27
TUGAS MAKALAH DASAR DASAR MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN Oleh: Andrew Budiherlando 13/347912/PN/13188 Budidaya Pertanian Pemuliaan Tanaman

Pengambilan keputusan dalam manajemen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengambilan keputusan dalam manajemen

TUGAS MAKALAH

DASAR DASAR MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

Oleh:

Andrew Budiherlando

13/347912/PN/13188

Budidaya Pertanian

Pemuliaan Tanaman

Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada

2013

Page 2: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Daftar Isi

Daftar Isi…………………………………………………………………………1

Bab I. Pendahuluan

1. Latar Belakang…………………………………………………………2

2. Rumusan Masalah……………………………………………………...3

Bab II. Pembahasan

1. Pengertian Pengambilan Keputusan…………………………………….4

2. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan……………………………4

3. Fase Pengambilan Keputusan…………………………………………...5

4. Teknik Pengambilan Keputusan………………………………………...7

5. Macam – Macam Keputusan Manajemen……………………………....7

6. Tahap - Tahap Pengambilan Keputusan………………………………...8

7. Gaya Pengambilan Keputusan………………………………………....12

8. Model Pengambilan Keputusan…………………………………..……13

9. Pengambilan Keputusan Individu…………………………………...…15

10. Pengambilan Keputusan Kelompok………………………………….16

Bab III. Kesimpulan

1. Kesimpulan…………………………………………………………..18

2. Kritik dan Saran……………………………………………………...18

3. Daftar Pustaka………………………………………………………..18

1

Page 3: Pengambilan keputusan dalam manajemen

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi

yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi

perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi

dapat berjalan terus dengan lancar

Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan

pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah,

evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.

Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan

menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam

pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga

akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.

Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya,

dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses

perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada

pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan

identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan

dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional

dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka

mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap

pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan

dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.

Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang

dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah

sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam

administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk

memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam

organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna

mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

2

Page 4: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan

administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera

terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam

rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

2. Rumusan Masalah

Pada tahap perumusan masalah ini yang menjadi pertanyaan yaitu terkait dengan

1. Pengertian, fungsi, dan tujuan pengambilan keputusan

2. Fase dan tahapan yang terjadi dalam mengambil keputusan

3. Macam-macam pengambilan keputusan

4. Model dan gaya seorang manajer dalam mengambil keputusan

5. Perbedaan pengambilan keputusan secara individu dan secara kelompok

3

Page 5: Pengambilan keputusan dalam manajemen

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.

Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan

dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa

saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada

pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya

adalah :

1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang

didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan

manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan

pemilihan diantara sejumlah alternatif.

3. Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan

diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak

dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau

reputasi yang telah dibuat.

4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah,

pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

2. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

1. Fungsi pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah mempunyai fungsi

antara lain:

a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individual

maupun secara kelompok, baik secara lnstitusional maupun secara organisasional.

4

Page 6: Pengambilan keputusan dalam manajemen

b. Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang akan datang,

dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

2. Tujuan Pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan

organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai

dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan.

Ini merupakan masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan

dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut

3. Fase Pengambilan Keputusan

Menurut Simon, fase – fase dalam proses pengambilan keputusan pada mulanya hanya ada tiga :

1. Fase Inteligensi

2. Fase Desain

3. Fase Pilihan

Namun kemudian Simon kembali menambahkan sebuah fase dalam proses pengambilan keputusan yaitu :

4. Fase Implementasi

Penambahan tersebut ternyata belum berakhir karena kemudian Simon kembali menambahkan satu fase

dalam pengambilan keputusan sehingga secara keseluruhan ada lima fase :

1. Fase Inteligensi

2. Fase Desain

3. Fase Pilihan

4. Fase Implementasi

5. Fase Monitoring

Fase Inteligensi

Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi pemindaian (scanning) lingkungan. Inteligensi

mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang – peluang masalah.

Fase inteligensi dimulai dengan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran organisasional yang berkaitan

dengan isu yang terkait dan menentukan apakah tujuan tersebut telah terpenuhi.

Pada fase pertama ini, seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi gejala

– gejalanya, menentukan keluasanya, dan mendefinisikan secara eksplisit.

5

Page 7: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Fase Desain

Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin

dilakukan.

Sebuah model masalah pengambilan keputusan dibangun, dites, dan divalidasi.

Pemodelan meliputi konseptualisasi masalah dan mengabstraksikan masalah ke dalam bentuk kuantitatif

dan atau kualitatatif.

Fase Pilihan

Fase pilihan adalah fase dimana dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen

untuk mengikuti tindakan tertentu.

Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model.

Fase Implementasi

Fase implementasi meliputi membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja.

Gambar 1: Bagan Proses Pengambilan Keputusan :

6

Page 8: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Kesimpulan

Pengambilan keputusan melibatkan empat fase utama yaitu ; fase inteligensi, fase desain, fase pilihan, dan

fase implementasi.

Pada fase inteligensi, masalah (peluang) diidentifikasikan, diklasifikasikan, dan diuraikan (jika

diperlukan).

Pada fase desain, suatu model sistem dibuat, kriteria pemilihan ditetapkan, alternatif dihasilkan, hasil

diprediksi, dan metodologi keputusan dibuat.

Pada fase pilihan, berbagai alternatif dibandingkan dan pencarian solusi yang terbaik (atau yang cukup

baik) dimulai. Berbagai teknik pencarian disediakan.

Komputer dapat mendukung semua fase pengambilan keputusan dengan mengotomatisasi tugas/proses

yang diperlukan.

4. Teknik Pengambilan Keputusan

Teknik yang biasa dilakukan dalam kegiatan manajerial meliputi:

1. Operational Research/Riset Operasi: Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan

persoalan.

2. Linier Programming: Riset dengan rumus matematis. Teori Pengambilan Keputusan

3. Gaming War Game: Teori penentuan strategi.

4. Probability: Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

5. Macam – Macam Keputusan Manajemen

Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:

Keputusan yang terprogram (programmed decision)

Keputusan setengah terprogram (half-programmed decision)

Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decision).

1. Keputusan terprogram/ keputusan terstruktur :

Keputusan terprogram/ terstruktur merupakan keputusan yang dilaksanakan berulang-ulang dan rutin,

sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama padad manjemen tingkat

bawah

Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu

dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.

7

Page 9: Pengambilan keputusan dalam manajemen

2. Keputusan setengah terprogram/ setengah terstruktur :

Keputusan setengah terprogram/ setengah terstruktur merupakan keputusan yang sebagian dapat

diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya

bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yg terperinci.

Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menajer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan

mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT.

Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat

sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan

perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan

perusahaan secara cermat.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :

Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur merupakan keputusan yangg tidak terjadi berulang-ulang

dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi

untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia

dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam

pengambilan keputusan tidak terstruktur.

Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil

keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil

berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham

yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan

pada bursa efek bisa selalu stabil.

6. Tahap - Tahap Pengambilan Keputusan

Sebagai dalam proses pengambilan keputusan, model tersebut memuat tiga tahap pokok, yaitu sebagai

berikut :

Ø Riset, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan.

Ø Perancangan, yaitu mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin.

Ø Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari totalitas yang ada.

8

Page 10: Pengambilan keputusan dalam manajemen

6.1. Menurut Para Ahli

Menurut G. R. Terry :

1. Merumuskan problem yang dihadapi

2. Menganalisa problem tersebut

3. Menetapkan sejumlah alternatif

4. Mengevaluasi alternatif

5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :

1. Menetapkan masalah

2. Manganalisa masalah

3. Mengembangkan alternatif

4. Mengambil keputusan yang tepat

5. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

Menurut Stonner

Menentukan penyebab masalah

• Tentukan masalah

• Diagnosis penyebab

• Menguji penyebabnya

Mengembangkan Alternatif

• Mencari alternative yang kreatif dan tidak buru-buru mengevaluasi

Evaluasi Alternatif dan Pemilihan alternative yang Baik

• Evaluasi alternative

• Pilih alternative terbaik

Melaksanakn keputusan dan mengadakn tindak lanjut.

• Antisipasi masalah potensial

• Menggunakan tindakan preventif

• “Set up” tindakan kontigensi.

6.2. Menurut James L. Gibson

James L. Gibson, dkk mengemukakan proses pengambilan keputusan seluruhnya terdiri atas enam

tahapan.

9

Page 11: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Apabila ditetapkan kebijakan untuk menangani masalah yang identik, maka manajer tidak dituntut untuk

mengembangkan dan mengevaluasi setiap munculnya masalah.

Tahap 1.

Identifikasi dan definisi masalah

Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi, proses informasi, dan pertimbangan yang mendalam.

