12
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang akan diuraikan adalah kajian teori yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu mengenai model jigsaw dan hasil belajar IPA. 2.1.1 Jigsaw Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw Pembelajaran dengan jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan- rekannya (1978:53) menyatakan bahwa jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana tiap siswa dalam kelompok memiliki satu potongan gambaran informasi khusus yang masing-masing berbeda, kemudia ia bertanggung jawab untuk mengajarkan kepada teman satu kelompoknya. Tipe pembelajaran jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan adanya kerjasama antar anggotanya untuk menyelesaikan suatu masalah. Penerapan jigsaw dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga mereka terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan menyelesaikannya secara kelompok (Hosnan, 2013:248). Menurut Johnsons dalam Hosnan (2013: 249) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengetahuan belajar yang maksimal, baik pengalaman inndividu maupun pengalaman kelompok. Hosnan (2013:247) mengemukakan bahwa jigsaw adalah salah satu tipe kooperatif learning yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran. Tujuannya tidak lain adalah mencapai prestasi yang maksimal baik individu maupun kelompok.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Kajian teori yang akan diuraikan adalah kajian teori yang berkaitan dengan

variabel penelitian yaitu mengenai model jigsaw dan hasil belajar IPA.

2.1.1 Jigsaw

Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan

pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw.

2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

Pembelajaran dengan jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-

rekannya (1978:53) menyatakan bahwa jigsaw merupakan model pembelajaran

kooperatif dimana tiap siswa dalam kelompok memiliki satu potongan gambaran

informasi khusus yang masing-masing berbeda, kemudia ia bertanggung jawab

untuk mengajarkan kepada teman satu kelompoknya. Tipe pembelajaran jigsaw

merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan adanya

kerjasama antar anggotanya untuk menyelesaikan suatu masalah. Penerapan

jigsaw dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa

sehingga mereka terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan

dan menyelesaikannya secara kelompok (Hosnan, 2013:248).

Menurut Johnsons dalam Hosnan (2013: 249) menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil,

siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengetahuan belajar yang

maksimal, baik pengalaman inndividu maupun pengalaman kelompok.

Hosnan (2013:247) mengemukakan bahwa jigsaw adalah salah satu tipe

kooperatif learning yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam

menguasai materi pembelajaran. Tujuannya tidak lain adalah mencapai prestasi

yang maksimal baik individu maupun kelompok.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

7

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jigsaw merupakan sebuah

metode pembelajaran kooperatif yang terbagi dalam kelompok yang mempunyai

tanggung jawab masing-masing untuk mengajarkan kepada anggota

kelompoknya.

2.1.1.2 Langkah Pembelajaran Jigsaw

Tahapan pelaksanaan langkah-langkah model jigsaw menurut Trianto

(2007:71) adalah sebagai berikut:

a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 5-

6 orang).

b. Materi penjelasan diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah

dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.

c. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan

bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang

disampaikan mengenai sistem ekskresi, maka seorang siswa dari satu

kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompok

satunya mempelajari tentang paru-paru, begitupun siswa lainnya

mempelajari kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati.

d. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.

e. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya

bertugas mengajar teman-temannya.

f. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan

berupa kuis individu.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

8

Terdapat beberapa aktivitas penting yang dilakukan dalam pembelajaran

jigsaw menurut Slavin dalam Hosnan (2013: 249) yaitu:

a. Membaca, siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca

sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut.

b. Diskusi kelompok ahli, siswa yang telah mendapat topik permasalahan

yang sama bertemu dalam satu kelompok (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan topic permasalahan tersebut.

c. Laporan kelompok, ahli kembali ke kelompok asalnya untuk

menjelaskan hasil diskusinya pada anggota kelompoknya masing-

masing.

d. Kuis, siswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik

permasalahn.

e. Perhitungan skor kelompok dan penentuan penghargaan kelompok.

Sementara itu Miftahul Huda (2013:29) mengemukakan langkah jigsaw

sebagai berikut:

a. Guru membagi topik pelajaran menjadi empat bagian/subtopik.

