36
http://bulelengkab.bps.go.id

bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

  • Upload
    vuthu

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 2: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 3: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SINGARAJA TAHUN 2014-2015

ISBN : 978-602-0910-52-9 No. Publikasi : 51084.15.032 Katalog BPS : 1102001.5108 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : 30 + iv halaman Naskah : BPS Kabupaten Buleleng Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Diterbitkan Oleh : BPS Kabupaten Buleleng Dicetak oleh : Percetakan ”Teleng Indah” Singaraja - Bali

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 4: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

KATA PENGANTAR

“Om, Swastyastu”

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/

Tuhan Yang Maha Esa, buku berjudul “PERKEMBANGAN INFLASI KOTA

SINGARAJA TAHUN 2014-2015” ini dapat disusun dan dipublikasikan dengan

baik.

Publikasi mengenai Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014 - 2015

ini ditujukan untuk memberikan gambaran singkat mengenai perkembangan inflasi

yang terjadi selama tahun 2014 sampai dengan bulan Juni 2015. Data yang dimuat

dalam publikasi ini meliputi data inflasi umum beserta kelompok-kelompok penunjang

inflasi. Diharapkan publikasi ini dapat membantu memberikan infomasi yang

dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini,

disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

“Om, Santih, Santih, Santih, Om”

Singaraja, Desember 2015

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng,

Kepala

Amirudin, S.Si., MMSI

NIP. 19630416 198702 1 001

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 5: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….……………………………………………………………………….. i

HALAMAN KATALOG …………………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… iv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………..…………………………………………………………..

1.2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………

1.3. Sistematika Penulisan…………………………………………………………

2

3

3

BAB II. METODOLOGI

2.1. Konsep dan Definisi..…………………………………………………………..

2.2. Faktor Pemicu Inflasi..…………………………………………………………

2.3. Metode Penghitungan.…………………………………………………………

5

5

6

BAB III. ANALISIS

3.1. Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014…………….

3.2. Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Januari-Juni 2015……

11

18

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan…………………………………………………………..…………….

4.2. Saran…………………………………………………………………………………..

25

25

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 26

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 6: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB I Pendahuluan

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 7: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB I Pendahuluan

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 2

1.1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia yang baru saja memperingati hari ulang tahun

Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, masih harus berjuang untuk mencapai

tujuannya menyejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan merata. Perjuangan

bangsa untuk mengisi kemerdekaan adalah pembangunan. Tidak hanya

pembangunan dalam arti fisik saja, namun pembangunan yang dilakukan harus

meliputi pembangunan dalam arti luas yang meliputi pembangunan manusia

seutuhnya. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan yang dilakukan di daerah tidak

hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja, namun dapat mendorong upaya-

upaya dalam terciptanya keberhasilan dalam program meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mampu mengentaskan kemiskinan.

Pelaksanaan pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat

maupun daerah memerlukan perencanaan yang matang guna mencapai keberhasilan

yang diharapkan. Perencanaan yang tepat memerlukan indikator-indikator yang

mampu mencerminkan kondisi perekonomian suatu wilayah. Hal inilah yang

meningkatkan kebutuhan terhadap data indikator-indikator ekonomi serta

pembangunan hingga tingkat kabupaten/kota.

Indikator yang penting untuk diketahui dalam perencanaan pembangunan di

suatu wilayah adalah Inflasi. Inflasi merupakan gambaran perubahan/kenaikan

harga-harga pada suatu kurun waktu tertentu di suatu wilayah. Inflasi merupakan

salah satu indikator pengendalian makro yang berdampak luas terhadap indikator-

indikator makro lainnya. Antara lain digunakan untuk mengevaluasi laju

pertumbuhan ekonomi, ataupun digunakan sebagai tolak ukur dalam penentuan

upah/gaji minimum oleh pemeritah daerah.

Mengingat kegunaan serta pentingnya indikator inflasi, Badan Pusat Statistik

telah mengeluarkan angka inflasi untuk 82 kota di Indonesia. Dimana Kota Singaraja

sebagai salah satu kota yang melakukan penghitungan angka Inflasi secara bulanan.

Publikasi ini disusun untuk menjelaskan secara ringkas mengenai tingkat inflasi di

Kota Singaraja. Dengan disusunnya publikasi perkembangan inflasi Kota Singaraja ini,

maka pada masa yang akan datang para pengambil keputusan di lingkungan

pemerintah daerah Kabupaten Buleleng akan lebih memahami dampak laju inflasi

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 8: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB I Pendahuluan

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 3

berdasarkan data sebelumnya, yang pada akhirnya lebih memudahkan untuk

mengambil kebijakan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Memperhatikan latar belakang seperti diuraikan di atas, maka maksud dan

tujuan penyusunan buku Perkembangan Inflasi Kabupaten Buleleng Tahun 2014-

2015 adalah sebagai berikut.

1. Menyajikan data serta analisis singkat mengenai laju inflasi Kota Singaraja

Tahun 2014-2015.

2. Memberikan penjelasan dan pemahaman kepada para pengambil keputusan

di lingkungan pemerintah Kabupaten Buleleng agar tepat dalam mengambil

kebijakan-kebijakan di bidang pembangunan ekonomi yang mendukung

pengendalian inflasi.

