17
43 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengolah data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan metode survey dan metode deskriptif. Metode survey ini dimaksudkan untuk mengamati objek penelitian secara langsung di lapangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009: 6) bahwa metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dengan cara melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner. Sedangkan metode deskriptif itu sendiri menurut Tika (2005:4) adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis. Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan. Disamping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa

METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

43

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh

dan mengolah data penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan metode survey dan metode deskriptif.

Metode survey ini dimaksudkan untuk mengamati objek penelitian secara

langsung di lapangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2009:

6) bahwa metode survey adalah metode yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu dengan cara melakukan perlakuan

dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner.

Sedangkan metode deskriptif itu sendiri menurut Tika (2005:4)

adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah

atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang

ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi dan analisis.

Penelitian deskriptif ini perlu memanfaatkan ataupun menciptakan

konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu

spesifikasi mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan.

Disamping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa

Page 2: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

44

yang ingin di teliti dan teknik penelitian apa yang tepat dipakai untuk

menganalisisnya.

Alat pengumpul data yang cocok dalam metode survey adalah

kuesioner sedangkan tujuan dari penelitian survey ini adalah mulai dari

pengumpulan data yang sederhana dapat pula bersifat deskriptif, evaluasi

atau prediksi. Pada penelitian ini metode survey yang digunakan lebih

bersifat deskriptif sehingga suatu gejala digambarkan apa adanya pada

saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis.

B. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel

Kesiapsiagaan menghadapi bencana:

1. Pengetahuan dan Sikap

2. Kebijakan dan Panduan

3. Rencana Tanggap Darurat

4. Sistim Peringatan Dini

5. Mobilisasi Sumber Daya

Page 3: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

45

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Definisi populasi seperti yang dikemukakan Tika (2005:24) adalah

himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.

Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu

atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun

batasnya, berikut beberapa populasi yang ada pada daerah penelitian:

a. Populasi Wilayah

Meliputi seluruh wilayah Kota Bandung yang terbagi dalam empat

rayon, yaitu : rayon Bandung Barat, rayon Bandung Timur, rayon

Bandung Selatan, dan rayon Bandung utara.

Tabel 3. 2 Pembagian Wilayah SMA Negeri Kota Bandung Berdasarkan Rayon

Rayon Nama Sekolah

Bandung Barat SMAN 2, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 9, SMAN 13,

SMAN 15, SMAN 27

Bandung Timur SMAN 8, SMAN 10, SMAN 12, SMAN 16, SMAN 20,

SMAN 21, SMAN 22, SMAN 23, SMAN 24, SMAN 26

Bandung Utara SMAN 1, SMAN 3, SMAN 14, SMAN 19

Bandung Selatan SMAN 7, SMAN 11, SMAN 17, SMAN 18

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2009

Page 4: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

46

b. Populasi Responden

Meliputi seluruh komunitas SMA Negeri yang terdiri dari siswa,

guru dan sekolah (sebagai lembaga) di Kota Bandung.

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Responden

No Nama Sekolah Jumlah Populasi

Siswa Guru 1 SMA NEGERI 1 1.035 66 2 SMA NEGERI 2 1.232 66 3 SMA NEGERI 3 1.061 53 4 SMA NEGERI 4 1.022 60 5 SMA NEGERI 5 1.162 62 6 SMA NEGERI 6 960 50 7 SMA NEGERI 7 1.087 59 8 SMA NEGERI 8 1.418 57 9 SMA NEGERI 9 1.185 61 10 SMA NEGERI 10 1.293 60 11 SMA NEGERI 11 1.116 59 12 SMA NEGERI 12 1.003 64 13 SMA NEGERI 13 937 68 14 SMA NEGERI 14 946 63 15 SMA NEGERI 15 1.076 68 16 SMA NEGERI 16 1.151 56 17 SMA NEGERI 17 1.051 57 18 SMA NEGERI 18 987 53 19 SMA NEGERI 19 1.020 61 20 SMA NEGERI 20 886 57 21 SMA NEGERI 21 856 56 22 SMA NEGERI 22 1.121 57 23 SMA NEGERI 23 949 64 24 SMA NEGERI 24 995 68 25 SMA NEGERI 25 941 59 26 SMA NEGERI 26 580 57 27 SMA NEGERI 27 508 53

JUMLAH 27.930 1624 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2010

2. Sampel

Menurut Sumaatmadja (1988: 112), sampel adalah bagian dari

populasi (cuplikan, contoh) yang dapat mewakili populasi yang

bersangkutan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

Page 5: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

47

cara menggunakan metode sampel random, yaitu cara pengambilan

sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur

populasi untuk dipilih.

