31
TATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN PROF.Dr. Suratman Woro, M.Sc.

Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

TATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN PROF.Dr. Suratman Woro, M.Sc.

Page 2: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PANDANGAN GEOGRAFI• Geografi Mutakhir memastikan arah perkembangan konsep

geografi untuk dapat diterapkan pada berbagai lingkugan geografi yang beraneka tingkat perkembangan ekonomi, budaya dan penguasaan teknologi

• Dalam tahapan ini studi geografi dapat berorientasi pada masalah interaksi manusia dengan lingkungan, selain itu juga dapat berorientasi pada studi wilayah, permukaan bumi dipandang sebagai lingkungan hidup dimana manusia dapat memanfaatkan sumberdaya alam

• Potensi dan masalah unsur-unsur geografi sangat bervariatif, sehingga perlu kajian secara spasial dan temporal untuk dapat mengenali watak/sifat wilayah

Page 3: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

GEOGRAFI DALAM PENATAAN RUANG• Ruang diartikan sebagai ruang daratan, lautan dan ruang

udara termasuk lahan/tanah, air, udara, benda lainnya serta daya dan keadaan sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya (Ditjen Ciptakarya, Departemen Pekerjaan Umum, 1996)

• Memperhatikan pandangan geografi mutakhir yang bersifat integratif dengan memahami pula pengertian ruang, maka ruang (space) juga merupakan kajian penting dalam studi geografi

Page 4: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• Dengan demikian sasaran penataan ruang yang mencakup proses perencanaan, pelaksanaan rencana dan pengedalian dalam implementasi rencana, peran geografi terapan (applied geography) sangat penting

• Unsur-unsur geografi yang dikaji oleh geograf dalam penataan ruang dapat dibedakan menurut kegiatan dalam penataan ruang yang terdiri dari :

Page 5: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

Dalam kegiatan ini dilakukan pemahaman karakteristik wilayah melalui studi kompilasi data, kemudian dilakukan kegiatan analisis data dan selanjutnya menyusun rumusan rencana disertai penyajian peta-peta dengan cara :a. Kegiatan Pemahaman Karakteristik WilayahData Geografi yang diperlukan meliputi :1) Karakteristik ekonomi wilayah2) Karakteristik kependudukan/demografi3) Data sosial kemasyarakatan4) Karakteristik sumberdaya alam5) Sumberdaya buatanData tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.

I. KEGIATAN PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH

Page 6: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

b. Kegiatan analisis wilayah (analisis data)

Setelah kegiatan inventarisasi data wilayah dilanjutkan dengan analisis wilayah , kegiatan yang dapat dilakukan oleh geografi meliputi :1. Analisis sistem perwilayahan2. Analisis sosial kemasyarakatan3. Analisis geografi4. Analisis ekonomi5. Analisis fisik/daya dukung lingkungan6. Analisis kondisi sarana dan prasarana7. Analisis struktur dan pola masyarakat8. Analisis potensi dan sumberdaya alam, buatan manusia

Dalam melaksanakan kegiatan analisis dapat menerapkan rumus-rumus, statistik, analisis peta dan hasil interpretasi citra serta pengolahan data spasial dengan SIG

Page 7: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

c. Perumusan Rencana Tata Ruang Wiayah

Kegiatan perumusan rencana tata ruang wilayah dapat dilakukan pula oleh ahli geografi yang meliputi :1. Perumusan arahan pemanfaatan ruang dan masalah pembangunan2. Perumusan konsep dan strategi pengembangan wilayah3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah

Penyajian informasi rencana tata ruang wilayah dapat diwujudkan dalam bentuk peta-peta hasil rumusan rencana yang diperoleh atas dasar studi kompilasi data dan analisis data wilayah

Page 8: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

II. Peran dalam Pelaksanaan Tata Ruang

1. Memberikan informasi alokasi pemanfaatan ruang yang ekonomis dan ekologik

2. Memberikan input bagi analisis kelayakan investasi3. Memberikan arahan pola pemerataan pertumbuhan / perkembangan wilayah4. Memberikan masukan program penanganan masalah fisik, ekonomi dan

sumberdaya manusia5. Mengarahkan pilihan prioritas penanganan kawasan tertentu berdasarkan

kepentingan ekonomi, eksositem dan sumber alam6. Mengatur pola pemanfaatan tata guna sumber alam, pelestarian lingkungan

dan sumber alam7. Memberikan masukan pembangunan infrastruktur wilayah yang merata8. Menganalisis kecenderungan perkembangan secara keruangan9. Memberikan gambaran dampak pembangunan secara keruangan10. Memberikan alternatif dalam pola pemanfaatan ruang yang sesuai dengan