1.3. Sistematika Penulisan.

Publikasi ini dibagi menjadi empat bab, yaitu :

Bab I : Pendahuluan.

Bab II : Metodologi.

Bab III: Analisis.

Bab IV: Penutup.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 9: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 4

BAB II

METODOLOGI

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 10: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 5

2.1. Konsep dan Definisi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang

dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang

meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan

spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

kontinu. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap

terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling

pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan

peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

meningkatnya harga.

2.2. Faktor Pemicu Inflasi

Angka inflasi merupakan angka agregat dari perubahan harga sekelompok

barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dan dianggap mewakili seluruh barang

dan jasa yang dijual di pasar. Harga barang dan jasa itu sendiri sebagian besar

ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu interaksi antara penawaran dan permintaan,

sebagian lagi ditentukan oleh kebijakan pemerintah, seperti harga BBM, Tarif Dasar

Listrik, Tarif Angkutan, dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk mengetahui faktor

pemicu inflasi, maka perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran barang dan jasa seperti tingkat

produksi, distribusi, dan stok. Produksi yang berlebih dan distribusi barang

yang lancar seperti terjadi pada panen raya akan menyebabkan kelebihan

penawaran barang di pasar dan harga /inflasi akan turun.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa yang

berkaitan dengan daya beli masyarakat, perilaku, selera, dan jumlah

konsumen. Perilaku permintaan konsumen akan barang dan jasa juga

dipengaruhi oleh faktor musim, hari-hari raya/lebaran dan tahun ajaran baru.

c. Kebijakan fiscal pemerintah, kebijakan moneter, dan kondisi perekonomian

secara keseluruhan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan

harga barang dan jasa.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 11: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 6

Mengingat begitu luasnya faktor-faktor sumber pemicu inflasi maka sulit

diidentifikasi besarnya faktor tunggal penyebab inflasi. Sehingga sulit juga untuk

memprediksi secara pasti besaran inflasi di masa mendatang.

2.3. Metode Penghitungan

Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi

dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung

berdasarkan Hasil Survei Biaya Hidup (SBH). SBH telah 5 (lima) kali dilaksanakan di

Indonesia, namun di Kabupaten Buleleng dengan ibukota Singaraja baru

dilaksanakan pada tahun 2012. SBH tahun dasar 2012 (Januari – Desember 2012 =

100) dengan komoditi 280-440 mencakup 82 kota di Indonesia termasuk kota

Singaraja dengan menggunakan 7 kelompok pengeluaran.

Prinsip dasar penghitungan IHK menggunakan metode sebagai berikut :

1. Dari hasil SBH, telah disusun diagram timbangan, paket komoditas dan rata-rata

harga per jenis barang/jasa pada periode setahun, misalnya Januari - Desember

2. Setelah paket komoditas dan Diagram timbangan IHK disusun dengan

menggunakan tahun dasar=100 maka dilakukan penghitungan IHK setiap bulan,

dengan menggunakan rumus Modifikasi Laspeyers, yaitu :

100 x QP

Q P x P

P

In oioi

0i1)i-(n

1)i(n

ni

Keterangan :

In = Indeks bulan ke – n

Pni = Harga jenis barang i pada bulan ke-n

P(n-1)I = Harga jenis barang i pada bulan ke-n

Poi.Qoi = Nilai Konsumsi jenis barang i pada tahun dasar

= Relatif harga pada periode berjalan (ke-n) disingkat RHn

adalah Perbandingan antara harga pada bulan ke-n (Pn)

dengan harga pada bulan sebelumnya (Pn-1) dikalikan 100

untuk komoditas ke-i

100)1(

in

ni

P

P

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 12: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 7

P(n-1)i.Qoi = Nilai Konsumsi jenis barang i pada bulan ke (n-1)

Selain paket komoditas dan diagram timbangan IHK baru, komponen yang

diperlukan dalam penghitungan IHK pada periode berjalan adalah tersedianya data

harga dari seluruh komoditas yang termasuk dalam paket komoditas. Data harga

tersebut diperoleh dengan melaksanakan survey harga setiap bulannya dengan

menggunakan daftar isian harga sebagai berikut.

No Jenis Daftar Isian Komoditas Frekuensi

Pencacahan Hari

Pencacahan

1 HK-1.1

Komoditas

yang

harganya

sering

berubah

Mingguan Senin &

Selasa

2 HK-1.2

Komoditas

yang

harganya

tidak sering

berubah

2 Mingguan

Rabu & Kamis

Minggu I dan

III

3 HK-2.1 Makanan Bulanan

Mulai hari

Selasa

terdekat

dengan

tanggal 15,

sampai

dengan hari

Kamis

4 HK-2.2 Bukan

Makanan Bulanan

Awal bulan,

tanggal 5 s.d

15

5 HK-3

Tarif jasa,

bahan

bangunan,

perlengkapan

RT, alat

elektronik,

suku cadang

kendaraan

Bulanan

Awal bulan,

tanggal 1 s.d

10

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 13: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 8

No Jenis Daftar Isian Komoditas Frekuensi

Pencacahan Hari

Pencacahan

6 HK-4

Harga sewa

dan kontrak

rumah

Bulanan

Awal bulan,

tanggal 1 s.d

10

7 HK-5 Tarif/upah

pembantu RT Bulanan

Awal bulan,

tanggal 1 s.d

10

8 HK-6A,B,C

Tarif biaya

sekolah/

kuliah

Bulanan

Awal bulan,

tanggal 1 s.d

10

Dengan tersedianya komponen penghitungan IHK tersebut selanjutnya dapat

dilakukan penghitugan IHK periode berjalan dengan rumus seperti butir 2 di atas.

