti pengaduk dan wadah (drum, plastik gentong dll) harus bersih dan bahan-bahan dari kayu yang bersih. Sebaiknya dihindari pemakaian bahan darilogam. Bahan baku seperti air sebaiknya air yang bersih (syarat minimal air pertanian) - Tempat fermentasi ditempat yang teduh atau di dalam tanah atau terlindung dari cahaya/sinar matahari langsung di dalam wadah yangtertutup rapat. - Pencampuran bahan seperti gula, urea dilarutkan dahulu dalam air yang akan diberibiang Bio P 2000 Z baru dilarutkan biangke dalamnya dan diaduk rata dengan alat pengaduk yang bersih. CIRI FISIK FERMENTASI BERHASIL/NORMAL: - Timbul gas dan wadah menggelembung dan menjadi berkeringat; Timbul bau harum (aromatis) kemasaman; warna larutan keruh; jikadigoncang/diaduk/dituang timbul gelembung gas kecil-kecil dari larutan; rasa larutan agak sepet masam; terdapatlapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah fermentasi. CIRI FISIK FERMENTASI YANG GAGAL : - Warna larutan tidak berubah (tetap jernih); Tidak berbau. - Jika bau menjadi busuk, berarti banyak mikroba yang mati karena: kelamaan fermentasi (> 6 hari); dicampur langsung dengan bahan pupuk beracun atau dengan fungisida atau bakterisida atau pestisida lain; atau air yang digunakan beracun tinggi; atau wadah fermentasi tercemar bahan-bahan anti fermentasi seperti oli tinggi, zat kimia anti bakteri atau jamur. *) Teknologi Unggulan Nasional berdasarkankeputusan DPR-RI dan telah di patenkan secara Internasional **) Inventer/Penemu Teknologi Bio Perforasi; Ali Zum Muhzar

Page 44: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

PEMBUATAN KOMPOS SEMPURNA TEKNOLOGI BIO P2000Z Kompos adalah pupuk organik yang penting dalam budidaya pertanian terutama di lahan kering, berpasir, pegunungan yang mudah loloskan air dan lahan marginal. Banyak bukti bahwa budidaya pertanian yang menggunakan kompos BIO P2000Z hasilnya meningkat dan berkesinambungan (lestari) dibanding yang tanpa kompos dan dari segi ekonomi pemakaian kompos dapat menghemat pemakai pupuk buatan. Oleh karena itu kompos sangat diperlukan untuk mendukung produksi pertanian organic yang lestari. Jika dikelola dengan baik usaha produksi kompos dapat berprospek sebagai usaha yang menguntungkan untuk menambah pendapatan keluarga. Kompos berasal dari pembusukan bahan organik seperti daun-daunan, rumput- rumputan, jerami, hijauan serasah, sampah organik kota dan kotoran ternak dan berbagai campurannya. Pada prinsipnya pembuatan kompos sangatlah mudah. Secara alami bahan di atas akan membusuk bila ditimbun begitu saja. Namun perlu waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 3 bulan s/d 1 tahun. Sebagai pengganti dan pelengkap pupuk pertanian, kompos harus ada dan tersedia dalam waktu cepat seiring dengan pengolahan tanahnya. Masalahnya sekarang adalah bagaimana mempercepat proses pengomposan sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Penggunaan Bioteknologi modern dengan menggunakan jasa agen mikroba Bio P2000Z merupakan harapan besar untuk mempercepat proses dekomposisi dengan kualitas hasil yang lebih baik, sehingga dapat menjamin kesuburan tanah secara lestari.Akhir pengomposan akan meningkatkan ketersediaan N menjadi 10 kali lipat, P menjadi 15 kali lipat dan K menjadi 20 kali lipat. Mikroba unggul berguna di dalamnya (dari kultur Bio P2000Z) lebih lengkap dibanding kultur lain umumnya sehingga sangat menunjang terbentuknya hara alami secara lengkap dan berimbang khususnya mikro nutrient, senyawa Bio aktif (enzim, hormon, vitamin, ZPT, dll.), senyawa intermediate (asam organic, asam humat, folat, sakarida dll) yang menunjang pertumbuhan dan kesehatan tanaman serta mikro-biota tanah yang menjadikan tanah lebih hidup (produktif) dan subur. Mengingat penyediaan bahan baku kompos tidaklah sulit (kotoran ternak, jerami, legume (kacang-kacangan) dan gulma serta seresah dedaunan yang telah tersedia dan melimpah di sekitar permukiman), diharapkan petani dapat membuatnya sendiri. Pada jenis tanah dan tanaman tertentu, kompos sangat diperlukan untuk menunjang budidaya tanaman pokok, seperti pada penanganan lahan kritis, konservasi dan reclamasi lahan.

CARA PEMBUATAN KOMPOS SEMPURNA TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Peralatan : 1.Cangkul 2.Sabit/parang 3.Kayu papan/alas (Jawa, “Dugel”) 4.Plastik Hitam/Karung Goni 5.Ember Plastik Bahan : a. Bio P2000Z b. Jerami/sampah/dedaunan c. Dedak/Kotoran ternak d. Sekam/abu e. Gula Pasir dan urea, TSP/KCl, dll. f. Air (secukupnya) Garis besar bahan utama dengan proporsi bahan sebagai berikut : Jerami,dll/organik Kotoran Ternak : Dedak : Sekam : Gula : Bio P2000Z : Air Jumlah : + 200 kg secukupnya : 5 kg : 200 kg : 2 ons : 200 ml : 20 litr/secukupnya NB: (Perbandingan jumlah / volume ini disesuaikan dengan kompos yang akan dibuat; dan kompos dapat diperkaya dengan nutrisi lain untuk tujuan budidaya tanaman tertentu khusus secara sinergi dengan mikroba Bio P2000Z) a. Larutkan Mikroba Bio P2000Z 100 - 200 ml dan gula 10 - 15 sendok serta 10 - 15 sendok urea ke dalam 10 - 20 liter air (lebih baik diamkan/ Fermentasikan dulu 1 – 2 malam).

Page 45: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

b. Jerami (rumput,daun-daun) dicacah ukuran lebih kecil (panjang 2 – 5 cm), sekam dan dedak dicampur secara merata dan lebih baik kalau ada kotoran ternak sapi atau unggas campurlah abu. Untuk memudahkan kerja dapat disusun berlapis- lapis dan tiap lapis dapat ditambahkan TSP/SP-36 dan KCl jika kompos akan langsung sebagai media tanam sekaligus sebagai pupuk nya. c. Siramkan larutan starter di atas secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %, Bila bahan masih kering tambahkan air secukupnya (Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila adonan dilepaskan maka adonan akan megar). d. Adonan digundukan di atas tanah yang tinggi atau alas papan dengan ketinggian 15 - 20 cm kemudian ditutup dengan karung goni/plastik selama 3 - 4 hari. e. Pertahankan suhu dalam timbunan tidak lebih dari 40 C jika suhu lebih dari 50 C dengan cara: bukalah karung penutup, dan gundukan dibalik-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Catatan : Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan kerja mikroba terhambat, untuk itu lakukan pengadukan sehari dua kali (6-24 jam sekali). f. Pada proses dan kondisi yang benar (terkontrol), setelah 4 hari Kompos Bio P2000Z telah selesai fermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic; cirinya warna coklat dan lebih lunak, serta tidak panas. Penggunaan kompos ini yang ideal untuk hortikultura adalah 6 – 10 ton per hektar atau digunakan dengan cara spot (sekitar lobang tanam saja), sehingga lebih hemat. Soal harga pun, bisa diadu. Harga seliter pupuk Bio P2000Z dipasaran hanya Rp 175.000-200.000,-. Padahal, isinya setara dengan 200 kg urea (seharga Rp 900.000,-), 50 kg fosfat(Rp 200.000,-), dan setara 40 kg pupuk KCL (Rp.90.000,-). Jika merasa kemahalan, pupuk ini bisa diencerkan lagi dengan cara fermentasi selama 48 jam (dengan menambah 1 kg gula/air kelapa, 1 kg urea (bisa digantikan dengan urine), dan 20 liter air). hasil fermentasi tersebut bisa diencerkan menjadi 200 liter pupuk cair. Jadi, harganya memurah menjadi sekitar Rp. 1000/liter. Bila air fermentasi diganti air kelapa tua yang terbuang dipasar terkumpul 1500 liter, harganya lebih murah lagi misal harga biop2000z pangan + phosmit original 300rb / 1500liter = Rp.200,-/liter. Untuk areal yang luas bisa diperbanyak air fermentasi dengan dosis 1Liter BIOP2000Z : 1Liter Phosmit : 200Liter air biasa tuk 1ha, 300-400Liter air bekas rebusan kedelai pabrik Tempe tuk 1,5-2ha, Urin ternak 1000 Liter tuk 5ha, Air kelapa tua 1500Liter tuk 7,5ha. atau buat konsetrat dengan Air kelapa tua 100-150 Liter, tiap 1-2liter hasil fermentasi campur 13liter air biasa tuk 1tangki semprot. Pupuk Biop2000Z telah diujicoba pada berbagai macam tanaman produksi dan lahan pertanian dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, termasuk pada lahan gambut. Sebagai contoh bukti hasil pemakaian pupuk BioP2000Z, jumlah panen kedelai, yang semula 1,2 ton per ha menjadi 4,5 ton per ha dalam enam kali pemupukan dengan jeda 1 – 2 minggu. Untuk mendapatkan kedelai tingkat raksasa seperti pada gambar, tanaman perlu dipupuk dua kali seminggu. Tiap ada tunas baru, semprotlah daun, batang, dan tanahnya dengan pupuk ini. Pupuk Bio P200Z tercipta dari rasa prihatin melihat kondisi ekonomi petani. Akibat revolusi hijau, produksi pertanian digenjot menggunakan pupuk kimia. Pada awal panen hasilnya memang memuaskan, tetapi untuk selanjutnya petani malah merugi. Setiap musim tanam, petani harus punya modal untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida. Ketika panen, belum tentu petani bisa langsung tersenyum bahagia meraup untung dan menutup utang modalnya. Soalnya, harga jual hasil panen masih bias digoyang untuk menguntungkan pihak tertentu. Petani akan lebih merana lagi jika tanamannya ludes diserang hama. Jika kondisi seperti itu berlangsung terus-menerus, petani bisa makin jatuh melarat dan kemudian menggantung paculnya, ini sangat berbahaya, Indonesia bisa krisis pangan seperti langkanya kedelai dipasaran. Salah satu kunci penyebab kemelaratan petani adalah karena ketergantungan petani dengan pupuk buatan.Takaran penggunaan pupuk buatan ini untuk satu satuan luas perlu terus meningkat. Dari segi biaya, ini tentu menambah ongkos produksi yang memberatkan petani. Pemakaian urea yang berlangsung terus-menerus dan bertahun-tahun jugamembuat tanah menjadi seperti plastik. Akibatnya, tanah tidak bisa bernapas danair pun tidak bisa meresap. Ini baru dampak dari urea. Belum lagi akibat pupuk lain seperti TSP dan fosfat yang membuat tanah menjadi asam. Kalau sudah begitu, akar tanaman sulit berkembang dan hidup. Padahal sesungguhnya tanaman bisa subur secara alami tanpa diberi pupuk kimia buatan !!!

Page 46: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BIO P2000Z (MIKROBA GOOGLE) Awas Tiruan !!! Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!! Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". Jangan tertipu dengan produk BIOP2000Z PALSU !!! !!! selain foto dan website dibawah ini : Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh distributor / agen . Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia. Stok Terbatas!!!

konsultasi dan order pabrik langsung. Hub. Bimanuar email : [email protected] ( sms only ) 085378877277 / 02123650877 / 085891939377 / 08999396920 Artikel biop2000z ; https://www.scribd.com/biop2000z/documents www.facebook.com/bop2000z , http://www.kompasiana.com/biop2000z-mikrobagoogle , http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com , http://biop2000z-pabrik.blogspot.com , http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com , http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com/ www.tokopedia.com/biop2000z http://biop2000z-mikrobagoogle.produkdalamnegeri.com Cara fermentasi biop2000z untuk tanaman, ternak, ikan https://www.youtube.com/watch?v=bHh3pO3-6MI Dokumen biop2000z klik : https://www.scribd.com/biop2000z/documents DOWNLOAD FILE Artikel+Brosur+PERIJINAN BIOP2000Z klik: https://www.facebook.com/groups/173851086038054/files/ Cara pemakaian youtobe klik: http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp%3Bnoredirect=1 Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI : 1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M 2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y 3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJOjt7t9A https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1401031380134657.1073741833.1375007859403676&type=3 Perbedaan pupuk kimia vs Bio P2000Z klik: http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU&amp%3Bfeature=relmfu

Page 47: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA PADI SAWAH 11 - 16 Ton / ha FASE PENERAPAN TEKNOLOGI MIKROBA GOOGLE

Umur HST

TK/ HOK

KEGIATAN KETERANGAN

Pemilihan lokasi - Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300 m dpl, pH= 5,5 – 7, temperatur 25 - 30°C, air tersedia (± 1,4 l/detik/ha), irigasi dan drainase baik

-30 1 Paket Pengolahan tanah I - Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm. Kondisi tanah harus macak-macak.

- 25

2 HOK

Pembibitan/ Penyemaian (25 – 30 kg/ha)

- Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk sebar benih. - Sebar benih secara merata (benih yang disebar sudah diperam ± 48 jam dan sudah berkecambah)

- Sebelum disebar bedengan, dipupuk dengan Ferre Soil 20 gram/m2; SP-36 sebanyak 10 gr/m2

atau ½ genggam /m2 , Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2 genggam/ m2) - Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali - Waspada dengan hama tikus, beri perangkap/ racun, 15 hari setelah sebar. - Tutup petak persemaian dengan plastik.

-4 13 HOK Pengolahan Tanah II - Tanah dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga terbentuk tanah olah yang berlumpur - Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan kemasaman tanah.

-1 13 HOK Pencabutan bibit (bibit muda terbaik)

- Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus), lalu diikat sesuai kondisi (ex: segenggam) tinggi bibit ± 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam.

0 60 HOK PENANAMAN - Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak tanam (co: 25 x 25-30 cm); atau pakai jajar legowo - Tanam bibit (2 – 3 tanaman/lubang), 0 – 3 hari kondisi sawah tidak diairi. - Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan.

5 - 7 5 HOK Penyulaman - Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal stl 1 - 2 minggu tanam

4 - 14 - Pengairan - Selama 10 hari diberi pengairan setinggi 7 – 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik.

15 1 HOK

1 HOK

Aplikasi pupuk dasar 1 + Ferre soil 100 kg Aplikasi Bio P 1 dan HPT

- Dosis pupuk Urea 45 – 135 kg (20% yang digunakan), P2O5 = 45 kg (100 %), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40 kg), SP – 36 = 40 kg. KCl= 30 Kg/ha, Ferre Soil 100 kg.

- Dosis 0,5 - 1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama.

15 – 29 - Penggenangan - Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3 – 5 cm. Jika tinggi air > 5 cm dapat menghambat perkembangan anakan (masa kritis I)

30 15 HOK Penyiangan I - Siangi gulma pada lahan secara bersih

31 2 HOK Pemupukan Susul I + Ferre S0il 100 Kg

- Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg; Ferre Soil 100 Kg - Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak–macak (pertahankan selama 5 hari).

32 1HOK Aplikasi Bio P 2 + HPT - Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek.

35 - 50 - Pengairan - Selama ± 14 hari sawah digenangi ± 7 cm, terus meningkat sampai10 cm. 45 1 HOK Aplikasi Bio P3 + HPT - Dosis Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast 50 10 HOK Penyiangan II - Penyiangan gulma sampai bersih

51 2 HOK Pemupukan Susulan II - Dosis = Urea = 100 - 130 kg/ha, TSP= 20 kg dan KCl= 20-30 Kg furadan 10 kg/ha (disebar) - Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari).

55 1 HOK Aplikasi Bio P 4 + HPT - Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai penanggulangan HPT scr terpadu.

56 - Pengairan - Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan.

- Semprotkan fungisida saat malai mulai berisi. 65 1 HOK Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT - Dosis Bio P 2000 Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari berikutnya, Waspadai serangan tikus. 90 - Persiapan Panen - Sebelum panen sawah dikeringkan.

100 Panen

- Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar – benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing). Ciri-ciri 33 – 36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umunya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun bendera sudah menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan.

