17
PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Oleh: Sukma Perdana Prasetya 1 Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Abstrak Geografi mempunyai kemanfatan dalam dunia modern terutama menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana ruang regional ASEAN semakin terbuka. Interkoneksi antara wilayah di ASEAN semakin cepat maka kebutuhan praktis dari pengetahuan geografi semakin kritis. Seorang yang mempunyai pengetahuan geografi luas akan lebih bijaksana dalam memecahkan isi lokal, regeonal dan global, karena kebijakan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan sebaik-baiknya dengan mengkaji segala aspek dalam ruang secara komprehensif. Pemahaman tentang dunia, dalam hal lingkungan, ekonomi global memerlukan kompetensi geografi tingkat tinggi, karena geografi mengemukakan suatu sensitivitas terhadap lokasi, skala, gerakan, pola, sumber daya dan konflik, peta dan geo-grafik. Dalam menghadap MEA, perspektif spasial dan perspektif ekologikal untuk mempersiapkan ahli geograf yang memiliki daya saing perlu dilengkapi dengan perspektif dari disiplin ilmu lainnya, antara lain perspektif kesejarahan (historical) dan perspektif ekonomi. Terbukanya pasar ASEAN tersebut memberikan peluang untuk semakin terbukanya akses bagi masyarakat kepada sumber-sumber potensi wilayah, tidak saja di dalam negeri tetapi juga pasar internasional. Atas dasar tersebut untuk menghadapai MEA, standard pendidikan geografi perlu memperhatikan subjek material geografi, keahlian geografi dan perspektif geografi. Perspektif spasial dan perspektif ekologikal merupakan perspektif utama, namun dalam menghadapi pasar ASEAN dan pasar bebas nantinya harus dilengkapi dengan perspektif kesejarahan dan perspektif ekonomi. Kata Kunci: Pendidikan Geografi, Masyarakat Ekonomi ASEAN Pendahuluan Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), negara-negara yang berada di Asia Tenggara menuju pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, akan diberlakukan aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja trampil, dan modal. Negara yang sumberdaya manusianya memiliki pengetahuan luas tentang kondisi geografiss wilayah, maka negara tersebut akan dapat menguasai potensi wilayahnya. Dalam mengahadapi MEA, penduduk Indonesia terutama pada usia kerja harus mempunyai kualifikasi kompetensi tertentu sesuai dengan bidang kerjanya. Dalam bidang kerja tertentu telah diberlakukan standard 1 Staf pengajar Prodi Pendidikan Geografi FIS UNESA

PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Oleh: Sukma Perdana Prasetya1

Universitas Negeri Surabaya

Email: [email protected]

Abstrak

Geografi mempunyai kemanfatan dalam dunia modern terutama menghadapi era

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana ruang regional ASEAN semakin terbuka.

Interkoneksi antara wilayah di ASEAN semakin cepat maka kebutuhan praktis dari

pengetahuan geografi semakin kritis. Seorang yang mempunyai pengetahuan geografi luas

akan lebih bijaksana dalam memecahkan isi lokal, regeonal dan global, karena kebijakan

tersebut diambil berdasarkan pertimbangan sebaik-baiknya dengan mengkaji segala aspek

dalam ruang secara komprehensif. Pemahaman tentang dunia, dalam hal lingkungan,

ekonomi global memerlukan kompetensi geografi tingkat tinggi, karena geografi

mengemukakan suatu sensitivitas terhadap lokasi, skala, gerakan, pola, sumber daya dan

konflik, peta dan geo-grafik. Dalam menghadap MEA, perspektif spasial dan perspektif

ekologikal untuk mempersiapkan ahli geograf yang memiliki daya saing perlu dilengkapi

dengan perspektif dari disiplin ilmu lainnya, antara lain perspektif kesejarahan (historical)

dan perspektif ekonomi. Terbukanya pasar ASEAN tersebut memberikan peluang untuk

semakin terbukanya akses bagi masyarakat kepada sumber-sumber potensi wilayah, tidak

saja di dalam negeri tetapi juga pasar internasional. Atas dasar tersebut untuk menghadapai

MEA, standard pendidikan geografi perlu memperhatikan subjek material geografi, keahlian

geografi dan perspektif geografi. Perspektif spasial dan perspektif ekologikal merupakan

perspektif utama, namun dalam menghadapi pasar ASEAN dan pasar bebas nantinya harus

dilengkapi dengan perspektif kesejarahan dan perspektif ekonomi.

Kata Kunci: Pendidikan Geografi, Masyarakat Ekonomi ASEAN

Pendahuluan

Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), negara-negara yang berada di Asia

Tenggara menuju pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, akan diberlakukan aliran bebas

barang, jasa, investasi, tenaga kerja trampil, dan modal. Negara yang sumberdaya

manusianya memiliki pengetahuan luas tentang kondisi geografiss wilayah, maka negara

tersebut akan dapat menguasai potensi wilayahnya. Dalam mengahadapi MEA, penduduk

Indonesia terutama pada usia kerja harus mempunyai kualifikasi kompetensi tertentu sesuai

dengan bidang kerjanya. Dalam bidang kerja tertentu telah diberlakukan standard

1 Staf pengajar Prodi Pendidikan Geografi FIS UNESA

Page 2: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

kompetensinya, artinya apabila seseorang tidak memenuhi kualifikasi standard kompetensi

tersebut yang bersangkutan tidak akan memperoleh pekerjaan, meskipun memiliki ijazah

sarjana dalam bidang yang dimaksud.

Sebelum dibahas tentang peran Pendidikan Geografi dalam menghadapi MEA,

terlebih dahulu akan ditinjau tentang konsep geografi, komponen pendidikan geografi, subjek

geografi, kemampuan dan perspekttif geografi.