Organisasi dapat diukur dengan perbedaan antara tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan tujuan

dan sasaran dengan hasil yang dicapai sesungguhnya. Beberapa indikator lain yang dapat membantu

dalam melihat permasalahan organisasi adalah sebagai berikut ;

a. Penyimpangan kinerja

Indikator ini muncul apabila terjadi sebuah perubahan secara tiba – tiba pada beberapa pola kinerja

yang telah ditetapkan. Contohnya, meningkatnya perputaran karyawan, tingkat absensi yang

meningkat, penurunan tingkat penjualan, pengeluaran yang semakin meningkat, dan banyaknya

produk yan rusak.

b. Kritikan orang lain

Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa menjadi pentujuk adanya masalah. Pelanggan

mungkin tidak puas dengan sebuah produk yang dikomsumsi, pemerintah memberikan tindakaan

hukum, dan serikat buruh yang mungkin memberikan keluhannya.

c. Lingkungan

Lingkungan dapat memberi informasi masalah melalui berbagai cara. Contoh jika pesaing sukses

dalam meluncurkan produk baru yang menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul suatu

masalah.

Tipe – Tipe Masalah

a. Masalah terstruktur dan tidak terstruktur

Masalah–masalah terstruktur merupakan masalah pada umumnya, terus terang dan jelas dalam hal

informasi yang membutuhkan untuk menyelesaikanya. Sebagai contoh, masalah–masalah pribadi

biasanya terjadi ketika pembuatan keputusan kenaikan gaji dan promosi permintaan liburan, tugas-

tugas kepanitian, dan sebagainya.

10

Page 12: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Masalah tidak terstruktur (unstructured problems) merupakan masalah yang membingungkan dan

memiliki informasi yang terbatas dalam situasi yang baru atau tidak terduga. Contohnya, perusahaan

dihadapi pada problem dimana unit bisnisnya terpaksa dijual karena hilangnya pelanggan.

b. Masalah menghadapi krisis

Suatu masalah krisis merupakan masalah yang tidak terduga dan dapat menghancurkan jika tidak

tertangani dengan cepat dan tepat. Para manajer menghadapi persoalan krisis multi dimensi dan

mereka mengantisipasi krisis–krisis itu dengan berbagai cara, misalnya dengan membentuk sistem

informasi krisis.

Tahap-tahap 2.

Mengembangkan alternatif pemecahan.

Pengembangan alternatif merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang relavan

dari organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan menjadi alternatif yang

mungkin. Namun demikian, manajer harus ingat akan beberapa keterbatasan dalam setiap alternatif,

misalnya keterbatasan dalam masalah hukum, etika, peraturan yang ada.

Tahap 3.

Evaluasi alternatif pemecahan

Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering menghadapi situasi dengan kepastian yang tinggi. Dalam

hal ini tidak mudah memperkirakan konsekuesin dari keputusan. Situasi resiko dengan tidak pasti berada

diantara dari ekstern tersebut. Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran didasarkan pada tiga

kondisi tersebut adalah :

Kodisi kepastian.

Kondisi berisiko

Kondisi ketidakpastian

Tahap 4.

Memilih alternatif

11

Page 13: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Tahap ke empat merupakan tindakan terpenting yaitu memilih alternatif terbaik diantara alternatif –

alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi. Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar

dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Walaupun manajer sebagai

pengambil keputusan memilih alternatif dengan harapan mencapai sasaran, tetapi memilih tersebut

seharus tidak dipandang sebagai suatu aktifitas yang mandiri.

Tahap 5.

Implementasi keputusan

Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu kepada orang–orang yang terkait dan mendapatkan

komitmen mereka pada keputusan tersebut. Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada

keterampilan memilih pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan keterampilan

yang perlu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut menjadi perilaku dalam organisasi.

Tahap 6.

Evaluasi dan pengendalian

Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa

pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Jika ternyata tujuan

tidak tercapai, manajer dapat melakukan respon dengan cepat.

7. Gaya Pengambilan Keputusan

Gaya Manajer dalam pengambilan keputusan akan banyak diwarnai oleh beberapa hal seperti latar

belakang pengetahuan, perilak pengalaman, dan sejenisnya. Cara-cara manajer dala mendekati masalah

tersebut antara lain :

Ø Pertama, penghindar masalah. Seorang penghindari masalah mengabaikan informasi yang

menunujukkan kesebuah masalah. Para penghindari masalah ini tidak aktif dan tidak ingin menghadapi

masalah.

Ø Kedua, penyelesian masalah. Seorang penyelesaian masalah mencoba menyelesaikan masalah-masalah

apabila masalah-masalah itu muncul. Mereka bersikap reaktif menghadapi masalah-masalah yang

timbul.

12

Page 14: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Ø Ketiga, Pencarian masalah. Seorang pencari masalah secara aktif mencari masalah-masalah guna

diselesaikan atau mencari peluang-peluang baru untuk dikejar.

8. Model Pengambilan Keputusan

Teori manajemen mengenal perbedaan antara dua model utama dalam pembuatan keputusan. Kedua

model tersebut adalah model klasik dan model administrasi.

