59
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang yang terbatas. Meski terbatas, namun cakupannya di atmosfer permukaan bumi.Karena di seluruh permukaan bumi pasti terdapat fenomena cuaca. Begitupun Klimatologi yang cakupan ruang dan waktunya lebih luas dari Meteorologi, faktanya terjadi di seluruh permukaan bumi.Ini artinya tidak ada sedikitpun bagian di permukaan bumi yang tidak mengalami fenomena hingga dinamika cuaca dan iklim. Meskipun pada hakekatnya cuaca dan iklim di berbagai tempat itu berbeda. Indonesia yang beriklim tropis berbeda dengan Jepang yang beriklim Subtropis. lklim merupakan rata-rata dari cuaca. Sehingga mempelajari iklim tidak lepas dari mempelajari cuaca. Melihat kenyataan bahwa iklim dan cuaca tidak lepas dari kehidupan manusia, maka Meteorologi dan Klimatologi amatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia dan banyak sekali manfaat yang kita dapat setelah kita mengkaji ilmu ini. Selain untuk kemajuan di bidang pendidikan, Ilmu ini juga berfungsi sebagai pedoman di berbagai bidang 1

Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji peristiwa-

peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang yang terbatas. Meski terbatas,

namun cakupannya di atmosfer permukaan bumi.Karena di seluruh

permukaan bumi pasti terdapat fenomena cuaca.

Begitupun Klimatologi yang cakupan ruang dan waktunya lebih luas

dari Meteorologi, faktanya terjadi di seluruh permukaan bumi.Ini artinya

tidak ada sedikitpun bagian di permukaan bumi yang tidak mengalami

fenomena hingga dinamika cuaca dan iklim.

Meskipun pada hakekatnya cuaca dan iklim di berbagai tempat itu

berbeda. Indonesia yang beriklim tropis berbeda dengan Jepang yang

beriklim Subtropis. lklim merupakan rata-rata dari cuaca. Sehingga

mempelajari iklim tidak lepas dari mempelajari cuaca.

Melihat kenyataan bahwa iklim dan cuaca tidak lepas dari kehidupan

manusia, maka Meteorologi dan Klimatologi amatlah penting bagi

kelangsungan hidup manusia dan banyak sekali manfaat yang kita dapat

setelah kita mengkaji ilmu ini. Selain untuk kemajuan di bidang pendidikan,

Ilmu ini juga berfungsi sebagai pedoman di berbagai bidang kehidupan,

seperti bidang pertanian, transportasi, komunikasi, dan berbagai bidang

lainnya.

Pelaksanaan praktikum di wilayah Sukawana, Bandung merupakan

salah satu aplikasi dari teori-teori mengenai hubungan gejala cuaca dengan

ketinggian tempat dalam dinamika cuaca khususnya di daerah sukawana,

walaupun waktu penelitian hanya sekitar tujuh jam, namun kami berusaha

untuk mengkorelasaikan teori-teori yang ada dengan keadaan yang

sebenarnya di lapangan.

1

Page 2: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

B. Tujuan Penelitian

Praktikum di Sukawana, Kabupaten Bandung kali ini mempunyai beberapa

tujuan yang sangat penting untuk memantapkan ilmu kita dalam mempelajari

Meteorologi dan Klimatologi,seperti:

1. Untuk mengetahui temperature udara di sekitar areal Sukawana .

2. Untuk mengetahui kelembapan di Cipaku Saffana View,Bandung.

3. Untuk membuktikan teori antara hubungan suhu udara dengan

ketinggian tempat.

4. Untuk mengetahui hubungan antara kelembapan udara dengan

temperature udara.

5. Untuk mengetahui hubungan antara temperature udara dengan

waktu.

C. Manfaat Penelitian

Banyak manfaat yang dapat diambil dari praktikum Meteorologi dan

Klimatologi di daerah Sukawana dan Cipaku Saffana View yang merupakan

penerapan dari ilmu mata kuliah ini sdehingga kita dapat lebih paham

tentang gejala dan dinamika cuaca yang sebenarnya.Manfat Praktikum ini tak

lepas dari tujuan penulisan ini yaitu sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui tentang unsur dan kontrol cuaca dan iklim.

2. Dapat mengolah data-data mengenai dinamika gejala tersebut.

3. Dapat mengetahui bagaimana keadaan cuaca pada wilayah tersebut.

4. Dapat mengetahui apa pengaruh ketiggian terhadap suhu udara.

5. Memberikan beberapa informasi yang diperlukan dalam dinamika

cuaca.

2

Page 3: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

STUDI LITERATURE

A. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim

1. Pengertian cuaca dan iklim

Cuaca adalah gejala udara di suatu tempat pada waktu-waktu tertentu dalam

jangka waktu yang pendek.Jadi,pengertian itu menunjukkan bahwa cuaca

sifatnya berubah-ubah di suatu tempat pada waktu yang berbeda.

Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca dalam jangka waktu yang relative

lama.Untuk menentukan keadaan iklim di suatu wilayah,biasanya dengan

merata-ratakan cuaca selam 30 tahun.

2. Unsur-unsur cuaca

Unsur-unsur cuaca meliputi penyinaran panas matahari,suhu udara, tekanan

udara,kelembaban udara,angina wan dan hujan.Ketujuh unsur cuaca tersebut

membentuk kerja gabungan.Satu dengan yang lainnya saling berkait,saling

mempengaruhi,dan saling ketergantungan.

a. Penyinaran panas matahari (radiasi matahari)

Penyinaran matahari merupakan energi panas yang menimbulkan perubahan

suhu,tekanan udara,dan kelembaban di muka bumi.

b. Suhu udara ( Tekanan udara )

Dalam pembicaraan sehari-hari,temperatur (suhu) digunakan untuk

pendataan dingin, panas atau hangat. Di dalam kamus Webster, temperatur

adalah ukuran relative tentang panas dan dinginnya suatu benda.

Kata relative menunjukkan kebutuhan akan skala yang diperlukan untuk

menyatakan temperatur.Kata panas dan dinginnya suatu benda sulit untuk

didefinisiksan. Temperatur merupakan ukuran intensitas panas,bukan kuantitas

(jumlah). Temperatur diukur dengan thermometer.

Fluktuasi (turun naik) temperatur harian tergantung dari radiasi matahari

yang diterima dan yang dilepaskan oleh bumi.

Suhu (temperatur) diukur dengan thermometer ini biasanya digunakan

thermometer maksimum dan minimum.Pengukuran dilakukan setiap hari selama

24 jam. Temperatur udara rata-rata harian dari setiap bulan dijadikan

3

Page 4: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

temperature maksimum dan minimum bulanan.Garis yang menghubungkan

tempat-tempat yang sama temperaturnya di dalam peta disebut isotherm.

c. Tekanan udara

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara karena beratnya kepada

setiap bidang datar pada permukaan bumi seluas 1 meter kubik sampai batas

atmosfer.