Konsep geografi yang terkait dengan pendidikan geografi yaitu: Geography for life,

Nasional Geography Standard , Geography Education Standard Project yang dikembangkan

oleh: Amerikan Geography Society Association of American Geographers. Beberapa konsep

geografi adalah2:

1. Geography is a field of study that enables us to find answers to questions about

the world around us-abaout where things are and why they got there.

2. Geography is an integrative disciple that brings together the physical and human

dimension of the world in the study of people, place, and environment.

Subjek material dari geografi adalah permukaan bumi dan proses pembentuknya,

hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, serta hubungan antara manusia

dengan tempatnya. Hal ikhwal yang dipelajari geografi tersebut dalam masa mendatang akan

semakin kompleks dan ruwet, lingkungan fisikal akan semakin mengancam, dan ekonomi

global semakin kompetitif dan interkonektif. Pemahaman tentang dunia, dalam hal

lingkungan, ekonomi global memerlukan kompetensi geografi tingkat tinggi, karena geografi

mengemukakan suatu sensitivitas terhadap lokasi, skala, gerakan, pola, sumber daya, dan

konflik, peta dan geo-grafik.

Semua individu sebenarnya memerlukan pengetahuan geografi, yang mereka perlukan

adalah pemahaman terhadap konteks spasial antara manusia, tempat, dan lingkungan di

permukaan bumi ini. Satu fakta geografis yang terisolir/terpisah bukan merupakan kajian

geografi. Gunungapi Semeru sebagai gunungapi tertinggi di Jawa Timur, selama tidak

dikaitkan dengan konteks spasial terhadap fenomena geografis lainnya tidak mempunyai arti

geografi. Gunungapi tersebut baru mempunyai arti geografi apabila dikaitkan dengan

bagaimanakah aktivitas erupsinya, berapa jumlah penduduk yang tinggal, dan bagaimana

distribusinya, bencana alam apa yang mungkin timbul, dan sebagainya. Pandangan

kebanyakan orang bahwa geografi itu ilmu tentang nama tempat, jelas merupakan pandangan

yang menyesatkan.

2 Anonim. 2010. Geografi for Life. National Geography Standard. Geography Education Standard Project. Washington D.C:

National Geographic Research and Exploration.

Page 3: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Pemahaman tentang geografi sebagai ilmu pengetahuan terkandung muatan

intelektual dan praktikal. Muatan intelektual tercermin pada pengetahuan bahwa bumi itu

dihuni oleh berbagai suku bangsa yang berbeda adat istiadatnya, beserta isu-isu lokal,

regional, dan global. Dengan mengetahui tempat di bumi dengan baik maka manusia akan

berpandangan lebih luas, tidak picik, dan tidak pula etnosentris. Seandainya pengetahuan

geografi bagi seluruh rakyat Indonesia pada tingkat menengah keatas dapat dipahami secara

nyata, maka konflik daerah/propinsi, yang menjurus pada perpecahan republik ini tidak akan

terjadi.

Pengetahuan geografi yang menekankan pada kajian fenomena interelasi tentang

penduduk, tempat-tempat dan lingkungannya yang menarik di bumi ini, memungkinkan

manusia untuk mencintai bumi beserta isinya sehingga akan membuat keputusan yang

bijaksana dalam bertindak dan memanfaatkan bumi ini3.

Geografi mempunyai kemanfatan dalam dunia modern terutama menghadapi era

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana ruang regional ASEAN semakin terbuka.

Interkoneksi antara wilayah di ASEAN semakin cepat maka kebutuhan praktis dari

pengetahuan geografi semakin kritis. Muatan praktikal dari geografi tersebut tidak hanya

berguna bagi geografi saja, tetapi bermanfaat juga bagi semua pihak yang memerlukan.

Seorang pengusaha (pelaku ekonomi) perlu mengetahui daerah penghasil bahan baku dan

daerah potensial pemasaran, seorang dokter perlu mengetahui kondisi lingkungan untuk

menangani wabah penyakit pada suatu daerah, Negara Indoensia harus mengetuhui kekuatan

dan kelemahan sumberdaya-sumberdaya negara-negara Asia Tenggara untuk menyusun

strategi persaingan, sehingga Indonesia dalam MEA tidak hanya sebagai market potensial

saja bagi negara lain tetapi harus mampu mengembagkan dan mengekspor komoditinya ke

negara lain berdasarkan optimalisasi sumberdaya yang dimilikinya. Seorang yang

mempunyai pengetahuan geografi luas akan lebih bijaksana dalam memecahkan isi lokal,

regeonal dan global, karena kebijakan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan sebaik-

baiknya dengan mengkaji segala aspek dalam ruang secara komprehensif.

Atas dasar arti penting intelektual dan praktikal dari geografi maka sudah selayaknya

pendidikan geografi menjadi mata pelajaran utama dalam kurikulum nasional. Amerika

Serikat telah menetapkan bahwa geografi menjadi mata pelajaran inti sejajar dengan ilmu

pengetahuan dan matematika (National Research Council, 2007)4. Prinsip dasar yang dianut

oleh Amerika Serikat mengapa geografi dijadikan mata pelajaran inti adalah agar semua

3 Sutmaatmadja, N, S. 2005. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. 4 Anonim. 2007. Rediscovering Geography. Washington, DC: National Research Council.

Page 4: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

warganya memiliki pemahaman/wawasan global tentang ruang di muka bumi yang di

dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara manusia, tempat, dan lingkungan.

