44
PASAR TRADISIONAL DAN PASAR TRADISIONAL DAN PENGEMBANGAN PAD PENGEMBANGAN PAD SUMARDI SUMARDI KADIV LITBANG PPEP UNS KADIV LITBANG PPEP UNS SURAKARTA SURAKARTA Disampaikan Disampaikan dalam dalam Workshop Workshop dan dan Studi Studi Banding Banding Revitalisasi Revitalisasi Pasar Pasar Tradisional Tradisional dan dan Penataan Penataan PKL PKL Angkatan Angkatan Ke Ke-8 yang 8 yang diselenggarakan diselenggarakan oleh oleh Citra Citra Daya Daya Insani Insani di di Mutiara Mutiara Hotel,17 Hotel,17-20 20 Desember Desember 2008 2008

PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PASAR TRADISIONAL DANPASAR TRADISIONAL DANPENGEMBANGAN PADPENGEMBANGAN PAD

SUMARDISUMARDIKADIV LITBANG PPEP UNSKADIV LITBANG PPEP UNS

SURAKARTASURAKARTA

DisampaikanDisampaikan dalamdalam WorkshopWorkshop dandan StudiStudi BandingBanding RevitalisasiRevitalisasi PasarPasar TradisionalTradisional dandan PenataanPenataan PKLPKLAngkatanAngkatan KeKe--8 yang8 yang diselenggarakandiselenggarakan oleholeh CitraCitra DayaDaya InsaniInsani didi MutiaraMutiara Hotel,17Hotel,17--2020 DesemberDesember 20082008

Page 2: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAH

1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,

2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.

1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,

2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.

1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,

2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.

1.1. PenentuanPenentuan target pendapatantarget pendapatan lebihlebihdidasarkan padadidasarkan pada kaidah incrementalkaidah incremental(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),(dinaikkan sekian % dari tahun lalu),bukan didasarkan padabukan didasarkan pada potensipotensipenerimaanpenerimaan,,

2.2. Potensi pendapatan DaerahPotensi pendapatan Daerah untukuntukmasingmasing--masing jenis / sumber (misal:masing jenis / sumber (misal:pajak & retribusi Daerah),pajak & retribusi Daerah), belumbelumdihitungdihitung secara menyeluruh.secara menyeluruh.

Page 3: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAHPERMASALAHAN PENDAPATAN DAERAH

3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..

4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).

3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..

4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).

3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..

4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).

3.Pengukuran3.Pengukuran prestasi / kinerja instansiprestasi / kinerja instansipenghasilpenghasil masih terbatas pada ukuranmasih terbatas pada ukuranrasio pengumpulan (collection ratio)rasio pengumpulan (collection ratio),,bukan ukuranbukan ukuran rasio cakupan (coveragerasio cakupan (coverageratio)ratio)..

4.4.Peraturan Daerah yang mendasariPeraturan Daerah yang mendasaripemungutan pajak dan retribusi daerahpemungutan pajak dan retribusi daerahsudah tidak sesuai dengan kondisisudah tidak sesuai dengan kondisilapangan yang berkembanglapangan yang berkembang, (segi tarif,, (segi tarif,obyek, dan aturan pemungutan).obyek, dan aturan pemungutan).

Page 4: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSIKERANGKA BERFIKIR POTENSI

POTENSI JENISPENDAPATAN DAERAH

POTENSI JENISPENDAPATAN DAERAH

REALISASI JENISPENDAPATAN DAERAH

REALISASI JENISPENDAPATAN DAERAH

TARGET JENISPENDAPATAN DAERAH

TARGET JENISPENDAPATAN DAERAH

KESENJANGANOBYEKTIF

KESENJANGANOBYEKTIF

KESENJANGANPERENCANAANKESENJANGANPERENCANAAN

KESENJANGANOBYEKTIF

KESENJANGANPERENCANAAN

COVERAGERATIO

COVERAGERATIO

COLLECTIONRATIO

COLLECTIONRATIO

EFISIENSI-------------------------------

EFEKTIVITAS

EFISIENSI-------------------------------

EFEKTIVITAS

Page 5: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

Contoh Perhitungan:Contoh Perhitungan:

Retribusi Parkir di tepi Jln Umum:

Target Tahun 2005 : Rp. 43.320.000,-

Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-

Potensi Thn 2005 : Rp. 120.790.880,-

Realisasi Thn 2005 : Rp. 43.520.000,-

Target Tahun 2006 : Rp. 107.444.000,-

Berapa

Page 6: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

COLLECTION RATIOCOLLECTION RATIO

%100arg

Rex

etXiT

alisasiXiCLR

%100000.320.43

000.520.43xCLR

%69,108CLR

Page 7: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

COVERAGE RATIOCOVERAGE RATIO

%100Re

xPotensiXi

alisasiXiCVR

%100880.790.120

000.520.43xCVR

%03,36CVR

Page 8: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

GAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAHGAMBARAN KINERJA PENERIMAAN PAJAK/RETRIBUSI DAERAH

C L R K a bu pa te n Y

A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1

P A J A K D A E R A H C L R C L R C L R C L R

P a ja k H o t e l & re s t o ra n 1 2 0 % 1 0 3 % 1 0 4 % 1 0 4 %P a ja k H ib u ra n 1 1 1 % 1 0 2 % 1 0 2 % 1 0 2 %P a ja k R e k la m e 1 1 0 % 1 1 0 % 1 0 9 % 1 1 3 %P a ja k P e n e ra n g a n J a la n 1 7 5 % 1 0 6 % 1 0 4 % 1 1 1 %P a ja k P e m a n fa a t a n A B T # D IV / 0 ! 1 0 9 % 1 2 2 % 1 0 2 %

