29
MAKALAH TEORI SEL DAN KOMPONEN KIMIAWI SEL Disusun oleh: 1. Angga Oktyashari (01) 2. Fauzan Anditya Hafidz (09) 3. Inna Prawesti (13) 4. Khoinurul Nurhidayah (15) 5. Rani Nurmalitasari (19) Kelas : XI IPA 2 i

Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

MAKALAH

TEORI SEL DAN

KOMPONEN KIMIAWI SEL

Disusun oleh:

1. Angga Oktyashari (01)

2. Fauzan Anditya Hafidz (09)

3. Inna Prawesti (13)

4. Khoinurul Nurhidayah (15)

5. Rani Nurmalitasari (19)

Kelas : XI IPA 2

SMA NEGERI 1 GAMPINGTegalyoso Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta 55293

i

Page 2: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ilmiah biologi tentang teori sel dan komponen kimiawi sel ini. sebatas

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai teori sel dan komponen kimiawi sel.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-

kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap

adanya kritik dan saran yang membangun demi kelancaran bersama di masa yang

akan datang.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya. Makalah ini tidak jauh dari kesempurnaan

Gamping, Agustus 2013

Penyusun

ii

Page 3: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I TEORI SEL ...................................................................................................... 1

Robert Hooke (1635 1703) ....................................................................... 1

Robert Brown (1773 1858) ...................................................................... 1

Johannes Purkinje (1787 1869) ................................................................ 1

Mathias Scheldien (1804 1881) dan Theodor Schwan (1810 1882) .... 1

Felik Durjadin (1802 1860) ..................................................................... 2

Max Schuleze (1825 1874) ...................................................................... 2

Rudolf von Virchow (1821 1902) ............................................................ 2

Hanstein (1880) ........................................................................................... 3

Ernst Ruska (1931) ...................................................................................... 3

Watson dan Crick (1953) ............................................................................ 3

Lynn Margulis (1981) ................................................................................. 3

Edmund B Wilson (1983) ........................................................................... 3

Rene Dutrochet (1987) ............................................................................. 3

Antony van Leeuwenhoek (1632–1723) ..................................................... 3

Henri Dutrochet (1776-1847) ...................................................................... 4

BAB II KOMPONEN KIMIAWI SEL ........................................................................ 5

Senyawa Kimia Organik Sel ....................................................................... 5

1. Karbohidrat ............................................................................................. 5

2. Protein .................................................................................................... 7

3. Lemak ..................................................................................................... 9

4. Asam Nukleat ......................................................................................... 10

Senyawa Kimia Anorganik Sel ................................................................... 10

1. Air ........................................................................................................... 11

2. Garam-Garam Mineral ........................................................................... 12

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

1

Page 4: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

BAB I

TEORI SEL

A. Robert Hooke (1635 1703)

Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun 1665 yaitu pada umur 30 tahun , Robert Hooke

mengamati sayatan gabus dari batang Querqua suber menggunakan mikroskop. Ia

menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam

pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah

cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang

telah mati.

B. Robert Brown (1773 1858)

Seorang ahli biologi kebangsaan Skotlandia berhasil menemukan inti sel atau nukleus

pada jaringan tanaman anggrek pada tahun 1831. Berdasarkan analisanya diketahui

bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran sel itu sangat penting, yaitu

untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

C. Johannes Purkinje (1787 1869)

Johanes adalah seorang ahli anatomi dan ahli faal (fisiologi) berkebangsaan Ceko.

Johanes dilahirkan di Libochovice, Bohemia. Pada 1819 ia selesai mengenyam

pendidikan kedokteran di Universitas Praha. Di universitas ini kelak ia ditunjuk menjadi

profesor ilmu faal setelah menyelesaikan disertasi doktoralnya.

Penemuannya yang sangat terkenal adalah sel Purkinje, sebuah sel saraf besar yang

memiliki banyak cabang dendrit. Sel ini dapat ditemukan di otak kecil. Selain itu dia

adalah orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma (protos = pertama, plasma =

cairan) pada cairan bahan embrional dalam sel telur.

