118

DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan
Page 2: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

/ ̂ '

DAMPAK BENGKEL S ASTRA

TERHADAP APRESIASISASTRA SISWA

DIKOTA PADANQ S AWAHLUNTO, DAN PAINAN

Page 3: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

DAMPAK BENGKEL SASTRA

TERHADAP APRESIASI SASTRA SISWA

DI KOTA PADANG, SAWAHLUNTO,

DAN PAINAN

PUTERIASMARINI

KRISNAWATI

ARRIYANTI

PERPUSTAKAAN

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BALAI BAHASA PADANG

20O4

'\S

00006199

Page 4: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Penyunting Naskab.Erwina Biirhanuddln

DesaJn SampulYusrizal KW

Tata Letak:

Novlrman

Cetakan I:

2004

Balai Bahasa Fadang

Simpang Alai, Cupak Tangah, PauhFadang 25162

HAK CIPTA DILINDTJITGI UNDAWG-UITDAITGIsl biiku ini, balk sebaglan maupxin sel\iruhnya,dllarang dlperbanyak dalam bentuk apa pun

tanpa izin tertuUs dari penerbit,kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan artlkel atau

karangan ilmiah.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

801.95

ASM ASMAB.INI, Puterl

d Dampak Bengkel Sastra terhadapAppresiasi Sastra Siswa dl Kota Padang,Sawahl\mto, dan Painan/Puteri

Asmarini, Arriyanti, dan Krisnawatl,—Padang:

Balai Bahasa Padang, 2004.

ISBN 979 685 473 2

1. APRESIASI SASTRA

Klasifikasi

asm

No. Induk • ̂

Tgi.

nd.

Page 5: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Ucapan Terima Kasih

Peneliti bersyukur kepada Allah Swt yang telahmemberikan kesempatan, kekuatan, dan petunjuk sehinggapenelitian Dampak Bengkel Sastra terhadap Apresiasi SastraSiswa di Kota Padang, Sawahlunto, dan Painan dapatdiselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.Sehubungan dengan itu, peneliti mengucapkan terima kasihsecara tulus kepada

1. Kepala Balai Bahasa Padang yang telah memberikankepercayaan kepada tim peneliti.

2. Bagian Proyek Pembinaan Bahasa dan SastraIndonesia dan daerah Sumatra Barat yang telahmendanai penelitian ini.

3. Siswa Peserta Bengkel Sastra yang telah bersediamenjadi responden pada kegiatan penelitian ini.

4. Sastrawan/Pembimbing Kegiatan Bengkel Sastrayang telah memberikan informasi untuk kelengkapandata penelitian ini.

5. Guru pendamping siswa pada Kegiatan Bengkel Sastrayang telah memberikan beberapa masukan pada timpeneliti.

6. Bapak Amris Nura yang telah bersedia diwawancaraidan memberikan informasi untuk kelengkapan datapenelitian ini.

vii

Page 6: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

7. Rekan-rekan di Balai Bahasa Padang yang secaratidak langsung telah memberikan bantuan pada timpeneliti dalam penyelesaian laporan penelitian ini.Semoga Allah Swt. membalas kebaikan itu denganpahala yang berlipat ganda.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini akan memberimanfaat untuk berbagai pihak.

Tim Peneliti

VIII

Page 7: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Kata PengantarKepala Pusat Bahasa

Sastra menjadi cermin peradaban satu bangsa, lewatsastra orang dapat mengetahui kehidupan satu masyarakatpendukungnya. Di sisi lain, sastra merupakan kemampuanestetis dan menuntun ke perilaku yang santun sehingga sastradapat membentuk kepribadian anak bangsa. Untukkeperluan generasi ke depan yang memiliki sikap apresiatifterhadap sastra seperti itu, Pusat Bahasa dan balai/kantorbahasa yang berada di provinsi menyelenggarakan bengkelsastra di sekolah-sekolah. Dalam wadah bengkel sastra itulahpara siswa dan guru melakukan kegiatan sastra: membaca,menghayati, memainkan (drama), mengolah, memadukandengan musik, dan mencipta karya sastra bersamapembimbing, para sastrawan ibu kota dan daerah. Sastratidak untuk dihafalkan dan diceritakan kembali, tetapi sastraharus dihayati dan dipahami sebagai karya seni yangmenyangkut fenomena kehidupan masyarakat. Wawasandan ketajaman penghayatan terhadap sastra akan membawakepada perilaku yang lebih apresiatif terhadap sesamaanggota kelompok masyarakat, bahkan dapat memahami danmenghargai kelompok masyarakat lain.

Untuk berbagai keperluan itulah, Pusat Bahasa dan balai/kantor bahasa di provinsi melakukan penelitian danmendokumentasikannya agar masyarakat luas dapatmengambil manfaat dari apa yang telah dilakukan oleh

IX

Page 8: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

lembaga yang menangani masalah kesastraan ini. Untuk ituBalai Bahasa Padang menerbitkan basil penelitian terhadapbengkel sastra di wilayah Sumatra Barat, yang berjudul"Dampak Bengkel Sastra terhadap Apresiasi Sastra Siswa diKota Padang, Sawahlunto, dan Painan"

Selamat atas penerbitan buku ini dan kepada parapeneliti, Saudara Puteri Asmarini, S.S., Krisnawati, S.S.,Arriyanti, S.S., Kepala Balai Bahasa Padang beserta staf, danPemimpin Bagian Proyek Pembinaan Bahasa dan SastraIndonesia dan Daerah Sumatra Barat tahim 2004 beserta staf

yang telah mengelola penerbitan buku ini, saya sampaikanterima kasih dan penghargaan yang tulus.

Jakarta, 30 November 2004

Dr. Dendy Sugono

Page 9: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

DAFTARISI

BAB I Fendahtiluan 1

1.1 Latar Belakang Masalah 11.2 Masalah Penelitian 3

1.3 Tujuan Penelitian 31.4 Sumber Data 3

1.5 Populasi dan sampel 41.5.1 Populasi 41.5.2 Sampel 61.6 Metode Penelitian 7

1.6.1 Metode, Teknik, dan Hambatan 7

1.6.1.1 Metode 7

1.6.1.2 Teknik 7

1.6.1.2.1 Teknik Pengumpulan Data 71.6.1.2.2 Teknik Analisis Data 8

1.6.1.3 Hambatan 8

1.7 Tinjauan Pustaka 91.8 Langkah Keija 101.9 Sistematika Penyajian 11

Bab II Landasan Teori dan Selayang PandangBengkel Sastra Balai Bahasa Fadang 13

2.1 Landasan Teori 13

2.2 Selayang Pandang Bengkel SastraBalai Bahasa Padang 15

2.2.1 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTAse-Kota Padang Panjang 16

2.2.2 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMUse-Kota Padang 17

2.2.3 Kegitan Bengkel Sastra bagi Siswa SMK se-KotaPadang 18

xi

Page 10: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

2.2.4 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTAse-Kota Sawahlunto 19

2.2.5 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTAse-Kota Painan 20

2.2.6 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTPse-Kota Padang 22

2.2.7 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTPse-Kabupaten 50 Kota 23

Bab III Apresiasi Sastra Peserta Bengkel Sastra 273.1 Apresiasi Sastra 273.2 Apresiasi Sastra Siswa di Indonesia 303.3 Tingkat Apresiasi Sastra Peserta Bengkel Sastra 32

Bab IV Analisis Data 39

4.1 Pengantar 394.2 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA

di Kota Painan 39

4.3 Kegiata Bengkel Sastra bagi Siswa SMUdi Kota Padang 41

4.4 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTAdi Sawahlunto 43

4.5 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMKdi Kota Padang 44

Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap ApresiasiSastra Siswa 61

5.1 Materi yang diberikan 505.2 Metode yang digunakan 515.3 Pembimbing Bengkel Sastra 52

Bab VI Analisis Ferbandingan Puisi-Fuisi PesertaBengkel Sastra 61

6.1 Pengantar 616.2 Sisri Gusmira 626.3 Olfita Syarif 696.4 Weni Susanti 746.5 Tanti Lorita 80

xii

Page 11: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

6.6 Fauzan E 84

6.7 Kesimpulan 91

Bab VII Penutup 937.1 Simpulan 937.2 Saran 94

Daftar Fustaka 97

Lampiran 100

XIII

Page 12: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

DAFTARTABEL

1. Peserta Bengkel Sastra 5

2. Populasi Penelitian 5

3. Sampel Penelitian 6

4. Manfaat Kegiatan Bengkel Sastra 49

5. Materi yang Diberikan 50

6. Metode yang Digunakan 52

7. Pembimbing Bengkel Sastra 53

8. Daftar Peserta yang Hasil Karyanya Berhasil Dimuat 56

9. Daftar Prestasi Peserta Bengkel Sastra 60

XIV

Page 13: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahMasalah pengajaran sastra telah lama menjadi

perdebatan. Ada yang berpendapat sebaiknya pengajaransastra dipisahkan dari pengajaran bahasa Indonesia danmasing-masing mendapatkan pembagian waktu dengan porsiyang sama. Pendapat lain setuju dengan kurikulum yang telahada, yaitu pengajaran sastra menjadi bagian dari pengajaranbahasa Indonesia. Selain itu, beberapa pendapat menyatakanbahwa pengajaran sastra sebaiknya tidak perlu dimasnkkandalam kurikulum pengajaran sastra, hanya dijadikankegiatan "ekstrakulikuler" apresiasi sastra.

Terlepas dari perdebatan itu, selama ini pengajaran sastraseperti dianaktirikan. Pembagian waktu antara pengajaransastra dan pengajaran bahasa Indonesia tidak pernahseimbang. Pengajaran sastra hanya dianggap selingan diantcua rutinitas pengajaran bahasa. Bahkan, menurut Rosididalam Rusyana (1978:1), sejak tahun 1955 masalahpengajaran sastra di sekolah, khususnya apresiasi sastra,sudah dipermasalahkan oleh sastrawan dan pengajar karenadirasakan tidak memenuhi harapan.

Pengajaran sastra dan bahasa Indonesia ibarat dua sisimata uang, menyatu tetapi tidak bisa disatukan sepenuhnya.

Page 14: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Pengajaran bahasa bertujuan mengetahiii kaidah dan teorikebahasaan serta bentuk dan fungsi penggunaannya,sedangkan pengajaran sastra bertujuan menumbuhkanapresiasi siswa terhadap sastra, dengan menggunakan mediabahasa. Hal inilah yang menyebabkan pengajaran sastra tidakdapat dipisahkan dari pengajaran bahasa.

Tidak dipisahkannya pengajaran sastra dari bahasamemberi beban yang cukup berat bagi guru yang mengajarmata pelajaran tersebut. Selain harus menguasai kaidah danteori kebahasaan, guru tersebut harus menguasai materipengajaran apresiasi sastra serta mempunyai wawasanmengenai karya sastra, baik berupa puisi, cerpen, novel,maupun drama. Hal itu tentu sulit dicapai mengingatterbatasnya jam pelajaran yang tersedia untuk pengajaranbcihasa dan sastra Indonesia di sekolah. Akibatnya sebagianguru bahasa dan sastra lebih mengutamakan pelajaranbahasa Indonesia karena beberapa alasan. Di antaranyakarena menganggap pelajaran bahasa Indonesia lebihpenting dibandingkan sastra. Penyebab lainnya adalahbeberapa di antara guru tersebut mempunyai pengetahuanyang terbatas mengenai sastra.

Pengajaran sastra akhimya terabaikan. Kalaupim ada,alokasi waktunya sangat minim dan materi yang diberikanterbatas. Terbatasnya materi yang diajarkan di sekolahmengakibatkan rendahnya apresiasi sastra pada siswa.Padahal, apresiasi sastra siswa perlu terus ditingkatkansebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai luhur danmengembangkan kepribadian. Selain itu, apresiasi sastra dikalangan siswa diharapkan dapat menghasilkan pemahamandan penghayatan nilai moral serta peningkatan kemampuanpenalaran dan kreativitas sehingga mereka memilikikesanggupan untuk menciptakan sesuatu yang bam yangsesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa (Ali, 2001:1).

Salah satu upaya untuk meningkatkan apresiasi sastradi kalangan siswa adalah dengan mengikutsertakan siswapada kegiatan-kegiatan kesastraan di luar sekolah, sepertiperlombaan kesastraan, sanggar, dan Bengkel Sastra.

Page 15: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Bengkel sastra merupakan kegiatan kesastraan yang rutindiselenggarakan oleh Pusat Bahasa sejak tahun 1994.Penyelenggaraan bengkel sastra juga menjadi program kerjaBalai Bahasa Padang. Sampai dengan tahun 2003 ini, BalaiBahasa Padang sudah lima kali menyelenggarakan bengkelsastra. Sejauh ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadapkegiatan tersebut. Misalnya, apakah kegiatan tersebutmembantu peningkatan apresiasi sastra pesertanya, apakahmetode kegiatan mampu memberikan hasil yang diha-rapkan? Untuk itulah perlu dilakukan evaluasi terhadappenyelenggaraan kegiatan tersebut.

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada butir 1.1, yang menjadi masalahdalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimanakah tingkat apresiasi sastra siswasehingga kegiatan bengkel sastra perludiselenggarakan?

b. Bagaimana dampak bengkel sastra terhadapapresiasi sastra siswa?

c. Apakah penyelenggaraan bengkel sastra perluditeruskan?

1.3 Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlu atau

tidaknya Balai Bahasa Padang menyelenggarakan bengkelsastra sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan apresiasisastra di kalangan siswa. Selain itu, melalui penelitian inidiharapkan dapat dilihat dampak positif bengkel sastraterhadap apresiasi sastra siswa. Yang terakhir, melaluipenelitian ini juga nantinya dapat diketahui kelanjutanpenyelenggaraan bengkel sastra ini, perlu diteruskan atautidak.

1.4 Sumber Data

Sumber utama data penelitian ini adalah siswa SLTA diKota Padang, Sawahlunto, dan Painan yang telah mengikutikegiatan bengkel sastra yang diadakan oleh Balai Bahasa

Page 16: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Padang pada tahun 2001—2002. Sumber tambahan sebagaipelengkap data laiimya berasal dari para guru pendampingsiswa ketika kegiatan bengkel sastra diadakan, yangseluruhnya bertugas juga sebagai guru yang mengajarpelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah masing-masing.

Untuk memberikan gambaran tentang populasi penelitianditentukan sampel yang dipilih secara acak agar dapatmewakili populasi yang ada. Sampel diambil dari masing-masing daerah penelitian dalam jumlah yang sama. Sampelyang dipilih secara acak itulah yang dijadikan respondenimtuk penelitian ini. Sumber data tambahan lainnya diperolehdari wawancara yang dilakukan terhadap seniman SumatraBarat yang ditunjuk sebagai pembimbing dalam kegiatanbengkel sastra.

1.5 Populasi dan Sampel

1.5.1 PopulasiBalai Bahasa Padang sudah tujuh kali menye-lenggaraan

kegitan bengkel sastra di 5 wilayah kabupaten dan kota yangada di Sumatera Barat yaitu,

1. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SLTA di KotaPadang Panjang

2. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SMU di Kota Padang3. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SMK di Kota Padang4. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SLTA di Kota

Sawahlunto

5. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SLTA di Kota Painan6. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SLTP di Kota Padang7. Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SLTP di Kabupaten

50 Kota

Jumlah siswa yang telah mengi kutkegiatan ini adalah22 siswa yang terdiri dari 65 siswa SLTP dan 155 siswa SLTA.Mengenai rincian jumlah peserta bengkel sastra ini dapatdilihat pada Tabel 1

Page 17: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

TABELl

PESERTA BENGKEL SASTRA

No. Nama Kegiatan Jumlah

Peserta

Jumlah

Sekolah

Asal

1. Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-KotaPadang Panjang

25 9

2. Bengkel Sastra bagi Siswa SMU se-KotaPadang

25 25

3. Bengkel sastra bagi Siswa SMK se-KotaPadang

40 23

4. Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-KotaSawahlunto

25 9

5. Bengkel Sastra bagiSiswa SLTA se-KotaPainan

40 3

6. Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-KotaPadang

40 12

7. Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-Kabupaten 50 Kota

25 9

Jumlah Keseluruhan 220 90

Untuk penelitian ini, tidak semua kegiatan bengkel sastramenjadi populasi. Populasi dalam penelitian diambil dariempat penyelenggaraan bengkel sastra, yaitu penye-lenggaraan di Kota Painan, Sawahlunto, dan 2 kalipenyelenggraan di Kota Padang.

Mengenai rincian jumlah populasi, dapat dilihat di Tabel2.

TABEL 2

POPULASI PENELITIAN

No. Tempat Kegiatan Jumlah

Peserta

Jumlah

Sekolah

Asal

1. Bengkel Sastra bagi Siswa SMU di KotaPadang

25 25

2. Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA di KotaPadang

40 23

3. Bengkel Sastra bagi siswa SLTA di KotaSawahlunto

25 9

4. Bengkel Sastra Bagi SLTA di Kota Painan 40 3

Jumlah keseluruhan 130 168

Page 18: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

1.5.2 SampelSampel penelitian ditetapkan berdasarkan persentase.

Hal tersebut ditentukan dengan pertimbangan, antara Iain,sebagai berikut.

1. Umumnya siswa peserta bengkel sastra tersebutsudah menyelesaikan pendidikan SLTA-nya ketikapenelitian ini dilakukan sehingga sulit melacakkeberadaan mereka.

2. Jumlah peserta di tiap tempat penyelenggaraanberbeda sehingga jika didasarkan pada perhi-tungan jumlah akan ditemukan perbedaanpersentase.

3. Pemilihan sampel tetap dilakukan secara acak.

Persentase ditentukan 75% dari jumlah peserta darimasing-masing tempat penyelenggaraan. Berdasarkanpertimbangan yang disebutkan pada butir 1 sebelumnya,peneliti hanya mampu menghubungi 75% dari seluruhpeserta bengkel sastra di seluruh daerah. Untuk penelitiansebuah lapangan, tingkat capaian tersebut di pandang cukupakurat untuk mendapatkan gambaran pendapat pesertabengkel sastra tentang kegiatan yang mereka lakukan.

Mengenai rincian jumlah sampel dapat dilihat dari tabel3.

TABEL 3

SAMPEL PENELITIAN

No Tempat Penyelenggaraan Jumlah

Peserta

Penentuan Sampel sampel

1. Bengkel Sastra bagi SiswaSMU di Kota Padang

25 75%x25 18

2. Bengkel Sastra bagi SiswaSMK di Kota Padang

40 75%x40 30

3. Bengkel Sastra bagi SiswaSLTA di Kota Sawahlunto

25 75%x25 18

4. Bengkel Sastra bagi SiswaSLTA di Kota Painan

40 75%x40 30

Jumlah 120 96

6

Page 19: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Keterangan: Untuk kegiatan siswa SMK di Padang dankegiatan siswa SLTA di Sawahlunto dilakukan pembulatanpada hasil yang didapat

1.6 Metode Penelitian

Pada bagian ini ada tiga aspek pembahasan, yaitumetodC/ teknik^ dan hambatan.