- Kadar air gabah berkisar 22 – 24 % - Warna gabah kuning cerah (berisi beras) - Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan)

Keterangan : - Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk peningkatan produksi Padi berkisar 2 – 4 liter per ha Ferre Soil 200-300 kg/ha tergantung tanah - Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya (pola tanam legowo). - Teknologi cara Mikroba Google signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendemen (lebih berbobot) yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain. - Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst). untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8 mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi. - UNTUK MENGHASILKAN PADI ORGANIK 100% pupuk kimia harus diganti FERRE SOIL 600 - 800 kg/ha yang diaplikasi 200 - 300 kg/ha umur 15 -21 HST dan 400 kg umur 30 -35 HST serta aplikasi Bio P 2000Z + Phosmit umur, 15, 32, 45, 55, 65 HST dan bisa dicampur pestisida untuk menghemat biaya aplikasi. - HST : Hari Setelah Tanam. TK / HOK : Tenaga Kerja / Hari Orang Kerja. HPT ; Hama Penyakit Tanaman.

Page 48: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

CARA BUDIDAYA BERBAGAI TANAMAN KOMERSIAL

TANAMAN KEDELAI DAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur/ HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-4/-7

-3

0-1

5-6

6-15

12-13 14 15

23

27-29

30

42

43

50-55

60

72-76

74 90

Borong

1

11

4

1

10 10 1

1

10 8

1

4

1

1

1

1 25

Pengolahan tanah Aplikasi BIO P 2000 Z (Formula tanah) Penanaman (sesuai varietas dipilih) Penyulaman dan pemurnian CVL (cemaran var. lain) Pengendalian HPT (1) Penyiangan /pendangiran I Pemupukan I Aplikasi BIO P2000Z (a) (formula tanaman) Pengendalian HPT (2) Aplikasi BIO P2000Z (b) (formula tanaman) Pengendalian HPT (3) Pendangiran II Pemupukan II Aplikasi Bio P2000Z (c) Pengendalian HPT (4) Pemurnian (bunga lain) Pemupukan III (Penyeimbang) Aplikasi BIO P2000Z (d) Pengendalian HPT (5) Aplikasi BIO P2000Z (e) Pengendalian HPT (6) Aplikasi BIO P2000Z (f) Pengendalian HPT (7) (Panen) Pengendalian HPT Panen dan Pembijian

- Manual/Mekanisasi, bedengan Lebar 2,5-3 m, tinggi bedengan= 20 - 25 cm, panjang menyesuaikan. - Dosis Bio P 2000 Z = 1 – 1,5 liter / ha - Jarak tanam 40 x 30 cm, 40x20 cm; 30x30 cm; 30x25 cm; Seed Treatment dgn Rhizo Plus &Furadan/ Regent/Marshal. - Dengan Benih atau dengan cabutan tanaman seumur. - HPT : lalat bibit, ulat daun, trips, lanas jamur - Pengendalian : Decis 25 EC, Curacron 500 EC, Dursban 20 EC, Buldog dll; Anvil atau Dithane M-45 dll. - penggemburan dan membumbun batang - 30 % dosis setempat (mis: N:P:K = 20kg :30kg: 12,5kg). - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 - 1 liter / ha - Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk (racun kontak) - Dosis Bio P2000Z= 0,5 -1 liter /ha, - bersama pengendalianhama - Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk (racun kontak) - Penggemburan dan membumbun batang - Dosis 50 % dosis setempat ( N:P:K = 30kg : 50kg : 30kg) - Dosis Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan menjelang bunga) - Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga dan polong - Pengendalian:Atabron,Matador,Larvin,Curacron,Sex pheromon dll. - 20 % dosis ( N:P:K=15kg :20kg :7,5kg); penyempurnaan pada tanaman yang ketinggalan tumbuh - Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan menjelang bunga) - Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga dan polong - Pengendalian: Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon (6-8 perangkap per ha) - Dosis Bio P2000Z = 0,5 – 1 liter /ha,bersamaan dengan pengendalian hama - Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 – 1 liter / ha. masa pengisian buah. - Hama: Ulat grayak, penggerek bunga dan polong, penghisap polong; (Insektisida : Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon (6-8 perangkap per ha)) - Untuk kedelai Var. Genjah, perlu penggeringan yang baik dgn cara brangkasan, cara manual/ mesin mekanis. - HPT : Hama pengisap dan penggerek polong, tikus - Insektisida: Dursban, Larvin, Bio pestisida,dll. - Varietas Slamet, Willis, dll; perlu selektif dan keseragaman

Aplikasi Bio P 2000 Z sebaiknya dilakukan secara rutin tiap 5 – 10 hari sekali atau bersama pestisida non fungisida/ bakterisida; Penggunaan pestisida dilakukan jika serangan melampaui ambang ekonomi.

BUDIDAYA PADI SAWAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-30

1 Paket

Pemilihan lokasi Pengolahan tanah I

- Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300m dpl, pH= 5,5 – 7, temperatur 25 - 30°C, air tersedia (± 1,4 l/detik/ha), irigasi dan drainase baik - Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30– 40 cm. Kondisi tanah harus

Page 49: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

- 25 -4 -1 0 5-7 4 – 14 15 - 15 – 29 30 31 32 35-50 45 50 51 55 56 65 90 100

2 HOK 13 HOK 13 HOK 60 HOK 5 HOK - 1 HOK 1 HOK - 15 HOK 2 HOK 1HOK - 1HOK 10HOK 2 HOK 1 HOK - 1 HOK - -

Pembibitan/Penyemaian Pengolahan Tanah II Pencabutan bibit (bibit muda terbaik) Penanaman Penyulaman Pengairan Aplikasi pupuk dasar Aplikasi Bio P 1 dan HPT Penggenangan Penyiangan I Pemupukan Susul Aplikasi Bio P 2 + HPT Pengairan Aplikasi Bio P3 + HPT Penyiangan II Pemupukan Susulan II (disebar) Aplikasi Bio P 4 + HPT Pengairan Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT Persiapan Panen Panen

macak-macak. - Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk sebar benih. - Sebar benih secara merata (benih yang disebar sudah diperam ±48jam dan sudah berkecambah) - Sebelum disebar bedengan,dipupuk dengan SP-36 sebanyak 10 gr/m2 atau ½ genggam /m2 - Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2 genggam/ m2) - Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali - Waspada dengan hama tikus,beri perangkap/racun,15hari setelah sebar. - Tutup petak persemaian dengan plastik. - Tanah dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga terbentuk tanah olah yang berlumpur - Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan kemasaman tanah. - Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus), lalu diikat sesuai kondisi (ex: segenggam) tinggi bibit ± 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam. - Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak tanam (co: 25 x 25-30 cm) - Tanam bibit (2–3 tanaman/lubang), 0– 3 hari kondisi sawah tidak diairi. - Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan. - Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal - Selama 10hari diberi pengairan setinggi 7– 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik. - Dosis pupuk Urea 45-135 kg (20% yang digunakan),P2O5= 45kg(100%), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40kg),SP-36= 40 kg. KCl= 30Kg/ha - Dosis 0,5-1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama. - Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3–5 cm. Jika tinggi air > 5cm dapat menghambat perkembangan anakan (masa kritis I) - Siangi gulma pada lahan secara bersih - Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg - Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak–macak (pertahankan selama 5 hari). - Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek. - Selama ± 14 hari sawah digenangi ±7 cm, terus meningkat sampai 10cm. - Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast - Penyiangan gulma sampai bersih - Dosis = Urea = 100 - 130 kg/ha, TSP= 20 kg dan KCl= 20-30 Kg furadan 10 kg/ha - Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari). - Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai penanggulangan HPT secara terpadu. - Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan. - Semprotkan fungisida saat malai mulai berisi. - Dosis Bio P2000Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari berikutnya, Waspadai serangan tikus. - Sebelum panen 7-10hari sawah dikeringkan. - Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar-benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing). Ciri-ciri 33-36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umumnya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun bendera sudah menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan. - Kadar air gabah berkisar 22 – 24 % - Warna gabah kuning cerah (berisi beras) - Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan)

Keterangan :

Page 50: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

- Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk Padi berkisar 2 – 4 liter per ha tergantung tanah - Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya. - Teknologi Bio P 2000 Z signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendement yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain. - Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8 mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi.

BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur/ HST

Kegiatan Keterangan

-7

-2 0

7-10 10 -14

14 17 23 28

30 35 40 45

55

70

80-105

Pengolahan lahan Pemberian pupuk kandang Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Pemberian pupuk dasar Normal keb. Pupuk Standar Urea = 300-400 kg/ha TSP = 100 kg/ha KCl = 50 kg/ha Penyulaman Aplikasi Bio P (1) dan PHPT Penyiangan & pembumbunan Penjarangan tanaman Aplikasi Bio P (2) dan PHPT Pemupukan susulan pertama Dan Penyemprotan Bio P (3) Aplikasi Bio P (4) dan PHPT Pemupukan susulan kedua Penyiangan & pembumbunan Aplikasi Bio P + PHPT Aplikasi BIOP + PHPT Aplikasi BIOP + PHPT PANEN dengan PENINGKATAN PRODUKSI RATA-RATA 8 – 11,5 ton/ha Potensi : 13-18 ton/ha

- Tanah dicangkul/dibajak sedalam 15-20 cm, digaru agar tanah menjadi rata. Kemudian dibuat barisan tanaman selebar 60 cm. - Dosis 5 - 10 ton (sebaiknya pupuk kandang ayam) - Dengan cara disemprot kombinasi ppk kandang jika ada, dosis 1,5 l/Ha - Jarak tanam 100x40-50cm,(berumur dalam), 75 x 20- 50 cm, (berumur sedang), 50 x 20-25cm,(berumur genjah). Benih direndam dulu dengan Redomil 5 gr/kg benih - Jumlah pemupukan yang diberikan urea 1/3dosis, SP-36 dan KCl semuanya dicampur. Total pemupukan untuk jagung Dosis Urea= 300kg, SP-36 = 100kg, KCl = 50kg (hybrida); Urea=250kg, SP-36=75-100kg, KCl = 50kg (non hybrida). - Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh - Pemberian pada pucuk tumbuh dosis rendah (0.5 l/ha). Waspadai serangan lalat pucuk, belalang, dan ulat - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung - Caranya dengan memotong batang tanaman dengan gunting/pisau tajam - Semprot BioP2000Z ke seluruh tanaman (Waspada penyakit bulai). - Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida 2/3 dosis - Semprot di semua bagian, Waspada serangan penyakit bulai - Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida tidak diberikan - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung, Penyemprotan utamakan sekitar akar dan pucuk tanaman. - Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung - Waspada ulat tongkol (penyemprotan dosis rendah utamakan sekitar tongkol). - Pada perakaran dan tongkol, Waspada ulat rendah (jika perlu) tongkol. - Jangan sampai telat panen, karena akan dengan mempengaruhi kualitas dan harga. Ciri-ciri : biji jagung sudah tampak keras, bernas dan mengkilap. Batang, daun dan kelobot buah berubah warna menjadi kuning

Catatan : Pada pemakaian Bio P 2000 Z secara tepat dan berulang dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia 30 – 50 %. Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk jagung berkisar 3 – 5 liter/ha sesuai kesuburan tanah dan rutinitas aplikasi.

Page 51: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA JAGUNG MANIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur HST

Kegiatan Keterangan Ketinggian lokasi 300-1500 m dpl.

-21 -7

-3 0-1

7 10 13 15 20 21 30 35 36 40 45

55

70

Pengolahan lahan Pembuatan bedengan Pemberian pupuk kandang Aplikasi Bio P pada tanah Penanaman Pemberian pupuk dasar Penyulaman Aplikasi furadan Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan & pembumbunan Pemupukan susulan pertama Aplikasi Bio P, PHPT , Pemberian MgSO4 Penyiangan dan pembumbunan Pemupukan susulan kedua Aplikasi Bio P, PHPT dan Pemberian MgSO4 Perompesan baby corn Aplikasi Bio P, PHPT dan MgSO4 Aplikasi Bio P dan PHPT Panen

-Tanah dicangkul + pengapuran jika perlu - L = 60-70 cm, jarak antar bedeng + 30 cm - Dosis pupuk kandang + 20 ton / Ha - Dosis 1 liter / Ha - Jarak tanam 100 x 25 cm atau 70x20 cm, diisi 2 biji/lubang. Benih diperlakukan fungisida untuk mencegah bulai, - Dosis Urea=100kg,SP36=330kg KCl=160kg,pemberian di tugal - Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh - Pemberian pada pucuk - Waspada serangan lalat pucuk, belalang, ulat. - idem - Pemberian ZA dosis 120 kg/Ha - Waspada serangan penyakit bulai - Sesuai dengan kondisi gulma - idem - Pemberian ZA dosis 100 kg/Ha - Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung - Perompesan baby corn pada buah kedua - Waspada ulat tongkol - Penyiraman 3 hari sekali - Jangan sampai telat panen, karena akan mempengaruhi kualitas dan harga

BUDIDAYA KACANG TANAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-15 -8

-3

-2 0–1

7-8 15 16

25 35

45 55 80

27 8

2

1 10

3 6 1

1 4

9 1 40

Pengolahan lahan Pembuatan bedengan Pemberian ppk kandang Pemupukan dasar Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman Penyulaman Penyiangan dan pembumbunan Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan & pembumbunan Aplikasi Bio P dan PHPT PANEN

- Lahan diolah dgn kedalaman 20-30 cm - Ukuran bedengan l = 2 - 3 m, p = sesuaikan panjang lahan, - Ppk kandang = 5 ton/ha, lakukan pengapuran jk perlu - Dosis dari Urea = 25 kg, SP-36 = 60 kg, KCl = 30 kg /ha, ppk disebar secara merata. - (dilakukan pada tanah yang lembab atau setelah diairi/dileb) - Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30 cm; ditugal 3 -5cm, 2 -3 biji per lubang, kemudian ditutup tanah - Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak tumbuh - Dilakukan pada saat fase berbunga - Waspada thd serangan wereng kcg tanah, ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun - Waspadai pemakan daun - Tabur pupuk NPK atau 30 kg urea, 40 kg pemupukanTSP, 20kg KCl dan penyemprotan BioP - Diusahakan agar akar jangan sampai putus - Jika terserang jamur pada daun semprot fungisida - Ciri-ciri : kulit polong mengeras dengan alur terlihat jelas,isi polong sudah bernas dan bagian ujung polong jika ditekan mudah pecah, jika panen telat biji kacang bisa tumbuh di dalam

Page 52: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA KACANG HIJAU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-3

0-1

7-8 15 16

25 35

40 65-75

10

3

15

3 5 1

1 5

2 40/15

Pengolahan tanah dan Pembedengan (konservasi) Pemupukan dasar dan Bio P Penanaman Penyulaman Penyiangan dan Pembumbunan Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P, pemupukan susulan dan penyiangan Aplikasi Bio P dan PHPT PANEN Panen dilakukan 2 – 4 kali

- Idem diatas dan dengan minimum tillage - Dosis dari Urea = 20 kg, SP-36 = 60 kg, KCl= 30 kg /ha, ppk disebar scr merata, diaduk dan dapat + ppk kandang. - Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30cm; ditugal 3 -5 cm, 2-3 biji per lubang, kemudian ditutup tanah renggang - Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak tumbuh - Dilakukan dengan cara mencabut/mendangir. - Waspada thd serangan wereng kcg tanah, ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun - Waspadai pemakan daun - Tugal/tabur jika tanah lembab pupuk NPK atau 30 kg urea, 40 kg TSP dan 20 kg KCl dan diikuti penyemprotan BioP2000Z pada daun dan pendangiran/penyiangan - Waspadai ulat polong dan kepik/penghisap - Ciri-ciri : kulit polong kering, isi polong sudah bernas dan bagian ujung polong jika ditekan mudah pecah

BUDIDAYA CABE FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-30

-27 -25

-20 -15

-10

-7 -5

1 6 - 10

10

11 – 20 14 21 22 30 40 42 45 46 50

10 – 15

6 10

2

5 10

2 6

5 10

5 10 6 5 10 6 5 6 6 5 5 5 6 5 15

Persiapan Penebaran benih Pengolahan Tanah I : Aplikasi Bio P dan PHPT Pengolahan Tanah II : a. Pembuatan bedengan jadi b. Pemupukan dasar Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P untuk tanah Pemasangan mulsa Pembuatan lubang tanam dan pola tanam Penanaman bibit tanaman Penyulaman Pemasangan ajir PHPT dan aplikasi Bio P Perempelan Penyiangan PHPT dan aplikasi Bio P Pemasangan sex pheromone PHPT dan aplikasi Bio P PHPT dan aplikasi Bio P Pemupukan susulan Perempelan daun tua Pemasangan sex pheromone

- Membuat persemaian : tanah + ppk kandang diayak, untuk polybag perbandingan 2 : 1, ukuran polybag 8 x 10 cm 2 - Mengisi polybag dengan tanah : Ppk Kandang : Furadan: NPK halus - 1 polybag = 1 biji, sebelum ditebar benih direndam 24 - 48 jam - a) Penggemburan tanah - b) Pembuatan bedengn kasar&pengapuran Dosis kapur1,5-2ton/ha - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio Puntuk bibit - Meratakan tanah, dan penyemputnaan bedengan serta paritt. - P= 10 -12 m, l = 1,1 - 1,2 m, t = 30 - 50cm jarak bedengan 60-70cm - Pupuk kandang ayam dosis 15 - 20 ton/ha. - Pupuk anorganik : Urea 200 kg/ha, ZA 600 kg/ha, SP-36 400kg/ha, KCl 350 kg/ha, Borat 15 kg/ha, KNO3 - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P 2000 Z untuk bibit - Sebelum pemasangan mulsa plastik - Caranya : menutupi bedeng, dijepit dengan belahan bambu. - Jarak alur 50-70 cm, jarak tanm dlm alur 40-60cm, pola segitiga. - Diameter lubang tanam 8 - 10 cm, kedalaman kira - kira 8 - 10 cm - Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jum daun 4 -5 helai daun - Dilakukan sama seperti saat penanaman bibit - P =125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm - Sebaiknya di lakukan pula aplikasi lewat penyiraman - Pembuangan tunas baru dan bunga pertama - Sekaligus cek pertumbuhan dan pemeriksaan hama dan penyakit - Penyemprotan Fungisida - Untuk lalat buah dapat menggunakan ue/petrogenol - Penyemprotan Insektisida waspadai layu bakteri dan jamur - Menjaga dan memacu pembungaan yang maksimal dan seragam - Pupuk NPK cair (Perbandingan NPK berbeda + ppk mikro) - Agar fotosintesis efektif dan mengurangi kelembaban - Untuk mengatasi busuk buah oleh lalat buah - Penyemprotan Insektisida dan waspadai pula serangan layu - Caranya dengan melarutkan dalam air (+pupuk NPK Hydro)

Page 53: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

60 65 80

5 6

PHPT dan aplikasi Bio P+ Pemupukan buah (NPK cair) Panen I PHPT dan aplikasi Bio P Pengendalian HPT

- Interval panen 3 - 5 hri sekali - Dilakukan rutin tiap 5 – 7 hari sekali ataurutin setelah petik - Waspadai antrak, layu jamur, lalat buah dan grayak.