Perspektif Pendidikan Geografi dalam Mengahdapi MEA

Dalam pendidikan geografi terdapat tiga komponen yang perlu diperhatikan, yaitu:

subjek material, keahlian (skill), dan perspektif. Subjek material merupakan pondasi untuk

standard geografi, dan sebagai subjek materialnya adalah geosfer yang terdiri atas atmosfer,

litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Subjek material geografi tersebut

menjadi dasar untuk menghasilkan keahlian geografi. Keahlian geografi mencakup: 1)

mengemukakan pertanyaan geografi, 2) memperoleh informasi geografi, 3)

mengorganisasikan informasi geografi, 4) menganalisis informasi geografi, 5) menjawab

pertanyaan geografi. Pengetahuan dan keahlian geografi harus dipandang dari dua perspektif:

spasial dan ekologikal5.

Ahli dalam salah satu komponen geografi tidak sama dengan ahli geografi, ketiga

komponen dalam geografi tersebut harus dimiliki oleh ahli geografi. Pengetahuan tentang

kecepatan pertumbuhan penduduk Indoensia saja tidak cukup dijadikan ukuran ahli geografi

dalam mengambil keputusan kependudukan, kecuali bila dikaitkan dengan sumberdaya alam,

ketersediaan sstem transportasi dalam aliran kebutuhan pokok, potensi wilayahnya, dan

sebagainya.

Perspektif spasial dan perspektif ekologikal merupakan dua perspektif geografi

khusus yang dapat menjadi bingkai dalam pemahaman pola spasial dan proses-proses di bumi

dan pemahaman bumi itu tersusun oleh elemen hidup dan tidak hidup yang saling

berinteraksi dalam jaringan yang kompleks di dalam alam dan antara alam dan masyarakat.

Pemahaman terhadap pola spasial dan proses penting untuk menilai bagaimana orang

bertempat tinggal di bumi ini.

Orang yang ingin tahu tentang dimana kegiatan atau peristiwa itu terjadi, maka orang

tersebut telah memiliki perspektif spasial. Pemahaman tentang kompleksitas dari bumi yang

tersusun oleh komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dan interdependensi

penting bagi umat manusia, karena manusia tergantung pada ekosistem yang berbeda-beda

untuk memperoleh makanan, air dan sumberdaya lainnya. Orang yang secara teratur ingin

tahu tentang koneksi dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup, ekosistem, dan

masyarakat, maka mereka mempunyai perspektif ekologikal.

5 Sutikno. 2002. Implementasi Kurikulum Geografi Dalam Otonomi Pendidikan Geografi. Surabaya: Seminar Nasional

Geografi Universitas Negeri Surabaya.

Page 5: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Gambar 1. Tujuan, peluang dan tantangan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi

ASEAN

Dalam menghadap MEA, perspektif spasial dan perspektif ekologikal untuk

mempersiapkan ahli geograf yang memiliki daya saing perlu dilengkapi dengan perspektif

dari disiplin ilmu lainnya, antara lain perspektif kesejarahan (historical) dan perspektif

ekonomi. Perspektif kesejarahan akan memperkaya perspektif geografis dengan

menambahkan pertanyaan kapan (when), mengapa demikian dan mengapa itu penting.

Pertanyaan tersebut akan memberikan penjelasan tetang kronologi proses yang terjadi pada

suatu tempat dan mengapa proses atau peristiwa tersebut terjadi pada tempat tersebut.

Perpaduan perspektif geografis dan perspektif kesejarahan akan memberikan pemahaman

bahwa objek material geografi tidaklah statis tetapi dinamis, selalu mengalami perubahan-

perubahan baik oleh aktivitas alam, oleh manusia atau kombinasinya.

Tujuan utama dalam meepelajari geografi adalah untuk kemaslahatan manusia, salah

satu kepentingan utama dari manusia adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi, oleh sebab itu

perspektif ekonomi penting dalam kajian geografi. Fokus dari kajian ekonomi adalah

bagaimana manusia memproduksi dan tukar menukar barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan hidup seperti bahan makanan, tempat tinggal, transportasi, perdagangan dan

lainnya6.

6 Prasetya, S. P. 2010. Pembentukan Karakter Dalam Pembelajaran Geografi. Seminar Nasional Pendidikan Karakter.

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Surabaya, 18 Desember 2010

Page 6: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Pencarian nafkah, pengembangan dan perdagangan sumberdaya, memproduksi dan

mendistribusikan produk barang dan jasa menjadi kegiatan utama dalam kegiatan ekonomi.

Kegiatan tersebut sangat tergantung pada kondisi lokal dan global. Pemahaman integrasi

ekonomi lokal, regional (seperti MEA) dan ekonomi global penting untuk mengetahui

bagaimana manusia itu berinteraksi. Perspektif ekonomi dari seseorang tercermin dari

keingintahuan tentang bagaimana orang yang berbeda memperoleh nafkah dan bagaimana

orang-orang yang berbeda tersebut saling berhubungan melalui perdagangan barang dan jasa

baik antar manusia, antar daerah, bahkan antar negara.

Pemberlakuan MEA 2015 bagi Negara Indonesia menjadi kendala apabila

sumberdaya manusianya masih rendah baik kemampuan skill dan pengetahuan sehingga

tidak mampu mengelola potensi sumberdaya alam yang dimilikinya. Ini merupakan tantangan

besar bagi pendidikan untuk mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui

pengembangan wawasan kegeografian agar pembangunan yang dilaksanakan tetap

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Atas dasar tersebut untuk menghadapai MEA, standard pendidikan geografi perlu

memperhatikan subjek material geografi, keahlian geografi dan perspektif geografi.

Perspektif spasial dan perspektif ekologikal merupakan perspektif utama, namun dalam

menghadapi pasar Asia Tenggara dan pasar bebas nantinya harus dilengkapi dengan

perspektif kesejarahan dan perspektif ekonomi.