1. Model Keputusan Klasik

Model keputusan klasik (classical decision) berpandangan bahwa manager bertindak dalam kepastian.

Pendekatan klasik ini merupakan model yang sangat rasional utuk pembuatan keputusan manajerial.

2. Model keputusan Administratif

Menurut Herbert Simon, manager dalam pengambilan keputusan menghadapi 3 kondisi:

a. Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.

b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).

c. Cepat puas (satisfice).

Dan ada 3 konsep untuk membantu manajer menempatkan pembuatan keputusan dalam perspektif, yaitu:

a. Rasionalitas terbatas dan memadai (bounded rationality and satisficing)

Menekankan bahwa pembuatan keputusan harus menghadapi kenyataan tidak memadainya informasi

mengenai sifat masalah dan menyelesaikan yang mungkin, kekurangan waktu dan uang untuk

mengumpulkan informasi yang lebih lengkap, ketidakmampuan untuk mengingat sejumlah dasar

informasi, dan batas-batas kecerdasan mereka sendiri. Yang perlu dipelajari oleh pembuatan keputusan

efektif adalah menerima yang memadai dengan gambaran sasaran organisasi jelas terbayang dalam

benak.

b. Heuristic

Orang yang tergantung pada prinsip heuristic / pedoman umum, untuk menyederhanakan pembuatan

keputuasan

c. Memutuskan siapa yang membuat keputusan (bisa)

13

Page 15: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Model rasional tidak memberikan pedoman mengenai siapa yang harus membuat keputusan, “siapa

yang akan memutuskan?” merupakan keputusan pertama yang harus dibuat manajer. Keputusan ini

bias sangat rumit.

Menurut pendapat B.A. Fisher , model dalam pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu :

a. Model Preskiptif

Model yang menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan dengan cara

memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal dan urut-urutan yang membantu kelompok mencapai

consensus. Model ini disebut juga sebagai model normatif.

Penerapan model preskiptif atau model normatif meliputi lima langkah, yaitu :

o Orientasi, yaitu menentukan bagaimana situasi yang dihadapi.

o Evaluasi, yaitu menentukan sikap yang perlu diambil.

o Pengawasan, yaitu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.

o Pengambilan keputusan, yaitu menentukan pilihan atas berbagai alternatif yang telah dievaluasi.

o Pengendalian, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksannan hasil keputusan.

b. Model Deskriptif

Model yang menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan. Model ini juga menerangkan

(menggambarkan) segala sesuatu sebagaimana apa adanya. Model ini juga memberikan kepada manajer

informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan, dan tidak menawarkan

penyelesaian masalah.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Model Keputusan

Pengambilan keputusan merupakam proses interaksi antara input-input sebagai bahan dasar pembentukan

suatu model keputusan, yang terdiri atas tujuan organisasi, kendala-kendala intern, kriteria pelaksanaan

dan berbagai alternatif pemecahan masalah. Interaksi tersebut diharapkan akan menghaslkan output yang

baik yang berupa pelaksanaan keputusan, pengendalian, dan umpan baliknya.

Pengambilan keputusan baik keputusan pribadi maupun keputusan kelompok dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

1. keadaan lingkungan dn nilai-nilai yang kerap kali bertentangan

2. pengaruh politik

14

Page 16: Pengambilan keputusan dalam manajemen

3. emosionalisme

4. tingkat pendidikan

5. model keputusam faktual.

Lima faktor tersebut akan berpengaruh terhadap pembentukan suatu model keputusan

9. Pengambilan Keputusan Individu

Dalam keputusan individual, manager membuat pilihan tindakan yang disukai. Beberapa faktor perilaku

hanya mempengaruhi aspek–aspek tertentu dari proses pengambilan keputusan. Faktor tersebut adalah :

Ø Kepribadian nilai,

Ø Kencendrungan akan resiko, dan

Ø Kemungkinan ketidakcocokkan.

Kepribadian

Satu penelitian telah berusaha pengaruh dari beberapa variable terpilih teradap proses pengambilan

kepriadian, tetapi memasukan juga rangkaian variable lain yaitu :

Ø Variabel kepribadian : Hal ini mencakup sikap, kepercayaan individu.

Ø Variabel situasional : Menyinggung situasi ekstern, yang dapat diamati, yang dihadapi oleh orang –

orang itu sendiri.

Ø Variabel interaksional : Hal ini menyinggung keadaan pada saat itu dari orang-orang sebagai akibat

dari interaksi situasi tertentu dengan ciri-ciri khas kepribadian orang.