Catatan : Penggunaan Bio P 2000 Z antara 6 sampai 12 liter perhektar sampai panen selesai, Semakin sering disemprotkan hasil terus meningkat sampai tanaman berumur 6 – 8 bulan, tergantung air.

BUDIDAYA PAPRIKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

Kegiatan Keterangan

-30

-25 -21

-10 -7

0-1 3 7 10 14 15 16 20 22 27 35 40 45 55

Pengolahan lahan Penyemaian Pembuatan bedengan kasar, Pengapuran, Pemberian pupuk kandang Aplikasi Bio P pada tanah Pembuatan bedengan, Pemberian pupuk dasar Penanaman Pemasangan ajir Penyulaman Pengikatan pada ajir Aplikasi Bio P I dan PHPT Perempelan Penyiangan Aplikasi Bio P II dan PHPT Perempelan buah I Aplikasi Bio P III dan PHPT Aplikasi Bio P lV dan PHPT Pemupukan susulan Aplikasi Bio P V dan PHPT Panen

- Ketinggian tempat 1000-1500 m dpl. Temperatur 15-200C - Tanah: pupuk kandang (2 : 1) diayak + furadan+ 100-250gr, SP-36 0,2-0,5kg - 1 polibag : 1 benih - Lebar bedengan 1,2 - 1,6 meter - Dosis kapur 1,5 - 2 ton/ha - Pupuk kandang dosis 20 ton/ha - Dosis 1 liter / Ha - Buat bedengan jadi dan pemasangan mulsa - Pupuk anorganik : Urea 120 kg/ha SP-36 250 kg/ha, KCl 90 kg/ha, Borat 15kg/ha, KNO3 - Diameter lubang tanam 7-10 cm, jarak tanam 45 x 60 cm - Sesegera mungkin - Tanaman yang mati sesegera disulam - Ikat tanaman dengan membentuk angka 8 - Waspada serangan tungau dan thrips - Perempelan pada tunas-tunas yang tumbuh pada cabang utama - Lakukan penyiangan pada lubang tanam atau pada bedengan bedengan - Waspada serangan layu fusarium dan thrips - Jika ada - Waspada serangan lalat buah - Waspada serangan virus, eradikasi tanaman yang terserang - NPK cair dan mikro - Pengendalian HPT secara bijaksana - Buah sudah matang maksimal berwarna hijau atau merah - Interval panen 3-5 hari sekali

BUDIDAYA TOMAT FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

TK / HOK

Kegiatan Keterangan

-30

-27 -25

-20 -15

-10

-7

10-15 6 10 10 2 5 10 2 6 5

Persiapan: -Membuat persemaian -Mengisi polybag Penebaran benih Perawatan bibit Pengolahan Tanah I : Aplikasi Bio P dan PHT Pengolahan Tanah II : a.Pembuatan bedengan jadi b.Pemupukan dasar Aplikasi Bio P dan PHT Aplikasi Bio P untuk tanah Pemasangan Mulsa

- Tanah + ppk kandang diayak perbandingan 2:1, ukuran polybag 8 x 10cm2, Dengan tanah: Ppk Kandang: Furadan (75gram) : NPK halus - 1 polybag = 1 bj, sebelum ditebar benih direndam 24-48 jam - Previcur N setiap minggu - a) Penggemburan tanah - b) Pembuatan bdgn kasar&pengapuran. Dosis kapur1,5-2ton/ha - Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P utk bibit - p =10-12m, l =1,1-1,2 m, t =30-50cm, jarak antar bdgn 30-50cm - Pupuk kandang dosis 15 - 20 ton/ha. Pupuk anorganik : Urea 125 kg/ha, ZA 250 kg/ha, SP-36 300kg/ha, KCl 200kg/ha, Borat 15kg/ha, KNO3+ Furadan 30 kg -ldem -ldem - Jarak antar alur 50 - 70 cm, jarak antar dan pola tanam tanaman dalam alur 40 - 60 cm, pola tanam segitiga.

Page 54: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-5

1 6 - 10

7

11 - 20 14 21 22 30 35 40 42 45 46 50

60 65 80

10 10 5 10 6 5 10 6 5 5 6 5 5 5 6 5 15 5 6

Pembuatan lubang tanam dan pola tanam Penanaman bibit tanaman Penyulaman Pemasangan ajir PHT dan aplikasi Bio P Perempelan Penyiangan I PHT dan aplikasi Bio P Pemasangan sex pheromone PHT dan aplikasi BioP Perempelan buah pertama PHT dan aplikasi Bio P Pemupukan susulan Perempelan daun tua Pemasangan sex pheromon PHT dan aplikasi Bio P Pemupukan buah (NPK cair) Panen I PHT dan aplikasi Bio P Pengendalian HPT

- Diameter lubang tanam 8-10 cm, kedalaman kira - kira 8 -10cm - Jelas, Lakukan dengan bibit seumur pada sore hari - Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jumlah daun 4 - 5helai daun - P=125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm. Jarak 10 cm dari tanaman - idem - Pembuangan tunas-tunas baru, pembuangan bunga pertama - Jelas - Jelas, lakukan bersama dalam 1tangki - Jika ada - Jelas - Untuk menghambat perkembangan hama - Penyemprotan Insektisida - Perbandingan NPK berbeda + ppk mikro (pupuk NPK cair) - Daun yang berada dibawah mulai kuning/ hijau tua - Jika ada, untuk pengendalian ulat grayak / ulat tetara - Penyemprotan Insektisida - idem - Interval panen 3 - 5 hri sekali - idem - idem

BUDIDAYA BAWANG MERAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur HST

Kegiatan Keterangan

-30 -15

-7

0-1

10 15 16 21 29 30 31 40

50 60

75-80

Pengolahan tanah Pembuatan bedengan pemberian pupuk kandang Pemupukan dasar Aplikasi Bio P ke tanah Penanaman Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan & pembumbunan Pemupukan susulan I Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan Pemupukan susulan II Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Panen

- Bila perlu menggunakan herbisida untuk persiapan - Penggemburan lahan (pengolahan intensif) - l = 1,2 m, t = + 30 cm, jarak antar bedeng= 40cm untuk menghindari tanah becek atau tergenang. - Dosis 10 - 20 ton/ha, pengapuran, jika perlu - SP-36 = 150 kg/ha (atau tambah sedikit ZA dan KCl) - Dosis Bio P2000Z 1 - 1,5 l/ha. Kondisi tanah harus lembab - Jarak tanam 15 x 15 cm, bibit bermutu dan harus seragam. - Kebutuhan benih + 800- 1000 kg/ha,penyiraman pagi - sore - Cegah Serangan penyakit cendawan - Idem - ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl = 50 kg/ha - Waspada terhadap serangan embun tepung - Lakukan pencabutan rumput dan gulma. - ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl = 50 kg/ha - Serangan ulat spodoptera & thrips - Pengairan intensif (3 hari sekali) ; 31-40 hst , sedangkan 41-60HST pengairan 10 hari sekali - Waspada terhadap serangan embun tepung, thrips, ulat, mati pucuk, bercak ungu - ldem - ldem - ldem

Catatan : Lakukan penyiraman dengan air bersih (tidak berpenyakit) jika terjadi kehujanan karena umumnya hujan membawa berbagai jenis spora jamur yang dapat mematikan dan menganggu kesehatan tanaman. Kebutuhan pupuk: - Bio P 2000 Z: 3 – 5 liter /ha;- Urea : 150 – 200 Kg - ZA: 300 – 500 Kg - TSP: 100 – 200 Kg - KCl : 100 Kg Urea, TSP, KCl dapat diganti dengan menggunakan pupuk majemuk NPK Hydro atau pupuk NPK organic majemuk Ferre Soil.

Page 55: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA KUBIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30-25 -23 -15 -3 0-1 5 14 15 16 23 30 34 35 37 45 52 60

- Pembukaan dan olah lahan - Persiapan penyemaian - Pembuatan bedengan kasar - Pengapuran & pemberian pupuk kandang - Aplikasi Bio P 2000 Z untuk tanah - Penanaman dan pemberian pupuk dasar Penyulaman Pupuk susulan I - Penyiangan & pembumbunan - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Penyiangan dan pembumbunan - Pemupukan susulan - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT - Panen

- Menggunakan herbisida jika perlu. Lahan dibajak dan digaru - Membuat petakan (bedeng dgn ukuran 1 x 3 m, setinggi 30 cm - Mencampur ppk kandang+furadan (Dosis furadan 250-500gram), biarkan selama 3 - 4 hari lagi - Mengalirkan air ke parit sampai petakan basah, semprot dengan Bio P2000Z - Taburkan benih secara merata dan tutup dgn tanah halus setebal 1cm, keb. Benih = 100 - 200 gr/ha - Memberi naungan dengan plastik UV atau dgn pisang setinggi 1,25m dibagian barat dan 2 m di bagian timur - Siram persemaian pagi sore - Siram dengan larutan previcure N, 1 minggu sekali dan disemprot dengan insektisida (3 hari sebelum dipindah tanam) atau buat campuran tanah:ppk kandang (2:1), SP-36 0,5 kg + Furadan 50-100gr, 1 polybag = 1 benih - Buat bedengan dgn ukuran 1 m, taburkan kapur scr merata. - Taburkan ppk kandang scr merata lalu tutup dgn tutup lapisan tanah, dosis ppk kandang15 - 20 ton/ha - Idem - Umur bibit kubis 3 - 4 minggu (t bibit 10-15cm), jarak tanam 60 x 60 atau 50 x 60 cm, utk ppk dasar 5 gr SP-36 + 5 gr KCl per tanaman dengan cara ditugalkan, penanaman pada pagi atau sore hari.Pengairan dilakukan setiap hari. - Waspadai nematoda dan ulat tanah. - Dosis dari Urea 100 kg/ha atau + 1,5 gr/tanaman - Siangi tanaman dari gulma - Monitoring thd hama dan penyakit terutama pada hama ulat daun, ulat grayak, ulat tanah, dll - Untuk PHPT dapat dilakukan secara manual, jika diperlukan dapat menggunakan pestisida - Konsentrasikan pada pucuk daan titik tumbuh apical - Dilakukan sesuai alur tanam - Dosis urea 100 kg/Ha - Waspada terhadap serangan penyakit busuk lunak, busuk hitam, hama ulat jantung kubis. - Aplikasi Bio P lewat akar (disiram) - ldem - Panen kubis tergantung varietas (60-90 hari). Ciri-cirinya : kubis sdh besar, keras & massif

BUDIDAYA OKRA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 30 - 15 - 14

Pengolahan tanah I - Penggemburan tanah - Pembuatan bedengan kasar - Pengapuran Pengolahan Tanah II - Pembuatan bedengan jadi - Pemberian pupuk kandang - Pemberian pupuk organik Persemaian : - Pengayakan media - Pengisian polybag

- Tanah dicangkul dan dibajak - Lebar = 100 – 200 cm, t = 20 cm, dalam parit = 20 cm - Pengapuran dilakukan jika perlu, untuk menaikkan pH - Bedengan halus dan rapi - Dosis pupuk kandang 15-20 ton / Ha - Dosis Urea = 30 kg, SP-36 = 200 kg, KCl = 30 kg. - Pengayakan tanah : pupuk kandang (2 : 1) + Furadan - 1 polybag = 1-2 biji

Page 56: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-7 0 1-7 7 14 15 22 30 45 50 60-70

- Penanaman benih - Perawatan bibit - Aplikasi Bio P ke tanah - Penanaman - Penyulaman - Aplikasi Bio P + PHPT - Penyiangan, pembumbunan & pemupukan susulan - Aplikasi Bio P + PHPT - Aplikasi Bio P + PHPT - Penyiangan, pembumbunan - Pemupukan susulan - Aplikasi Bio P + PHPT - Penyiangan, pembumbunan - Pemupukan susulan - Aplikasi Bio P + PHPT - Pemangkasan - Aplikasi Bio P + PHPT - Panen

- Benih direndam selama 24 jam, kemudian ditanam - Setiap hari bibit disiram, penyemprotan aplikasi Bio P seminggu sekali, dosis 0,5 liter / Ha - Dosis 1 liter / Ha - Jarak tanam 40 x 60 cm, 40 x 40 cm, 40 x 50 cm, 40 x 70 cm. Penanaman dilakukan sore hari dengan diberikan furadan dengan dosis 15-20 kg / Ha - Terhadap tanaman yang mati - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pembersihan gulma dilanjutkan dengan pemupukan susulan dosis urea = 25 kg / Ha, KCl = 25 kg / Ha - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pembersihan gulma - Dosis urea = 25 kg / Ha, KCl = 25 kg / Ha - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,Sevin, Antracol - Pembersihan gulma - Dosis urea = 20 kg / Ha, KCl = 20 kg / Ha - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Pemangkasan daun dilakukan sebanyak 3-5 helai daun - Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis, Sevin, Antracol - Panen tanaman okra tergantung permintaan, jika untuk konsumsi okra dapat dipanen dengan ukuran 7-10 cm. Jika untuk benih, ditunggu buah sampai tua. Interval panen 2 hari sekali

Keterangan : Okra dapat bertahan hingga umur 6 bulan asalkan pemupukan susulan dilakukan secara intens, serta aplikasi Bio P 2000 Z secara berkelanjutan/rutin.