J u m la h 1 5 7 % 1 0 5 % 1 0 4 % 1 0 9 %

A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1

R E T R I B U S I D A E R A H C L R C L R C L R C L R

R . P e la y a n a n K e s e h a t a n 9 9 % 1 0 1 % 1 0 1 % 9 4 %R . P e la y a n a n S a m p a h / K e b e r s ia h n 1 0 3 % 8 4 % 5 2 % 8 4 %R . B e a C e t a k K T P & A k t e C a t a t a n S ip il 1 0 2 % 9 3 % 1 0 2 % 1 0 1 %R . P e l. P e m a k a m a n / P e ra b u a n 1 5 2 % 1 4 1 % 1 6 2 % 1 1 0 %R . P a rk ir t e p i J a la n U m u m 8 6 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %R . P a s a r 1 0 0 % 1 0 2 % 1 0 1 % 1 0 3 %R . P e m a k a ia n K e k a y a a n D a e ra h 9 2 % 1 1 2 % 1 2 8 % 1 1 2 %R . T e rm in a l B u s 9 1 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 8 %R . T e m p a t K h u s u s P a rk ir 1 0 4 % # D IV / 0 ! # D IV / 0 ! # D IV / 0 !R . R u m a h P o t o n g H e w a n 1 0 4 % 1 1 2 % 1 0 0 % 1 0 1 %R . T e m p a t R e k re a s i & O R 9 4 % 1 0 6 % 1 0 3 % 1 0 0 %R . IM B 8 5 % 1 0 9 % 1 1 6 % 9 9 %R . I jin G a n g g u a n 7 2 % 1 0 9 % 5 6 5 % 1 0 7 %

J u m la h 9 8 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 5 %

C L R K a bu pa te n Y

A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1

P A J A K D A E R A H C L R C L R C L R C L R

P a ja k H o t e l & re s t o ra n 1 2 0 % 1 0 3 % 1 0 4 % 1 0 4 %P a ja k H ib u ra n 1 1 1 % 1 0 2 % 1 0 2 % 1 0 2 %P a ja k R e k la m e 1 1 0 % 1 1 0 % 1 0 9 % 1 1 3 %P a ja k P e n e ra n g a n J a la n 1 7 5 % 1 0 6 % 1 0 4 % 1 1 1 %P a ja k P e m a n fa a t a n A B T # D IV / 0 ! 1 0 9 % 1 2 2 % 1 0 2 %

J u m la h 1 5 7 % 1 0 5 % 1 0 4 % 1 0 9 %

A Y A T 1 9 9 8 / 1 9 9 9 1 9 9 9 / 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1

R E T R I B U S I D A E R A H C L R C L R C L R C L R

R . P e la y a n a n K e s e h a t a n 9 9 % 1 0 1 % 1 0 1 % 9 4 %R . P e la y a n a n S a m p a h / K e b e r s ia h n 1 0 3 % 8 4 % 5 2 % 8 4 %R . B e a C e t a k K T P & A k t e C a t a t a n S ip il 1 0 2 % 9 3 % 1 0 2 % 1 0 1 %R . P e l. P e m a k a m a n / P e ra b u a n 1 5 2 % 1 4 1 % 1 6 2 % 1 1 0 %R . P a rk ir t e p i J a la n U m u m 8 6 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %R . P a s a r 1 0 0 % 1 0 2 % 1 0 1 % 1 0 3 %R . P e m a k a ia n K e k a y a a n D a e ra h 9 2 % 1 1 2 % 1 2 8 % 1 1 2 %R . T e rm in a l B u s 9 1 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 8 %R . T e m p a t K h u s u s P a rk ir 1 0 4 % # D IV / 0 ! # D IV / 0 ! # D IV / 0 !R . R u m a h P o t o n g H e w a n 1 0 4 % 1 1 2 % 1 0 0 % 1 0 1 %R . T e m p a t R e k re a s i & O R 9 4 % 1 0 6 % 1 0 3 % 1 0 0 %R . IM B 8 5 % 1 0 9 % 1 1 6 % 9 9 %R . I jin G a n g g u a n 7 2 % 1 0 9 % 5 6 5 % 1 0 7 %

J u m la h 9 8 % 1 0 0 % 1 0 0 % 9 5 %

Page 9: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

Peningkatan /Peningkatan /PendapatanPendapatan

DaerahDaerah

DataLegalitas

Sumber DayaKerjasama PimdaerahKemandirian Daerah

Grand DesignGrand DesignPENINGKATAN POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)PENINGKATAN POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Studi POTENSIPendapatan

Daerah

Tahapan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Perhitungan PotensiAnalisis Kinerja Kajian Aspek Legal Action plan

DataLegalitas

Sumber DayaKerjasama PimdaerahKemandirian Daerah

Page 10: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

Problematika PenganggaranProblematika PenganggaranAPBD Kabupaten KlatenAPBD Kabupaten Klaten(Tahun 2008: Rp 923,01 M)(Tahun 2008: Rp 923,01 M)

DanaPerimbangan

837,99 M(90,79%)

Dana Daerah / PADRp 44,82 M (4,85%)

APBD

(Thn 2008)

(Thn 2008)

Belanja PublikBelanjaAparatur

APBD

GambarGambar dikutipdikutip daridari FitraFitra

Page 11: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PAD DAN KINERJA KEUDAPAD DAN KINERJA KEUDA

10.3

3

5.23 5.60

3.41 4.04

3.57 4.

07

0

2

4

6

8

10

12

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

RERATA SBLM = 8,06 %RERATA SBLM = 8,06 %

RERATA SSDH = 3,77 %RERATA SSDH = 3,77 %

RATIO PAD / APBD

10.3

3

5.23 5.60

3.41 4.04

3.57 4.

07

0

2

4

6

8

10

12

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

Page 12: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PAD DAN KEMAMPUAN KEUDAPAD DAN KEMAMPUAN KEUDA

DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)

PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==

TOTAL PENDAPATAN DAERAHTOTAL PENDAPATAN DAERAH

DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)

PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==

TOTAL PENDAPATAN DAERAHTOTAL PENDAPATAN DAERAH

Page 13: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KEMAMPUAN KEUDAKEMAMPUAN KEUDA

DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)

RENDAH JIKA DDF < 50 %RENDAH JIKA DDF < 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %

DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL (DDF)

RENDAH JIKA DDF < 50 %RENDAH JIKA DDF < 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %TINGGI JIKA DDF > 50 %

Page 14: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KINERJA RATIO PAD / TPDKINERJA RATIO PAD / TPD

58.9

1

14.3

4

10.9

7

6.73 7.