D. Mathias Scheldien (1804 1881) dan Theodor Schwan (1810 1882)

Keduanya berbangsa Jerman dan membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar

kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar

makhluk hidup :

1. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup

2. Kemudian keduanya mengemukakan teori sel pada makhluk hidup multiseluler :

2

Page 5: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

a. Sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu fungsi yang sama

dalam membentuk jaringan.

b. Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama dan menjalankan fungsi

tertentu dalam membentuk organ.

c. Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama untuk membentuk suatu sistem

yang disebut sistem organ

E. Felik Durjadin (1802 1860)

Ahli zoologi Prancis, beliau menganggap bahwa cairan sel itu merupakan bagian yang

penting dan yang menyebutnya dengan istilah sarcode (sarx = daging) pada cairan sel.

F. Max Schuleze (1825 1874)

Schuleze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan.

Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel

sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.Protoplasma juga merupakan

tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya

melahirkan beberapa teori sel antara lain:

1. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;

2. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;

3. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;

4. sel merupakan unit hereditas.

G. Rudolf von Virchow (1821 1902)

Ia adalah orang pertama yang mengenal leukemia dan sangat dikenal dengan

hukumnya: Omnis cellula e cellula ("setiap sel berasal dari sel lainnya") yang ia

kemukakan pada 1855. Hukum ini berdasarkan penemuannya bahwa bukan seluruh

organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak sehat.

Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit pertumbuhan terkecil

makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu

fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan

ukuran maupun perbesaran volume sel.

H. Hanstein (1880)

3

Page 6: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Sel merupakan kantong yang berisi organesel

I. Ernst Ruska (1931)

Penemu mikroskop TEM sehingga dapat mlihat sel lebih jelas

J. Watson dan Crick (1953)

Materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya

K. Lynn Margulis (1981)

Terdapat simbiosis di dalam evolusi sel

L. Edmund B Wilson (1983)

Sel sebagai kesatuan hereditas (penurunan sifat). Artinya sifat keturunan terdapat

pada kromosom, dan kromosom terdapat di dalam inti sel. Inti sel pada sel kelamin

adalah spermatozoa dan ovum.

M. Rene Dutrochet (1987)

Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Ia menyatakan bahwa suatu makhluk hidup

dikatakan tumbuh apabila ada pertambahan volume tubuh. Penambahan volume tubuh

tersebut disebabkan karena pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel.

N. Antony van Leeuwenhoek (1632–1723)

Antony van Leeuwenhoek atau Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan

Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak Biologi", dan dianggap

sebagai mikrobiolog pertama. Ia terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal

atas pengembangan mikroskop dan kontrobusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia

adalah orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu.

Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu

digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang

bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek

merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. 

O. Henri Dutrochet (1776-1847)

4

Page 7: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Rene Joachim Henri Dutrochet (November 14, 1776 - 4 Februari 1847) adalah

seorang dokter ahli botani, Perancis dan fisiologi.

Pada 1802 ia mulai studi kedokteran di Paris, dan ia kemudian ditunjuk dokter kepala

rumah sakit di Burgos. Henri Dutrochet membuat hubungan antara sel-sel tumbuhan dan

sel hewan eksplisit, dan dia mengusulkan bahwa sel bukan hanya unit struktural tetapi

juga fisiologis. Henri Dutrochet juga mengemukakan seluruh jaringan organik adalah sel

bulat kecil yang disatukan oleh kekuatan adesif sederhana. Dengan demikian, jaringan

adalah kumpulan sel yang mengalami modifikasi.

5

Page 8: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

BAB II

KOMPONEN KIMIAWI SEL

Seluruh bagian sel merupakan senyawa kimia. Seluruh kegiatan kehidupan sel

merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia

penyusun sel disebut protoplasma, yang merupakan subtansi yang kompleks. Protoplasma

terdiri dari unsur-unsur kimia.

Meskipun sebagian besar protoplasma terdiri dari air, tetapi bahan yang memberi ciri

pada strukturnya ialah protein. Unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam bentuk

senyawa kimia, baik senyawa organik maupun senyawa anorganik. Senyawa-senyawa

penyusun protoplasma:

1. Senyawa Kimia Organik Sel

2. Senyawa Kimia Anorganik Sel

Senyawa Kimia Organik Sel

1. Karbohidrat (Sakarida)

Struktur karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H).

