28
APRESIASI SASTRA KETRAMPILAN MENYIMAK SASTRA ANAK Kelompok 3 Marsono K7113138 Maya Fatmalasari F K7113140 Rahmawati Rahiim K7113176

Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

APRESIASI SASTRAKETRAMPILAN MENYIMAK SASTRA ANAK

Kelompok 3Marsono K7113138Maya Fatmalasari F K7113140Rahmawati Rahiim K7113176

Page 2: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Menyimak Apresiatif

Salah satu tujuan menyimak yaitu menyimak untuk apresiasi. Menyimakmerupakan suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa dan nonbahasa dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan interprestasi untukmemperoleh informasi, sekaligus menangkap isi atau pesan , serta mampumemahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh manusia dan atausumber lainnya.

Page 3: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Apresiasi sastra

Adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian

terhadap karya sastra, baik yang berbentuk puisi

maupun prosa atau suatu kegiatan menggauli

sastra dengan sungguh-sungguh hingga

tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan

pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik

terhadap cipta sastra

Page 4: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Sastra anak

Yaitu sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis olehpengarang yang usianya remaja atau dewasa isi danbahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadiananak.

Dengan demikian, sastra anak-anak dapat dikatakanbahwa suatu karya sastra yang bahasa dan isinya sesuaiperkembangan usia dan kehidupan anak, baik ditulis olehpengarang yang sudah dewasa, remaja atau oleh anak-anakitu sendiri.

Karya sastra yang dimaksud bukan hanya yangberbentuk puisi dan prosa, melainkan juga bentuk drama.

Page 5: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Jenis sastra anak terdiri atas:

Puisi anak

Prosa anak

Drama anak

Page 6: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Puisi anak

Merupakan pengungkapan gagasan dan perasaan

dalam bentuk rangkaian bait

Puisi anak terdiri dari : Puisi, Mantra

Pantun, Karmina, Seloka, Gurindam, Syair, Talibun,

Page 7: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Cara-cara mengapresiasi puisi anak, yaitu :

a. Mendengarkan puisi tersebut

b. Membuat pertanyaan tentang puisi tersebut.

c. Menjawab pertanyaan.

d. Menceritakan kembali puisi anak tersebut

e. Menanggapi puisi anak

Page 8: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik

Unsur intrinsik puisi:

a. Dari segi isi puisi yang terdiri dari : tema, rasa, nada dan

amanat.

b. Dari segi struktur terdiri atas : diksi, imajinasi, kata-kata

konkrit, gaya bahasa, ritme/ irama dan rima/bunyi.

Page 9: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Contoh mengapresiasi puisi anak

Kasih Ibu

Kasih ibu

Kepada betaTak terhingga

Sepanjang masaHanya memberi

Tak harap kembaliBagai sang suryaMenyinari dunia

Page 10: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Menyimak Puisi1. Mendengarkan puisi tersebut

Membuat pertanyaan tentang puisi tersebut.

a. Apa judul puisi tersebut ?

b. Tentang apa ia bercerita ?

c. Bagaimana ceritanya ?

d. Mengapa kasih ibu dibandingkan dengan sang surya ?

Page 11: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Menjawab pertanyaan.

a. Judul Kasih Ibu

b. Bercerita tentang kasih ibu

c. Bahwa kasih ibu sepanjang masa, selalu ingin memberi apa

yang ibu miliki, tak pernah mengharap balasan

d. Karena sifat ibu yang memberi kasih kepada anaknya sama

dengan sifat matahari yang selalu memantulkan sinar untuk

keperluan semua mahkluk di dunia dan tidak memerlukan

balasan.

2. Menceritakan kembali puisi anak

Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tulisan.

3. Memberikan Tanggapan

Page 12: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Prosa AnakIalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidakterikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi.

Jenis-jenis dari prosa anak, yaitu :dongeng, legenda, fabel, sage, mite, cerpen, novel, roman,cerita anak.

Dongeng, adalah cerita yang sepenuhnya merupakan hasilimajinasi atau khayalan pengarang di mana yang diceritakanseluruhnya belum pernah terjadi. Contoh Dongeng yaitu :Cinderella, bawang merah dan bawang putih.

Page 13: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Legenda

Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, ataukejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu,Malin Kundang.

Fabel

Cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupaimanusia.

Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu Harimau.

Cerpen

Cerita Pendek sesuai dengan namanya, cerpen dapat diartikan sebagai ceritaberbentuk prosa yang pendek.

Contonya cerpen : ”Sri Sumariah” dan “Bawuk” karya Umar Khayam.

Page 14: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

SageCerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakankeberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. contohsage: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana .

MiteCerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengahdewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar – benarterjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Contoh: Nyi Roro Kidul.

NovelCerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan-permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas dan rinci. Contoh novel yaitu Laskar Pelangi, Lupus Sang Idola

Page 15: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Roman

Lebih tua dari pada novel. Jenis sastra ini banyak berkisah tentang hal-hal

yang sifatnya romantik, penuh dengan angan-angan, biasanya bertema

kepahlawanan dan percintaan.

Contohnya : “Anak Semua Bangsa” karya Pramoedya Ananta Toer.

Cerita Anak

Cerita anak, baik karya asli Indonesia, maupun terjemahan, mencakup

rentang umur pembaca yang beragam, mulai rentang 3-14) tahun.

Bentuknya bermacam-macam, baik serial, cerita bergambar, maupun

cerpen.

Tema cerita anak beragam : persahabatan, lingkungan, kemandirian anak,

dan lain-lain. Sifatnya juga beragam.

Contoh cerita anak : Bola Kristal, Pandai Besi dan Anjingnya, Pemburu

dan Penebang Kayu.

Page 16: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Cara-cara mengapresiasi prosa anak, yaitu :

1. Mendengarkan prosa tersebut

Membuat pertanyaan tentang prosa tersebut.

Menjawab pertanyaan.

2. Menceritakan kembali prosa anak

3. Menanggapi prosa anak

Page 17: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Contoh Mengapresiasi Prosa Anak

Si Sigarlaki dan Si Limbat

Dari : Sulawesi utara

Pada jaman dahulu di Tondano hiduplah seorang pemburu perkasa yang

bernama Sigarlaki. Ia sangat terkenal dengan keahliannya menombak. Tidak

satupun sasaran yang luput dari tombakannya.

Sigarlaki mempunyai seorang pelayan yang sangat setia yang bernama

Limbat. Hampir semua pekerjaan yang diperintahkan oleh Sigarlaki dikerjakan

dengan baik oleh Limbat. Meskipun terkenal sebagai pemburu yang handal,

pada suatu hari mereka tidak berhasil memperoleh satu ekor binatang buruan.

Kekesalannya akhirnya memuncak ketika Si Limbat melaporkan pada

majikannya bahwa daging persediaan mereka di rumah sudah hilang dicuri

orang.

Tanpa pikir panjang, pada saat pagi itu si Sigarlaki langsung menuduh

pelayannya itu yang mencuri daging persediaan mereka. Si Limbat menjadi

sangat terkejut. Tidak pernah diduga majikannya akan tega menuduh dirinya

sebagai pencuri. Tapi ia yakin kalau semua ini hanya cobaan dari Tuhan.

Page 18: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Lalu Si Sigarlaki meminta Si Limbat untuk membuktikan bahwa bukan dia yang

mencuri. Caranya adalah Sigarlaki akan menancapkan tombaknya ke dalam sebuah

kolam. Bersamaan dengan itu Si Limbat disuruhnya menyelam. Bila tombak itu lebih

dahulu keluar dari kolam berarti Si Limbat tidak mencuri. Apabila Si Limbat yang

keluar dari kolam terlebih dahulu maka terbukti ia yang mencuri.

Syarat yang aneh itu membuat Si Limbat ketakutan. Tetapi bagaimana pun juga ia

berkehendak untuk membuktikan dirinya bersih. Lalu ia pun menyelam bersamaan

dengan Sigarlaki menancapkan tombaknya.

Baru saja menancapkan tombaknya, tiba-tiba Sigarlaki melihat ada seekor babi

hutan minum di kolam. Dengan segera ia mengangkat tombaknya dan dilemparkannya

ke arah babi hutan itu. Tetapi tombakan itu luput. Dengan demikian seharusnya Si

Sigarlaki sudah kalah dengan Si Limbat. Tetapi ia meminta agar pembuktian itu diulang

lagi.

Dengan berat hati Si Limbat pun akhirnya mengikuti perintah majikannya. Baru

saja menancapkan tombaknya di kolam, tiba-tiba kaki Sigarlaki digigit oleh seekor

kepiting besar. Ia pun menjerit kesakitan dan tidak sengaja mengangkat tombaknya.

Dengan demikian akhirnya Si Limbat yang menang. Ia berhasil membuktikan dirinya

tidak mencuri. Sedangkan Sigarlaki karena sembarangan menuduh, terkena hukuman

digigit kepiting besar dan akhirnya Sigarlaki pun menyesal karena ia tidak percaya

dengan perkataan si Limbat.

Page 19: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

1. Mendengarkan prosa tersebut

Membuat pertanyaan tentang prosa tersebut.

a. Apa judul cerita tersebut ?

b. Dimana cerita tersebut terjadi ?

c. Kapan cerita tersebut terjadi ?

d. Siapa pelaku dalam cerita tersebut ?

e. Mengapa diadakan pembuktian dengan menyelam dan

menancapkan tongkat ?

f. Bagaimana akhir ceritanya ?