74

7.13

7.90

0

10

20

30

40

50

60

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

RERATA SBLM = 30,63 %RERATA SBLM = 30,63 %

RERATA SSDH = 7,38 %RERATA SSDH = 7,38 %

58.9

1

14.3

4

10.9

7

6.73 7.

74

7.13

7.90

0

10

20

30

40

50

60

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

Page 15: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PAD & KEMANDIRIAN KEUDAPAD & KEMANDIRIAN KEUDA

RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :

PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==

BANTUAN / SUMBANGANBANTUAN / SUMBANGAN

RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :RASIO KEMANDIRIAN KEUDA :

PENDAPATAN ASLI DAERAHPENDAPATAN ASLI DAERAH==

BANTUAN / SUMBANGANBANTUAN / SUMBANGAN

Page 16: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

POLA HUBUNGAN KEUDAPOLA HUBUNGAN KEUDA

KEMAMPUANKEUDA

KEMANDIRIANKEUDA POLA HUBUNGAN

RENDAH SEKALI 0 % S/D 25 % INSTRUKTIF

RENDAH 25 % S/D 50 % KONSULTATIF

SEDANG 50 % S/D 75 % PARTISIPATIF

TINGGI 75 % S/D 100 % DELEGATIF

Page 17: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

POTRET KEMANDIRIAN KEUDAPOTRET KEMANDIRIAN KEUDA

0.00

14.4

6

14.2

8

8.88 10

.11

8.65 9.

74

02468

10121416

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

RERATA SBLM = 16,42 %RERATA SBLM = 16,42 %

RERATA SSDH = 9,34 %RERATA SSDH = 9,34 %

0.00

14.4

6

14.2

8

8.88 10

.11

8.65 9.

74

02468

10121416

98/99 99/00 2000 2001 2002 2003 2004

Page 18: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

STRUKTUR KOMPONEN PADSTRUKTUR KOMPONEN PAD

RetribusiDaerah35.49%

Bagian LabaBUMD2.78%

Pajak Daerah50.94%

PAD Lainnya10.79%

RetribusiDaerah37.40%

Bagian LabaBUMD2.89%

Pajak Daerah41.36%

PAD Lainnya18.35%

KAB/KOTA2003

RetribusiDaerah35.49%

Bagian LabaBUMD2.78%

Pajak Daerah50.94%

PAD Lainnya10.79%

KAB/KOTA2001 Retribusi

Daerah37.40%

Bagian LabaBUMD2.89%

Pajak Daerah41.36%

PAD Lainnya18.35%

Page 19: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA

1.1. Self Regular PowerSelf Regular Power,, Kemampuan mengatur danKemampuan mengatur dan

melaksanakan otonomi daerah demimelaksanakan otonomi daerah demikepentingan masyarakat di daerahnya.kepentingan masyarakat di daerahnya.

2.2. Self Modifying PowerSelf Modifying Power,, Kemampuan menyesuaikan terhadapKemampuan menyesuaikan terhadap

peraturan yang telah ditetapkan secaraperaturan yang telah ditetapkan secaranasional sesuai dengan kondisi daerahnasional sesuai dengan kondisi daerah..

1.1. Self Regular PowerSelf Regular Power,, Kemampuan mengatur danKemampuan mengatur dan

melaksanakan otonomi daerah demimelaksanakan otonomi daerah demikepentingan masyarakat di daerahnya.kepentingan masyarakat di daerahnya.

2.2. Self Modifying PowerSelf Modifying Power,, Kemampuan menyesuaikan terhadapKemampuan menyesuaikan terhadap

peraturan yang telah ditetapkan secaraperaturan yang telah ditetapkan secaranasional sesuai dengan kondisi daerahnasional sesuai dengan kondisi daerah..

Page 20: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA

3.3. Creating Local Political SupportCreating Local Political Support,, Penyelenggaraan pemerintahan daerahPenyelenggaraan pemerintahan daerah

yang memiliki legitimasi kuat dariyang memiliki legitimasi kuat darimasyarakatnya;masyarakatnya;

4.4. Managing Financial ResourcesManaging Financial Resources,, Mampu kembangkan kompetensi dalamMampu kembangkan kompetensi dalam

mengelola secara optimal sumbermengelola secara optimal sumberpenghasilan dan keuangan guna biayaipenghasilan dan keuangan guna biayaiaktivitas pemerintahan, pembangunanaktivitas pemerintahan, pembangunandan pelayanan masyarakat;dan pelayanan masyarakat;

3.3. Creating Local Political SupportCreating Local Political Support,, Penyelenggaraan pemerintahan daerahPenyelenggaraan pemerintahan daerah

yang memiliki legitimasi kuat dariyang memiliki legitimasi kuat darimasyarakatnya;masyarakatnya;

4.4. Managing Financial ResourcesManaging Financial Resources,, Mampu kembangkan kompetensi dalamMampu kembangkan kompetensi dalam

mengelola secara optimal sumbermengelola secara optimal sumberpenghasilan dan keuangan guna biayaipenghasilan dan keuangan guna biayaiaktivitas pemerintahan, pembangunanaktivitas pemerintahan, pembangunandan pelayanan masyarakat;dan pelayanan masyarakat;

Page 21: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

LIMA KONDISI STRATEGIS OTDALIMA KONDISI STRATEGIS OTDA

5.5. Developing Brain PowerDeveloping Brain Power,, Membangun sumber daya manusiaMembangun sumber daya manusia

yang handal dan selalu bertumpuyang handal dan selalu bertumpupada kapabilitas menyelesaikanpada kapabilitas menyelesaikanmasalah.masalah.

5.5. Developing Brain PowerDeveloping Brain Power,, Membangun sumber daya manusiaMembangun sumber daya manusia

yang handal dan selalu bertumpuyang handal dan selalu bertumpupada kapabilitas menyelesaikanpada kapabilitas menyelesaikanmasalah.masalah.