Karbohidrat dihasilkan melalui sintesis tumbuhan dari karbon dioksida (CO2) yang

berasal dari oksigen dan air dengan bantuan sinar matahari. Produk yang dihasilkan

dalam proses ini berbentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air serta mudah

diangkut ke seluruh sel untuk penyediaan energi. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat

dapat dikelompokkan menjadi:

Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel.

Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi.

Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel

lainnya.

Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu monosakarida, diskarida, dan

polisakarida.

a. Monosakarida

Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh

jumlah atom C pada molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan

heksosa.

6

Page 9: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

1) Triosa, memiliki tiga atom C, terdapat di dalam sel sebagai hasil atau metabolit

pada oksidasi heksosa dan pentosa. Contohnya adalah gliseraldehid dan

dihidroksiaseton

2) Pentosa, memiliki lima atom C, terdapat pada asam nukleat (DNA dan RNA) dan

beberapa koenzim. Contohnya adalah ribosa, deoksiribosa, dan ribulosa.

3) Heksosa, memiliki enam atom C. Contohnya adalah glukosa, fruktosa, dan

galaktosa.

b. Disakarida (Cn(H2O)n-1)

Disakarida adalah karbohidrat yang dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul

monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya sukrosa (gula tebu) yang terdapat

pada makanan dan dapat kita temukan pada gula, laktosa (gula susu) dapat kita

temukan hanya pada susu hewan menyusui dan Air Susu Ibu (ASI), dan Maltosa

dihasilkan dari hasil pemecahan zat tepung.

7

Page 10: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

c. Polisakarida (C6H10O5)n

Ada dua polisakarida, yaitu homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida yang

sama, sedangkan heteropolisakarida dibangun oleh bermacam-macam

monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.

Contoh hompolisakarida:

1) Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis

2) Glikogen, terdapat di dalam sel-sel hati dan sel-sel otot

3) Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan

4) Lignin, terdapar pada sel xylem

5) Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai

pelindung sel.

Contoh heteropolisakarida:

1) Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik, kumban, dan belalang

2) Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai

zat antiloagulasi

2. Protein

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan

polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul protein

berukuran lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida. Satuan penyusun

protein adalah asam amino. Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama

lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung

karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, dan N.

Peran protein:

sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,

memberi kekakuan struktural

memantau permeabilitas selaput sel

mengatur kadar metabolit yang diperlukan

menyebabkan gerakan

memantau kegiatan gen

8

Page 11: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu :

1. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul

protein (rentetan asam amino dalam suatu molekul protein)

2. Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein, ditentukan oleh

orientasi molekul sebagai suatu keseluruhan, bentuk suatu molekul protein (misalnya

spiral) dan penataan ruang kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus N-H, salah

satu residu asam amino dengan gugus karbonil C=O residu asam yang lain)

3. Struktur tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida membentuk

lipatan tali gabungan (interaksi lebih lanjut seperti terlipatnya kerangka untuk

membentuk suatu bulatan)

4. Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.

Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:

1. Protein sederhana

Jika protein sederhana dihidrolisi, hanya akan menghasilkan asam amino.

Misalnya protein Albumin dan Globulin.

2. Protein gabungan

Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa

lain. Misalnya :

a) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat

b) Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat

c) Lipoprotein, mengandung protein dan lemak

d) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan

hemosianin).

Protein sederhana dan gabungan dapat digolongkan sebagai berikut :

§  Protein primer, struktur molekulnya terdiri atas asam amino yang tersusun secara

linier dengan katan peptide

§  Protein sekunder, struktur molekulnya terdiri dari ratusan asam amino yang tersebar

secara spiral

§  Protein tertier, struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang

dihubungkan dengan katan sulfur misalnya globulin

§  Protein quarter, struktur molekulnya mengandung dua ikatan atau lebih peptide yang

berkatan dengan katan kovalen yang lemah. Misalnya hemoglobin

9

Page 12: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

     Protein sangat penting artinya bagi mahkluk hidup, karena semua enzim yang

terlibat dalam reaksi-reaksi metabolisme adalah protein, tetapi tidak semua protein

adalah enzim

3. Lemak (lipid)

Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Pada sel makhluk hidup, lemak

berfungsi sebagai komponen membran plasma, hormon, dan vitamin. Pada sel makhluk

hidup, lemak terdapat dalam bentuk lemak sederhana, lemak gabungan, atau turunan

lemak.

a. Lemak Sederhana

Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida).

