Upload
budi-raharjo
View
2.214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH PENGANTAR AWAL
BASIS DATA
Oleh :
1. Agus Budi Raharjo 5109100164
2. Adam 5109100702
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2010
Pengertian Basis Data
Setiap hari kita bertemu dengan sekumpulan informasi-informasi yang
terangkum dalam bentuk data. Kumpulan dari data-data yang berkaitan harus
diatur secara sistematis agar mudah dipahami. Tidak semua fakta menjadi data,
dan tidak semua data menjadi informasi. Definisi data menurut Romney dan
Steinbart adalah “any and all of the facts that are collected, stored, and
processed by an information system”. Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001
mengartikan data sebagai keterangan yg benar dan nyata; pengumpulan untuk
memperoleh keterangan tt kehidupan petani; keterangan atau bahan nyata yg
dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Dari definisi tersebut
dapat diuraikan bahwa data berasal dan berisi fakta yang berkaitan dan
dikumpulkan, disimpan sebagai tempat pencarian informasi sewaktu-waktu
dibutuhkan dengan cepat dan dalam pengelolaannya diproses secara sistematis.
Sedangkan informasi yang berkaitan dengan istilah data bersifat lebih spesifik,
yakni data yang telah dikelola secara sistematis sehingga dapat dijadikan sumber
dan berguna untuk kebutuhan yang memerlukan data tersebut dalam waktu yang
cepat.
Berdasarkan Romney, ada beberapa ciri informasi yang berguna, yakni :
Reliable
Informasi dikategorikan reliable jika informasi tersebut dapat diandalkan,
dapat mewakili fakta yang terjadi secara akurat tanpa ada manipulasi
Relevant
Informasi dikategorikan relevant jika memiliki sangkut paut dengan
kebutuhan pengguna informasi dan menjadi sumber kepastian serta bisa
membantu decision maker untuk menentukan pilihan yang lebih baik,
membenarkan prediksi dari argumen yang salah.
Timely
Informasi dikategorikan timely/ tepat waktu jika didapat dalam waktu
yang tepat dengan kebutuhan.
Complete
Informasi dikategorikan complete/lengkap jika sesuai dengan fakta, tidak
mengurangi hal-hal penting yang dibutuhkan.
Understandable
Informasi dikategorikan understandable jika memiliki user interface yang
jelas,berguna dan tidak membingungkan user.
Verifiable
Informasi dikategorikan verifiable/ dapat dibuktikan kebenarannya. Cara
membuktikannya yaitu bila ada dua sumber berbeda (sumber terpercaya
dan memiliki informasi kompleks) yang dapat menghasilkan informasi
sama.
Sedangkan arti harfiah dari basis adalah asas/dasar/ bilangan atau besaran
yg dipakai sbg rujukan/kumpulan(KBBI, 2003). Dalam hal ini basis lebih ke arah
sekumpulan data. Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia,
benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan
mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan
maka dikenal dengan istilah basis data (database) (Ramez,2000). Sedangkan
menurut George Tsu-der Chou basis data merupakan kumpulan informasi
bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini
adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan seseorang (Abdul,1999). Menurut Encyclopedia of Computer Science
and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar
informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Definisi lain
dari basis data menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang
dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah
kumpulan informasi pengganti peristiwa/kenyataan yang memiliki tujuan tertentu
dan dikelola dengan sistematika tertentu. Ramez Elmasri memberikan
pembatasan-pembatasan dalam pengertian basis data, diantaranya :
- basis data adalah bentuk penggambaran fakta
- kumpulan data yang memiliki makna dan berasal dari berbagai
sumber, sehingga bila ada data yang terkumpul dalam keadaan tidak
teratur dan tidak memiliki arti implicit tidak bisa disebut basis data.
- Basis data harus dikelola dan diproses sesuai dengan tujuan
pembuatannya
- Basis data harus bisa dibaca/dimanfaatkan oleh beberapa pengguna,
memiliki user interface yang jelas, dan dibuat sesuai dengan tujuan
user.
Dari beberapa definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa basis data
memounyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat
interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan
oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan (Waliyanto,2000).