Potensi Geografis Indoensia dalam Menghadap MEA

Khusus dalam kerangka ASEAN, maka potensi geografis di negara-negara ASEAN

akan dikelola seoptimal mungkin agar kompetitif untuk menghadapi era baru liberalisasi,

termasuk liberalisasi pasar, yang dicanangkan sebagai salah satu tujuan dalam ASEAN

Economic Community (AEC) atau MEA pada tahun 2015. Dengan MEA 2015 maka

diharapkan ASEAN akan memiliki 4 karakteristik utama yaitu sebagai7:

1.Pasar tunggal dan kesatuan basis produksi;

2. Kawasan ekonomi yang berdaya saing;

3. Pertumbuhan ekonomi yang merata; dan

4. Meningkatnya kemampuan untuk berintegrasi dengan perekonomian global.

7 Kuntadi, E. 2015. Peran Pengusaha Dalam Menghadapi MEA 2015. Jakarta: Kadin DKI Jakarta.

Page 7: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Gambar 2. Peta Potensi Sumberdaya Wilayah di Indonesia dalam Menghadapi MEA 2015

Menuju pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, akan diberlakukan aliran bebas

barang, jasa, investasi, tenaga kerja trampil, dan modal. Di pasar keuangan, liberalisasi

sektor jasa keuangan dilakukan secara bertahap, yaitu pada tahun 2015 dan 2020. Pada

2015, Indonesia berkomitmen untuk melakukan liberalisasi di subsektor asuransi dan

pasar modal. Pada tahun 2020, diharapkan liberalisasi seluruh sub sektor pada sektor jasa

dan barang dapat terlaksana8.

Terbukanya pasar ASEAN tersebut memberikan peluang untuk semakin

terbukanya akses bagi masyarakat kepada sumber-sumber potensi wilayah, tidak saja di

dalam negeri tetapi juga pasar internasional. Di sisi lain, potensi sumberdaya di negara

ASEAN menghadapi tantangan yang cukup berat, karena persaingan yang semakin ketat.

Mengingat belum setaranya kondisi ekonomi di masing – masing negara, maka diharapkan

setiap negara, termasuk Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya agar dapat mengambil

manfaat dari liberalisasi. Sebagai bagian terbesar dari pelaku ekonomi di Indonesia, kiranya

pengembangan potensi wilayah juga perlu mendapatkan perhatian dalam menyongsong era

liberalisasi mendatang.

8 Kuntadi, E. 2015. Peran Pengusaha Dalam Menghadapi MEA 2015. Jakarta: Kadin DKI Jakarta.

Page 8: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat beruntung diantara bangsa-bangsa lain

di dunia ini. Hal ini terlihat dari karunia Sang Maha Pencipta dalam bentuk potensi

sumberdaya yang berlimpah. Kekayaan sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya alam,

sumberdaya buatan, dan sumberdaya manusia. Sumberdaya alam di Indonesia adalah segala

potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.

Proses terbentuknya sumberdaya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor,

antara lain :

1. Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan tinggi

menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu

Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.

2. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan

pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumberdaya mineral yang

potensial untuk dimanfaatkan.

3. Wilayah lautan di Indonesia dengan kedalam sebagian besar zona neritik (kurang dari

200 m), dimana sinar matahari mampu menyentuh dasar laut, membuat wilayah lautnya

banyak mengandung berbagai macam sumberdaya nabati, hewani, dan mineral antara lain

ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi.

Persebaran Sumberdaya alam hayati terdiri dari sumberdaya alam hewani dan nabati

yang tersebar di darat dan laut selain hutan yang luas, Indonesia memiliki perkebunan dan

pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia. Jumlah dan kualitas sumberdaya alam sangat

banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selain itu kualitasnya-pun sangat bagus

sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara.

Jenis sumberdaya alam yang diekspor seperti minyak bumi, gas alam dan bahan

tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata

selain itu hasil industri juga dapat diekspor keluar negeri.

Wilayah Republik Indonesia ini sangat bervariasi karakteristik lingkungan,

sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya, baik perpulau, perpropinsi maupun

perkabupaten. Dalam perencanaan pengembangan potensi wilayah untuk menghadapi MEA

perlu ketersediaan data wilayah yang dapat dipercaya dan dikukung oleh sumberdaya

manusia yang berkemampuan. Sudah barang tentu timbul kekhawatiran terhadap kemampuan

Indonesia dalam menghadapi persaingan di region Asia Tenggara, karena dua hal: 1)

Sumberdaya wilayah belum diketahui secara seksama, 2) sumberdaya manusia yang ada

belum diketahui kemampuan optimalnya.

Page 9: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Tuntutan kebutuhan pendidikan yang memperkenalkan wilayah tanah air semakin hari

semakin mendesak ketika banyak masalah tentang perbatasan dan pulau-pulau terluar. Kasus

perbatasan yang sempat terangkat luas misalnya reklamasi pantai Singapura, penutupan 4

pintu perbatasan darat di Belu, dan Blok Ambalat. Sejumlah siswa disinyalir tidak mengenal

pulau-pulau kecil di perbatasan seperti Miangas, Rote, atau lainnya. Bahkan di antara siswa

juga banyak yang tidak mengetahui jumlah negara tetangga yang berbatasan dengan

Indonesia. Belum lagi masalah ketiadaan data inventarisasi tentang kekayaan Indonesia

seperti jumlah kekayaan mineral, barang tambang, hutan, keanekaragaman hayati, potensi

perikanan, potensi pertanian, perkebunan dan lain-lain menjadi keprihatinan yang mendalam.