aspirasi berbagai kepentingan

Page 9: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

III. Terapan dalam pengendalian pemanfaatan ruang

Peran ahli geografi dalam hal ini mencakup :1. Pengarahan alokasi kegiatan pembangunan2. Ploting lokasi perubahan peruntukan ruang3. Program pengambilan fungsi kawasan dan ekosistem, misalnya

wilayah resapan, sempadan pantai, kawasan gambut dsb4. Pencegahan terjadinya kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya,

seperti kasus lapangan golf di Pantai Parangtritis Yogyakarta5. Mengarahkan program pengelolaan lingkungan dan pelestarian

tataguna sumber alam6. Mengevaluasi dan meng-update data secara spasial

Page 10: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

MATERI KULIAHTATA RUANG DAN PERENCANAAN LINGKUNGAN

No Materi Tatap Muka

1 Pengertian Ruang-Tata Ruang 1x

2 Penataan Ruang 1x

3 Hirarki Rencana Tata Ruang 1x

4 Teori Proses dan Pendekatan Perencanaan Ruang 1x

5 Sumberdaya Ruang dan Lingkungan 1x

6 Analisis Struktur Pemanfaatan Ruang 1x

7 Evaluasi Kawasan dan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan

1x

Page 11: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• WILAYAH PERENCANAAN : Merupakan wil. yang arahan pemanfaatan ruangnya disesuaikan dengan jenis rencana tata ruang daerah (RUTR Kab., RDTR Satuan Kaw. Pengembangan dan RTR Satuan Permukiman)

• WILAYAH PENGAMATAN : Merupakan Wilayah yang mempunyai pengaruh terhadap wilayah perencanaan, sehingga perlu ikut di evaluasi pada saat penyusunan suatu rencana tata ruang. Bentuk evaluasi dimaksud antara lain berupa analisis tata jenjang pusat-pusat pelayanan yang terdapat di sekitar wilayah perencanaan

• UNIT WILAYAH PERENCANAAN : merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang menurut sudut pandang tertentu merupakan suatu kesatuan

Page 12: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• WILAYAH FUNGSIONAL : merupakan istilah alin dari wilayah Nodal

• SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) : merupakan wilayah yang meliputi beberapa kota berikut wilayah pengaruhnya yang disebabkan oleh perannya sebagai simpul jasa distribusi, kota-kota tersebut saling terkait dalam suatu susunan hirarkis

• WILAYAH PENGEMBANGAN PARSIAL : merupakan wilayah pengaruh langsung dari suatu pemusatan kegiatan usaha penghasil jasa (kota orde 1,2,3,4 dan 5) yang mempunyai kontribusi pengembangan terhadap proses berkembangnya wilayah pada suatu mekanisme pengembagnan SWP

Page 13: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (SKP) : merupakan wilayah dengan satuan mekanisme jangkauan fungsi pelayanan sosial ekonomi tertentu dalam rangka proses berkembangnya wilayah pada satu satuan mekanisme pengembangan WWP

• SATUAN PERMUKIMAN (SP) : merupakan satuan kelompok permukiman yang susunannya sedemikian rupa sehingga memiliki keuntungan-keuntungan sosial, ekonomi dan fisik, serta terkait dalam karakteristik / fungsi SP tersebut. Satu SP dapat terdiri dari atas sejumlah lingkungan permukiman. Menurut fungsinya SP dapat berupa SP pertanian, SP Pariwisata, SP Industri dan Pertambangan dan SP Perdagangan

Page 14: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• WILAYAH HOMOGEN : merupakan wilayah dengan ciri-ciri atau karakteristik yang serupa secara ekonomis misalnya struktur produksinya hampir sama/pola konsumsinya dapat pula bersifat sosial misalnya kepribadian masyarakatnya yang khas sehingga mudah dibedakan dengan ciri atau karakter wilayah-wilayahnya

• WILAYAH NODAL : merupakan wilayah yang terdiri dari satuan-satuan wil. yang heterogen, misal distribusi penduduk yang terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu mengakibatkan lahirnya kota-kota besar, kota-kota menengah dan kota-kota kecil lainnya, sedangkan penduduk di daerah-daerah pedesaan relatif jarang antara kota-kota tersebut terdapat keterkaitan atau hubungan fungsional satu sama lainnya

Page 15: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

• KEPADATAN LANTAI BANGUNAN : rasio luas tanah tertutup bangunan dalam satu persil tertentu dibagi luas total persil tersebut. Kepadatan lantai bangunan dinyatakan dalam persentasi (%)

• TINGKAT PERESAPAN AIR : persentasi yang menunjukkan proporsi air yang terserap ke dalam tanah dibandingkan dengan air yang mengalir di permukaan tanah