Perubahan Indeks Harga Konsumen dalam persentase yang juga disebut

inflasi/deflasi untuk bulanan diperoleh dari:

% 100 x I

I - I

1-n

1-nnINFLASI

Dimana :

In = IHK bulan ke-n

In-1 = IHK bulan ke-n-1

Laju Inflasi dapat dibedakan menjadi laju inflasi bulanan, laju inflasi tahun

kalender, dan laju inflasi year on year. Berikut ini metode penghitungan dari ketiga

laju inflasi tersebut.

a. Laju Inflasi Bulanan

In – I(n-1) L In = --------------------------------------- x 100 % I(n-1) Keterangan :

L In : Laju Inflasi bulan ke-n

In : Indeks bulan ke-n

I(n-1) : Indeks bulan ke-(n-1)

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 14: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB II Metodologi

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 9

b. Laju Inflasi Tahun Kalender

Dihitung dengan metode “point to point” , dan sebagai acuannya adalah IHK

bulan Desember tahun sebelumnya. Misalnya laju inflasi tahun 2015 :

IDes ’15 – Ides ‘14 LI 2015 = ---------------------------- x 100 % IDes ’14

c. Laju Inflasi Year on Year

Merupakan laju inflasi selama 12 bulan terakhir atau inflasi mulai dari bulan

yang sama tahun sebelumnya. Metode penghitungan yang digunakan adalah

“point to point”.

Misalnya laju inflasi year on year bulan Juni 2015 ( Juni 2014 s/d Juni 2015):

IJuni ’15 – IJuni ’14 LI yoy Juni 2015 = ---------------------------------x 100 % IJuni ’14

Pada bulan Desember , besarnya laju inflasi year on year akan sama dengan

tahun kalender.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 15: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 10

BAB III

ANALISIS

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 16: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 11

3.1. Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014

Laju inflasi Kota Singaraja selama tahun tahun 2014 hanya 10,32 persen

dibandingkan dengan inflasi pada tahun 2013 yang mencapai 12,18 persen. Namun

capaian inflasi ini jauh lebih besar dari capaian inflasi yang terjadi di Kota Denpasar

yang hanya mencapai 8,03 persen. Tidak hanya melampaui angka Kota Denpasar, laju

inflasi Kota Singaraja juga lebih tinggi dari angka Nasional yang pada tahun 2014

turun tipis dari 8,38 persen pada 2013 menjadi 8,36 persen. Secara umum laju inflasi

yang tinggi terjadi karena adanya paket kebijakan kenaikan harga BBM dan tarif

dasar listrik (TDL) secara nasional pada akhir tahun 2014.

Fenomena kenaikan harga beberapa komoditas sebagai akibat kenaikan

harga BBM sangat mempengaruhi laju inflasi tahunan di Kota Singaraja. Kebijakan

pemerintah untuk menaikan harga BBM yang telah dikumandangkan sejak Oktober

2014 dan akhirnya ditetapkan pada bulan November 2014, mengakibatkan

meningkatnya harga-harga sehingga di bulan November 2014 laju inflasi Kota

Singaraja mencapai angka 2,08 persen. Efek kenaikan harga BBM juga masih terasa

hingga bulan Desember 2014 yang menggeret inflasi lebih tinggi lagi keangka 2,80

persen.

Inflasi yang tinggi yang terjadi di Kota Singaraja pada tahun 2014 juga

dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan beberapa komoditas pokok menjelang

perayaan hari raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu. Peningkatan

permintaan kebutuhan pokok menjelang hari raya Galungan mengakibatkan lonjakan

inflasi, karena hampir seluruh kebutuhan pokok mengalami peningkatan harga yang

maksimal. Hal ini ditunjukkan pada bulan Mei 2014 dan Desember 2014 yang

memiliki laju inflasi masing-masing sebesar 1,36 persen dan 2,80 persen.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 17: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 12

Gambar 3.1 Perkembangan Laju Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014

Inflasi kumulatif tahun 2014 menunjukan bahwa seluruh kelompok

pengeluaran komoditas pembentuk IHK mengalami peningkatan harga. Kelompok

pengeluaran yang paling tinggi mengalami inflasi adalah kelompok pengeluaran

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 15,00 persen. Sementara

pada posisi kedua ditempati oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan

dengan laju inflasi kumulatif sebesar 13,36 persen. Sedangkan kelompok

pengeluaran mengalami laju inflasi adalah kelompok kesehatan yang hanya

mengalami inflasi 1,45 persen.