Ketiadaan data inventaris tentang kekayaan Indonesia mencuat pada Lokakarya

Nasional dan Sosialisasi UU nomor 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup di Institut Teknologi Bandung pada 2 – 3 November 2010. Sesuatu yang sangat ironis,

sebuah bangsa tidak mengenal kekayaannya sendiri. Kiranya pantas, jika bangsa Indonesia

dianggap kurang peduli terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Kondisi ini jelas sangat

memprihatinkan dan harus segera dilakukan upaya yang lebih serius. Pada bidang

pendidikan, perlu dilakukan penegasan arah kurikulum nasional pada sejumlah mata

pelajaran. Pada mata pelajaran geografi perlu dilakukan peninjauan kembali akan arah dan

tujuan pembelajaran geografi yang lebih berpihak kepada kepentingan nasional sebagaimana

yang diharapkan oleh para tokoh geografi sejak berdirinya negara ini9.

Tenaga ahli memanfaatkan sumberdaya alam dengan teknologi yang canggih. Tenaga

ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan menghasilkan tanaman yang

berkualitas dan menghasilkan industri yang berkualitas. Teknologi yang digunakan beserta

alat-alatnya yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah

produktivitas alat-alat yang digunakan. Tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih seperti

di negara-negara maju inilah tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi

MEA.

Menghadapi MEA Indonesia masih berkutat dengan keterbatasan kemampuan negara

baik dari segi permodalan, teknologi maupun sumberdaya manusia menyebabkan

pengelolaan sumberdaya alam membutuhkan bantuan pihak asing. Pada umumnya

pengelolaan sumberdaya mineral dan geologi dilaksanakan oleh perusahaan asing dengan

sistem kontrak bagi hasil.

9 Yani, A. 2010. Geografi = Cinta Tanah Air Usulan Dalam Penataan Ulang Kurikulum Nasional 2010 – 2014. Pertemuan

Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Geograf Indonesia (IGI). Universitas Negeri Surabaya, 10-11 Desember 2010

Page 10: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Sumberdaya alam dikelola oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat dan integritas

bangsa. Hal ini berkaitan erat dengan pandangan luas-sempitnya negara, bentuk negara serta

lokasi dari sumberdaya alam vital yang banyak dicari, hal ini berpengaruh terhadap strategi

dan pertahanan (defensiasi). Komunitas suatu masyarakat kurang lebih terikat pada wilayah

geografi dengan sosiokultur yang tumbuh secara alami tumbuh dalam jiwa mereka dengan

rasa kepemilikan terhadap sumberdaya alam yang ada di wilayahnya, sehingga secara

progresif manusia cenderung untuk menguasai alam dari pada dikuasai oleh alam.

Indonesia kaya akan tambang minyak bumi dan barang – barang tambang lainnya

yang menjadi andalan untuk menjadi komoditas ekspor dan penghasil devisa negara.

Kelimpahan sumberdaya alam akan muncul sebagai sumber kekuasaan dengan

perkembangan sosial dan politik sebagai senjata andalannya10.

Berdasarkan teori fisis determinisme, Indonesia dengan kondisi tanahnya yang subur

dan kelimpahan sumberdaya alamnya menyebabkan mereka cenderung memiliki etos kerja

yang rendah sehingga kualitas penduduknya kalah jauh dengan negara – negara yang terletak

pada lintang tinggi dengan kondisi perubahan cuaca yang cukup ekstrim, menyebabkan

mereka rajin, kerja keras, perkasa dan cocok untuk berperang. Dilihat dari perbandingan

kualitas sumberdaya manusianya Indonesia telah kalah start.

Dengan dibukanya pasa MEA dan perkembangan internasional dan industrialisasi,

masalah bahan mentah menjadi penting, karena untuk mendapatkannya telah terjadi banyak

konflik, aliansi – aliansi dan intrik internasional. Kadang politik dalam negeri pada suatu

Negara juga mencerminkan kebijaksanaan luar negerinya yang didorong oleh keinginan

untuk memiliki bahkan menguasai bahan mentah.

Kekuatan negara atau power adalah suatu hak dinamis seperti halnya tubuh manusia,

kadang sehat dan kadang sakit. Power sebuah negara adalah mekanisme yang sangat rumit

dan saling tergantung antar berbagai unsur. Polical Power mengandung pengertian suatu

kekuatan, kemampuan dan ketangguhan dalam membina, mengembangkan dan

mempertahankan kehidupan politik dari suatu negara.

Kekuatan politik ada dua jenis, yaitu kemampuan untuk membuat dan memaksakan

keputusan di dalam batasan-batasan Negara, dan kedua adalah kekuatan itu terdiri dari

kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan menerapkannya dalam kehidupan

negara.

10 Prasetya, S.P. 2015. Geografi Politik Sebagai Penguatan Wawasan Kebangsaan. Jogyakarta: Ombak.

Page 11: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Dilihat dari jenisnya, power dapat dibagi menjadi dua, yaitu:1) power individu, 2)

power kelompok. Kedua power ini mempunyai faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu

kepemilikan sumberdaya, kemampuan memanfaatkan sumberdaya tersebut untuk tujuan-

tujuan politik dalam sumberdaya, kelompok memiliki peluang untuk tumbuh power yang

lebih besar. Individu – individu yang di dalam kelompok tersebut secara akumulatif akan

menggunakan kekuatannya untuk kekuatan kelompok.

Jika power kelompok adalah kumpulan power tiap individu, dan power negara adalah

kumpulan dari power negara, maka membina kekuatan induvidu dan kekutan kelompok pada

dasarnya membina kekuatan negara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin besar

power individu di suatu negara, maka semakin besar pula power negara tersebut.