• DAYA TAMPUNG : pada RTR dikenal dua istilah daya tampung, yaitu : daya tampung bangunan perumahan/villa dan daya tampung lahan usaha

Page 16: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

GAMBAR HIRARKI RENCANA TATA RUANG

RTRW NASIONAL

RTRW PROPINSI DATI I

RTRW KAB/KODYA DATI II

RENCANA RINCI TATA

RUANGRDTR

RDTR

Page 17: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

RENCANA TATA RUANG

Penetapan Lokasi Pemanfaatan ruangPenjabaran PULDAS Kab.Mengacu pada RSTRWPPenyusunan programIzin lokasi pembangunan

Alokasi peruntukan ruangAcuan pemberian ijinFungsi kawasanSatuan permukiman

RTR-SPRencana tapakPengaturan pembangunanPenjabaran RDTR

RUTR

RDTR

RTR

Page 18: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

MANFAAT RDTR

PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG

MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN YANG “TERTIB RUANG’ DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

ACUAN UNTUK PENETAPAN LOKASI INVESTASI

PENYEDIAAN KESEMPATAN BERUSAHA BAGI MASYARAKAT

ACUAN UNTUK PENERTIBAN IJIN LOKASI

1

2

3

4

5

Page 19: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

LANGKAH PEMANFAATAN

PEMASYARAKATAN, PROMOSI, PEMASARAN

MEREALISASI PROGRAM RDTR UNTUK MERANGSANG PENGEMBANGAN KAWASAN MELALUI PEMBANGUNAN PRASARANA

MENJADIKAN RDTR SEBAGAI ACUAN YANG OPERASIONAL DALAM PROSES PERIJINAN

MERUMUSKAN INSENTIF DAN DISINSENTIF UNTUK MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN KAWASAN SECARA TERKENDALI

1

2

3

4

Page 20: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

BAGAIMANA TINDAK LANJUTNYA ?

APA MANFAATNYA

BAGAIMANA MEMANFAATKANNYA

BAGAIMANA PENGENDALIAN KAWASAN ?

1

2

3

4

RDTR KAWASAN TELAH TERSUSUN

Page 21: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PENGENDALIAN KAWASAN

PENGAMANAN FUNGSI KAWASAN

MEMBATASI PEMANFAATAN RUANG YANG TIDAK SEJALAN DENGAN RDTR, MELALUI PERIJINAN

MENDORONG PENGEMBANGAN KEGIATAN TERKAIT AGAR BERLOKASI DI KAWASAN YANG SESUAI RDTR

KONSISTEN DALAM PENERTIBAN

MENERAPKAN KETENTUAN TEKNIS YANG DIGARISKAN RDTR

1

2

3

4

5

Page 22: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PENETAPAN RENCANA

MEMBANGUN KESEPAKATAN SEGENAP PIHAK TERKAIT

PEMASYARAKATAN RDTR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH, PENGUSAHA SWASTA DAN MASYARAKAT

MENYUSUN RENCANA TEKNIK RUANG

MENYUSUN KEBIJAKSANAAN PENGATURAN YANG BERSIFAT MENUNJANG

1

2

3

4

5

ACUAN UNTUK MENETAPKAN KETENTUAN TEKNIS DALAM PEMB. KAWASAN6

ACUAN UTK PENYUSUNAN KEBIJAKSANAAN PENGATURAH TERKAIT (CONTOH : MASALAH KAWASAN LINDUNG SEMPADAN)

7

ACUAN UNTUK PENYUSUNAN PROGRAM (DALAM RAKORBANG)8

TINDAK LANJUT

Page 23: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

TEORI PROSES

PENDEKATAN RASIONAL/KOMPREHENSIF (perumusan rencana)1. Penentuan tujuan dan sasaran2. Perumusan rencana alternatif3. Evaluasi dampak alternatif4. Rencana alternatif dipilih5. Implementasi rencana6. Monitoring hasil (outcome) rencana

Analisis dataProyeksiAnalisis kebutuhan dan persediaanPemodelan sistemTujuan dan sasaranPenyusunan rencana

PENDEKATAN ADAPTIF (implementasi)

Partisipasi masyarakat dalam implementasi rencana

• Partisipasi dan diskursus publik• Pembangunan konsensus dan resolusi

konflik• Monitoring dan penyelesaian masalah• Analisis dampak dan mitigasi (lingkungan)• Penilaian investasi dan proyek publik• Evaluasi dan penyesuaian rencana

(Positivism rationalism) (naturalism, phenomenology)

