16
TUGAS PRESENTASI EKONOMI PERTANIAN KELOMPOK 7

konsep dasar ekonomi pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: konsep dasar ekonomi pertanian

TUGAS

PRESENTASI EKONOMI PERTANIAN

KELOMPOK 7

Page 2: konsep dasar ekonomi pertanian

ANGGOTA KELOMPOK 7

OZY RISKI :

MUSTAKIM :1301101010004

ANWAR :

ALHADI SUTAMA :

Page 3: konsep dasar ekonomi pertanian

KONSEP DASAR EKONOMI

PERTANIAN

Page 4: konsep dasar ekonomi pertanian

ABSTRAK

Pembangunan pertanian Indonesia telah menempuh sejarah yang

panjang sejalan dengan perjalanan bangsa ini, dan merupakan suatu

kenyataan bahwa sektor pertanian memberi perm strategis dalam

pembangunan nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia masih

bergelut dan menggantungkan hidupnya di sektor ini. Namun ditengah

percaturan globalisasi dunia dewasa ini sektor pertanian belum

menampakkan perubahan yang signifikan terhadap indikator investasi dan

pendapatan per kapita di sektor pertanian dalam pembangunan nasional.

Dari data-data yang terkumpul dapat disimpulkan bahawa

banyaknya masalah pertanian yang terjadi saat ini dan belum dapat

diselesaikan oleh pemerintah secara maksimal. Hal itu disebabkan karena

pemerintah masih menggunakan metode-metode zaman dulu yang saat ini

tidak sesuai lagi digunakan pada sektor pertanian.

Pembuatan tugas ini bertujuan untuk menambah informasi dan

pengetahuan serta memenuhi syarat mata kuliah Teknologi Infofmasi.

pengumpulan informasi dan data-data berasal dari departemen pertanian,

buku panduan, dan media internet.

Page 5: konsep dasar ekonomi pertanian

Konsep dasar pertanian

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan

sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan

pangan, bahan baku industri, atau

sumber energi, serta untuk mengelola

lingkungan hidupnya.

Page 6: konsep dasar ekonomi pertanian

PENGERTIAN EKONOMI

PERTANIAN menurut ahli

Mosher (1966) memberi definisipertanian sebagai sejenis prosesproduksi yang khas yang didasarkanproses pertumbuhan tanaman danhewan yang dilakukan oleh petanidalam suatu usahatani sebagai suatuperusahaan. Dengan demikian unsurpertanian terdiri dari proses produksi,petani, usahatani, dan usahatanisebagai perusahaan.

Page 7: konsep dasar ekonomi pertanian

PENGERTIAN PEMBANGUNAN

PERTANIAN

pembangunan pertanian adalah suatu bagian integral dari pada pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum.[2]

Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik

Page 8: konsep dasar ekonomi pertanian

Pertanian merupakan sektor utama

penghasil bahan-bahan makanan dan

bahan-bahan industri yang dapat diolah

menjadi bahan sandang, pangan, dan

papan yang dapat dikonsumsi maupun

diperdagangkan, maka dari itu

pembangunan pertanian merupakan

bagian dari pembangunan ekonomi.

Page 9: konsep dasar ekonomi pertanian

Tujuan pembangunan pertanian Meningkatkan Produksi pangan menuju swasembada karbohidrat

non terigu, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan protein, lemak, vitamin, dan mineral.[3]

Meningkatkan tingkat hidup petani melalui peningkatan penghasilan petani.[3]

Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan pendapatan.[3]

Meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi impor hasil pertanian.[3]

Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.[3]

Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara dan memperbaiki lingkungan hidup.[3]

Meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan secara terpadu dan serasi dalam kerangka pembangunan daerah.[3]. Tujuan akhir dari pembangunan semesta ini adalah terciptanya masyarakat yang adil, makmur, baik material maupun spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka dari itu pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi harus selau diarahkan agar dapat tercapainya tujuan akhir tersebut

Page 10: konsep dasar ekonomi pertanian

TEORI-TEORI TENTANG PEMBANGUNAN

DAN PERTANIAN Dalam ilmu ekonomi terdapat 3 kelompok besar teori pembangunan yaitu:

1. Teori pembangunan klasik (didukung oleh Adam Smith (1723-1790)). Teori

klasik menyatakan perekonomian tidak perlu diatur karena ada yang

mengaturnya yaitu mekanisme pasar (demand dan supply). Harga ditentukan

oleh hukum permintaan dan penawaran. Pembangunan ekonomi akan

didorong oleh suasana persaingan pasar.

2. Teori pembangunan Marxis (didukung oleh Karl Marx); teori ini tidak

mempercayai adanya mekanisme pasar. Perekonomian akan terbagi menjadi 2

kelompok yaitu pekerja dan pemilik faktor produksi. Teori Marxisme

menyatakan bahwa dalam perekonomian negara harus memainkan peranan

dominan, faktor-faktor produksi dikuasai oleh negara, sebaliknya hak-hak

pribadi harus dibatasi dan pembagian pendapatan diatur sedemikian rupa

oleh negara.

3. Teori pembangunan Keynes (didukung oleh John Maynard Keyness); teori ini

merupakan perpaduan antara teori klasik dan marxisme . Teori ini menyatakan

bahwa pembangunan ekonomi tidak dapat sepenuhnya dilakukan melalui

mekanisme pasar, perlu campur tangan pemerintah terutama dalam hal

investasi.

Page 11: konsep dasar ekonomi pertanian

Teori ilmu sosial tentang pembangunan

1. Teori modernisasi (Harrod Domar, Max Webber, Mc Lelland,

Rostow, Inkeles dan Smith). Teori ini menyatakan bahwa

pembangunan adalah hasil dari transformasi masyarakat

dari bentuk tradisional menjadi bentuk modern. Adanya

proses perubahan nilai budaya tradisional ke budaya

modern.