Untuk kehidupan politik di Indonesia muncul istilah ketahanan nasional yang

mempunyai pengertian hampir sama dengan power, yaitu kondisi dinamis suatu bangsa,

berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional, di dalam menghadapi segala macam tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan

baik yang datang dari dalam dan luar. Ancaman yang langsung maupun tidak langsung

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan

mengejar tujuan perjuangan nasionalnya. Dari berbagai pengertian yang telah di sebutkan

diatas, dapat ditarik garis merah bahwa sangat pentingnya suatu negara memiliki kekuatan

atau power dalam melangsungkan pemerintahannya, karena tanpa kekuatan yang cukup

sangat riskan sekali akan keberlangsungan negeri tersebut.

Power atau kekuatan Negara mempunyai sembilan unsur, yaitu: geografi, sumber

pendapatan alami untuk makanan dan bahan mentah, kemampuan industri, Kekuatan militer,

populasi, karakter nasional, moral nasional, kualitas diplomasi, dan kualitas pemerintahan.

Dengan demikian untuk menghadapi MEA yang penuh kompetisi regeonal, eksistensi

bahan mentah dalam wilayah bangsa Indoensia, menjadi salah satu faktor penting di dalam

politiknya, dan tidak langsung di dalam politik bangsa-bangsa lain, terutama bangsa-bangsa

industri.

Sumberdaya Alam dalam Mengahadapi MEA

Sumberdaya alam merupakan keadaan lingkungan alam (natural enviroment) baik

berupa benda mati maupun benda hidup yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Unsur – unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, diperlukan manusia

dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan hidup.

Page 12: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Manusia dapat hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini sangat bergantung

keberadaan sumberdaya alam. Terlebih lagi sumberdaya alam yang menguasai hajat hidup

orang banyak. Keberadaan sumberdaya ini sudah dapat disejajarkan dengan kebutuhan

primer manusia yang lain, contohnya seperti sumberdaya air, sumberdaya energi, sumberdaya

hutan, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika dalam masyarakat manusia terjadi kelangkaan

sumberdaya alam ini, maka akan menyebabkan manusia mengalami kesulitan hidup. Hal itu

akan dapat memaksa manusia untuk berpindah tempat atau melalang buana ke tempat-tempat

lain demi memperoleh sumberdaya ini.

Dalam menghadapi MEA, sumberdaya alam menjadi salah satu modal dasar

pembangunan bagi negara Indonesia. Sebagai modal dasar, sumberdaya alam harus

dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu,

cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar

modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang. Dalam

teori psikologis, disebutkan bahwa kelimpahan sumberdaya alam akan muncul sebagai

sumber kekuasaan, dari sisi alat perkembangan sosial dan politik. Akan tetapi kekayaan ini

menyebabkan energi manusia cenderung melemah.

Dengan perkembangan MEA, pasar internasional dan industrialisasi, masalah bahan

mentah menjadi penting. Kompetisi dan perseteruan juga timbul di kalangan bangsa-bangsa

industri yang maju dan besar seperti antara Jepang, Eropa, dan Amerika dengan negara-

negara pemilik bahan mentah. Dengan demikian eksistensi bahan mentah dalam wilayah

suatu negara menjadi faktor penting dalam politiknya.

Perlombaan untuk mendapatkan bahan mentah ini menjelaskan banyak peran, aliansi-

aliansi dan intrik internasional. Kadang-kadang politik dalam negeri suatu negara juga bisa

mencerminkan kebijaksanaan luar negerinya. Selain itu, untuk memperoleh bahan mentah

juga mempengaruhi stuktur politik negara-negara atau berlaku sebagai titik pusat bagi

persaingan nasional.

Dalam abad kedelapan belas misalnya, setelah terjadi revolusi industri di Inggris,

negara ini berubah menjadi ”indutri raksasa’ yang mengolah bahan mentah dari penjuru dunia

menjadi barang material yang dibutuhkan manusia. Amerika Serikat mengkonsumsi lebih

dari 50 persen bahan mentah dunia dan akses kepada bahan mentah adalah fundamental

untuk mendukung kegiatan industrinya. Kompetisi dan perseteruan juga timbul dikalangan

bangsa-bangsa industri yang besar seperti antara Amerika, Jepang, Eropa yang membutuhkan

bahan mentah dan pasar yang besar. Dengan demikian eksistensi bahan mentah dalam

Page 13: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

wilayah suatu negara merupakan faktor penting di dalam politiknya, dan secara tidak

langsung di dalam politik negara-negara lain, terutama negara-negara industri sendiri.

Dalam hubungan antara sumberdaya alam dengan ukuran dan pertumbuhan

sumberdaya manusia (penduduk), telah menjadi perdebatan pokok yang intensif. Kebanyakan

perdebatan berkisar pada kelangkaan sumberdaya alam dan apakah kelangkaan sumberdaya

alam itu menipis atau digunakan secara boros, akibat pesatnya perubahan penduduk. Terdapat

empat pengertian yang berkaitan erat dengan analisis masalah ini11.

Pertama, untuk sumberdaya alam yang diperdagangkan dalam pasar yang berfungsi

dengan baik, harga sumberdaya alam ini merupakan penilaian tunggal yang baik atas

kelangkaannya. Kelangkaan tidak boleh diukur begitu saja dengan jumlah sumberdaya alam

yang masih ada atau harus ditemukan, tapi lebih pada pertimbangan permintaan atau nilai

guna bagi pengguna akhir. Sumberdaya alam yang sedikit persediannya dan tidak ada

permintaan berarti tidak langka. Sumberdaya alam yang besar persediannya dan

permintaannya besar bisa menjadi langka.