Gambar 3.2 Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Singaraja Tahun 2014

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 18: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 13

Inflasi yang terjadi di Kota Singaraja cukup rentan terhadap faktor

ketersediaan dan permintaan barang. Hal ini tampak dari fluktuatifnya inflasi yang

terjadi selama tahun 2014. Dimana ketika permintaan meningkat, yaitu pada bulan

yang terdapat perayaan hari-hari besar keagamaan umat Hindu seperti Nyepi,

Galungan, Kuningan dan Pagerwesi. Inflasi untuk kelompok komoditas bahan

makanan dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau akan meningkat.

Pada tahun 2014 juga terjadi peningkatan sangat tinggi pada kelompok

pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang diakibatkan oleh

penerapan kebijakan pemerintah terhadap Subsidi BBM khususnya premium dan

solar. Kenaikan harga BBM ini sangat mempengaruhi harga pada kelompok

pengeluaran lainnya yang ikut tergert naik pada bulan November dan Desember

2014.

Gambar 3.3 Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran

di Kota Singaraja Tahun 2014

3.1.1. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Tingginya inflasi kumulatif pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau pada tahun 2014 terbentuk karena cukup tingginya inflasi bulanan pada

kelompok ini. Inflasi bulanan yang tinggi terjadi pada bulan April sebesar 2,02 persen;

Juli sebesar 2,08 persen dan November sebesar 3,07 persen.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 19: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 14

Peningkatan harga pada kelompok ini antara lain dipengaruhi oleh adanya

perayaan hari besar keagamaan umat Hindu pada bulan April dan Desember,

perayaan hari raya Idul Fitri pada bulan Juli, dan kenaikan BBM pada bulan

November.

Gambar 3.4 Inflasi Kelompok Pengeluaran Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kota Singaraja Tahun 2014

3.1.2. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Peringkat kedua inflasi tertinggi pada tahun 2014 diduduki oleh kelompok

pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan inflasi kumulatif

sebesar 13,36 persen.

Gambar 3.5 Inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

di Kota Singaraja Tahun 2014

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 20: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 15

Inflasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan November dan Desember 2014

masing-masing sebesar 4,93 persen dan 6,05 persen. Tingginya inflasi kumulatif pada

kelompok ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait pembatasan

subsidi BBM yang berlaku pada bulan November 2014.

3.1.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Peringkat ketiga inflasi tertinggi pada tahun 2014 diduduki oleh komoditas

kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dimana kenaikan

harga barang pada yang masuk pada kelompok tersebut membukukan inflasi

kumulatif sebesar 9,97 persen.

Gambar 3.6 Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

di Kota Singaraja Tahun 2014

Inflasi bulanan yang tinggi pada kelompok ini terjadi pada bulan Januari

sebesar 1,69 persen, Nopember sebesar 1,57 persen dan Desember sebesar 3,18

persen.

Kenaikan harga pada bulan-bulan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan

kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) serta kenaikan tarif PDAM pada bulan

Nopember 2014 yang pada akhirnya mempengaruhi harga bahan-bahan bangunan,

nilai sewa/kontrak rumah, dan kenaikan harga pada beberapa peralatan elektronik

untuk rumah tangga.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 21: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 16

3.1.4. Kelompok Pendidikan, Rekereasi dan Olahraga

Inflasi kumulatif dari kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan

olahraga menduduki peringkat ke-4 (empat) yaitu sebesar 9,37 persen. Inflasi yang

tinggi pada tahun 2014 terjadi pada bulan Agustus sebesar 3,26 persen, dan

September sebear 3,55 persen.

Kenaikan harga pada bulan-bulan tersebut terkait dengan baru dimulainya

tahun ajaran baru dan masa perkuliahan yang mempengaruhi naiknya biaya

pendidikan sekolah dan perguruan tinggi, harga buku pelajaran dan harga pakaian

olahraga.

Gambar 3.7 Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

di Kota Singaraja Tahun 2014

3.1.5. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada tahun 2014 mencatatkan inflasi secara

kumulatif sebesar 8,09 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan tahun 2013 yang

mencapai 16,13 persen. Inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran bahan

makanan ini terjadi pada bulan Mei sebesar 3,51 persen dan Desember sebesar 3,73

persen.

Pola kenaikan harga pada kelompok bahan makanan ini sangat dipengaruhi

oleh adanya kegiatan perayaan hari besar umat Hindu. Pada bulan Mei dan

Desember tahun 2014 umat Hindu merayakan hari raya Galungan dan Kuningan.

Dimana kebutuhan terhadap komoditas yang tergabung dalam kelompok bahan

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 22: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 17

makanan sangat tinggi, baik untuk digunakan sebagai sarana persembahyangan

maupun untuk dikonsumsi secara langsung.

Gambar 3.8 Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

di Kota Singaraja Tahun 2014

3.1.6. Kelompok Sandang

Kelompok Sandang pada tahun 2014 mencatatkan inflasi kumuliatif sebesar

6,25 persen, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2013 yang hanya 4,90 persen. Inflasi

tertinggi kelompok ini hanya terjadi diakhir tahun, yaitu pada bulan Desember

sebesar 2,15 persen.