BUDIDAYA SELADA & SAWI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-21 -20 -10 -3 0-1 7 14 15 16 21 28 30 40-45 55 - 60

Pengolahan lahan Penyemaian - Pembuatan bedengan - Pemberian pupuk kandang Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman pupuk Susulan Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan Aplikasi Bio P dan PHPT Panen

- Temperatur 15-200C. Tanah dibajak atau dicangkul - Membuat bedeng semai dgn L = 1-1,2 m. Campur tanah dgn pupuk kandang (1:1). Kebutuhan benih + 200 gr. Pemberian furadan 250-500 gr dan previcure N, penyiraman pagi / sore sesuai kondisi, - Buat bedengan L = 1-1,2 m, jarak antar bedengan 20 cm - Dosis pupuk kandang 10 ton/Ha - Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak tanam 20 X 25cm, penyiraman setiap hari - Sulam tanaman yg mati sesegera mungkin - Pemberian pupuk Urea = 220 kg/ha,SP-36 = 220 kg/ha, KCl = 160 kg/ha - Waspada thd serangan kutu daun dan penyakit busuk akar - Menyiangi sesegera mungkin - Sesuaikan kondisi serangan - Dilakukan pada kondisi tanah lembab - Tergantung varietas tanaman

BUDIDAYA TANAMAN SAWI -21 -18 0-1 12-14 9 - 18 15 18

Pengolahan lahan Penyemaian Penanaman pupuk Susulan Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan Panen

- Idem di atas - Persemaian 15 – 20 hari gr. - Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak tanam 20 X 15-25 cm, penyiraman tiap hari - Idem di atas - Lakukan setiap 3 hari sekali - Menyiangi sesegera mungkin - tergantung varietas tanaman

Page 57: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA WORTEL FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-25 -7 -3 0 15 20 25 30 31 35 40 45 60 80

Pengolahan lahan Pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian pupuk kandang. - Aplikasi Bio P tanah - Pemberian pupuk dasar Penanaman - Aplikasi Bio P (1) - Pengendalian HPT. Penyiangan (1) - Aplikasi Bio P (2) - Pengendalian HPT. Penjarangan Pupuk susulan - Aplikasi Bio P (3) - Pengendalian HPT Penyiangan (2) - Aplikasi Bio p (4) - Pengendalian HPT. - Aplikasi Bio P (5) - Pengendalian HPT Panen

- Pilih lokasi yang tepat :ketinggian tempat 500-1200 dpl, pH =5,5-6,5 - Lahan dibajak dan digaru dengan.kedalaman 40 cm.suhu =20-30’C - Jika pH rendah naikan dengan dolomit, taburkan pupuk kandang 15ton/ha, buat bedengan: L=1,5-2 M, t=30cm, P= sesuai keadaan lahan. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - Dosis: SP-36 = 100kg/ha, KCL= 25 kg/ha taburkan ke dalam bedengan secara merata pada kondisi tanah lembab dan aduk. - Buat alur/garitan dengan jarak antar garitan 20 cm, tebar benih secara merata atau kalau bisa atur benih dengan jarak 5 - 10 cm. - Kebutuhan benih sekitar 1-1,5 kg/ha. - Aplikasikan Bio P secara benar dan tepat (via. akar dan daun) - Jika perlu aplikasikan pestisida bersama biop (kecuali fungisida) - Segera siangi bila pertumbuhan gulma sangat pesat. - Aplikasikan Bio P lewat akar atau lewat daun, Dosis = 1 liter /ha. - Hati-hati dengan penyakit layu Fusarium & hama ulat. - Lakukan penjarangan tanaman (seleksi tanaman terbaik) hingga berjarak antara 5-10 cm agar pertumbuhan umbi bisa besar. - Pupuk tanaman dengan dosis: ZA =150kg/ha, KCL=75kg/ha. - Saat pertumbuhan vegetatif aktif aplikasikan Bio P lewat daun. - Pengendalian HPT disesuaikan dengan keadaan di lapangan. - Jika dipandang perlu lakukan penyiangan, hati-hati akarnya putus. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - Kendalikan HPT secara terpadu, jika perlu aplikasikan pestisida. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar. - pengendalian HPT disesuaikan dengan keadaan lapangan. - Umur panen tergantung varietas masing- masing. - Lakukan pemanenan secara hati-hati agar kualitas umbi baik.

Perhatian : Penggunaan insektisida untuk pengendalian HPT dilakukan secara bijaksana dan dapat diaplikasikan bersamaan dengan aplikasi Bio P (kecuali Fungisida).

BUDIDAYA KENTANG FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-21 -14 -3 0-1 15 20 21 30 33 35 40 50 60 70 80 90

Pengolahan Lahan Pembuatan guludan Pemberian ppk kandang Aplikasi Bio P utk tanah - Pemupukan dasar - Penanaman Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan & Pembumbunan Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Penyiangan & Pembumbunan Pemupukan susulan Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT Pengendalian HPT Panen

- Ketinggian lokasi 500-3000mdpl, temp.15 -250C, curah hujan 200-300 mm/bln - Tanah dibajak dan digaru (kedalaman 20 - 30 cm) - L = 60 - 70cm, p = sesuai ukuran lahan - Pupuk kandang dosis 20 ton/ha, dan pengapuran jika perlu - Idem - Dosis Urea = 225 kg, SP-36 = 300 kg, KCl = 100 kg, ZA = 150 kg - Kebutuhan bibit 1 - 1,2 ton/ha, ukuran umbi 30-45 gram / umbi, jarak tanam 30 x 70cm - Waspada serangan layu fusarium,layu bakteri, tungau, thrips - Sesegera mungkin - Idem - Idem - Idem - Idem - Dosis dari Urea 55 - 200 kg/ha, KCl = 50 kg/ha, - Idem; Waspadai serangan hama - Idem - Idem - Idem - Idem - Ciri - ciri : daun telah menguning dan kering, panen jangan melukai umbi

Page 58: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA ANGGREK FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-4 -2 0 7 7 -12

- Pencarian lokasi - Persiapan Media Tumbuh - Perlakuan Media sebelum diisi kedalam sarana dipecah - Aplikasi Bio P untuk media tumbuh Penanaman Anggrek Epifit - Untuk Anggrek yang ditempelkan - Untuk Anggrek yang ditanam di Pot - Anggrek Tanah - Pemupukan - Aplikasi Bio P utk tanaman - Pengendalian HPT - Penyiraman Pemeliharaan dengan diatas tanaman

- Anggrek membutuhkan cahaya 15 - 30 % cahaya matahari penuh, suhu min 150C dan maks. 26 - 300C, - Panjang hari penyinaran kira - kira 8 - 10 jam, - Anggrek - anggrek yang tidak tahan cahaya matahari langsung perlu peneduh, spt : paranet, para-para bambu, seng plastik, pohon peneduh - Untuk Anggrek Epifit : Yang dapat digunakan sebagai media adalah sebagai berikut : arang,pakis, sabut kelapa dan batu bata. - Untuk Anggrek tanah medianya adalah tanah/serbuk gergaji, gambut/kompos daun lamtoro,ppk kandang, pasir halus dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1, diisi ke dalam pot atau pada tanah antara 2 genting atau bak-bak kayu - Untuk Pakis direndam dalam air, kemudian - pecahkan, baru direndam dalam larutan pupuk NPK sebanyak 1gr/l - Untuk seedling, media tumbuh sebaiknya yang lebih halus, pakis dipotong-potong kecil lalu disterilkan,caranya dengan mengukusnya - Untuk arang dapat direndam dulu dalam larutan pupuk NPK 1 gram/l - Untuk sabut kelapa, bagian kulit luarnya dipotong- potong dan diletakan berdiri, sehingga seratnya sejajar dengan tinggi pot, kemudian direndam dalam larutan fungisida dan pupuk - Disemprotkan dengan dosis 0,5 - 1 l/ha - Batang anggrek cukup diikat pada cabang kayu atau blok pakis dengan tali rafia, tali ijuk, atau dengan potongan kawat tembaga. - Anggrek monopodial dapat ditempelkan di tengah-tengah pot, akar diatur sebaik-baiknya. Batang anggrek diikatkan pada penopang. - Anggrek sympodial, bagian yang masih tumbuh diletakkan ke arah tengah pot supaya pertumbuhan baru tidak keluar dari pot - Pot lebih baik digantungkan agar aliran udara dan air lebih lancer - Anggrek tanah yang monopodial ditempatkan di tengah- tengah bak, lalu diberi bambu sebagai penopang, anggrek kemidian diikatkan dengan tali raffia - Lebih efektif menggunakan pupuk daun, awal pertumbuhan vegetatif memerlukan pupuk yang kadar N-nya tinggi, seperti Vitabloom 30-10-10 atau pupuk majemuk NPK dilarutkan 1 g/l - Disemprotkan, dengan dosis 0,5 - 1 l/Ha - Waspada pada serangan hama kutu, keong, semut, belalang,Thrips, Red spider, Kumbang, ulat - Waspada pada penyakit cendawan, bakteri / virus. Pestisida yang digunakan diazinon, kelthane, dithane, baycor, benlate dll. - Tergantung dari jenis tanaman, ukuran tanaman, jenis media, jenis pot, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin. Air yang berlebihan akan merugikan anggrek karena cocok untuk pertumbuhan cendawan dan bakteri, gunakan nozzle untuk penyiraman tanaman. - Untuk anggrek-anggrek monopodial yang tidak mempunyai simpanan air dan makanan, disemprot 2-3 kali sehari dlm keadaan kering - Untuk media yang bisa menahan air lebih lama cukup1 - 2 hari sekali. -Apabila tanaman telah muncul 3 - 4 buah anakan maka menggunakan pupuk yang kadar P-nya lebih tinggi, contoh Vitabloom 5 - 50 – 17 - Apabila setelah tanaman berbunga maka untuk kesinambungan bunga dan kesehatan tanaman, pupuk yg harus diberikan adalah pupuk yang seimbang N, P, K seperti Hyponex 20-20-20

Page 59: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA KRISAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30 -16 -15 -3 -1 0 7 10 12 15 20 30 35 40 45 46 60 80 90 100

Pemilihan lokasi Pengolahan tanah I Pembibitan Pengolahan tanah II Pemberian pupuk dasar Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman 5hr- 3bln Penyinaran lampu TL Aplikasi Bio P I + PHPT Perompesan Penyiangan I Aplikasi Bio P II + PHPT Pupuk susulan I Aplikasi Bio P III + PHPT Penyiangan II Pupuk susulan II Aplikasi Bio P IV + PHPT Pupuk susulan III Aplikasi Bio P V + PHPT Pupuk susulan IV Panen

- Pilih lokasi : Ketinggian = 700 - 1200 m dpl, suhu = 20 - 260C, topografi datar (untuk rumah plastik), pH = 5,5 - 6,7, sinar matahari > 12 jam/hari - Tanah dibajak dan digaru - Membuat bak pembibitan, L = 80 cm, T = 25 cm. Bak dilubangi untuk drainase. - Isi pasir steril dan disiram dengan Bio P - Tanam pucuk stek yang berdiameter 3-3,5 mm. Jumlah daun = 3 helai, panjang = 5 cm - Batang stek dicelupkan dalam larutan Bio P - Ditanam dengan jarak 3 x 3 cm, kedalaman 1-2 cm - Penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari, lalu di tutup dengan plastic - Pembuatan bedengan L = 1-1,2 m, T = 20- 30 cm. Jarak antar bedengan 30-40 cm - Pemberian dolomit 1-2 ton / Ha - Sebar pupuk kandang, sekam, tanah lapisan atas (2 : 1 : 2) - Dosis ZA 75 gr/m2, SP-36 75 gr/m2, KCl 25 gr/m2 (3 : 3 : 1) - Lakukan dengan penyiraman - Bibit seragam telah berumur 10-14 hari - Menanam bibit dengan jarak 10 x 10 cm atau 20 x 20 cm - Berikan furadan 10 butir / lubang - Tanam satu lubang satu bibit stek - Siram pagi dan sore sesuai dengan kondisi - Sulam tanaman yang mati - Terangi dengan lampu TL selama 4 jam tiap malam dari pukul 21.00 - 01.00 - Aplikasi melalui daun atau melalui akar atau kombinasi - Rompes mata tunas daun (saat tanaman setinggi + 10-15 cm - Penyiangan gulma dilakukan dengan segera - Waspada terhadap hama ; ulat tanah, thrips, kutu putih, dan tungau - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Penyiangan gulma dilakukan sesuai kondisi - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Penanggulangan HPT disesuaikan dengan jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit bercak daun - Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2, KNO3 100 gr/m2 - Penanggulangan HPT disesuaikan dengan jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit bercak daun - Dosis dari Urea 10 gr/m2, ZA 15 gr/m2, KNO3 25 gr/m2, SP-36 10 gr/m2 - Umur panen tergantung varietas - Panen dilakukan saat bunga setengah mekar, dipetik satu potong 60-80 cm - Dilakukan pagi hari, setelah dipetik, dimasukkan ke dalam ember berisi air supaya tetap segar

BUDIDAYA JAHE FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30 -15 (-7)-(-3) 0-1

Pengolahan tanah (Penggemburan lahan) Pembuatan bedengan dan sanitasi lahan. - Pemberian pupuk dasar - Aplikasi Bio P untuk tanah - Pemberian ppk dasar Penanaman

- Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida jika diperlukan, pada lahan yang sangat luas - Lebar bedengan = 60 - 120 cm, t = 25 - 30cm jarak antar bedengan =30cm, panjang bedengan disesuaikan lahan - Pemberian pupuk kandang + pengapuran - Dosis Bio P = 1 - 1,5 l/ha - SP-36 200 kg/ha, KCl = 60 - 100 kg/ha. Pemberian kapur / dolomit = 2 ton/ha,tergantung pH tanah. Ppk kandang, dosis 10 - 20 ton/ha - Bibit ditanam pada lubang alur larikan yang dibuat pada bedengan - Sebelum ditanam bibit direndam dengan larutan abvyaricin 0,1 % selama

Page 60: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

3-7 15 21 - 30 45 60 75 90 92 105 120 125 145 180 210 240

Pemberian mulsa Penyiangan Aplikasi Bio P + PHPT - Penyiangan & pembumbunan - Pemupukan I Aplikasi Bio P + PHPT Aplikasi Bio P + PHPT Pemupukan II Aplikasi Bio P + PHPT Aplikasi Bio P + PHPT Panen Jahe muda Aplikasi Bio P + PHPT Aplikasi Bio P + PHPT PANEN MUDA atau Aplikasi Bio P + PHPT PHPT Panen Jahe Tua

25 menit atau direndam pada air panas 40 0C selama 30 menit (Seed treatment) - Pada waktu tanam kondisi harus lembab (celup bibit yang sehat dalam Bio P 2000 Z hasil fermentasi 5 hari) - Mulsa berasal dari jerami, alang - alang, rumput, pelepah pisang dll, kebutuhan mulsa jerami 10-15 ton/ha - Pembersihan dari gulma - Waspada serangan cendawan - Siangi gulma pengganggu tanaman & bumbun alur tnm - Dosis dari Urea 75 - 100 kg/ha, KCl 60 - 100 kg/ha - Waspadai Serangan cendawan - Serangan cendawan + monitoring HPT - Dosis Urea 75 - 100 kg, KCl 50 kg/ha - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Cara : rimpang disemprot dengan air slang secara hati - hati - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat erangan, monitoring tanaman - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat erangan, monitoring tanaman - Panen muda untuk konsumsi segar/asinan jahe - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman - Ciri - ciri : tanaman layu, batang semu mati, daun menguning, tidak ada pertumbuhan (dapat untuk benih)

BUDIDAYA SEMANGKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-30 -20 -15 -14 -10 -10-0 -7 -4

Pembukaan lahan Penggemburan lahan Pembuatan bedengan Pengapuran Pemberian pupuk kandang Pemberian pupuk dasar Pembibitan Penyiapan media semai Perlakuan benih (untuk semangka non biji) Perlakuan benih (untuk semangka berbiji) Penanaman benih Perawatan Pembibitan Pengendalian HPT Aplikasi Bio P Penyiraman Aplikasi Bio P untuk tanah Pemasangan mulsa

- Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida jika diperlukan pada lahan yang sangat luas. - Pembajakan, pencangkulan dan penggaruan - p = 12-15 m; l = 85-100 cm; t = 30-50 cm (lebar petakan untuk menjalar 2,15-2,5m, jika tanam sistem hamparan); l parit = 50 cm; dalam = 20-25 cm; jarak antar bedengan = 3-3,5 m - Pengapuran dengan dosis 175-350 kg/Ha. Kemudian tanah diaduk rata dan disiram air - Dosis 4,65 ton/Ha untuk semangka non biji, sedangkan untuk semangka berbiji (penyerbuk) 0,5 ton/Ha - Dosis ZA = 260 kg, urea = 150 kg, SP-36 = 95 kg, KCl = 265 kg, Borat = 6,5 kg dan Furadan = 24 kg - Menggunakan polybag berukuran 8 x 10 cm2, dengan media semai tanah : pupuk kandang (2 : 1), SP-36, Furadan - Benih diamplas 2-3 kali, diretakkan dengan gunting kuku, pencucian guna menghilangkan lendir ,benih dicelupkan selama 5menit dalam larutan fungisida (Previcure N 2ml/l), serta pemerahan benih selama 1-2 hari. - Biji direndam selama 4-6 jam, - Diperam selama 1 hari - Cara : posisi tidur dan ujung calon akar menghadap ke bawah - Penyemprotan Decis, Dithane dan Antracol - Dosis 0,5 liter/Ha - Dilakukan setiap hari - Dosis 1-1,5 liter/Ha - Cara : ujung-ujung mulsa dijepit dengan bamboo

