45
PERT. 10 PENGANTAR BASIS DATA (PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI) FKIP – PENDIDIKAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2015 By : Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. 1

Part 10 pengantar basis data

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Part 10 pengantar basis data

1

PERT. 10PENGANTAR BASIS DATA

(PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI)

FKIP – PENDIDIKAN INFORMATIKAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU2015

By : Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom.

Page 2: Part 10 pengantar basis data

2

OUR

TOPICS

Pengertian Basis Data Komponen Basis Data Abstraksi Basis Data Bahasa Basis Data

Page 3: Part 10 pengantar basis data

3

PENGERTIAN BASIS DATA Basis data adalah kumpulan file-file yang

mempunyai kaitan antara satu file denganfile lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan sesuatu.

Contoh : Basis Data Akademis, mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan mahasiswa, data jurusan, data matakuliah, data KRS, data nilai, dan lain sebagainya.

Page 4: Part 10 pengantar basis data

4

STRUKTUR DATA Secara fisik, data disimpan dalam bentuk

kumpulan bit, dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpanan eksternal.

Dalam praktik, untuk kemudahan dalam mengakses data, data tersebut disusun dalam suatu struktur logis seperti berikut :

Page 5: Part 10 pengantar basis data

5

Page 6: Part 10 pengantar basis data

6

FIELD (medan) : menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain dari field yaitu Elemen Data, Kolom, Item dan Atribut. Contoh : field nama_cust, jumlah_brg_dibeli, tgl_lahir.

RECORD (rekaman) : menyatakan kumpulan dari elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record yaitu Tupel dan baris. Contoh : nama, alamat, tgl_lahir, jenis_kelamin.

TABEL : himpunan sejumlah record. Contoh : data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel

Page 7: Part 10 pengantar basis data

7

TABEL

FIELD

RECORD

BASIS DATA AKADEMIK

Page 8: Part 10 pengantar basis data

8

DBMS Database Management System Merupakan Sistem yang secara khusus

dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan pemrosesan yang berbaris berkas.

Page 9: Part 10 pengantar basis data

9

Pada pendekatan yang berbasis berkas, perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan INDIVIDUAL PEMAKAI, bukan pada kebutuhan sejumlah pemakai.

Setiap kali terdapat kebutuhan baru dari seorang pemakai, kebutuhan tersebut segera diterjemahkan kedalam program komputer.

Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.

Page 10: Part 10 pengantar basis data

10

KEGIATAN 1

APLIKASI KEUANGAN

LAPORAN

BERKAS KEUANGAN

BERKAS MAHASISWA

Page 11: Part 10 pengantar basis data

11

KEGIATAN 2

APLIKASI AKADEMIK

LAPORAN

BERKAS AKADEMIK

BERKAS MAHASISWA

Page 12: Part 10 pengantar basis data

12

TERPADU (DBMS)APLIKASI KEUANGAN

LAPORAN

BERKAS KEUANGANBERKAS MAHASISWA

APLIKASI AKADEMIK

LAPORAN

BERKAS AKADEMIK

Page 13: Part 10 pengantar basis data

13

KOMPONEN BASIS DATA Perangkat Keras ( Hardware )

Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan

Sistem Operasi ( Operating System )Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.

Page 14: Part 10 pengantar basis data

14

KOMPONEN BASIS DATA Database

Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.

DBMS (Database Management System)Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.

Page 15: Part 10 pengantar basis data

15

KOMPONEN BASIS DATA User ( Pengguna Sistem Basis Data )

Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.

Optional SoftwarePerangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.

Page 16: Part 10 pengantar basis data

16

ABSTRAKSI DATA Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk

menyediakan fasilitas/antarmuka (interface) kepada   user.

Untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara, sehingga data yang terlihat oleh user sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

Page 17: Part 10 pengantar basis data

17

ABSTRAKSI DATA Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan

pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.

Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut.

Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

Page 18: Part 10 pengantar basis data

18

PENYUSUN ABSTRAKSI DATA

Level Fisik (Physical Level)Lapis fisik merupakan lapis terendah, lapis ini menjelaskan bagaimana (how) data sesungguhnya disimpan. Pada lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.

Page 19: Part 10 pengantar basis data

19

PENYUSUN ABSTRAKSI DATA

Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)Lapis konseptual lebih tinggi dari lapis fisik. Lapis ini menjabarkan data apa (what) saja yang sesungguhnya disimpan pada basisdata, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata secara keseluruhan. Seorang pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini biasa dipakai oleh DBA.

Page 20: Part 10 pengantar basis data

20

PENYUSUN ABSTRAKSI DATA

Level Penampakan/pandangan (View Level)Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi pada abstraksi data. Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan pengguna. Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.

Misalnya: Bagian keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam database tersebut.