Page 22: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

FUNGSI PAJAKFUNGSI PAJAK1.1. Fungsi budgeterFungsi budgeter

pungutan pajak sebagai alat untukpungutan pajak sebagai alat untukmengisi kas negaramengisi kas negara yang digunakanyang digunakanuntuk membiayai kegiatan pemerintahanuntuk membiayai kegiatan pemerintahandan pembangunandan pembangunan..

2.2. Fungsi RegulatorFungsi Regulator pungutan pajak digunakan sebagipungutan pajak digunakan sebagi alatalat

melakukan pengaturanmelakukan pengaturan untuk mencapaiuntuk mencapaitujuan tertentutujuan tertentu..

1.1. Fungsi budgeterFungsi budgeter pungutan pajak sebagai alat untukpungutan pajak sebagai alat untuk

mengisi kas negaramengisi kas negara yang digunakanyang digunakanuntuk membiayai kegiatan pemerintahanuntuk membiayai kegiatan pemerintahandan pembangunandan pembangunan..

2.2. Fungsi RegulatorFungsi Regulator pungutan pajak digunakan sebagipungutan pajak digunakan sebagi alatalat

melakukan pengaturanmelakukan pengaturan untuk mencapaiuntuk mencapaitujuan tertentutujuan tertentu..

Page 23: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !

1.1. Faktor manusia sebagai subjekFaktor manusia sebagai subjekpenggerakpenggerak (faktor dinamis) dalam(faktor dinamis) dalampenyelenggaraan otonomi daerahpenyelenggaraan otonomi daerah..

2.2. Faktor keuanganFaktor keuangan yang merupakanyang merupakantulang punggungtulang punggung bagi terselenggaranyabagi terselenggaranyaaktivitas pemerintah daerah.aktivitas pemerintah daerah.

1.1. Faktor manusia sebagai subjekFaktor manusia sebagai subjekpenggerakpenggerak (faktor dinamis) dalam(faktor dinamis) dalampenyelenggaraan otonomi daerahpenyelenggaraan otonomi daerah..

2.2. Faktor keuanganFaktor keuangan yang merupakanyang merupakantulang punggungtulang punggung bagi terselenggaranyabagi terselenggaranyaaktivitas pemerintah daerah.aktivitas pemerintah daerah.

Page 24: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !EMPAT FAKTOR PENTING OTDA !

3.3. Faktor peralatan yang merupakanFaktor peralatan yang merupakansarana pendukungsarana pendukung bagibagiterselenggaranya aktivitas pemerintahanterselenggaranya aktivitas pemerintahandaerahdaerah..

4.4. Faktor organisasi dan manajemen yangFaktor organisasi dan manajemen yangmerupakan sarana untuk melakukanmerupakan sarana untuk melakukanpenyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan daerahdaerahsecara baik, efektif dan efisien.secara baik, efektif dan efisien.

3.3. Faktor peralatan yang merupakanFaktor peralatan yang merupakansarana pendukungsarana pendukung bagibagiterselenggaranya aktivitas pemerintahanterselenggaranya aktivitas pemerintahandaerahdaerah..

4.4. Faktor organisasi dan manajemen yangFaktor organisasi dan manajemen yangmerupakan sarana untuk melakukanmerupakan sarana untuk melakukanpenyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan daerahdaerahsecara baik, efektif dan efisien.secara baik, efektif dan efisien.

Page 25: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DESENTRALISASI FISKALDESENTRALISASI FISKAL

MeningkatkanMeningkatkan efisiensi alokasiefisiensi alokasisumber dayasumber daya dan kegiatandan kegiatandaerah,daerah,

MemenuhiMemenuhi aspirasi daerahaspirasi daerah,,memperbaikimemperbaiki struktur fiskalstruktur fiskal dandanmemobilisasi pendapatanmemobilisasi pendapatan,,

MeningkatkanMeningkatkan efisiensi alokasiefisiensi alokasisumber dayasumber daya dan kegiatandan kegiatandaerah,daerah,

MemenuhiMemenuhi aspirasi daerahaspirasi daerah,,memperbaikimemperbaiki struktur fiskalstruktur fiskal dandanmemobilisasi pendapatanmemobilisasi pendapatan,,

Page 26: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DESENTRALISASI FISKALDESENTRALISASI FISKAL

MeningkatkanMeningkatkan akuntabilitas,akuntabilitas,transparansi, dan partisipasitransparansi, dan partisipasimasyarakatmasyarakat dalam pengambilandalam pengambilankeputusan daerah,keputusan daerah,

MenciptakanMenciptakan kesejahteraan sosialkesejahteraan sosialbagi masyarakat.bagi masyarakat.

MeningkatkanMeningkatkan akuntabilitas,akuntabilitas,transparansi, dan partisipasitransparansi, dan partisipasimasyarakatmasyarakat dalam pengambilandalam pengambilankeputusan daerah,keputusan daerah,

MenciptakanMenciptakan kesejahteraan sosialkesejahteraan sosialbagi masyarakat.bagi masyarakat.

Page 27: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH

TTerdapaterdapat hubungan yang positifhubungan yang positif dandansignifikan antarasignifikan antara desentralisasidesentralisasi fiskalfiskaldan pertumbuhan ekonomidan pertumbuhan ekonomi di Indiadi India..

DDi negeri China, studi merekai negeri China, studi merekamenghasilkan kenyataan bahwamenghasilkan kenyataan bahwahubungan desentralisasi denganhubungan desentralisasi denganpertumbuhan ekonomi relatif rendahpertumbuhan ekonomi relatif rendah..((Zhang dan ZouZhang dan Zou, 1997)., 1997).

TTerdapaterdapat hubungan yang positifhubungan yang positif dandansignifikan antarasignifikan antara desentralisasidesentralisasi fiskalfiskaldan pertumbuhan ekonomidan pertumbuhan ekonomi di Indiadi India..

DDi negeri China, studi merekai negeri China, studi merekamenghasilkan kenyataan bahwamenghasilkan kenyataan bahwahubungan desentralisasi denganhubungan desentralisasi denganpertumbuhan ekonomi relatif rendahpertumbuhan ekonomi relatif rendah..((Zhang dan ZouZhang dan Zou, 1997)., 1997).

