24
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ………………………………………………………………… 1 BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 2 A. Latar Belakang Masalah …………………………….. 2 B. Rumusan Masalah …………………………………… 5 C. Focus penelitian ……………………………………... 5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 6 E. Manfaat Hasil Penelitian ……………………………. 6 F. Telaah Pustaka ………………………………………. 7 BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………… 9 A. Kajian Teori …………………………………………. 9 B. Kerangka Berfikir …………………………………… 12 C. Hipotesis Tindakan …………………………………. 12 BAB III PROSEDUR PENELITIAN ……………………………… 14 A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif …………… 14 B. Setting Penelitian ……………………………………. 16 C. Jenis Penelitian ………………………………………. 16 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 17 1

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 2

A. Latar Belakang Masalah …………………………….. 2

B. Rumusan Masalah …………………………………… 5

C. Focus penelitian ……………………………………... 5

D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 6

E. Manfaat Hasil Penelitian ……………………………. 6

F. Telaah Pustaka ………………………………………. 7

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………… 9

A. Kajian Teori …………………………………………. 9

B. Kerangka Berfikir …………………………………… 12

C. Hipotesis Tindakan …………………………………. 12

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ……………………………… 14

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif …………… 14

B. Setting Penelitian ……………………………………. 16

C. Jenis Penelitian ………………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 17

1

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini, Pemerintah Sering melakukan berbagai Perubahan

dalam dunia pendidikan tujuanya adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam

meningkatan mutu pendidikan. Salah satu Cara yang di lakukan pemerintah dalam

meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan Kualitas dalam proses

pembelajaran di Sekolah. Berbagai konsep dan wawasan baru banyak bermunculan tentang

proses pembelajaran di sekolah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK).

Metode mengajar pun merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam

menjalin hubungan atau interaksi dengan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar.

Metode pengajaran yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar

siswa. Tugas guru adalah memilih metode yang tepat untuk menciptakan proses

pembelajaran yang baik. Ketepatan menggunakan metode tergantung tujuan isi proses

pembelajaran, semakin baik metode mengajar semakin efektif pula pencapaian tujuan.

Selanjutnya pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus menguasai

berbagai metode yang tepat sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta

lingkungan dan kondisi setempat, kemudian merancang menjadi satu program pengajaran

yang baik dan terus diperbaiki serta disempurnakan.

Ada tiga komponen yang disoroti dalam pembaharuan pendidikan, yaitu

pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas metode

pembelajaran. Kurikulum harus komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial,

2

Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

relevan dan mampu mengakomodasi keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi.

Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan.

Dengan cara penerapan strategi atau metode pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih

memberdayakan potensi siswa.

Namun dalam kenyataannya Penulis sebagai peneliti sekaligus yang telah

melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) seringkali menghadapi berbagai kendala dalam menyampaikan materi

pembelajaran khususnya dalam memilih metode, apalagi pada mata pelajaran IPS di SMP

merupakan mata pelajaran non ekstra yang disampaikan secara terpadu terdiri dari materi

Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi yang di anggap materi pelajaran hapalan yang

membosankan. Materi ini membutuhkan ekstra kerja keras agar pelajaran tidak

membosankan.

Pembelajaran yang membosankan ini akan terus berlangsung apa bila para guru

khususnya Guru IPS hanya menggunakan metode yang konvensional saja, tidak melakukan

inovasi dalam kegiatan pembelajarannya. Apalagi kenyataan yang di hadapi saat ini ketika

penulis Melaksanakan Praktek Pengalaman lapangan (PPL) khususnya siswa kelas VIIB

terhadap mata pelajaran IPS masih kurang yang menyebabkan aktivitas belajarnya pun

kurang memuaskan.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan

tugas kelompoknya setiap siswa harus saling bekerja sama.dan saling membantu untuk

memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, dikatakan belum selesai jika

salah satu teman dlam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran,

3

Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Menurut Slavin (1985) dalam Isjoni (2009 :15) pembelajaran kooperatif adalah

suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil secara kalaboratif yang anggotanya 6-7 orang dengan struktur kelompok

heterogen.