1.6.1 Metode

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metodedeskriptif digunakan untuk melihat bagaimana tingkatapresiasi sastra siswa dan dampak yang ditimbulkan padasiswa setelah mengikuti bengkel sastra. Dengan kata lain,dengan menggunakan metode tersebut, data dilihat, diamati,dan dianalisis untuk melihat ada tidaknya perubahan tingkatapresiasi sastra siswa sebelum dan sesudah mengikutibengkel sastra.

1.6.2 Teknik

Ada dua teknik yang digunakan dalam melakukanpenelitian ini, yaitu teknik pengumpulan data dan teknikanalisis data.

1.6.2.1 Teknik Pengumpulan DataData dikumpulkan dengan tiga cara, yaitu menye-barkan

kuesioner, melakukan wawancara, dan dengan melakukanpengamatan langsimg.

a. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada siswapeserta bengkel sastra. Wawancara dilakukanterhadap siswa peserta bengkel sastra yangmemiliki kemampuan lebih dalam mengapre-siasikan sastra, guru, dan pembimbing bengkelsastra.

b. Pengamatan langsung dilakukan dengan caramemeriksa beberapa media yang telah memuatkarya peserta bengkel untuk melengkapi datakuesioner dan wawancara. Selain itu, pengamatan langsung dilakukan untuk melacak data

Page 20: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

mengenai siswa peserta bengkel sastra yang telahberhasil mengukir prestasi setelah mengikutibengkel sastra.

1.6.2.2 Teknik analisis data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dicatat padakartu data kemudian diklasifikasi berdasarkan kesamaan ciri.Dengan menggunakan metode komparatif, data yang telahdiklasifikasi berdasarkan kesamaan ciri diperbandingkan,kemudian dianalisis sesuai dengan kecenderungan yangdiperlihatkan.

1.6.3 Hambatan

1. Sebagian besar peserta bengkel sastra yang menjadipopulasi dalam penelitian ini telah lulus SLTA. Olehkarena itu, tim peneliti sangat sulit menghubungimereka. Ketika pengambilan data, sebagian siswabaru menyelesaikan ujian akhir dan mereka sibukmempersiapkan banyak hal untuk pendaftaran diperguruan tinggi.

2. Lokasi sebagian data berada di luar kota. Jarak antaralokasi tersebut dengan domisili peneliti berjauhan,misalnya Painan ±60 km dan Sawahlunto ±75 kmsehingga peneliti mengalami kesulitan dalampengumpulan data dan konfirmasi data.

3. Sebelum mengikuti kegiatan bengkel sastra, tidakdilakukan survei untuk mengetahui kemampuanapresiasi sastra siswa. Akibatnya agak sulit mengukurdampak bengkel sastra tersebut.

4. Tidak adanya buku acuan mengenai dampak bengkelsastra ini sehingga tidak ada tolok ukur tingkatkeberhasilan atau kegagalan oleh peneliti sebelumya.

5. Penelitian mengenai dampak bengkel sastra ini belumpemah dilakukan sehingga tidak ada contoh sebagaipedoman.

8

Page 21: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

1.7 Tinjauan FustakaBengkel sastra bagi siswa diujicobakan penyeleng-

garaaimya untuk pertama kali oleh Pusat Bahasa pada tahun1994, dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra. Setelah terbuktibanyak diminati, Pusat Bahasa mengimbau Balai Bahasa, UnitPelaksana Teknis Pusat Bahasa, untuk menyelenggarakankegiatan tersebut di daerah masing-masing, termasuk BalaiBahasa Padang. Balai Bahasa Padang sampai akhir tahun2003, sudah tujuh kali menyelenggarakan bengkel sastra.

Sebagai pedoman penyelenggaraan, Pusat Bahasa telahmenerbitkan buku Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Sastra:Puisi (2001). Tujuan diterbitkannya buku tersebut adalahsebagai pedoman penyelenggaraan bengkel sastra agarpelaksanaan bengkel sastra di semua daerah provinsi dapatdilakukan secara terarah dan terencana sesuai dengan tujuanyang hendak dicapai (Ali, 2001:7).

Akan tetapi, sejauh ini berdasarkan pengamatan timpeneliti belum pemah diterbitkan buku mengenai dampakbengkel sastra. Selain itu, juga berdasarkan pengamatanbelum pernah dilakukan penelitian mengenai dampakbengkel sastra terhadap apresiasi sastra siswa. Selama ini yangbanyak dilakukan ad^ah penelitian mengenai kemampuanapresiasi sastra siswa. Umumnya penelitian tersebutdilakukan terhadap siswa SLTA.

Penelitian mengenai kemampuan apresiasi sastra siswatelah dilakukan hampir di seluruh provinsi di Indonesia.Chamdiah, dkk. (1981) melakukan penelitian KemampuanMengapresiasikan Cerita Rekaan terhadap Siswa Kelas III SMAdi DKI. Hasil penelitian yang mengambil sepuluh SMA negeriyang berasal dari lima wilayah sebagai sampel tersebut diantaranya memperlihatkan bahwa rata-rata siswa tidakmemiliki pengetahuan yang cukup mengenai unsur-unsurintrinsik, sedangkan pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur ekstrinsik boleh dikatakan cukup. Dengan kata lain,hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa siswa kelasIII SMA di DKI mempimyai kemampuan yang cukup dalammengapresiasi sastra. Hasil yang hampir sama, tampak puladari hasil penelitian yang dilakukan oleh Abd. Rahman, dkk.

9

Page 22: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

(1981), yang melakukan penelitian Kemampuan ApresiasiSastra Murid SMA di Jazva Timur. Penelitian terhadap siswaSMA negeri di Jawa Timur tersebut mengambil tiga SMAnegeri dari 41 SMA negeri yang ada di Jawa Timur. Daribasil penelitian tersebut terlihat bahwa siswa SMA negeri diJawa Timur sudah mempunyai kemampuan yang cukupdalam mengapresiasi karya sastra. Mereka sudah mampumemahami unsur intrinsik suatu karya tetapi belummempimyai kemampuan dalam memahami unsur ekstrinsik.

Berbeda dengan penelitian Kemampuan MengapresiasiCerita Rekaan terhadap Siswa Kelas III SMA di DKI danKemampuan Apresiasi Sastra Murid SMA Jawa Timur,penelitian Apresiasi Sastra Indonesia Murid SMA Jawa Baratdilakukan untuk melihat kualitas dan kuantitas pengalamanbelajar apresiasi sas-tra siswa. Pengalaman belajar tersebutdiperoleh siswa tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumahdan di masyarakat. Penelitian yang melibatkan murid kelasII dan III jurusan Bahasa di dua belas SMA negeri di JawaBarat ini ternyata memperlihatkan persentase terbesar siswamelakukan kegiatan apresiasi sastra adalah di rumah. Halini terlihat pada persentase hasil penelitian, yaitu siswa yangmengikuti kegiatan apresiasi sastra di sekolah ada 42,38%,kegiatan di rumah 81,24%, dan di masyarakat 21,72%(Rusyana, 1997:183).

Di Sumatra Barat, menurut Kepala SubbidangPendidikan, belum pernah dilakukan penelitian mengenaikemampuan apresiasi sastra siswa.

1.8 Langkah KerjaLangkah kerja dalam melakukan penelitian ini terdiri atas

lima tahap, yaitu tahap pembuatan rancangan, tahappengumpulan data di lapangan, tahap pengumpulan datakepustakaan, tahap pengolahan data, dan tahap penyusxmanlaporan.

a. Tahap pembuatan rancanganSebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu disusimrancangan keija sebagai dasar pelaksanaan penelitian ini.

10

Page 23: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Pada tahap ini juga dilakukan perancangan kuesioner danpedoman wawancara

b. Tahap pengumpulan data di lapanganPada tahap ini teknik yang digunakan adalah penyebarankuesioner, wawancara dan pengamatan langsung.

c. Tahap pengumpulan data kepustakaanPengumpulan data kepustakaan dilakukan untukmelengkapi data yang didapat di lapangan.

d. Tahap pengolahan dataData yang telah dikumpulkan di lapangan dilengkapidengan data kepustakaan lalu diklasifikasikan berda-sarkan kecenderungan yang diperlihatkan. Setelah itu,dilanjutkan dengan analisis data.

e. Tahap penyusunan laporanData yang telah dianalisis kemudian dituliskan dalambentuk laporan.

1.9 Sistematika PenyajianLaporan penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I

Pendahuluan, terdiri atas sembilan subbab, yaitu 1.1 LatarBelakang Penelitian, 1.2 Masalah Penelitian, 1.3 TujuanPenelitian, 1.4 Sumber Data, 1.5 Sampel dan Populasi 1.6Metode, Teknik, dan Hambatan, 1.7 Tinjauan Pustaka, 1.8Langkah Kerja, dan 1.9 Sistematika Penyajian.

Bab II menyajikan Landasan Teoretis dan SelayangPandang Bengkel Sastra Balai Bahasa Padang. Bagian inimenyajikan informasi mengenai penyelenggaraan seluruhbengkel sastra yang pernah diselenggarakan oleh BalaiBahasa Padang.

Bab III menyajikan Apresiasi Sastra Siswa Peserta BangkelSastra. Bagian ini menyajikan gambaran mengenai tingkatapresiasi sastra siswa bengkel sastra.

Bab IV menyajikan Analisis Data. Analisis tersebutdidapat dari responden dan disajikan berdasarkan wilayahpenyelenggaraan.

Bab V menyajikan dampak bengkel sastra terhadapapresiasi sastra siswa.

PERPUSTAKAAN

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Page 24: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Bab VI menyajikan analisis perbandingan puisi-puisipeserta bengkel sastra.

Bab VII menyajikan kesimpulan yang terdiri ataskesimpulan dan saran.

12

Page 25: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN

SELAYANG PANDANG

BENGKEL SASTRA BALAI BAHASA

FADANG

2.1 Landasan Teoretis

Yang dimaksud dengan apresiasi menurut KBBI (2001:62),adalah kesadaran terhadap nilai seni dan budaya, sedangkanyang dimaksud dengan sastra adalah bahasa (kata-kata, gayabahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari), KBBI (2001:1001).

Menurut Rusyana (1978:7), apresiasi sastra dapatditerangkan sebagai pengenalan dan pemahaman yang tepatterhadap nilai sastra dan kegairahan kepadanya sertakenikmatan yang timbul sebagai akibat dari semua itu.Selanjutnya menurut Rusyana, mengapresiasi karya sastraberati mengenali, memahami, dan menikmati bahasa yangmenjadi jelmaan pengalaman itu serta hubungan antarakeduanya. Pengertian yang hampir sama juga diimgkapkanoleh Woodberry dalam Hasjim (1981:6). Menurutnya,apresiasi sastra adalah kehidupan jiwa yang penuh dengankeinginan dan daya tarik akan kehidupan, sensitif terhadapkesan, tajam, dan halus dalam penerimaan, tangkas dalammenyempumakan saran, dan selalu siap dalam menerapkansegala sesuatu yang berkenaan dengan sastra.

Pengertian seperti telah diuraikan itu memperlihatkanbahwa apresiasi sastra berhubungan dengan pemahamanseseorang terhadap karya sastra. Kemampuan dalammemahami karya sastra sangat bergantung kepada penge-

13

Page 26: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

tahuan seseorang mengenai karya sastra. Hal itu ditunjangoleh ketertarikan dan kepekaan sehingga ia mampumencerna dan menafsirkan sesuatu yang terkandung didalam karya sastra. Oleh karena itu, perlu adanya upayauntuk menumbuhkan apresiasi sastra. Salah satu upayatersebut adalah dengan pengajaran sastra.

Boking dalam Horison (2003:20) mengatakan bahwaapresiasi sastra selayaknya dikembangkan melalui pengajaran sastra. Akan tetapi, banyak faktor yang bersangkutandengan itu, misalnya kurikulum, termasuk di dalamnyametode sistem evaluasi, dan faktor yang sangat penting, yaituguru dan siswa. Di dalam Garis Besar Pedoman PengajaranBahasa Indonesia, Kurikulum 1994, tujuan pengajaran sastraadalah agar siswa mampu (1) memiliki kegemaran membacaatau meiSkmati karya sastra, (2) meningkatkan kepribadian,(3) mempertajam perasaan, dan (4) memperluas wawasan.

Masih dalam hubungannya dengan pengajaran sastra,Aminuddin dalam Hasjim (2001:3) menyatakan bahwamanfaat pengajaran apresiasi sastra adalah sebagai berikut.

1. Mengembangkan pemahaman dan penggunaankosakata, baik tertulis maupun lisan;

2. Mengembangkan daya imajinasi dalam hubimgan-nya dengan makna suatu kata dengan realitasyang diacunya;

3. Mengembangkan kemampuan dalam penyusunandan penggunaan kalimat;

4. Menumbuhkan kepekaan rasa, daya intelektual,serta daya imajinasi dalam pemecahan masalah,pemberian nilai-nilai terhadap kehidupan dansikap-sikap sosial.

Keterbatasan waktu belajar sastra di sekolahmengakibatkan sulitnya mencapai semua tujuan pengajaransastra. Untuk itu, perlu ada upaya lain yang dapat memmjangpengajaran sastra di sekolah, misalnya berbentuk kegiatankesastraan. Menurut Hasjim dkk. (1984:10), kegiatan adalahperilaku yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan

14

Page 27: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

terencana untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian,secara singkat dapat dikatakan bahwa kegiatan apresiasisastra itu adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,snngguh-sungguh dan berencana dalam mengapresiasi karyasastra sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Salah satu wujud nyata dari kegiatan sastra tersebutadalah penyelenggaraan bengkel sastra. Bengkel sastra adalahsuatu kegiatan yang dilak-sanakan oleh Pusat Bahasa danBalai Bahasa dalam bentuk pertemuan yang secara intensifmembahas hal-hal yang berhubungan dengan pemahamandan penciptaan karya sastra (Ali dkk, 2001: 4)

2.2 Selayang Fandang Bengkel Sastra Balai Bahasa PadangBengkel sastra adalah salah satu bentuk kegiatan

kesastraan yang berfungsi sebagai sanggar pelatihan untukmendalami nilai-nilai sastra. Selain itu, Bengkel Sastra jugaberfungsi sebagai sarana untuk menumbuhkan dan melatihdaya kreativitas siswa serta memperkenalkan prosespenciptaan karya sastra. Oleh karena itu, sasaran kegiatanbengkel sastra adalah siswa dan guru SD, SLTP, SLTA, dangene-rasi muda.

Penyelenggaraan bengkel sastra telah dimulai sejak tahim1994 di Pusat Bahasa, yang saat itu masih bernama PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa. Setelah terbuktibanyak diminati, Pusat Bahasa mengimbau Balai Bahasa danKantor Bahasa untuk menyelenggarakan kegiatan tersebutdi daerah masing-masing.

Tujuan diadakannya kegiatan bengkel sastra menurutPedoman Penyelenggaraan Bengkel Sastra: Puisi (2001:2) adalahsebagai berikut.

1) Peserta dapat mengenal, memahami, danmenghayati berbagai karya sastra jenis puisi,prosa, dan drama Indonesia sertaperkembangannya.

2) Peserta mampu bersikap kritis dan apresiatifterhadap karya sastra jenis puisi, prosa, dandrama.

15

Page 28: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

3) Peserta dapat menyalurkan minat, bakat, dankemampuannya dal^ mendpta puisi, prosa, dandrama.

4) Peserta yang telah mengikuti kegiatan bengkelsastra^ dapat membentuk Bengkel Sastra, baik didalam maupim di luar lingkungan sekolah.

Sejak tahim 2000, penyelenggaraan bengkel sastra jugasudah menjadi salah satu program keija Balai Bahasa Padang.Sampai akhir tahun 2003 ini, Balai Bahasa Padang sudahtujuh kali menyelenggarakan Bengkel Sastra. Pertama,Bengkel Sastra bagi Pelajar SMK negeri/swasta di KotaPadang Panjang. Kedua, kegiatan Bengkel Sastra bagi SiswaSMU se-Kota Padang. Ketiga, kegiatan Bengkel Sastra Siswabagi SMK di Kota Padang. Keempat, kegiatan Bengkel Sastrabagi Siswa SLTA se-Kota Sawahlunto. Kelima, kegiatanBengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-Kota Painan. Keenam,kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-Kota Padang,dan ketujuh, kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-Kabupaten 50 Kota.

2.2.1 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-KotaPadang Panjang

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Sari(2000) kegiatan ini diikuti oleh 25 orang peserta, yang terdiriatas 15 siswa SMU dan 10 siswa SMK yang berasal dari 9SLTA di Kota Padang Panjang.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menimjuk 1orang pembimbing teori, Drs. Ivan Adilla, M. Hum. yangberasal dari akademisi dan 2 orang sastrawan daerah, yaituRush Marzuki Saria dan lyut Fitra. Pelaksanaan kegiatantersebut berlangsung selama 6 hari, tanggal 21 Oktober—26Oktober 2000 di SMU Sore, Jalan Bancah Laweh, PadangPanjang.

Penyelenggaraan kegiatan di Padang Panjang tersebutmenitikberatkan pada proses penciptaan karya sastra (puisi)yang bertujuan agar siswa

a. Mengenal, memahami, dan menghayati berbagai

16

Page 29: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

karya sastra (puisi) Indonesia danperkembangannya,

b. Mampu bersikap peka dan apresiatif terhadapkarya sastra (puisi) di Indonesia^

c. Dapat meningkatkan minat^ bakat, dankemampuannya dalam mencipta karya sastra(puisi), dan

d. Dapat meningkatkan minat, bakat, dankemampuannya dalam memasukkan unsur musikdalam puisi.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman pada "Panduan Bengkel Sastra". Panduantersebut lebih menitikberatkan pada pengenalan karya sastradalam bentuk puisi yang mencakupi aspek teori dan praktik,yang secara umum dapat disebutkan sebagai berikut.

a. Teori (8 jam/1 hari)1. Pengenalan dasar-dasar teori sastra (2

jam)2. Perkembangan Puisi Indonesia (2 jam)3. Hakikat Puisi (2 Jam)4. Teori Apresiasi Puisi (2 jam)

b. Praktik (40 jam/5 hari)1. Penulisan dan Penciptaan Puisi (8 jam/1 hari)2. Pengapresiasian Puisi (8 jam/1 hari)3. Pembacaan dan Pendeldamasian Puisi (8 jam/

1 hari)4. Pemusikalisasian Puisi (16 jam/2 hari)

2.2.2 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMU se-KotaFadang

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Sari(2001), kegiatan ini diikuti oleh 25 orang siswa, yang berasaldari 25 SMU di Kota Padang. Pelaksanaan kegiatan tersebutberlangsung selama 6 hari, tanggal 16 — 21 Juli 2001, diKantor Balai Bahasa Padang.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menunjuk 2orang pembimbing teori, yaitu H. Rusli Marzuki Saria,

17

Page 30: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

sastrawan daerah dan Nina Rianti yang juga membawakelompok musiknya "Pentas Sakral" untuk kelengkapanpraktik peserta.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan bengkel sastra diPadang ini agar peserta

a. Memahami, dan menghayati berbagai karya sastra(puisi) Indonesia,

b. Mampu bersikap peka dan apresiatif terhadap karyasastra (puisi) di Indonesia,

c. Dapat meningkatkan minat, bakat, dan kemam-puannya dalam memasukkan unsur musik dalampuisi, dan

d. Dapat meningkatkan minat, bakat, dan kemam-puannya dalam menciptakan karya sastra (puisi).