Gambar 3.9 Inflasi Kelompok Sandang di Kota Singaraja Tahun 2014

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 23: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 18

Kenaikan tertinggi dari harga-harga komoditas pembentuk kelompok sandang

pada bulan Desember 2014 sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM pada bulan

sebelumnya. Dimana seluruh komoditas pada kelompok ini adalah hasil produksi

industri yang berasal dari luar pulau Bali sehingga akan sangat tergantung dengan

biaya listrik dan biaya transportasi.

3.1.7 Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan adalah kelompok pengeluaran yang memiliki inflasi

kumulatif terendah pada tahun 2014 yang hanya sebesar 1,45 persen, lebih rendah

dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar 2,50 persen.

Gambar 3.10 Inflasi Kelompok Kesehatan di Kota Singaraja Tahun 2014

Kenaikan harga pada kelompok ini yang tertinggi ditunjukan oleh angka inflasi

yang terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,35 persen lalu bulan Desember sebesar

0,29 persen dan Juni sebesar 0,27 persen.

3.2. Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Januari-Juni Tahun 2015

Setelah inflasi kumulatif di Kota Singaraja pada tahun 2014 yang mencapai

10,32 persen, dimana inflasi 2(dua) bulan terakhir secara berturut-turut diatas 2

persen. Pada tahun 2015 inflasi di Kota Singaraja diawali dengan inflasi negatif atau

deflasi sebesar 0,61 persen. Deflasi ini masih diatas deflasi yang terjadi di Provinsi Bali

sebesar 0,08 persen dan deflasi yang terjadi pada tingkat nasional yang mencapai

0,24 persen. Tingginya deflasi di awal tahun diduga disebabkan berkurangnya

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 24: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 19

tekanan ekonomi setelah pada bulan November-Desember 2014 mendapatkan

tekanan sebagai akibat kebijakan pencabutan subsidi BBM, kenaikan TDL dan

kenaikan tarif PDAM.

Gambar 3.11 Laju Inflasi Kota Singaraja, Provinsi Bali, dan Nasional Januari-Juni 2015

Deflasi yang terjadi di awal tahun 2015 ini sebagai hasil dari kebijakan

pemerintah untuk menurunkan harga Premium dan Solar pada bulan Januari 2015.

Penurunan harga BBM tersebut, secara langsung berdampak pada kelompok

pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang pada bulan Januari 2015

menyumbangkan deflasi sebesar 4,54 persen. Dan juga mempengaruhi IHK pada

kelompok bahan makanan menjadi lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2014,

sehingga kelompok ini juga menyumbangkan deflasi sebesar 1,05 persen.

Bulan Februari hingga Mei 2015 Kota Singaraja kembali mengalami inflasi,

Inflasi yang terjadi pada 4 (empat) bulan tersebut berkisar dibawah 0,50 persen,

kecuali pada bulan April 2016 yang mencapai 0,64 persen. Inflasi yg cukup tinggi pada

bulan April 2015, disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang meningkatkan kembali

harga BBM jenis premium dan solar. Kebijakan tersebut mengakibatkan kelompok

pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 2,00

persen, yang diikuti juga oleh peningkatan dari kelompok pengeluaran bahan

makanan sebesar 1,12 persen.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 25: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 20

Berbeda halnya dengan empat bulan sebelumnya, pada bulan Juni 2015 Kota

Singaraja mengalami deflasi sebesar 0,18 persen. Hal ini sejalan dengan Provinsi Bali

yang mengalami inflasi lebih rendah dibandingkan dengan bulan Mei 2016 yaitu

sebesar 0,08 persen. Kelompok pengeluaran yang mendorong deflasi pada bulan Juni

2015 di Kota Singaraja adalah kelompok bahan makanan sebesar -1,05 persen, dan

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,02 persen.

Secara rinci laju inflasi Kota Singaraja setiap bulan pada tahun 2015 sebagai

berikut:

a. Januari 2015 Kota Singaraja Deflasi 0,61 persen

Deflasi yang terjadi pada bulan Januari di Kota Singaraja sangat dipengaruhi

oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM sebanyak dua kali pada

Januari 2015. Penurunan harga ditunjukan oleh turunnya indeks kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -4,54 persen dan kelompok bahan

makanan -1,05 persen, sedangkan kenaikan harga ditunjukkan oleh

meningkatnya indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,61

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,46 persen;

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,34 persen dan

kelompok sandang 0,31 persen

Komoditas yang menjadi penyumbang utama deflasi pada bulan Januari

2015 antara lain: bensin, cabai rawit, pasir, pisang, cabai merah, bayam, ketimun,

buncis, apel, jeruk, minyak goreng. Sedangkan peningkatan harga dialami oleh

komoditas : sewa rumah, daging ayam ras, bawang merah, kayu balokan, beras,

telur ayam ras, air kemasan, kopi bubuk, tongkol/ambu-ambu, bahan bakar

rumah tangga, wortel, kangkung, rokok putih, teri, biaya jaringan saluran tv,

sepeda motor, semen, tarip listrik, dan daging babi.

b. Februari 2015 Kota Singaraja Inflasi 0,42 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Februari di Kota Singaraja masih

dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait kebijakan harga BBM pada

November 2014 hingga Januari 2015. Peningkatan harga ditunjukan oleh naiknya

indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,52 persen;

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,51 persen; kelompok

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 26: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 21

kesehatan 0,35 persen; dan kelompok sandang 0,22 persen, sedangkan untuk

penurunan harga ditunjukan oleh turunnya indeks kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan -2,93 persen; kelompok bahan makanan -1,85

persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,06 persen.

Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan andil inflasi pada

Februari 2015 antara lain; tukang bukan mandor, beras, kopi bubuk, kopi manis,

rokok kretek, kontrak rumah, rokok putih, apel, mobil, tauge/kecambah, air

kemasan, daging ayam ras, mie, kayu balokan, kacang panjang, tarip listrik, mie

kering instant, minuman kesegaran, telur ayam ras , batu, dan kaca mata plus &

minus. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain :

bensin, cabai rawit, pisang, batako, semen, daging ayam kampung, cabai merah,

telepon seluler, bahan bakar rumah tangga, jeruk, angkutan dalam kota,

kangkung, angkutan antar kota, bawang merah, minyak goreng, udang basah,

tongkol/ambu-ambu, dan bayam.

c. Maret 2015 Kota Singaraja Inflasi 0,34 persen

Inflasi yang terjadi pada bulan Maret di Kota Singaraja selain masih

dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait kebijakan harga komoditas energi

juga dipengaruhi oleh adanya Hari Raya Nyepi. Peningkatan harga ditunjukan

oleh naiknya indeks kelompok bahan makanan 1,01 persen; kelompok sandang

0,73 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,23

persen. Sedangkan untuk penurunan harga ditunjukan oleh turunnya indeks

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -0,01 persen; kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,03 persen; dan kelompok

pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,14 persen. Kelompok kesehatan tidak

mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan andil dalam menyumbang inflasi cukup

tinggi pada bulan Maret 2015 antara lain : cabai rawit, bawang merah, beras,

sate, pisang, tempe, mie kering instant, cabai merah, jeruk, susu untuk , bayi,

bayam, dan makanan ringan/snack. Sedangkan komoditas yang mengalami

penurunan harga cukup tinggi adalah : daging ayam ras, telur ayam ras,

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 27: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 22

kangkung, kacang panjang, sawi hijau, kopi bubuk, apel, tongkol pindang, wortel,

bensin, dan kentang.

d. April 2015 Kota Singaraja Inflasi 0,64 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan April di Kota Singaraja masih dipengaruhi

oleh kebijakan pemerintah terkait kenaikan BBM dan turunnya Tarif Dasar

Listrik. Peningkatan harga ditunjukan oleh naiknya indeks kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan 2,00 persen; kelompok bahan makanan 1,12

persen; kelompok sandang 0,67 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau 0,54 persen. Sedangkan untuk penurunan harga ditunjukan

oleh turunnya indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -

0,11 persen. Kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah

raga tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup tinggi pada bulan April

2015 antara lain : bensin, bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, minyak

goreng, kopi bubuk, bahan bakar rumah tangga, jeruk, daging ayam ras,rokok

kretek, tongkol pindang, gula pasir, pisang, rokok putih, daging ayam kampung,

dan tas. Sedangkan komoditas yang menyumbangkan angak deflasi antara lain :

cabai rawit, daging babi, batako, ketimun, beras, buncis, semen, bayam, dan

salak.

e. Mei 2014 Kota Singaraja Inflasi 0,21 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Mei di Kota Singaraja cukup dipengaruhi

oleh kebijakan pemerintah terkait penentuan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik,

serta perayaan Hari Raya Umat Hindu Saraswati dan Pagerwesi. Peningkatan

harga ditunjukan oleh naiknya indeks kelompok sandang 1,01 persen; kelompok

kesehatan 0,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar

0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18

persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,14 persen; dan

kelompok bahan makanan 0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan,

rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 28: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB III Analisis

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 23

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi cukup tinggi pada bulan

Mei 2015 adalah : daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, ketela pohon,

bawang merah, ketimun, buncis, mie, tas, cabai merah, kontrak rumah, tongkol

pindang, salak, sepatu, tarip listrik, rokok kretek filter, parfum dan sawi hijau.

Sedangkan komoditas yang menyumbangkan sumbangan deflasi antara lain :

telur ayam ras, cabai rawit, jeruk, minyak goreng, beras, tomat sayur, daging

babi, bayam, ekor kuning, dan udang basah.

f. Juni 2015 Kota Singaraja Deflasi 0,18 persen.

Deflasi yang terjadi pada bulan Juni di Kota Singaraja cukup dipengaruhi

oleh mulai stabilnya harga bahan makanan dan harga LPG. Penurunan harga

ditunjukan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan -1,05 persen; dan

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -0,02 persen.

