15

Click here to load reader

Pencemaran Pestisida

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pencemaran

Citation preview

Page 1: Pencemaran Pestisida

PENCEMARAN LAUT

PESTISIDA DAN PENCEMARANNYA

Kelompok 5 :

Rudini

Novirunanda

Sahrol Fadli

Page 2: Pencemaran Pestisida

menurut UU No. 4 Tahun 1982, menjelaskan bahwa “Pencemaran” adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau merubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kwalitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menmjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran

Pendahuluan

Page 3: Pencemaran Pestisida

Pencemaran suatu lingkungan biasanya melalui tahap-tahap yaitu:

1. Tingkatan Pertama Bila zat pencemar tersebut baik jumlah dan waktu aktifnya tidak membawa akibat yang merugikan manusia.

2. Tingkatan ke-2 Bila zat pencemar sudah mengakibatkan gangguan pada alat- alat panca indera dan alat perkembangbiakan secara vegetatif serta kerusakan lingkungan hidup yang lebih luas.

3. Tingkatan ke- 3 Bila zat pencemar sudah mengakibatkan gangguan fisiologis yang membawaakibat kesakitan yang menahun.  4. Tingkatan ke- 4 Bila zat pencemar sudah mengakibatkan gangguan-ganguan yang gawat seperti kematian dan lain-lain.

Pendahuluan

Page 4: Pencemaran Pestisida

• Pestisida zat kimia yg digunakan utk melindungi tanaman dari kompetitornya, spesies

tanaman lain & serangan jamur yg bersifat parasit & hama, seperti hama pengerat, serangga,

& ulat.

• Berdasarkan kegunaanya pestisida dapat dibagi atas :

1. INSEKTISIDA : Zat / Senyawa kimia yang digunakan untuk mematikan / memberantas serangga.

2. ASCARISIDA : Memberantas Tunggau

3. NEMATOSIDA : Memberantas cacing Nematoda.

4. FUNGISIDA : Memberantas Jamur / Cendawan.

5. HERBISIDA : Memberantas rumput / Gulma.

6. OVISIDA : Memberantas telur serangga.

7. LARVASIDA : Memberantas Larva

8. RODENTISIDA : Memberantas Hewan Pengerat.

9. ALGASIDA : Memberantas Alga.

10. MOLUSCISIDA : Memberantas Hewan Molluska

Pendahuluan

Page 5: Pencemaran Pestisida

Pendahuluan

Dari segi struktur kimianya, pestisida dibagi atas :

1 . Orgahochlorine Pestisida jenis ini mengandung unsur-unsur Carbon, Hidrogen, dan Chlorine. Misal : DDT

2 . Orgahoposphate Pestisida yang mengandung unsur : P, C, H misal : tetra ethyl phyro posphate (TEPP ) 3. Carbonate Pestisida yang mengandung gugus Carbonate. Misal : Baygon, Sevin dan Isolan.

4. Lain-Lain Diluar ketiga jenis diatas, pestisida ini mengandung senyawa organik, serychin, senyawa sulphur organik dan dinytrophenol

Page 6: Pencemaran Pestisida

Pendahuluan

Pd satu sisi pestisida memberikan nilai positif pestisida banyak digunakan dlm usaha :

• Meningkatkan produksi panganMelindungi kesehatan masyarakat & berbagai vektor pembawa penyakit• Melindungi hutan• Memperbaiki kualitas rekreasi

Di sisi lain pestisida mempunyai pengaruh negatif :• Keracunan• Terjadinya pencemaran lingkungan

Page 7: Pencemaran Pestisida

Pendahuluan

• Dampak Negatif Pestisida:

Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua

pestisida

mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20 persen pestisida

mengenai

sasaran sedangkan 80 persen lainnya jatuh ke tanah.

Akumulasi residu

pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan

pertanian.

Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan

pestisida

dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker,

mutasi, bayi

lahir\cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom)

dan

sebagainya (Sa’id, 1994).

Page 8: Pencemaran Pestisida

Upaya Pencegahan Pencemaran pestisida :tindakan pencegahan yang perlu dilakukan antara lain: 1.ketahuilah atau pahamilah dengan yakin tentang kegunaan dari suatu jenis pestisida. Jangan sampai terjadi salah berantas. Misalnya herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah atau tanaman telah terlanjur tercemar. 2.ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh,3.jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida, Tanyakan pada penyuluh apakah sudah saatnya digunakan pestisida, karena belum tentu suatu jenis hama harus diberantas dengan pestisida.4.Jangan telat memberantas hama. Jika penyuluh sudah menganjurkan untuk menggunakan pestisida, cepatlah dilakukan. Dengan semakin meluasnya hamaakan membutuhkan penggunaan pestisida dalam jumlah besar, ini berarti hanya akan memperbesar peluang terjadinya pencemaran,5.jangan salah pakai pestisida. Selain satu jenis pestisida biasanya hanya digunakan untuk suatu jenis hama tertentu, terkadang usia tanaman yang berbeda menghendaki jenis pestisida yang berbeda pula,

Hasil dan Pembahasan

Page 9: Pencemaran Pestisida

Hasil dan Pembahasan

6. pahamilah dengan baik cara pemakaian pestisida. Jangan sampai tercecer disekitar

tanaman,

7. jika pestisida yang akan digunakan harus dibuat larutan terlebih dahulu, gunakan

tempat yang khusus untuk itu. Pada waktu mengaduk, larutan jangan sampai

tercecer ke tempat lain. perhatikan dengan tepat jumlah larutan yang dibuat agar

tidak terdapat sisa setelah pemakaian.