Semakin tinggi tempat berarti semakin rendah tekanan udaranya karena

kerapatan udaranya makin kecil. Pada lapisan bawah atmosfer.Kecepatan

penurunan udara adalah 1 mmHg sampai naik 11 m.Satuan ukuran tekanan

udara adalah milibar.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran tekanan udara

1) Lintang Bumi

Pada garis lintang sepanjang daerah khatulistiwa (0°-23° LU/LS) mempunyai

temperatur tinggi dan tekanan yang rendah (dol drum).

Pada lintang antara 25°-35° LU/LS terdapat lingkaran bertekanan tinggi.

Di tengah antara 60°-70 LU/LS terdapat lingkaran tekanan rendah (sub polar).

Pada lintang kutub dingin (cold pole latitude) merupakan daerah yang terus

menerus bertekanan tinggi antara 70°-90° LU/LS.

2) Sebaran lautan dan daratan

Pada musim dingin,dataran relative lebih dingin dan mempunyai tendensi

didaratan membentuk pusat tekanan tinggi,sedangkan di lautan bertekanan

rendah.

Pada musim panas,daratan lebih panas daripada lautan sehingga yang di

daratan merpakan pusat tekanan rendah,sedangkan dilautan bertekanan

tinggi.

B. Variasi tekanan udara periodik

Perubahan tekanan udara harian yang terjadi menunjukan adanya dua kali

tekanan maximum dan dua kali minimum selama sehari semalam.Takanan maximum

terjadi pada pukul 10.00 dan pukul 22.00.Sedangkan tekanan minimum terjadi pada

pukul 04.00 dan pada pukul 16.00.Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya radiasi

matahari.

4

Page 5: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Alat pengukur tekanan udara yaitu Barometer.Dimana macam-macam

barometer itu diantaranya adalah barometer air raksa,barometer

aneroid,barograph,dan barometer hampa udara.

d. Kelembapan Udara (Basah Udara)

Kelembapan udara adalah banyaknya uap air yang terdapat di dalam

udara.Jumlahnya kecil yaitu 2% dari jumlah massa di atmosfer.Namun mempunyai

peranan yang sangat penting bagi cuaca dan iklim.

Hal-hal ynag berkaitan dengan kelembapan udara,yaitu :

1.) Kapasitas udara

Kapasitas udara adalah jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh

udara pada suatu temperature.Kapasitas udara tergantung dari suhu (temperatur).

Semakin tinggi temperature,maka semakin renggang udaranya dan semakin banyak

uap air yang dikandungnya,maka semakin rendah suhunya karena sedikit uap air

yang dapat dikandungnya. Kapasitas udara dapat dicapai bila udaranya jenuh dengan

uap air.

2.) Kejenuhan udara

Kejenuhan udara dapat terjadi karena:

a. Bertambahnya uap air di udara melalui penguapan di suatu sumber,hal ini

terjadi bila kapasitas udara tetap.

b. Jika temperature turun berarti kapasitas udara turun.

3.) Titik embun dan kondensasi

Jika udara yang tidak jenuh diturunkan temperaturnya maka kapasitas

udaranya akan turun dan bila udaranya jenuh (banyak uap) maka akan mencapai

titik embun (dew point) bila penurunannya sampai di bawah 0 °C maka akan terjadi

kristal-kristal es.

4.) Ukuran kelembaban udara

a) Tekanan uap

b) Kelembapan spesifik

c) Kelembapan absolute

d) Kelembapan relatif atau nisbi

5.) Variasi kelembapan

5

Page 6: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Variasi tahunan kelembapan spesifik adalah kelembapan tertinggi pada

musim panas dalam kelembapan terendah pada musim dingin. Variasi harian

kelembapan relatif,pada umumnya berlawanan dengan temperatur. Kelembapan

relatif maksimum, yaitu menjelang pagi sedangkan kelembapan relatif minimum

pada waktu sore hari.

6.) Alat-alat pengukur kelembapan udara

Alat pengukur kelembapan udara adalah hygrometer atau psychometer.

Yang diukur dari kelembapan udara itu adalah kelembapan nisbi yang dinyatakan

dalam persen dan suhu dari thermometer kering dan thermometer basah (ujung

thermometer dibasahi).

e) Macam-macam Angin

Menurut sistemnya:

1) Angin Passat

Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah

subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).

a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.

b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.

Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena

temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut

dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin

passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).

DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan

massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan.

Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

2) Angin Anti Passat

Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di

daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat.Di belahan

bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi

Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut.Pada daerah sekitar lintang

20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal

sebagai angin yang kering.Angin kering ini menyerap uap air di udara dan

6

Page 7: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya

gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.

Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh

subtropik”yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin.

Sedangkan di daerah ekuator antara

10o LU - 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh

ekuator” atau “daerah doldrum”

Gambar Sirkulasi Angin.

3) Angin Barat

Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan

Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan

sebagai angin Barat.Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak

begitu terasa karena hambatan dari benua.Di belahan bumi Selatan

pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60°

LS.Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-

pelaut disebut roaring forties.

4) Angin Timur

Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan

tekanan udara maksimum.Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah

minimum subpolar (60°LU/LS).

Angin ini disebut Angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena

berasal dari daerah kutub.

7

Page 8: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

5) Angin Muson (Monsun)

Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap

setengah tahun.Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin

darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang

basah.

Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan,

sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari

dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara

rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara

tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia

ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur

Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi

Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra

Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di

Indonesia terjadi Musim Penghujan.

Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja

persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin

berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara,

sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di

Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia

terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya

angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur

di belahan bumi Selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi

Utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak

banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia

terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi

Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Lihat gambar 7. Antara kedua

musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan),

yaitu:

8

Page 9: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke

musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim

kemarau ke musim penghujan.

Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin

tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan

lebat.

Angin Lokal

Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu

sebagai berikut:

1. Angin darat dan angin laut

Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima

panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut

angin laut .Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas

dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan

bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.

2. Angin lembah dan angin gunung

Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat

panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas),

maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah.

Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi

angin gunung.

3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas

Angin Jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di

lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan

nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan

(Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:

1) Gradient barometric

9

Page 10: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

2) Rotasi bumi

3) Kekuatan yang menahan (rintangan)

f) AWAN

Awan yaitu kumpulan titik-titik air atau kristal es yang melayang-layangdi

atmosfer dan terjadinya karena kondensasi(Perubahan dari uap air menjadi

air).Berdasarkan persetujuan internasional,awan diklasifikasikan kedalam empat

golongan,yaitu:

1.Awan tinggi,ketinggiannya diatas 6000 meter.

a. Cirrus(Ci), awan halus,struktur berserat seperti bulu burung,seperti pita

yang melengkung.

b. Cirrosumulus(Cc),bentuknya seperti gerombolan domba,kadang-kadang

ada bayangan atau tidak ada bayangan.

c. Cirrostratus(Cs), seperti kelambu, putih, Halus, menutup seluruh angkasa,

Berwarna pucat dan menimbulkan lingkaran pada tepi matahari atau bulan.