Page 61: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-2 0 0-7 3-7 8 7 – 20 17 21 24 25 – 39 26 27 28 29 – 43 30 33 36 37 41 43 43 – 54 44 52 – 63

Pembuatan lubang tanam Penanaman Penyulaman Pemasangan turus dan para-para Aplikasi Bio P dan PHPT Pemangkasan cabang -Minggu ke 3, bulan ke 2 -Minggu ke 4, bulan ke 2 -Pemangkasan cabang sekunder Mgg ke1,bln ke-3 Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun Pemupukan susulan Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun Penyerbukan buatan Penyiangan gulma Pemupukan susulan Pemasangan sexpheramon Penjarangan buah Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun Pemupukan susulan Pemberian seresah dan alas buah Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun Penyiangan Pemupukan Susulan Pembalikan buah Aplikasi Bio P + PPHT Pupuk daun Panen

- Jarak tanam 65-70 cm, untuk 1 baris tanam. Lebar bedengan 85-90 cm. Jika 2 baris, maka lebar bedengan 110-120 cm, - Jarak tanam 75-80 cm. Pembuatan lubang dengan model zigzag. - Umur bibit 10-14 hari - Dilakukan segera pada tanaman yang mati - Untuk penanaman sistem turus, 2 turus disilangkan di ¾ tinggi turus, kemudian dikaitkan gelagar memanjang. - Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun, penyakit layu fusarium, rebah batang dan layu bakteri - Cabang utama di titik tumbuh dengan gunting yang telah direndam fungisida - Cabang - cabang yang baru tumbuh 20 cm dipangkas, disisakan 2 cabang yang sehat. - Cabang sekunder di bawah daun ke 14 dipangkas dan disisakan 2 cabang yang sehat. - Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun,penyakit layu fusarium, antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman - Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus, antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - Dilakukan pada pagi hari (06.00-10.00). Bunga jantan dikumpulkan dalam 1wadah, bunga betina pada ruas ke 13 dan 20 dipelihara. - Pembersihan dari gulma di sekitar tanam - 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman - Mencegah lalat buah - Maksimal 2 bunga yang dipelihara pada 1cabang induk - Waspada pada hama kutu, tungau,ulat,kumbang daun,serangan virus, antraknosa, kresek, layu bakteri - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - 3 kg NPK + 2 kg KNO3 / 200 cc / tanaman - Buah sebesar kepalan tangan orang dewasa mulai diletakkan di para-para. Jika posisi buah di atas para-para, diletakkan anyaman bambu/besek, kemudian diikatkan pada gelagar sehingga posisinya menggantung - Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus, antraknosa, kresek, dll. - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - Pembersihan dari gulma di sekitar tanam - 3 Kg NPK + 2 kg KNO3/200 l/200 cc/tanaman - 2x seminggu dari berumur 56 - 77 hari - Waspada hama kutu,tungau,ulat,kumbang daun,virus, antraknosa, kresek, dll. - Pupuk multimicro mengandung Kalsium - Umur panen semangka non biji 65 - 85 tergantung faktor ketinggian setempat

BUDIDAYA MELON FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 30 - 15 - 12

Pemilihan lokasi Dekat dengan jalan raya Ketersediaan air Pengolahan lahan Membuat bedengan atau guludan Pemberian pupuk kandang Penyemaian benih

- Ketinggian tempat akan berpengaruh pada rasa melon - < 300 m dpl, ukuran buah besar tetapi kopong, tidak tahan lama & kurang manis, karena umur tanaman lebih singkat shg pembentukan gula belum maks. > 500 mdpl, buah lebih manis tetapi ukuran kecil. Yang ideal pada ketinggian 400mdpl - Ketersediaan air merupakan faktor penting - t = 30 - 50 cm, l = 90 - 120 cm, utk parit 40 - 50 cm, sedangkan panjang bedeng disesuaikan, biasanya 12-15m - Dosis 20 - 24 ton/ha utk ppk kandang, dosis kapur 1,5 ton/ha + pengapuran atau kalmag - Dapat dilakukan di rumah semai, bak semai atau polybag

Page 62: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

- 10 -7 -5 -3 0 1-7 4 5 7 12 13 15 19 20 21 26 27 28 30 33 37 40 45-60

Pengisian polybag Perlakuan benih Penanaman benih di polybag Perawatan bibit Aplikasi Bio P & PHPT Pemupukan Aplikasi Bio P utk tanah Pemasangan mulsa Pembuatan lubang tanam Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P & PHPT Pemupukan Pemasangan turus Pemupukan Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Pupuk multimicro Penyiangan Pemupukan Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Pupuk multimicro Perempelan Pemupukan Pemangkasan Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Penyiangan Pemupukan Aplikasi Bio P Pengendalian HPT Pupuk multimicro Pemupukan Panen

- Tanah ditambah furadan + ppk kandang + NPK - Benih direndam dlm air hangat selama 12 jam kemudian benih ditebar diatas kapas yang telah dibasahi air. Disimpan di oven dgn suhu 300 - 310 C selama 24 jam - Melatih benih beradaptasi terkena cahaya matahari. Setiap pagi hingga pkl 10.00 plastik sungkup dibuka. Pkl 14.00 lakukan penyiraman - Penyiraman setiap hari - Dosis 0,5-1 liter/Ha.Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air - NPK (15 : 15 : 15) 1 kg / 200 L air, tiap tanaman 100 cc - Dosis 1,5 l/ha - Mulsa dijepit dengan bambu pada ujung- ujungnya - Jarak tanam 60 x 60 cm, 60 x 70 cm, dibuat zigzag. - Bibit siap ditanam pada umur 8-10 hst, tanam sore hari - Penyulaman segera pada tanaman yang mati - Dosis 0,5-1 liter/Ha.Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air - NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc - Dipasang 15-20cm dari tepi bedengan,p=200-225cm, l= 3,5-4cm, t = 1-2cm - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - Pembersihan lahan agar bebas gulma - NPK (15: 15 :15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - Tunas yang terbentuk di ketiak daun pada ruas 1-9 dihilangkan, tunas pada ruas ke 10-14 dipertahankan (dari tunas itu akan keluar tunas bunga) - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200L air, tiap tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N - Ujung cabang tempat buah dipelihara, dipangkas menyisakan 1 lembar daun. Ujung tanaman dipangkas, secara keseluruhan 25-30 lembar daun dipelihara. - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - Pembersihan lahan agar bebas gulma - NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 1kg KNO3 - Dosis 0,5-1 liter / Ha. - Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1ml/l air - Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium - NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 2 kg KNO3 - Panen tergantung pada ketinggian lokasi tanam - Dataran rendah,umur 55 hari dapat dipanen, sedang untuk dataran tinggi panen dapat dilakukan pada umur 60-75 hari - Ciri-ciri : buah berjaring, lingkaran rekah seputar tangkai buah, jika varietas kulit kuning dipanen setelah warna merata.

Tambahan (untuk kegiatan penyiraman) : Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3 hari dengan volume 200 cc per tanaman. Jika sumber air mudah tersedia, dilakukan penggenangan dan dilanjutkan dengan penyiraman batang tanaman. Pada minggu ke 3 setelah tanam, pemberian air 5-7 hari sekali untuk merangsang pembungaan. Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3-4 hari sekali. Penyiraman dikurangi menjadi 5-7 hari sekali apabila net mulai terbentuk, bila hujan turun air tidak boleh tergenang di

saluran (kondisi lembab rawan jamur dan cendawan). Setelah net atau jaring terbentuk sempurna, tanaman disiram setiap 3-4 hari sekali.

Page 63: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA NANAS MONOCULTUR FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30 -15

-7 -3 0

15-21 15-21 35-40 60-75

90 120

180

270

275

Pemilihan Lokasi Olah lahan I Pemberian Pupuk Kandang Pemupukan dasar Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman (Populasi = 40.000 – 50.000 tanamn/ha) Penyulaman Penyiangan Pemupukan I + Bio P 2000 Z Penjarangan/Pemeliharaan Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan & Pembumbunan + Penyemprotan Bio P 2000 Z Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z (± 6 bl) Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z (± 9 bl) Persiapan Buah & Pemeliharaan Panen

- Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28°C, rH =70 %, memiliki musim kering yang tegas - Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm (galur bedeng) - Lubang tanam diberi pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, agar gembur - Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit - Dosis per lobang : Urea = 20 gr, SP – 36 = 20 gr, Kies = 10 gr - Aplikasikan dengan semprot/disiram/bersama ppk kandang - Jarak tanam (50 + 75) x 40 cm atau (40 +60) x 40 cm / 40 x 50cm - Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau 20 –30 cm pada tanah kondisi lembab - Sulam tanaman yang mati/busuk/kering - Penyiangan terhadap gulma segera - Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10 kg/ha, K = 30 kg/ha - Usahakan 1 pohon perlubang - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif, dilanjutkan dengan pembumbunan - Pupuk dengan dosis : N = 50- 60 kg/ha, P =20 kg/ha, K = 40kg/ha - Pupuk dengan dosis : N = 50- 80 kg/ha, K = 50 kg/ha dan Aplikasi bio P 2000 Z - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Umur panen tergantung varietas - Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun kelopak tambahan siap mengering, buah menggema jika diketuk, dipegang /pijit mudah rekah, beraroma.

BUDIDAYA NANAS TUMPANG SARI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-30 -15 -7 -3 0 15-21 15-21 35-40 60-75 90 120 180 270 275

Pemilihan Lokasi Olah lahan I Pemberian Pupuk Kandang Pemupukan dasar Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman 25.000 – 31.000 tanaman/ha Penyulaman Penyiangan Pemupukan I + Bio P 2000 Z Penjarangan/Pemeliharaan Penyiangan & Pembumbunan + Penyemprotan Bio P 2000 Z Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z Persiapan Buah & Pemeliharaan Panen

- Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28°C, rH = 70 %, memiliki musim kering tegas - Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm (galur bedeng) - Lubang tanam diberi pupuk kandang 10– 20 ton/ha, agar gembur - Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit - Dosis : Urea = 20 gr, SP – 36 = 20 gr, Kies = 10 gr/pohon - Aplikasikan dengan semprot/disiram/bersama ppk kandang - Jarak tanam (60 + 100) x 40 cm atau (50 + 150) x 40 cm - Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau 20 – 30 cm pada tanah kondisi lembab - Sulam tanaman yang mati/busuk/kering - Penyiangan terhadap gulma segera - Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10 kg/ha, K = 30 kg/ha - Usahakan 1 pohon perlubang - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif, dilanjutkan dengan pembumbunan - Pupuk dengan dosis : N = 45- 50 kg/ha, P =10kg/ha, K =30kg/ha - Pupuk dengan dosis : N = 30- 50 kg/ha, K = 30 kg/ha dan Aplikasi bioP - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Umur panen tergantung varietas - Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun kelopak tambahan siap mengering, buah jika dipegang/pijit mudah rekah, beraroma.

Catatan:Tumpang sari dg jenis kacang-kacangan, bila tumpang sari dg jagung pemupukan nanas menyesuaikan dengan panen jagung (setelah panen jagung).

Page 64: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA NILAM FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30 -25 - 15 -5 -3 0 10 15 30 32 45 60 75 3 bln 5 bln 7-9 bln

Pemilihan lokasi Pengolahan tanah I Pembibitan Pengolahan tanah II Pembuatan lubang tanam Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT Penyiangan dan pembumbunan Pupuk Susulan I Aplikasi Bio P 2 + PHPT Aplikasi Bio P 3 + PHPT Aplikasi Bio P 4 + PHPT Aplikasi Bio P 5 + PHPT Pupuk susulan II Pupuk susulan III Panen

Pilih lokasi: Ketinggian=100-400mdpl,suhu18-270C, pH= 6-7, RH= 60-70% - Tanah dibajak dan digaru - Menanam bibit stek pada persemaian. Stek berasal dari induk berumur 6-12 bln. Media semai, tanah : pasir (2 : 1) + ppk kandang. Siram pagi-sore + larutan Bio P, 1 minggu sekali - Pemberian pupuk kandang 10 - 20 ton/ha - Pembuatan bedengan L= 1,5 m, t=30 cm, jarak antar bedeng = 40-50cm. Jika diperlukan dapat diberikan dolomit - Volume lubang= 15 x 15 x 15cm, jarak tanam 40x40, 40 x 50, 50 x 50 cm - Dosis 1 - 1,5 l/ha, dengan disiramkan - Menanam bibit yang sehat dan seragam - Lakukan penyiraman pagi-sore - Menyulam segera tanaman yang mati - Waspada terhadap ulat tanah, gangsir, belalang, thrips - Setelah gulma dari lingkungan pertanaman dibersihkan segera lakukan pembumbunan - Pupuk Urea, dosis 75kg, ZA 75 kg, SP-36 75kg, KCl 50 kg/ha - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi sesuai yang dianjuran - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar - Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Dosis dari Urea 50 kg, ZA 50 kg, KCl 25 kg/ha - Dosis dari Urea 25 kg, ZA 25 kg, KCl 13 kg/ha - Waktu panen pagi/sore hari. Pada waktu panen batang dipotong 15 cm dari tanah dengan menggunakan sabit. Batang & daunnya disuling. Umur produktif s/d 3 tahun, selanjutnya peremajaan. Panen berikutnya 3-4 bulan sekali. Pd umur 2-4 minggu setelah panen lakukan pemupukan dengan dosis : 75 kg Urea, 75 kg SP- 36,

BUDIDAYA PEPAYA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST Kegiatan Keterangan -30 -15 - 3 0 7 15 4 15 30 31 32

Pemilihan Lokasi Olah lahan I Pemberian Pupuk Kandang Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT Penyulaman Penyiangan Pemupukan I Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan & Pembumbunan

- Ketinggian 0 – 1000 m dpl, suhu 22 – 30 ° C, pH = 6,5 –7,tanah subur - Tanah diolah dengan bajak, kemudian membuat bedengan : L = 2–2,5m, t = 30 – 40 cm, jarak tanam = 2,5 –3 m,membuat lubang tanam 50 x 50 x 40 cm, jarak tanam 2,5 – 3 m - Pemberian pupuk kandang 2 ember / lubang - Jika perlu diberi dolomit, kemudian disiram - Aplikasikan ke lubang tanam dengan cara disiram - Menanam bibit pepaya yang sehat dan seragam - Menyulam tanamn yang mati atau yang pertumbuhannya tidak normal - Waspada terhadap hama tungau, thrips, kutu daun, layufusarium dll - Sulam tanaman yang tidak tumbuh - Penyiangan terhadap gulma segera - Pupuk dengan dosis : ZA = 50 gr/ha, SP-36 = 50 gr/ha, KCl= 25gr/ha - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Setelah penyiangan dilanjutkan dengan pembumbunan

Page 65: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

45 60 61 3 bln 4 bln 5 bln >6 bln >7 bln

Aplikasi Bio P 3 + PHPT Pupuk Susulan 2 Aplikasi Bio P 4 + PHPT Pupuk susulan 3 Pupuk susulan 4 Aplikasi Bio P 5 + PHPT Seleksi Pohon Pupuk susulan 5 Aplikasi Bio P 5 + PHPT Pupuk susulan 6 Panen

- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Pupuk dengan 32 gr NPK (2:24:2)/pohon - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon - Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon - Hama : kutu putih, powder mildew, busuk buah, layu dumping off, Mizas persical, Phitoptora blight - Seleksi saat berbunga (pohon jantan dicabut, pohon betina dipertahankan) - Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon - Hama : kutu putih, powder mildew, busuk buah, layu dumping off, Mizas persical, Phitoptora blight - Pupuk dengan 250 gr NPK (2:24:2)/pohon - Panen buah yang sudah masak

BUDIDAYA TEH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-5-3 bln .- 30 hari -15 - 7 -3 0 7 15 30 31 1 thn 2 thn 3 thn 4 thn 8 thn

Pemilihan lokasi yang tepat Penanaman Tanaman Peneduh Olah lahan Pembuatan lubang tanam Pemberian pupuk dasar Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT Penyiangan Aplikasi Bio P 2 + PHPT Pemupukan Fase I Aplikasi Bio P 3 + PHPT Pupuk Susulan Fase 2 Aplikasi Bio P 4 + PHPT Pemangkasan (p. bentuk) Pupuk susulan Fase 3 Aplikasi Bio P 5 + PHPT Pupuk susulan Fase 5 Pemangkasan Keprasan Panen Aplikasi Bio P rutin 3:1 Pemangkasan Produksi 1