Peningkatan indeks juga terjadi pada kelompok sandang 1,64 persen; kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen; kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi

dan olah raga 0,04 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami

perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi cukup tinggi pada bulan

Juni 2015 antara lain : cabai rawit, bawang merah, tomat sayur, bahan bakar

rumah tangga, cabai merah, layang/benggol, telur ayam ras, kentang, teri, dan

daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi

apel, gula pasir, sawi hijau, semen, kangkung, sepatu, tongkol/ambu-ambu,

bayam, sandal kulit, seragam, sekolah anak, dan sepatu.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 29: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB IV Penutup

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 24

BAB IV

PENUTUP

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 30: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB IV Penutup

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 25

4.1. Kesimpulan

Secara umum laju inflasi di Kota Singaraja pada tahun 2014 – 2015 masih

dipengaruhi oleh kebijakan dari luar pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini

sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat seperti:

1. Penentuan harga BBM (Premium dan Solar)

2. Penentuan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Sedangkan pengaruh dari dalam daerah Kabupaten Buleleng yang cukup

mempengaruhi pergerakan inflasi, masih dipengaruhi oleh kegiatan perayaan hari

besar keagamaan yaitu hari raya Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri.

4.2. Saran

Pemerintah daerah Kabupaten Buleleng diharapkan dapat mengendalikan

laju inflasi pada saat menjelang hari besar keagamaan seperti Galungan dan Kuningan

serta Idul Fitri. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk menjaga level inflasi antara lain :

operasi pasar, menjaga ketersediaan barang, dan menjamin kelancaran jalur

distribusi terutama untuk komoditas yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat

hari raya keagamaan.

Menjaga level inflasi pada angka yang rendah perlu dilakukan untuk

mempertahankan keberlangsungan hidup masyarakat yang berada tepat di garis

kemiskinan agar tidak terperosok ke bawah garis kemiskinan sehingga menyebabkan

jumlah penduduk miskin semakin meningkat.

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 31: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

BAB IV Penutup

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 26

LAMPIRAN

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 32: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

Lampiran

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 27

Tabel 1.

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2014

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

114,67 115,1 115,3 115,49 117,06 116,35 116,8 117,7 118,78 119,56 122,05 125,47

1 BAHAN MAKANAN

117,73 118,29 118,07 116,95 121,06 117,42 116,69 117,9 119,83 120,2 122,1 126,66

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

& TEMBAKAU 116,78 116,79 118,06 120,45 121,84 122 124,54 124,94 125,57 127,91 131,84 132,69

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &

BAHAN BAKAR 116,78 117,36 117,32 117,11 117,47 117,87 118,18 119,07 119,73 120,51 122,4 126,29

4 SANDANG

107,35 107,39 108,01 108,91 109,61 109,47 109,6 110,32 110,83 111,07 111,55 113,95

5 KESEHATAN

103,19 103,19 103,39 103,44 103,44 103,72 103,87 104,23 104,4 104,39 104,39 104,69

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA 101,36 101,74 102,01 102,08 103,11 103,11 103,04 106,4 110,18 110,7 110,84 110,86

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 113,88 114,7 114,5 114,77 114,77 115,8 116,38 116,37 116,23 116,01 121,73 129,1

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2014

1

U M U M / T O T A L

Tabel 2.LAJU INFLASI BULANAN KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2014

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

0,83 0,37 0,17 0,16 1,36 -0,61 0,39 0,77 0,92 0,66 2,08 2,80

1 BAHAN MAKANAN

0,47 0,48 -0,19 -0,95 3,51 -3,01 -0,62 1,04 1,64 0,31 1,58 3,73

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

& TEMBAKAU 1,21 0,01 1,09 2,02 1,15 0,13 2,08 0,32 0,50 1,86 3,07 0,64

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &

BAHAN BAKAR 1,69 0,50 -0,03 -0,18 0,31 0,34 0,26 0,75 0,55 0,65 1,57 3,18

4 SANDANG

0,09 0,04 0,58 0,83 0,64 -0,13 0,12 0,66 0,46 0,22 0,43 2,15

5 KESEHATAN

0,00 0,00 0,19 0,05 0,00 0,27 0,14 0,35 0,16 -0,01 0,00 0,29

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA 0,00 0,37 0,27 0,07 1,01 0,00 -0,07 3,26 3,55 0,47 0,13 0,02

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 0,00 0,72 -0,17 0,24 0,00 0,90 0,50 -0,01 -0,12 -0,19 4,93 6,05

U M U M / T O T A L

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2014

1

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 33: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

Lampiran

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 28

Tabel 3.LAJU INFLASI KUMULATIF TAHUNAN KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2014

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

0,83 1,20 1,38 1,55 2,93 2,30 2,70 3,49 4,44 5,13 7,32 10,32

1 BAHAN MAKANAN

0,47 0,95 0,76 -0,20 3,31 0,20 -0,42 0,61 2,26 2,58 4,20 8,09

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

& TEMBAKAU 1,21 1,22 2,32 4,39 5,60 5,74 7,94 8,29 8,83 10,86 14,27 15,00

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &

BAHAN BAKAR 1,69 2,19 2,16 1,98 2,29 2,64 2,91 3,68 4,26 4,94 6,58 9,97

4 SANDANG

0,09 0,13 0,71 1,55 2,20 2,07 2,19 2,86 3,34 3,56 4,01 6,25

5 KESEHATAN

0,00 0,00 0,19 0,24 0,24 0,51 0,66 1,01 1,17 1,16 1,16 1,45

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA 0,00 0,37 0,64 0,71 1,73 1,73 1,66 4,97 8,70 9,21 9,35 9,37

