19
Makalah : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Memaknai Kartu Domino Dengan Pendekatan RME Sebagai Bagian Dari Matematika Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Dengan Dosen Pengampu Muliawan Firdaus, S.Pd., M.Si Oleh : Kelompok II (Green Group) 1. Rizki Kurniawan Rangkuti 2. Sri Afnun Lubis 3. Khairunnisa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera Utara

Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

Makalah : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika

Memaknai Kartu Domino Dengan Pendekatan

RME Sebagai Bagian Dari Matematika

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan

Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Matematika

Dengan Dosen Pengampu Muliawan Firdaus, S.Pd., M.Si

Oleh :

Kelompok II

(Green Group)

1. Rizki Kurniawan Rangkuti

2. Sri Afnun Lubis

3. Khairunnisa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Sumatera Utara Medan

2011

Page 2: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat ridhoNYA

penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal mungkin. Dan tidak lupa

disampaikan sholawat dan salam kita berikan untuk keharibaan nabi besar Muhammad saw

yang kelak syafaatnya kita harapkan di yaumil akhir.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika, dengan dosen pengampu Bapak Muliawan

Firdaus, S.Pd., M.Si. Makalah ini disusun dengan niat yang ikhlas dengan tujuan

memperoleh ilmu sesuai dengan ajaran agama. Namun penulis menyadari, bahwa dalam

makalah ini masih banyak terdapat karakter kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kririk dari pembaca sebagai pembangun dalam penyempurnaan makalah ini.

Semoga penulisan makalah ini mendapat kebaikan dari Allah swt sekaligus dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, 13 April 2011

Tim Penulis

Page 3: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

B. Rumusan Masalah .....................................................................

C. Tujuan Perumusan Masalah ......................................................

D. Manfaat Pembahasan masalah ..................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................

A. Pengertian Kartu Domino ..........................................................

B. Penggunaan Media Kartu Domino Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) ...........

C. Pengertian Pendekatan Realistic Mathematics Education ......D. Karakteristik Realistic Mathematics Education ........................E. Kerangka Berfikir ......................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................

B. Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempunyai

peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia yang dapat berfikir secara

logis, kritis, rasional dan percaya diri. Tetapi matematika seringnya dianggap oleh siswa

sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami penerapannya, baik teori maupun

konsep-konsepnya sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika belum

menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ulangan

harian, nilai tugas, nilai tes semester dan nilai ujian akhir nasional yang belum sesuai

denganharapan guru dan siswa. Dalam pembelajaran matematika diharapkan agar

siswa mampu menguasai dan memahami teori, konsep dan prinsip-prinsip penerapannya,

maka konsep-konsep yang menjadi dasar ilmu harus diberikan siswa secara benar dan

penekanannya pada kegiatan pengamatan secara langsung ditrasfer kepada orang lain.

Mentransfer konsep melalui informasi atau ceramah belum tentu menghasilkan konsep

yang jelas secara keseluruhan malah mungkin akan menimbulkan salah konsep. Untuk itu

diperlukan interaksi mengajar yang baik antara guru dengan siswa dalam proses belajar

mengajar. Agar terjalin komunikasi dan interaksi yang baik antar guru dengan siswa,

maka seorang guru harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa serta pemilihan

metode dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

Dengan menggunakan media pembelajran dalam pengajaran matematika diharapkan

dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami matematika.

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada cara penyajian materi pembelajaran,

media pembelajaran dan metode mengajar yang digunakan oleh guru pada proses belajar

mengajar. Banyak macam media pembelajaran yang digunakan dalam menyajikan suatu

materi pelajaran. Salah satu cara penyajian materi pelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran kartu

domino. Kartu domino disini bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk

berjudi, melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu

domino untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika.

Dalam pembelajaran matematika dengan mengunakan media pembelajaran kartu

domino dirasakan akan lebih efektif dan berhasil daripada menggunakan metode

ceramah/informasi terutama bagi siswa yang daya ingatnya kurang dalam belajar karena

banyaknya materi yang harus diterima di sekolah, selain itu dengan menggunakan kartu

Page 5: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

domino ada keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga siswa akan tertarik dan mudah

untuk menerima, mengerti dan memahami pelajaran yang dipelajari. Untuk itu, peneliti

ingin mengetahui sejauh mana efektivitas media pembelajaran kartu domino tersebut

digunakan dalam pembelajaran matematika.

B. Perumusan Masalah

Dengan mendasarkan pada latar belakang sebagaiman diuraikan diatas maka

masalah yang ingin diteliti adalah sebagai berikut :

1. Implementasi pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran

kartu domino.

2. Ketuntasan belajar siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan kartu

domino.

3. Respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media

pembelajaran kartu domino.

C. Tujuan Perumusan Masalah

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran pecahan dengan menggunakan media

pembelajaran kartu domino.

2. Untuk mengetahui ketuntasan siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan

menggunakan media pembelajaran kartu domino.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan

media pembelajaran kartu domino.

D. Manfaat Pembahasan Masalah

Manfaat yang diharapkan dari pembahasan masalah ini adalah:

1. Sebagai motivasi bagi guru untuk mererapkan metode mengajar dan media

pembelajaran dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar matematika.

2. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar matematika.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

A. Pengertian Kartu Domino

Kartu domino disini bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk berjudi,

melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino

untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika. Kartu domino merupakan suatu

media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam

pembelajaran matematika. Selain itu kartu domino juga digunakan untuk menghafal fakta

dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta digunakan untuk

menghafal bangun-bangun geometri Darhim(2001:314).

B. Penggunaan Media Kartu Domino Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)

Pada awal pembelajaran, guru menceritakan kepada siswa bahwa seorang ibu ingin

membagi 1 potong kue cake kepada 9 orang anaknya sedemikian rupa sehingga setiap

anak mendapat bagian yang sama. Setelah itu, guru mengelompokkan siswa beberapa

menjadi 2 kelompok dengan anggota masing-masing 3 anak dan 6 anak. Kelompok

pertama yang terdiri dari 3 anak diberi 1 lembar kertas berbentuk lingkaran yang sama

besar sebagai model kue cake dan sebuah gunting, lalu diminta membagi lembar kertas

berbentuk lingkaran itu di antara mereka sehingga setiap anggota menerima bagian yang

sama besar. Guru memberi waktu kepada setiap kelompok untuk memecahkan masalah

tersebut dengan cara mereka sendiri. Setelah waktu yang diberikan habis, setiap kelompok

diberi kesempatan untuk menyajikan cara yang mereka tempuh untuk menyelesaikan

masalah, sedangkan kelompok lain memberi kritik dan saran. Kemudian kelompok kedua

yang terdiri dari 6 anak juga diberi 1 lembar kertas berbentuk lingkaran yang sama besar

sebagai model kue cake dan sebuah gunting, dan diminta membagi kertas berbentuk

lingkaran kepada anggota kelompok sehingga setiap anggota menerima bagian sama

besar. Guru memberi waktu kepada setiap kelompok untuk memecahkan masalah tersebut

dengan cara mereka sendiri. Setelah waktu yang diberikan habis, setiap kelompok diberi

kesempatan untuk menyajikan cara yang mereka tempuh untuk menyelesaikan masalah,

sedangkan kelompok lain memberi kritik dan saran.

Pada saat pembelajaran berlangsung guru hanya memperhatikan kegiatan setiap

kelompok membagi ”kue” yang diberikan dan memberi bantuan jika diperlukan.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada wakil setiap kelompok untuk menyajikan

cara mereka membagi ”kue” dan kelompok lain memberi kritik dan saran. Selain itu,

Page 7: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

siswa juga diminta mendiskusikan potongan mana yang lebih besar (”kue” yang dibagi 3

atau yang dibagi 6). Guru mengarahkan siswa dalam diskusi kelas untuk membuat

kesimpulan bersama tentang arti bilangan pecahan dan cara mengurutkannya. Nah, pada

kegiatan yang ini kita bisa juga menggunakan kartu domino jenis bilangan pecahan untuk

mengetahui besar bagian kue untuk kelompok 1 dan 2.

Bagian untuk kelompok pertama, 1 lembar kertas dibagi untuk 3 anak.

Bagian untuk kelompok kedua, 1 lembar kertas dibagi untuk 6 anak.

Proporsi Kelompok I

MajenAzisHandoko

Proporsi Kelompok IIDediSaptaErwinTimah MartiniKurnia

Dari gambar bisa kita lihat bahwa bagian yang didapat oleh kelompok pertama

lebih besar dari bagian yang didapat oleh kelompok kedua. Disini dapat kita simpulkan

bahwa lebih besar pembagian Kelompok pertama dari pada kelompok kedua. Untuk

masing-masing kelompok dari pencitraan diagram lingkaran di atas dapat dimodelkan

dalam kartu domino sebagai media pembelajaran, yaitu :

Pencitraan diagram lingkaran diatas untuk kelompok 1 dalam bentuk kartu domino adalah

Majen Azis Handoko Kue Kelompok 1

Page 8: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

Pencitraan digram lingkaran diatas untuk kelompok 2 dalam bentuk kartu domino adalah

Dedi Sapta Erwin Timah

Martini Kurnia Kue Kelompok 2

C. Pengertian Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

Realistic Mathematic Education (RME) merupakan salah satu pendekatan dalam

pembelajaran matematika. Menurut Hadi (2003:1) Realistic Mathematic Education

(RME) yang dalam makna Indonesia berarti Pendidikan Matematika Realistik (PMR)

Page 9: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang berpendapat matematika

merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Teori

RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh

Institut Freudenthal (Suharta, 2005:2). Teori ini telah diadaptasi dan digunakan di banyak

negara di dunia, seperti Inggris, Jerman, Denmark, Spanyol, Portugal, Afrika Selatan,

Brazil, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia (De Lange dalam Sriyanto, 2006:2).

Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus

dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti

matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari.

Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk

menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa. Upaya

ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”.

Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang

dapat dibayangkan oleh siswa (Suharta, 2005:2).