Ketinggian lokasi 700-1800 m dpl, pH = 5-6, suhu 14 - 25°C - Tanam tanaman peneduh, contoh : Sengon, dengan jarak 10m x 10 m atau 4 x 4 m - Tanah diolah dengan bajak, kemdian membuat teras dan sengkedan utk topografi miring Ukuran lubang tanam 30 x 30 x 30 cm, jarak tanam 1 x 1 x 1 m - Dosis : Urea = 10 gr, SP – 36 = 7 gr, KCl = 4 gr per lubang,tutup dengan tanah + pupuk kandang ( 10 –20 ton/ha) kemudian beri 100gr belerang/lubang - Aplikasikan Bio P dengan cara disiram, dosis 1 – 1,5 l/ha - Menanam bibit yang berasal dari stek (bibit yang seragam) - Menyulam tanaman yg mati atau pertumbuhannya tidak normal - Waspada hama tungau, ulat tanah, dll; dosis 0,5-1 l t/Ha - Penyiangan terhadap gulma segera dan setelah selesai selanjutnya segera aplikasi Bio P 2000 Z. - Aplikasi Bio P daun, sebaiknya aplikasi berikutnya 1 –2 bulansekali. Waspada terhadap hamaulat penggulung pucuk, ulat kantong, ulat jengkal, kepik, tungau,busuk leher akar. - Dosis : Urea = 20 gr, SP – 36 = 5 gr, KCl = 5 gr per pohon, aplikasikan 3 bln sekali - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana, aplikasikan 1 bulan sekali. -Dosis : Urea = 35 gr, SP – 36 = 8 gr, KCl = 5 gr per pohon, aplikasikan 3 bln sekali - Aplikasi 1 – 2 bulan sekali lewat daun - Tanaman dipotong (dipangkas) 30 – 40 cm dari atas tanah - Dosis : Urea = 40 gr, SP – 36 = 10 gr, KCl = 18 gr perpohon, aplikasikan 3 bln sekali - Diaplikasikan Bio P 2000 Z 2 - 3 bulan sekali, dapat dipersering sesuai keadaan - Dosis : Urea = 48 gr, SP – 36 = 11 gr, KCl = 22 gr perpohon, aplikasikan 3 bln sekali, Dosis untuk tahun–tahun berikutnya sama atau sesuai rekomendasi setempat - Lakukan keprasan - Pemanenan tergantung kondisi pertumbuhan (5 – 7 hr sekali) - Rutin 3 -5 kali petik, sekali semprot Bio P 2000 Z(sesuai kondisi kesuburan daun) dan waktu aplikasi Bio P sebaiknya dilakukan 3hari setelah pemetikan dengan dosis pengenceran 300 – 500 kali atau 0,3 – 0,7 liter per Bio P/Ha. - Pangkas supaya produksi bagus, pertahankan tinggi tanaman 45cm (sekaligus dilakukan sanitasi lingkungan pertanaman dan pemupukan

Page 66: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

11 thn 14 thn

Pemangkasan Produksi 2 Pemangkasan Produksi 1

serta penyemprotan Bio P 2000 Z di sekitar tanah dan perakaran). - Pangkas dan pertahankan tinggi tanaman 50 cm - Pangkas dan pertahankan tinggi tanaman 55 cm

BUDIDAYA KAPAS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-30 -15 -7 -3 0 4 15 16 20 30 31 35 40 45 55 65 75 90-120

Pemilihan Lokasi Olah lahan I Pemberian Pupuk Kandang Pemupukan dasar Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman Penyulaman Penyiangan Aplikasi Bio P 1 + PHPT Pemupukan I + Bio P 2000 Z Penjarangan Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan & Pembumbunan Pupuk Susulan pupuk 2 + BioP2000Z Aplikasi Bio P 3 + PHPT Aplikasi Bio P 4+ PHPT Aplikasi Bio P 5 + PHPT Aplikasi Bio P 6 + PHPT Panen

- Ketinggian 10 – 150 m dpl, suhu 25 – 28 °C, rH = 70 % memiliki musim kering yang tegas - Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm - Lahan di beri pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, lalu diolah - Sebaiknya diolah ke 2 kali + Garu, agar gembur - Jika perlu diberi dolomit, kemudian disiram - Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20gr, MOP=10gr, Kies =10gr/pohon - Aplikasikan dengan semprot/disiram - Buat lubang tanam dengan tugal ( 3-4 cm), jarak tanam 75x 50 cm (atau 100 x 80 cm untuk aplikasi Bio P intensif) - Tanam biji kapas 3 biji/lubang pada tanah kondis lembab - Tanam dan siram (usahakan hidup 1 tanaman) - Sulam tanaman yang tidak tumbuh - Penyiangan terhadap gulma segera - Waspada terahadap hama ulat tanah, kutu daun, ulat daun,layu fusarium dll - Pupuk dengan dosis: ZA = 100–200 kg/ha, SP-36 = 150–250kg/ha, KCl = 100 kg/ha - Sisakan 2 pohon per lubang (sekaligus periksa kesehatan) - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif sekaligus dilanjutkan dengan pembumbunan - Pupuk dengan dosis : ZA = 100-200 kg/ha, SP-36 = 150-250kg/ha, KCl = 100 – 150 kg/ha - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Hama: Ulat daun, Kepik, anthraksnosa, Rhizoctonia,perusak buah, layu fusarium - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Umur panen tergantung varietas - Ciri –ciri siap panen : kulit buah coklat, daun kelopaktambahan mengering, buah jika dipegang/pijit mudah merekah

Catatan: Aplikasi Bio P 2000 Z untuk tanah dosis 0,5 - 1 liter/ha, sedangkan untuk penyemprotan yang lebih sering lebih baik diencerkan 300 – 400 liter air/ 1liter Bio P2000Z (atau 0,5 liter per hektar)

BUDIDAYA TEMBAKAU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-50

-45-40

Pemilihan lokasi Pengolahan tanah I Pembibitan/Penyemaian

- Pilih lokasi : Ketinggian = 8 - 1500 m dpl, pH= 5,5-6,5 -Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm. - Buat bedengan semai ± 40 m2/ha. - Ppk kandang = 50 kg/m2 + ZA=350 gr/10 m2+ SP-36=700gr/10m2 + Furadan= 200 gr - Benih 10 gr/ha, siram dengan larutan Bio P, siram dengan larutan Previcur N, dosis ½ (jangan dicampur dengan BioP), semai benih merata. Siram pagi-sore, aplikasikan Bio P1 minggu sekali, aplikasi previcure N, 1 minggu sekali. - Media semai, tanah : pasir (2 : 1) + ppk kandang. Alternatifmedia semai bisa digunakan dengan polybag

Page 67: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-20-15 -15-7

- 3 - 0 0

5 7-10 13 15

25 26

30 35

45

60 70

75

80 85 86

100

Penjarangan Semaian Olah lahan II Aplikasi Bio P (tanah) Penanaman Penyulaman Pupuk I Penyiangan Aplikasi Bio P 1 + HPT Pupuk II Aplikasi Bio P 2 + HPT Penyiangan dan pendangiran Aplikasi Bio P 3 + HPT Aplikasi Bio P 4 + HPT Aplikasi Bio P 5 + HPT Pemangkasan I Aplikasi Bio P 6 + HPT Pemangkasan Il Pemangkasan III Aplikasi Bio P 7 + HPT Panen

- Penjarangan semaian hingga jarak 5 x 5 cm - Olah lahan dgn garu agar gembur, buat dg ukuran l = 1-2 m, t =30-40 cm, p disesuaikan. Berikan dolomit untuk menaikkan pH. - Pemberian ppk kandang 10 – 20 ton/ha, aduk rata - Dosis 1 – 1,5 l/ha (siramkan dilubang tanam/saat tanam) - Umur semai 40-45 hari (tanam pada akhir musim hujan). Jarak tanam 90 x 45 cm, 90 x 70 cm, atau 100 x 70 cm. - Perhatikan akar jangan sampai terputus,Siram pagi – sore - Segera sulam jika ada tanaman mati. - Dosis ZA = 100 kg/ha, KCl = 80 kg/ha - Siangi & dangir tanaman jangan sampai gulma tumbuh pesat - Penggunaan biop2000z dapat dengan insectisida. Waspada dengan ulat tanah, belalang, gangsir, tungau - Dosis = ZA = 150 kg/ha, Urea = 50 Kg/ha dan KCl = 120 kg/ha - Penggunaan dapat dengan insectisida. Waspada dengan ulat tanah, belalang, gangsir, tungau - Siangi dan dangir areal agar tanah menjadi gembur - Aplikasi Bio P secara tepat dan benar, disertai penanggulangan HPT secara terpadu. - Waspada pada serangan hama thrips, tungau, kutu putih,virus mozaik, Mizus.sp. Bercak daun, tepung jelaga dll. - Gunakan insektisida & fungisida scr tepat dan selang seling. - Dosis Bio P ± 1,5 lt / Ha dan diaplikasikan melalui daun - Lakukan pemangkasan bunga (topping) setelah tanaman berbunga 10-20 %, dan sisakan 15-18 helai - Aplikasi Bio P melalui daun secara tepat dan benar tunas ketiak daun yang tumbuh 5-7 hari sekali - Pangkas tunas ketiak daun segera, agar pertumbuhan daun maksimal - Aplikasi Bio P secara tepat dan benar - Umur panen tergantung varietas. Ciri-ciri daun berwarna hijau kekuning-kuningan.

BUDIDAYA ROSELA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-30 -15 - 3 0 14 15 25 30 40 45 60 70 3-4 bln

Olah Lahan Pembuatan bedengan + Pemberian Pupuk Kandang Pemberian pupuk dasar & Aplikasi BioP untuk tanah Penanaman Penyiangan Aplikasi Bio P 1 + PHPT Penyulaman Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan dan Pembumbunan Aplikasi Bio P 3 + PHPT Aplikasi Bio P 4 + PHPT Pemangkasan Panen

- Olah lahan dengan cara bajak dan garu sampai gembur - Lebar bedengan = 2 –5 m, panjang = 10–20m, tinggi =30–40cm, jarak antar bedengan 30 –50 cm - Beri pupuk kandang 10 –30 ton / Ha, jika perlu beri kapur dolomit - Dosis : ZA = 180 kg, SP – 36 = 200 kg, KCl = 100 kg - Aplikasikan Bio P dengan cara disiram, dosis 1 – 1,5 l/ha - Pilih bibit stek (stek dari akar umbi) panjang= 10-15cm / min.3mata tunas stek telah disimpan di tempatyang teduh 5 – 7hari. -Tanam bibit dengan jarak 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, atau 60x 75 cm, dan benamkan 8-10 cm dengan kemiringan 30’. - Siangi tanaman dari gulma (ulangi 4 minggu sekali atau sesuai kondisi) - Aplikasikan dengan tepat dan benar. Waspada terahadap hama ulat tanah,rayap, bekicot, cacing gelang, bercak daun dan penyakit busuk akar. - Sulami tanaman yang mati segera. - Aplikasikan via daun - Siangi tanaman dari gulma (sesuai kondisi tanaman) - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana,hama ulat daun, bercak daun dan penyakit busuk akar - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana - Pangkas ranting-ranting atau tunas, agar batang seragam - Umur panen tergantung varietas. Ciri-ciri tanaman siap panen :

Page 68: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

5-6 bln 7-8 bln

Panen Panen

- Tanaman telah berbunga (separuh bunga telah berubah warnanya) - Pucuk telah keras / liat - Batang warna coklat, pertumbuhan mulai terhenti Cara panen : -Potong / tebas batang + 2,5 cm dari tanah, pilih batang-batang yang panjangnya 60cm ke atas untuk dibuat serat (daun-daun dirompes) -Panen ke 2 -Panen ke 3 dst

BUDIDAYA MANGGA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-30

-15

- 7 - 3 0

1 - 7 15 - 30

15

30

45 60

6 bln

2 thn

3 thn

4 thn

Olah lahan Pemberian pupuk kandang Pupuk dasar Aplikasi Bio P (tanah). Penanaman Pasang ajir Sulam Aplikasi Bio P (1) + PHPT Aplikasi Bio P (2) + PHPT Penyiangan Aplikasi Bio P (3) + PHPT Aplikasi Bio P (4) + PHPT Pemupukan Pemangkasan Aplikasi Bio P (5) + PHPT Pemupukan Aplikasi Bio P Pemangkasan Pengendalian HPT Pemangkasan Panen

- Lahan di bajak, ukuran lubang tanam 60x60x60cm, jarak tanam 8x 8m, 6 x 6 m. (tergantung varietas). - Dosis perlubang ± 30-40 kg.jika perlu beri Dolomit / Kaptan untuk menaikan pH. - Beri NPK 250 gr per lubang. Campur dan aduk. - Aplikasikan dengan penyiraman. -Tanam Bibit sehat asal okulasi, sambungan atau cangkok. Siram sore-pagi hingga benar-benar tumbuh. - Ajir dari bambu dan ikat pada batang. - Sulam tanaman yang mati segera waktu penyulaman sesuai kondisi). - Aplikasi sebaiknya lewat akar /siram atau kombinasi.jika perlu lakukan pengendalian HPT, Hama : Agrotis ipsilon, nematoda, cendawan akar dll. - Menanam bibit yang sehat dan seragam - Menyiangi tanaman dari gulma. Penyiraman pagi – sore - Aplikasikan Bio P via daun - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Aplikasi selanjutnya 2bulan sekali, terutama saat pertumbuhan vegetatif/generatif sedang aktif - Pupuk tanaman dengan NPK ± 250 gram/pohon,pemupukan 1tahun 2x - Pangkas tunas–tunas air dan cabang primer untuk membentuk cabang-cabang skunder. - Aplikasi Bio P setelah 2 – 3 minggu pemupukan - Waspada terhadap penyakit karat, embun jelaga, penggerk pucuk dan batang, dll - Lakukan pemupukan 1 tahun 2 x (NPK) menjelang berbunga dan setelah panen (awal musim hujan dan akhir musim hujan) + ppk kandang ± 40 kg/pohon - Aplikasi Bio P secara intensif dan merata 2-3 bulan sekali, terutamasaat pertumbuhan (vegetatif & generatif, paling aktif) Lakukan lewat daun dan akar (kombinasi keduanya). - Pangkas tunas-tunas air, cabang-cabang yang tumbuh tidak beraturan,ranting kering, benalu, dll. - Pengendalian HPT secara terpadu dan sesuai dengan kondisi lapangan. - Waspada pada hama thrips, Belalang, Wereng, ulat grayak, Jengkal, Walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri. - Menggunakan pola 1-2-6-18 atau 1-3-9-27 (3 skunder) - Idem - Sama perawatannya saat umur 2 tahun - Lakukan pemanenan pada buah – buah yang sudah tua - Pemangkasan pada ranting –ranting produktif untuk pemeliharaan bentuk ideal. - Aplikasi Bio P + Zat perangsang bunga - Aplikasikan saat pucuk pupus (tidak aktif) dan 2 – 3 minggu setelah pemupukan

Page 69: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA JERUK FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30 -7 0 14 15-30 30 40 2 bln 6 bln 12 bln 1,5 thn 2 thn 3 thn PANEN 4 thn

Olah Lahan Persiapan tanam .Penanaman Aplikasi Bio P 1 Penyulaman Aplikasi Bio P 2 Penyiangan & Pembumbunan Aplikasi Bio P + PHPT Pemupukan Satu tahun 2 kali, Pemupukan Penyiangan & Pembumbunan Pemupukan Aplikasi Bio P Penyiangan & Pembumbunan Pemupukan Aplikasi Bio P Penyiangan & Pembumbunan Pemangkasan Pengendalian HPT Pemupukan Aplikasi Bio P