Model Data
Data yang diolah menjadi basis data memiliki berbagai permodelan yang
memiliki tujuan berbeda. Manajemen data ini terbagi menjadi tiga, yaitu model
data hirarkis, model data relasional, dan model data jaringan. Permodelan data
yang berbeda dibuat agar bisa menjelaskan beberapa aspek dari pengguna. Selain
ittu, ada data-data berupa angka, gambar, dan kata-kata yang tidak bisa dikelola
dalam permodelan yang sama.
1. model data hirarkis
Model data yang pertama yaitu hirarkis atau lebih dikenal dengan model
pohon karena memiliki struktur seperti konsep pohon. Model hirarkis
digambarkan dengan bentulk lingkaran atau kotak dan memiliki beberapa jenis
pola hubungan.model hirarkis pertama memisalkannya dengan hubungan orang
tua – anak. Setiap orang tua memiliki hubungan minimal satu anak, dan
sebaliknya untuk anak hanya memiliki hubungan pada satu orang tua. Orang tua
adalah anak dari orang tua di atasnya. Sedangkan anak adalah simpul tepat di
bawah orang tua. Dari orang tua teratas yang tidak punya hubungan dengan
simpul di atasnya disebut akar/root. Sedangkan anak yang tidak memiliki
hubungan dengan simpul di bawahnya disebut daun/leaf. Dari pola hubungan
antara anak dan orang tua disebut cabang.
Model hirarkis kedua memisalkan pola hubungannya dalam bentuk file,
record, field. Field menjadi elemen terbawah dan tidak bisa diuraikan lagi. Contoh
dari field adalah data nama, NRP, alamat, no. HP, IPK dan hal-hal dasar lain.
Record elemen setingkat di atas field yang berisi kumpulan dari data yang sejenis.
Record kadang terdiri dari beberapa tingkatan yang lebih mengerucut. Contoh dari
record adalah kumpulan data diri mahasiswa Teknik informatika ITS angkatan
2010(tiap mahasiswa memiliki beberapa field tentang dirinya). Dan tingkatan
tertinggi adalah file. File berisi himpunan seluruh record yang ada. Contoh dari
file adalah data diri mahasiswa teknik Informatika ITS(terdiri dari beberap
angkatan)Model data hirarkis dapat digambarkan sebagai berikut :
Keuntungan
Secara konseptual sederhana
Keamanan basis data
Kebebasan data
Integritas basis data
Basis data skala besar lebih efisien
Kerugian
Implementasi sangat rumit
Kesukaran mengelola
Kebebasan struktur kurang
Kerumitan untuk program aplikasi dan
pemakai
Kurang standard
FILE
record record record
field field field
field
field
2. Model Data Jaringan
Model data jaringan telah mendapat standard baku oleh Data Base Task
Group(DBTG) pada 1971. Karena hal tersebut, model data jaringan juga disebut
model DBTG atau CODASYL (Conference on Data System Languages) karena
DBTG bagian dari CODASYL. Yang membedakan model ini dengan hirarkis
adalah anak bisa memiliki hubungan ke lebih dari satu orang tua. Namun pada
model DBTG istilah anak disebut anggota dan orang tua disebut pemilik.
Keuntungan
- Secara konseptual sederhana
- Dapat menangani lebih banyak
macam hubungan
- Akses data lebih fleksibel
- Meningkatkan integritas basis data
- Kebebasan data
- Sesuai standard
Kerugian
- Sistem lebih rumit
- Kekurangan pada kebesan struktural
pemilik
anggota
pemilik pemilik
anggota
anggota
3. Model Data Relasional
Model data relasional dalah permodelan yang sering digunakan oleh
manusia karena memiliki interface yang cukup familiar dan mudah untuk
dilogika. Bentuk dari basis data ini adalah kumpulan tabel yang terdiri atas baris
dan kolom. Karena lebih dari satu tabel, maka harus dihubungkan dengan
menggunakan entitas. Tabel yang dibuat memberikan informasi akurat sesuai
kebutuhan, dan struktur yang berbeda-beda tergantung kemudahan pembacaan
tabel. Dari pola hubungan antar tabel dapat membentuk sebuah skema. Dari alasan
tersebut model data relasional adalah model data yang paling banyak digunakan
saat ini. Hampir sama dengan model data hirarkis, pda penamaan istilah di model
data relasional juga menggunakan istilah field untuk menunjukkan data spesifik,
record sebagai himpunan field. Yang membedakan adalah kumpulan dari record
diistilahkan relasi (berbentuk tabel) dan dari beberapa relasi yang terhubung
membentuk sebuah skema.