Kedua, dengan ukuran harga, dan didasarkan pada bukti historis dan harga riil yang

relatif konstan atau turun bersama waktu. Tidak berarti sumberdaya alam yang paling tidak

bisa diperbarui menjadi paling langka, atau semakin menjadi langka. Ekspansi suplai dan

atau berkurangnya permintaan lebih dari cukup untuk mempertahankan keseimbangan

jangka penggunaan sumberdaya alam. Perubahan-perubahan dalam permintaan dan suplai

sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh penemuan-penemuan baru dan perubahan-

perubahan dalam teknologi yang menyebabkan berkurangnya sumberdaya alam yang relatif

langka.

Ketiga, secara historis penyebab utama dari besarnya permintaan akan sumberdaya

alam bukannya pesatnya pertumbuhan penduduk, tetapi lebih karena naiknya pendapatan.

negara-negara makmur, dimana pertumbuhan populasinya lambat, mengkonsumsi

sumberdaya alam dalam jumlah yang sangat besar. Di masa mendatang, ketika negara-negara

dunia ketiga menjadi lebih makmur dan karena besarnya pertumbuhan penduduk yang pesat

dalam dekade mendatang, tekanan kedepan pada harga sumberdaya alam menjadi jelas lebih

kuat. Kelangkaan sumberdaya alam ini akan semakin sulit dihindari.

Keempat, penggunaan berlebihan sumberdaya alam akibat tekanan penduduk atau

pendapatan sangat mungkin terjadi dimana harga pasar tidak cukup mencerminkan

kelangkaan yang sebenarnya dimasa kini maupun dimasa mendatang, dan pemerintah tidak

11 Prasetya, S.P. 2015. Geografi Politik Sebagai Penguatan Wawasan Kebangsaan. Jogyakarta: Ombak

Page 14: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

mampu atau tidak mau menyediakan regulasi yang tepat untuk menyeimbangkannya. Hutan,

perikanan, air bersih dan bahkan tanah adat merupakan daerah-daerah dimana pasar dan

harga tidak bisa mengalokasikan sumberdaya alam dengan baik. Ini karena hak properti

dalam keadaan tertentu sedikit ditegakkan, dipantau dan diterapkan. Bagaimanapun,

seseorang tidak bisa menjual sesuatu yang tidak dipunyai untuk menentukan harga. Jadi,

harga tidak tersedia untuk menandai kelangkaan dalam kasus seperti itu. Lebih dari itu,

permintaan atau nilai yang sebenarnya dari sumberdaya alam tertentu memang tidak

menentu. Contoh penting adalah nilai yang ditetapkan orang atau masyarakat pada tanaman

atau spesies binatang dan keanekaragaman biologi. Meski tekanan penduduk bukan

penyebab utama, tapi penggunaan berlebihan sumberdaya alam dimana pasar dan kebijakan

pemerintah tidak memadai, tekanan penduduk benar-benar merupakan penyebab yang

memperburuk, dan kadang-kadang penyebab yang penting.

Sangat sulit diketahui secara operasional tentang kuantitas penduduk yang optimal

dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumberdaya alam, meskipun ada banyak diskusi

mengenai tingkat populasi yang berkelanjutan. Perkiraan-perkiraan tentang daya tampung

bumi untuk berbagai sumberdaya alam penting (terutama tanah dan air untuk produksi

makanan) terentang antara 5 milyar sampai 30 milyar penduduk. Perkiraan mengenai

kapasitas sistem biologi dan ekologis untuk meregenerasi dalam jangka waktu panjang, sama

tidak jelasnya. Menurut prediksi yang ada sekarang, populasi penduduk dunia akan mencapai

9 sampai 12 milyar pada akhir abad 21. Apakah ukuran penduduk ini berkelanjutan ? Apakah

cadangan sumberdaya alam terpelihara secara memadai sepanjang masa ? tidak diketahui

dengan derajat kepastian apapun.

Sumberdaya alam terutama energi, tanah, hutan, pertanian dan perikanan telah

menarik perhatian para ekonom semenjak Adam Smith, tapi baru-baru ini dikembangkan

teori-teori khusus mengenai pembedaan sumberdaya alam ini, yakni:

1. Dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan alam dan pengaruh lingkungan alam

terhadap kegiatan manusia, misalnya pencemaran air dan udara, tempat pembuangan

sampah dan pengawetan biodiversitas. Pembedaan ini kemudian menjadi kabur

karena keseimbangan setiap ton material yang berasal dari lingkungan alam bisa

didaur melalui kegiatan ekonomi yang akhirnya kembali sebagai satu ton material ke

lingkungan alam itu. Misalnya, batu bara yang berada di bawah tanah masih

merupakan bagian dari sistem ekonomi, tapi tidak setelah dibakar. Kemudian batu

bara kembali ke lingkungan alam sebagai emisis-emisi atmosferik karbon dioksida,

Page 15: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

dan sebagai abu serta kotoran. Bisa dikatakan, lingkungan alam mengandung sedikit

limbah pembuangan, dan karena iru disebut sumberdaya alam. Populasi penduduk,

tumbuhan dan binatang adalah bagian dari lingkungan alam.

2. Pembedaan antara sumberdaya alam yang bisa diperbarui dan yang bisa habis dipakai.

sumberdaya alam yang bisa diperbarui, seperti hutan, ikan dan udara atau air bersih,

dicirikan dengan cadangan sumberdaya alam yang mampu memperbaharui sendiri.

Tingkat pembaharuan itu tergantung pada besarnya cadangan, karakteristik

lingkungan dan intervensi. Sedangkan sumberdaya alam habis dipakai adalah

sumberdaya alam yang tidak bisa diperbarui atau habis sama sekali seperti bijih besi,

minyak bumi, logam mulia atau lahan-lahan liar yang belum diolah tangan-tangan

manusia, dicirikan dengan adanya sumberdaya yang tidak dapat diperbarui sendiri.

