23
Tafsir Ayat Shalat Jum’at Muhammad Jamhuri

Tafsir ayat shalat jum’at

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tafsir Ayat Shalat Jumat berisi makna kata, hukum shalat Jumat, khutbah Jumat, jual beli di hari jumat, serta lainnya.

Citation preview

Page 1: Tafsir ayat shalat jum’at

Tafsir Ayat Shalat Jum’at

Muhammad Jamhuri

Page 2: Tafsir ayat shalat jum’at

Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11

ن� • م� ة� ال� ل�لص� ن�ود�ي �ذ�ا إ ن�وا آم� ال�ذ�ين� ا �ي�ه� ي�اأوا ذ�ر� و� الل�ه� ذ�ك�ر� إ�ل�ى ا ع�و� اس� ف� ع�ة� م� ال�ج� ي�و�م�

ت�ع�ل�م�ون� ك�نت�م� إ�ن� ل�ك�م� ي�ر. خ� ذ�ل�ك�م� ال�ب�ي�ع�ض� • ر�

� األ� ف�ي وا ر� انت�ش� ف� ة� ال� الص� ي�ت� ق�ض� إ�ذ�ا ف�ا ك�ث�ير; الل�ه� وا اذ�ك�ر� و� الل�ه� ل� ف�ض� م�ن� اب�ت�غ�وا و�

ون� ل�ح� ت�ف� ل�ع�ل�ك�م�ا • �ل�ي�ه� إ وا ض� انف� ا و; ل�ه� و�

أ� ة; ار� ت�ج� ا و�أ� ر� �ذ�ا إ و�

ن� م� ي�ر. خ� الل�ه� ن�د� ع� ا م� ق�ل� ا ائ�م; ق� ك�وك� ت�ر� و�ين� از�ق� الر� ي�ر� خ� الل�ه� و� ة� ار� التGج� و�م�ن� و� الل�ه�

Page 3: Tafsir ayat shalat jum’at

Arti Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11

• “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui

• Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung

• Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki”

Page 4: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11

• Kata min dalam ayat ini ( ع�ة م� ال�ج� ي�و�م� berarti fii (م�ن�yaitu pada hari jum’at dan dibaca al-Jumuatu dengan huruf mim dibaca dhommah, bisa juga dibaca sukun atau fathah. Asal katanya adalah dengan dhommah, sedangkan sukun untuk meringankan bacaan dan fathah sebagai serapan dari kata kerjanya, seakan-akan kata ini berarti mengajak kaum muslimin untuk berkumpul.

• Kata ع�� �ي �ب وا ال dari segi balaghoh mengandung majaz و�ذ�رmursal, yang disebutkan disini hanya jual beli, sedangkan maksud sebenarnya adalah segala bentuk muamalah serta kesibukan baik itu jual beli ataupun yang lainnya

Page 5: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11• Kata ة لص�ال� ود ي ل adalah berarti pembacaan adzan kedua yang ن

dilaksanakan di depan Nabi, yaitu ketika beliau berada di atas minbar sebelum memulai khutbah. Shalat tersebut dinamakan shalat jumah, karena pada hari itu masyarakat berkumpul untuk melaksanakan shalat, orang arab menyebutnya hari kasih sayang

• Kata ع�و�ا yang berarti berjalan, digunakan kata sa’yun (usaha) ف�اس�sebagai syarat agar kaum muslimin melaksanakan sholat jum’at dengan kemauan kuat dan semangat tinggi serta kesungguhan yang nyata untuk melaksanakan sholat. Jika telah terdengar panggilan sholat jum’at maka tinggalkanlah segala urusan jual beli dan semua bentuk muamalah, karena sesungguhnya usaha untuk beribadah kepada Allah lebih baik dari muamalah. Karena sesungguhnya manfaat Akhirat itu jauh lebih baik dan kekal abadi

Page 6: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11• Kata الص�الة �ت ذ�ا قض ي adalah berarti setelah shalat ف�إ

jum’ah ditunaikan.• Kata الل�ه �غوا م ن� ف�ض�ل �ت وا ف ي األر�ض و�اب ر �ش �ت berarti ف�ان

perintah untuk kembali melaksanakn aktifitas apapun, mencari rizki Allah di muka bumi setelah menunaikan shalat jum’ah.

• Ada sebuah hadis :من باع واشترى في يوم الجمعة بعد الصالة، بارك الله له

ي�ت� الص�الة� إ�ذ�ا ق�ض� سبعين مرة، لقول الله تعالى: } ف�ل� الل�ه� { اب�ت�غ�وا م�ن� ف�ض� ض� و� وا ف�ي األر� ر� ان�ت�ش� ف�

Barang siapa jual beli pada hari jum’ah setelah menunaikan shalat, maka Allah akan memberikan berkahnya dengan memberikan 70 kali lipat..