Contoh model data relasional(Waliyanto, 2000)
Keuntungan
- Kebebasan struktural
- Secara konseptual jauh lebih
sederhana
- Perancangan, implementasi,
manajemen dan penggunaan basis data
lebih mudah
- kemampuan khusus untuk queri
(SQL)
- Sistem manajemen basis data lebih
baik
Kerugian
- Biaya perangkat keras dan perangkat
lunak sistem menjadi hal pokok
- Kemungkinan perancangan dan
implementasi yang buruk
- Masalah “informasi yang tesebar”
sangat potensial
Alasan Perlunya Penerapan Basis Data
Basis data sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena berbagai
kebutuhan yang menuntut adanya data-data yang berkaitan dengan kebutuhan
tersebut dalam waktu cepat dan akurat. Oleh karena itu ada beberapa aspek yang
melandasi pentingnya basis data dalam menunjang kebutuhan user. Yang pertama,
dapat membantu membuat manajemen data lebih efisien dan efektif. Dalam hal ini
system pengelolaan dan proses data membuat user interface lebih mudah
memahami dan mengambil informasi. Yang kedua, bahasa querynya merupakan
bahasa tingkat tinggi dan dibuat semudah mungkin agar pengelolaannya lebih
efisien dan simpel. Yang ketiga, pengguna memperoleh data yang dibutuhkan
sebanyak mungkin dan dalam kondisi yang sudah sistematis. Yang keempat,
dengan membuat basis data maka akan diperoleh pandangan ke depan dan bisa
memprediksi hal yang akan terjadi dalam organisasi/pengguna sehingga dapat
memaksimalkan aktifitas pengguna. Yang kelima, dengan pembuatan basis data
maka akan mengurangi terjadinya inkonsistensi data.
Hal konkrit yang menjadi contoh pentingnya basis data yaitu sistem
akademik yang ada di universitas yang dibutuhkan setiap saat oleh mahasiswa.
Dalam hal ini basis data diterapkan dalam mengisi jadwal kuliah, data diri
mahasiswa, sampai pada kepengurusan Tugas Akhir. Jika data tidak dikelola
dengan baik maka pihak biro administrasi akademik akan mengalami kesulitan
jika sewaktu-waktu membutuhkan data diri mahasiswa X, sedangkan data yang
terkumpul ada 10.000 mahasiswa. Oleh karena itu, basis data berfungsi sebagai
manajemen data yang efektif dan efisien.
Penerapan Basis Data
semua data yang berguna pasti membutuhkan basis data dalam
memanajemen isi data tersebut. Jadi, penerapan basis data dilakukan di semua
aspek kehidupan. Sebagai contoh, ketika kita bangun tidur dan melihat jadwal hari
itu, maka kita akan menemukan informasi jadwal yang harus kita lakukan hari itu.
Setelah itu bila kita akan berangkat ke kampus di wilayah Surabaya, kita naik
kendaraan umum yang biasa lewat pada jam- jam tertentu, maka kita
memanfaatkan basis data kendaraan umum yang ada di Surabaya. Setelah sampai
kampus kita menerima mata kuliah dengan dosen tertentu, maka kita
memanfaatkan basis data di bidang akademik. Setelah itu kita pergi ke
perpustakaan untuk mencari referensi, maka kita akan memanfaatkan basis data
buku perpustakaan yang dikelola pustakawan. Setelah itu kita membeli bahan
kebutuhan sehari-hari di swalayan, maka kita memanfaatkan basis data barang-
barang yang dijual di swalayan.
Kapan Data base digunakan?
Pada dasarnya seluruh kehidupan manusia dalam pengelompokan
informasi-informasi pasti akan menggunakan sistem data base, secara fakta hal ini
tidak bisa dipungkiri. Bahkan dalam bidang-bidang fungsional sering
menggunakan data base sebagai efesiensi pengumpulan data, kecepatan operasi,
dan akurasi sebuah kumpulan data-data informasi.