2.Awan sedang,Ketinggiannya antara 2000-6000 meter.

a. Alto cumulus(Ac),seperti bola-bola tebal putih dan pucat,sebagian

berwarna kelabu.

b. Altostratus(As),seperti selendang tebal bagian yang menghadap matahari

atau bulan tampak lebi terang

3.Awan Rendah,ketinggiannya antara 0-2000 meter.

a. Stratocumulus (Sc)seperti gelombang,sering menutup angkasa,seperti

gelombang lautan.di awan ini langit tampak berwarna biru.

b. Stratus(St),awan melebar seperti kabut,tetapi tidak sampai kepermukaan

tanah.

10

Page 11: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

4.Awan dengan perkembangan vertical,batas terendah 500-2000 meter dan

puncaknya sampai 10000 meter.

a.Nimbostratus(Ns),awannya tebal,bentuknya tidak teratur,menimbulkan banyak

hujan.

b.Cumulus(Cu),awannya tebal,dasar horizontal puncak awan bermacam-

macam.Terbentuk dari udara yang naik pada siang hari.bagian yang berhadapan

dengan matahari kelihatan terang.

c.Culumunimbus (Cb), volume awan besar, berebentuk menara, gunung dan

puncaknya meleber.dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan Guntur .

awan terdiri dari udara yang mengandung uap air dengan temperatur yang

tinggi,kemudian terjadi penurunan hingga mencapai titik kondensasi. Selanjutnya,

temperatur menurun terus dan melampaui titik kondensasi.

g) HUJAN ATAU PRESIFITASI

Hujan atau presifitasi adalahperistiwa jatuhnya butir-butir air dari angkasa

kepermukaan bumi dalam bentuk cair,padat atau gas.terjadinya hujan selalu

didahului oleh proses kondensasi.butir-butir air itu akan berkumpul menjadi bentuk

yang lebih besardan lebih berat.Kumpulan butir air itu disebut awan.Jika awan yang

terbentuk diangkasa it uterus naik,butir-butir air halus berubah menjadi butir-butir

air yang besar dan akhirnya jatuh ke bumi berupa air hujan.

Curah hujan adalah jumlah air yang turun pada suatu daerah dalam waktu

tertentu.alat untuk mengukur banyaknya curah hujan di seut rain gauge dan di ukur

dalam harian,bulanan,dan tahunan.

curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia Indonesia di pengaruhi oleh

beberapa factor antara lain:

Bentuk medan/topografi

Arah lerang medan

Arah angin yang sejajar dengan garis pantai

11

Page 12: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Jarak perjalanan angin di atas medan datar

Klasifikasi hujan

a.berdasarkan bentuk curah hujan dibedakan sebagai berikut

Hujan(Rain)adalah hujan yang curahannya berbentuk cair.dan berdiameter

0.5-4.0 mm.hujan ini dapat dibagi lagi menjadi hujan halus,hujan rintik-

rintik,dan hujan lebat.perbedaannya hanya pada ukuran butir-butirnya

saja.hujan lebat turun hanya sebentar dan jatuh dari awan cumulonimbus.

Salju(snow),terjadi karena sublimasi uap air pada temperature di bawah titik

beku.bantuk dasar salju adalah hexagonal,tetapi itupun tergantung dari suhu

dan cepatnya sublimasi(perubahan dari uap menjadi padat.

Hujan es(hail stone),terdiri dari butir-butir es yang kecildan

bulat,berdiameter antara 5-50 mm.dan dapat mencapai sebesar

kalereng.hujan es jatuh pada waktu hujan Guntur dari awan

cumulonimbus.Biasanya,terjadi pada waktu awal musim penghujan atau

pada akhir musim kemarau yang panjang.

b.berdasarkan proses terjadinya dibedakan sebagai berikut

Hujan konveksi, terjadi karena udara yang panas dari permukaan bumi naik

dan berkembang menjadi dingin hingga mencapai titik kondensasi.kodensasi

adalah perubahan langsung dari uap air menjadi cair.

Hujan Orografis, terjadi apabila udara yang bergerak horizontal membentuk

lereng pegunungan,sehingga udara itu naik. Usara yang mengandung uap air

itu naik kepegunungan.suhunya akan turun dan berubah menjadi awan,lalu

terjadilah hujan yang cukup lebat.

Hujan frontal, terjadi karena udara yang panas naik dan bertemu dengan

udara dingin dan terjadi di daerah luas.udara panas yang lebih banyak

mengandung uap air berada di atas udara dingin,sehingga terbentuklah

awan.Karena awan itu berada diatas udara dingin maka terjadilah kondensasi

dan hujan frontal.hujan ini banyak terjadi di daerah lintang pertengahan

karena di tiap-tiap tempatsuhunya sangat berbeda-beda.

12

Page 13: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Hujan zenithal,terjadi didaerah equator disebabkan oleh angin pasat dari

maksimum subtropik menuju minimum tropic,lalu naik membentuk awan

dan turunlah hujan zenithal.

B. Dinamika Cuaca dan Iklim

1. Cara kerja pesawat cuaca

Pesawat-pesawat meteorologi dapat bekerja secara alami, artinya

dapat mengukur gejala-gejala cuaca apabila peasawat-pesawat tersebut

dipergunakan secara tepat. Banyak faktor yang mengurangi ketepatan kerja

pesawat meteorology. Pertama factor alam itu sendiri, kedua factor bentuk

dan wujud benda (padat, cair dan gas) dan ketiga factor manusia yang

mengamati gejala kerja pesawat itu.

Pesawat-pesawat tersebut harus bebas dari pengaruh langsung

pemantulan panas dari penyinaran matahari. Kebanyakan sangkar cuaca itu

ditempatkan di lapangan terbuka, datar, bervegetasi rumput pendek dan di

cat putih. Alat atau pesawat apakah yang di tempatkan dalam sangkar cuaca

itu.Dalam sangkar cuaca dapat ditempatkan:

a. Barograf dan Barometer

Pesawat barograf terdiri dari

kotak-kotak logam yang hampa

udara.Sebanyak kotak logam

disusun, sebanyak itu pula

kepekaannya akan tekanan udara.

Kemudian dari kotak-kotak logam itu dibuat sumbu pengatur yang

membuat pena bergerak naik turun, sedangkan gerak mendatarnya

ditentukan oleh silinder

chronometer.

Barometer mempunyai dua

skala, yaitu skala pada lingkaran

luar menunjukkan tekanan udara

dalam satuan milibar (mb).