Baik sumberdaya alam yang dapat dan tidak dapat diperbarui, cadangannya membatasi

tingkat maksimum penggunaannya. Salah satu masalah terpenting adalah kapan

seharusnya sumberdaya alam itu dimanfaatkan, sebab pemanfaatan ini berarti

mengurangi ketersediaan cadangan untuk masa selanjutnya. Sehingga pemanfaatan ini

menimbulkan biaya kesempatan (oppurtunity cost), yang mencerminkan nilai

ekonomi dari pengurangan ketersediaan cadangan dimasa depan. Masalah itu tampak

jelas terutama pada sumberdaya alam yang habis dipakai, yang hanya bisa dipungut

sekali saja.

3. Pembedaan sumberdaya alam yang dikelola sebagai milik bersama, bisa diambil oleh

semua orang, atau sebagai milik pribadi yang dikuasai oleh beberapa orang saja. Para

pengguna sumberdaya alam milik bersama biasanya mengabaikan biaya kesempatan,

sehingga cenderung menggunakannya secara berlebihan. Sebaliknya, hak milik

perusahaan cenderung membuat para pengguna potensial memperhitungkan biaya-

biaya kesempatan dan karena itu berusaha menggunakan sumberdaya alam itu dengan

sebaik-baiknya.

Pengelolaan sumberdaya alam secara inheren bersifat interdisipliner. Kajian tentang

sumberdaya alam memerlukan informasi dari geografi, fisika, teknik, kimia, biologi, politik,

hukum dan ekonomi. Teori-teori mutakhir mencerminkan realitas interdisipliner ini,

misalnya model-model dinamika penduduk (yang diambil dari biologi dan ekologi) yang

saling mempengaruhi dengan model-model ekonomi untuk menganalisis sumberdaya alam

yang bisa diperbarui.

Page 16: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Orientasi pendidikan geografi berwawasan lingkungan global juga merupakan

masalah tersendiri yang perlu diperhatikan. Dalam rangka menghadapi MEA peran geografi

dalam pemahaman karakteristik, potensi sumberdaya dan masalah di suatu wilayah

merupakan dasar pijakan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Simpulan

Dalam mempersiapkan masa depan bangsa dalam menghadapi MEA dan globalisasi

internasional, seharusnya geografi menjadi kurikulum inti mulai dari sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Mengapa geografi masuk dalam kurikulum inti, karena lulusannya akan

mampu menjadi pengambil kebijaksanaan dan keputusan, sehingga harus memiliki perspektif

nasional dan internasional serta mempunyai kompetensi terhadap pembangunan lingkungan.

Misalnya setelah lulus dari perguruan tinggi menjadi pengusaha kehutanan yang justru

hutannya dibabat habis, atau menjadi direktur tekstil yang bertaraf internasional tetapi

membuat kebijakan yang salah dalam membuang limbah, atau menjadi kepala daerah tetapi

tidak mengetahui potensi sumberdaya daerahnya dan tidak mengetahui permasalahan

ligkungan fisikal dan sosial dengan baik dari wilayahnya.

Geografi adalah mata pelajaran yang diberi amanat untuk memperkenalkan keadaan

tanah air Indonesia. Siapa pun yang menjauhkan bangsa Indonesia dari mengenal tanah

airnya sendiri, termasuk pihak yang merongrong NKRI, dan geografi adalah mata pelajaran

yang memperkenalkan sumberdaya negara sekaligus memberi wawasan tentang tata cara

pengelolaan dan melestarikan lingkungan hidup, karena itu perlu terus didukung dengan

sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai agar warga bangsa dapat hidup dengan

mengolah tanah airnya sendiri sehingga secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan

dari negara lain terutama untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Rediscovering Geography. Washington, DC: National Research Council.

Anonim. 2010. Geografi for Life. National Geography Standard. Geography Education

Standard Project. Washington D.C: National Geographic Research and Exploration.

Gunawan, T. 2005. Penyegaran Dan Penyamaan Persepsi Substansi Geografi Dalam

Pembelajaran Ilmu Geografi. Workshop Menuju Pembelajaran Geografi Di Era

Global, Dalam Rangka Dies Natalis Ke-42 Fakultas Geografi UGM Yogyakarata. 2

September 2005.

Khafid, S. 2011. Problematika Penanaman Wawasan Kegeografian, Pada Pertemuan Ilmiah

Tahunan (PIT) Ikatan Geograf Indoesia (IGI). Universitas Pendidikan Ganesha, Bali,

11-12 November 2011.

Page 17: PERAN PENDIDIKAN GEOGRAFI DALAM MENGHADAPI …

Kuntadi, E. 2015. Peran Pengusaha Dalam Menghadapi MEA 2015. Jakarta: Kadin DKI

Jakarta

Prasetya, S.P. 2015. Geografi Politik Sebagai Penguatan Wawasan Kebangsaan. Jogyakarta:

Ombak.

Prasetya, S. P. 2010. Pembentukan Karakter Dalam Pembelajaran Geografi. Seminar

Nasional Pendidikan Karakter. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Surabaya, 18

Desember 2010.

Sutikno. 2002. Implementasi Kurikulum Geografi Dalam Otonomi Pendidikan Geografi.

Surabaya: Seminar Nasional Geografi Universitas Negeri Surabaya.

Sutmaatmadja, N, S. 2005. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Tilbury, D dan Williams, M. 1997. Teaching and Learning Geography. Routledge. London

and New York.

Yani, A. 2010. Geografi = Cinta Tanah Air Usulan Dalam Penataan Ulang Kurikulum

Nasional 2010 – 2014. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Geograf Indonesia

(IGI). Universitas Negeri Surabaya, 10-11 Desember 2010.