Page 28: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH

DDesentralisasi mempunyaiesentralisasi mempunyai efekefeknegatif terhadap pertumbuhannegatif terhadap pertumbuhanekonomiekonomi didi negara sedangnegara sedangberkembangberkembang, dan sebaliknya memiliki, dan sebaliknya memilikidampak positif terhadapdampak positif terhadappertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi untukuntuk negaranegaramajumaju. (. (Davoodi dan ZouDavoodi dan Zou,, 19971997).).

DDesentralisasi mempunyaiesentralisasi mempunyai efekefeknegatif terhadap pertumbuhannegatif terhadap pertumbuhanekonomiekonomi didi negara sedangnegara sedangberkembangberkembang, dan sebaliknya memiliki, dan sebaliknya memilikidampak positif terhadapdampak positif terhadappertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi untukuntuk negaranegaramajumaju. (. (Davoodi dan ZouDavoodi dan Zou,, 19971997).).

Page 29: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH

KKenaikan pajak local dan pajakenaikan pajak local dan pajaknegara bagian (state)negara bagian (state) secarasecarasignifikansignifikan memperlambatmemperlambatpertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi, jika, jikapenerimaan digunakan untukpenerimaan digunakan untukmembiayai transfermembiayai transfer. (Helms,. (Helms,1985).1985).

KKenaikan pajak local dan pajakenaikan pajak local dan pajaknegara bagian (state)negara bagian (state) secarasecarasignifikansignifikan memperlambatmemperlambatpertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi, jika, jikapenerimaan digunakan untukpenerimaan digunakan untukmembiayai transfermembiayai transfer. (Helms,. (Helms,1985).1985).

Page 30: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

DES. FISKAL VS ECON. GROWTHDES. FISKAL VS ECON. GROWTH

JJika penerimaan digunakanika penerimaan digunakanuntukuntuk membiayai pemeliharaanmembiayai pemeliharaandan pengembangan jasadan pengembangan jasa--jasajasapublikpublik, pajak local akan memiliki, pajak local akan memilikipengaruh yangpengaruh yang menguntungkanmenguntungkanterhadap perekonomianterhadap perekonomianregionalregional.. (Helms, 1985).(Helms, 1985).

JJika penerimaan digunakanika penerimaan digunakanuntukuntuk membiayai pemeliharaanmembiayai pemeliharaandan pengembangan jasadan pengembangan jasa--jasajasapublikpublik, pajak local akan memiliki, pajak local akan memilikipengaruh yangpengaruh yang menguntungkanmenguntungkanterhadap perekonomianterhadap perekonomianregionalregional.. (Helms, 1985).(Helms, 1985).

Page 31: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PAD DAN ECON. GROWTHPAD DAN ECON. GROWTH Ubah orientasi dari “PAD oriented” ke “investment friendly”….Ubah orientasi dari “PAD oriented” ke “investment friendly”….

Investasi PertumbuhanEkonomi

Peningkatan

Basis Pajak &Retribusi Daerah

PeningkatanPAD

PeningkatanPelayanan Publik

Menarik Investor

o Identifikasi sektorbasis dan unggulandaerah

o Pemberian insentif;berupa penyerdanaandan penguranganbiaya

Efek Multiplier

Mendorongpeningkatanlapangan kerjadan pendapatanmasyarakat

MeningkatnyaKonsumsiMasyarakat

Khususnya thdpbarang kena pajak(hotel, kendaraanbermotor)

MeningkatnyaPajak/Retribusi

Pajak kendaraanbermotor, pajakhotel, IMB,dll

Meningkatnyabelanja untukfasilitaspublik

Menarik Investor

o Identifikasi sektorbasis dan unggulandaerah

o Pemberian insentif;berupa penyerdanaandan penguranganbiaya

Efek Multiplier

Mendorongpeningkatanlapangan kerjadan pendapatanmasyarakat

MeningkatnyaKonsumsiMasyarakat

Khususnya thdpbarang kena pajak(hotel, kendaraanbermotor)

MeningkatnyaPajak/Retribusi

Pajak kendaraanbermotor, pajakhotel, IMB,dll

Meningkatnyabelanja untukfasilitaspublik

Investasi berkembang, PAD otomatis naik !!!

Page 32: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

GRAND STRATEGY OTODAGRAND STRATEGY OTODA

menciptakan kesejahteraan.menciptakan kesejahteraan.bagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen untuk menciptakan kesejahteraaninstrumen untuk menciptakan kesejahteraan

mendukung proses demokrasi di tingkat lokalmendukung proses demokrasi di tingkat lokalbagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen pendidikan politik di tingkat lokalinstrumen pendidikan politik di tingkat lokaluntuk mendukung proses demokratisasiuntuk mendukung proses demokratisasimenujumenuju civil societycivil society

menciptakan kesejahteraan.menciptakan kesejahteraan.bagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen untuk menciptakan kesejahteraaninstrumen untuk menciptakan kesejahteraan

mendukung proses demokrasi di tingkat lokalmendukung proses demokrasi di tingkat lokalbagaimana menjadikan Pemda sebagaibagaimana menjadikan Pemda sebagaiinstrumen pendidikan politik di tingkat lokalinstrumen pendidikan politik di tingkat lokaluntuk mendukung proses demokratisasiuntuk mendukung proses demokratisasimenujumenuju civil societycivil society

Page 33: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

ELEMEN DASARELEMEN DASARPEMERINTAHAN DAERAHPEMERINTAHAN DAERAH

1.Urusan Pemerintahan (1.Urusan Pemerintahan (FunctionFunction))

2.Kelembagaan (2.Kelembagaan (InstitutionInstitution))

3.Personil (3.Personil (PersonnelPersonnel))

4.Keuangan Daerah (4.Keuangan Daerah (Local FinanceLocal Finance))

1.Urusan Pemerintahan (1.Urusan Pemerintahan (FunctionFunction))

2.Kelembagaan (2.Kelembagaan (InstitutionInstitution))

3.Personil (3.Personil (PersonnelPersonnel))

4.Keuangan Daerah (4.Keuangan Daerah (Local FinanceLocal Finance))

Page 34: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

ELEMEN DASARELEMEN DASARPEMERINTAHAN DAERAHPEMERINTAHAN DAERAH

5. Perwakilan (5. Perwakilan (RepresentationRepresentation))

6. Pelayanan Publik (6. Pelayanan Publik (Public ServicePublic Service ))

7. Pengawasan (7. Pengawasan (Control /SupervisionControl /Supervision))

Catatan:Catatan:Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.

