9
Menerapkan Proses Fisika Kimia dalam Industri Kimia dengan Bahan Organik

penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Menerapkan Proses Fisika Kimia dalam Industri Kimia dengan Bahan Organik

Page 2: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Pemanfaatan sumberdaya alam yang paling sederhana adalah melalui proses fisika, yaitu dengan memanfaatkan berbagai sifat fisika "diameter butiran, suhu, kelarutan,

pelelehan, pendidihan, penguapan, penghancuran maupun menghomogenkan suatu campuran dari bahan alam

tersebut.

PROSES FISIKA 

Page 3: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia.Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal

yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan

perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari

reaktan.

PROSES KIMIA

Page 4: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

PENGERTIAN BAHAN ORGANIK

Bahan organik dapat didefinisikan sebagai semua jenis senyawa organik

yang terdapat di dalam tanah, termasuk seresah, fraksi bahan organik ringan,

biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik

yang stabil atau humus.

Page 5: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Bahan organik terdiri dari sisa-sisa tanaman dan hewan dari semua tahapan dekomposisi karena kerja mikroorganisme tanah. Bermacam-macam senyawa organik yang mencapai tanah dalam bentuk sisa-sisa tanaman atau hewan tersusun dari karbohidrat yang kompleks, gula sederhana, tepung, selulosa, hemiselulosa, pectin, getah, lender, protein, lemak, minyak, lilin, resin, alcohol, aldehid, keton, asam-asam organik, lignin, fenol, tannin, hidrokarbon, alkaloid dan pigmen

Page 6: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

SUMBER BAHAN ORGANIK TANAH

Bahan organik tanah dapat berasal dari: (1) sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: (a) daun, (b) ranting dan cabang, (c) batang, (d) buah, dan (e) akar.(2) sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.(3) sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c) pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.

Page 7: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Bahan baku terdiri dari pupuk kandang (kotoran sapi, kambing, unggas dll), limbah industri (limbah pabrik gula) limbah kota (sampah rumah tangga) filler. Kemudian bahan

tersebut dihaluskan sehingga berbentuk butiran hingga debu dengan cara di crusher dengan mesin crusher atau

dengan cara manual dicangkul dan di ayak/ disaring. Bahan yang telah halus ditimbang sesuai dengan formula yang

telah di tetapkan. Setelah dilakukan penimbangan bahan di campur dengan mixtro, suplemen dan air di pan granulator.

PUPUK ORGANIK

Page 8: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

Bahan yang telah tercampur akan membentuk granule/ butiran.hasil granule bahan kemudian didiamkan selama 2 -3 hari untuk menurunkan kadar air yang terdapat dalam hasil granule.setelah setengah kering kemudian dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan pada mesin dryer dengan kapasitas 7 – 10 ton perhari.dari mesin dryer dilakukan pengayakan pada mesin screen sehingga granule yang diayak bisa sama besarnya.dari mesin screen kemudian di packing dengan karung 20 Kg.

Page 9: penerapan proses fisika dan kimia dalam industri kimia dengan bahan organik

TERIMA

KASIH