Misalnya, topik tentang novel dibagi menjadi alur, tokoh, latar, dan

tema.

b. Sebelum subtopik-subtopik itu diberikan, guru memberikan pengenalan

mengenai topik yang akan dibahas pada pertemuan hari itu. Guru bisa

menuliskan topik ini di papan tulis dan bertanya kepada siswa apa yang

mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan bertanya

dimaksudkan untuk mengaktifkan kemampuan siswa agar lebih siap

menghadapi bahan pelajaran yang baru.

c. Siswa dibagi dalam kelompok berempat.

d. Bagian/subtopik pertama diberikan pada siswa/anggota 1, sedangkan

siswa/anggota 2 menerima bagian/subtopik yang kedua. Demikian

seterusnya.

e. Kemudian, siswa diminta membaca/mengerjakan bagian/subtopik

mereka masing-masing.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

9

f. Setelah selesai, siswa saling berdiskusi mengenai bagian/subtopik yang

dibaca/dikerjakan masing-masing ersama rekan dari satu anggotanya.

Dalam kegiatan ini, siswa melengkapi dan berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya.

g. Khusus untuk kegiatan membaca, guru dapat membagi bagian-bagian

sebuah cerita yang belum utuh kepada masing-masing siswa. Siswa

membaca bagian-bagian tersebut untuk memprekdisikan apa yang

dikisahkan dalam cerita tersebut.

h. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik tersebut.

Diskusi ini bisa dilakukan antar kelompok atau bersama seluruh siswa.

Menurut Hosnan (2013: 224) langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model jigsaw adalah sebagai berikut:

a. Pilih materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian

(segmen).

b. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah

segmen yang ada.

c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi

pelajaran yang berbeda-beda.

d. Setiap kelompok mengirimkan anggota-anggotanya ke kelompok-

kelompok lain untuk menyampaikan apa yang mereka pelajari di

kelompok.

e. Kembalikan ke suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan

sekiranya ada persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

f. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek

pemahaman mereka terhadap materi.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

10

Dari beberapa langkah yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut,

langkah-langkah model jigsaw dapat dimodifikasi sebagai berikut:

a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 4-6 orang)

b. Siswa diberi sedikit pengenalan mengenai materi yang akan dibahas.

c. Materi pelajaran dibagi menjadi subbab

d. Setiap anggota kelompok mendapat subbab yang berbeda-beda.

e. Anggota kelompok lain yang mendapat subbab sama bertemu dalam

kelompok ahli dan mendiskusikannya.

f. Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan

mengajarkan kepada anggotanya.

2.1.2 Hasil Belajar IPA

Berikut adalah uraian mengenai hasil belajar IPA meliputi hakekat hasil

belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan IPA Sekolah Dasar.

2.1.1.1 Hakekat Hasil Belajar

Setelah siswa belajar, siswa akan mendapat hasil belajar dari apa yang ia

pelajari selama mengikuti kegiatan belajar. Menurut KBBI (2005), hasil belajar

adalah penguasaaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh

guru. Sedangkan menurut Agus Suprijono (2012: 5) hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

ketrampilan.

Menurut Nana Sudjana (2011) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Sedangkan menurut Purwanto (2013) hasil belajar adalah perubahan

perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilkaku disebabkan karena ia

mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar

mengajar. Hasil belajar yang diperoleh dapat berupa perubahan dalam aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

11

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses belajar mengajar untuk

mencapai suatu kompetensi tertentu yang ditunjukkan dengan nilai tes maupun

angka.

2.1.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam pencapaian hasil belajar siswa, pasti terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Seperti yang di utarakan oleh Slameto (2010), bahwa faktor

yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal

dan faktor eksternal.

a. Faktor internal, adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang

sedang belajar, antara lain faktor jasmaniah (kesehatan dam cacat yubuh), fakto

psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan),

dan faktor kelelahan.

b. Faktor eksternal,adalah faktor dari luar individu, antara lain faktor

keluarga (cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan

keadaan ekonomi keluarga), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan guru, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,pengajaran dan

waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas

rumah).