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman kepada ''Panduan Bengkel Sastra", yangmenitikberatkan pada pengenalan karya sastra dalam bentukpuisi yang mencakup aspek teori dan praktik, yang secaraumum dapat disebutkan sebagai berikut.

a. Teori (6 jam/1 hari)1. Pengenalan dasar -dasar teori sastra (1 jam 30

menit)2. Perkembangan puisi Indonesia (1 jam 30 menit)3. Hakikat puisi (1 jam 30 menit)4. Teori apresiasi puisi (1 jam 30 menit)

b. Praktik (30 jam/5 hari)1. Penulisan dan penciptaan puisi (6 jam/1 hari)2. Pengapresiasian puisi (6 jam/1 hari)3. Pembacaan dan pendeklamasian puisi (6 jam

/I hari)4. Pemusikalan puisi (12 jam/2 hari)

2.2.3 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMK se-KotaPadang

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusim oleh Sari(2001) kegiatan ini diikuti oleh 40 orang siswa SMK negeri

18

Page 31: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

dan swasta di kota Padang. Pelaksanaan kegiatan tersebutberlangsung selama 6 hari, tanggal 3—8 September 2001, diKantor Balai Bahasa Padang.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang mentmjuk 2orang sastrawan Sumatra Barat, yaitu Yusrizal KW danKhairul Jasmi serta 2 orang pendamping yang merupakanpengurus (MGMP), yaitu Amelis, S. Pd. dan Dra. Dasmiati.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan bengkel sastra di KotaPadang ini menitikberatkan pada proses penciptaan karyasastra (cerpen) yang bertujuan agar siswa

a. Mengenal, memahami, dan menghayati berbagaicerpen Indonesia berikut perkembangannya,

b. Mampu bersikap kritis dan apresiatif terhadapkarya sastra jenis cerpen, dan

c. Dapat menyalurkan minat, bakat, dan kemam-puannya dalam mencipta dan mengapre-siasicerpen.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman kepada buku 'Tanduan Bengkel Sastra" yangmenitik-beratkan pada aspek teori dan praktik tentangcerpen. Cakupan materi tersebut secara umum disajikanmelalui tahapan kegiatan sebagai berikut.

a. Pemahaman tentang teori cerpenb. Pelatihan penulisan kreaktif, danc. Pembacaan cerpen.

2.2.4 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-KotaSawahlunto

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Sari(2002) kegiatan ini diikuti oleh 25 orang peserta, yang terdiriatas 19 siswa SMU, 5 siswa SMK, dan 1 siswa MAN yangberasal dari 9 SLTA di Kota Sawahlunto. Pelaksanaan

kegiatan tersebut berlangstmg selama 6 hari, 15 - 20 April2002, di Sanggar Kegiatan Belajar Sawahlunto.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menimjuk 2orang Sastrawan Sumatra Barat, yaitu H. Rusli Marzuki Saria,

Page 32: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

seorang penyair, dan Nina Rianti, yang pada kegiatantersebut juga membawa kelompok musiknya "Pentas Sakral"imtuk kelengkapan praktik peserta.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan di Sawahlunto tersebutadalah agar siswa:

1. mengenal, memahami, dan menghayati berbagaikarya sastra (puisi) Indonesia danperkembangannya,

2. mampu bersikap peka dan apresiatif terhadapkarya sastra (puisi) di Indonesia,

3. dapat meningkatkan minat, bakat, dankemampuan memahami puisi, dan

4. agar siswa dapat meningkatkan minat, bakat,dan kemampuannya dalam men-cipta karyasastra (puisi).

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman pada "Panduan Bengkel Sastra". Panduan inimenitikberatkan materi pengenalan karya sastra dalambentuk puisi yang mencakupi aspek teori dan praktik, yangsecara umum dapat disebudcan sebagai berikut.

a. Teori (4 jam, catatan 1 jam= 45 menit)1. Pengenalan Dassir Dasar Teori sastra (1 jam)2. Perkembangan Puisi Indonesia (1 jam)3. Hakikat Pxiisi

4. Teori Apresiasi Puisi (1 jam)b. Praktik (32 jam, catatan 1 jam = 45 menit)

1. Penulisan dan Penciptaan Puisi (6 jam)2. Pengapresiasian Puisi (6 jam)3. Pembacaan dan Pendeklamasian Puisi (6 jam)4. Pemusikalisasian Puisi

2.2.5 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA se-KotaPainan

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Yelmi(2002) kegiatan ini diikuti oleh 40 orang siswa SLTA yangberasal dari 2 SMU Negeri dan 1 SMK Negeri yang ada di

20

Page 33: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Painan. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama6 hari, tanggal 15 - 20 Juli 2002, di Aula Dinas PendidikanKabupaten Pesisir Selatan.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menunjuk 2orang sastrawan Sumatra Barat, yaitu H. Rusli Marzuki Sana,seorang penyair, dan Alda Wimar, seorang penyair dan jugapemusik, yang pada kegiatan tersebut juga membawakelompok musiknya "Pentas Sakral" untuk kelengkapanpraktik. Di samping itu, kegiatan tersebut juga melibatiansastrawan lokal yang berdiam di Kabupaten Pesisir Selatan,yaitu Danti Bachtsiar.

Kegiatan bengkel sastra di Kota Painan tersebutmempunyai tujuan agar siswa,

a. mengenal, mengetahui, memahami, dan dapatmenghayati berbagai karya sastra (puisi) Indonesia,berikut perkembangan-nya,

b. mampu bersikap kritis dan apresiatif terhadap karyasastra (puisi) di Indonesia,

c. dapat menyalurkan minat, bakat, dankemampuannya dalam mendpta dan mengapresiasipuisi, dan

d. membentuk grup atau kelompok sastra, baik di dalammaupun di luar ling-kungannya, setelah selesaimengikuti kegiatan Bengkel Sastra ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman pada "Panduan Bengkel Sastra", yangmenitikberatkan pada aspek teori dan praktik. Cakupanmateri secara umum disajikan melalui tahapan kegiatan danmenggunakan sistem pola 40 jam (dengan catatan 1 jam 45menit). Pembagiannya adalah sebagai berikut.

a. Teori (5 jam) terdiri atas pengenalan dasar-dasarteori, perkembangan puisi Indonesia, hakikat puisi,teori pendptaan puisi dan teori apresiasi puisi yangmasing-masing materi diberikan selama 1 jam

b. Praktik (35 jam)

21

Page 34: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

2.2.6 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-KotaPadang

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Beni(2003) kegiatan ini diikuti oleh 40 orang siswa SLTP yangberasal dari 12 SLTP negeri dan swasta yang ada di KotaPadang. Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama6 hari, tanggal 19—24 Mei 2003, di kantor Balai Bahasapadang.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menunjuk 2orang sastrawan Sumatra Barat, yaitu H. Rusli Marzuki Saria,seorang penyair dan Alda Wimar, seorang penyair, dan jugapemusik, yang pada kegiatan tersebut juga membawakelompok musiknya ''Pentas Sakral" untuk kelengkapanpraktik peserta.

Kegiatan Bengkel Sastra di Kota Padang tersebutmempunyai tujuan sebagai berikut.

a. Peserta dapat mengenal, memahami, danmenghayati: berbagai karya sastra jenis puisiIndonesia berikut perkembanganya;

b. Peserta mampu bersikap kritis dan apresiatifterhadap karya sastra jenis puisi;

c. Peserta dapat menyalurkan minat, bakat dankemampuannya dalam mencipta dan menga-presiasi puisi serta memadukan unsur musik dalampuisi; dan

d. Peserta yang telah mengikuti kegiatan bengkel sastra,dapat membentuk bengkel sastra, baik di dalammaupun di luar lingktmgan sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangberpedoman pada "Panduan Bengkel Sastra", yangmenitikberatkan pada pengenalan karya sastra dalam bentukpuisi. Buku itu mencakupi aspek teori dan praktik. Cakupanmateri secara umum, disajikan melalui tahapan kegiatan yangmenggunakan sistem pola 40 jam (1 jam = 45 menit) denganrincian sebagai berikut.

22

Page 35: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

a. Teori (48 jam)1) Pengenalan Dasar Dasar Teori Sastra (1 jam)2) Perkembangan Puisi di Indonesia (1 jam)3) Hakikat Puisi (1 jam)4) Teori Apresiasi Puisi (1 jam)5) Teori Pendptaan Puisi (1 jam)

b. Praktik (32 jam)1) Penulisan dan Pendptaan Puisi (8 jam)2) Pengapresiasian Puisi (6 jam)3) Pembacaan dan Pendeklamasian (6 jam)4) Pemusikalisasian Puisi (12 jam)

2.2.7 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTP se-Kabupaten 50 Kota

Berdasarkan laporan kegiatan yang disusun oleh Nasri(2003) kegiatan ini diikuti oleh 25 siswa SLTP yang berasaldari 9 SLTP negeri yang ada di Kabupaten 50 Kota.Pelaksanaan kegiatan ini berlangsimg selama 6 hari, tanggal4—9 Agustus 2003, di SLTP Negeri 1 Harau.

Sebagai pembimbing, Balai Bahasa Padang menunjuk 3orang sastrawan, yaitu lyut Fitra sebagai pembimbing teoridan Ijot Goblin serta Budi Adha sebagai pembimbing praktik,yang pada kegiatan tersebut juga membawa serta grupsastranya, "Grup Komunitas Seni Intro".

Tujuan penyelenggaraan kegiatan di Kabupaten 50 Kotatersebut adalah agar siswa dapat

1. mengenal, mengetahui, memahami, dan dapatmenghayati berbagai karya sastra (puisi) Indo-nesia,berikut per-kembangannya,

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan materi yangdifokuskan pada aspek teori dan praktik. Cakupan materisecara umum disajikan melalui tahapan kegiatan danmenggunakan sistem pola 40 jam (dengan catatan 1 jam =45 menit).

23

Page 36: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

a. Teori (8 jam)1. Pengen^an Dasar-dasar Teori Sastra2. Perkembangan puisi Indonesia3. Hakikat Puisi

4. Teori Penciptaan Puisi5. Teori Apresiasi Puisi

b. Praktik (32 jam)1. Penulisan dan Penciptaan Puisi2. Pengapresiasian Puisi3. Pembacaan dan Pendeklamasian Puisi4. Pemusikalisasian Puisi

Data di atas memperlihatkan kecenderungan kegiatanbengkel sastra difokuskan pada praktik. Hal itu terlihat daribanyaknya alokasi waktu yang disediakan dan digunakanuntuk praktik. Jam untuk praktik berkisar antara 70-80 %dari waktu yang disediakan. Hal itu bisa dipahami karenaada dua bidang yang berkait dengan praktik, yaitu menulispuisi dan musikalisasi puisi. Alokasi waktu untuk teori danpengetahuan sastra hanya berkisar antara 30-20 % dari waktuyang tersedia. Dengan alokasi waktu demikian, materi teoridan pengetahuan sastra diarahkan imtuk membantu pesertaagar lebih mudah dalam melaksanakan praktik. Lagi pula,pengetahuan dan teori sastra juga telah diperoleh pesertadari pelajaran di kelas. Materi yang diberikan bersifat praktis,yang bisa membantu siswa untuk mengapresiasi danmemahami puisi yang akan mereka buat musiknya, sertamemberikan perbandingan bagi peserta saat menulis puisi.

Lamanya waktu penyelenggaraan bersifat seragam, yaituselama 6 hari. Waktu yang sama dialokasikan untuk bidangberbeda yaitu puisi dan cerpen, juga untuk peserta yangberasal dari sekolah yang berbeda, seperti SLTP, SMU, danSMK. Penyelenggara tidak memperhitungkan bahwa cerpenlebih panjang daripada puisi yang bisa jadi membutuhkanwaktu lebih panjang dan proses menulisnya. Penyelenggarajuga tidak mempertimbangkan materi yang didapatkanpeserta di sekolah masing-masing sehingga tidak adapembedaan waktu pelatih£in bagi siswa SMU, SLTP, atauptm

24

Page 37: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

SMK. Tidak diketahui alasan yang jelas mengapa kebijakanseperti itu yang dilakukan. Laporan kegiatan yang disusunpenyelenggara tidak menyebutkan asumsi ataupun alasanmengapa seluruh kegiatan itu dilakukan dalam rentangwaktu demikan. Jawaban sementara yang mungkindiberikan adalah karena memang demikianlah petunjukpelaksanaan dan anggaran yang disediakan untuk kegiatanini.

Dengan mempertimbangkan fokus kegiatan ini, alokasiwaktu yang tersedia agaknya terlalu pendek. Diperlukanjarak waktu yang lebih lapang agar peserta bisa memahamipengetahuan dan saran yang disampaikan pembimbingsebelum mereka mewujudkannya dalam karya yang ditulis.Karena waktu enam hari merupakan waktu yang amatsingkat imtuk proses penulisan karya sastra. Apalagi bagipenulis pemula yang umumnya amat mudah terpengaruholeh suasana dan ide tulisan. Singkatnya waktu jugamenyulitkan pembimbing untuk memeriksa, membericatatan, dan mengontrol apakah materi yang disampaikanitu diperhatikan oleh peserta dalam karya berikutnya.Sebelum penyelenggaraan memang disarankan peserta imtukmembawa karya yang telah pernah mereka tulis. Pesertaumumnya membawa satu atau dua puisi untuk dibicarakanpada pertemuan awal. Akan tetapi, amat jarang peserta yangmembawa ide maupim draf karya untuk dibicarakan selamapelatihan.

Dari keseluruhan penyelenggaraan kegiatan bengkelsastra, waktu selalu diukur berdasarkan jumlah haripenyelenggaraan. Agaknya perlu juga dipertimbangkanukuran waktu berdasarkan jumlah pertemuan. Selama inipertemuan sebanyak 80 jam dihabiskan dalam waktu 6 hari.Barangkali perlu dipertimbangkan untuk memperpanjangwaktu dengan jumlah pertemuan yang sama. Misalnya,pertemuan tidak setiap hari, tetapi satu atau dua kaliseminggu selama beberapa bulan. Dengan demikian, baikpeserta maupun pembimbing punya waktu yang lebih lapanguntuk menulis dan memeriksa karya yang ditulis selama masapelatihan.

25

Page 38: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Jumlah peserta pelatihan berkisar antara 25-40 orang.Variasi jumlah peserta ini berkait dengan lokasi penye-lenggaraan. Pelatihan yang diadakan di kantor Balai BahasaFadang jumlahnya selalu 40 orang, sedangkan yangdiselenggarakan di tingkat kotamadya/kabupaten selaludengan 25 orang peserta. Sama halnya dengan batasantentang waktu, jumlah peserta ini agaknya berkait denganketersediaan biaya dan kemampuan pengelolaan. Laporanyang disusun panitia tidak menjelaskan alasan lain tentangbatasan jumlah peserta ini. Barangkali di masa datang perludipertimbangkan jumlah peminat yang berbeda dari satukota ke kota lain, ataupim dari satu jenjang pendidikan kejenjang yang lain. Tentu saja imtuk mendapat gambaran inipihak penyelenggara perlu mengamati dan menginven-tarisasikan puisi-puisi pelajar yang dipublikasikan di mediaumum maupun tabloid khusus pelajar.

26

Page 39: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB 111

APRESIASI SASTRA PESERTA BENGKEL

SASTRA

3.1 Apresiasi SastraKarya sastra merupakan hasil karya manusia yang

mengekspresikan pandangan dan pengalaman hidupnyamelalui karya sastra. Seorang pengarang menyampaikanpandangan dan pengalaman hidupnya dalam bentuk yangindah dan menarik. Oleh karena itu, dengan membaca karyasastra seorang pembaca dapat menikmati pengalaman hidupyang beragam dan sikap pengarang yang berbeda-bedaterhadap kehidupan yang mereka jalani. Selain itu, melaluikarya sastra seorang pembaca dapat memperkaya batin danmeluaskan pengetahuan serta pemahamannya terhadapkehidupan manusia.

Karya sastra menggunakan bahasa sebagai mediaungkap. Syarat pertama yang harus dimiliki pembaca adalahmeihahami bahasa yang digunakan untuk menuliskan karyaitu. Tanpa memahami bahasa seorang pembaca tidakmimgkin dapat memahami karya yang mereka hadapi.

Agar seorang pembaca dapat memahami karya sastradengan baik, mereka perlu berlatih. Proses tmtuk memahamikarya sastra itu disebut dengan apresiasi sastra. Apresiasisastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra. Sebuah karyasastra mungkin sekali menyajikan pengalaman danpandangan yang berbeda dari yang dijalani pembaca. Agarmereka dapat memahami karya dengan baik, mereka harus

27

Page 40: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

berusaha menggauli dan mendekatkan diri pada dunia yangdisajikan karya itu. Hanya melalui pendekatan yang akrabseorang pembaca dapat memahami karya yang dibacanya.Selanjutnya, dikatakan oleh Oemarjati (1979), apresiasisastra hanya dapat dilaksanakan atas dasar keakraban sipembaca dengan karya yang dihadapinya.

Masalah apresiasi sastra, menurut Woodberry (1969:4),bukanlah masalah yang sederhzma. Ada beberapa tahapanyang hams ditempuh d^am proses apresiasi. Di antara prosesitu berkait dengan ketersediaan bacaan, pemahamankebahasaan, keluasan pengalaman pembaca serta pendidikansastra di sekolah.

Sastra adalah karya seni yang memanfaatkan bahasasebagai media imgkapnya. Untuk dapat memahami karyasastra, pemahaman kebahasaan merupakan syarat yangmutlak. Tanpa penguasaan Bahasa, mustahil seorangpembaca dapat memahami karya sastra yang dihadapinya.Pemahaman itu akan meningkat sejalan dengan mening-katnya kemampuan dan pemahaman kebahasaan pembaca.Semakin baik kemampuan berbahasa seseorang, semakinbaik juga penilaiannya terhadap karya sastra yangdibacanya. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu,pembinaan kemampuan bahasa memiliki dampak yangberarti bagi peningkatan apresiasi sastra.

Untuk dapat menikmati sebuah karya seni, seorangpenikmat haras berhadapan langsung dengan karya yangdiinginkarmya. Untuk seni sastra, hal itu dilakukan denganmembaca karya sastra. Untuk itu, perlu tersedia bacaanberapa karya sastra yang tentu saja memerlukan pendanaanyang cukup besar. Ketiadaan buku sastra di sekolah-sekolahdi Indonesia disebabkan keterbatasan dana untuk menye-diakannya. Keadaan ini berbeda dari tahun 1950, saatpemerintah memberikan subsidi memadai bagi duniapendidkan yang memungkinkan sekolah menyediakanberagam jenis buku bacaan termasuk karya sastra di sekolah.Keterbatasan bacaan, yang tersedia menyebabkan tidakbanyak siswa yang mempunyai kesempatan imtuk menikmati langsimg karya sastra.