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 0,00 0,72 0,54 0,78 0,78 1,69 2,20 2,19 2,06 1,87 6,89 13,36

U M U M / T O T A L

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2014

1

Tabel 4.LAJU INFLASI YEAR ON YEAR KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2014

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

10,25 9,39 8,20 8,68 10,82 9,56 5,74 4,64 6,40 5,82 7,49 10,32

1 BAHAN MAKANAN

10,35 8,79 4,32 5,31 13,79 12,35 1,57 0,31 6,86 3,15 3,69 8,09

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

& TEMBAKAU 12,66 9,96 10,58 12,28 13,09 12,51 14,08 13,61 11,87 13,04 15,73 15,00

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &

BAHAN BAKAR 11,37 11,60 11,45 10,50 8,71 7,19 7,00 4,16 4,28 5,16 6,45 9,97

4 SANDANG

4,40 4,03 4,68 5,52 6,23 6,17 3,97 3,71 3,76 4,01 4,46 6,25

5 KESEHATAN

2,00 0,83 0,83 0,83 0,78 0,84 0,96 1,26 1,39 1,38 1,38 1,45

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA 1,09 1,33 1,52 1,65 2,68 2,68 2,47 5,29 8,70 9,21 9,35 9,37

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 13,56 14,39 14,25 14,56 14,77 11,79 3,34 2,85 2,73 2,28 7,33 13,36

U M U M / T O T A L

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2014

1

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 34: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

Lampiran

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 29

Tabel 5.

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2015

JAN FEB MAR APR MEI JUN2 3 4 5 6 7

124,71 125,24 125,66 126,46 126,72 126,49

1 BAHAN MAKANAN 125,33 124,26 125,52 126,92 126,99 125,66

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 133,14 135,15 135,46 136,19 136,44 124,92

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 126,87 130,07 130,06 129,92 130,34 127,76

4 SANDANG 114,3 114,55 115,39 116,16 117,33 108,33

5 KESEHATAN 104,69 105,06 105,06 105,06 105,44 97,75

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 111,54 111,47 111,31 111,31 111,31 120,21

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 123,24 119,63 119,6 121,99 122,16 112,59

TAHUN 2015JENIS BARANG DAN JASA

1

U M U M / T O T A L

Tabel 6.LAJU INFLASI BULANAN KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2015

JAN FEB MAR APR MEI JUN2 3 4 5 6 7

-0,61 0,42 0,34 0,64 0,21 -0,18

1 BAHAN MAKANAN -1,05 -0,85 1,01 1,12 0,06 -1,05

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0,34 1,51 0,23 0,54 0,18 -8,44

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,46 2,52 -0,01 -0,11 0,32 -1,98

4 SANDANG 0,31 0,22 0,73 0,67 1,01 -7,67

5 KESEHATAN 0,00 0,35 0,00 0,00 0,36 -7,29

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,61 -0,06 -0,14 0,00 0,00 8,00

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN -4,54 -2,93 -0,03 2,00 0,14 -7,83

TAHUN 2015

U M U M / T O T A L

1

JENIS BARANG DAN JASA

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 35: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

Lampiran

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Tahun 2014-2015 30

Tabel 7.LAJU INFLASI KUMULATIF TAHUNAN KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2015

JAN FEB MAR APR MEI JUN2 3 4 5 6 7

-0,61 -0,18 0,15 0,79 1,00 0,81

1 BAHAN MAKANAN -1,05 -1,89 -0,90 0,21 0,26 -0,79

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0,34 1,85 2,09 2,64 2,83 -5,86

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,46 2,99 2,99 2,87 3,21 1,16

4 SANDANG 0,31 0,53 1,26 1,94 2,97 -4,93

5 KESEHATAN 0,00 0,35 0,35 0,35 0,72 -6,63

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,61 0,55 0,41 0,41 0,41 8,43

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN -4,54 -7,34 -7,36 -5,51 -5,38 -12,79

U M U M / T O T A L

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2015

1

Tabel 8.LAJU INFLASI YEAR ON YEAR KOTA SINGARAJA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2015

JAN FEB MAR APR MEI JUN2 3 4 5 6 7

8,76 8,81 8,99 9,50 8,25 8,72

1 BAHAN MAKANAN 6,46 5,05 6,31 8,53 4,90 7,02

2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 14,01 15,72 14,74 13,07 11,98 2,39

3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 8,64 10,83 10,86 10,94 10,96 8,39

4 SANDANG 6,47 6,67 6,83 6,66 7,04 -1,04

5 KESEHATAN 1,45 1,81 1,62 1,57 1,93 -5,76

6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 10,04 9,56 9,12 9,04 7,95 16,58

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 8,22 4,30 4,45 6,29 6,44 -2,77

1

U M U M / T O T A L

JENIS BARANG DAN JASATAHUN 2015

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id

Page 36: bulelengkab.bps.go · Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung berdasarkan

http://

bulelen

gkab.b

ps.go.id