2.1.2.3 IPA Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Permendiknas No.22 Tahun 2006).

IPA merupakan mata pelajaran yang sudah diberikan pada siswa sekolah dasar,

karena pelajaran ini mempelajari kehidupan yang dialami sehari-hari dalam setiap

aktifitas.

Menurut H.W Fowler dalam Trianto (2013:136) IPA adalah pengetahuan

yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deteksi. Sementara itu

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

12

menurut Trianto (2013:136-137) IPA adalah suatu kumpulan teori yang

sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

Salirawati (2008:21) mengemukakan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan

teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas/ khusus, yaitu

melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara satu

dengan cara yang lainnya.

IPA sangat penting diajarkan saat sekolah dasar untuk memupuk rasa ingin

tahu siswa secara alamiah. Hal ini digunakan untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti

yang ada, dan mengembangkan cara berfikir ilmiah (Samatowa Usman : 2010).

Dengan begini, siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk dapat menjelajahi

alam sekitarnya yang ia dapat langsung dari pengalamannya. Namun juga tidak

meninggalkan materi yang diberikan guru di kelas saat proses pelajaran.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah (Permendiknas No. 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi).

Hal ini sangat berkaitan dengan pembelajaran siswa yang lebih cenderung mudah

ditangkap melalui pengalaman langsung.

Salirawati mengemukakan pula bahwa pada hakikatnya IPA adalah

sebagai berikut:

a. Kumpulan pengetahuan (a body of knowledge). Hasil penemuan dari

kegiatan kreatif ilmuan dikumpulkan menjadi kumpulan pengetahuan

sesuai dengan bidang kajiannya misalnya fisika, biologi, kimia dan

sebagainya.kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep,

prinsip dan hokum, teori serta model.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

13

b. Cara berpikir (a way of thinking). IPA ditandai dengan proses berpikir

yang berlangsung dalam pikiran orang-orang dibidang itu.

c. Cara penyelidikan (a way of investigating), memberikan ilustrasi

tentang pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam menyusun

pengetahuan.

Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mata pelajaran IPA di SD/ MI

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memlihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Dalam Permendiknas No.22 Tahun 2006 juga disebutkan ruang lingkup

IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainya.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

14

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

adalah standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan

menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan.

Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru. Adapun SK dan KD yang diambil dalam penelitian ini

disajikan dalam tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran IPA Kelas 3 Semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Memahami kondisi lingkungan

yang berpengaruh terhadap

kesehatan, dan upaya menjaga

kesehatan lingkungan

2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan

yang berpengaruh terhadap kesehatan

2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan

lingkungan sekitar

(Permendiknas No. 22 tahun 2006)

2.2 Penelitian yang Relevan

Sumarni. 2010. Penggunaan Model Jigsaw dan Penggunaan Media Benda

Asli untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA tentang Pesawat Sederhana pada

siswa Kelas 5 SDN Poncowarno, Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen

2009/2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran jigsaw dan media asli kompetensi dasar menjelaskan pesawat

sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat mampu

meningkatkan keaktifan belajar siswa sebesar 52,17% dari siklus I ke siklus II;

Mampu meningkatkan tanggung jawab belajar siswa sebesar 56,52% dari siklus I

ke siklus II; Mampu memberikan tingkat penguasaan materi yang lebih baik pada

hasil belajar dengan kenaikan ketuntasan belajar sebesar 34,78% dari siklus I ke

siklus II.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

15

Priyo, Dwi. 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui

Metode Jigsaw Bagi Siswa Kelas VI SDN Klecoregonang Kecamatan Winong

Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012. Program Studi PSKGDJ-S1 PGSD