Page 7: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Surat al-Jumu’ah Ayat 9-11• Kata ون� ل�ح� ا ل�ع�ل�ك�م� ت�ف� وا الل�ه� ك�ث�ير; اذ�ك�ر� adalah perintah و�

untuk selalu memperbanyak ingat Allah ketika menjalankan segala aktifitas apapun. Jangan sampai kaum muslimin lebih disibukkan mengurus dunia dengan meninggalkan akhirat. Jika kaum muslimin dapat memegangi prinsip seperti ini maka ia termasuk golongan orang yang bahagia

• Kemudian Allah menerangkan bahwa ketika Nabi sedang berkhotbah di atas minbar, mereka meninggalkan beliau untuk bermain dan berdagang. Sebagian dari mereka menjauh hanya untuk mendengarkan tabuhan genderang dan menyaksikannya, sebagian yang lain menghindar dari jama’ah jum’at untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam berdagang. Maka, Allah memperingatkan bahwa kaum muslimin boleh untuk kembali ke pekerjaan mereka setelah melaksanakan sholat jum’at.

Page 8: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Global• Ayat tersebut menegaskan bahwa jika umat Islam

diseru untuk melaksanakan shalat jum’at maka bersegeralah menjawab seruan tersebut dengan segera meninggalkan semua aktifitas dunyawiyah

• Untuk menghilangkan kesan bahwa perintah ini adalah sehari penuh, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang Yahudi pada hari sabtu, maka dilanjutkan ayat setelahnya yang mengandung arti : “lalu apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah dimuka bumi dan carilah sebagian dari karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”

Page 9: Tafsir ayat shalat jum’at

Penjelasan Global• Dan ketika shalat jumat telah ditunaikan, umat islam

dianjurkan untuk kembali beraktifitas, bekerja mencari rizki Allah SWT di muka bumi.

• Bekerja yang dimaksud adalah bekerja dengan selalu menyeimbangkan akal-fikiran dengan hati. Akal untuk menciptakan dan menyikapi peluang-peluang dan hati dengan selalu bersandarkan diri kepada Allah melalui dzikir.

• Jika dilihat fenomena ini, maka, melalui ayat ini Allah memperingatkan umat manusia menyeimbangkan antara dunia kepentingan dunia dan akhirat

Page 10: Tafsir ayat shalat jum’at

Hukum Terkait Dengan Shalat Jum’at

• Shalat Jumat hukumnya wajib bagi orang yang memenuhi syarat. Dia berjumlah dua rakaat, sebagaimana riwayat dari Umar bin Khattab, bahwa beliau berkata, “Shalat Jum’at adalah dua rakaat sempurna bukan qoshor dengan perintah sabda Nabi kalian” (HR: Bukhori, Nasa’i dan ibnu Majah dengan isnad hasan)

• Shalat jumat adalah fardhu ain atas seorang yang sudah mukallaf, mampu dan memenuhi persyaratan, dan dia bukan pengganti shalat Zhuhur. Namun jika terluput maka diwajibkan melaksankan shalat zhuhur empat Rakaat.

Page 11: Tafsir ayat shalat jum’at

Hukum Terkait Dengan Shalat Jum’at

• Kewajiban shalat Jumat ditetapkan oleh al-Quran dan Hadist serta Ijma. Adapun al-Quran, firman Allah swt:

– الل�ه� ذ�ك�ر� �ل�ى إ ا ع�و� اس� ف� ع�ة� م� ال�ج� ي�و�م� م�ن� ة� ال� ل�لص� ن�ود�ي �ذ�ا إ ن�وا آم� ال�ذ�ين� ا �ي�ه� ي�اأت�ع�ل�م�ون� ك�نت�م� إ�ن� ل�ك�م� ي�ر. خ� ذ�ل�ك�م� ال�ب�ي�ع� وا ذ�ر� و�

– Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS; al-Jumuah: 9)

• Dari Hadist Rasulullah sw:– يتخلفون رجال على أحرق ثم باالناس يصلى رجال آمر أن هممت لقد

بيوتهم الجمعة عن– Sunnguh ingin sekali aku perintah seseorang shalat bersama manusia kemudian

aku membakar rumah orang-orang yang tidak melaksanakan shalat Jum’at (HR: Muslim)