Page 24: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

ATURAN PERMAINAN

Prosedur perencanaan dan pembangunan

LAND PLANNING GAME “PERMAINAN TATA RUANG

PASAR pemilik tanah pengembang pembangunan bank

PEMERINTAH pusat daerah

PERENCANA RUANG tata ruang kini tata ruang besuk

KEPENTINGAN masyarakat RT/RW LSM environmentalis pengusaha/ekonomi petani

Page 25: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

Rencana Tata Ruang Nasional

Program Pembangunan Nasional (PROPENAS)

Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi

Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota

PROPEDA Propinsi

Rencana penggunaan lahan kab/kota

PROPEDA Kab/Kota

SISTEM PERENCANAAN MULTI TINGKAT DAN INTERAKSINYA

Penggunaan lahan masyarakat / Rencana tindak

Rencana investasi multi tahun/tahunan

Rencana Sektor Kehutanan

Rencana Sektor Pertambangan

Rencana Sektor Pertanian

Rencana-Rencana Sektor Lain

Page 26: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PERANAN TATA RUANG DALAM SISTEM DAN MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RTRWN

RTRWK

PROPENAS

RTRWP

PROPEDA

RENSTRADEP

REPETANA

REPETADA

RAPBN

RAPBD

LONG TERM 12-25 THN

PJP

POLDA

GBHNMEDIUM TERM

5 THN

SHORT TERM 1 THN

RENSTRADA

Perencanaan Umum Perencanaan Teknis Pelaksanaan

Keterangan :

Hanya untuk Renstrada Propinsi

:

Page 27: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

RONA AWAL

POTENSI

MASALAH

ANALISISFISIK

ANALISISEKONOMI

ANALISISSOSIAL

ANALISISSTRUKTUR

RUANG

PELUANGDAN

KENDALA

-FISK- SOSIAL

-EKONOMI

STRATEGI

KONSEPSI

SKENARIO

RENCANADETAIL

TATARUANGKAWASAN

RENCANA STRUKTUR-STRUKTUR KAWASAN-FUNGSI SUB KAW

RENCANAPEMANFAATAN RUANG

KAW BUDI DAYA-SUB KAW FUNGSI DOMINAN/EFEKTIF-SUB KAW FUNGSIPENUNJANG

KAWASAN LINDUNG

RENCANA JAR JALAN

RENCANA PRASARANA

MEKANISME KELEMBAGAAN

RENCANA DETAILTATARUANGEFEKTIF

•BLOK PEMANFAATAN RUANG•RENC JAR JALAN INTERNAL•TAMAN HIJAU/ JALUR HIJAU

RENCANA TAHAPANPELAKSANAANPEMBANGUNAN

KEBIJAKSANAANYANG MENJADI

LANDASAN

PROSES PENDEKATAN PENYUSUNAN RDTR

Page 28: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

KEBIJAKSANAANSEKTOR

KEDUDUKANKEGIATAN FUNGSI

EKONOMI DOMINANDALAM EKONOMI

WILAYAH

KARAKTERISTIKKEGIATAN

EKONOMI UTAMA

KEGIATANEKONOMI

MASYARAKAT

KARAKTERISTIKEKONOMI

PENUNJANG

SEKTOR UNGGULAN

SEKTOR PENUNJANG

ANALISA KEGIATANBERPOTENSI UNTUK

DIKEMBANGKA

ANALISA EKONOMI

MASYARAKAT

ANALISA KEGIATANEKONOMI

PENUNJANG

KEGIATANYANG DAPAT

DIKEMBANGKAN

KEMAMPUAN EKONOMI

MASYARAKAT

KEGIATANYANG DAPATMENUNJANG

JENIS INDUSTRIYANG DAPAT

DIKEMBANGKAN

OBYEK WISATAYANG DAPAT

DIKEMBANGKAN

Page 29: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PERUMUSAN TUJUAN

PERUMUSAN LINGKUPPEKERJAAN

KERANGKA KONSEPSIONAL

APRESIASILOKASI

PERUMUSANMASALAH

ISSUE POKOK/HIPOTESA

FAKTOR YANGBERPENGARUH

PENENTUANVARIABEL

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS

RENCANA

LATAR BELAKANG

Page 30: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

PENELITIAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN

LINGKUP

KERANGKA KONSEPSIONAL

APRESIASI TERHADAP WILAYAH

ISSUE POKOK

VARIABEL

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS

PERENCANA

DASAR PERTIMBANGAN RENCANA

PELUANG DAN KENDALA

STRATEGI

RENCANA

Page 31: Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1

BERWAWASAN

• EKONOMI

• FISIK

• SOSIAL

POLA STRUKTUR TATARUANG

RENCANA LOKASI PEMANFAATAN RUANG

RSTRWP

WAWASAN

SNPPTR

RSTRWP

RUTRW

RDTR

RTR

MAKRO

MIKRO

SOSIO-EKONOMI

FISIK