Sampel wilayah yang di ambil pada penelitian ini ditentukan dari

pembagian wilayah rayon untuk SMA di Kota Bandung, yaitu : Bandung

Barat, Bandung Timur, Bandung selatan, Bandung Utara. Dari satu rayon

diambil satu sampel sekolah.

Tabel 3.4

Pembagian Sampel Wilayah

No Rayon Sampel wilayah

1 Bandung Barat SMA Negeri 13

2 Bandung Timur SMA Negeri 10

3 Bandung Utara SMA Negeri 1

4 Bandung Selatan SMA Negeri 18

Sumber: Penelitian 2011

Dalam penelitian ini pengambilan sampel di ambil secara acak

(random sampling), menurut Suharsimi (1996:120), menjelaskam bahwa

peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh

kesempatan (change) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap

subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin

mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadiklan sampel.

Page 6: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

48

Untuk mempermudah pengambilan sampel dalam penelitian ini,

Arikunto (1998:124) menjelaskan : seluruh sampel diberi nomor, yaitu

dari 1 sampai banyaknya subjek, kemudian pada kertas kecil-kecil

dituliskan nomor subjek, satu nomor untuk satu subjek. Kemudian kertas

digulung dengan tanpa prasangka, ambil kertas sesuai dengan jumlah

sampel. Kertas yang terambil itulah yang merupakan subjek sampel

penelitian.

Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus

slovin, karena rumus ini mudah dan hasilnya objektif, lebih jauh Arikunto

(1996:120), menjelaskan bahwa sampel dapat diambil sesuai dengan

kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

Rumus Slovin,

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Berdasarkan rumus di atas, dimana N=27.930 (siswa), 1624 (guru)

dan e=10% maka hasil yang diperoleh adalah :

Page 7: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

49

Siswa :

Guru :

Tabel 3.5

Jumlah Sampel Siswa di Tiap Rayon

No Nama Sekolah Jumlah Populasi Siswa

Formula Jumlah Sampel Siswa

1 SMA NEGERI 13 937 937/4252 x 100 23

3 SMA NEGERI 10 1293 1293/4252 x 100 31

4 SMA NEGERI 1 1035 1035/4252 x 100 24

5 SMA NEGERI 18 987 987/4252 x 100 22

JUMLAH 4252 100

Sumber: Penelitian 2011

Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk

mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden siswa, rencana

tanggap darurat responden siswa, sistem peringatan dini responden siswa,

mobilisasi sumber daya responden siswa

Page 8: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

50

Tabel 3.6

Jumlah Sampel Guru di Tiap Rayon

No Nama Sekolah Jumlah Populasi Guru

Formula Jumlah Sampel Guru

1 SMA NEGERI 13 68 68/247 x 100 28

3 SMA NEGERI 10 60 60/247 x 100 24

4 SMA NEGERI 1 66 66/247 x 100 26

5 SMA NEGERI 18 53 53/247 x 100 22

JUMLAH 247 100

Sumber : Penelitian 2011

Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk

mengetahui parameter pengetahuan dan sikap responden guru, rencana

tanggap darurat responden responden, sistem peringatan dini responden

guru, mobilisasi sumber daya responden guru.

Tabel 3.7

Jumlah Sampel Kepala sekolah di Tiap Rayon

No Rayon Nama Sekolah Jumlah Sampel

1 Bandung Barat SMA NEGERI 13 1

2 Bandung Timur SMA NEGERI 10 1

3 Bandung Utara SMA NEGERI 1 1

4 Bandung Selatan SMA NEGERI 18 1

JUMLAH 4

Sumber : Penelitian 2011

Page 9: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

51

Dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan untuk

mengetahui parameter kebijakan responden sekolah, rencana tanggap

darurat responden sekolah, sistem peringatan dini responden sekolah,

mobilisasi sumber daya responden sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Kesimpulan dapat dihasilkan apabila didukung dengan data yang

dapat memecahkan masalah secara relevan. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data

sekunder berupa dokumen-dokumen yang diperlukan, yaitu dokumen-

dokumen mengenai kebencanaan dengan cara mendatangi instansi-instansi

pemerintah seperti Dinas Pendidikan Kota Bandung dan sekolah-sekolah

yang dijadikan sampel penelitian.