Sedangkan pada lingkaran dalam memakai satuan air raksa (mmHg).

13

Page 14: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Alat ini dapat bekerja pada range 920-1065 (mb) atau 690-800

(mmHg).

Cara membuat prediksi gejala cuaca dengan barometer, yaitu:

1. letakkan pointer pada posisi suatu tekanan di suatu waktu

dan tempat tertentu.

2. kemudian (beberapa jam setelah itu) jika jarum barometer

dari pointer, maka di ramalkan cuaca menuju ke keadaan buruk

(mendung,angin kencang, banyak halilintar atau kecenderungan akan

hujan). Sebaliknya jika jarum tersebut bergeser mengecil dari pointer,

maka keadaan cuaca akan cerah.

b. Thermometer

Thermometer adalah alat

pengukur suhu, terdapat beberapa jenis

skala yang dipakai dalam thermometer

seperti skala Celsius, Fahrenheit, dan

skala Kelvin. Thermometer saat ini telah

mengalami beberapa variasi menyesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat, seperti adanya thermometer digital.

c. Pshycometer Assmann

Pshycometer assman terdiri dari

sebuah thermometer kering (dry) dan

thermometer bola basah (wet). Kedua buah

thermometer tersebut memakai skala

centigrade. Prinsip kerja alat ini didasarkan

pada proses fisika bahwa lengan nisbi itu

adalah fungsi suhu dan tekanan uap air yang terkandung dalam udara

LN=f (suhu, tekanan udara, dan air)

d. Anemometer

Kombinasi anemometer dan

electronik polyrecord keduanya adalah

pesawat yang mencatat kecepatan dan

arah angin. Kedua pesawat ini adalah

14

Page 15: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

penerima gejala angin, sedangkan alat penangkap gejala angin adalah

alat tersendiri. Alat terakhir ini kita namakan alat penerus

(transmitter), sedangkan yang pertama kita namakan penerima

(receiver).

Transmitter ditempatkan di tempat terbuka, yang terdiri dari tiang mangkok,

baling mangkok, magnet, kipas arah angin dan kabel penerus.

e. Termograf

Termograf terdiri dari

sebuah jam yang dapat

bekerja untuk 1

minggu.Silinder bergerak

seperti jarum jam.Pada

silinder ini dilekatkan kertas

termogram yang ditulis pena untuk satu minggu. Pena penulis

dapat naik turun dan mendatar, yang prinsipnya ditentukan

oleh jam silinder dan batngan logam yang berkembang apabila

suhu naik dan mengerut apabila mendingin.

f. Higrograf

Higrograf ini terdiri dari : silinder,

chronometer, batang penulis (pena),

sumbu pengatur, seutas rambut dan

kotak pelindung.

Naik turunnya pena dan gerak mendatarnya

ditentukan oleh silinder chronometer dan oleh

serat rambut. Apabila udara ini lembab, maka rambut memanjang diteruskan oleh

sumbu pengatur kebatang pena kemudian pena bergerak naik.sebaliknya, jika udara

mongering,rambut itu mengerut, lalu pena turun.

g. Pluviograf (rain gauge)

Rain

gauge atau

pluviograf terdiri

dari silinder

15

Page 16: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

chronometer yang dapt berputar untuk seminggu,

kabel masukan (input) yang berhubungan dengan DC

(baterai kering 3 volt), sumbu pengatur pena, pena dan

kertas catatan hujan (pluviogram).

Alat ini terbagi dari 2 bagian,pertama kita namakan Recever (alat penerima

hujan) yang diempatkan dilapang terbuka, dan yang kedua dinamakan Rain gauge

atau pluviograf adalah alat yang dapat mencatat sendiri tentang endapan hujan dan

ditempatkan diruang terlindung.

h. Termometer Maksima

Termometer maksima digunakan untuk

mengukur suhu tertinggi dalam satu periode

pengamatan atau eksperimen. Termometer ini

terdiri dari batangan kaca dengan skala

celcius,diisi dengan air

Raksa (mercury) dan batang logam pointer. Ujung pointer menunjukkan angka

beberapa derajat, suhu tertinggi dalam satu periode pengamatan itu (hari, minggu

dan bulan). Ketepatannya bergantung pada cara pembacaan skala. Hal ini

dipengaruhi oleh sipengamat (bias dan sebagainya) oleh karena itu pembacaan harus

cermat, berulang, dan hati-hati karena air raksa berubah oleh panas badan atau

tangan si pengamat. Termometer minima digunakan untuk mengukur suhu terendah

dalam satu jangka periode pengamatan. Alat ini diisi dengan alcohol yang peka akan

penurunan suhu. Didalamnya ada logam pointer untuk menunjukkan suhu terendah

saat tertentu. Ketetpatannya dipengaruhi seperti tersebut di atas.

2. Pengolahan data cuaca

Data hasil recording dapat dikumpulkan secara kesinambungan. Seperti telah

sebutka diatas data tersebut diantaranya suhu, kelengasan, penyinaran matahari,

16

Page 17: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

angin dan hujan. Sangat penting tentunya mengolah data cuaca, karena kita dapat

menentukan gejala-gajala cuaca yang rutin terjadi seperti adanya kegiatan pertanian

yang menggunakan data-data cuaca sebagai patokan musim tanam, tentunya

pertanian yang menggunakan pengolahan data cuaca sebagai patokan merupakan

pertanian yang modern.

1. Suhu Udara

Suhu udara dapat dijadikan cirri daerah atau sifat region.menurut penelitian

para ahli,cirri khas iklim tropika adalah:

”Suhu udara dalam bulan yang sedingin-dinginnya,jika dijabarkan dengan

permukaan laut adalah tidak kurang dari 18°C”,

“Habitat vegetasi 8°c dalam bulan terdingin cocok untuk tumbuhan megaterma”.

2. Korelasi dan Regresi variable Suhu (Xi) dan variable Lengan Nisbi (Yi)

Sebelum membahas model matematika terlebih dahulu kita bicarakan variable

lengas nisbi. Oleh karena itu lengas nisbi bias dijadikan variable peramalan untuk

kejenuhan udara. Suatu udara dapat dikatakan jenuh jika udara itu mencapai

tekanan uap airnya maxsimum, atau dengan perkata lain jika udara itu tidaka mau

lagi menerima penguapan atau secara penelitian meteorologist, jika udara itu telah

mencapai lengas nisbi 100% dan acapkali mengembun.

a. Model regresi linier

Apabila kita berasumsi bahwa lengas nisbi itu adalah fungsi suhu (tekanan uap,

untuk sementara eliminated), maka secarea hipotesis variable lengas nisbi itu adalah

variable yang bersifat independend, sedangkan variable suhu itu adalah variable

yang bersifat independend.Rumus dari regresi linier itu adalah:

Y = A ± BX

b. Model regresi linier dengan model flowchart

Dengan flowchart berikut dapat dicari beberapa hubungan seperti korelasi, tinggi

sumbu (Y) , koefesien (A), simpang baku n-1 (B) dan lain-lain seperti

keluarankeluaran yang di tanyakan. Tekanan udara adalah independdend terhadap

tingi (Elevasi) tempat itu adalah variable yang independend. Karena itu dengan chrat

yang digambarkan bahwa tekanan udara itu adalah sumbu koordinat (Y) dan tinggi

tempat (X)

17

Page 18: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Diagram pancar (Scatted diagram) dari dua buah rangkapan variable-veriable

memperlihatkan bentuk kurva non linier, yaitu membentuk kurva semi logarithmic.

