11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Tunas Mekar Indonesia Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : XI / Semester 1 Materi Pokok : Indeks Harga dan Inflasi Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (3 x Pertemuan) Kompetensi Inti 1. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran 1. Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat (Indikator Afektif) 1) Mengucapkan rasa syukur atas pembangunan ekonomi di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menekan inflasi 2) Mengucapkan rasa syukur ata pertumbuhan di Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat

Ki 6 indeks harga dan inflasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelas 11

Citation preview

Page 1: Ki 6 indeks harga dan inflasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Tunas Mekar IndonesiaMata Pelajaran : EkonomiKelas / Semester : XI / Semester 1 Materi Pokok : Indeks Harga dan InflasiAlokasi Waktu : 12 x 45 menit (3 x Pertemuan)

Kompetensi Inti

1. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

1. Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat (Indikator Afektif)1) Mengucapkan rasa syukur atas pembangunan ekonomi di Indonesia guna

meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menekan inflasi2) Mengucapkan rasa syukur ata pertumbuhan di Indonesia guna meningkatkan

kesejahteraan rakyat

2. Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia (Indikator Afektif)1) Memiliki rasa jujur dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas2) Mampu bersikap mandiri dan berpikir kreatif atas upaya mengatasi permasalahan

pembangunan

3. Menganalisis peran, fungsi, dan manfaat pajak (Indikator Kognitif Proses)1) Menjelaskan pengertian dan tujuan perhitungan indeks harga2) Memahami metode perhitungan indeks harga3) Menjelaskan pengertian, penyebab dan jenis-jenis inflasi4) Memahami perhitungan inflasi5) Memahami dampak dan cara menanggulangi inflasi

Page 2: Ki 6 indeks harga dan inflasi

4. Mengevaluasi peran, fungsi dan manfaat pajak (Indikator Kognitif produk)1) Menghitung indeks harga dan inflasi dengan benar2) Memahami dampak dan cara menanggulangi inflasi

B. Tujuan Pembelajaran1. Setelah membaca dan mencari informasi siswa dapat memahami konsep indeks harga

dan inflasi2. Setelah berdiskusi siswa dapat bekerja sama, meningkatkan rasa ingin tahu, bertanggung

jawab dan berpikir kreatif atas tugas yang diberikan3. Setelah drilling soal siswa dapat menghitung indeks harga dan inflasi dengan benar

C. Materi Pembelajaran

A. INDEKS HARGA1. Pengertian

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu (dari satu period eke periode lainnya).

Ada dua metode menghitung indeks harga yaitu

Namun secara umum Rumus Indeks Harga/ IHK adalah

IA = indeks harga yang tidak ditimbangPn = harga yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasar

Page 3: Ki 6 indeks harga dan inflasi

Apapun metode yang digunakan hasilnya akan sama, hanya berbeda di komponen perhitungannya.

B. INFLASI1. Pengertian

Keadaan dimana semua harga terus menerus naik.

2. Penyebaba. Adanya dorongan permintaanb. Adanya dorongan biayac. Pengaruh dari luar negeri

3. Dampaka. Dunia usaha menjadi lesub. Harga kebutuhan masyarakat naikc. Meningkatnya kriminalitasd. Merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat

4. Cara Mengatasinyaa. Moneter (berhubungan dengan jumlah uang yang beredar) e.g. politik diskonto,

politik pasar terbuka, cash ratiob. Fiskal ( berhubungan dengan pajak dan pengeluaran pemerintah) c. Non moneter {menaikkan hasil produksi, upah, pengawasan harga,

pemerintah melakukan distribusi langsung, Sanering (utk hiperinflasi), output}

5. Jenisnya1. Berdasarkan tingkatannya

a. ringan < 10%b. sedang 10% - 30%c. berat 30% - 100%d. hiperinfalsi >100%)

2. Penyebabnya a. Demand full inflation

Page 4: Ki 6 indeks harga dan inflasi

b. Cost push inflation

c. Inflation of demand and supply

Laju Inflasi

LI = IHK n−IHK 0

IHK 0

×100

LI = Laju InflasiIHKn = Indeks Harga Kons tahun ybsIHK0 = Indeks Harga kons. Tahun dasar

Data indeks harga konsumen (IHK) dalam periode tertentu dapat digunakan untuk menghitung tingkat inflasi. Perhitungan tingkat inflasi dapat secara bulanan maupun tahunan. Semakin tinggi laju IHK akan semakin tinggi pula laju inflasi.

D. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Scientific approach2. Model : Discovery learning dan Problem solving

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran1. Media : Internet, buku teks dan LKS2. Alat dan Bahan : Papan Tulis, spidol, Laptop, kertas karton.3. Sumber Belajar

a. Mintasih Indriayu, Ekonomi: Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat Perbukuan, BSE, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. Hal 164-169

b. Yuli Eko, Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X , Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional BSE, 2009. Hal129

PERTEMUAN 1: INDEKS HARGA

Page 5: Ki 6 indeks harga dan inflasi

F. Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan (15 menit)

Menciptakan Situasi (stimulasi) : untuk memperoleh perhatian dan memotivasi didik, dengan cara:1. Berdoa (class leader)2. Brain storming 3. Melakukan absensi dan memberi motivasi belajar sesuai dengan kehidupan

sehari-hari4. Guru mengulas materi sebelumnya tentang perpajakan

b. Kegiatan Inti (150 menit)1. Guru bertanya: apakah harga beras dari tahun ke tahun selalu sama ataukah

berubah? Adakah barang atau jasa yang tidak mengalami perubahan harga? Atau benda apakah yang selalu mengalami perubahan harga? Mengapa hal itu bisa terjadi?

2. Guru merespon jawaban siswa3. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok4. Siswa diminta untuk melakukan mengingat harga-harga barang/jasa yang

sering mereka gunakan 5-10 tahun yang lalu hingga sekarang dan kemudian membuat tabelnya

5. Siswa menganalisis hasil diskusinya dan kemudian menghubungkan dengan rumus indeks harga dengan menggunakan metode laspeyress dan Passchee

6. Guru memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka

7. Untuk mengetahui tingkat pemahaman, guru memberikan beberapa soal

c. Kegiatan Penutup (15 menit)1. Guru dan siswa menyimpulkan materi2. Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan selanjutnya yaitu

tentang inflasi3. Mengucap rasa syukur dan 4. Doa penutup

PERTEMUAN 2: INFLASI

Page 6: Ki 6 indeks harga dan inflasi

F. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan (15 menit)

Menciptakan Situasi (stimulasi) : untuk memperoleh perhatian dan memotivasi didik, dengan cara:1. Berdoa (class leader)2. Brain storming 3. Melakukan absensi dan memberi motivasi belajar sesuai dengan kehidupan

sehari-hari4. Guru mengulas materi sebelumnya tentang indeks harga

b. Kegiatan Inti (150 menit)1. Guru bertanya: apakah kalian tahu peristiwa 98? Peristiwa apakah itu?

Adakah hubungannya dengan perekonomian Indonesia2. Guru merespon jawaban siswa3. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok dan memberi kasus untuk

dianalisis4. Siswa mencari informasi tentang konsep inflasi dan menghubungkannya

dengan indeks harga5. Guru memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

mereka6. Untuk mengetahui tingkat pemahaman, guru memberikan beberapa soal

c. Kegiatan Penutup (15 menit)1. Guru dan siswa menyimpulkan materi2. Guru memberikan informasi tentang materi pertemuan selanjutnya yaitu

tentang latihan soal semester 13. Mengucap rasa syukur dan 4. Doa penutup

G. Penilaian

Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumena. Pengamatan Sikap Lembar pengamatan sikapb. Tes Unjuk Kerja Lembar Penilaian diskusi / presentasi dan Rubrikc. Tes Tertulis Pilihan dan Uraiand. Penilaian Produk

Bandarlampung, Juli 2014

Mengetahui,

Kepala SMA Tunas Mekar Indonesia Guru Bidang Studi,

Tri Puji Astuti, M.Pd. Marlisa Puspita Sari, S.Pd

Lampiran

Page 7: Ki 6 indeks harga dan inflasi

Studi Kasus

Perkembangan Indeks Harga Konsumen

Pada bulan Februari 2006 perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Februari 2006 terjadi inflasi 0,58%, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 138,72 pada bulan Januari 2006 menjadi 139,53 pada bulan Februari 2006. Laju inflasi tahun kalender (Januari- Februari) 2006 sebesar 1,95 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2006 terhadap Februari 2005) adalah 17,92 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulanFebruari 2006 antara lain: beras, gula pasir, tomat, sayur, bawang merah, ikan segar, jagung manis, tarif sewa rumah, upah buruh, gaji pembantu, dan lain-lain. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, kacang panjang, uang sekolah SMP, uang sekolah SD, dan lain-lain.

Sumber: Berita Resmi Statistik No. 11/IX/1 Maret 2006

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!1. Menurut pendapat kalian, mengapa terjadi inflasi di bulan Februari

2006?2. Jelaskan pendapat kalian, tentang hubungan kenaikan IHK dengan

laju inflasi yang terjadi bulan Februari 2006 tersebut!3. Identifikasikanlah, termasuk jenis apa inflasi di atas?4. Bersama teman kelompokmu hitunglah kenaikan IHK dari bulan

Januari ke bulan Februari 2006. Berapa persenkah kenaikan IHK-nya?