Page 12: Tafsir ayat shalat jum’at

Menyegera Datang Shalat Jum’at• Wajib segera berangkat untuk shalat Jumat tatkala berkumandang adzan

yang langsung diiringi khutbah, dan saat itu diharamkan melakukan transaksi jual beli. Firman Allah swt – الل�ه� ذ�ك�ر� �ل�ى إ ا ع�و� اس� ف� ع�ة� م� ال�ج� ي�و�م� م�ن� ة� ال� ل�لص� ن�ود�ي �ذ�ا إ ن�وا آم� ال�ذ�ين� ا �ي�ه� ي�اأ

ت�ع�ل�م�ون� ك�نت�م� إ�ن� ل�ك�م� ي�ر. خ� ذ�ل�ك�م� ال�ب�ي�ع� وا و�ذ�ر�– Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka

bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS; al-Jumuah: 9)

• Pada masa Nabi saw belum dikenal adzan lain selain adzan setelah khatib naik mimbar. Nabi saw jika telah naik mimbar maka seorang muadzin mengumandangkan adzan (HR: Bukhori, Daud, Nasai, Tirmidzi)

• Usman bin Affan telah menambah adzan sebelum kegiatan itu saat mulai banyaknya manusia. Diriwayatkan dari Saib bin Yazid, “Adalah adzan hari Jumat pertama kali, jika imam duduk di atas mimbar pada masa Nabi saw, Abu Bakar dan Umar, dan ketika pada masa Usman dan manusia banyak, maka beliau menambah adzan kedua

Page 13: Tafsir ayat shalat jum’at

Menyegera Datang Shalat Jum’at• Tiga Imam Madzhab sepakat bahwa seorang mukallaf

wajib bersegera berangkat Jum’at ketika mendengar adzan yang mengantarkan khotib berkhutbah, karena adzan itulah yang dimaksud pada ayat perintah shalat Jum’at.

• Sedangkan Hanafiyah berpendapat bahwa kewajiban bersegera berangkat shalat Jum’at adalah saat kumandang adzan saat setelahzawal (waktu zuhur). Adzan yang terdengar seperti sekarang adalah mewajibkan mukallaf berangkat ke shalat Jumat, karena ayat itu sifatnya umum, dan terkhusus pada adzan yang mengantarkan khatib berkhutbah

Page 14: Tafsir ayat shalat jum’at

Hukum Jual Beli Saat Adzan Shalat Jum’at

• Hukum jual beli saat adzan Jum’at adalah haram menurut Syafi’iiyah dan Hanafiyah, namun mereka berbeda tentang waktu adzan seperti di atas.

• Adapun Hanabilah berpendapat bahwa jual beli saat adzan Jum’at adalah tidak sah secara mutlak. Dan Malikiyah berpendapat bahwa jika berubah zat barangnya seperti hewan yang disembelih atau memakannya, atau berubah pasarnya seperti turunnya harga atau naiknya yang menyebabkan hilangnya jual-beli yang batal, maka hal itu diperbolehkan

• Hukum diatas berlaku bagi orang yang terkena kewajiban shalat Jum’at. Adapun orang yang tidak terkena kewajiban shalat Jumat seperti wanita, musafir dan orang sakit, maka mereka boleh melakukan transaksi jual beli. Jika salah seorang dari dua orang yang berakad mengikat dan lainnya tidak mengikat (dalam berakad) maka keduanya haram melakukan akad jual beli, karena orang yang tidak terkena kewajiban shalat Jumat membantu kemaksiatan (tidak shalat Jumat) kepada orang yang terkena kewajiban shalat Jumat

Page 15: Tafsir ayat shalat jum’at

Syarat Shalat Jum’at• Syarat Shalat Jum’at sama dengan syarat –syarat pada shalat Zhuhur, hanya saja

untuk shalat Jum’at terdapat syarat tambahan:• Syarat Shalat Jum’at terbagi kepada dua bagian; 1)Syarat Wajibnya Shalat Jum’at

dan 2)Syarat Sahnya Shalat Jumat• Syarat Wajibnya Shalat adalah: 1)Lelaki 2)merdeka 3)Tidak ada halangan

meninggalkannya seperti sakit 4)Dapat melihat (tidak buta) 5)Tidak tua jompo 6)Tidak musim panas atau dingin yang terlalu 7)Tidak khawatir dizhalimi orang di jalan 8)Tidak khawatir akan kehilangan harta, jiwa dan kehormatan 9)Tinggal di negeri/kampung yang didirikan shalat jum’at 10)Jamaah berada di negerinya sendiri