- Pemilihan lokasi yang cocok; Tanah gembur dan berdrainase baik, pH 5-7, kelembaban udara 50-85 %, sinar matahari normal, ketinggian 1-1000 m dpl (jeruk keprok 700-1200mdpl), kemiringan 5-20’ (tanah datar lebih baik), suhu yang ideal 23-29’C - Pembersihan rumput dan semak-semak - Tanah dibajak agar menjadi gembur & susun drainasenya. - Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 30 cm atau 75 x75 x 75 cm, tanah bagian atas dipisah dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang terbuka selama 1 bulan. - Jarak tanam jeruk manis 6 x 8 m, jeruk siam 6 x 7m, jeruk nipis 5 x 6 m, jeruk besar 10 x 12 m, jeruk keprok 6 x 7 m, - Masukkan tanah bagian bawah terlebih dahulu, tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang sebelum dimasukkan kembali. - Dosis 1 ember pupuk kandang : NPK (15 : 15 : 15) 250 gr- 3 Aplikasi Bio P 2000 Z Aplikasikan Bio P pada lubang dengan cara disiram - Menanam bibit yang baik dan diusahakan tegak - Siram pagi-sore sampai dapat beradaptasi (tumbuh). - Pemasangan ajir agar tidak rebah atau mengubah kedudukan akar jika tertiup angin - Aplikasikan dengan disiram atau dikombinasikan dengan penyemprotan melalui daun satu minggu sekali pada bulan pertama, agar dapat beradaptasi lebih cepat. Aplikasikan via akar dan daun secara benar - Menyulam tanaman yang mati atau yang pertumbuhannya tidak normal - Aplikasikan via akar atau daun secara benar - Siangi tanaman dari gulma dan membumbun daerah akar - Aplikasi Bio P untuk selanjutnya sebaiknya 2 bulan sekali,sampai tanaman berumur 1 tahun. Dapat diaplikasikan melalui akar atau daun atau kedua-duanya (1 ltr Bio P : 1 liter Phosmit : 300 ltr air). Jika disemprotkan dosisnya 50 -150 ml / tanaman, untuk penyiraman fermentasi 100 ml dilarutkan kembali dengan 1-5 ltr air. dosis Urea=300 gr, SP-36 /TSP = 50 gr, KCl=90gr per pohon - Dosis Urea = 300 gr, SP – 36 = 50 gr, KCl = 90 gr per pohon (aplikasi ditanamkan melingkar. - Siangi tanaman setahun 2 kali - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 2 tahun menggunakan dosis Urea = 400-600 gr, SP – 36 = 100 gr, KCl= 175 gr per pohon - Sejak berumur 2 tahun dilakukan 3 bulan sekali - Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 3 tahun menggunakan dosis Urea = 600-900 gr, SP-36 = 100 gr, KCl= 175 gr per pohon - Sejak berumur 3 tahun dilakukan 2-3 bulan sekali, perlakuan Bio P 2000 Z intensif khusus menjelang berbunga aplikasi BioP sebaiknya lebih rutin 1 –2 minggu sekali, juga penting dilakukan 3 hari setelah pemetikan perdana dan puncak diikuti penyiraman Bio P2000Z yang dikombinasikan dengan pemupukan NPK Komplek berimbang. - Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali - Pangkas tunas air, cabang-cabang yang tidak dikehendaki,,ranting ranting kering, juga lakukan perempelan buah pertama jika tidak dikehendaki dan untuk pembentukan batang. -Tergantung kondisi tanaman. Minimal sebulan sekali. - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahunmenggunakan dosis Urea = 1.200-1.600 gr, SP –36 = 175 gr,KCl = 250 gr, dan pupuk kandang 2 ember per pohon - Umur 4 tahun dilakukan 2-3 bulan sekali, perlakuan Bio P2000Z intensif khusus menjelang berbunga aplikasi Bio P sebaiknya lebih rutin 1 – 2 minggu sekali, jugapentingdilakukan 3 hari setelah pemetikan perdana dan

Page 70: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

5 thn 6 thn 7 thn

Penyiangan & Pembumbunan Pemangkasan Pengendalian HPT Panen Aplikasi Bio P- Idem Pemupukan Aplikasi Bio P- Idem Pemupukan Aplikasi Bio P- Idem Pemupukan

puncak diikuti penyiraman Bio P2000Z yang dikombinasikan dengan pemupukan NPK Komplek berimbang. - Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali - Pangkas tunas air, cabang-cabang yang tidak dikehendaki,ranting ranting kering, juga lakukan perempelanbuah pertama - Tergantung kondisi tanaman. Minimal sebulan sekali. - Dilakukan pada buah yang sudah matang - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 1.800-2.400 gr, SP 36 = 225 gr,KCl = 275 gr, dan pupuk kandang 2-3 ember per pohon - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 1.600-2.000gr, SP-36= 200 gr,KCl = 350 gr, dan pupuk kandang 3-4 ember per pohon. - Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 2.100-2.800gr, SP –36 = 250 gr,KCl = 350gr, dan pupuk kandang 4-5 ember per pohon.dst

Keterangan: Bio P 2000 Z menjelang berbunga, dan saat perkembangan buah penting untuk memaksimalkan produksi buah dengan meningkatkan jumlah dan menguatkan bunga, buah yang lebih seragam dan lebih manis.

BUDIDAYA VANILI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 3 bln -30 -7 -1 0 - 1 15 16 - 30 30 32 45 50 55

Penanaman tanaman panjatan Pengolahan lahan Pemberian pupuk kandang Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Aplikasi Bio P 1 Penyulaman Penyiangan Apikasi Bio P 2 Aplikasikan Bio P 3 + HPT Pengikatan sulur Aplikasikan Bio P 4 + HPT

- Tanaman panjatan yang ditanam adalah jenis lamtoro dan dadap dengan perbandingan 3 : 1 - Pilih lokasi yang tepat : tanah subur kaya bahan organik,suhu optimum = 20’C,ketinggian tempat= 400-800 mdpl,kelembaban +75% - Olah lahan dengan kedalaman + 40 cm - Buat lubang tanam,dekat tanaman panjatan dgn jarak antar lubang 1-1,5m, ukuran lubang= 40 x 80 x 50cm,berjarak+ 15cm dari batang pohon panjatan. - Buat parit - parit untuk irigasi dan drainase - Tanah galian lubang dicampur dgn ppk kandang yg telah masak + 1-2 ember, lalu tutup lubang dengan campuran tsb - Dosis 1,5 l/ha, disiram waktu sore hari - Waktu tanam sebaiknya pagi- pagi sekali - Penanaman dilakukan awal musim hujan dengan kondisi tanaman panjatan sudah sangat rimbun. - Bibit berasal dari stek yang cukup baik dan sehat. Ciri -ciri :Stek bibit telah dilayukan 2 - 3 hari, panjang bibit antara 50,60,100,150cm atau dengan mata tidur tidak kurang dari 5 buah,akar-akar sulurnya tidak putus - Tanam bibit sedalam 3 - 5 buku (daun-daun yang ada padabuku tersebut dibuang). Bagian bibit yg ada diatas tanahdiikat dengan tali pada batang panjatan. Siram tanaman lalu tutup dengan mulsa (daun-daun/jerami) - Jika musim kemarau lakukan penyiraman 2 x sehari(sore/pagi) - Aplikasikan Bio P lewat akar (disiram dengan konsentrasi larutan lebih besar. - Penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak normal pertumbuhannya. - Lakukan penyiangan disekitar lubang tanam - Aplikasikan lewat akar, agar pertumbuhan akar cepat, jika diperlukan penggunaan pestisida untuk penanggulangan HPT - Setelah pertumbuhan dipastikan jadi, aplikasi sebaiknya lewat daun agar pertumbuhan tunas lebih terangsang dan cepat - Aplikasi pestisida dilakukan bila ada serangan, waspada pada hama belalang,bekicot dan penyakit karena cendawan. - Jika diperlukan lakukan pengikatan sulur - sulur pada batang panjatan - Aplikasi lewat daun atau akar dengan cara kombinasi, setelah itu untuk aplikasi berikutnya dapat dilakukan 1 - 2 bulan sekali.

Page 71: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

60 3bln 4bln 5bln 6bln 12 bln 2 thn 3 thn

Pemangkasan tanaman panjatan Aplikasi Bio P 5 + HPT -Pengikatan sulur -Monitoring Aplikasi Bio P 6 dan PPHT -Pengikatan sulur -Monitoring Aplikasi Bio P 7 dan PPHT -Pengikatan sulur -Monitoring Aplikasi Bio P 8 dan PPHT -Pengikatan sulur -Monitoring Aplikasi Bio P 7 dan PPHT -Pengikatan sulur -Pemangkasan sulur -Pemangkasan tanaman peneduh -Penggemburan tanah -Pengairan Cara Idem Cara Idem Panen

- Melakukan pemangkasan daun-daun / ranting tanamanpanjatan terutama tanaman dadap jika terlalu rimbun. - Aplikasikan lewat daun terutama saat pertumbuhan vegetatif sedang aktif. - Mengikat sulur-sulur supaya pertumbuhannya ke arah atas sampai pada ketinggian yang diinginkan - Pada lahan, hama dan tanaman - Dosis + 1 liter - Dosis + 1 liter - Dosis + 1 liter dst - Dosis + 1 liter - Ikat sulur ke atas dan arah melingkar batang panjatan - Lakukan pemangkasan sulur - sulur yang telah terhenti pertumbuhan tunas-tunasnya agar terangsang pertumbuhan bunga dari ketiak daun,juga merangsang tunas-tunas baru untuk sulur - Pengairan dilakukan pada musim kemarau - Seperti cara sebelumnya - Seperti cara sebelumnya - Setelah 3 – 4tahun

BUDIDAYA SHORGUM / CANTEL FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

-14 - 7

0

7-10 14 17

28

30

40

41

45 95 -115

Pengolahan lahan Gunakan alat mekanis Penanaman Jika diperlukan Pemberian pupuk dasar Di lobang tanam/alur parit yang akan di tanam Penyulaman Penyiangan & pembumbunan Penjarangan tanaman Pemupukan susulan pertama Setelah pupuk dasar Aplikasi Bio P (4) dan PHPT Pemupukan susulan kedua Penyiangan & pembumbunan Aplikasi Bio P 2000 Z (jika perlu). 45 PHPT (Preventif) PANEN

-Semprot lahan dengan herbisida, Tanah dibajak sedalam15-20 cm, kemudian digaru agar tanah menjadi rata. Kemudian dibuat barisan tanaman selebar 60 cm dengan kultivator. -Jarak tanam 60 – 80 x 25 –40 cm. Benih di campur dengan pupuk mikroba anti kering bubuk/pasir - Jumlah pemupukan yang diberikan urea 1/3 dosis,berimbang. - 150 kg Phosmit + 50 – 100 kg Urea - Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung - Sisakan 1 –2 tanaman yang tumbuh dalam setiap lobang tanam. Caranya dengan memotong batang tanaman dengan gunting atau pisau tajam - Sisa Phosmit diberikan seluruhnya ( 300 kg) dicampur urea 150 kg. Jika tanah kering aplikasikan bersamaan dengan cara dicanpur dalan air penyiraman laku di kocorkan pada sekitar lubang tanaman - BioP digunakan sebagai stimulan dan pupuk mikroba simbiosos lewat daun, Semprot di semua bagian, untuk mencegah serangan hama. - Hanya menggunakan Urea saja sebanyak 150 – 200 kg yang diaplikasikan dengan cara dilarutkan dalam air penyiraman/ dikocor - Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman - Penyemprotan utamakan sekitar akar dan pucuk tanaman. - Waspada serangan ulat bunga sorgum dan penggerek daun/batang - Jangan sampai telat panen, karena akan rontok dan mempengaruhi kualitas, hasil panen dan harga. Jangan panen di musim penghujan karena akan mudah tumbuh dipohon

Catatan : Pada pemakaian PHOSMIT secara tepat dan berulang dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia 30 – 50 %. Normal keb. Pupuk Standar per Ha. PHOSMIT = 300 – 400 kg atau setara 100 kg Urea + 150 - 200 kg SP-36 + 75 kg KCl, Urea = 250 - 400 kg/ha

Page 72: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

BUDIDAYA KOPI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan

-30

-15

- 3 0

15-30 15

30

40

45 60

90

4 bln 12 bln

2 thn

3 thn 4 thn

5-10 thn

>10 thn

Olah Lahan Pupuk Kandang + Pengairan Pemberian pupuk dasar Aplikasi Bio P untuk tanah Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan &Pembumbunan Aplikasi Bio P 3 + PHPT Aplikasi Bio P 4 + PHPT Pemangkasan Pemupukan Pemupukan Pemupukan Pemupukan Aplikasi Bio P Panen Pemupukan Pemupukan Pemupukan

- Olah lahan dengan cara bajak kemudian buat lubang tanam dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2 x 3 m (Sebaiknya ditanam dengan tanaman pelindung, 2-4 bulan sebelum olah tanah dan tanaman penutup tanah) - Pupuk lubang dengan 200 gr belerang + 200 gr dolomit + 20kg ppk kandang / lubang aduk rata pada kondisi lembab - Dosis: Urea = 25 gr, SP – 36 = 20 gr, KCl = 20gr perlubang, tutup dengan tanah - Aplikasikan Bio P pada lubang dengan cara disiram. - Menanam bibit yang berasal dari okulasi, berumur 8 –9 bln. Siram pagi-sore sampai dapat beradaptasi (tumbuh) - Menyulam tanaman yg mati atau pertumbuhannya tidak normal - Aplikasikan dengan disiram. - Dosis 1 liter / ha - Waspada terahadap hama ulat tanah, dll. - Aplikasikan via daun / kombinasi - Siangi tanaman dari gulma - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana,aplikasikan 1 bulan sekali - Aplikasi berikutnya 1 –2 bulan sekali lewat daun. - Waspada terhadap penggerek cabang, kutu loncat, kutu hijau, jamur upas, karat daun,p.akar hitam, mati ujung,embun jelaga dll - Pangkas tanaman pelindung setinggi 1,5m, jika terlalu rimbun/tinggi - Lakukan pemangkasan tunas-tunas air, pada cabang kopi jika perlu (sesuai dengan kondisi) - Dosis : Urea = 25 gr, SP-36 = 20 gr, KCl = 20 gr per pohon - Dosis : Urea = 50 gr, SP –36 = 40 gr, KCl = 40 gr, pupuk kandang 20-40 kg per pohon - Dosis : Urea = 50 gr, SP –36 = 40 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Dosis : Urea = 75 gr, SP –36 = 60 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 20-40 kg per pohon - Aplikasikan 1-2 bulan sekali - Panen buah kopi yang sudah masak - Dosis : Urea = 100 gr, SP –36 = 80 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun - Dosis : Urea = 150 gr, SP – 36 = 120 gr, KCl = 60 gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun - Dosis : Urea = 200 gr, SP –36 = 160 gr, KCl = 80 gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun

BUDIDAYA MELATI GAMBIR FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 30

-25

-15 -3

Pemilihan Lokasi Olah Tanah I Olah Tanah II Aplikasi Bio P untuk tanah Pupuk dasar

- Ketinggian tempat: 0-700m dpl, suhu 28-36’C, pH= 5-7, kelembaban 50-80% - Pembajakan, pencangkulan dan penggaruanStek Bibit - Stek bibit 20 -25 cm, celupkan ke larutan Bio P, pangkasdaunnya, tanam pada media semai - Media semai= tanah: pasir (1:1) pada polybag atau petak semai, siram pagi-sore - Bajak + Garu ke II agar gembur, buat bedengan L= 1,2 m,t =30cm, jarak antar bedengan= 40-60 cm - Beri kapur jika perlu + ppk kandang 10 - 30 ton/ha - Aplikasi Bio P dengan cara disiram, - Pupuk dasar dosis dari SP-36=180 kg/ha, KCl 120 kg/ha atau SP-36= 3 gr, KCl 2gr/lubang

Page 73: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

-2 0

7 - 10 14 21 30

3 bln

6 bln

7-12 bln

Pembuatan lubang tanam Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P (1) + HPT Aplikasi Bio P (2) + HPT Aplikasi Bio P (3) + HPT Pemupukan Susulan I Pemangkasan Panen

- Lubang tanam 40 x 40 x 40 cm, jarak tanam 100-150cm - Usahakan menanam pada musim hujan,menanam bibit 1 lubang 1, siram tiap hari pagi-sore - Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati segera - Aplikasi Bio P lewat daun atau akar - Siangi tanaman segera sesuai kondisi gulma - Aplikasi Bio P lewat daun atau akar - Hama: Thrips, hawar daun, jamur upas,karat daun,tepung jelaga,dll - Pemupukan dilakukan 3 bulan sekali, - Dosis urea= 300-700kg/ha, SP-36 = 300-500kg/Ha, KCl 100-300kg/ha - Pangkas tanaman pada saat pembungaan pertama - Tanaman berbunga s/d umur 5 - 10 tahun, selanjutnya harus peremajaan - Panen saat bunga besar masih kuncup

BUDIDAYA KAKAO FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 3 bln

.-30 hari - 14

-7

-3 0

10 15 30 35 45

60

61hari 6 bulan 8 bulan

10 bulan

14 bulan 18 bulan 22 bulan

4 – 5tahun dst

Penanaman Tanaman Peneduh Pengolahan tanah Pembuatan lubang tanam Pemupukan dasar (pada Lubang Tanam) Aplikasi Bio P utk tanah Penanaman Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + PHPT Aplikasi Bio P 2 + PHPT Penyiangan dan Pembumbunan Aplikasi Bio P 3 + PHPT Pupuk susulan 1 Aplikasi Bio P 4 + PHPT Pupuk Susulan 2 Pemangkasan Pupuk susulan 3 Pemangkasan Pupuk Susulan 4 Pupuk Susulan 5 Pupuk susulan 6 Pemangkasan Panen