Salah satu bentuk pembelajaran kooperatif adalah model Jigsaw. Merupakan

model pembelajaran yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif

dengan pembelajaran yang berbasis kontruktivisme dan prinsip pembelajaran demokratis.

Berdasarkan pendapat di atas belajar dengan model kooperatif tipe dapat

diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai

pendapat teman dan saling memberikan pendapat. Oleh karena itu pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw sangat baik untuk dilaksanakan.karena siswa dapat bekerja sama saling tolong

menolong mengatasi tugas yang dihadapinya.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, penulis mengangap sangat perlu melakukan

penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mencoba menggunakan metode

pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw yang sedang genjar disosialisasikan sebagai alternatif

dan berharap dengan metode ini bisa meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Berdasarkan hal itu maka penulis menuliskan judul dalam penelitian ini adalah :

“PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN

TOMOHON SULAWESI UTARA”.

4

Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

B. Fokus Penelitian

Sasaran penelitian ini dikhususkan pada Siswa Kelas VIIB Sekolah Menengah

Pertama Kristen Tomohon. Peneliti memilih siswa kelas VIIB dikarenakan siswa pada kelas

ini bersifat heterogen (bervariasi) baik dalam kemampuan akademis maupun dalam

kehidupan sosial. Sehingga di fokuskan pada “Efektivitas Metode Belajar Kooperatif Tipe

Jigsaw Dalam Kaitan Dengan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIB pada Mata

Pelajaran Ips Di SMP Kristen Tomohon Sulawei Utara

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan usulan judul penelitian ini, maka rumusan masalah penelitian adalah:

Bagaimana pengaruh penggunaan metode cooperative learning tipe jigsaw dalam

peningkatan Aktivitas Belajar Siswa kelas VIIB pada mata pelajaran ips di Sekolah

Menengah Pertama Kristen Tomohon Sulawesi Utara.

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka Tujuan Penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh metode cooperative learning tipe jigsaw dalam peningkatan

aktivitas belajar siswa kelas VIIB pada mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama

Kristen Tomohon Sulawei utara.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan

diantaranya :

1. Dari segi teoritis

Memperkaya wawasan teoritis dalam ilmu pendidikan, khususnya tentang metode

pembelajaran pada mata pelajaran IPS.

5

Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

2. Manfaat praktis

a. Siswa

- Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPS.

b. Guru

- Memberikan masukan pada guru tentang metode pembelajaran yang

efektif dan tepat dalam meningkatan hasil belajar siswa.

- Memberikan masukan pada guru untuk dapat menerapkan metode

pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran yang lain.

c. Sekolah

- Memberikan masukan bagi sekolah tentang metode pembelajaran efektif

dan tepat dalam peningkatan hasil belajar siswa.

- Menjadi bahan evaluasi untuk meningkatan kualitas tenaga pendidik dan

kependidikan.

d. Penulis

- Menambah pengetahuan bagi penulis ketika terlibat langsung sebagai

guru, khususnya dalam metode pembelajaran yang efektif dan tepat.

F. Telaah Pustaka

Dari telaah pustaka yang dilakukan peneliti ini merupakan salah satu penyadaran

terhadap studi-studi untuk karya yang terdahulu yang terkait dengan penelitian yang

dilakukan peneliti. Adapun tujuan dari hal ini adalah untuk menegaskan kebaruan

penelitian pengembangan keilmuan terkait serta mempublikasikan dan menjamin keaslian

atau keabsahan penelitian yang dilakukan.