Page 10: Pencemaran Pestisida

Hasil dan Pembahasan

Tindakan Pencegahan Keracunan pestisida :

A. Penyimpanan racun-racun hama

1. Racun-racun harus disimpan dalam wadah-wadah yang diberi tanda, sebaiknya

tertutup dan dalam lemari tersendiri yang terkunci.

2. Campuran racun dengan tepung atau makanan tidak boleh disimpan dekat makanan.

Campuran yang rasanya manis biasanya paling berbahaya. Tanda-tanda harus jelas

biar untuk mereka yang buta huruf sekalipun tabu.

3. Tempat-tempat bekas menyimpan yang telah tidak dipakai lagi harus dibakar, agar

racun-racun sisa musnah sama sekali.

4. Penyimpanan-penyimpanan di wadah-wadah untuk makanan atau minuman seperti

di hotel-hotel, sangat besar bahayanya.

Page 11: Pencemaran Pestisida

Tindakan Pencegahan Keracunan pestisida :

B. Pemakaian alat-alat pelindung

1. Pakailah masker dan adakanlah ventilasi keluar setempat selama melakukan

pencampuran kering bahan-bahan.

2. Pakailah pakaian pelindung, kaca mata dan sarung tangan terbuat dari neopren, jika

kerjaan dimaksudkan untuk mencampur bahan tersebut dengan minyak atau pelarut-

pelarut organis.Pakaian pelindung harus dibuka dan kulit dicuci sempurna sebelum

makan.

3. Pakailah pelindung pernafasan, kaca mata, baju pelindung, dan sarung tangan selama

menyiapkan dan enggunakan semprotan, kabut atau aerasol, jika kulit atau paru-

paru mungkin kontak dengan bahan tersebut. Alat-alat pelindung harus terbuat dari

karet atau bahan tahan minyak.

Hasil dan Pembahasan

Page 12: Pencemaran Pestisida

Hasil dan Pembahasan

Tindakan Pencegahan Keracunan pestisida :

C. Cara-cara pencegahan lainnya

1. Selalu menyemprot ke arah yang tidak memungkinkan angin membawa bahan,

sehingga terhirup atau mengenai kulit dari tenaga kerja yang bersangkutan.

2. Hindarkan waktu kerja lebih dari 8 jam sehari bekerja di tempat tertutup dengan

memakai penguap termisi jauhkan alat tersebut dari rumah penduduk dan

tempatpengolahan bahan makanan.

3. Janganlah disemprot tempat-tempat yang sebagian tubuh manusia akan bersentuhan

dengannya pestisida, manusia dihadapkan pada suatu dilema.

Page 13: Pencemaran Pestisida

Pestisida merupakan produk sebuah revolusi yang tidak hanya menarik tetapi

juga mengerikan. Berhadapan dengan pestisida dipakai, lingkungan alam tercemar.

Apabila tidak dipakai hama dan penyakit menjadi momok bagi manusia. Inilah yang

disebut tragedi. Dan manusia yang berhadapan dengan tragedi bisa mengambil sikap

dan langkah yang pasti sesuai dengan tuntutan situasi. Apabila pestisida dipakai dalam

batas-batas kewajaran sesuai dengan petunjuk penggunaan kiranya merupakan tindakan

yang bisa memperkecil lingkup risiko yang harus ditanggung manusia dan alam.

Pemakaian pestisida secara membabi buta bisa mengundang bencana.

KESIMPULAN

Page 14: Pencemaran Pestisida

Pestisida bukan hanya menjadi tanggung jawab pabrik penghasil, dan

tanggung jawab pemerintah yang memberi izin produksi, tapi menjadi tanggung jawab

semua pihak, semua bangsa dan semua negara. Jikalau di suatu negara suatu jenis

pestisida sudah diteliti, dinyatakan berbahaya, dan dilarang untuk dipergunakan,

semestinya semua negara di dunia juga harus mengerti akan hal itu dan ikut

melaksanakannya. Pemakaian pestisida dilarang tetapi tetap diproduksi dan bahkan

diekspor ke negara tetangga. Setiap usaha pemberantasan harus melibatkan semua

pihak dan bersifat menyeluruh, kalau diharapkan berhasil. Mudah-mudahan di masa

mendatang kasus-kasus akibat pemakaian atau produksi pestisida mulai mengecil atau

bahkan hilang sama sekali.

KESIMPULAN

Page 15: Pencemaran Pestisida

Kita Mahasiswa sebagai "Creative Generation“

dibebani tanggungjawab untuk ikut berpartisipasi dalam

mengatasi masalah-masalah seperti hal tersebut diatas.