Log Y = A-BX

METODOLOGI

A. Lokasi dan waktu pelaksanaan

1. Lokasi

Praktikum ini dilaksanakan di sekitar kawasan Sukawana, Bandung

Utara.Yang mana proses pengamatan suhu ini di laksanakan di 18 titik/plot

yang disebar berdasarkan ketinggian.Jarak dari satu plot ke plot lainnya

kurang lebih 30 meter. Karakteristik lokasi setiap plot berbeda-beda.Ada plot

yang terletak di perkebunan teh,di lapangan sepak bola, di padang rumput

dan di pinggir jalan.

2.Waktu pelaksanaan

Praktikum meteorology dan klimatologi di laksanakan pada hari

minggu tanggal 04 november 2007. Kita melakukan pemberangkatan pada

pukul 07.00 WIB.menuju daerah parongpong, tepatnya di daerah

sukawana.Rombongan di bagi menjadi dua. Rombongan pertama (plot 1-9)

berada dan tersebar di sekitar jalan raya menuju terminal parongpong,

sedangkan rombongan kedua tersebar di sekitar Villa bunga sampai

perkebunan teh di sukawana. Dan kelompok kami mendapatkan tempat

penelitian di plot 17.

3.Deskripsi lokasi plot 17

18

Page 19: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Plot 17 berada di tengah perkebunan teh, dimana di sekeliling kami

terhampar luasnya perkebunan, dengan jarang sekali kami mendapatkan

pohon yang menjulang tinggi.kami berada di dekat gubuk tempat berteduh

para pemetik teh.posisi kami berada pada daerah yang di apit oleh dua

gunung, yaitu gunung tangkuban perahu dan gunung Burangrang.

B. Variable yang di ukur

Dalam praktikum kali ini kami mengukur beberapa variable, diantaranya:

Suhu udara

Kelembapan udara

Ketinggian tempat

Prosentase keawanan

Dinamika angin

Namun dalam prakteknya kelembapan dan kecepatan angin hanya di wakili

dan di ukur oleh salah satu kelompok saja.

C. Alat dan Bahan

Psychometer assman

Thermometer

Anemometer

Psychometer assman

Handphone(alarm)

Tali Kasur

Tali Raffia

Kompas

Ponco

Payung

Bambu

Senter

Sleeping Bag

Tenda

Alat Tulis

D. Metode

19

Page 20: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

1. Metode pengukuran

Untuk megetahui bagaimana tinggi rendahnya suhu dan kelembapan udara,

maka kita harus mengukurnya setiap saat. Agar data lebih akurat dan terdata

secara teratur maka pengukuran suhu udara dicatat setiap 15 menit,

sedangkan kelembapan udara dicatat setiap 1 jam. Lalu bagaimanakah tahap-

tahap yang dilakukan dalam pengukuran suhu dan kelembapan ini? Tahap-

tahap tersebut,yaitu:

Pertama, pilihlah lokasi yang strategis serta tepat untuk melakukan

pengukuran. Penempatan thermometer tidak boleh di tempat yang

mendapatkan penyinaran matahari secara langsung. Karena kita akan

mengukur suhu udara,bukan suhu sinar matahari. Selain itu,

thermometer amat sensitive terhadap factor-faktor lain.

Kedua, gantungkan thermometer pada ketinggian sekitar 1,5 meter

dari permukan tanah dan jarak antara thermometer tidak terlalu

dekat. Karena akan berpengaruh kepada hasil pengukuran.

Ketiga, setelah kedua tahap itu dilakukan, maka selanjutnya adalah

pengukuran suhu setiap 15 menit, sedangkan kelembapan setiap 1

jam.

2. Metode analisis

Setelah data hasil pengamatan suhu dan kelembapan udara, maka proses

selanjutnya adalah menganalisis data. Metode yang digunakan dalam

menganalisis data tersebut adalah metode analisis eliminasi gauss. Metode

ini selain dapat menganalisis data juga dapat menghasilkan kesimpulan yang

ingin diketahui.

Metode analisis Gauss ini digunakan untuk menentukan suatu persamaan

dengan menggunakan X sebagai variable bebas dan Y sebagai variable

tetap,yang mana persamaan tersebut digunakan untuk penentuan suatu nilai

suatu variable dengan variable lainnya. Cara perhitungannya menggunakan

matematika matriks dengan rumus persamaannya sebagai berikut:

Y=A±BX

20

Page 21: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Daerah Praktikum

Mengapa perlu ditinjau daerah praktikum kita?

Maka jawabannya adalah karena

1.Kita belum mengenal daerah tersebut.

2.Untuk mengetahui medan tempat praktikum.

3.Untuk memastikan peralatan apa yang di perlukan.

4.Untuk menetapkan plot di daerah lokasi praktikum.

Oleh karena itu di dalam praktikum kita harus meninjau lokasi dari team mobile

yang sudah disepakati. Selain factor diatas ada factor “X” yang harus di waspadai

dan di minimalisasi resikonya, agar pelaksanaan praktikum berjalan lancar dan

sukses.

B. Dinamika suhu selama 8 jam.

Sesuai dengan temanya, dinamika suhu, maka suhu itu bersifat dinamis yaitu

dapat berubah-ubah setiap saat. Dalam praktikum yang kita lakukan kurang lebih

selama 8 jam, suhu mengalami dinamikanya. Mulai perubahan yang perlahan-

lahan hingga perubahan yang signifikan pun ada, tergantung factor yang

mempengaruhi misal, angin, keawanan, kelembaban ataupun hujan. Karena

factor-faktor tersebut maka suatu pikiran yang beranggapan bahwa semakin

siang suhu pun naik itu terkadang kurang tepat.

21

Page 22: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

C. Hubungan Suhu dan ketinggian.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Byers,bahwa setiap kenaikan 100

meter maka suhu akan turun sebesar 0,5-0,6 °C.Meskipun demikian hal ini bisa

saja tidak terjadi demikian manakala faktor lain juga ikut mempengaruhi,seperti

yang telah dijelaskan di atas.Kondisi semacam ini,dimana faktor lain ikut

mempengaruhi dalam hubungan ketinggian dengan suhu,dapat dilihat dari

perbandingan antara plot kami berada yaitu plot 17 dan plot 16 yang berada

kurang lebih 30 meter di bawah kami.Logikanya,suhu di plot 17 harus lebih kecil

dari suhu di plot 16.Tetapi kenyataan tidak seperti itu.Hal ini dikarenakan

vegetasi di plot 16 lebih rapat dibandingkan vegetasi di plot 17.Sehingga pada

plot 17 intensitas sinar matahari yang masuk akan lebih besar.Dengan demikian

kondisi suhunya relative lebih tinggi.