2. Studi Literatur

Studi Literatur adalah suatu teknik untuk mendapatkan teori guna

memperoleh pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Teknik

ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari berbagai buku, jurnal,

halaman web yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian untuk

menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau

untuk memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis

dalam penelitian, yang meliputi teori ,prinsip, konsep, hukum-hukum.

Page 10: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

52

3. Angket/kuesioner

Menurut Sugiyono (2010:82) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan penulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias

diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukub besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam

penelitian ini kuesioner ditujukan untuk mencari data mengenai

kesiapsiagaan bencana dari komunitas sekolah

E. Pengolahan Data dan Analisis Data

Setelah data terkumpul maka data perlu diolah agar dapat dilihat

secara sistematis, dan langkah berikutnya adalah data dianalisis untuk

diketahui nilai/bobot dari data tersebut. Dibawah ini akan dibahas

beberapa langkah yang harus dilakukan.

1. Teknik Pengolahan Data

Beberapa langkah yang akan ditempuh dalam pengolahan data

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 11: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

53

a. Editing Data

Mengadakan pengecekan terhadap instrumen baik kelengkapan

pengisian, kejelasan informasi dan kebenaran mengisi, dari data yang

diperoleh, apakah data sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

b. Pengkodean

Menyusun dan mengelompokkan data sejenis guna mengetahui

apakah data tersebut telah memenuhi atau belum dengan pertanyaan

penelitian. Kemudian mengklasifikasikan jawaban dari para responden

menurut macamnya. Dalam pengkodean, jawaban responden

diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. Setelah

pengkodean dilaksanakan, langkah berikutnya adalah penghitungan skor.

c. Tabulasi Data

Setelah dilakukan pengelompokkan dan pengolahan data

selanjutnya adalah tabulasi. Dimana, tabulasi merupakan proses

penusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.

2. Analisis Data

Untuk mengolah data-data yang terkumpul, dalam penelitian ini

menggunakan beberapa macam analisis, yaitu kuantitatif dan analisis nilai

indeks. Berikut akan dibahas satu-persatu beberapa analisis data tersebut:

Page 12: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

54

a. Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif yaitu yang berwujud pada angka-angka

perhitungan dan pengukuran mengenai kumpulan fakta yang dapat

mengungkapkan suatu persoalan dengan formula statistik. Dengan

menggunakan teknik berdasarkan perhitungan indeks skor. Data yang

terkumpul berwujud angka hasil tabulasi, kemudian dijelaskan menurut

urutan informasi yang ingin diketahui. Data diproses, dijumlahkan, dan di-

indeks-kan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian

ditafsirkan dalam kalimat dengan bentuk kualitatif, untuk mengetahui

jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan.

b. Analisis Indeks Kesiapsiagaan

Analisis indeks dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam, terutama

gempa bumi. Indeks merupakan angka perbandingan antara satu bilangan

dengan bilangan lain yang berisi informasi tentang suatu karakteristik

tertentu pada waktu dan tempat yang sama atau berlainan. Agar lebih

sederhana dan mudah dimengerti, nilai perbandingan tersebut dikalikan

100. Angka indeks dalam penelitian ini meliputi indeks per parameter

yaitu pengetahuan tentang bencana/Knowledge and Attitude (KA);

rencana kesiapsiagaan dari bencana/Emergency Planning (EP), dan

mobilisasi sumberdaya/Resource Mobilization Capacity (RMC) pada

setiap sumber data survei/angket. Selain itu ada indeks gabungan antar

Page 13: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

55

parameter dalam satu sumber data ( indeks S1, indeks S2, dan seterusnya).

Semakin tinggi angka indeks berarti semakin tinggi pula tingkatan

kesiapsiagaan dari subjek yang diteliti. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat

dalam kajian ini dikategorikan menjadi lima, rentang kategori dapat dilihat

dibawah ini (Tabel 3.8).

Tabel 3.8 Tingkat Kesiapsiagaan Sekolah

Sumber:LIPI-UNESCO/ISDR, 2006

Indeks per parameter pada sekolah (S1), guru (S2), siswa (S3),

dalam kajian ini mengggunakan angka indeks gabungan tidak ditimbang,

menurut Cahyo (2007) indeks gabungan tidak ditimbang artinya semua

pertanyaan dalam parameter tersebut mempunyai bobot yang sama.

Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasar rumus:

Indeks = Total Skor Riil Parameter

X100 Skor Maksimum Parameter

Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006

No Nilai indeks Kategori

1 80 – 100 Sangat siap

2 65 – 79 Siap

3 55 – 64 Hampir Siap

4 40 – 54 Kurang Siap

5 Kurang dari 40 (0-39) Belum Siap

Page 14: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

56

Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan

dalam parameter yang “diindeks” (masing-masing pertanyaan bernilai

satu). Apabila dalam satu pertanyaan terdapat sub-sub pertanyaan (a,b,c

dan seterusnya), maka setiap sub pertanyaan tersebut diberi skor 1/jumlah

sub pertanyaan. Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlahkan

skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan. Indeks

berada pada kisaran nilai 0–100, sehingga semakin tinggi nilai indeks,

semakin tinggi pula tingkat kesiapsiagaan (preparedness)nya. Setelah

dihitung indeks parameter dari satu responden baik siswa, guru, maupun

individu/rumah tangga kemudian dapat ditentukan nilai indeks

keseluruhan sampel. Jika jumlah sampel adalah n, maka indeks

keseluruhan sampel dapat dihitung dengan menjumlahkan indeks seluruh

sampel dibagi dengan jumlah sampel (n).

Indeks gabungan dari beberapa parameter dihitung menggunakan

indeks gabungan ditimbang, artinya masing-masing parameter mempunyai

bobot berbeda. Angka indeks gabungan dalam kajian ini meliputi: indeks

komunitas sekolah (guru, siswa, dan institusi sekolah). Secara sederhana

angka indeks gabungan diperoleh dari nilai indeks masing-masing

parameter. dengan rumus sebagai berikut

Page 15: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

57

Tabel 3.9 Bobot Parameter Kesiapsiagaan Sekolah

Sumber:LIPI – UNESCO/ISDR, 2006

Keterangan :

- KA (Knowledge Attitude) atau pengetahuan sikap

- EP (Emergency Planning) atau rencana tanggap darurat

- RMC (Resource Mobilization Capacity) atau mobilisasi sumber daya

- PS (Policy Statement) atau kebijakan dan panduan

- WS (Warning System) atau sistim peringatan dini

Nilai maksimun dan minimum dari setiap parameter kesiapsiagaan

sekolah dapat dilihat di tabel berikut

Tabel 3.10 Nilai Maksimun dan Minimum Parameter Kesiapsiagaan

Sekolah

No Parameter Lembaga Guru Siswa Max Min Max Min Max Min

1 KA 7 0 10 0 2 PS 4 0 - - - - 3 EP 3 0 2 0 4 0 4 WS 3 0 2 0 1 0 5 RMC 7 0 2 0 2 0

JUMLAH 17 13 17 Sumber : Penelitian 2011

No Komunitas

Sekolah

Parameter Jumlah

KA PS EP WS RMC

1 Lembaga (S1) - 10 14 4 6 34

2 Guru (S2) 30 - 7 2 3 42

3 Siswa (S3) 20 - 2 1 1 24

Jumlah 50 10 23 7 10 100

Page 16: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

58

Indeks Lembaga (S1)

= + (10/34)*indeksPS+ (14/34)*indeksEP + (4/34)* indeks WS +

(6/34)*indeks RMC

= + 0,29*indeksPS + 0,41*indeksEP + 0,12* indeks WS + 0,18*indeks

RMC

Indeks Guru (S2)

= 0,71*indeksKA + 0,17*indeksEP + 0,05* indeks WS + 0,07*indeks

RMC

Indeks Siswa (S3)

= 0,83*indeksKA + 0,08*indeksEP + 0,04* indeks WS + 0,04*indeks

RMC

Indeks KA (KS) = 30/50)*indeks KA(S2) + (20/50)*indeks KA(S3)

= 0,60*indeks KA(S2) + 0,40*indeks KA(S3)

Indeks PS (KS) = indeksPS(S1)

Indeks EP (KS) = 0,61*indeksEP(S1) + 0,30*indeksEP(S2) +

0,09*indeksEP(S3)

Indeks WS (KS) = 0,57*indeksRMC(S1) +0,29*indeksRMC(S2)

+0,14*indeksRMC(S3)

Page 17: METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)

59

Indeks RMC (KS) = 0,60*indeksRMC(S1) +0,30*indeksRMC(S2) +

0,10*indeksRMC(S3)

Indeks KS total = 0,50* indeksKA (KS) +0,10*indeksPS (KS) +

0,23*indeksEP (KS) +0,07*indeksWS (KS) + 0,10*indeksRMC (KS)

Setelah di hitung dengan analisis indeks kesiapsiagaan, hasil kajian

yang diperoleh dari data lapangan kemudian di hitung kembali dengan

menggunakan Uji T-test dalam SPSS, untuk mengetahui perbedaan nilai

indeks tiap rayon.