6

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Dalam karya-karya ilmiah yang terdahulu telah ada peneliti yang meneliti tentang

hal-hal yang ada kemiripan dengan judul penelitian yang diangkat oleh peneliti sendiri

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Muhammad Sanusi, 2010 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Advance

Organizer dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Geografi

Kelas VIII C MTs Al- Ijtihad Al- Mahsuni Danger Kec. Masbagik Lotim 2010-2011.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas dengan penelitian menggunakan

pendekatan kooperatif, dan rata-rata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa hanya saja

berbeda metode yakni ada yang menggunakan metode Advance Organizer.

Dari perbedaan tersebut peneliti tertarik mengadakan penelitian menggunakan

kooperatif dengan metode Jigsaw, dimana rincian judul pada penelitian adalah “PENGARUH

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB SMP KRISTEN TOMOHON

TAHUN 2015”.

7

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw

Pembelajaran dengan model kooperatif merupakan salah satu model sistem

pembelajaran yang bisa mendukung pembelajaran yang kontekstual. Sistem pembelajaran

kooperatif dapat pula didefinisikan sebagai sebuah sistem belajar berkelompok yang

terstruktur. Yang berarti terstruktur ini adalah ada lima unsur pokok yang ada di dalamnya,

seperti saling ketergantungan yang positif, ada rasa tanggung jawab secara individual,

interaksi personal antar individu, keahlian bekerja sama, dan proses berkelompok (Johnson &

Johnson, 1993)

Sistem pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi belajar mengajar yang

menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara

sesama, juga merupakan sebuah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecil yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompoknya harus saling bekerja sama untuk bisa

memahami materi pelajaran.dalam sistem pembelajaran ini sebuah materi belum dikatakan

selesai jika salah satu teman belum menguasai bahan pelajaran.

Dalam tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok konvensional yang

menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan

orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi

8

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

dimana keberhasilan individu ditentukan dan dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya

(Slavin, 1994).

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga

tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. (2000), yaitu:

1. Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli

berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep

sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan

kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan

norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang

berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan

baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas-tugas akademik.

2. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-

orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan

ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai

latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas

akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu

sama lain.

9

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

3. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa

keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting

dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan

sosial.

1. Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa

dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih

bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong

dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.

Pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas

penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota

lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).

Model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw merupakan model pembelajaran

kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara

heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas

ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut

kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).

10

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari

materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi

tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung

satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi

yang ditugaskan” (Lie, A., 1994).

2. Kerangka Berfikir

Pembelajaran kooperatif adalah suatu cara utuk menghasilkan belajar mengajar yang

menekankan sikap atau perilaku bekerja sama dan membantu antar sesama dalam proses

belajar yang teratur terdiri dari dua orang atau lebih.

Tekhnik mengajar tipe jigsaw merupakan salah satu tekhnik dalam pembeajaran kooperatif

yang siswanya belajar dalam satu kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dan bekerja sama

bertanggung jawab atas materi yang harus dipelajari, kemudian materi tersebut disampaikan

kepada kelompok lain dengan cara salah satu anggota kelompok menyampaikan materi yang

telah di diskusikan didalam kelompoknya tadi.

3. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Karena

sifatnya masih sementara karena belum adanya penelitian maka perlu dibuktikan kebenarannya

melalui data empirik yang terkumpul (2010:305).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap permasalahan yang diteliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

11

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran koopertif learning

tipe jigsaw terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas

VIIB Semester 1 di SMP Kristen Tomohon tahun 2015.

2. Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran koopertif

learning tipe jigsaw terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

IPS Kelas VIIB Semester 1 di SMP Kristen Tomohon tahun 2015

12

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif

Alasan penulis menggunakan Metode kualitatif adalah karena penelitian ini lebih

berfokuskan pada pemahaman atau fenomena-fenomena social yang terjadi di masyarakat

dan lebih menitiberatkan pada gambaran yang lengkap dari pada merinci menjadi variable

yang saling terkait

B. Setting Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di SMP Kristen Tomohon

b. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian di khususkan pada kelas VIIB dengan mata pelajaran IPS yang

menjadi subtansi penelitian adalah Mata pelajaran sejarah, geografi, sosiologi dan

ekonomi

c. Definisi Operasional Dan Konseptual

a. Dalam opersonal aspek2 seperti penggunaan media, untuk penggunaan media

dpat menarik dan memotivasi siswa

b. Peningkatan kualitas belajar siwa

d. Fokus Tindakan

a. Kinerja Guru

13

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

- Meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan dan pengeloalaan

pembelajaran

- Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan

memperbaiki kelemahan yang terjadi pada sebelumnya

e. Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa

- Meningkatkan perhatian serta minat siswa untuk lebih terlibat dalam proses

belajar

- Meningkatkan pemahaman serta hasil belajar dan penguasaan materi

C. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

reserch).Yaitu penelitian yang dilakukan didalam kelas dengan pemberian tindakan dan

bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto (2002) bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 3kata :

penelitian, tindakaan, dan kelas. Penelitian adalah mencermati suatu objek menggunakan

aturan, metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat secara sistematis dan penting bagi peneliti.

Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari

seorang guru.

Rencana penelitian tindakan kelas dilakukan secara bersiklus, setiap siklus terdiri dari 4

tahapan yaitu: tahap perencanan, tahap observasi, tahap evaluasi dan refleksi. Secara rinci

prosedur tindakan ini dijabarkan sebagai berikut :

14

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

Siklus I

a. Tahap perencanaan

Dalam tahap perencanaan, Adapun kegiatan yang dilakukan dalam menerapkan

model jigsaw maka peneliti mempersiapkan pengajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Jigsaw kepada guru Ekonomi, membuat skenario pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran jigsaw, menyusun lembar observasi untuk mencatat

ke aktifan siswa dengan menggunakan chek list dan lain sebagainya yang digunakan

dalam tahap perencanan.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah

melaksanakan penerapan “pembelajaran Kooperatif” melalui pendekatan Pembelajaran

Kooperatif Model Jigsaw.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan proses observasi terhadap pelaksanaan

kegiatan tahap observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan

dengan tujuan memperoleh informasi yang mendalam dan komprehensif tentang proses

penerapan tindakan yang dilakukan oleh guru, aktivitas-aktivitas siswa, situasi kelas

selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan instrumen

yang telah disiapkan.

d. Tahap evaluasi dan refleksi

1. Evaluasi

Tahapan ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui prestasi belajar

siswa dan penguasaan konsep-konsep secara individual.

15

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

2. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini peneliti bersama guru

mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran tindakan pada

siklus I. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi dan evaluasi. Hasil

refleksi melakukan observasi dan evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada

siklus selanjutnya.

16

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KLS VIIB DI SMP KRISTEN TOMOHON SULAWESI UTARA

DAFTAR PUSTAKA

1. Arends, Pengertian & Model Pembelajaran Kooperatif teknik JIGSAW, 1997

2. CornerImus,http://www.imuzcorner.net/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-

benar.html, 2012

3. http://www.makalahskripsi.com/2014/10/contoh-setting-penelitian-pada-

proposal.html , 2014

4. Ibrahim, Tujuan Pembelajaran Kooperatif, et al. 2000

5. Johnson & Johnson, Unsur-Unsur Pokok Dalam Sistem Pembelajaran Kooperatif,

1993

6. Lie, A.,Desai JIGSAW, 1994

7. Muhammad Sanusi, Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Geografi Kelas VIII C MTs

Al- Ijtihad Al- Mahsuni Danger Kec. Masbagik Lotim 2010-2011, 2010

8. Slavin, Tujuan Pembelajaran Kooperatif, 1994

9. Arikunto 2002 penelitian tindakan kelas

10. WidiaAnih,http://www.anihwidia.blogspot.co.id/2015/01/contoh-proposal-

penelitian-pendidikan_23.html

11. SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), h. 70.

17