Didalam plot 17 vegatasi yang berada disekitarnya hanya terdapat pohon-

pohon the,sehingga kita menggunakan ponco sebagai pelindung

thermometer.Pemasangan ponco yang cukup memakan waktu jadi kami

terlambat melakuakn pengukuran yang sesuai dengan rencana.

Kondisi pra pengukuran Suhu kondisi sekitar lokasi pengamatan

Di plot 17 Di plot 17

Berikut ini adalah gambaran hasil pengamatan yang dicantumkan dalam bentuk

table dan grafik.

Tabel Hasil Pengamatan dalam 18 plot

No Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 8:00 23.0 21.0 23.5 21.0 23.0 - 20.5 20.0 21.0 21.02 8:15 23.5 21.0 24.0 21.0 23.0 - 20.7 21.0 22.0 20.53 8:30 23.0 21.0 24.5 22.0 23.0 23.0 21.0 21.0 21.0 20.5

22

Page 23: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

4 8:45 24.0 22.0 25.0 22.0 23.0 23.0 21.0 21.0 21.0 21.05 9:00 24.0 22.0 25.5 23.0 24.0 23.0 21.0 21.5 21.5 21.06 9:15 24.5 23.0 26.3 23.0 25.0 23.0 21.2 22.0 22.0 22.07 9:30 24.5 22.0 26.8 23.5 25.0 23.5 22.0 22.5 22.0 22.08 9:45 25.0 22.5 26.0 24.0 25.0 23.5 22.0 23.0 22.0 22.49 10:00 25.5 22.5 26.0 24.0 25.5 24.0 22.5 24.0 24.0 23.010 10:15 26.0 23.0 26.2 25.0 26.0 25.0 23.0 25.0 24.0 24.011 10:30 26.0 23.0 27.0 26.0 26.5 25.0 23.0 25.0 24.0 26.012 10:45 26.5 24.0 27.5 27.0 28.0 25.0 23.5 25.5 24.0 26.513 11:00 27.0 24.0 28.0 27.0 28.0 26.0 24.0 26.5 26.0 27.014 11:15 27.0 24.0 28.9 27.0 28.0 27.0 24.5 27.0 26.0 27.815 11:30 27.5 24.5 28.0 28.0 28.5 27.0 25.0 27.0 26.0 26.516 11:45 28.5 25.0 29.0 28.0 28.5 27.0 25.5 27.5 26.0 27.017 12:00 29.0 25.0 29.5 29.0 29.0 27.0 25.0 27.5 27.0 27.518 12:15 29.0 26.0 29.5 29.0 29.0 28.0 25.7 27.0 28.0 27.019 12:30 29.0 26.0 30.0 29.0 29.5 28.0 25.0 28.0 27.0 26.520 12:45 28.0 25.0 30.8 29.0 29.5 28.0 25.7 2.0 27.0 26.021 13:00 29.0 25.0 30.0 28.0 29.5 27.0 24.7 26.5 26.0 26.022 13:15 29.0 25.5 29.0 29.0 28.5 27.0 24.5 29.0 26.0 25.023 13:30 29.0 25.5 30.0 29.0 29.0 27.0 25.0 24.0 26.0 25.324 13:45 28.5 24.0 29.5 26.5 29.0 27.0 24.0 26.0 25.5 24.525 14:00 29.0 25.5 29.0 29.0 27.5 28.0 25.5 28.0 27.0 25.026 14:15 29.0 26.0 29.5 29.0 29.0 28.0 25.5 28.5 28.0 27.027 14:30 29.0 26.0 30.5 28.0 29.0 28.0 25.2 28.5 27.0 25.528 14:45 29.0 26.5 30.0 28.0 29.0 28.0 26.0 27.5 27.5 24.829 15:00 29.0 26.5 30.0 28.0 29.0 28.0 25.8 29.0 27.0 24.5Jumlah 781.0 697.0 809.5 762.0 786.5 704.0 688.0 711.0 721.5 712.8

 Jumlah Rata-Rata

11 12 13 14 15 16 17 18

22.0 18.0 - 21.0 - - - - 143.5 21.322.0 18.2 22.0 20.0 - - - - 166.4 21.521.0 18.2 21.0 19.0 - 20.0 - 19.5 225.2 21.222.0 18.2 21.0 20.0 21.0 20.0 - 20.5 249.7 21.523.0 19.0 22.0 21.0 21.0 21.0 22.0 20.0 277.0 22.023.0 19.8 22.0 21.0 21.0 21.0 22.0 21.0 281.0 22.424.0 20.0 22.5 22.0 22.0 22.0 22.0 21.8 288.3 22.823.0 20.0 22.8 22.0 23.0 22.0 22.0 21.5 289.2 22.924.5 20.0 23.9 22.0 23.0 22.0 23.0 22.0 297.9 23.423.0 20.5 24.0 23.0 25.0 23.0 23.5 21.0 304.0 23.925.5 21.5 24.5 23.0 25.0 23.0 24.0 23.0 312.5 24.526.5 22.5 24.8 23.0 24.0 23.0 23.5 22.0 313.8 24.827.0 23.0 24.9 24.0 26.0 24.0 22.5 23.1 324.0 25.427.0 24.0 25.0 24.0 26.0 25.0 25.0 22.1 330.4 25.928.0 24.0 25.5 25.0 26.0 25.0 25.0 23.8 333.8 26.128.9 24.0 25.9 25.0 28.0 22.0 27.0 22.1 335.9 26.426.0 23.0 26.0 26.0 27.0 24.0 25.0 23.0 334.0 26.427.5 23.8 26.2 26.0 25.0 23.0 25.0 23.7 335.9 26.627.0 22.0 24.8 25.0 26.0 24.0 25.0 23.0 331.3 26.4

23

Page 24: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

27.0 22.0 25.0 26.0 25.0 22.0 24.0 22.0 301.7 24.726.0 22.0 24.0 23.0 24.0 21.0 23.5 21.0 314.7 25.325.5 22.0 24.0 23.0 24.0 22.0 22.5 21.1 315.6 25.425.5 23.0 24.0 24.0 25.0 23.0 24.0 21.0 316.8 25.527.0 24.0 26.0 22.0 27.0 22.0 26.5 22.0 323.5 25.627.5 24.0 25.0 19.0 26.0 23.0 23.5 22.1 323.6 25.827.5 23.0 25.5 21.0 26.0 23.0 26.0 23.0 332.0 26.428.5 25.0 26.0 20.0 25.0 22.0 24.0 22.0 326.7 26.127.5 25.0 26.0 20.0 25.0 23.0 25.5 22.0 327.8 26.128.0 25.0 27.5 22.0 26.0 23.0 26.0 23.0 334.8 26.5740.9 634.7 681.8 652.0 642.0 608.0 602.0 592.3 8691.0 712.5

Hubungan antara waktu dengan suhu semua plot pada waktu pengamatan

Terlampir di halaman Akhir

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 1)

Grafik plot 1

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 2)

24

Page 25: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik plot 2.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 3)

Grafik plot 3.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 4)

25

Page 26: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik plot 4.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 5)

Grafik plot 5.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 6)

26

Page 27: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik plot 6.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 7)

Grafik plot 7.