28

Page 41: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Faktor berikutnya adalah kebijakan pendidikan dalamkurikulum pendidikan di Indonesia yang menetapkanpelajaran apresiasi sastra menjadi bagian dari mata pelajaranbahasa Indonesia. Porsi untuk sastra umnmnya lebih sedikitdibandingkan pengetahuan bahasa. Selain itu, jam yangtersedia imtuk mata pelajaran bahasa Indonesia tid^ banyak.Kenyataan itu memperlihatkan bahwa kurikulum pendidikanIndonesia belum memberikan porsi yang cukup.

Pemahaman seseorang terhadap karya sastra jugaberkaitan dengan pengalaman dan wawasan pengetahuanyang ia miliki. Semakin banyak pengalaman dan wawasanpengetahuan seorang pembaca, makin banyak hal yang dapatdiperolehnya dari karya sastra. Pembaca yang mempunyaipengalaman luas akan mampu memahami karya secara lebihbaik dibandingkan dengan yang miskin pengalaman.Pengalaman dan wawasan pengetahuan beijalan seiringdengan usia, mobilitaS/ dan tingkat pendidikan yangditempuhnya.

Tahapan itu memperlihatkan bahwa proses apresiasisastra bukanlah bidang yang berdiri sendiri. Proses apresiasiberkaitan dan selalu berhubungan dengan bidang lain di luarsastra.

Selain berhubimgan dengan bidang lain di luar sastra,proses apresiasi juga berhubungan dengan pengayaanpengalaman serta didukimg oleh ketersediaan bacaan.

Di samping faktor yang berkaitan dengan pendi-dikan,secara langsung bidang kritik sastra juga memiliki peran yangcukup penting dalam menumbuhkan penga-laman sastra.Salah satu tugas kritikus sastra adalah menjembatani karyasastra dengan pembacanya. Dengan kata lain, kritikus sastraberusaha membantu pembaca dengan mendekatkan diri danmemahami karya yang ada. Salah satu bentuk kritik sastraadalah kritik apresiatif, yaitu kritik yang ditulis denganmaksud menumbuhkan minat pembaca untuk memahamidan menikmati karya sastra. Jenis kritik apresiatif yang palingpenting adalah seperti yang dilakukan H.B. Jassin melaluiberbagai tulisannya dalam berbagai buku dan majalah.

29

Page 42: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Melalui tulisaimya, Jassin dengan singkat mencobamenjelaskan latar belakang pengarang dan pengetahuankarya sastra memberikan pujian dsin petunjuk agar karyaitu tampil lebih baik. Salah satu jasa penting Jassin adalahketekunannya menulis kritik apresia^ sastra. Sayangnya,kegiatan kri^ seperti yang dilakukan Jassin itu sekairang amatlangka. Kritik sastra kini lebih banyak bempa kajian sastrayang umumnya ditujukein untuk sastrawan dein pengkajisastra. Hampir tidak ada kritik yang memfokuskan diri padaberituk apresiatif. Situasi kritik sastra seperti ini membuatkarya sastra menjadi berjarak - bahkan terpencil - darimasyarzikat umum.

3.2 Apresiasi Sastra Siswa di IndonesiaApresiasi sastra merupakan masalah yang cukup rumit.

Para pengamat umumnya berpendapat bahwa apresiasisastra siswa Indonesia sangat mengecewakan. Ajip Rosidimenyatakan bahwa masalah ini telah dipersoalkan olehpengamat dan sastrawan sejak pertengahan tahtm 1950-an.

Taufik Ismail mengimgkapkan hal yang sama (1997). lamerupakan salah seorang sastrawan yang mempunyaikepedulian terhadap usaha menumbuhkan apresiasi sastradi sekolah. Melalui kerjasama dengan berbagai lembagapemerintah dan asing, sastrawan itu mengadakan sejmnlahkegiatan dalam usaha menmnbuhkan apresiasi sastra siswa.Di antara kegiatan itu adalah mengkoordinasi sastrawan disekolah dalam program Siswa Bertanya Sastrawan Menja-wab (SBSB). Program ini dilakukan di berbagai wilayah diIndonesia dengan mempertemukan siswa bersama sastrawan. Tahim ini kegiatan tersebut memasuki tahun ketigadan merupakan kerja sama dengan Ford Foundation,Depertemen Pendidikan Nasional, dan Majalah SastraHorison.

Lsmgkah lain yang ditempuh Taufik adalah mener-bitkanSuplenten Kaki Langit di majalah sastra Horison. Halaman KakiLangit menampung tulisan siswa berupa karya sastra sertaberisi kisah tentang sastrawan. Usaha ini mendapattanggapan cukup baik di kalangan siswa, yang terlihat

30

Page 43: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

melalui karya yang masuk ke redaksi Kaki Langit. Dalam tiapedisi, Suplemen Kaki Langit memuat sajak, cerpen, ulasankarya sastra, dan juga biografi singkat pada tiap edisi.

Usaha keras yang dilakukan Taufik didukung olehpengamatan dan survei yang dilakukan sehingga menun-jukkan tingkat apresiasi sastra siswa Indonesia. MenurutTaufik, tingkat apresiasi sastra siswa Indonesia berada ditingkat bawah di antara negara di dimia. Tingkat apresiasisastra siswa kita, bahkan berada di bawah Vietnam, negarayang beberapa dekade baru lepas dari perang. Indikatorutama yang digunakan adalah jumlah buku sastra yangdibaca siswa serta kemampuan menulis mereka. Minat bacasiswa terhadap buku sastra di Indonesia adalah nol persen.Siswa tidak pernah diwajibkan dan dikontrol dalampenugasan karya sastra. Keadaan ini berlawanan sekalidengan pendidikan di negara maju yang mewajibkan bukusastra untuk dibaca siswa dengan jumlah tertentu. Selain itu,siswa juga tidak pemah berhadapan langsung dan melihatkarya sastra.

Jika dilihat dengan saksama, kemandekan pendidikankita memang sangat mengkhawatirkan. Kurikulum berfokuspada pemberian pengetahuan tentang sastra yang mencakupisejarah dan teori sastra. Padahal, pengalaman berhadapandengan karya sastra untuk menumbuhkan apresiasi jauhlebih penting dibandingkan teori dan sejarah sastra.

Hal yang sama terjadi dalam bidang penulisan. Hampirtidak ada jam pelajaran yang tersedia untuk siswa berlatihmenulis karya sastra. Pelajaran bahasa terfokus padapengetahuan kebahasaan, bukan kemahiran berbahasa.Akibatnya, siswa tidak memiliki pengalaman dan men-dapatkan bimbingan untuk menulis karya sastra.

Pada beberapa sekolah, apresiasi sastra terbantu denganadanya kegiatan ekstrakurikuler, seperti pembacaan puisi,pementasan drama, dan pembuatan koran dinding. Gurukesenian atau bahasa Indonesia memanfaatkan kegiatanekstrakurikuler ini imtuk memotivasi dan mengembangkanminat siswa dalam bidang sastra.* Betapa pun, kegiatanekstrakurikuler seperti ini berdampak cukup berarti bagi

31

Page 44: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

penumbiihan apresiasi sastra di sekoliEih.Dengan tingkat apresiasi yang seperti itu^ diharapkan

kegiatan bengkel sastra mampu menumbtihkan minat danapresiasi siswa terhadap sastra.

Balai Bahasa Padang telah menyelenggarakansebanyak 7 kali kegiatan Bengkel Sastra di lima kota dankabupaten, yaitu di Padang Panjang, Padang, Sawahlunto,Painan, dan Kabupaten 50 Kota. Dampak kegiatan tersebutterhadap tingkat apresiasi sastra siswa peserta bengkeltergambar dari analisis data di bawah ini.

3.3 Tingkat Apresiasi Sastra Peserta Bengkel Sastra.Karya dan kegiatan sastra bukanlah hal yang asing bagi

responden. Lebih dari separuh, yaitu 51% respondenmenyatakan bahwa mereka telah mengenal dan mempelajarisastra sejak bangku sekolah dasar, 48% menyatakan bahwamereka mengenal sastra di tingkat SLTP. Hanya 1%, atau 3responden yang agak terlambat mengenal sastra, yaitu padatingkat SLTA.

Pengetahuan sastra yang didapat sejak awal tingkatpendidikan itu tampaknya terbatas sekali dan belum mampumemotivasi siswa xmtuk menikmati langsimg karya sastra.Hal ini terlihat pada data tentang buku sastra yang merekabaca, yang amat terbatas. Karya yang mereka baca terbataspada karya klasik yang ditulis puluhan tahun sUam. Karyayang mereka baca adalah Sitti Nurhaya, karya Marah Rush(40%), sajak-sajak Qhairil Anwar (37%), Hamka (17%), A.A.Navis (10%), dan Nh. Dini (6%).

Data tersebut memperlihatkan bahwa buku bacaan sastraresponden terbatas pada karya angkatan 20--50-an. Tidakada responden yang membaca karya sastra selepas tahun1960-an, 1970-an, apalagi angkatan 2000.

Data tentang karya sastra yang dibaca memiliki korelasiyang berarti dengan jumlah sastrawan yang menjadi idolaresponden. Lebih dari 50% responden mengagumi ChairilAnwar, 20% Hamka, 12% A.A. Navis, 10% Taufik Ismail,serta 3 % Nh. Dini. Selebihnya, sebanyak 5% memilih W.SRendra, Sutardji C. Bahri, dan Mira W. Sejalan dengan data

32

Page 45: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

sebelumnya, siswa lebih mengenal dunia sastrawan angkatanlama dibandingkan angkatan yang lebih baru. Meskipim adayang mengagumi Sutardji C. Bachri dan W.S Rendra, darisegi kaiyanya responden memilih Chairil dan Hamka.

Karya sastra yang paling disenangi adalah puisi. Lebihdari dua pertiga responden, yaitu 70%, menjawab bahwapuisi merupakan karya sastra yang paling sering mereka baca.Sisanya menjawab novel (10%) dan cerita pendek (20%). Halini sejalan dengan data tentang karya dan pengarang yangmereka minati.

Kecenderungan untuk memilih puisi mtmgkin sekalikarena bentuknya yang lebih pendek serta seringnyadiadakan lomba baca puisi. Acara lomba baca puisi yangsering diadakan sepanjang tahun oleh berbagai lembaga daninstansi pemerintah tampaknya memiliki andil penting tmtukmendekatkan responden pada dunia itu. Sebagian besarresponden menyal^an bahwa mereka pemah menonton danmengikuti acara lomba baca puisi.

Kecenderungan responden untuk lebih menyenangi karyaangkatan awal sastra Indonesia tampaknya berkaitan denganjenis buku sastra yang tersedia di sekolah. Dari hasilwawancara terungkap bahwa sebagian besar respondenmemperoleh bahan sastra dari buku yang pinjaman dariperpustakaan sekolah. Buku tersedia lunumnya adalah bukudari angkatan awal, seperti karya pada masa Balai Pustaka,angkatan 45, dan angkatan 50-an. Sebagian kedl respondenyang membaca karya angkatan yang lebih mutakhir yangmendapatkan bacaan dari hasil pinjaman orang lain di luarsekolah.

Data tersebut memperlihatkan beberapa hal menarik.Pertama, meskipun siswa telah mengenal sastra sejak tingkatpendidikan dasar, khazanah bacaan mereka temyata tidakmengalami kemajuan yang berarti dari segi jenis dan periodepenulisan. Kedua, jenis buku yang tersedia di sekolah cukupbesar pengaruhnya terhadap keluasan bacaan responden.

Keterbatasan jam pelajaran di kelas tidak menyurutkanminat siswa untuk mempelajari dan mengapresiasikan sastra.Untuk mengatasi keterbatasan jam pelajaran, mereka memilih

33

Page 46: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan di luar sekolah.Kegiatan yang paling banyak diminati adalah pelatihan danpertunjukan drama, yaitu sebanyak 50% (22 orang). Alasanresponden memilih kegiatan itu adalah melalui kegiatandrama mereka bisa belajar dan memerankan tokoh yangberbeda dari karakter mereka sehari-hari. Sebagian lainmenyatakan bahwa melalui kegiatan drama mereka dapatbelajar bersosialisasi dan berorganisasi karena kegiatandrama merupakan kerja kelompok.

Kegiatan berikutnya yang diminati adalah pelatihan danperlombaan menulis dan membaca puisi. Sebanyak 30% (14)responden memilih kegiatan ini dengan alasan melalui puisimereka lebih mudah mengekspresikan diri. Alasan lain,bentuknya lebih pendek sehingga relatif tidak memerlukanwaktu yang lama imtuk menyelesaikannya.

Hanya 20% (8 orang) yang memilih cerita pendek sebagaikegiatan yang mereka minati. Alasan utama dari respondenyang menulis kegiatan ini adalah kesenangan merekamembaca cerita pendek. Alasan lain, adadah cerita pendekmemungkinkan mereka menyalurkan hasrat bercerita.

Besarnya minat terhadap kegiatan apresiasi yangditunjukkan oleh keterlibatan responden dalam kegiatanekstrakurikuler tersebut berkaitan dengan minat merekamendalami bidang yang mereka pilih. Usaha yang merekalakukan adalah melakukan diskusi dengan orang yangdianggap lebih mampu dan memiliki pengetahuan.

Mitra berdiskusi yang paling banyak dipilih adalah guru.Sebanyak 70% (26 orang) responden memilih guru sebagaimitra berdiskusi mengenai masalah sastra. Teman merupakanpilihan berikutnya untuk berdiskusi, sebagaimanadiungkapkan oleh 5% peserta (16 orang). Dua puluh hmaorang lagi memilih sastrawan.

Jawaban ini menegsiskain bahwa guru tetap menjadi mitradiskusi yang paling banyak dipilih lalu menjadi tumpuansebagian besar responden untuk mengatasi masalah yangmereka alami. Meskipun memiliki keterbatasan, gurutampaknya adalah mitra diskusi yang paling mudahdihubungi dan dipercaya. Data ini dapat menjadi peringatan

34

Page 47: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

agar guru lebih memperluas pengetahuan mereka. Sastrawanpaling sedikit dipilih karena jumlah mereka yang terbatasdan relatif sulit untuk dihubungi. Responden jelas lebihmengenal guru mereka dibandingkan sastrawan yang jarangmereka jumpai.

Hal yang cukup menggembirakan adalah minat menulissiswa yang cukup tinggi. Sejumlah peserta menjelaskanbahwa mereka pemah menulis setidaknya salah satu jeniskarya sastra. Sebagian menulis secara konsisten, sedangkansebagian yang lainnya bersifat sporadis. Temuan inimenggembirakan karena di kelas hampir tidak adakesempatan untuk berlatih menulis. Hal itu disebabkanterbatasnya jam pelajaran.

Jenis karya sastra yang paling banyak ditulis respondenadalah puisi. Sebanyak 65% responden menya-takan pemahdan terus menulis puisi. Mereka menulis puisi karena relatifsingkat dan ekspresif serta tidak memerlukan waktu yanglama untuk menyelesaikannya. Cerita pendek adalah jeniskarya kedua yang diminati. Sebanyak 35% respondenmenyatakan b^wa mereka pemah menulis cerpen. Alasanyang dikemukakan adalah^ melalui cerpen mereka dapatlebih leluasa menyampaikan perasaan dan pikiran. Dramaadalah jenis karya sastra yang paling asing dan tidak diminatisiswa untuk ditulis. Tidak ada responden yang menyatakanpemah atau sedang menulis drama.

Sebagian responden berusaha untuk mempublikasikankarya mereka. Terbanyak mempublikasikannya melaluimajalah dinding atau majalah sekolah (50%). Selain itu,tabloid pelajar dan koran umum juga menjadi pilihan untukmempublikasikan karya mereka. Hanya 30% responden yangtelah berhasil mempublikasikan karya mereka di tabloid dankoran umum. Beberapa responden mengaku telah berkali-kali mengirim tulisan ke tabloid pelajar dan koran umum,tetapi belum lolos seleksi redaksi. Sebanyak 20% respondenmenyatakan bahwa mereka belum mempublikasikan karyamereka. Alasannya adalah mutu karya yang kurang bagusdan takut gagal. Dengan kata lain, responden yang disebutkanterakhir ini kurang memiliki rasa percaya diri bahwa karya

35

Page 48: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

mereka bisa dimuat di media iimum.

Ada beberapa hal yang meneirlk dan perlu dicatat dariuraian sebelah ini. Pertama, minat siswa menulis karya sastrasesungguhnya cukup besar. Hampir seluruh pesertamengatakan bahwa mereka pemah menulis karya sastra yangberupa cerita pendek atau puisi. Pilihan imtuk menulis cerpenatau puisi mungkin karena kedua genre sastra itu lebihpendek dibandingkan novel atau drama. Yang jelas, pesertatelah memulai menulis karya sastra, paling tidak sebagaimanayang mereka peihami. Fakta ini menarik karena selamaberada di kelas dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,peserta tidak mendapatkan pembimbingan dan pelatihanmenulis karya sastra.

Sebagaimana diketahui, pelajaran bahasa Indonesiadidominasi oleh pengetahuan tentang ejasm dan tata bahasasehingga hampir tidak ada edokasi waktu tmtuk siswa menuliskarya sastra. Minat menulis karya sastra lebih merupakanminat individual. Minat itu munciil setelah mereka mengenaldan membaca karya sastra. Artinya, mereka lebih banyakmeniru dan mencoba sendiri. Potensi ini tidak tertampimgkuriktdum sekolah.

Selain menulis, siswa juga berusaha mempublikasikankarya mereka melalui berbagai media. Sebagian besar pesertapemah mengirimkan karya mereka untuk dipublikasikan dimedia umum ataupun tabloid pelajar. Sebagian di antaranyaberhasil dimuat, tetapi sebagian lagi belum lolos seleksi redaksidan tidak dimuat. Besamya minat tmtuk mempublikasikankarya memperlihatkan pentingnya media sebagai saranapublikasi dan komunikasi.

Beberapa sekolah memiliki majalah dinding yangdimaksudkan untuk mempulbikasikan karya peserta. Akantetapi, banyak sekolah asal peserta yang tidak memilikimajalah tersebut. Untuk media massa, sejauh ini karya pelajardan remaja ditampung dalam mbrik remaja yang disediakanKoran, seperti Haitian^ Singgalang, dan Padang Ekpress.

Satu-satunya tabloid yang mengkhususkan diri sebagaimedia pelajar adalah tabloid Supel, yang cukup dikenalpeserta dan sering menjadi sarana publikasi karya mereka.

36

Page 49: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Para guru ataupun pengamat sastra agaknya perlumemperhatikan dengan lebih saksama potensi para pelajarmelalui karya yang mereka publikasikan di media massa.

Di luar itu, sesungguhnya ada halaman Kaki Langit dimajalah Horison dan beberapa rubrik bagi pemula di koranterbitan Jakarta ataupim daerah lain. Sebagian besar pesertatidak memiliki informasi yang cukup tentang rubrik dimajalah ataupun koran di luar Sumatra Barat. Kenyataanini memperlihatkan besarnya minat untuk mempublikasikarya, sekaligus keterbatasan informasi tentang media yangbisa menjadi sarana imtuk mempublikasikan karya peserta.