Asam lemak penyusun lemak dapat berupa asam lemak jenuh atau asam lemak tak

jenuh. Asam lemak jenuh rantai hidrokarbonnya mempunyai H maksimal.

Contohnya asam strearat dan asam palmitat. Asam lemak tak jenuh, jumah atom H

pada rantai hidrokarbon belum maksimal. Contohnya asam oleat dan linoleat.

b. Lemak Gabungan

Lemak gabungan merupakan ester asam lemak jika dihidrolisis menghasilkan

asam lemak, alkohol, dan zat-zat lain. Lemak gabungan merupakan komponen

struktural yang terpenting pada membran sel. Contoh lemak gabungan:

a) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugus ester fosfat. Contohnya

sfingopilid yang merupakan fosfolipid yang mengandung amino, alkohol, dan

ester fosfat. Sfingopilid terdapat pada selubung mielin sel saraf.

b) Glikolipid, mengandung molekul karbohidrat dan lipid. Protoplasma sel hewan

mengandung dua macam glikolipid, yaitu serebrosida dan gangliosida.

Serebrosida mengandung molekul sfingosin, asam lemak, dan glukosa.

Serebrosida merupakan komponen lemak pada sel otak dan selubung mielin.

Gangliosida mengandung sfingosin, asam lemak dan glukosa, laktosa,

galaktosamin, dan asam neurominik. Gangliosida terdapat pada bagian otak yang

kelabu dan membran erotrosit.

c) Lipoprotein, mengandung lipid yang mengandung protein, misalnya kolesterol

dengan alfa dan beta globulin.

d) Karotenoid, merupakan lipid gabungan berpigmen yang terdapat pada sel

tumbuhan dan sel hewan. Contohnya hemoglobin dan klorofil.

10

Page 13: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

c. Turunan Lemak

Streoid merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon berbentuk

cincin (siklik). Streoid terdapat pada protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin,

vitamin D, kolesterol, dan estradiol.

4. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam

ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah

untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan

menghasilkan fosfat, gula pentosa, basa nitrogen (basa organik). Basa nitrogen terdiri

dari golongan purin dan golongan pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin (A) dan

guanin (G), sedangkan basa pirimidin terdiri dari timin (T), sitosin (C), dan uranil (U).

Pada protoplasma, selain terdapat DNA dan RNA, juga terdapat nukleotida lain yang

berperan pada proses biologis seperti:

adenosin monofosfat (AMP)

adenosin difosfat (ADP)

adenosin trifosfat (ATP)

guanosin trifosfat (GTP)

timidin trifosfat (TTP)

uridin trifosfat (UTP)

sitidin trifosfat (STP)

Pada sel makhluk hidup juga terdapat turunan nukleotida yang berfungsi sebagai

koenzim, yaitu sebagai berikut:

› nikotinamid adenin dinukleotida (NAD+)

› nikotinamid adenin dinukleotida fosfat (NADP+)

› flavin mono nukleotida (FMN)

› flavin adenin dinukleotida (FAD)

› koenzim A

11

Page 14: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Senyawa Kimia Anorganik Sel

Air

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat.

Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Air dalam bentuk

terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel. Kandungan air pada berbagai jenis

sel bervariasi di antara tipe sel yang berbeda. Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa

biokimia dan sebagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam lingkungan cair.

Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari

sifat-sifat makromolekul seperti protein.

Karena struktur air mempunyai produk ionisasinya seperti ion O+ dan H maka

sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam

nukleat, dan lipida.

Hal yang sering muncul sebagai contoh adalah aktivitas katalitik enzim sangat

tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH-. Karena itulah, semua aspek dari struktur

dan fungsi sel harus beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di

atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan dan

berfungsi untuk: pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis

ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berbagai jenis vitamin.

Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak,

dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid

protoplasma.

Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi untuk

berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain.

Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di

dalam sel.

Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang

drastis atau mendadak di dalam sel.

Air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat, misalnya

dalam fotosintesis.

Garam - Garam Mineral

12

Page 15: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam

sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-

bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan

sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida.

Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu :

Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut

berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel

Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi

dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.

Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas

metabolisme sel, misalnya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, berperan dalam memelihara

tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan

peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.

Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau

dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk

ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2).

Di dalam sel, oksigen berperan untuk mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon

dioksida selain berasal dari lingkungan luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan

makanan sebagai hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam

karbonat yang selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan

bikarbonat dengan reaksi sebagai berikut :

C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi

CO2 + H2O -------> H2CO3

H2CO3 ---------> H+ + HCO3-

13

Page 16: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa :

Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup.

Seluruh bagian sel merupakan senyawa kimia. Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan

akibat dari reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia penyusun

sel disebut protoplasma, yang merupakan subtansi yang kompleks. Protoplasma terdiri

dari unsur-unsur kimia. Senyawa-senyawa penyusun protoplasma adalah senyawa kimia

organik sel dan senyawa kimia anorganik sel.

Penyusun senyawa kimia organik sel yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat.

Struktur karbohidrat (Sakarida) terdiri unsur C, O, dan H. Karbohidrat dihasilkan melalui

sintesis tumbuhan dari karbon dioksida (CO2) yang berasal dari oksigen dan air dengan

bantuan sinar matahari. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan

menjadi:

Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel.

Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi.

Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel

lainnya.

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan

polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein berperan penting

dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.Protein terdiri dari unsur-

unsur C, H, O, dan N. Peran protein:

sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,

memberi kekakuan struktural

memantau permeabilitas selaput sel

mengatur kadar metabolit yang diperlukan

menyebabkan gerakan

memantau kegiatan gen

Lemak (lipida) berfungsi sebagai komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.

Asam Nukleat berfungsi untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan

fosfat, gula pentosa, basa nitrogen (basa organik).

14

Page 17: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

Pada protoplasma, selain terdapat DNA dan RNA, juga terdapat nukleotida lain yang

berperan pada proses biologis seperti:

adenosin monofosfat (AMP)

adenosin difosfat (ADP)

adenosin trifosfat (ATP)

guanosin trifosfat (GTP)

timidin trifosfat (TTP)

uridin trifosfat (UTP)

sitidin trifosfat (STP)

Penyusun senyawa kimia anorganik sel yaitu air dan garam-garam mineral.

Air merupakan komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk: pelarut berbagai zat

organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino,

serta berbagai jenis vitamin.

Kandungan garam - garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam sel,

garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk

anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau

terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum,

garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu :

Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh

terhadap pelaluan air melintasi membran sel

Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi

dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.

15

Page 18: Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. 2006. Biologi SMA/MA Semester 1. : Sinar Mandiri.

Anneahira. Klasifikasi dan Struktur Karbohidrat. Diambil dari

http://www.anneahira.com/struktur-karbohidrat.htm, pada tanggal 13 Agustus 2013.

Bambang S, D. A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini dan Suharno. 2006. Biologi SMA Jilid 2 untuk

Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Icha Garnisah. 2011. Senyawa Organik Penyusun Sel. Diambil dari

http://garnisah.blogspot.com/2011/11/senyawa-organik-penyusun-sel.html, pada

tanggal 13 Agustus 2013.

Muhammad Fikal Nasir. 2013. Teori Sel Menurut Para Ahli. Diambil dari http://the-

friendkerz.blogspot.com/2013/03/teori-sel-menurut-para-ahli.html, pada tanggal 13

Agustus 2013.

Rizky Farizan Fiqri. 2011. 10 Macam Teori Tentang Sel. Diambil dari

http://inchyfarizan.blogspot.com/2011/08/10-macam-teori-tentang-sel.html, pada

tanggal 13 Agustus 2013.

________.2013. Protoplasma. Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Protoplasma, pada

tanggal 13 Agustus 2013.

1