Page 21: Part 10 pengantar basis data

21

Sebagai gambaran , misalnya terdapat struktur data bertipe record seperti berikut :

Pegawai = RECORD Nama = STRING; Alamat = STRING; Bagian = STRING; Gaji = LongInt; End:

Page 22: Part 10 pengantar basis data

22

Pada contoh ini record pegawai berisi 4 buah field (nama, alamat, bagian, gaji ). Setiap field memiliki nama, dan setiap nama memiliki tipe data.

Pada level fisik, pegawai dapat dijabarkan sebagai blok data yang terletak pada lokasi berurutan (satuan byte).

Pada lapis konseptual, masing-masing record dijabarkan dengan definisi tipe data.

Pada lapis view, user tertentu hanya boleh mengakses data tertentu, contohnya, seorang yang menangani penggajian berhak mengetahui gaji seseorang bahkan mengubahnya, tetapi orang yang bekerja di bagian lain tentu tidak boleh melihatnya.

Page 23: Part 10 pengantar basis data

23

HUBUNGAN

PENYUSUN ABSTRAKS

I DATA

Level Fisik (Physical Level)Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Melalui level ni, pemakai dapat melihat gambaran struktur datanya secara terperinci.Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.Pemakai juga kompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data. Pada level ini kita berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka atau bahkan himpunan bit data.

Page 24: Part 10 pengantar basis data

24

HUBUNGAN

PENYUSUN ABSTRAKS

I DATA

Level Logik / Konseptual (Conceptual Level)Merupakan level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta hubungan anatar data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui misalnya data pegawai yang disimpan atau direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file pribadi, file pendidikan, file pekerjaan.

Page 25: Part 10 pengantar basis data

25

HUBUNGAN

PENYUSUN ABSTRAKS

I DATA

Level Penampakan/pandangan (View Level)Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user (pemakai) diatur oleh aplikasi end-user. Kegunaan level ini adlah untuk menyederhanakan interaksi antara pemakai (user) dengan sistem

Page 26: Part 10 pengantar basis data

26

BAHASA BASIS DATA DBMS merupakan perantara bagi pemakai

dengan basis data dalam Disk. Cara berkomunkasi / berinteraksi antara

pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS.

Bahasa ini disebut sebagai bahasa basis data yang meliputi sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan user dan dikenali / diproses DBMS untuk melakukan suatu aksi / pekerjaan tertentu.

Page 27: Part 10 pengantar basis data

27

DESKRIPSI BAHASA BASIS DATA

Bahasa basis data umumnya dapat ditempelkan (embbeded) ke bahasa pemrogarman lain, misalkan ditempelkan kedalam bahasa Java,C/C++, Pascal, Basic, Fortran, Ada dan lainnya.

Bahasa tempat ditempelkannya instruksi bahasa basisdata disebut sebagai inang (host language).

Pada program, bahasa inang yang ditempeli kode-kode bahasa basisdata maka saat source program dikompilasi maka source program terlebih dahulu dilewatkan ke pre-kompilator (pre-compiler) yang menterjemahkan instruksi bahasa basisdata menjadi instruksi asli bahasa pemrograman inang.

Page 28: Part 10 pengantar basis data

28

DESKRIPSI BAHASA BASIS DATA

Setelah itu, kode-kode yang telah dalam bahasa inang dikompilaasi menggunakan kompilator bahasa inang sehingga menghasilkan kode biner yang mengaitkan (link) instruksi – instruksi bahasa basisdata ke pustaka (library) yang berfungsi menghubung DBMS.

Hasil – hasil instruksi bahasa basisdata segera ditangkap program bahasa inang dan diolah sesuai keperluan aplikasi.

Selain itu vendor DBMS juga selalu menyertakan fasilitas interaktif memberi perintah ke DBMS secara langsung.

Cara ini umumnya dipergunakan administrator untuk menjalankan tugasnya mengolah seluruh basisdata organisasi.

Page 29: Part 10 pengantar basis data

29

KOMPONEN BAHASA BASIS DATA

1. Data Definition Language (DDL) 2. Data Manipulation Language (DML) 3. Data Control Language (DCL)

Page 30: Part 10 pengantar basis data

30

KOMPONEN BAHASA BASIS DATA

DDL berfungsi menspesifikasikan skema atau struktur basisdata, hasil pernyataan DDL adalah himpunan definisi data yang disimpan secara khusus pada data dictionary (data directory).

DML berisi sekumpulan operasi manipulasi data pada basisdata, DML biasa disebut bahasa query yaitu bahasa untuk meminta informasi dari basisdata karena komponen paling kompleks di DML adalah operaasi query. Sebenarnya DML tidak hanya berisi operasi utnuk query, namun juga meliputi operasi penghapusan, pembaruan dan penyisipan.

