14
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLA

Keluarga Berencana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keluarga Berencana

DALAMPERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Page 2: Keluarga Berencana

Disusun oleh:

Yuliani (2021113232)Danu Mustadhirin (2021113247)Sani Hapidloh (2021113254)Inayatul Utfiyah (2021113266)

Page 3: Keluarga Berencana

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

Pengertian Keluarga Berencana dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebut dengan istilah tanzhim an-nasl (pengaturan keturunan atau fertilitas). Tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri:

• Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan• Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan• Mengatur interval diantara kehamilan• Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan

dengan umur suami istri• Menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Page 4: Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah istilah yang resmi digunakan di Indonesia terhadap usaha-usaha untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga dengan menerima dan mempraktekkan gagasan keluarga kecil yang potensial dan bahagia

Page 5: Keluarga Berencana

Alat kontrasepsi yang dibolehkan dalam Islam adalah:

Untuk wanita, seperti:• Pil

• Obat Suntik• Susuk

• Cara-cara tradisional dan metode sederhana, misal

minum jamu.

Untuk pria, seperti:• Kondom

• Coitus Interruptus (Azal menurut Islam).

Page 6: Keluarga Berencana

Alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam

Untuk wanita, seperti:• Menstrual regulation (MR) atau

pengguguran kandungan yang masih muda

• Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah bernyawa

• Ligasi tuba (mengikat saluran kantong ovum) dan tubekotomi (mengangkat tempat ovum).

Untuk pria, seperti: • vasekotomi (mengangkat atau

memutuskan saluran sperma dan buah zakar), cara ini disebut sterilisasi

Page 7: Keluarga Berencana

 Dalil-dalil Mengenai Keluarga

Berencana (KB)

A. Pandangan Al-Qur’an

ا و: اف> خ? ا Aع?اف Cض Aي?ة Gذ>ر م: Cه Cل:ف خ? مCن: ك>و:ا ت?ر? ل?و: الUذCي:ن? ال:ي?خ:ش? و?دCي:دAا س? Aو:ال ق? ل>و:ا و: ل:ي?ق> و? اللUه? ا و: ل:ي?تUق> ف? م: Cع?ل?ي:ه.

Artinya:“Dan hendaklah orang-orang takut

kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya yang dalam keadaan lemah. Yang mereka khawatikan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”. (Q.S An-Nisa’: 9)

Page 8: Keluarga Berencana

Cل?ي:ن و: ح? Uال?د?ه>ن و:أ? ع:ن? Cض ي>ر: الCد?ات> ال:و? و?

UمCتkي أ?ن: اد? ر?أ? ن: لCم? Cل?ي:ن Cك?ام

اع?ة? ض? Uالر...

Artinya:”Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya”. (Q.S Al-Baqarah: 332)

Page 9: Keluarga Berencana

B. Pandangan Al-Haditsإن: مCن: pي:ر خ? أ?غ:نCي?اء? ث?ت?ك? ر? و? ت?ذ?ر: إCن: CنUك? إ

النUاس? و:ن? ف> Uي?ت?ك?ف Aع?ال?ة ه>م: .ت?ذ?ر:Artinya:

“Sesungguhnya lebih baik bagimu, meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban/tanggungan orang banyak” (HR. Muttafaq Alaih)

Page 10: Keluarga Berencana

Nabi SAW bersabda:

�ف� اض�ع�ي م�ن� الله� �ل�ى أ �ح�ب� و�أ �ر# ي خ� �ق�و�ى� ال م�ن( �م(ؤ� الArtinya:“Orang mukmin yang kuat itu lebih

baik dan lebih disukai oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah” (HR. Muslim)

Page 11: Keluarga Berencana

Pandangan Ulama-Ulama Islam Mengenai Keluarga Berencana

(KB)Ulama-ulama yang membolehkan:1. Imam al-

Ghazali2. Syekh al-

Hariri (Mufdi Besar Mesir)

3. Syekh Mahmud Syaltut

Page 12: Keluarga Berencana

Ulama-ulama yang melarang1. Prof. Dr. M. S. Madkour, Guru

Besar Hukum Islam pada Fakultas Hukum.

2. Abu ‘Ala al-Maududi (Pakistan)

Page 13: Keluarga Berencana

KAIDAH USHUL FIQH

بCا pن>و:ط م? CةUي Cع Uالر ع?ل?ى Cام األCم? ف> kر ت?ص?Cة ل?ح? .ل:م?ص:

Artinya:“Kebijkasanaan Imam (pemerintah) terhadap rakyatnya bisa dihubungkan dengan (tindakan) kemaslahatan”. 

Page 14: Keluarga Berencana

HUKUM

Pertimbangan kemaslahatan ummat

(rakyat), dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan hukum Islam menurut Madzhab Maliky, yang disebutnya sebagai Maslahah Mursalah atau

Istislah.