Kedua, minat yang besar untuk menulis karya sastraseperti yang diungkapkan kurang didukung olehketersediaan bacaan sastra. Bacaan sastra yang tersedia disekolah amat minim dan dari periode yang jauh. Sangatsedikit siswa yang mengetahui dan telah membaca karyapengarang dari masa 5-10 tahun terakhir. Bacaan merekamnumnya berupa karya angkatan 1920-an hingga 1966. Halini sejalan dengan jawaban mereka tentang pengarang yangmereka sukai yang berasal dari angkatan yang sama. Hampirtidak ada peserta yang memberikan jawaban tentangpengarang dan karya yang mutakhir. Jarak antara zamanmereka dan zaman kaiya itu ditulis terbentang jauh sekali.Permasalahan yang diungkapkan karya itu dalam banyakhal berbeda dengan kenyataan hidup yang mereka alami saatini. Perbedaan itu memberikan dampak sulitnya memahamikarya sastra sehingga dianggap kurang bermanfaat untukdipelajari. Kenyataan tersebut memperlihatkan bahwaperlunya sekolah menyediakan bacaan sastra yang lebihmutakhir untuk dinikmati pelajar. Pentingnya hal ituberkaitan dengan catatan ketiga berikut ini.

Ketiga, peserta memiliki sikap antusiasme untukmengenal dan memahami dan mempelajari sastra. Sikap ituterlihat dari usaha mereka melakukan diskusi dan memburu

karya sastra di luar jam pelajaran sekolah. Mereka jugamengikuti berbagai pelatihan dan perlombaan yang berk^tandengan sastra. Lomba bidang sastra yang diadakan berbagailembaga merupakan sarana yang mereka pilih untuk

37

Page 50: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

menyalurkan minat. Untuk diskusi, guru merupakan pilihanyang banyak disukai peserta, selain sastrawan. Data inimenuntut guru agar memperluas dan memperdalamkompetensi mereka dalam bidang sastra sehingga pesertamemperoleh bimbingan yang sejalan dengan besarnya minatmereka. Dengan demikian, potensi yang terdapat di kalanganpeserta ini bisa berlanjut, terasah, dan bermanfaat.

Catatan itu membantah asumsi yang dikemukakanbeberapa pengamat sebelumnya bahwa pelajar kurangberminat mempelajari sastra. Penelitian ini justrumenunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang tinggi dalammemahami, menikmati, mempelajari, dan menulis karyasastra. Kegiatan bengkel sastra menjadi altematif bagi siswaimtuk menyalurkan minat mereka dalam bidang sastra.

38

Page 51: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 FengantarSeperti yang telah diuraikan pada bagian penda-huluan,

untuk mengetahui dampak bengkel sastra, telah dilakukanpenyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan ditiga wilayah dari empat kali penyelenggaraan, yaituSawahlunto, Painan, dan Padang.

Untuk mempermudah analisis, dilakukan peng-klasifikasian data menurut tempat penyelenggaraan. Berikutini analisis data berdasarkan tempat penyelenggaraan.

4.2 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA di KotaPainan

Kuesioner disebarkan kepada 30 peserta sebagairesponden. Responden tersebut dipilih secara acak dari 40peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Setelah dianalisis,hasilnya adalah sebagai berikut.

Sebagian besar peserta merasakan dampak positif setelahmengikuti kegiatan bengkel sastra tersebut. Peserta merasalebih termotivasi dan lebih produktif dalam membuat karyasastra. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangmanfaat yang mereka rasakan setelah mengikuti kegiatanbengkel sastra.

Dari jawaban peserta terlihat bahwa 90% (27 peserta)kegiatan ini bermanfaat karena mereka merasakan lebih

39

Page 52: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

termotivasi dan lebih produktif. Selain itu, kegiatan tersebutdapat memperluas wawasan mereka tentang sastra,sedangkan 10% (3 peserta) menyatakan bahwa kegiatanbengkel sastra tldak memberikan dampak apa pun bagimereka.

Data tersebut sejalan dengan data selanjutnya tentangtanggapan peserta terhadap materi yang diberikan dalambengkel sastra. Sebagian besar peserta berpendapat bahwamateri yang diberikan baik karena cukup menarik daninformatif serta dapat menambah wawasan mengenai sastrayang tidak mereka pelajari di sekolah. Hal itu terlihat padajawaban kuesioner tentang materi yang diberikan dalamkegiatan tersebut.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 60% (18 peserta)materi yang diberikan baik. Bahkan, 33% (10 peserta)menjawab materi yang diberikan sangat baik karena dapatmenambah wawasan mengenai sastra yang tidak merekapelajari di sekolah. Hanya 7% (2 peserta) yang menyatakanlumayan dengan alasan waktu yang tersedia imtuk kegiatantersebut terlalu srngkat. Padahal materi yang akan diberikancukup banyak.

Mengenai tanggapan peserta terhadap materi yangdisampaikan berkaitan dengan metode penyampaiannya,sebagian besar peserta merasa metode penyampaian sangatbaik. Peserta tidak hanya diajarkan mengenai sastra, tetapijuga langsxmg dibimbing membuat karya sastra yang baik(khususnya puisi), cara membawakan atau menampilkanpuisi di depan lunum, serta memasukkan unsur musik kedalam puisi. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangmetode yang diberikan dalam kegiatan tersebut.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 70% (21 peserta)metode yang diberikan sangat baik karena pemberian teorilangsung diikuti dengan praktik sehingga peserta dapatlangsung menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan,sedangkan 20% (6 peserta) menjawab metode yang diberikanbaik karena tidak monoton. Hanya 10% (3 peserta) yangmenjawab lumayan karena waktu yang tersedia sangat

40

Page 53: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

singkat sehingga ada kesan materi yang diberikan sangatpadat.

Bagaimanapun tingkat keberhasilan penyelenggaraanbengkel sastra tidak terlepas dari usaha pembimbing dalammenyampaikan materi. Sebagian besar peserta memberipenilaian yang balk kepada pembimbing. Menurut mereka,pembimbing dalam menyampaikan materi sangat informatifdan selalu siap menjawab semua pertanyaan peserta sehinggapeserta pun menjadi antusias. Selain itu, menurut mereka^para pembimbing tersebut memang mempimyai kemampuanatau dengan kata lain berkompeten di bidang sastra. Hal initerlihat pada jawaban kuesioner tentang tanggapan merekamengenai pembimbing kegiatan bengkel sastra tersebut.

Jawaban peserta memmjukkan bahwa 80% (24 peserta)memberikan penilaian yang baik terhadap pem-bimbingkarena dalam menyampaikan materi sangat menarik^informatif, dan mampu menghidupkan suasana. Bahkan,20% (6 peserta) memberi penilaian yang sangat baik karenamereka melihat pembimbing bengkel sastra mem-punyaipengetahuan yang luas tentang sastra dan mem-punyaikemampuan dalam menghasilkan karya sastra.

4.3 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMU di KotaPadangKuesioner disebarkan kepada 18 peserta sebagai

responden. Responden tersebut dipilih secara acak dari 35peserta yang mengikuti kegiatan bengkel sastra tersebut.Manfaat yang paling besar yang dirasakan oleh pesertaadalah timbulnya rasa percaya diri dan termotivasi untukmenghasilkan karya sastra. Hal itu terlihat pada jawabankuesioner tentang manfaat yang diberikan.

Jawaban peserta memmjukkan bahwa 100% (18 peserta)kegiatan ini bermanfaat karena mereka merasa lebih percayadiri dalam menciptakan dan mempublikasikan karya sastra.Selain itu, wawasan mereka mengenai sastra menjadibertambah. Tidak ada seorang pxm peserta yang berpendapatkegiatan bengkel sastra ini tidak ada manfaatnya.

41

Page 54: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Data tersebut sangat berkaitan dengan data selaii-jutnyatentang tanggapan peserta terhadap materi yang diberikan.Sebagian besar peserta menjawab materi yang diberikan baik.Akan tetapi, menurut mereka alokasi waktupenyelenggaraan kegiatan ini terlalu singkat. Padahal pesertamerasa masih banyak yang ingin mereka pelajari tentangsastra dan masih banyak yang ingin mereka ketahui tentangkarya sastra. Hal itu terUhat pada jawaban kuesioner tentangmateri yang diberikan.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 94% (17 peserta)materi yang diberikan baik karena dapat menambahwawasan mereka mengenai sastra. Hanya 6% (1 peserta)yang menjawab lumayan, dengan alasan materi yangdiberikan kurang bervariasi.

Tanggapan peserta terhadap materi yang disam-paikansangat berkaitan dengan metode penyampaian. Sebagianbesar peserta menjawab metode yang digunakan dalammenyampaikan materi sangat baik karena teori yangdiberikan langsung diikuti dengan praktik sehingga tidakmonoton dan tidak membosankan. Hal itu terlihat padajawaban kuesioner tentang metode yang diberikan dalamkegiatan tersebut.

Jawaban peserta menimjukkan bahwa 83% (15 peserta)metode yang digunakan sangat baik karena teori yangdiberikan langsimg diikuti dengan praktik. Hal itu membuatsuasana menjadi tidak monoton dan tidak membosankan.Sedangkan 11% (2 peserta) menjawab lumayan denganalasan keterbatasan waktu mengakibatkan materi yangdiberikan terbatas. Hanya 6% (1 peserta) yang tidakmenjawab dan tidak memberikan alasan.

Metode yang digtmakan sangat berkaitan dengan usahapembimbing dalam menyampaikan materi. Seluruh pesertamemberikan penilaian yang sangat baik kepada pembimbing.Menmrut mereka, pembimbing sangat mengu-asai masalahsastra dan mempunyai kemampuan dedam membuat karyasastra. Selain itu, pembimbing bengkel sastra ini punmempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menyajikanmateri. Penyajian tidak monoton dan mampu menciptakan

42

Page 55: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

suasana sehingga para peserta pun merasa santai ketikamengikuti kegiatan ini. Hal itu terlihat pada jawabankuesioner tentang tanggapan mereka mengenai pembimbingkegiatan bengkel sastra ini.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 100% (18 peserta)memberikan penilain yang sangat baik kepada pembimbingbengkel sastra tersebut. Tidak ada peserta yang memberijawaban berbeda atau tidak menjawab.

4.4 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SLTA di Sawahlunto

Kuesioner disebarkan kepada 18 peserta sebagairesponden. Responden tersebut dipilih secara acak dari 25peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian besarpeserta merasakan dampak positif setelah mengikuti kegiatanbengkel sastra tersebut. Peserta merasakan manfaat yangsangat besar, terutama karena kegiatan ini telah menum-buhkan kemauan mereka membaca sastra. Selain itu, mereka

merasa percaya diri dalam menghasilkan serta menerbitkankarya sastra. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangmanfaat yang diberikan.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 100% (18 peserta)kegiatan ini bermanfaat karena kegiatan tersebutmembangkitkan semangat dan kemauan mereka untukmembaca karya sastra, serta tumbuh rasa percaya diri dalammenghasilkan karya sastra. Selain itu, kegiatan ini bermanfaatimtuk menambah wawasan mereka tentang sastra.

Data mengenai manfaat ini berhubtmgan dengan materiyang diberikan. Sebagian besar peserta menjawab, materiyang diberikan baik dan bervariasi. Hanya saja karenaketerbatasan waktu bagi peserta, kegiatan ini kesannyaterburu-buru sehingga siswa merasa yang diberikan belummencukupi, terutama ketika praktik apresiasi sastra. Hal ituterlihat pada jawaban kuesioner tentang materi yangdiberikan.

Jawaban peserta memmjukkan bahwa 83% (15 peserta)materi yang diberikan baik, 11 % (2 peserta) menjawab sangatbaik karena sangat bervariasi, sedangkan 6% (1 peserta) tidak

43

Page 56: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

menjawab.Tanggapan peserta terhadap materi yang disam-paikan

sangat berkaitan dengan metode penyampaian. Sebagianbesar peserta menjawab bahwa metode yang digunakandalam penyampaian materi baik. Akan tetapi, materi agakmembosankan karena pembimbing dalam menyampaikannyasangat monoton. Hal itu terlihat pada jawaban kuesionertentang metode yang diberikan dalam kegiatan tersebut.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 78% (14 peserta)metode yang digunakan baik, sedangkan 22% (4 peserta)menjawab lumayan dengan alasan metode yang digunakandalam penyampaian materi kurang bervariasi dan monoton.

Metode yang digunakan tersebut berkaitan erat denganusaha pembimbing dalam menyampaikan materi. Sebagianbesar memberikan penilaian yang baik kepada pembimbing.Menurut mereka, pembimbing cukup mengu-asai materitersebut dan mempunyai kemampuan yang lebih dalammemasukkan unsur musik ke dalam karya puisi yangdibacakan. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangtanggapan mereka mengenai pembimbing kegiatan bengkelsastra ini.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 78% (14 peserta)memberikan penilaian yang baik kepada pembim-bing,sedangkan 22% (4 peserta) memberikan penilaian lumayandengan alasan pembimbing dalam menyampaikan materikurang bervariasi dan monoton.

4.5 Kegiatan Bengkel Sastra bagi Siswa SMK di KotaPadangKuesioner disebarkan kepada 30 peserta sebagai

responden. Responden tersebut dipilih secara acak dari 40peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Setelah dianalisis,hasilnya adalah sebagai berikut.

Sebagian besar peserta merasakan dampak positif setelahmengikuti kegiatan bengkel sastra tersebut. Peserta merasalebih termotivasi dan lebih produktif dalam membuat karyasastra. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangmanfaat yang mereka rasakan setelah mengikuti kegiatan

44

Page 57: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

bengkel sastra.Jawaban peserta menunjukkan bahwa 93% (28 peserta)

kegiatan ini bermanfaat karena mereka merasakan lebihpercaya diri dan wawasan mereka tentang sastra bertambah,sedangkan 7% (2 peserta) menyatakan bahwa kegiatanbengkel sastra tersebut tidak memberikan dampak apa punkepada mereka.

Data di atas sejalan dengan data selanjutnya tentangtanggapan peserta terhadap materi yang disampaikan.Sebaglan besar peserta menjawab materi yang diberikan baikkarena dapat menambah wawasan mengenai sastra. Hal ituterlihat pada jawaban kuesioner tentang materi yangdiberikan dalam kegiatan tersebut.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 60% (18 peserta)materi yang diberikan baik. Bahkan, 33% (10 peserta)menjawab materi yang diberikan sangat baik karena dapatmenambah wawasan mengenai sastra dan hanya 7% (2peserta) yang menyatakan lumayan dengan alasan waktuyang tersedia imtuk kegiatan tersebut terlalu singkat, padahalmateri yang akan diberikan cukup banyak.

Berikut ini beberapa respon peserta terhadap materi yangdisampaikan berkaitan dengan metode penyam-paiannya.Sebagian besar peserta merasa metode penyam-paian baikkarena peserta tidak hanya diajarkan mengenai sastra, tetapilangsung dibimbing membuat karya sastra yang baik(khususnya cerpen). Hal itu terlihat pada jawaban kuesionertentang metode yang diberikan dalam kegiatan tersebut.

Jawaban peserta menunjukkan bahwa 70% (21 peserta)metode yang diberikan baik karena pemberian teori langsungdiikuti dengan praktik sehingga peserta dapat langsungmenerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan,sedangkan 30% (9 peserta) menjawab lumayan karena waktuyang tersedia tmtuk kegiatan ini terlalu singkat sehingga adakesan materi yang diberikan sangat padat.

Metode yang diberikan tentu saja tidak terlepas dariusaha pembimbing dalam menyampaikan materi. Sebagianbesar peserta memberikan penilaian yang baik kepadapembimbing. Menurut mereka, pembimbing dalam menyam-

45

Page 58: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

paikan materi sangat informatif dan selalu siap menjawabsemua pertanyaan peserta sehingga peserta pun menjadiantusias. Hal itu terlihat pada jawaban kuesioner tentangtanggapan mereka mengenai pembimbing kegiatan bengkelsastra tersebut

Jawaban responden menunjukkan bahwa 80% (24peserta) memberikan penilaian yang bedk terhadap pembimbing karena dalam menyampaikan materi sangat menarikdan informatif, sedangkan 20% (6 peserta) memberi penilaianlumayan, dengan alasan ada pembimbing bengkel sastrayang agak kaku dan kurang bervariasi dalam memberikanmateri.

Data yang diungkapkan itu memperlihatkan responpositif peserta bengkel sastra terhadap kegiatan ini. Responpositif itu diberikan terhadap metode dan materi pembim-bingan. Variasi persentase respon peserta mengenai keduahal itu tidak terlalu jauh. Cukup banyak peserta yangmemberikan respon positif mengenai metode pelatihan yangdifokuskan pada praktik. Mereka menganggap bahwapemberian teori yang dilanjutkan dengan praktik memu-deihkan mereka memahami materi yang disampaikan. Dataini sekaligus menginformasikan tingginya minat peserta untukmempraktikkan apa yang telah mereka pelajari danmenunjukkan pengalaman menulis yang mereka miliki.Mereka merasa amat terbantu oleh kemampuan pembimbingmemang mempunyai pengalaman yang luas dalam bidangtersebut. Kenyataan bahwa minat siswa untuk menulis karyasastra cukup baik, terutama jika mereka dibimbing oleh guruyang berpengalaman, ini perlu mendapat perhatian bagi gurudan penyusun kurikulum pendidikan.

Menarik juga untuk dicatat, alasan dari beberapa pesertayang memberikan respon negatif terhadap kegiatan ini.Respon demikian umumnya berkaitan dengan materi danwaktu pelatihan. Peserta menyatakan alasan bsihwa waktupelatihan terlalu singkat untuk materi yang disiapkanpembimbing sehingga mereka menganggap bahwa materinyaterlalu padat. Pada sisi lain, mereka memberikan responpositif terhadap teknik pembimbingan yang variatif. Respon

46

Page 59: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

kurang baik ini agaknya berkaitan dengan keterbatasanwaktu, bukan metode penyampaian materi.

47

Page 60: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB V

DAMPAK BENGKEL SASTRA

TERHADAP APRESIASI SASTRA SISWA

Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada Babrv, terlihat sebagian besar responden memberikan tanggapanpositif terhadap penyelenggaraan kegiatan bengkel sastra.Salah satunya terlihat pada penilaian peserta terhadapmanfaat yang mereka peroleh.

Sebagian besar peserta menjawab kegiatan bengkel sastraini bermanfaat. Manfaat yang didapat oleh peserta cukupberagam, antara lain kegiatan ini dapat menumbuhkan rasapercaya diri, menambah wawasan, dan dapat memberikanmotivasi pada siswa. Hal tersebut dapat dilihat darikeseluruhan jawaban peserta mengenai manfaat yangmereka peroleh setelah mengikuti kegiatan ini.