FKIP Universitas Kristen Satya Wacana. Penggunaan metode jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan peningkatan tersebut dapat terlihat dari

nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan sebesar 64 naik menjadi 82.5

sehingga terjadi peningkatan sebesar 18.5%. Dan ketuntasan belajar siswa yang

pada kondisi awalnya hanya 36% menjadi 86% pada siklus 2. Saran dalam

penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pendidik

khususnya guru Sekolah Dasar untuk dapat mengembangkan metode jigsaw

dalam mengajar dan menambah pengetahuan, pemahaman materi yang akan

diajarkan dan dapat memberikan manfaat pada Pendidikan Nasional pada

umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

Kuwati, Arismi. 2010 . Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Di Kelas V SDN 02 Bulungkulon Kecamatan Jekulo

Kabupaten Kudus, Sarjana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil prestasi belajar mengalami peningkatan.

Pada siklus I nilai rata-rata perolehan hasil belajar IPA sebesar 65 dan persentase

ketuntasan 50%, pada siklus II nilai rata-rata perolehan IPA sebesar 82 dan

persentase ketuntasan 77%, dan pada siklus III nilai rata-rata perolehan IPA

sebesar 83 dan persentase ketuntasan 87%. Pada observasi aktivitas siswa selalu

megalami peningkatan persentase dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I

rata-rata persentase 67% siklus II 76% siklus III 98%. Demikian juga dengan

hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan disetiap siklus. Pada siklus

I diketahui penilian hasil observasi aktivitas guru sebesar 39, siklus II sebesar 43 ,

dan siklus III sebesar 47 . Respon siswa siklus I 73% siklus II 80% siklus 87%.

Respon guru sangat baik terlihat siklus I-III guru berusaha dan aktif mencari

sumber-sumber lain sebagai penunjang pembelajaran IPA. Sehingga dapat

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

16

diartikan bahwa penerapan model kooperatif tipe Jigsaw sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa bidang studi IPA Di Kelas V SDN 02

Bulungkulon Kec Jekulo Kab Kudus. Dari hasil penelitan diperoleh simpulan

bahwa penerapan model kooperatif tipe jigsaw sebagai upaya meningkatkan

prestasi belajar IPA Di Kelas V SDN 02 Bulungkulon Kec Jekulo Kab Kudus.

Disarankan dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan guru

khususnya pada mata pelajaran IPA bahwa pembelajaran model jigsaw perlu

dikembangkan dan diterapkan, karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran.

2.3 Kerangka Berfikir

Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran IPA kelas 3 SDN

Kutowinangun 10 adalah kurang variatifnya pembelajaran yang berlangsung

sehingga siswa merasa bosan. Akibatnya hasil belajar siswa rendah. Presentasi

ketuntasan siswa pada mata pelajaran IPA hanyalah sebesar 20% atau hanya 4

anak dari 19 siswa yang ada di kelas 3. Hal ini menunjukkan bahwa presentase

ketuntasan siswa dalam kelas masih cukup rendah.

Dengan model jigsaw, siswa diarahkan untuk lebih aktif dan ikut

berpartisipasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Model jigsaw mengacu pada kerjasama individu dalam kelompok sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dan memudahkan siswa untuk

belajar tanpa rasa canggung, sehingga pertukaran informasi seputar materi

pembelajaran akan lebih mudah dimengerti oleh siswa.

Kelebihan yang dimiliki model jigsaw diantaranya meningkatkan

kerjasama, interaksi dan kreativitas siswa untuk bertukar dan mengolah informasi

akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang ditandai dengan meningkatnya

hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori Teori Johnsons (1991: 27) yang

juga menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif jigsaw yang menekankan

kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai

kepada pengetahuan belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun

pengalaman kelompok.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori · Berikut adalah uraian mengenai model jigsaw meliputi hakekat dan pengertian jigsaw serta langkah-langkah jigsaw. 2.1.1.1 Hakekat Jigsaw

17

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasar pada kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian yang diajukan

adalah penerapan model pembelajaran jigsaw diduga dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran IPA di SDN Kutowinangun 10 Salatiga.