Page 20: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Menjawab pertanyaan.

a. Si Sigarlaki dan si Limbat

b. Tondano

c. Pada zaman dahulu

d. Si Sigarlaki dan si Limbat

e. Karena, si Limbat dituduh telah mencuri daging persediaan si sigarlaki

dan si Sigarlaki menyuruh untuk membuktikan kalau si Limbat tidak

mencuri dengan menyelam beserta menancapkan tongkat dan siapa yang

paling cepat muncul itu berarti tidak mencuri.

f. Akhirnya si sigarlaki menyesal atas perbuatannya.

2. Menceritakan kembali prosa anak

3. Menanggapi prosa anak

Page 21: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Drama Anak

Merupakan pengemukaan gagasan dan perasan melalui bentuk dialog

antaraberbagai tokoh. Drama anak merupakan suatu bentuk drama yang

diperankan/ tokoh pelakunya adalah anak-anak. Drama dapat dibedakan dalam dua

jenis yaitu :

- Drama Baru / Drama Modern

Drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat

yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

- Drama Lama / Drama Klasik

Drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana

atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

Page 22: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Cara-cara mengapresiasi drama anak, yaitu :

1. Mendengarkan dan melihat drama

Membuat pertanyaan tentang drama tersebut.

Menjawab pertanyaan.

2. Menceritakan kembali drama anak

3. Menanggapi drama anak

Page 23: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Bawang Putih dan Bawang Merah

Setting panggung : Rumah Bawang putih yang menggambarkan rumah desa,

berdindingkan bambu dan berlantai tanah.

Narator : Disebuah desa tinggal seorang dengan dua orang anak

perempuannya. Anak tirinya bernama bawang putih dan anaknya

sendiri bernama Bawang merah

Bawang merah :“Bawang putih!(berteriak nyaring). Bawang putih!

Bawang putih : “Ada apa bawang merah?”

Bawang merah : “Kemana aja sih? Tidur ya? Ini kamu cuci baju-bajuku yang kotor

mumpung masih pagi jadi nanti sore sudah kering! cuci yang

bersih! Awas kalau masih kotor! Aku aduin ke Ibu! Dasar

pemalas!

Ibu : “Kamu ngapain Bawang merah? Kurang kerjaan ya? (galak)

kerjaanmu didapur banyak! Jangan enak-enakan disini!

(mengamati)

Bawang putih : “Ini mau mencuci baju Bawang merah bu”

Ibu : “Oh, bagus! Sekalian cuci periuk ini! ingat, HARUS SAMPAI

BERSIH! Sampai mengkilap seperti baru!

Bawang putih : “Iya bu”

Contoh Drama

Page 24: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

1. Mendengarkan dan melihat drama tersebut

Membuat pertanyaan tentang drama yang ditampilkan.

a. Apa judul cerita tersebut ?

b. Dimana cerita tersebut terjadi ?

c. Kapan cerita tersebut terjadi ?

d. Siapa pelaku dalam cerita tersebut ?

e. Mengapa bawang putih ketakutan di rumah nenek ?

f. Bagaimana akhir ceritanya ?

Menjawab pertanyaan.

a. Bawang Putih dan bawang Merah

b. Rumah Bawang putih, sungai, hutan dan rumah Nenek raksasa

c. Pada pagi, siang dan malam

d. Bawang putih, Bawang merah, Ibu, Paman yang sedang memandikan kuda,

Paman pengail

e. Karena dirumah nenek raksasa bawang putih melihat banyak tulang berserakan.

f. Bawang merah dan Ibu memperlakukan Bawang putih dengan baik. Mereka

hidup rukun dan bahagia

2. Menceritakan kembali drama anak

3. Menanggapi drama anak

Menyimak Drama

Page 25: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Page 26: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Jafar : Kurang komunikatif dengan audiens

Puput: Terlalu cepat dalam presentasi

Page 27: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Pertanyaan

Nita : Jenis sastra anak paling cocok diterapkandi kelas berapa ?

Novia :Apa saja kendala-kendala dalammengapresiasi sastra anak ?

Yanuar : Bagaimana apabila anak tidak dapatmenjawab pertanyaan dalam mengapresiasisastra anak dan bagaimana tindak lanjutnya ?

Page 28: Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak

Kesimpulan

Menyimak Apresiatif yaitu menyimak untuk apresiasi. Apresiasi adalahpenghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra, dengankegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh hinggatumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaanperasaan yang baik terhadap cipta sastra

Sastra anak-anak dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra yang bahasadan isinya sesuai perkembangan usia dan kehidupan anak, baik ditulis olehpengarang yang sudah dewasa, remaja atau oleh anak-anak itu sendiri. Karyasastra yang dimaksud bukan hanya yang berbentuk puisi dan prosa, melainkanjuga bentuk drama.

Cara mengapresiasi satra anak yaitu : mendengarkan puisi tersebut, membaca sastra Anak, menceritakan kembali, menanggapi sastra anak