Rincian mengenai tanggapan peserta terhadap manfaatyang mereka peroleh dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

MANFAAT KEGIATAN BENGKEL SASTRA

No Manfaat

KegiatanBengkelSastra

Painan

(SLTA)PadangI(SMU)

Sawahlunto

(SLTA)Padang n(SMK)

Jumlab

Keseluruhan

JmL % JmL % JmL % JmL % JmL %

1. Berman&at 27 90% 18 100% 18 100% 28 93% 91 95%

2 Tidak

Beimanfiiat

3 10% - - - -2 7% 5 5%

Jumlata 96 100%

48

Page 61: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Keterangan: Penghitungan angka desimal dibulatkanpada angka terdekat.

Pada Tabel 4 terlihat seluruh jawaban peserta tentang,apakah kegiatan bengkel sastra itu bermanfaat atau tidak.Dari 96 peserta, 95% (91 peserta) menjawab kegiatan itubermanfaat. Hanya 5% (5 peserta) yang menjawab kegiatanitu tidak bermanfaat. Dari data tersebut jelas terlihat bahwakegiatan bengkel sastra ini mendapat tanggapan positif darisebagian besar peserta.

Tanggapan positif juga diberikan oleh peserta padasemua aspek yang mendukung kegiatan ini. Aspek pendu-kimg tersebut adalah materi yang diberikan, metode yangdigunakan, dan pembimbing bengkel sastra tersebut.

5.1 Materi yang diberikan.Sebagian besar peserta menjawab materi yang diberikan

baik karena cukup informatif. Bahkan, ada beberapa pesertamenjawab materi yang diberikan sangat baik karena dapatmenambah wawasan mereka mengenai sastra yang tidakmereka dapatkan di sekolah. Selain itu, ada beberapa pesertayang menjawab lumayan karena menurut mereka waktu yangdisediakan terlalu singkat. Padahal, materi yang diberikancukup banyak sehingga terkesan dipaksakan.Rincianmengenai tanggapan responden terhadap materi yangdiberikan dapat diUhat pada Tabel 5.

Tabel 5

MATERI YANG DIBERIKAN

No.

Materi

yang

diberikan

Painan

(SLTA)

FadangI

(SMU)

Sawahlunto

(SLTA)

Fadang 11

(SMK)

Jumlah

Keseluruhan

Jml. % JmL % JmL % JmL % JmL %

1. SangatBaik

10 33%- •

2 11% 10 33% 22 23%

2. Baik 18 60% 17 94% 15 83% 18 60% 68 71%

3. Lumayan 2 7% 1 6% 1 6% 2 7% 6 6%

Jumlah 96 100%

50

Page 62: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Keterangan: penghitungan angka desimal dibulatkan padaangka terdekat

Pada Tabel 5 terlihat seluruh jawaban peserta mengenaimateri yang diberikan. Dari 96 peserta, 23% (22 peserta)menjawab materi yang diberikan sangat baik, 71% (68peserta) menjawab baik, sedangkan 6% (6 peserta) menjawablumayan. Dari data tersebut terlihat sebagian besar pesertamemi?erikan tanggapan yang positif terhadap materi yangdiberikan. Tanggapan peserta terhadap materi yang diberikansangat berkaitan dengan metode yang digimakan. Tanggapantentang metode yang digunakan dapat dilihat pada uraianberikut ini.

5.2 Metode yang digunakanSebagian besar peserta menjawab metode yang digunakan

baik karena tidak monoton. Penyajian materi diberikandengan cara sederhana, tetapi cakupannya luas. Selain itu,ada sebagian peserta yang menjawab sangat baik, denganalasan pemberian materi langsung diikuti oleh praktik. Akantetapi, ada juga peserta yang menilai metode yang digunakanlumayan. Alasan mereka waktu yang sediakan singkat,sedangkan materi sangat padat.

Rincian tentang metode yang digimakan dapat di lihatpada Tabel 6.

51

Page 63: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Tabel6

METODE YANG DIGUNAKAN

No Metode

yang

digunakan

Painan

(SLTA)PadangI(SMU)

Sawablnnto

(SLTA)Padang 11(SMK)

Jnmlab

Keseluniban

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

I. SangatBaik.

21 70% 15 83% •

" ■

36 37%

2. Baik. 6 20% •14 78% 21 70% 41 43%

3. Lumayan 3 10% 2 11% 4 22% 9 30% 18 19%

4. Tidak

menjawab• •

1 7%•

" ■

1 1%

Jumlab 96 100%

Ketereingan: Penghitimgan angka desimal dibulatkan padaangka terdekat.

Pada tabel 6 terlihat seliiruh jawaban peserta mengenaimetode yang digunakan. Dari 96 peserta, 37% (36 peserta)menjawab metode yang digunakan sangat balk, 43% (41peserta) menjawab balk, sedangkanl% (1 peserta) menjawablumayan. Selain itu, ada 1 peserta yang tidak menjawab.

Dari data tersebut terlihat sebagian besar pesertamemberikan tanggapan yang positif tentang metode yangdigunakan. Tanggapan peserta tersebut mempunyaihubungan yang sangat erat dengan pembimbing bengkelsastra ini.

5.3 Pembimbing Bengkel Sastra.Sebagian besar peserta memberikan tanggapcm yang baik

kepada pembimbing dalam kegiatan bengkel sastra ini karenacara mereka memberikan materi menarik, informatif, danmampu menghidupkan suasana. Bahkan, sebagian pesertamemberikan penilaian yang sangat baik kepada pembimbing

52

Page 64: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

karena mereka memiliki pengetahuan yang luas tentangkarya sastra dan mempunyai kemampuan meng-hasilkankarya sastra. Hanya sebagian kecil dari peserta yangmenjawab lumayan dengan alasan bahwa pembimbingtersebut kurang bervariasi dan dalam mengajar terkesanmonoton.

Rincian tentang pembimbing bengkel satra dapat di lihatpada Tabel 7.

TabeI7

PEMBIMBING BENGKEL SASTRA

Na

PembimbingBengkdSastra

Painan

(SLTA)PadangI(SMU)

Sawahlunto

(SLTA)Padangn(SMK)

Jtimlab

Keselunihan

JmL % JmL % JmL % JmL % JmL %

I. Sangat Baik. 6 20% 18 100% - • ■ •24 25%

2. Baik 24 80%-

- 14 78% 24 80% 62 65%

3. Lumayan- - - -

4 22% 6 20% 10 10%

Jumah 96 100%

Keterangan : Penghitungan angka desimal dibulatkan padaangka terdekat.

Pada Tabel 7 terlihat selnrnh jawaban peserta mengenaipembimbing kegiatan bengkel sastra. Dari 96 peserta, 25%(24 peserta) menjawab sangat baik dan 65% (62 peserta)menjawab baik. Hanya 10% (10 peserta) yang menjawablumayan. Dari data tersebut terlihat sebagian besar pesertamemberikan tanggapan yang positif terhadap pembimbingbengkel sastra ini.

Dari seluruh uraian tersebut jelas terlihat sebagian besarpeserta memberikan tanggapan yang positif terhadapmanfaat kegiatan bengkel sastra dan semua aspek pen-duktmg dalam kegiatan tersebut. Hal itu didukung pula olehkeberhasilan beberapa peserta.

53

Page 65: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Data yang tercantum pada tabel sebelumnyamemperlihatkan beberapa fakta yang menarik. Pesertamemberikan penilaian yang amat variatif berkaitan denganmetode. Metode merupakan hal yang terbanyak mendapatpenilaian sangat baik (37%), tetapi juga yang paling banyakdinilai lumayan atau mendapat rdlai terendah (19%). Standarpenilaian yang amat personal tampaknya menyebabkanpeserta memberikan penilaian berdasarkan standar dankepentingan bagi mereka. Di dalam kuesioner tidak diberikanstandar penilaian dan responden dibebaskan menentukanpenilaian menurut pendapat mereka sendiri.

Data berkaitan dengan dua hal lain, yaitu materi danpembimbing. Nilai rata-rata adalah baik. Namun, jikadibandingkan antara yang memberikan penilaian tertinggidan terendah, data yang ada memperlihatkan bahwa jumlahnilai tertinggi jauh lebih banyak daripada yang memberikannilai terendah. Dengan kata lain, sangat sedikit peserta yangmemberikan nilai rendah untuk materi ataupun kemampuanpembimbing.

Sejumlah besar responden menyatakan bahwa merekamemperoleh manfaat dari kegiatan ini. Hanya 5 % respondensaja yang menyatakan bahwa mereka tidak merasakanmanfaat. Bagaimanapun kecilnya angka itu hams mendapatperhatian. Responden yang menjawab tidak mendapatkanmanfaat, mungkin memang tidak berminat dalam bidangsastra. Mereka mengikuti kegiatan itu karena ditugasimewakili sekolah mereka. Data ini patut mendapatkanperhatian dari penyelenggaraan kegiatan. Misalnya, hanyapeserta yang benar-benar berminat dan mampu menun-jukkan karyanya yang boleh mengikuti kegiatan bengkelsastra. Cara lain, peserta ditentukan berdasarkanpengamatan terhadap karya mereka yang dipublikasikanatau prestasi yang mereka raih dalam kejuaraan.

Hal yang sangat menggembifakan adalah pernyataanresponden setelah mengikuti kegiatan ini beberapa pesertamerasa termotivasi dan mempunyai kepercayaan diri untukmembuat karya sastra. Mereka juga makin mempunyaikeberanian imtuk mengirimkan hasil karya mereka ke media

54

Page 66: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

massa cetak. Pernyataan itu diikuti dan berkaitan denganbukti yang memperlihatkan bahwa karya mereka telahdipublikasikan. Karya sastra peserta tersebut, umumnyaberbentuk cerpen dan puisi.

Media yang dipilih sebagai sarana publikasi adalan mediamassa cetak yang ada di Sumatra Barat, seperti koran umumdan tabloid. Melalui bengkel sastra juga diberikan informasitentang berbagai media yang dapat menjadi altematif imtukmempublikasikan karya mereka, baik berupa majalahmaupun media umum cU tempat lain. Sejauh ini, hanya saturesponden yang mempublikasikan karya mereka melaluimedia khusus di luar Sumatra Barat, yaitu Media Pendidikan.

Sebagian besar responden mempublikasikan karyamereka melalui media massa di Sumatra Barat dan tabloid

Supel, tabloid khusus pelajar. Fakta ini disebabkan karenamedia itu mudah mereka dapatkan dan dibaca oleh kalanganmereka. Bagi mereka lebih penting karya itu dibaca olehkalangcin mereka daripada dipublikasikan di media lain diluar Sumatra Barat yang sulit diperoleh dan tidak banyakdibaca oleh kalangan mereka sendiri.

Pilihan atas media publikasi itu sekaligus menxm-jukkanpandangan responden tentang makna karya sastra. Merekamelihat bahwa selain sebagai sarana meng-ekspresikan sikapdan menyampaikan gagasan, karya sastra merupakan saranauntuk menunjukkan eksistensi diri. Melalui karya yangdipublikasikan, mereka merasa memiliki eksistensi di antarakalangan mereka sendiri. Pada Tabel 8 ditunjukkan karyaresponden yang telah dipublikasikan di media massa.

Data itu belummencakupi keseluruhan peserta yang telahmengikuti kegiatan ini sejak awal. Beberapa data tidak berhasildiperoleh karena peserta sulit dihubungi dan pindah ketempat lain. Kesulitan itu juga disebabkan tidak adanyakontrol dari penyelenggara terhadap karya peserta seusaikegiatan. Besar kemungkinan peserta yang pemah mengikutikegiatan beberapa tahun sebelumnya masih terus berkaryadan mempublikasikan karya mereka. Sayangnya, tidak adacatatan tentang hal ini.

55

Page 67: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Dengan demikian, data yang tercantum pada Table 8 ituamat terbatas, yaitu karya responden yang berasal dariSawahlunto, Painan, dan Padang. Data dEiri Kabupaten LimaPuluh Kota dan Padang Panjang belum diperoleh. Palingtidak data itu bisa menggambarkan bahwa cukup banyakresponden yang berhasil mempublikasikan karya merekamelalui media massa.

Data tersebut memperlihatkan bahwa puisi meru-pakangenre yang paling banyak dipilih responden. Setelah itu, barucerpen. Sebagian besar responden juga hanya memilih satugenre imtuk mereka tekuni, puisi saja atau cerpen saja. Hanyasatu responden yang menulis genre puisi dan cerpen sekaligusdan tel^ mempublikasikannya di media massa.

Tabel 8

DAFTAR FESERTA YANG HASIL KARYANYABERHASIL DIMUAT

No. Nama Pcserta Asal BengkelSastra

Bcntuk dan Judul Karya Media Massa

Cetak

I. Sisri Gusmira Sawahlunto Puisi:

<* Malam Ini

*> Untuk Ibuku

Haitian Minggu

5 Mei 2002.

2. Olfita Syarif Sawahlunto Puisi:

<* Aku Ini Penguasa

*:• Wama-Wami Dunia

Haitian Minggu

12 Mei 2002

3. Weni Susanti Sawahlunto Puisi:

*:• Jika Tubuhmu yang

Terluka.

<* Aku Bukan Dia

*:* Bukan Mereka

*:* Kata-kata yang Terucap

Haitian Minggu

15 Mei 2002

56

Page 68: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

4. Tanti Lorita Sawahlunto Puisi:

*!• Kubuka Padamu Dunia.

❖ Aku

SuaraAlam

Haluan Minggu,

2 Juni 2002

5. Thia Sri Hanni Painan Puisi;

❖ PotretTua.

<* Sebuah Symphoni Ulang

Tahun.

*> Kekeringan

Haluan Mmggu,

4 Agustus 2002

6. Olanda Mulya Painan Puisi:

Cahayallahi

•:* Jangan Peigi Sahabatku

<* Mentari Pagi

Haluan Minggu,

11 Agustus 2002

7. AArio Nardo Painan Puisi:

<* DiantaraKita

<* Kurindu

<* Rembulan

Haluan Minggu,

18 Agi^us 2002

8. Dewi Suriani Painan Puisi:

❖ SangWaktu

<• SebatasAngan

❖ Teman Sejati

Haluan Minggu.

25 Agustus 2002

9. Rosmaiyenti Padang Puisi:

*!* Rahasialbu

Cerpen:

•> Saatnya Waktu Shalat

Tiba.

<• Aiti Sebuah Persahabataa

Haluan Minggu

Haluan Minggu

Media

Pendidikan,

Edisi-2. Okt

2001.

57

Page 69: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

10. Marisza Afniyna Painan Puisi:

Cerpen

5t(pe/, Edisi 14

Th 11, 21 April-4

Mei2003.

Supel. Edisi 04

Th II, 9-22 Sept

2002.

Supel, Edisi 15

Th II. 12-26 Mei

11. Willy Akhdes A Painan Puisi Hainan Minggu,

27 April 2003

12. Fauzan Eflendi Sawahlunto Puisi;

<6 Kehampaan Hati

Si Miskin

Hainan Minggn

13. Devi Naldi Padang Cerpen Snpel, Edisi 16

Th 1. 25 Peb-11

Marel 2002

14. Liza Okiavia Padang Puisi Snpel, Edisi 09

Th I, 16-28

Oktober 2001

15. Lira Testalia Padang Cerpen Snpel, Edisi 13

Th 1, 14-21

Januari 2002

16. Purwati Ningsih Padang Cerpen Supel, Edisi 08

Th II, 27 Januari-

9 Pebruari 2003.

88

Page 70: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

17. Anwar Zamili Padang Puisi Supel, Edisi 02

Th I, 12-25

November 2001.

Selain menulis dan mempublikasikan karya sastra,beberapa responden juga menyatakan bahwa merekamengikuti berbagai perlombaan ddam bidang sastra^ sepertilomba baca dan musikalisasi puisi. Lomba tersebut dilak-sanakan di kota tempat mereka berdomisili, tetapi ada jugayang mengikuti lomba di kota lain. Untuk musikalisasi, halyang menarik adalah bahwa peserta yang telah mengikutipelatihan berhasil memenangkan berbagai perlombaan.Sebagaimana terlihat pada Tabel 9, grup dari Sawahlimtodan Painan memenangkan perlombaan yang diadakan dikota Padang.

Prestasi itu pantas dicatat karena di masa sebelumnyaperlombaan seperti itu didominasi oleh grup dari KotaPadang. Kelompok itu tidak hanya bersaing dengan tingkatpendidikan yang setara, tetapi juga terdapat peserta yangberasal dari perguruan tinggi dan umum. Lomba baca puisidan musikalisasi puisi yang mereka ikuti diadakan olehbeberapa perguruan tinggi dan instansi pemerintah.

Tabel 9 memuat beberapa prestasi peserta yang menjuaraibeberapa lomba.

59

Page 71: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Tabel 9

DAFTAR PRESTASI FESERTA BENGKEL SASTRA

No. Nama/Asal Peserta Bengkel Prestasi

1. Peserta Bengkel Sastra

(Sawahiunto)

Juara I, U, dan III lomba baca puisi

dalam rangka memeperingati hari lahir

Chairil Anwar yang dilaksanakan FS-

UBH2002

2. Eza Susanti

(Sawahiunto)

Berhasil meraih juara I lomba baca

puisi se-Kota Sawahiunto tahun 2002.

3. Reni Tania Yosef

(Padang)

Juara II lomba pidato se-Kota Padang

tahun 2003

4. Grap Musikalisasi

(Painan)

Juara I lomba musikalisasi puisi dalam

rangka HUT Kemerdekaan RI se-

Kabupaten Pesisir Selatan tahiln 2002

5. Fitria Malik

(Padang)

Juara lomba baca puisi se-Kota

Padang tahun 2001

6. Fitriadi

(Padang)

Juara lomba baca puisi antarsiswa

SMU dalam rangka HUT RI tahun

2002

GO

Page 72: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB VI

ANALISIS PERBANDINGAN PUISI-PUISI

PESERTA BENGKEL SASTRA

6.1 PengantarKegiatan Bengkel Sastra melingkupi kegiatan penulisan,

pembacaan, dan musikalisasi puisi. Untuk pennlisan puisi/pembimbing melalui panitia penyelenggara meminta pesertauntuk memberikan karya mereka. Dengan mengamati karyapeserta, pembimbing merumuskan masalah dan bahan yangmungkin diperlukan oleh peserta pelatihan. Berdasarkan hasilpengamatan itulah pembimbing kemudian menyusun metodepelatihan. Pembacaan dan musikalisasi puisi dilaksanakanberdasarkan karya peserta. Dengan demikian, selamapelatihan pembimbing memanfaatkan secara maksimalseluruh potensi peserta.

Selama dan seusai pelatihan, peserta diminta imtuk terusmenulis sajak dan mengirimnya ke redaksi media massaimtuk dipublikasikan. Berdasarkan informasi yang diperolehhasil wawancara dengan guru, pembimbing, dan peserta,cukup banyak karya peserta yang berhasil lolos seleksi tmtukdipublikasikan di media massa, sebagaimana terlihat padaTabel 9, antara lain, Padang Ekspres, Hainan^ Singgalang danTabloid Remaja Supel. Beberapa di antara mereka bahkantetap menulis sajak ataupim cerpen setelah bertahun-tahimmenyelesaikan kegiatan bengkel sastra. Hanya saja, tidak adapendokumentasian dan peninventarisan yang memadaitentang karya peserta kegiatan ini.