2. Teori Struktural (Prebisch, Baran, Frank, Santos, dan

Westerstein). Teori ini menyatakan bahwa keterbelakangandi dunia ketiga bukan disebabkan oleh faktor psikologi atau

budaya melainkan oleh lingkungan material manusia yaitu

organisasi kemasyarakatan beserta sistem imbalan-imbalan

material yang diberikannya.

Page 12: konsep dasar ekonomi pertanian

TEORI TENTANG PERTANIAN DI INDONESIA Teori Dualisme

1. Teori dualisme sosial oleh JH. Booke; bahwa pertanian di Indonesia terdiri dari perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Terdapat perbedaan tujuan berusaha antara masyarakat baratdan timur yaitu antara tujuan ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan sosial. Orang Timur itu mempunyai tujuan hidup yang berbeda dengan orang Eropa. Mereka hanya hidup untukbersenang-senang. Apabila kebutuhan pokoknya sudahterpenuhi maka dia tidak perlu susah payah lagi untuk bekerja.

2. Dualisme teknologi oleh Higgins, B (1960); dualisme terjadikarena adanya perbedaan penggunaan teknologi modern dansektor tradisional. Sektor modern lebih banyak mengimporteknologi dari luar negeri yang bersifat labor saving sehinggamodal relatif lebih banyak digunakan, sedangkan sektortradisional yang ditandai oleh besarnya kemungkinan untukmengganti modal dengan tenaga kerja (modal saving).

3. Dualisme regional; adanya perbedaan atauketidakseimbangan antara wilayah perkotaan dan pedesaandan wilayah antar negara yang disebabkan olehketidakseimbangan investasi antara wilayah-wilayah tersebut.

Page 13: konsep dasar ekonomi pertanian

Teori Involusi Pertanian; dikemukakan oleh Clifford Geertz (1976) yang menyatakan bahwa terhambatnya pembangunanekonomi di Indonesia disebabkan oleh involusi pertanian. Peningkatan produksi disebabkan oleh peningkatan tenagakerja dan bukan oleh perkembangan teknologi dan mengakarkepada share poverty yaitu budaya untuk berbagi kemiskinan. Teori ini menyatakan bahwa budaya yang lebih mementingkansolidaritas bersama daripada peningkatan penghasilanmenyebabkan sektor pertanian tidak dapat berkembang.

Teori Evolusi Pertanian; dikemukakan oleh William Collier (1996) yang menyatakan bahwa keterlambatan dalam pembangunanpertanian disebabkan oleh hambatan faktor-faktor ekonomiseperti terbatasnya luas lahan, modal, dan kesalahan kebijakanpemerintah yang menganggap bahwa petani di Indonesia masih terbelakang.

Teori Moral Ekonomi Petani; dikemukakan oleh James Scott (1986) yang menyatakan bahwa petani Indonesia adalahsangat rasional, tanggap terhadap teknologi dan ingin maju. Namun ada faktor yang membatasi tindakan petani yaitupenghasilan yang pas-pasan karena luas usaha yang relatif kecil

Page 14: konsep dasar ekonomi pertanian

Teori Mosher; tentang syarat pokok dan syarat pelancar

pembangunan pertanian. Syarat pokok adalah faktor yang

harus ada dalam kegiatan pembangunan pertanian,

sedangkan syarat pelancar adalah faktor yang berfungsi

mempercepat proses pembangunan pertanian

1. Syarat pokok: pasar untuk hasil produksi, teknologi yang

selalu berubah, tersedianya sarana produksi secara lokal,

perangsang produksi bagi petani, dan pengangkutan.

2. Syarat pelancar: pendidikan pembangunan, kredit produksi, kerjasama kelompok tani, memperbaiki dan memperluas

tanah pertanian, perencanaan nasional untuk

pembangunan pertanian.

Page 15: konsep dasar ekonomi pertanian

Coen Reintjes (1999) tentang Pembangunan Pertaniandengan input rendah

Coen Reintjes melihat kerusakan lingkungan yang terjadi dankemunduran-kemunduran yang terjadi di sektor pertanianseperti:

1. Telah terjadi kerusakan tanah akibat pemakaian pupukanorganik secara berlebihan selama bertahun-tahun.

2. Telah terjadi perkembangan hama dan penyakit yang semakin sulit diatasi.

3. Hilangnya beberapa plasma nutfah seperti bibit unggul lokalyang menjadi kebanggaan petani di masa lampau

4. Semakin tingginya ketergantungan petani terhadap pihakluar dam semakin berkembangknya komersialisasipembuatan input-input luar

Coen Reintjes menganjurkan agar pembangunan pertanianberalih kepada teknologi yang menggunakan input luarrendah dengan mengembangkan teknologi yang ada di sekitar lingkungan petani

Page 16: konsep dasar ekonomi pertanian

Hayami dan Kikuchi (1987) tentang TeoriKelembagaan Pertanian

Telah terjadi perubahan kelembagaan di beberapa desa di Pulau Jawa yaitu dari sistembawon ke sistem caplokan sementara di beberapadesa lainnya tidak terjadi.

Sistem bawon adalah sistem pekerjaan panen padisawah dengan pola tolong menolong di antarapetani, sedangkan sistem caplokan adalah sistempekerjaan panen dengan jalan upah/ borongan.

Teori ini menyimpulkan terbentuknya danbertahannya suatu sistem kelembagaan dalampekerjaan pertanian dapat dipahami dari aspekekonomi dan bukan disebabkan oleh aspek sosialseperti yang dikemukakan oleh Booke dan Geertz.