5. Perwakilan (5. Perwakilan (RepresentationRepresentation))

6. Pelayanan Publik (6. Pelayanan Publik (Public ServicePublic Service ))

7. Pengawasan (7. Pengawasan (Control /SupervisionControl /Supervision))

Catatan:Catatan:Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.Penataan harus bersifat sistemik dan bukan parsial.

Page 35: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PENATAAN KEUANGAN DAERAHPENATAAN KEUANGAN DAERAH

TARGET YANG INGIN DICAPAI :TARGET YANG INGIN DICAPAI :1.1. Pemda mempunyaiPemda mempunyai sumbersumber--sumbersumber

keuangan yang memadaikeuangan yang memadai untukuntukmembiayai urusan pemerintahan ygmembiayai urusan pemerintahan ygdilaksanakan.dilaksanakan.

2.2. PemdaPemda mampu mengelola keuanganmampu mengelola keuangandaerahdaerah; penerimaan, pengeluaran dan; penerimaan, pengeluaran danpembiayaan secara efektip, efisien, danpembiayaan secara efektip, efisien, danakuntabel dengan berbasis kinerja.akuntabel dengan berbasis kinerja.

TARGET YANG INGIN DICAPAI :TARGET YANG INGIN DICAPAI :1.1. Pemda mempunyaiPemda mempunyai sumbersumber--sumbersumber

keuangan yang memadaikeuangan yang memadai untukuntukmembiayai urusan pemerintahan ygmembiayai urusan pemerintahan ygdilaksanakan.dilaksanakan.

2.2. PemdaPemda mampu mengelola keuanganmampu mengelola keuangandaerahdaerah; penerimaan, pengeluaran dan; penerimaan, pengeluaran danpembiayaan secara efektip, efisien, danpembiayaan secara efektip, efisien, danakuntabel dengan berbasis kinerja.akuntabel dengan berbasis kinerja.

Page 36: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

PENATAAN KEUANGAN DAERAHPENATAAN KEUANGAN DAERAH3.3. Pemda dapatPemda dapat mengurangi overhead costmengurangi overhead cost

(biaya rutin)(biaya rutin) dan mengalokasikandan mengalokasikan lebihlebihbanyak untuk pelayanan publik.banyak untuk pelayanan publik.

4.4. PemdaPemda mampu meningkatkan PADmampu meningkatkan PADtanpa mengakibatkan ekonomi biayatanpa mengakibatkan ekonomi biayatinggi.tinggi.

5.5. Sinerji dana dekonsentrasi dengan danaSinerji dana dekonsentrasi dengan danaAPBD untukAPBD untuk mendukungmendukungpemberdayaan daerahpemberdayaan daerah..

3.3. Pemda dapatPemda dapat mengurangi overhead costmengurangi overhead cost(biaya rutin)(biaya rutin) dan mengalokasikandan mengalokasikan lebihlebihbanyak untuk pelayanan publik.banyak untuk pelayanan publik.

4.4. PemdaPemda mampu meningkatkan PADmampu meningkatkan PADtanpa mengakibatkan ekonomi biayatanpa mengakibatkan ekonomi biayatinggi.tinggi.

5.5. Sinerji dana dekonsentrasi dengan danaSinerji dana dekonsentrasi dengan danaAPBD untukAPBD untuk mendukungmendukungpemberdayaan daerahpemberdayaan daerah..

Page 37: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)

No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

1. Pajak Daerah 88.06 104.36 101.71 102.16 102.76

2. Retribusi Daerah 124.18 104.21 102.09 104.20 95.16

3. Bagian Laba BUMD 117.88 100.00 100.00 83.87 92.59

4. Lain-lain PAD 198.43 128.06 100.55 90.16 144.10

Pendapatan Asli Daerah 111.81 107.17 101.55 98.88 105.88

Rasio Pengumpulan (Collection Ratio) Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)

No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

1. Pajak Daerah 88.06 104.36 101.71 102.16 102.76

2. Retribusi Daerah 124.18 104.21 102.09 104.20 95.16

3. Bagian Laba BUMD 117.88 100.00 100.00 83.87 92.59

4. Lain-lain PAD 198.43 128.06 100.55 90.16 144.10

Pendapatan Asli Daerah 111.81 107.17 101.55 98.88 105.88

Page 38: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD

Pertumbuhan Realisasi Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2001 - 2004 (%)

No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata

1. Pajak Daerah 126.49 30.57 36.32 19.59 53.24

2. Retribusi Daerah 82.51 31.37 7.98 11.57 33.36

3. Bagian Laba BUMD 29.71 4.52 (11.54) 4.27 6.74

4. Lain-lain PAD 336.04 21.11 73.06 14.03 111.06

Pendapatan Asli Daerah 109.29 26.97 27.05 14.83 44.54

Pertumbuhan Realisasi Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2001 - 2004 (%)

No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata

1. Pajak Daerah 126.49 30.57 36.32 19.59 53.24

2. Retribusi Daerah 82.51 31.37 7.98 11.57 33.36

3. Bagian Laba BUMD 29.71 4.52 (11.54) 4.27 6.74

4. Lain-lain PAD 336.04 21.11 73.06 14.03 111.06

Pendapatan Asli Daerah 109.29 26.97 27.05 14.83 44.54

Page 39: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD

Kontribusi Realisasi Koponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2000 - 2004 (%)

No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

1. Pajak Daerah 32.35 35.01 36.00 38.63 40.23

2. Retribusi Daerah 45.19 39.41 40.77 34.65 33.67

3. Bagian Laba BUMD 14.49 8.98 7.39 5.15 4.67

4. Lain-lain PAD 7.97 16.60 15.84 21.57 21.42

Pendapatan Asli Daerah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kontribusi Realisasi Koponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2000 - 2004 (%)