61

Page 73: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Setelah usai pelatihan, boleh dikatakan hampir tidak adakontak dan koordinasi antara penyelenggara, pembimbing,peserta, sekolah asal peserta. Tim peneliti tidak berhasilmendapatkan informasi dan data lengkap tentang karyapeserta yang telah dipublikasikan di media massa. Satu-satunya data yang bisa didapatkan hanyalah karya pesertabengkel sastra yang diselenggarakan di Sawahlimto. Dataini diperoleh dari laporan panitia yang secara lengkapmemuat sajak peserta sebelum pelatihan dan kliping sajakyang telah dipublikasikan. Data yang tersedia sejauh inihanyalah karya-karya peserta yang diterbitkan di Hainan.Data yang terbatas itulah yang digimakan untuk analisis ini.

Analisis tersebut dimaksudkan untuk melihat dampakkegiatan bengkel sastra melalui karya peserta bengkel. Carayang dilakukan adalah dengan membandingkan karyapeserta sebelum mengikuti pelatihan dan karya setelahmengikuti pelatihan. Kami mengasumsikan bahwa terjadiperbedaan antara sajak yang ditulis sebelum dan ditulissesudah pelatihan. Perbedaan itu mimgkin menyangkut diksi,ide, atau pencitraan.

Agar dapat memberikan gambaran yang lebih terperinci,analisis ini dilakukan atas puisi tiap-tiap peserta. Pembahasandimulai dari puisi peserta sebelum mengikuti pelatihan,kemudian diikuti pembahasan tentang sajak yang ditulissetelah pelatihan dan telah dipublikasikan. Aspek yangdiperbandingkan tidaklah tetap karena amat tergantung darigejala yang muncul dari puisi peserta. Di akhir analisisdisimpulkan gejala yang terjadi.

6.2 Sisri Gusmira

MALAM INI

malam ini

terasa dingin dan pecahsuasana hening tanpa suarahanya sesekaliterdengar rintik hujan di atas sengdan cicak bersenandimg

62

Page 74: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

hingga malam terasa mencekamgonggongan anjingmeraung memilukan hati.

dalam kestmyiandiantara insan yang tidur terlelapterdapat seorang insanyang masih terjagadia gelisah/ gundahmatanya tidak mau terpejamtak tahu

apa yang dipikirkannyatapi apakah dia akan tetap seperti ituhanya dia yang tahu

namun dikala fajar menyingsingdan adzan berkumandanghatinya gembira tak berkatakegeUsahan dalam dirinyahilang dalam ratakan air wudukyang membasahi aurat-auratnyaapa sebenamya yang dipfikirkannya(ha juga tidak tahunamim h^i masih saja berlalutanpa bisa untuk merasa

Sawahlunto, 4/2002

Dilihat dari dua puisi yang ditulisnya, penulis initampaknya menyenangi puisi-puisi panjging. Puisi pertamabeijudul "Malam Ini" ditulis sebelum ia mengikuti pelatihandi bengkel sastra. Puisi itu terdiri atas tiga bsiit Bait pertamaterdiri atas 8 baris, yang berfungsi menggambarkankesenyapan malam. Kesenyapan malam digam-barkanmelalui suasana yang hening, udara yang dingin, dan rintikhujan. Namun, suasana itu tiba-tiba melompat menjadisuasana yang mencekam dengan adanya suara /gonggongananjing/meraung memilukan hati/.

63

Page 75: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Dua baris terakhir ini semula mungkin dimaksudkanuntuk menggambarkan keheningan. Akan tetapi, dua barisitu justru mengantar pembaca pada suasana mencekam,misteri, dan mistis. Artinya, ada peningkatan dari suasanahening ke mencekam. Dengan gambaran seperti itu, pembacajustru menunggu sebuah kejutan yang merupakan klimaksdari keheningan itu. Akan tetapi, ternyata klimaks danperistiwa lain justru tidak ada. Akibatnya, dua baris terakhiritu justru membuyarkan suasana hening yang dibangim sejakbaris pertama. Jika digabimgkan rintik hujan, suara cicak,dan gonggongan anjing, suasana malam sesimgguhnya tidaklagi hening dan sepi. Gabimgan dari suara-suara itu justrumembuat malam menjadi riuh.

Bait kedua menjelaskan seorang yang masih terjaga dangelisah, tetapi ia tidak tahu mengapa ia menjadi gelisah.Berbeda dari bait sebelumnya yang menjelaskan suasanadengan gambaran yang penuh citra, pada bait kedua inipengarang justru dominan menuliskan pernyataan.Bagaimanakah kegelisahan orang yang terjaga, tidakdijelaskan. Juga tidak ada gambaran tentang tindak-tandukyang menggambarkan bahwa ia sedang gelisah. Misalnya,matanya tak mau terpejam, berusaha membalikkan tubuh,tidm dengan berbagai posisi, dan seterusnya.

Bait ketiga yang terdiri atas 10 baris mengisahkan bahwadi kala fajar, orang yang gelisah tadi menjadi gembiramendengar suara azan./kegelisahan dalam dirinya/hilang dalamratakan air wuduk/yang membasahi aurat-auratnya/. Hinggaakhir puisi tidak dijelaskan mengapa orang itu gelisah. Puisiini ditutup dengan gambaran bahwa orang itu masih ternsgelisah dalam pergantian hari.

Sebagai penulis pemula, diksi dan frasa yang dipilihnyauntuk menggambarkan suasana sepi sudah cukup baik.Hanya saja ia belum mampu mengontrol diksi dan gambaranagar menjadi efektif. Bait pertama, misalnya, yangmemberikan gambaran yang panjang tentang sepi, justrumembuat ia terjebak pada keriuhan. Hal itu mengesankanbahwa penulisnya ragu-ragu menentukan suasana, sepertiapakah sesimgguhnya yang ingin dia gambarkan.

64

Page 76: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Kelemahan lain adalah mengenai diksi. Ada beberapadiksi yang kurang tepat. Diksi /ratakan/ dalam bans kelimapada bait ketiga tidak tepat. Kata /ratakani mengisyaratkanperintah, bukan deskripsi. Mungkin sebaiknya kata yangdipakai adalah I resapanI. Jika ingin menggnnakan kata yangsama, konstmksinya hams diganti menjadi /perataani, yangmengarah pada proses, bukan keadaan.

Persoalan yang sama terlihat pada diksi Iaurat-auratnyalpada baris keenam bait ketiga. Diksi ini bukan saja tidaktepat, tetapi juga tidak benar. Yang disapu saat berwuduktidak semuanya merupakan aurat. Bagi laki-laki, misalnya,muka, tangan, rambut, dan kaki bukanlah aurat. Bagi wanita,muka bukanlah aurat. Singkatnya, anggota tubuh yangdibasuh saat berwuduk tidak berkaitan dengan konsep aurat.Hal ini menyangkut pemahaman dan kehati-hatian penulisdalam memilih kata yang benar imtuk mendukung konsepsiyang ingin disampaikannya.

Secara umum, penulis puisi ini telah memahami fungsibait dalam sebuah sajak. la menulis bait baru untukmenggambarkan peralihan peristiwa, suasana, atau sikap.Hanya saja, hubungan antarbait belum diperhitungkandengan teliti oleh penulisnya. Antara bait dua dan tiga adaperubahan suasana dan sikap yang cukup kontras, tetapitidak dijelaskan bagaimana dan mengapa perubahan ituterjadi. Tidak ada gambaran tentang proses pembahan itu.Juga tidak ada alasan yang dikemukakan mengapapembahan itu teijadi. Untuk banyak hal, justm proses danalasan ini amat dibutuhkan pembaca untuk memahamiperistiwa yang terjadi.

Keseluruhan puisi memperlihatkan sikap penulis yangragu-ragu dan agak kabur. Dua baris terakhir puisi inimenunjukkan dengan jelas tentang keraguan itu.Diperkirakan, penulisnya tidak melakukan persiapan yangmemadai sebelum menulis puisi ini. Misalnya, persiapandalam bentuk draf tentang peristiwa serta suasana dan sikapyang ingin ditampilkannya. Berbeda halnya dengan puisikedua, yang menggambarkan secara lebih jelas sikappenulisnya.

65

Page 77: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Untuk Ibuku

dengan langkah lunglaidan pandangan kaburaku hampiri rumahkudengan harapsinibuku menyambut dengan gembiramelayaniku dengan penuh candapenuh tawa seperti biasatapi harapan simatatkala kulihat ibuku

terbaring tak berdayadiatas ranjang tidumyapenyakit itu datang kembalimenggerogoti tubuhnyahingga ibu tidak berdayamenahan sakit tak terl^auntuk shalatpun ia tak bisaaku yang tadi letihbertambah letih

kedukaanku makin mendalam

melihat ia meneteskan air mata

ya Allahcobaan apa lagi inimengapa cobaanMu tiada hentimengapa Tuhanengkau datangkan penyakit itu bagi ibukumengapa ya Allah, mengapaya AU^seandainya bisaaku rela jika penyakit itu kau pindahkanpadakudemi ibuku aku rela

biar aku yang merasakan kesakitanya Allah ya Rahimya Allah ya Rahmanberikan keadilanMu

66

Page 78: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

jangan biarkan ia menanggimgnyaaku tak sanggup melihat airmatanyaaku tak tahan ya^ Allahya Allah ya Akbarkabulkanlah doa

hambaMu yang kecil inikabulkanlah ya AllahAmin.

Sawahlunto, April 2002

Puisi kedua ini hanya terdiri dari satu bait dengan 43baris, sebuah puisi yang amat panjang untuk ukuran satubait. Agak mengherankan mengapa penulisnya tidakmembagi puisi itu menjadi beberapa bait. Padahal, dalampuisi yang pertama ia telah memperlihatkan kemampuannyamemfungsikan bait untuk puisi. Puisi ini memuat beberapaperistiwa, suasana dan sikap berbeda yangmemimgkinkannya untuk dibagi dalam beberapa bait. Jikahal itu dilakukan, justru kekuatan puisi ini akan makinmenonjol.

Puisi ini dipublikasikan bersama puisi sebelumnnya padarubrik remaja harian Hainan (Minggu, 5 Mei 2002).Dibandingkan dengan yang pertama, puisi kedua ini lebihefektif dan logis. Penulisnya tidak lagi berpanjang-panjangmenggambarkan suasana tertentu. Untuk menggambarkansuasana ia tidak lagi mengandalkan pada kalimatpernyataan, tetapi juga mendeskripsikan keadaan dantindakan pelaku. Gambaran tentang harapan seorang anakterhadap ibunya diungkapkan melalui peristiwa yangdiharapkan akan terjadi. Keadaan ibu yang sedangmengalami sakit digambarkan melalui keadaan ibu yangtertelentang di tempat tidur sehingga /untuk shalatpun ia takbisaf. Besarnya perasaan cinta aku lirik sebagai anakterhadap ibu digambarkan dengan ketulusan anak untukmenerima penyakit ibu, asalkan ibu bisa sehat. Carapenggambaran yang bervariasi itu memperlihatkan bahwasetelah mendapatkan pelatihan, penulisnya memiliki teknik

67

Page 79: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

yang lebih kaya dan efektif untuk mengungkapkangagasannya.

Alur dan pergantian peristiwa yang diungkapkannyajauh lebih jelas dibandingkan puisi pertama. Alur kisahdengan suasana yang berbeda masing-masingnya terlihatdengan jelas. Awalnya harapan tentang kegembiraan,temyata yang dihadapi suasana sedih, dan akhimya suasanapasrah. Peralihan peristiwa dan suasana puisi membantupembaca untuk memahami dan membayangkan peristiwayang disampaikan. Kaitan antarperistiwa dilandasi alasan-alasan yang logis dan jelas. Keinginan anak untukmenggantikan penderitaan ibu, misalnya, dilandasi perasaankasih sayang anak terhadap ibunya.

Sebagaimana umumnya penulis pemula, penulis ini punsempat terjebak pada suasana emosional yang membuat ialalai. Pada baris keenam belas diungkapkan bahwa begituparahnya sakit ibu sehingga juntuk shalatpun ia tak bisa/.Penggambaran ini mungkin dimaksudkan untukmenunjukkan tingkat keparahan sakit itu. Namun, berkaitandengan salat betapa pun parahnya sakit yang dideritaseseorang, ia tetap wajib melakukan salat selagi ia masihsadar. Orang bisa salat dengan cara berdiri, duduk, tidur,bahkan telentang sambil menggerakkan bola matanya.Tingkat keparahan sakit tidak bisa menjadi alasan bagiseseorang meninggalkan salat.

Puisi-puisi tersebut memperlihatkan potensi penulisnya.Sebagai penulis pemula, ia mampu memilih danmenceritakan peristiwa dalam alur yang jelas sertamenggambarkan suasana yang mendukung ide tulisan. Usiayang masih muda membuatnya kurang mampu mengontrolemosi sehingga ada beberapa peristiwa yang kurang logis.Terutama, pada puisi kedua penulisnya mampu memilih diksidan gambaran peristiwa secara efektif. Puisi-puisinya belumbanyak menampilkan simbolik dan cenderung prosais.

68

Page 80: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

6.3 Olfita Syarif

GADIS, BAYANGAN & BISIKAN

Seorang anak gadis duduk di berandaMelepas keletihan sehabis bersekolahDitemani oleh leimunannyaSiang itu terik ...panasDan matahari berpijar dengan sombongnya

Tiba-tiba...

Allahuakbar, AUahuakbar... terdengar azanMenyentak lamunannyaAh.... mimpi indah tentang si dia buyarUh... dia berdecak dan mengucapkan ''capek"Kemudian ia berlari ke kamarnya,melemparkan tas "braakk"Duduk di depan cermin dan ia meneruskanlamu-nananyaMembyangkan lagi, gimana ya? Lagi ngapainya si dia?

Di cermin dilihatnya dirinya sedang tersenyumDia berfikir, "Iho siapa ini?" "Mengapa iatersenyum padaku?"Si bayangan dalam cermin menjawab, "AyogadiS/ sholat! Waktunyasudah tiba"

Terdengar bisik lirih di telinganya "ah...nggakusah"

Si bayangan kembali bersuara, "Ayo tungguapa lagi, yuk sholat"Lalu ada lagi bisikan, buat apa sholat kamukan lagi capek"Bayangan membuka suara lagi, "Udah sanaberwudhu, biar seger"Seerr ada bisikan lagi, "ngapain nungging-nungging,mbungkuk-mbungku, capek.

69

Page 81: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Terdengar lagi "ayo sholat""nggak usah". "Sholat", "Nggak usah""Sholat"/' Capek", "Sholat",

"Nggak usah"

Taing....ng...ng telinganya berdengingSi gadis kembali melihat cerminSaynp-sayup kembali didengarAUhuakbar Allhuakbar

la tersentak, kaget dan berlari ke kamar mandiBersuci dan mengambil wudhu.

Puisi itu terlihat masih amat cair dan tanpa intensitas.Diksi amat prosais dan banyak memakai kata-kata tidakbaku. Urutan alur peristiwa dalam puisi ini pun terlihatartifisial. Dialog batin yang diungkapkannya tanpa problemsehingga terkesan dangkal. Beberapa bait memakai kata tidakbaku atau bahasa slang. Penggunaan kata-kata tidak bakumenyebabkan ketidakefektifan.

Di akhir puisi diimgkapkan bahwa pada akhirnya akulirik tersadar dan berwuduk. Akan tetapi, mengapa ia tiba-tiba mengambil tindakan demikian, tidak dijelaskan alasandan sebabnya. Beberapa kali sebelumnya diungkapkan bahwaaku lirik ingin salat, tetapi ia tidak melakukannya. Mengapaakhirnya ia menjalankan ibadah itu? Penulis tidakmemberikan alasan dan penjelasan yang memadai sehinggapembaca dapat memahami peristiwa itu.

Puisi ini berusaha menggambarkan gejolak perasaanseorang manusia dalam waktu yang singkat sehingga tidakbanyak peristiwa yang disampaikan dalam sajak ini. Carapenuturan dan pilihan kata yang tidak efektif danberpanjang-panjang, menjadikan puisi ini membosankan.Urutan alur yang digambarkan secara datar tanpa tanjakan.Pilihan kata yang tidak baku dan teknik ungkap yangberpanjang-panjang mengesankan puisi mi main-main.

70

Page 82: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Aku Ini Penguasa

Aku ini pengusahaAku ini kayaAku cantik

Semua aku yang punyaApalagi yang kurangAku kuat

Tak ada yang bisa menjatuhkanku

Tuhan, tuhan apa ituDia tak pimya kuasa ataskuAkulah Sang MahaIbadahku, oh... untuk apa lagi

Tuhan, Tuhan, TuhanAku tak takut pada MuAh... ah

Mengapa napasku sesakOh, oh apa iniDunia terasa berputar

Apakah ini yang disebut ajal?Ou... tidak jangan ambil aku sekarangAku beliun berbekal

Tuhan...

Beri aku waktu lagiMengabdi dan menyembah padaMuAmpuni aku... TuhanAku ingin taubat

Ya Tuhan ampuni akuAmpuni dosakuAku, aku hambamu yang sombongYang merasa besar padahal belum secuil didepanMu

71

Page 83: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Tuhan

Inilah aku, hambaMu yang hitam berlumpurIngin meminta ampimanMuAku, aku yang tel^ jatuhYa Allah

Ya Rabbi

Ya Rabbi

Kini aku bersujudMengemis Ridha dan ampunanMuPerkenankanlah permintaankuYa Allah.

Karya Olfita Syarif ini terdiri atas 8 bait dan 40 baris.Dilihat dari panjangnya puisi ini, kita membayangkan sebuahrangkaian peristiwa yang panjang. Setelah membacanyaterlihat bahwa penulis hanya ingin menggambarkanpenibahan sikap seseorang. Dari semula angkuh, tersadar,dan akhimya bertobat. Peristiwa itu pun berlangsung dalamsatu waktu yang pendek dan menyangkut satu orang.

Dibandingkan dengan jumlah bait dan baris puisi,peristiwa yang ingin digambarkannya jelas terlalu pendek.Tidak mengherankan jika puisi ini terasa amat artifisial dalampenggalan bait dan diksi. Diksi amat cair dan cenderungbombastis. Kesan itu makin kuat disebabkan sajak inididominasi oleh kalimat pemyataan. Sedikit sekali deskripsiyang berkaitan dengan gerak, emosi, dan suasana. Sajak inidimuat di Hainan (Minggu, 12 Mei 2002) pada rubrik remaja.