Secara ringkas, data base digunakan pada saat penghimpunan data
informasi dalam sebuah institusi dan lembaga apapun Yang mempunyai banyak
data untuk dihimpun, pada saat itulah sebuah sistem data base digunakan untuk
mempermudah proses dan akurasi sebuah kumpulan data. Contoh beberap
pnghimpunan data yang menggunakan sistem data base:
Kepegawaian : untuk perusahaan dan institusi yang memiliki banyak
pegawai.
Inventory : untuk perusahaan manuvaktor/pabrik, apotik, pasar, dsb.
Akutansi : untuk berbagai perusahaan.
Siapakah Yang Menggunakan Data Base?
Ada beberapa pembagian user yang menggunakan data base:
a) Data Base Administrator
Orang-orang yang mendesign data base, baik itu mendesign secara fisik,
konseptual, menjaga keamanan otoritas, serta mendesign data base sesuai
dengan kebutuhan user. Biasanya orang-orang ini memiliki keahlian tertentu.
b) End User
a. User mahir (casual user)
User yang berinterksi dengan data base tanpa menggunakan modul, tapi
hanya dengan menggunakan query untuk mengkses dan memodifikasi
data base yang telah disediakn oleh DBMS (data dase management
system).
b. User umum (end user/naive user)
User yang berinteraksi dengan sistem data base melalui aplikasi yang
tela diprogram secara permanen sebelumnya.
c. User khusus (specialized user)
User yang membuat aplikasi khusus data base non konvensionaln dan
untuk keperluan khusus, yang bisa mengakses sistem tanpa atau dengan
DBMS.
c) Datas base designer
d) Programmer aplikasi
Studi Kasus
Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, ada seorang mahasiswa bernama Agus
Budi Raharjo yang akan mengambil mata kuliah Basis Data karena dia adalah
mahasiswa teknik Informatika. Setelah masuk ke dalam akademik.its.ac.id, Agus
langsung mengisi FRS semester tiga. Agus mencari kelas Basis Data dengan
jadwal yang sesuai dengan aktivitasnya dan di a mencari dosen yang mudah
diajak konsultasi, tidak terlalu banyak tugas namun memberikan pemahaman yang
bagus dan mudah dalam hal penilaian. Ketika mencari mata kuliah basis data,
kebetulan dia mendapatkan basis data dengan dosen Pak Adam. Setelah mendapat
yang diinginkan, dia langsung menutup akademik.its.ac.id. Pengisian jadwal yang
dilakukan Agus merupakan pemanfaatan dari basis data akademik yang dikelola
BAAK ITS.
Proses tersebut dapat diuraikan melalui permodelan data secara hirarkis.
Yang menjadi akar / FILE adalah simpul universitas, yakni ITS. Karena dalam hal
pengisian FRS online ITS menjadi tingkat tertinggi. Di bawah ITS ada pilihan
untuk masuk ke fakultas yang dibidangi Agus. Jurusan Teknik Informatika berada
di fakultas Teknologi Informasi, sehingga Agus masuk ke dalam server FTIf.
Dalam hal ini FTIf menjadi record di atas record jurusan. Setelah itu, dalam
pemilihan jadwal kuliah, Agus memilih basis data dan tersedia beberapa pilihan
dosen. Dalam hal ini Agus menjadi yang terdata di jurusan Teknik Informatika
menjadi record beberapa mata kuliah,. Hal itu dikarenakan Agus tidak hanya
mengambil mata kuliah basis data. Namun karena Agus mengambil mata kuliah
Basis Data, maka basis data menjadi record di atas field dosen dan Agus memilih
dosen Pak Adam. Dalam hal ini Pak Adam selaku record terakhir yang terdiri dari
field NIP, Nama, Golongan dan sekaligus pengajar Basis data.
Dalam analisa di atas dapat digambarkan dengan permodelan data
Hirarkis. Dalam hal ini penulis hanya membuat alur yang dilalui Agus, sehingga
terkesan sebagai pohon tanpa cabang.
Permodelan Hirarkis FRS Mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah
basis data
Referensi :
Haidar Dzacko. 2007. Basis Data (Database).
www.asep-hs.web.ugm.ac.id
http://digilib.petra.ac.id