Sebaiknya jenis leguminaceae dan berakar ke dalam tanah tidak menyebar ke samping Pemilihan lokasi tepat, olah lahan jika perlu diberikan kapur - Ukuran 40 x 40 x 40 cm, jarak tanam 3 x 3 m, 4 x 2,5 m, atau3,5 x 2,5 m - Pemberian pupuk kandang 10 – 20 ton/ha - Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon - Aplikasikan dengan disiram/semprot dalam lubang atau berikanbersama dengan dicampurkan kompos padat.. - Pilih bibit yang sehat. Kemudian tanam dan disirami -Sulam tanaman yang mati - Aplikasikan melalui daun dan/atau lewat akar - Pengendalian HPT dilakukan jika ada jasad pengganggu serangan - Penyiangann pada lubang tanam, dilanjutkan dengan pembumbunan - Waspada terhadap serangan Heliopelthia, Lepidoptera,Helmipthera, Phitopthera,Cocoa swolen, Shootvirus,Witchesbroom,Coletotricum Sp, dll - Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon, pemupukan berikutnya 4 bulan sekali - Aplikasi berikutnya 1 – 2 bulan sekali - Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon - Pangkas batang untuk membentuk kanopi dan diusahakan tumbuh cabang 3 – 4 buah - Dosis : Urea=30 gr, SP-36 = 30 gr, MOP=15 gr, Kies=15gr/pohon - Pangkas tunas – tunas air - Dosis Urea = 40gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn - Dosis Urea = 40 gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn - Dosis Urea = 40 gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn - Pangkas tunas-tunas air dan cabang-cabang yang mati - Pangkas pohon peneduh jika terlalu rimbun - Panen tergantung varietas - Waktu panen (masak buah) setelah 5 bulan dari berbunga dst

BUDIDAYA KELAPASAWIT FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

(- 3) bln

(- 2) bln

Pembukaan Areal Perkebunan Pembuatan lubang tanam

- Secara Mekanik dan Khemis, lokasi : Curah hujan 2000-2500mm/th tanpa bulan kering yang panjang, lama penyinaran matahari= 5 – 7 jam/ hari, suhu optimum = 29 - 30°C, kelembaban 80 –90 %,pH = 5 – 5.5 , Topografi = datar (0 – 15 %) - Tanah dibajak dan digaru (bersih dari gulma) - volume lubang tanam 45 x 45 x 40, 60 x 60 x 50, 60 x 60 x 60 (cm3),

Page 74: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

(- 1) bln

(- 7) bln

(- 3) bln 0

START 2

- 12 bln

>1 tahun

>2 tahun

3 -4 tahn

5 -7 tahn

8-11 tahn

12-15 tahn

Aplikasi Bio P utk tanah - Pembuatan 3 saluran - Penaburan fosfat alam - Penanaman tanaman penutup Pemupukan tanaman penutup tanah (dapat aplikasi Bio P2000Z) Aplikasi Bio P 2000 Z Penanaman Kelapa Sawit Penyulaman Penyiangan Aplikasi Bio P 2000 Z semprot/siram dan PHPT Penyulaman Lanjutan Penyiangan Pemupukan Pemeliharaan lahan Aplikasi Bio P + PHPT Pemupukan - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Kastrasi - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Panen - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Kastrasi - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan

jarak tanam 9 x 9 ; 8 x 8 (m2) - Dosis 1 liter/ha - Dibuat pada barisan lubang kelapa sawit dengan jarak saluran masing-masing 1,5 – 2 m sebagai tempat tanaman penutup tanah - Dosis 60 kg/ha,kemudian tanah dibajak dan digaru - Centrosema pubescens, Psophocarpus palustris, Callopogonium caerulium (keb. Benih = 5 – 7,5 kg/ha) - Benih penutup tanah yang telah berkecambah dipupuk (± setelah 3 minggu) dengan dosis pupuk NPK (15 : 15 : 6) Mg (4) sebanyak 5gram/m panjang saluran dan setiap 3 – 4 bulan diberi pupuk PHOSMIT (Ferresoil 50 kg/ha), selama 48 bulan. Setelah 1 – 2 th, tanaman penutup tanah dapat berfungsi sebagai penutup - Aplikasi untuk lubang tanam dengan cara disiram/disemprot - Gunakan bibit yang berumur 12 – 14 bulan, tinggi bibit ± 70 –180 cm dan seragam. Waktu tanam awal musim hujan atau musim kemarau dengan syarat tersedia air. Susun baris penanaman berbentuk segitiga sama sisi ( 1 ha = pop 143 pohon) atau barisan lurus - Sulam tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal - Segera apabila terdapat gulma. Dilakukan 2 bulan sekali atau sesuai kondisi pertanaman - Dilakukan 3 bulan sekali, untuk tahun pertama untuk berikutnya bisa dilakukan 4-6 bulan sekali kali bersama dengan pemupukan+PHPT - Lakukan penyulaman jika tanaman ada yang mati atau pertumbuhan tidak normal - Penyiangan dapat dilakukan 1 thn 2 kali, atau sesuai kondisi - Dosis fosfat alam/ Phosmit (Ferresoil) 60 kg/ha - Pemeliharaan teras, irigasi, drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi 2 bulan 1 kali, Bio P bersamaan dengan pengendalian hama dan pupuk Ferresoil - Amonium Sulfat dengan dosis pupuk 0,10 kg/pohon - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha (dengan aplikasi Bio P untuk tanah) - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P2000Z 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn - Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun - Lakukan kastrasi (buang bunga betina, jantan pada umur 33 bln) - Pemberian fosfat alam / Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,75 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun, jika diperlukan - Kelapa sawit panen I setelah umur 2,3– 3 tahun & sesuai varietas - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 4 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,25 kg/pohon, Phosmit = 0,5 kg, KCL = 0,25 kg/phn, Kieserit = 0,15 kg/pohon, garam borium = 0,02 kg/pohon - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun - Lakukan kastrasi (buang bunga betina,jantan pada umur 33 bln) - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya

Page 75: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

16-19 thn

20-23 thn

24-27 thn

28-31 thn

> 32 tahun

- Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Panen - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Panen - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan - Pemupukan tanaman penutup - Penyiangan - Pemeliharaan lahan - Aplikasi Bio P &PHPT - Pemupukan - Pemangkasan

- Aplikasi Bio P 4 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,25 kg/phn, Kieserit = 0,15 kg/phn - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun - Umur kelapa sawit yang dapat dipanen sesuai varietas Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,5 kg/pohon, KCL = 0,5 kg/phn, Phosmit = 0,5 Kg Garam borium = 0,03 kg/pohon - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun - Umur kelapa sawit yang dapat dipanen sesuai varietas - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Kieserit = 0,25 kg/phn - Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun - Pemberian Ferresoil 60 kg/ha - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,5kg/pohon, KCL= 0,5 kg/phn, Ferresoil = 0,25kg/pohon, garam borium 0,05 kg/pohon - Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun - 1 tahun 6 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,75 kg/phn, KCL = 0,75 kg/phn, Ferresoil = 0,25kg/phn, SP-36 1kg - Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun - - 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi - Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya - Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT - Dosis (SA) = 0,75 kg/pohon, KCL = 0,75 kg/pohon, Ferresoil = 0,25kg/pohon - Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun

Printed by : R&D PT. Alam Lestari Maju Indonesia - Jakarta Catatan: Aplikasi Bio P 2000 Z cair yg diaplikasikan dg cara semprot pada usia tanaman muda yang dapatdijangkau sprayer, tapi jika tidak memungkinkan lakukan cara penyiraman pada pangkal batang. Pupuk PHOSMIT adalah BIO GRANULAR ( Ferresoil) yang memiliki kandungan P, Mg, Ca tinggi & N, K+,Bio; sedangkan S.A adalah pupuk N yang mengandung Sulfur atau ZA atau dapat diganti Urea

BUDIDAYA LADA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur /

HST Kegiatan Keterangan

- 3 bln

- 30 - 15 -7

-3

-2

Penanaman tanaman peneduh / penopang Olah Tanah Pembuatan Lubang Tanam Pupuk Dasar Stek Bibit Aplikasi Bio P untuk tanah

- Tanam tanaman penopang, contoh : Dadap, lamtoro, jarak tanam sesuaikan dengan jarak tanam lada, lokasi tanam ±500 m dpl - Olah tanah dengan bajak dan garu, dengan kedalaman ± 30-40cm - Buat lubang tanam ukuran: 35 x35cm atau 40x 40cm jarak tanam 2x2m - Tutup lubang dengan tanah + pupuk kandang ± 1 ember +KCl = 5gram + Urea = 10 gram + SP-36 = 7 gram + Furadan= 5 gram, jika perlu beri kapur dolomit. - Bibit berasal dari induk yang sehat (umur 8 –12 bln), stek sepanjang 7 ruas, simpan di tempat yang teduh. - Celupkan stek pada larutan Bio P. - Aplikasikan Bio P pada tanah pada lubang tanam

Page 76: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

0

7 15 20 30

40 – 60

45

60

4 bln

5 bln

6 bln 8 bln

3 thn

4 thn

Tanam Penyulaman Aplikasi Bio P 1 + HPT Penyiangan Aplikasi Bio P 2 + HPT Pemangkasan Aplikasi Bio P 3 + HPT Aplikasi Bio P 4 + HPT Aplikasi Bio P 5 + HPT Pemangkasan batang /cabang Aplikasi Bio P 6 + HPT Pupuk susulan tahap I Aplikasi Bio P 7 + HPT Pupuk Susulan th 2 Aplikasi Bio P 8 + HPT Pemupukan susulan Aplikasi Bio P Panen Pupuk Susulan th 4 Aplikasi Bio P Panen

- Tanam bibit sedalam 20-30cm dipendam bagian atasnya, diikatkan pada pohon penopang (1-2 batang per lubang) - Sebaiknya stek ditanam dulu di penyemaian dan Siram pagi-sore - Penanaman pada musim hujan - Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Penyiangan gulma segera - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Lakukan pemangkasan pada pohon peneduh yang terlalu rimbun, dengan ketinggian ± 2,5 m, jika diperlukan. - Hama : Ulat tanah, nematoda, penyakit kuning, kumbang Cophobaris, Dasynus, Piperis, Walang sangit, dll. - Jika diperlukan aplikasi Bio P dipersingkat, intervalnya agar pertumbuhan cepat - Aplikasi berikutnya setiap 2 bulan sekali - Akan lebih cepat responnya bila diaplikasikan pada masa vegetatif atau generatif aktif, saat tersebut aplikasi bisa dipersering. - Pangkal batang diatas 0,75-1 m, agar terbentuk cabang-cabang primer 3 – 4 batang. - Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar - Pupuk dengan dosis urea 50 gr, SP-36 25gr, KCl 25gr,seluruhnya per pohon. - Untuk aplikasi berikutnya setiap 2 bln sekali. - Dosis Urea 100 gr/pohon,50 gr SP-36, 50 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 4 bulan sekali - Aplikasikan Bio P 2bulan sekali, pestisida 1 bulan sekali - Dosis Urea 200 gr/pohon,100 gr SP-36, 100 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 6 bulan sekali menjelang berbunga dan setelah selesai panen - Aplikasi 2 bulan sekali - Umur panen berbeda-beda tergantung varietas dan asal bibit, buah siap panen setelah 3 bulan berbunga (tergantung jenis panennya lada hitam atau lada putih) - Dosis Urea 300 gr/pohon,150 gr SP-36, 150 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 6 bulan sekali menjelang berbunga dan setelah selesai panen - Aplikasi 2 bulan sekali - Umur panen berbeda-beda tergantung varietas dan asal bibit, buah siap panen setelah 3 bulan berbunga (tergantung jenis panennya lada hitam atau lada putih)

BUDIDAYA TEBU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST

Kegiatan Keterangan Pada lahan perkebunan/bekas sawah

-30 -20 -7 -2

Pengolahan tanah - Penggemburan tanah - Pembuatan got/parit - Pembuatan lubang tanam Aplikasi Bio P untuk tanah

- Tanah dibalik dgn cangkul agar udara dapat masuk ke dalam tanah secara baik kemudian diratakan - Jika diperlukan penggunaan pupuk kandang + kompos bekas gilingan 10-50 ton/ha (semprot dengan Bio P2000Z) - Got yang mengelilingi lahan. Lebar = 60 cm, kedalaman 90cm - Got mujur, got yang posisinya sejajar dengan bakal juringan (lubang tanam). L = 60 cm, kedalaman 80 cm, jarak antar got mujur = 50 m. - Got malang,got yang tegak lurus dengan bakal juringan.L = 50 cm, kedalaman = 70 cm, jarak antar got = 10 m - Dibuat dengan kedalaman 30 cm, l = 40cm, jarak pusat antar juringan 1m / 60 cm dari tepi lubang ke tepi lubang sebelahnya, -Selanjutnya masukan bagas sisa giling yang telah difermentasi dengan Bio P2000Z cara cepat sebanyak 10 - 40 ton/ha. Diberi pupuk SP-36 150 - 200 kg/ha, Urea 50 kg/ha dan KCl 50 Kg/ha (campur). Berikan Ferresoil tinggi mikorhyza. - Dosis 1 l/ha (konsentrasikan di daerah lubang tanam di atas bantalan bagas dengan tambahan pupuk organik cair pelengkapnya)

Page 77: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami

0 5-7 7 14 15 21 1 bln 37 38 40 42 45 2bln 2bln 2-2,5 bln 63 hari 3 bln 3-3,5 bln 93 hari 4 bln 4-5 bln 7 bln 11 bln 12-13 bln

Penanaman (jarak tanam agar disesuaikan dengan varietas dan kesuburan tanah) Penyulaman I (Untuk bibit Rayungan) Pemupukan I *) (Untuk bibit Rayungan) Pemupukan II *) (Untuk bibit bagal) 100-200kg/ha. Aplikasi Bio P 2000 Z utk tanaman + PPHT Penyiangan I Penyulaman I (Untuk bibit bagal) Penimbunan I Penyulaman II (Untuk bibit Rayungan) Pemupukan II (Untuk bibit bagal) Penyulaman II Aplikasi Bio P dan PPHT Penyiangan II Pemupukan IIl Penyulaman II Aplikasi Bio P dan PPHT Pembumbunan ll Penyiangan III Aplikasi Bio P dan PPHT Pembumbunan IIl Penyiangan IV Aplikasi Bio P dan PPHT Penyiangan V Pembumbunan IV Penyiangan VI Penyiangan VII Panen

- Juringan diberi tanah yang gembur sebagai media tanam. - Bibit adalah bibit stek yang terdiri dari 2 jenis yaitu: bibit rayungan ( bibit yang mata tunasnya telah tumbuh) dan bibit bagal (bibit yang mata tunasnya belum tumbuh) - Cara : tanah digaris dengan kedalaman + 5 -10 cm, mata bibit menghadap ke samping kemudian bibit-bibit ditimbun dengan tanah. - Juringan sepanjang 10 m dapat ditanam 25-30 bibit bagal bila posisi lurus, 40-50 bibit bagal bila posisi selang - seling - Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang 50 cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh - Pemakaian ZA/Urea dosis 200 kg/ha dan KCL 100 - 200 kg/ha dan TSP 100 Kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit - Pemakaian ZA dosis 200 kg/ha dan KCL. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit. - (Pada Ratoon tinggal memperbaiki bedengan/penggemburan dan pemupukan serta penyemprotan calon-calon tunas ratoon) Waspada pada serangan hama penggerek pucuk,penggerek batang, fusarium Pokkahbung - Pembersihan dari gulma - Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang 50cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh. - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 40 - 50mata tunas - Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas - Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit - Penyemprotan Bio P 2000 Z di daerah perakaran dan pucuk tumbuh tanaman. Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Pembersihan dari gulma - Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit - Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas - Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang, penyakit fusarium Pokkahbung - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 115-135 mata tunas - Pembersihan dari gulma - Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang, penyakit fusarium Pokkahbung - Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 140 tunas per juring - Pembersihan dari gulma - Penyemprotan Bio P2000Z untuk daerah batang perakaran; Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium Pokkahbung - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring - Penurunan tanah, apabila telah ada 4-5 ruas batang di atas tanah - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring - Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring

Catatan : - Sesuai kondisi keseterdiaan air dan kesuburan tanah setempat dan menggunakan varietas unggul yang sesuai

dengan lokasi. - Aplikasi biop2000z bisa dirutinkan lagi setelah usia 1,5-3 bulan.

Page 78: Petunjuk aplikasi biop2000z + pestisida alami