• Syarat Sahnya Shalat Jum’at adalah: 1)Shalat Jum’at dan khutbahnya terjadi di waktu shalat Zhuhur 2)Jamaah berada di sebuah tempat yang terdapat bangunan, baik kota atau desa 3)Jamaahnya memenuhi syarat; 40 orang, tidak musafir dan mendengar adzan Jumat 4)Jumlah jamaah minimal 40 orang dengan syarat-syarat tertentu (org yg terkena kewajiban shalat) jumat 5)Shalat Jumat lebih dahulu dilakukan dari yang lain di satu tempat dan dilakukan lebih dari satu kali shalat jumat. 6)Didahului dengan dua khutbah yang terpenuhi syarat dan rukun khutbahnya

Page 16: Tafsir ayat shalat jum’at

Kehadiran Wanita Dalam Shalat Jumat• Salah satu syarat diwajibkannya shalat Jumat adalah laki-laki,

sehingga shalat Jumat tidak wajib atas wanita. Akan tetapi jika wanita melaksanakan shalat jumat maka shalatnya sah sebagai pengganti shalat zhuhur

• Mana yang utama bagi wanita, shalat Jumat atau shalat zhuhur di rumah? Terdapat perbedaan pendapat di kalangan madzhab:– Hanafiyah: Yang afdhol bagi wanita adalah shalat zhuhur di

rumahnya, baik dia sudah tua atau masih muda– Malikiyah: Wanita tua lebih afdhol shalat Jumat, sedangkan wanita

muda makruh hukumnya, dan dapat haram jika mengundang fitnah– Hanafiyah: Wanita secara mutlak dimakruhkan shalat berjamaah

pada shalat Jumat dan lainnya, kecuali bagi wanita tua yang tidak berbaju wangi

– Hambali: diperbolehkan bagi wanita menghadiri shalat Jumat dengan syarat tidak cantik (berdandan), jika dia cantik (berdandan) maka dimakruhkan menghadiri shalat Jumat secara mutlak

Page 17: Tafsir ayat shalat jum’at

Banyaknya Masjid yang Mengadakan Shalat Jumat

• Salah satu tujuan shalat Jumat adalah agar berkumpulnya umat Islam dalam satu tempat, mereka khusyu’ beribadah kepada Tuhannya, sehingga akan terjalin ukhuwah, saling mencintai dan tidak saling bermusuhan

• Banyaknya masjid tanpa ada kebutuhan tentu saja akan menghilangkan tujuan diatas, karena kaum muslimin terpecah ke dalam beberapa masjid, sehingga mereka tidak merasakan manfaat saling berkumpul dan perasaan sama saling menghadap Tuhan mereka. Oleh sebab itu berdirinya banyak masjid tanpa sebuah kebutuhan, maka shalat Jumat pun tidak sah kecuali jamaah yang lebih dahulu melaksanakannya. Dan para ulama dalam hal ini berbebda pendapat:

Page 18: Tafsir ayat shalat jum’at

Banyaknya Masjid yang Mengadakan Shalat Jumat

• Syafiiyah: Banyak masjid ada dua keadaan 1)Tanpa kebutuhan atau 2)karena kebutuhan seperti sempit di satu tempat– Banyak masjid tanpa kebutuhan, maka shalat Jumat sah bagi yang terlebih dahulu

dalam takbirotul ihram. Syaratnya yakin bahwa jamaah masjid tersebut mendahului mesjid lainnya. Jika ragu atau berbarengan maka jamaah semua masjid tidak sah shalat Jumatnya.

– Banyak masjid karena kebutuhan: maka shalat jumatnya sah, meskipun dimandubkan untuk shalat zhuhur setelah shalat jumat

• Malikiyah: Shalat Jumat sah dilakukan di bangunan masjid pertama kali didirikan shalat Jumat

• Hanabilah: banyaknya masjid karena kebutuhan (sempit dll) maka shalat Jumat sah dilakukan. Tetapi jika tidak karena kebutuhan, maka shalat Jumat sah dilakukan di masjid yang diizinkan oleh pemerintah dilakukan shalat Jumat

• Hanafiyah: Banyaknya masjid tidak mempengaruhi keabsahan shalat Jumat. Namun jika seseorang mengetahui dengan yaqin bahwa Jamaah di masjid lain mendahuluinya dalam shalat Jumat, maka sebaiknya dia shalat Zhuhur lagi di rumahnya, supaya tidak dianggap wajib.