No. Komponen PAD Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

1. Pajak Daerah 32.35 35.01 36.00 38.63 40.23

2. Retribusi Daerah 45.19 39.41 40.77 34.65 33.67

3. Bagian Laba BUMD 14.49 8.98 7.39 5.15 4.67

4. Lain-lain PAD 7.97 16.60 15.84 21.57 21.42

Pendapatan Asli Daerah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Page 40: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

Status Kinerja Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2001 - 2004

No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata

1. Pajak Daerah Prima Prima Prima Prima Prima

2. Retribusi Daerah Potensial Prima Potensial Potensial Potensial

3. Bagian Laba BUMD Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang

4. Lain-lain PAD Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang

KINERJA KOMPONEN PADKINERJA KOMPONEN PAD

Status Kinerja Komponen PAD Kabupaten Klaten

Tahun 2001 - 2004

No. Komponen PAD Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata

1. Pajak Daerah Prima Prima Prima Prima Prima

2. Retribusi Daerah Potensial Prima Potensial Potensial Potensial

3. Bagian Laba BUMD Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang Terbelakang

4. Lain-lain PAD Berkembang Terbelakang Berkembang Terbelakang Berkembang

Page 41: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

KINERJA RET PASARKINERJA RET PASAR Kontr ibus i Re tr ibus i Pe la ya na n Pa s a r pa da Re tr ibus i Da e ra h Ka bupa te n Kla te n

Ta hun 2 0 0 0 - 2 0 0 4 (Pros e nta s e )

N o . U ra ia n Ta h u n 2 0 0 0 Ta h u n 2 0 0 1 Ta h u n 2 0 0 2 Ta h u n 2 0 0 3 Ta h u n 2 0 0 4

1 . R e trib u s i Pa s a r 8 5 5 ,6 7 7 1 ,2 9 5 ,2 9 7 1 ,3 2 4 ,0 9 0 1 ,4 0 1 ,5 7 7 1 ,4 6 8 ,8 3 7

2 . To ta l R e trib u s i D a e ra h 2 ,9 8 1 ,7 4 4 5 ,4 4 2 ,1 0 5 7 ,1 4 9 ,3 5 2 7 ,7 2 0 ,1 2 6 8 ,6 1 3 ,6 9 3

3 . Ko n trib u s i R e trib u s i Pa s a r (% ) 2 8 .7 0 2 3 .8 0 1 8 .5 2 1 8 .1 5 1 7 .0 5

Kontr ibus i Re tr ibus i Pe la ya na n Pa s a r pa da Re tr ibus i Da e ra h Ka bupa te n Kla te n

Ta hun 2 0 0 0 - 2 0 0 4 (Pros e nta s e )

N o . U ra ia n Ta h u n 2 0 0 0 Ta h u n 2 0 0 1 Ta h u n 2 0 0 2 Ta h u n 2 0 0 3 Ta h u n 2 0 0 4

1 . R e trib u s i Pa s a r 8 5 5 ,6 7 7 1 ,2 9 5 ,2 9 7 1 ,3 2 4 ,0 9 0 1 ,4 0 1 ,5 7 7 1 ,4 6 8 ,8 3 7

2 . To ta l R e trib u s i D a e ra h 2 ,9 8 1 ,7 4 4 5 ,4 4 2 ,1 0 5 7 ,1 4 9 ,3 5 2 7 ,7 2 0 ,1 2 6 8 ,6 1 3 ,6 9 3

3 . Ko n trib u s i R e trib u s i Pa s a r (% ) 2 8 .7 0 2 3 .8 0 1 8 .5 2 1 8 .1 5 1 7 .0 5

Pertumbuhan dan Rasio Pengumpulan Retribusi Pasar/Retribusi Daerah Kabupaten Klaten

Tahun 2000 - 2004 (Prosentase)

No. Uraian Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

1. Realisas i Retribus i Pasar 855,677 1,295,297 1,324,090 1,401,577 1,468,837

2. Target Retribus i Pasar 775,500 1,207,500 1,300,000 1,350,000 1,490,000

3. Ras io Pengum pulan (%) 110.34 107.27 101.85 103.82 98.58

Page 42: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

S t a t u s K i n e r j a J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n

T a h u n 2 0 0 1 - 2 0 0 4

N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4 R a t a - r a t a

1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l

2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l P r i m a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a

4 . R e t . P a r k i r T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

5 . R e t . P a s a r P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l

6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l

9 . R e t . T e r m i n a l B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 1 . R e t . R P H T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a P r i m a

1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a

1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

S t a t u s K i n e r j a J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n

T a h u n 2 0 0 1 - 2 0 0 4

N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4 R a t a - r a t a

1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l

2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l P r i m a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a

4 . R e t . P a r k i r T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

5 . R e t . P a s a r P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l

6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n T e r b e l a k a n g P r i m a P o t e n s i a l P o t e n s i a l P o t e n s i a l

9 . R e t . T e r m i n a l B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 1 . R e t . R P H T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a P r i m a

1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 P r i m a P o t e n s i a l P r i m a P r i m a

1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g T e r b e l a k a n g

2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g B e r k e m b a n g

Page 43: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

K o n t r i b u s i R e a l i s a s i J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n

T a h u n 2 0 0 0 - 2 0 0 4 ( % )

N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 0 T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4

1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n 2 4 . 7 4 2 5 . 8 2 2 0 . 3 1 2 3 . 5 1 2 3 . 8 9

2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n 1 . 1 8 0 . 8 1 2 . 4 5 2 . 6 3 2 . 5 0

3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l 1 2 . 5 0 1 2 . 9 9 1 7 . 5 1 1 1 . 5 8 1 4 . 8 6

4 . R e t . P a r k i r 5 . 3 7 4 . 6 4 3 . 9 2 3 . 2 5 3 . 0 1

5 . R e t . P a s a r 2 8 . 7 0 2 3 . 8 0 1 8 . 5 2 1 8 . 1 5 1 7 . 0 5

6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n 0 . 0 6 0 . 0 6 0 . 0 7 0 . 0 6 0 . 0 6