DCL merupakan sub bahasa untuk mengendalikan struktur internal basisdata, DCL untuk menyesuaikan sistem agar supaya lebih efisian dan DCL sangat bergantung pada vendor.

Page 31: Part 10 pengantar basis data

31

DDL Struktur / skema basis data yang

menggambarkan / mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yaitu DDL.

Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel (create table) baru, indeks, mengubah table, menentukan struktur penyimpanan table, dan lainnya.

Hasil dari kompilasi perintah DDL, adalah kumpulan table yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data (data dictionary).

Page 32: Part 10 pengantar basis data

32

DDL Kamus data merupakan suatu metadata

(superdata), yaitu data yang mendiskripsikan data sesungguhnya.

Contoh perintah DDL dengan Foxpro adalah create matakuliah, modify report, modify structure, dan lainnya,

Sedangkan perintah DDL dengan MS-SQl Server 2000, contohnya adalah create new database Penjadwalan_mengajar_dosen dan contoh lainnya adalah new table dosen dengan struktur sebagai berikut:

Page 33: Part 10 pengantar basis data

33

DDL

Create database dengan MS-SQL Server 2000

Page 34: Part 10 pengantar basis data

34

DDL

Create table mahasiswa dengan MS-SQL Server 2000

Page 35: Part 10 pengantar basis data

35

DML Bentuk bahasa basis data untuk

melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data pada dabase dapat berupa : Penyisipan / penambahan data pada file /

table dalam suatu basis data. Penghapusan data pada file / table

dalam suatu basis data. Pengubahan data pada file / table dalam

suatu basis data. Penelusuran data pada file / table dalam

suatu basis data.

Page 36: Part 10 pengantar basis data

36

DML Pada level phisik kita harus mendefinisikan

alghoritma yang memungkinkan pengaksesan yang efisien terhadap data.

Pada level yang lebih tinggi yang dipentingkan bukan lagi efisien akses, tapi juga efisiensi interaksi pemakai dengan sistem.

Page 37: Part 10 pengantar basis data

37

DML DML merupakan bahasa yang bertujuan

memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data.

Ada 2 (dua) jenis DML adalah sebagai berikuit  : Prosedural, yang mensyaratkan pemakai

menentukan, data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.

Nonprosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.

Page 38: Part 10 pengantar basis data

38

DML Contoh paket bahasa prosedural DML :

dBase, FoxBase, Sedang untuk Nonprosedural DML : SQL

(Structure Query Language), QBE (Query By Example).

Page 39: Part 10 pengantar basis data

39

DML

Query

Adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi di dalam suatu basis data. Query merupakan bagian dari DML yang untuk pengambilan informasi disebut Query Language.

Page 40: Part 10 pengantar basis data

40

DML Berikut ini adalah contoh penggunakan

perintah query dengan menggunakan database MS-SQL Server 2000, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 41: Part 10 pengantar basis data

41

DML

Perintah Query dengan MS-SQL Server 2000

Page 42: Part 10 pengantar basis data

42

DCLDCL (Data Control Language ) adalah bagian inti dari SQL (Structured Query Language) yang mempunyai kemampuan untuk mengatur hak akses terhadap sebuah basis data (database). DCL terbagi dua :

GRANT (Memberikan Hak Akses)BU : GRANT priviliges ON tbname TO user;

Contoh : GRANT select, insert, update, delete ON dept TO

dbora1;

Perintah GRANT di atas menunjukkan bahwa user dbora1 diberikan hak akses untuk menampilkan, menambah, memodifikasi dan menghapus data pada table dept.

Page 43: Part 10 pengantar basis data

43

REVOKE (Mencabut Hak Akses)BU : REVOKE priviliges ON tbname from user;

Contoh : REVOKE insert, update, delete ON dept FROM dbora1;

Perintah REVOKE di atas menunjukkan bahwa sebagian hak akses dari dbora1 dicabut kembali. Hak akses yang dicabut adalah hak untuk menambah, memodifikasi dan menghapus data. Sementara user dbora1 masih bisa menampilkan data, karena hak select tidak dicabut.

Page 44: Part 10 pengantar basis data

44

Cari & Buatkan Suatu Basis Data : AKADEMIK KAMPUS PENJUALAN SUPERMARKET PENJUALAN TIKET PESAWAT KEPEGAWAIAN SUATU

PERUSAHAAN PERBANKAN

Page 45: Part 10 pengantar basis data

45

Jelaskan : Nama DB Field Record Tabel

Buatkan Query Dalam Pembuatan Komponen Diatas (DDL, DML dan DCL)

Gunakan Ms. Access Buatkan Presentasi Kelompok (Senin, 16-11-2015) DL : 10-11-2015 Pukul 18.00 WIB By Email : [email protected]