Nilai

Nilai itu diperoleh pada waktu orang masih muda sekali dan merupakan bagian dasar dari pikiran

seseorang. Pengaruh itu dapat dilihat dari setiap proses pengambilan keputusan manajemen sebagai

berikut ;

Dalam menetapkan sasaran, pertimbangan nilai perlu sekali mengenai pemilihan kesepatan dan

penentuan prioritas.

Dalam mengembangkan alterntif, orang perlu mempertimbankan nilai berbagai macam kemungkinan.

Apabila memilih alternatif, nilai dari orang yang mengambil kputusan memperngaruhi alternatif manakah

yang akan dipilih.

Apabila melaksanakan keputusan, pertimbangan nilai sangat perlu dalam memilih cara pelaksanaanya.

15

Page 17: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Dalam fase evaluasi dan pengendalian, pertimbangan nilai tidak dapat dihindari apabila mengambil

tindakan.

Kecenderungan Akan Resiko

Seseorang pengambil keputusan yang agak segan mengambil resiko akan menetapkan sasaran yang

bebeda, mengevaluasi alternatif secara berbeda juga. Orang tersebut akan berusaha menetapkan pilihan

dimana resiko atau ketidakpastian sangat rendah, atau dimana kepastian akan hasilnya sangat tinggi.

Kemungkinan Ketidakcocokan

Apabila terjadi ketidak cocokan, maka tentu saja ketidak cocokan ini dapat dikurangi dengan mengakui

bahwa telah terjadi kesalahan. Orang tesebut lebih memungkinkan menggunakan satu atau beberapa

metode berikut ini untuk mengurangi ketidak cocokan mereka :

Mencari informasi yang mendukung kebijaksanaan dari keputusa mereka.

Secara selektif memahami (mengubah) informasi dengan suatu cara yang dapat mendukung keputusan

mereka.

Merubah siap mereka, sehingga mereka memiliki pandangan yang baik terhadap alternatif yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Mengelakan pentingnya segi – segi postif dan mempertinggi unsur – unsur positif dari keputusanya.

10. Pengambilan Keputusan Kelompok

Pengambilan keputusan oleh kelompok berarti mengikutsertakan dan memberi kesempatan pada yang

terpengaruh oleh keputusan untuk ikut serta, sehingga membantu mengembangkan kemampuan anggota

kelompok. Orang yang ikut dalam pengambilan keputusan akan lebih antusias dalam pelaksanaan nanti.

Dalam mengunakan kelompok, manajer harus memperhatikan keuntungan dan kerugian dari kelompok

tersebut.

Keuntungan :

Informasi dan pengetahuan lebih banyak.

Lebih banyak alternatif yang dapat dihasilkan.

Penerimaan penilaian hasil akhir akan lebih besar.

Komunikasi yang lebih baik akan muncul.

Kerugian :

Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar karena waktu yang hilang banyak.

16

Page 18: Pengambilan keputusan dalam manajemen

Menimbulkan kompromi

Satu atau beberapa orang barang kali akan mendominasi kelompok.

Tekanan kelompok akan muncul dan membatasi kreativitas individual.

17

Page 19: Pengambilan keputusan dalam manajemen

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana pihak terkait melakukan

pertimbangan dan menjatuhkan pilihan yang meliputi merumuskan masalah, menganalisa masalah,

menentukan dan mengembangkan alternatif, mengambil tindakan berdasarkan hasil pertimbangan, dan

melakukan evaluasi.

Pengambilan keputusan sangat dibutuhkan sebagai salah satu pemecahan masalah dalam kegiatan

manajemen. hal ini diharapkan dapat membantu kegiatan-kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan

organisasinya. dengan kata lain, pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah dalam

kegiatan organisasi.

Keputusan dapat dilakukan secara mendadak, hal ini bisa dikarenakan keadaan yang tidak

memungkinkan untuk merumuskan keputusan terlebih dahulu; dan pengambilan keputusan yang

didasarkan pada kegiatan rutin sehingga dapat dirumuskan terlebih dahulu.

B. Kritik dan saran

Pengambilan keputusan baik dalam organisasi, perusahaan, maupun dalam lembaga pemerintahan yang

berhubungan dengan proses manajemen merupakan bagian dari kegiatan manajemen yang sangat vital

berkaitan dengan hari depan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung

cukup lama. Karena itu setiap aspek dari pengambilan keputusan aruslah diperhatikan dengan saksama

tanpa meninggalkan sedikitpun celah.

C. Daftar Pustaka

Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.

Lutfan F, 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10, Yogyakarta: Penerbit Andi,

Kasim, Azhar. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.

Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.

18