27

Page 28: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 8)

Grafik plot 8.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 9)

Grafik plot 9.

28

Page 29: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 10)

Grafik plot 10.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 11)

Grafik plot 11.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 12)

29

Page 30: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik plot 12.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 13)

Grafik plot 13.

30

Page 31: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 14)

Grafik plot 14.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 15)

Grafik plot 15.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 16)

31

Page 32: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik plot 16.

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 17)

Grafik plot 17.

32

Page 33: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Hubungan antara waktu dan suhu pada satu titik pengamatan (plot 18)

Grafik plot 18

Data ini diperoleh dari rata-rata keseluruhan masing-masing plot.Dari hasil

rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa suhu terendah antara lingkungan UPI

sampai daerah Parongpong Sukawana pada hari Minggu,tanggal 18 November

2007 adalah 18 °C dan suhu tertingginya 30,8 °C.

1. Hubungan suhu dan ketinggian untuk tinjauan satu waktu pengamatan

a. Data pengamatan pada pukul 13.00

No Ketinggian(x) Suhu °C (y) X² x.y1 900 29 810000 261002 930 25 864900 232503 969 30 938961 290704 1013 28 1026169 283645 1129 29.5 1274641 33305.56 1190 27 1416100 321307 1240 24.7 1537600 306288 1277 26.5 1630729 33840.59 1303 26 1697809 3387810 1336 26 1784896 3473611 1374 26 1887876 3572412 1420 22 2016400 3124013 1451 24 2105401 3482414 1477 23 2181529 33971

33

Page 34: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

15 1509 24 2277081 3921616 1533 21 2350089 3219317 1564 23.5 2446096 3675418 1603 21 2569609 33663

Σ=18 23218 456.2 30815886 582887

Menggunakan metode Matriksy=A±BxΣy=An+B.ΣxΣxy=A.Σx+B.Σx²

{ } { }

{ }

(-23218 . 1)+23218 =0(-23218 . 1289,89)+ 30815886=867219,98(-23218 . 25,34)+582887 =-5457,12

{ } { }

34

Page 35: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

18 A-0,00629(23218)=456,218 A+146,04=456,218 A=456,2 - 146,04

A=

A= 17,23

Y = 17,23 - 0,00629 Jadi,setiap kenaikan 100 m maka suhu turun sebesar 0,6°

Metode Eliminasi Gaussy=A±BxΣy=An+B.ΣxΣxy=A.Σx+B.Σx²

456,2 = A.18 + B. 23218 x 23218582887 = A. 23218 + B.30815886 x 18

10592051,6 = 417924 A + 539075524 B10491966 = 417924 A + 554685948 B100085,6 = -15610424 BB = 0,00641

Σy=An+B.Σx456,2 = 18 A + 23218.0,00641456,2 = 18 A +148,8318 A = 456,2 – 148,8318 A = 307,37

A =

A = 17,08

Jadi, y=17,08 – 0,00641 x

b. Hubungan suhu dan ketinggian untuk tinjauan rata-rata selama

pengamatan

No KetinggianRata-rata Suhu

1 900 26.9

2 930 24.0

3 969 27.9

35

Page 36: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

4 1013 26.3

5 1129 27.1

6 1190 26.1

7 1240 23.7

8 1277 25.4

9 1303 24.9

10 1336 24.6

11 1374 25.5

12 1420 21.9

13 1451 24.4

14 1477 22.5

15 1509 24.7

16 1533 22.5

17 1564 24.1

18 1603 21.9

∑ 23218 444.4

D. Hubungan Antara Waktu Dengan Suhu

a. Hubungan waktu dengan suhu rata-rata untuk satu titik pengamatan

No Waktu(X) Suhu Rata-rata(Y) XY X²1 8.0 21.3 170.40 64.002 8.3 21.5 177.38 68.063 8.5 21.2 180.20 72.254 8.8 21.5 188.13 76.565 9.0 22.0 198.00 81.006 9.3 22.4 207.20 85.567 9.5 22.8 216.60 90.258 9.8 22.9 223.28 95.069 10.0 23.4 234.00 100.0010 10.3 23.9 244.98 105.06

36

Page 37: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

11 10.5 24.5 257.25 110.2512 10.8 24.8 266.60 115.5613 11.0 25.4 279.40 121.0014 11.3 25.9 291.38 126.5615 11.5 26.1 300.15 132.2516 11.8 26.4 310.20 138.0617 12.0 26.4 316.80 144.0018 12.3 26.6 325.85 150.0619 12.5 26.4 330.00 156.2520 12.8 26.1 332.78 162.5621 13.0 25.3 328.90 169.0022 13.3 25.4 336.55 175.5623 13.5 25.5 344.25 182.2524 13.8 25.6 352.00 189.0625 14.0 25.8 361.20 196.0026 14.3 26.4 376.20 203.0627 14.5 26.1 378.45 210.2528 14.8 26.1 384.98 217.5629 15.0 26.5 397.50 225.00∑ 333.5 714.2 8310.6 3962.1

E. Hubungan Antara Suhu Dengan Waktu Pada Satu Titik Pengamatan

No. Jam(X) Suhu(Y) X Y X²1 9.0 22.0 198.0 81.002 9.3 22.0 203.5 85.563 9.5 22.0 209.0 90.254 9.8 22.0 214.5 95.065 10.0 23.0 230.0 100.006 10.3 23.5 240.9 105.067 10.5 24.0 252.0 110.258 10.8 23.5 252.6 115.569 11.0 22.5 247.5 121.0010 11.3 25.0 281.3 126.5611 11.5 25.0 287.5 132.2512 11.8 27.0 317.3 138.0613 12.0 25.0 300.0 144.0014 12.3 25.0 306.3 150.0615 12.5 25.0 312.5 156.25

37

Page 38: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

16 12.8 24.0 306.0 162.5617 13.0 23.5 305.5 169.0018 13.3 22.5 298.1 175.5619 13.5 24.0 324.0 182.2520 13.8 26.5 364.4 189.0621 14.0 23.5 329.0 196.0022 14.3 26.0 370.5 203.0623 14.5 24.0 348.0 210.2524 14.8 25.5 376.1 217.5625 15.0 26.0 390.0 225.00∑ 300.0 602.0 7264.4 3681.3

F. Hubungan Suhu Dengan Kelembapan

Kelembapan sering diartikan sebagai suatu keadaan di mana banyaknya

uap air yang terkandung dalam udara. Berikut ini adalah table dan grafik yang

menjelaskan hubungan antara suhu dengan kelembpan pada waktu pengamatan di

Cipaku Saffana View.