Page 8: Ki 6 indeks harga dan inflasi

INFLASI LANDA SEMUA KOTA

Tertinggi 12,87 Persen di Bandar LampungJAKARTA, KOMPAS - Seluruh 45 kota yang menjadi tempat penghitungan indeks harga konsumen bulan Oktobermencatat inflasi sangat signifikan. Tingkat inflasi tertinggiterjadi di Bandar Lampung mencapai 12,87 persen, terendah3,84 persen di Palu. Adapun tingkat inflasi nasional Oktober2006 sebesar 8,7 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikanpada bulan 1 November 2005 lalu terlihat bahwa 14 kota diSumatera, 14 kota di Jawa, dan 17 kota di luar Sumatera danJawa yang menjadi lokasi penghitungan indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi yang sangat signifikan.Jadi praktis seluruh 45 kota yang merupakan lokasipenghitungan IHK mencatat inflasi signifikan.

Di Sumatera, inflasi signifikan tertinggi terjadi diBandar Lampung, Provinsi Lampung, yakni sebesar 12,87persen. Inflasi terendah terjadi di Pangkal Pinang, yaknisebesar 7,23 persen. Namun, dari data inflasi di 14 kota diSumatera ini, terlihat sebagian besar mencatat angka inflasicukup tinggi, yakni di atas level 10 persen.

Selain Bandar Lampung yang tertinggi, Banda Acehmencatat inflasi 12,45 persen, Pematang Siantar (10,61persen), Medan (11,89 persen), Padang (10,74 persen), Jambi (10,47 persen), Palembang (12,11 persen), dan Bengkulu (12,50 persen). Sementara beberapa kota mencatat inflasi di atas rata-rata inflasi nasional 8,7 persen, yakni Padang Sidempuan (9,07 persen), Sibolga (9,21 persen), dan Pekan Baru (8,73 persen).

Di Jawa inflasi tertinggi terjadi di Kediri, yakni 11,90persen dan terendah di Yogyakarta, yakni 6,53 persen.Namun, rata-rata inflasi di 14 kota di Pulau Jawa ini berada

di bawah level 10 persen, bahkan sebagian besar berada dibawah rata-rata inflasi nasional bulan Oktober 8,7 persen.Ibu kota Jakarta, misalnya, mencatat inflasi hanya 7,93persen, Bandung (8,22 persen), Semarang (8,35 persen),Surakarta atau Solo (8,08 persen), dan Surabaya (7,71 persen). Inflasi di atas rata-rata nasional hanya terlihat di Tasikmalaya (9,44 persen) dan Cirebon (9,30 persen).Sementara di luar Sumatera dan Jawa, inflasi signifikan tertinggi terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, yakni 11,90 persen dan inflasi terendah di Palu, Sulawesi Tengah, yakni sekitar 3,84 persen. Tidak banyak dari 17 kota yang ada ini mencatat inflasi di atas rata-rata 8,7 persen. Hanya Mataram (10,80 persen), Makassar (9,44 persen),Gorontalo (10,16 persen), Ambon (8,95 persen), danTernate (9,32 persen).

Tak terhindarkanInflasi signifikan di semua kota ini tak terhindarkankarena penyumbang utama inflasi tinggi ini adalah biayatransportasi. Dan ini erat berkaitan dengan kebijakanpemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)yang cukup signifikan pada 1 Oktober lalu.

Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan, kelompoktranspor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Oktober 2005 mencatat inflasi 28,57 persen. Terjadi kenaikan indeks dari 127,91 pada September 2005 menjadi 164,45 pada Oktober 2005. Secara keseluruhan, ujar Choiril, kelompok ini pada Oktober 2005 memberikan kontribusi pada inflasi sebesar 4,17 persen.

Berkaitan langsung dengan kenaikan harga BBM, makaharga bensin melambung tajam dan menyumbang inflasi1,88 persen, solar (0,11 persen), angkutan dalam kota (1,81persen), angkutan antarkota (0,19 persen), tarif taksi (0,03persen), dan masing-masing 0,01 persen untuk tarif angkutan udara, bahan pelumas, mobil, tarif sewa motor, tarif travel dan lain-lain. (oin/ppg)

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!1. Menurut pendapat kalian, mengapa bisa terjadi inflasi?

Page 9: Ki 6 indeks harga dan inflasi

2. Jelaskan pendapat kalian, tentang hubungan kenaikan IHK dengan laju inflasi yang terjadi pada artikel tersebut!

3. Identifikasikanlah, termasuk jenis apa inflasi di atas?4. Bersama teman kelompokmu hitunglah kenaikan IHK dari bulan

Oktober ke bulan November 2005. Berapa persenkah kenaikan/penurunan IHK-nya?

5. Dampak apa sajakah yang terjadi peristiwa tersebut?