Upload
nurfauziaahh
View
9.626
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktikum Fisika
TITIK BERAT PADA SUATU BENDA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS XI IPA 1
KELOMPOK 8 :
Muh. Khaidir Usman ( 08 )
Husnul Khatimah Rusyid ( 18 )
Nur Fauziah ( 28 )
MAN 2 MODEL MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum kami yang berjudul “ Titik
Berat Pada Suatu Benda “.
Tak lupa pula kita kirimkan Salam dan Shalawat atas junjungan Nabi Besar Kita
Muhammad SAW., karena Beliaulah yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliah
menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Laporan Praktikum ini dibuat dari beberapa percobaan pada suatu benda untuk
menentukan titik beratnya. Dan kami pun berterima kasih kepada guru mata pelajaran fisika
yaitu Ibu Sakinah yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan laporan ini.
Demikianlah laporan ini dibuat, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan, olek karena itu, kami meminta kritik dan saran
kepada teman-teman sekalian agar laporan ini lebih baik daripada sebelumnya
Wassalamu Alaikum Wr.Wb
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum fisika ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda tegar.
Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk dapat
bekerja, mengamati dan menyimpulkan sendiri secara langsung apa yang dilihat pada saat
praktikum dilaksanakan .
Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara luas tentang titik berat suatu benda
atau bangun seperti segitiga ,persegi dan persegi panjang. Serta dapat menerapkan konsep
titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan praktikum ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat,serta menganalisis
benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari pada benda itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung titik berat dari suatu benda atau bangun?
C. Tujuan Percobaan
1. Menghitung titik berat dari suatu benda atau bangun
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebuah benda tegar berada dalam keadaan seimbang mekanis, bila relative terhadap suatu
kerangka acuan inersial.
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga
nol.
Persyaratan di atas tidak mengharuskan benda tersebut dalam keadaan diam, karena
persyaratan pertama membolehkan benda bergerak dengan kecepatan pusat massanya
konstan, sedangkan persyaratan kedua membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut
rotasi yang konstan juga.
Bila benda benar-benar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika
kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu
tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam
keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka
kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam
keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya
eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol. Sedangkan persyaratan kedua
ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar
sama dengan nol.
Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam
pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka
terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya, keadaan seimbang
terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi
energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi
energi potensial dapat diekspansikan seperti sebagai berikut :
1. Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang
mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
2. Bila a2 < 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang
menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil.
3. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan
gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi.
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat
mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik
beratnya. Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan
rotasi(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan
rotasisekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan
lintasangerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya. Untuk benda
yang berbentuk garis (satu dimensi), letak titik beratnya berada ditengah-tengah garis.
Misalkan sebuah kawat dengan panjang 6m, maka titik beratnya berada pada jarak 3m dari
ujungnya. Letak atau posisi titik berat yaitu terletak pada perpotongan diagonal ruang
untuk benda homogen berbentuk teratur,dan terletak pada perpotongan garis kedua garis
vertikal untuk benda sembarang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, yaitu :
1. Benang/Tasi
2. Paku
3. Alat penggantung
4. Penggaris
5. Pensil
Bahan yang dibutuhkan, yaitu :
1. Tiga buah persegi dengan setiap ukuran berbeda
2. Tiga buah persegi panjang dengan setiap ukuran berbeda
3. Tiga buah segitiga dengan setiap ukuran berbeda
4. Kertas karton dengan warna berbeda
B. Cara Kerja
1. Diambil sebuah benda untuk menentukan titik beratnya
2. Dilubangi pada setiap ujung benda tersebut dengan menggunakan paku
3. Dimasukkan benang pada satu ujung benda dan diikatkan pada alat penggantung,
kemudian ditandai garis tengahnya dengan pensil dan ukur dengan penggaris
4. Setelah itu, lakukan cara no. 3 pada ujung yang lain
5. Setelah mendapatkan titik potongnya, ukur dengan menggunakan penggaris dari alas
sampai titik potongnya. Itulah titik berat benda tersebut
6. Lakukan cara di atas pada benda yang lain
C. Jadwal Penelitian
Hari/ Tanggal : Selasa/ 04 Februari 2014
Waktu : 09.00-10.15
Tempat : Kelas XI IPA 1
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan kami, yaitu :
1. Pada Benda Segitiga
Benda Alas Tinggi Titik Berat
I 15 cm 7.9 cm 2.8 cm
II 20 cm 13 cm 4.4 cm
III 25 cm 18 cm 6 cm
2. Pada Benda Persegi
Benda Alas Tinggi Titik Berat
I 10 cm 10 cm 5 cm
II 15.1 cm 15.1 cm 7.5 cm
III 20 cm 20 cm 10.1 cm
3. Pada Benda Persegi Panjang
Benda Alas Tinggi Titik Berat
I 10.3 cm 8.3 cm 4.2 cm
II 15 cm 10 cm 5.2 cm
III 25 cm 20 cm 10 cm
B. Pembahasan
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa titik berat suatu benda dapat dicari melalui
perpotongan diagonalnya dan hasilnya sama dengan rumus yang tertera pada buku fisika
penerbit facil. Jadi, dapat diketahui bahwa :
1. Titik berat suatu segitiga adalah 1/3 dari tinggi suatu segitiga tersebut.
Benda 1 => Titik berat = 1/3 x 7.9 = 2.6 cm
Benda 2 => Titik Berat = 1/3 x 13 = 4.3 cm
Benda 3 => Titik Berat = 1/3 x 18 = 6 cm
2. Titik berat suatu persegi adalah ½ dari sisi suatu persegi tersebut.
Benda 1 => Titik berat = 1/2 x 10 = 5 cm
Benda 2 => Titik Berat = 1/2 x 15.1 = 7.5 cm
Benda 3 => Titik Berat = 1/2 x 20 = 10 cm
3. Titik berat suatu persegi panjang adalah ½ dari lebar suatu persegi panjang tersebut.
Benda 1 => Titik berat = 1/2 x 8.3 = 4.15 cm
Benda 2 => Titik Berat = 1/2 x 10 = 5 cm
Benda 3 => Titik Berat = 1/2 x 20 = 10 cm
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Titik berat suatu benda dapat diketahui bahwa titik berat suatu benda dapat dicari
melalui perpotongan diagonalnya. Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat
masing-masing W1, W2, ........., Wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............,
(xi,yi) adalah:
i . Xi)/(Wi)
i . Yi)/(Wi)
LETAK/POSISI TITIK BERAT
Adapun Letak/posisi Titik Berat suatu benda dapat diketahui dengan syarat :
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
B. Saran
Untuk melakukan percobaan di atas, diharapkan untuk teliti dalam menghitung dan
mengukur titik berat suatu benda. Karena apabila terdapat kesalahan maka hasilnya tidak
sama dengan rumus yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://elsariamanalu.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-titik-berat.html
2. http://dwikzwahyu.blogspot.com/2013/02/praktikum-titik-berat.html
LAMPIRAN