No Jam suhuKelembapanWet Dry %

1 10:30 29.0 18,6 30,8 91

2 11:30 29.5 19,8 30,0 93

3 12:30 30.0 19,4 32,2 924 13:30 29.5 26,8 32,0 975 14:30 30.0 21,0 31,8 936 15:30 29.0 19,8 30,6 937 16:30 27.5 21,2 29,6 94

38

Page 39: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik hubungan suhu dengan kelembapan

G. Hubungan Suhu Dengan Keawanan

Selkain angin,hujan, dan kerapatan vegetasi salah satu factor yang

mempengaruhi suhu adalah penutupan awan.Awan akan mempengaruhi kondisi

suhu di permukaan bumi manakala sinar atau energy matahari yang memancar ke

bumi terhalangi oleh awan sehingga energy matahar tidak sepenuhnya masuk ke

permukaanbumi itu dikarenakan awan memantulkan kembali sebagian energy

matahari tersebut. Berikut ini adalah hubungan suhu dengan intensitas awan yang

ditunjukkan dalam grafik.

39

Page 40: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Grafik hubungan suhu dengan intensitas awan pada plot 17.

b. Dinamika Angin

No Jam Warna Merah1 10:30 0.252 11:30 2.503 12:30 0.754 13:30 3.005 14:30 2.506 15:30 3.007 16:30 3.00

c. Dinamika Suhu Selama 24 Jam

Selain melakukan pengukuran suhu selama 8 jam di Parongpong

Sukawana kami juga melaksanakan pengukuran suhu selama 24 jam.

Mengenai tempat pelaksanannya tiap-tiap plot dibebaskan untuk melakukan

pengukuran suhu tersebut,dengan waktu mulainya pengukuran yang

berbeda-beda. Kami melakukan pengukuran suhu selama 24 jam di daerah

Cipaku Saffana View,Bandung.

Tempat yang kami pakai untuk mengukur suhu berada di lahan yang

akan dijadikan perumahan.jika di bandingkan dengan luas wilayah yang kita

pakai maka vegetasinya dapat digolongkan jarang.jarak plot kami dengan

pemukiman penduduk setempat kurang lebih berjarak sekitar 15 meter.

Kami memilih tempat ini karena menurut kami tempat ini cukup

lapang sehingga hasil yang kita peroleh bisa lebih maximal.

40

Page 41: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Tabel Pengamatan Suhu 24 Jam

No Jam Suhu ˚C No Jam Suhu ˚C1 16:00 27.0 51 4:30 18.52 16:15 27.8 52 4:45 18.03 16:30 27.5 53 5:00 18.54 16:45 26.5 54 5:15 18.05 17:00 25.9 55 5:30 18.56 17:15 25.5 56 5:45 19.07 17:30 25.0 57 6:00 19.98 17:45 24.9 58 6:15 20.09 18:00 24.8 59 6:30 21.010 18:15 24.5 60 6:45 22.511 18:30 24.5 61 7:00 22.512 18:45 24.2 62 7:15 24.513 19:00 24.0 63 7:30 25.014 19:15 23.9 64 7:45 25.015 19:30 23.5 65 8:00 26.016 19:45 23.5 66 8:15 26.517 20:00 23.4 67 8:30 26.018 20:15 22.5 68 8:45 27.919 20:30 22.5 69 9:00 28.520 20:45 21.5 70 9:15 29.521 21:00 22.5 71 9:30 31.022 21:15 22.0 72 9:45 30.023 21:30 22.0 73 10:00 28.024 21:45 22.0 74 10:15 29.525 22:00 21.5 75 10:30 29.026 22:15 21.0 76 10:45 28.927 22:30 21.5 77 11:00 29.028 22:45 21.0 78 11:15 29.529 23:00 21.0 79 11:30 29.530 23:15 21.0 80 11:45 30.531 23:30 21.0 81 12:00 30.032 23:45 20.0 82 12:15 30.033 0:00 20.5 83 12:30 30.034 0:15 20.5 84 12:45 31.535 0:30 20.5 85 13:00 30.536 0:45 20.3 86 13:15 31.537 1:00 20.2 87 13:30 29.538 1:15 20.2 88 13:45 30.039 1:30 20.0 89 14:00 30.040 1:45 19.9 90 14:15 29.541 2:00 19.8 91 14:30 30.042 2:15 19.4 92 14:45 30.543 2:30 19.0 93 15:00 30.044 2:45 19.5 94 15:15 29.045 3:00 19.0 95 15:30 29.046 3:15 19.0 96 15:45 29.5

41

Page 42: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

47 3:30 18.9 97 16:00 28.5

Dokumentasi

Proses pengukururan suhu Pengukuran anemometer

42

Page 43: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

Team penyusun

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka suatu teori yang

menyatakan bahwa sebuah daratan yang lebih tinggi belum tentu memiliki suhu

yang lebih rendah hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor yang

mempengaruhinya.Tetapi dari hasil yang kita dapatkan itu juga terbukti bahwa

setiap kenaikan 100 meter maka suhu akan menurun antara 0,5 °C Sampai 0,6 °C.

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain seperti,intensitas cahaya

matahari,dinamika penutupan awan,angina ataupun hujan.Tetapi terkadang aktifitas

dari manusia secara langsung dapat mempengaruhinya.

Alhamdulillah praktikum yang kami lakukan berjalan dengan baik walaupun

ada beberapa halangan yang kami jumpai seperti kurang tepat waktu saat

pengukuran yang disebabkan kurangnya persiapan dari panitia dalam proses sarana

dan prasarana.Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam

penulisan laporan kali ini.Namun dengan adanya kekurangan ini ada sebuah hikmah

43

Page 44: Laporan Metklim Pendidikan Geografi

yang tersembunyi yang dapat kami ambil,bahwa kami harus lebih baik dalam

praktikum-praktikum dan penyusunan laporan selanjutnya.

Referensi

Iskandar,L.2005.Geografi 1.Bandung:PT Remaja Rosda Karya.

Rafi’I,Suryatna.1995.Meteorologi Dan Klimatologi.Bandung:Percetakan Angkasa.

www.google.co.id

Lampiran data

Hubungan antara waktu dengan suhu semua plot pada waktu pengamatan

44