D. Karakteristik Realistic Mathematics Education (RME)

Menurut Treffers dan Van den Heuvel-Panhuizen dalam Suharta (2005:2),

karakteristik RME adalah menggunakan konteks “dunia nyata”, model-model, produksi

dan konstruksi siswa, interaktif dan keterkaitan (intertwinment) dan dijelaskan sebagai

berikut :

1. Menggunakan konteks “dunia nyata”

Dalam RME, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (inti) dari konsep

yang sesuai dari situasi nyata yang dinyatakan oleh De Lange sebagai matematisasi

konseptual. Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan konsep yang

lebih komplit. Kemudian siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep matematika ke

bidang baru dari dunia nyata (applied mathematization). Oleh karena itu, untuk

menjembatani konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari perlu

diperhatikan matematisi pengalaman sehari-hari (mathematization of everyday

experience) dan penerapan matematika dalam sehari-hari.

2. Menggunakan model-model (matematisasi)

Istilah model berkaitan dengan model situasi dan model matematik yang

dikembangkan oleh siswa sendiri (self developed models). Peran self developed models

merupakan jembatan bagi siswa dari situasi real ke situasi abstrak atau dari matematika

Page 10: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

informal ke matematika formal. Artinya siswa membuat model sendiri dalam

menyelesaikan masalah. Pertama adalah model situasi yang dekat dengan dunia nyata

siswa. Generalisasi dan formalisasi model-model tersebut akan berubah menjadi model-

of masalah tersebut. Melalui penalaran matematik model-of akan bergeser menjadi

model-for masalah sejenis. Pada akhirnya, akan menjadi model matematika formal.

3. Menggunakan produksi dan konstruksi

Dengan pembuatan “produksi bebas” siswa terdorong untuk melakukan refleksi pada

bagian yang mereka anggap penting dalam proses belajar. Strategi-strategi informal siswa

yang berupa prosedur pemecahan masalah kontekstual merupakan sumber inspirasi dalam

pengembangan pembelajaran lebih lanjut yaitu untuk mengkonstruksi pengetahuan

matematika formal.

4. Menggunakan interaktif

Interaksi antar siswa dengan guru merupakan hal yang mendasar dalam RME. Secara

eksplisit bentuk-bentuk interaksi yang berupa negosiasi, penjelasan, pembenaran, setuju,

tidak setuju, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk formal dari

bentuk-bentuk informal siswa.

5. Menggunakan keterkaitan(intertwinment)

Dalam RME pengintegrasian unit-unit matematika adalah esensial. Jika dalam

pembelajaran kita mengabaikan keterkaitan dengan bidang yang lain, maka akan

berpengaruh pada pemecahan masalah. Dalam mengaplikasikan matematika, biasanya

diperlukan pengetahuan yang lebih kompleks, dan tidak hanya aritmetika, aljabar, atau

geometri tetapi juga bidang lain.

E. Kerangka Berfikir

Secara umum hasil belajar matematika siswa dan penguasaan siswa terhadap

konsep-konsep matematika masih berada dalam tataran rendah. Untuk meningkatkan

hasil belajar matematika siswa dan penguasaan siswa terhadap konsep dasar matematika

guru diharapkan mampu berkreasi dengan menerapkan model ataupun pendekatan dalam

Page 11: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

pembelajaran matematika yang cocok. Model atau pendekatan ini haruslah sesuai dengan

materi yang akan diajarkan serta dapat mengoptimalkan suasana belajar.

Salah satu pendekatan yang membawa alam pikiran siswa ke dalam pembelajaran dan

melibatkan siswa secara aktif adalah pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).

Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu pendekatan yang

menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran dimana

siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika

formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada. Dengan pendekatan ini siswa tidak

hanya mudah menguasai konsep dan materi pelajaran namun juga tidak cepat lupa

dengan apa yang telah diperolehnya tersebut. Pendekatan ini pula tepat diterapkan dalam

mengajarkan konsep-konsep dasar dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar

siswa. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa maka pendekatan ini dapat dikatakan

efektif. Dengan kata lain proses belajar matematika dengan menggunakan pendekatan

Realistic Mathematic Education (RME) lebih efektif dari pada pembelajaran tanpa

menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 12: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan ”pembelajaran

matematika dengan media kartu domino menggunakan pendekatan Realistic Mathematic

Education (RME) dirasa lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika

tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada pokok

bahasan Bilangan Pecahan”.

B. Saran

Kami dari tim penulis membahas aplikasi kartu domino dengan metode Pendidikan

Matematika Realistis, di mana dalam pengerjaannya di rasa belum maksimal, berhubung

kemampuan kami yang masih memerlukan panduan dari depan, membuka kebenaran

yang lebih indah dari apa yang kami ungkapkan. Untuk setiap mengisi kekosongan

karakter dan demi penyempurnaan makalah ini hendaknya pembaca mengundang lebih

banyak reference yang lebih sempurna dan dapat memberikan sumbangan pesan

perbaikan untuk lebih membangun karakter makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka

Cipta. .

Page 13: Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika

Anonim. 1994. Petunjuk Pelaksanaan PBM. Jakarta : Depdikbud

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Edisi Revisi Ke III.