Page 19: Tafsir ayat shalat jum’at

Jumlah Jamaah Dalam Shalat Jum’at

• Semua imam madzhab bersepakat bahwa sholat Jum’at tidak dilakukan kecuali dengan berjama’ah, akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang jumlah jamaah yang sholat jumat menjadi sah.– Malikiyah berpendapat, jumlah jamaah minimal yang sah adalah 12 orang laki-laki selain

imam, dengan syarat: 1)orang yang terkena kewajiban sholat jumat, 2)penduduk/warga setempat 3)hadir sejak khutbah pertama hingga selesai sholat 4)mereka bermazhab Maliki atau Hanafi

– Hanafiyah: Shalat jumat sah dengan 3 jamaah selain Imam meskipun tidak hadir saat khutbah, oleh sebab itu saat khutbah dihadiri 1 orang kemudian datang dua orang saat menjelang sholat maka sah sholat jumatnya. Disyaratkan yang menjadi imam adalah pemimpin daerahnya/desanya

– Syafi’iyah: Sholat Jum’at dapat sah jika: 1) jumlah mereka 40 orang bersama imam 2) mrk orang yang sah melakukan Jumat 3) mengikuti sholat jumat dengan sah (tidak ada yang batal) 4)segera bertakbiri setelah imam memulai, jika jamaah baru bertakbir ihrom sedangkan imam sedang beranjak akan i’tidal maka tidak sah sehingga jumlahnya tidak lengkap (40 orang)

– Hanabilah: Sholat Jumat dapat sah dengan syarat: 1)Jumlah jamaah tidak kurang dari 40 orang 2)mereka termasuk yang dikenai kewajiban shalat Jum’at 3)mereka hadir saat khutbah dan shalat, meskipun tidak sempurna seluruh s

Page 20: Tafsir ayat shalat jum’at

Rukun Khutbah1. Memuji Allah ( لله pada kedua khutbah ,(الحمد

– harus dengan kalimat pujian (al-hamd), tidak cukup dengan kalimat syukur ( الله (اشكر

– Harus dengan kata “Allah” , tidak cukup ( للرحمن (الحمد

2. Membaca sholawat kepada Nabi saw pada kedua khutbah– Tidak boleh dengan selain lafadz sholawat– Boleh dengan menyebut gelar atau nama Nabi saw

3. Berwasiat kepada ketakwaan pada kedua khutbah– Boleh berupa ajakan taat kepada Allah

4. Membaca ayat al-quran pada salah satu khutbah, dan lebih utama pada khutbah pertama– Disyaratkan ayat sempurna, atau sebagian tapi panjang

5. Mendo’akan kaum muslimin dan muslimat, khusus pada khutbah kedua– Mendo’akan dengan perkara ukhrowi

Page 21: Tafsir ayat shalat jum’at

Sunnah Khutbah• Tertib rukun : mulai hamdalah, shalawat, wasiat taqwa, membaca ayat al-quran,

mendoakan kaum muslimin, dan mendoakan pemimpin kaum mukminin di khutbah kedua, shalawat kembali pada Nabi saw

• Diam saat mendengar khutbah• Khutbah di atas mimbar• Mimbar sebelah kanan Mihrab • Memandang jamaah saat naik mimbar• Duduk sebelum khutbah pertama• Memberi salam sebelum duduk• Ada muadzin (yang membaca adzan)• Faseh berkhutbah dipahami masyarakat• Berkhutbah sedang-sedang saja, tidak sebentar atau lama• Khutbah lebih sebentar dari shalat• Tangan kiri memegang tongkat (pedang)• Tangan kanan memegang sisi mimbar

Page 22: Tafsir ayat shalat jum’at

Makruh-makruh Khutbah• Makruh-makruh khutbah adalah meninggalkan sunnah-sunnah

khutbah seperti yang disebutkan sebelumnya. Hal ini menurut Mazhab Hanafi dan Maliki

• Adapun Madzhab Syafii berpendapat bahwa tidak sepenuhnya meninggalkan sunah khutbah adalah merupakan makruh khutbah. Tetapi ada yang makruh dan ada pula khilaful aula (meninggalkan yang utama). Yang termasuk makruh khutbah adalah makmum (pendengar khutbah) berbicara saat khutbah serta memanggil jamaah di depan khatib. Sedangkan yang termasuk khilaful aula adalah menutup mata tanpa perlu saat khatib berkhutbah

• Madzhab Hambali berpendapat sama, dan diantara makruh khutbah adalah jamaah membelakangi imam saat berkhutbah dan mengangkat tangan saat berdoa dalam keadaan berkhutbah

Page 23: Tafsir ayat shalat jum’at

• با أعلم والله