7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h 2 . 7 6 2 . 5 8 5 . 4 5 5 . 4 2 5 . 2 3

8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n 7 . 4 9 5 . 7 2 6 . 2 0 6 . 0 1 5 . 4 7

9 . R e t . T e r m i n a l 3 . 4 6 3 . 6 9 2 . 9 1 2 . 5 4 2 . 4 4

1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 0 . 1 9 0 . 1 8 0 . 2 0 0 . 1 7

1 1 . R e t . R P H 2 . 1 5 1 . 6 4 1 . 3 8 1 . 4 2 1 . 3 4

1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a 7 . 2 0 8 . 3 9 7 . 8 5 7 . 9 5 8 . 8 6

1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h 0 . 0 5 0 . 0 0 0 . 4 8 0 . 5 8 0 . 6 2

1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 3 . 0 1 2 . 9 9 3 . 3 6 3 . 9 4 4 . 0 2

1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 5 . 5 3 6 . 4 3 6 . 1 8 5 . 7 1

1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n 1 . 3 2 1 . 0 0 0 . 8 4 2 . 6 5 1 . 5 2

1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 0 . 1 5 0 . 1 7 0 . 2 0 0 . 1 0

1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 4 0 . 0 4

1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 6 9 0 . 6 2 0 . 7 2

2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 3 2 0 . 6 3 0 . 6 7

2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 1 0 . 2 0 0 . 0 0

2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 4 5 1 . 2 3 0 . 7 5

2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 2 7 0 . 7 3 0 . 5 0

2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 3 0 . 0 9 0 . 1 1

2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 0 0 . 1 7 0 . 3 5

K o n t r i b u s i R e a l i s a s i J e n i s - j e n i s R e t r i b u s i D a e r a h K a b u p a t e n K l a t e n

T a h u n 2 0 0 0 - 2 0 0 4 ( % )

N o . U r a i a n J e n i s R e t r i b u s i D a e r a h T a h u n 2 0 0 0 T a h u n 2 0 0 1 T a h u n 2 0 0 2 T a h u n 2 0 0 3 T a h u n 2 0 0 4

1 . R e t . P e l a y a n a n K e s e h a t a n 2 4 . 7 4 2 5 . 8 2 2 0 . 3 1 2 3 . 5 1 2 3 . 8 9

2 . R e t . P e l a y a n a n P e r s a m p a h a n / K e b e r s i h a n 1 . 1 8 0 . 8 1 2 . 4 5 2 . 6 3 2 . 5 0

3 . R e t . B e a C e t a k K T P & A k t e C a p i l 1 2 . 5 0 1 2 . 9 9 1 7 . 5 1 1 1 . 5 8 1 4 . 8 6

4 . R e t . P a r k i r 5 . 3 7 4 . 6 4 3 . 9 2 3 . 2 5 3 . 0 1

5 . R e t . P a s a r 2 8 . 7 0 2 3 . 8 0 1 8 . 5 2 1 8 . 1 5 1 7 . 0 5

6 . R e t . A l a t P e m a d a m K e b a k a r a n 0 . 0 6 0 . 0 6 0 . 0 7 0 . 0 6 0 . 0 6

7 . R e t . P e m a k a i a n K e k a y a a n D a e r a h 2 . 7 6 2 . 5 8 5 . 4 5 5 . 4 2 5 . 2 3

8 . R e t . P a s a r G r o s i r d a n P e r t o k o a n 7 . 4 9 5 . 7 2 6 . 2 0 6 . 0 1 5 . 4 7

9 . R e t . T e r m i n a l 3 . 4 6 3 . 6 9 2 . 9 1 2 . 5 4 2 . 4 4

1 0 . R e t . P e n y e d o t K a k u s 0 . 0 0 0 . 1 9 0 . 1 8 0 . 2 0 0 . 1 7

1 1 . R e t . R P H 2 . 1 5 1 . 6 4 1 . 3 8 1 . 4 2 1 . 3 4

1 2 . R e t . T e m p a t R e k r e a s i d a n O l a h R a g a 7 . 2 0 8 . 3 9 7 . 8 5 7 . 9 5 8 . 8 6

1 3 . R e t . P e n j u a l a n P r o d u k s i U s a h a D a e r a h 0 . 0 5 0 . 0 0 0 . 4 8 0 . 5 8 0 . 6 2

1 4 . R e t . I j i n M e n d i r i k a n B a n g u n a n 3 . 0 1 2 . 9 9 3 . 3 6 3 . 9 4 4 . 0 2

1 5 . R e t . P e n g u j i a n K e n d a r a a n B e r m o t o r 0 . 0 0 5 . 5 3 6 . 4 3 6 . 1 8 5 . 7 1

1 6 . R e t . I j i n G a n g g u a n 1 . 3 2 1 . 0 0 0 . 8 4 2 . 6 5 1 . 5 2

1 7 . R e t . I j i n T r a y e k 0 . 0 0 0 . 1 5 0 . 1 7 0 . 2 0 0 . 1 0

1 8 . R e t . P e l a y a n a n P e m a k a m a n U m u m 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 4 0 . 0 4

1 9 . R e t . S I U P 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 6 9 0 . 6 2 0 . 7 2

2 0 . R e t . P e n g a t u r a n P e r u b . P e m a n f a a t a n L h n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 3 2 0 . 6 3 0 . 6 7

2 1 . R e t . P e n g g a n t i a n B i a y a I j i n U s h J s K o n s t . 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 1 0 . 2 0 0 . 0 0

2 2 . R e t . P e n g g a n t i a n B e a D o k . P e n g B & J a s a 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 4 5 1 . 2 3 0 . 7 5

2 3 . R e t . I j i n d i B i d a n g K e s e h a t a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 2 7 0 . 7 3 0 . 5 0

2 4 . R e t . I j i n P e n y e l e n g g a r a a n B d . K e p a r i w i s a t a a n 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 3 0 . 0 9 0 . 1 1

2 5 . R e t . T e m p a t K h u s u s P a r k i r 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 1 0 0 . 1 7 0 . 3 5

Page 44: PAD DAN PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL

YA TERUS ……..YA TERUS ……..