Bait pertama didominasi oleh pemyataan yang menggambarkan keangkuhan. Pemyataan itu tidak disertaipenjelasan tentang hal-hal yang dinyatakan. Misalnya,seberapa kekayaan, kecantikan, dan kekuasaan yang dimilikiaku lirik. Bait kedua lebih mengena karena gambarankeangkuhan digambarkan dengan sikap meragukan Tuhan.Bait 6-8 yang menggambarkan kesadaran dan pertobatanjustru tampak artifisial karena tidak ada gambaran dalambait sebelumnya tentang peringatan Tuhan. Gambaran napassesak pada bait 3 tidak cukup dramatik untuk

72

Page 84: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

menggambarkan penderitaan. Sesak napas tidak selaluberkaitan dengan ajal yang mendekat

Ada beberapa gambaran yang kurang diungkapkanberkaitan dengan peristiwa yang dikisahkan, antara lain,kesadaran aku lirik yang terlalu tiba-tiba dan tanpa alasanyang cukup kuat. Begitu tersadar, ia langsung berwuduk dansalat serta minta ampunan. Proses yang digambarkan begitusederhana dan melompat terlalu jauh. Seorang yangsombong, sehingga menyangsikan kekuasaan Tuhan,tentulah telah lama tidak melaksanakan ibadah. Dalam

keadaan seperti itu, ia membutuhkan tahapan untuk dapatberibadah dan bertobat. Tidak mungkin kesadaran dantindakan bertobat datang secara tiba-tiba begitu saja.Keinginan penulis untuk menggambarkan klimaks justruterasa sebagai peristiwa main-main karena begitu mudahnya.

Gagasan yang ingin diungkapkan penulis melalui puisiini sesungguhnya cukup menarik dan jelas. Hanya saja,penggambaran yang berpanjang-panjang menjadikan sajakini tidak efektif. Banyak peristiwa dan kata yang mubazir.Tampaknya puisi ini ditulis dengan tergesa-gesa, Hal ituterlihat pada penulisan kata yang tidak baku dan menyalahiejaan.

Wama Wami Dunia

Dunia penuh warnaWama hiasi dunia

Dunia warna, di damba

Warna dunia, indah

Warna dalam manusia

Wajah hitam topeng putihSemua bermain dengan wamaWarna-wami dusta.

Puisi ketiga, yang dipublikasikan di Hainan (Minggu, 12mei 2002) dari Olfita Syarif memiliki corak yang jauh berbedadaii puisi pertamanya. Puisi ini tergolong pendek, terdiri dari

73

Page 85: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

2 bait dengan 8 bans. Pilihan kata dan stniktur kalimat yangdipilih juga tidak lagi bombastis dan mubazir seperti karyapertama dan kedua. Puisi ketiga ini ditulis dengan intensitasyang jauh lebih baik.

Melalni puisi ini, penulisnya mengungkapkein gambarandan pandangannya tentang dunia yang berwarna-warni.Dengan cara yang menarik, ia membandingkan betapaindahnya dunia yang penuh wama, dengan msuiusia yangdipenuhi warna-wami dusta. Sebuah perbandingan yangkontras dan tepat.

Pilihan kata yang efektif terlihat pada simbolik wama.Ia memilih warna sebagai simbolik warna untukmenggambarkan keindahan dunia dan dusta manusia. Duniawama-wami adalah dunia yang indah, sedangkan manusiayang hitam putdh karena topeng adalah dusta yang nestapa.Dengan penggambaran yang kontras seperti itu, penulisnyatidak terjebak pada sikap emosional. la tidak mengecam orangyang berdusta dan mengenakan topeng. Pilihan demikianmemperlihatkan sikap penulis yang lebih arif dan dewasa.Dusta manusia adalah bagian dari wama-wami dunia.

Dibandingkan dengan dua puisi sebelumnya, karyaketiga ini adalah yang paling bemas dan intens. Jika padapuisi pertama dan kedua penulisnya tampak masih emosionaldan kurang kontrol terhadap kata yang dipakainya, padapuisi ketiga ini justru terlihat betapa ia dengan efektifmemanfaatkan setiap kata yang dipilihnya. Ini mempakanbukti bahwa pelatihan yang dijalani penulisnya memberikandampak positif terhadap karya yang ditulis peserta bengkelsastra.

6.4 Weni Susanti

Tabuh berbimyi gemparkan alam nan sunyiKicau burung nan merduMendayu memecah sunyiSujud aku di pangkuan kiblatMuMengharapkan keredhaanMu

74

Page 86: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Selamat datang pagi...!Adakah siangku masih disinariKeimanan dan kebenaran yangKau ridhoi...! Bersama dnta dan

Kasih Mu ya Rabbi, AllahKudayang hidup dengan langkahKebenaranMu.

Pulsi pertama Weni Susanti itu ditulis sebelxim mengikutipelatihan bengkel sastra. Sajak itu aslinya memang tidakpunya judul. Sajak ini menggungkapkan perasaan religiuspengarangnya dalam menyongsong hari depan yang lebihbaik. Meskipun memiliki beberapa kelemahan dari segi teknikpenulisan, puisi ini memperlihatkan potensi besar danintensitas yang dalam dari penulisnya. Puisi yang terdiri daridua bait ini diungkapkan dalam teknik dan bahasa yangefektif. Puisi ini mengekspresikan pandangan penulisnyasecara langsung.

Penulisnya memulai puisi ini dengan gambaran tentangbunyi tabuh, pertanda datangnya waktu subuh. Aku lirikkemudian melaksanakan salat subuh. Setelah pagi datang,ia bertanya apakah siang ini sinar keimanan masihbersamanya. Aku lirik bertekad untuk menghadang haribersama cinta dan kasih Tuhan.

Puisi pendek ini amat efektif dari segi komunikasi danhemat dalam pemilihan kata dan pengimgkapan peristiwa.Sajak ini dimulai dengan gambaran suasana desa yang alami.Untuk memberikan gambaran suasana desa itu, penulismemilih diksi yang tepat, yaitu bimyi tabuh dan kicau bunmg.Penulis memilih kata f tabuh/, bukan jbedukf. Pilihan diksi/tabuh/ menjadikan suasana alami lebih kental danbernuansa pedesaan.

Tema religius ini muncul kembali pada puisi yang ditulissetelah pelatihan. Di bawah ini puisi kedua dengan tema yanghampir sama.

75

Page 87: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Kata-kata yang Tenicap

Kata-kata yang tenicapDi bibir insan manusia

Hanya cinta dan cintabahwa

Bukan cinta sajalahyang hams temcapAda yang masih tersisaYakni zikir dan doa

Hiasilah indahnya bibinnudengan zikir dan doa.

4/2000

Sebagaimana terlihat, puisi itu hanya terdiri atas dua baitBait pertama terdiri atas 8 baris, sedangkan bait kedua terdiriatas dua baris. Melalui puisi ini penulisnya membandingkancinta dan zikir. Cinta yang dimaksudkan di sini agaknyaadalah cinta remaja, yang sering menjadi buah bibir bagiorang yang berada dMam usia puber. Banyak remaja yanghari-harinya dipenuhi celoteh tentang cinta, tetapi banyakyang lupa untuk berzikir dan berdoa. Melalui perbandinganantara cinta dan zikir, penulis puisi ini mengingatkan orangtentang pentingnya doa. Karya ini dipublikasikein di Hainan(Minggu, 19 Mwei 2002).

Puisi ini dimulai dengan deskripsi singkat tentangkebiasaan remaja yang sibuk membicarakan kisah cintamereka. Penulis mengamati banyak orang di lingkimgannyadisibukkan oleh cinta antarmanusia. Kesibukan dengan cintakadang membuat mereka lupa bahwa selain bicara cintaorang juga perlu berzikir dan berdoa. Penulisnya tidakmengecam atau melarang orang bicara tentang cinta. la hanyaberusaha mengingatkan bahwa ada hal lain yang jugapenting untuk dilakukan.

Penulisnya memilih teknik perbandingan untukmengingatkan pembacanya. Melalui teknik mi pembaca tidakmerasa digurui, diperintah, atau dilarang. Pembaca hanya

76

Page 88: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

diingatkan melalui perbandingan yang disajikan penulis.Teknik perbandingan itu memperlihatkian sikap atif ̂penxilisnya. Ini gejala yang mai^i^;;^^|angmenulisk^ sajak religins yang khus^ aan pOTiift k^raafe -

Melalui pilihan kata yang efektif dan gambaran peristiwayang menarik, puisi menghadirkan potret kehidupan remajasebagaimana yang diamati penulisnya. la memberikangambaran kehidupan remaja dari sisi berbeda dari yangselama ini ditampilkan penulis lain. Tetap tentang cinta,tetapi sekaligus membandingkannya dengan doa. la tidakmengecam orang yang bercinta, tetapi mengingatkan bahwaselain cinta ada sisi lain. Perbandingan yang disajikanpenulisnya justru mengantarkan pembaca menuju amanatyang ingin disampaikan pengarangnya.

Sajak ini diakhiri dengan kalimat bemada saran, tetapitidak terasa dan terkesan menggurui. Bahasanya yangsederhana justru memunculkan kesan ketulusan dankejujuran. Puisi kedua ini makin memperlihatkan potensipenulis remaja ini.

Jika Tubuhmu yang Terluka

Jika tubuhmu yang terlukaHatiku yang sakitJika matamu yang terlukaAir mataku yang jatuh berderaiJika napasmu terhentiNapasku pun terhentiApakah ada cinta yang sejati!

4/2000

Puisi ketiga dari Weni Susanti mengambil tema yang agakberbeda dari dua puisi sebelumnya. Kini ia bicara tentangcinta. Tidak sebagaimana remaja lainnya, penulisnya tidakbicara tentang cinta nafsu atau cinta remaja. la bicara tentangcinta yang tulus dan dalam. Kedalaman dan ketulusan itudiungkapkan melalui pengandaian dengan rangkaian sebabakibat yang disajikan dalam puisi memperlihatkan kedalaman

77

Page 89: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

pemahaman penulisnya tentang makna c±ita.Kedekatan dua anak manusia digambarkan melalui

kesatuan rasa antarmereka. Puisi bertema cinta inimenggambarkan cinta yang suci dan tulus. Melalui gambaranhubungan sebab-akibat, digambarkan ketulusan cinta akulirik terhadap kekasihnya. Hubungan sebab akibat yangmerupakan simbolik ini begitu sederhana, tetapi tepat danmenyentu. Begitu tulusnya aku lirik sehingga /jika tuhuhmuyang terluka/hatiku yang sakit// jika matamu yang terluka/airmataku yang jatuh berderai//.

Dua baris puisi itu tidak saja memperlihatkan hubungansebab akibat, tetapi juga sekaligus mengimgkapkan lompatanyang menggambarkan besamya perasaan cinta. Luka tubuhmengakibatkan sakit hati, luka mata mengakibatkan deraianair mata. Artinya, imtuk menggambarkan perasaan cinta iatidak menggambarkan hubimgan langsimg. Sang kekasihtelah merasakan akibat yang lebih jauh dari luka yang dideritakekasihnya. Yang terluka hanya fisik, tetapi aku lirikmerasakan aspek batin dari luka fisik itu. Simbolik danpenggambaran ini benar-benar menarik dan asli.

Puisi ini ditutup dengan pernyataan bemada pertanyaan.Pilihan bentuk ini bukan untuk memperlihatkan keraguanaku lirik. Sebaliknya, pilihan bentuk ini justru untukmenegaskan kedalaman cinta. Kalimat terakhir jadakah cintayang sejaiilj untuk menyatakan tantangan, itu sebabnyadiberi tanda seru. Tantangan untuk menyatakan adakah cintalain yang lebih sejati dari yang diungkapkan aku lirik?Meskipim bemada tantangan, kalimat ini tidak mengesankankesombongan. Ia terasa sebagai kewajaran dari rangkaianketulusan yang diungkapkan sebelumnya.

Aku Bukan Dia, Bukan Mereka

Aku bukan dia bukan merekaAdakalanya hati menangisBiarakan aku demi pribadikuJangan kau coba untuk merabahTerkadang persamaan itu ada

78

Page 90: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Bahkan perbedaan pun adaTerimalah aku

Dalam setiap yang kumilikiGetaran malam mengusik kesunyiankuKalaku duduk sendiri

Aku tak mampu merubahDiriku menjadi orang lainKarena aku adalah aku. 4/2000.

Puisi keempat dari penulis berbakat ini mengungkapkanketegasan sikap penulisnya. Agaknya puisi ini ditulis dalamsuasana hati yang galau. Pada satu sisi ada saran dari oranglain agar aku lirik mengubah karakter dan perilakunya, tetapipada sisi lain aku lirik merasa bahwa apa yang dilakukannyasudah benar. Dalam situasi seperti itu, akhirnya aku lirikmemutuskan tidak akan mengubah sikap dan perilakunyayang dianggapnya benar. Melalui puisi ini ia mengungkapkanketegasan sikap. Menariknya, ketegasan itu diungkapkandalam bahasa sederhana yang prosais. Pilihan bentuk itumengesankan ketulusan dan keterusterangan.

Dibandingkan dengan puisi sebelumnya, tema karya iniagak berbeda. Nuansa yang tetap sama dari puisi sebelumnyaadalah kedalaman dan kesungguhan penulisnya. Ia memilihdiksi sehari-hari dan menjalinnya menjadi simbolik yangmenarik. Puisi terakhir ini agaknya ditulis dalam suasanayang agak emosional. Hal itu terlihat dari beberapa kesalahanejaan dalam puisi ini. Misalnya, /merubah/ yang seharusnya /mengubah/. Juga ada beberapa kalimat yang mubazir dankurang efektif.

Puisi-puisi tersebut memperlihatkan potensi besar seorangsiswa. Sebelum pelatihan, penulis ini belum pernahmempublikasikan karyanya. Ia pun tidak tabu tentangkualitas puisi yang ditulisnya. Pelatihan bengkel sastramemberinya pengetahuan yang memung-kinkan iamenggarap puisi dengan lebih baik. Di antara perkembanganyang menonjol adalah makin bervariasinya tema yangdiungkapkan oleh penulis tersebut.

79

Page 91: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

6.5 Tanti Lorita

AKU

Mengapa tak kau hiraukan jeritan merekayang kelaparanJika kau sebut aku ... cinta?Mengapa kau siksa mereka yang tidak berdosaJika kau sebut aku ...cinta?Mengapa kau khianati dia yang selalu setiapadamuJika kau sebut aku ...cinta?Mengapa kau hina yang kurang dari padamuJika kau sebut aku ...cinta?Mengapa tak kau pelihara semua yangbemapasDan tumbuh dengan segala manfaatnyaJika kau sebut aku ...cinta?Mengapa kau rusak dirimu sendiri demikeniliaatan semuJika kau sebut aku ...cinta?Mengapa tak kau gunakan aku?Disetiap napasmu, sentuhanmu,penglihatanmu, pandanganmuPikiran dan hatimu?

Jika kau mau menyadari, bahwa aku adalahanugra

Tuhan yang paling berhargaSebagaimana dia ciptakan manusia atas cintaDan aku yang bemama cintaAkan memberikan kedamaian kekal dikehidupan ini.

4/2000

Puisi berjudul ''Aku" ini ditulis sebelum penulisnyamengikuti kegiatan bengkel sastra. Puisi itu memperlihatkanpemahaman yang masih dangkal tentang genre puisi.Penulisnya belum memperlakukan puisi sebagai sarana

80

Page 92: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

mengekspresikan sikap dan ide. Puisi ini cukup panjang danbanyak jumlah barisnya, tetapi hingga akhir pnisi, kita masihsulit menemukan apa sesungguhnya sikap dan peristiwayang ingin disampaikan penulisnya.

Sebagaimana terlihat pada puisi tersebut, ia lebih banyakbermain-main dengan kata. Larik //z'fai kau sebut aku cinta.... ?/yang berulang, misalnya, tidak menimbulkan sugesti yangkuat. Lagi pula, tidak semua peristiwa yang diungkapkansebelumnya berkaitan dengan cinta. Diksi cinta yangdiungkapkan penulisnya pun belum bisa ditentukanmaknanya berdasarkan pembacaan terhadap puisi ini.Akibatnya, makna sajak ini menjadi baur bagi pembaca.

Dari awal hingga akhir puisi ini memiliki nuansa yangsama, yaitu gugatan terhadap sikap paradoks dari orang yangdicintai. Pada satu sisi, ia menyatakan cinta, tetapi ia merusak;ia mengatakan cinta, tapi tanpa rasa kasihan. Nuansaparadoks itu berlanjut hingga akhir sajak. Sayangnya,rangkaian paradoks itu tidak disusun secara sistematissehingga mengesankan alur yang menanjak menuju klimaks.Rangkaian itu terasa datar belaka. Bahasa yang digunakanpenulisnya prosais dan tanpa kandungan simbolik.

Kubuka pada Matamu Dunia

Saat kubuka mata padamu dimiaTerlihat indah bak terpintal dimataAku lahir dari rahim ibuku

Di kota Sawahlunto

Aku banggaKarena aku tinggalDi Kota Sawahlunto

Siapapun akan banggaHidup di kota yang indahBersama orang tuaDan sanak saudara.

4/2000

81

Page 93: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Puisi kedua Tanti Lorita adalah puisi kenangan.Kenangan tentang kota kelahiraimya. Tentu saja ini bukantema baru dalam dunia sastra karena sebelumnya banyakpenyair yang menulis sajak tentang kota kelahiran atautempat tinggabiya. Namun demikian, tidak berarti sajakseperti itu tidak menarik karena hal tersebut amat bergantungpada cara pandang dan teknik ungkap yang dipilihpenyaimya.

Penulis tersebut memilih teknik ungkap yang prosais. lamenggunakan bahasa sehari-hari tanpa simbol apa pun.Pilihan bahasa seperti itu memiliki kekuatan karenamengesankan keterusterangan dan ketulusan. Hal itulahyang kita rasakan dalam puisi tersebut, yaitu ketulusanpenulisnya mengenai kebanggaannya terhadap kotakelahirannya. Apabila ditelusuri lebih jauh, tampaknya yangmenyenangkan bagi penulisnya bukanlah karena ia lahir diKota Sawahlunto yang indah, melainkan karena ia beradadi kota itu bersama keluarga, orang tua, dan sanaksaudaranya.

Sejak baris pertama penulis ini telah mengungkapkankekagumannya terhadap keindahan kotanya. lamengungkapkannya melalui pemyataan jSaai kubuka matapadamu dunia/Terlihat indah bak terpintal di mata/. Pemyataanyang hampir mirip mimcul lagi pada baris yang lain. Hanyasaja penulisnya tidak pernah menggambarkan bagaimanakeindahan kota kelahirannya itu, apa dan bagian mana darikota itu yang menarik dan indah menumt penulisnya. Jikaia memberikan gambaran tentang kota itu, mungkin akanamat menarik.

Sawahlunto mempakan kota tambang dengan pendudukyang beragam. Sebagai kota tambang, Sawahlunto memilikisejarah panjang yang melibatkan banyak orang. Pada masakolonial Belanda, banyak buruh dari Jawa didatangkan kekota itu untuk bekerja di tambang batubara. Selain itu, jugabanyak tahanan kriminal yang dipekerjakan. Para kriminalitu disebut urang rantai karena kaki mereka diikat denganrantai sesama tahanan. Bentuk kota itu juga unik, karenamirip kuali dengan perbukitan di sekelilingnya.

82

Page 94: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Puisi itu terdiri atas satu bait. Jika dilihat suasana danide di dedamnya, puisi itu bisa dibagi dalam tiga bait Dengancara itu suasana yang disampaikan menjadi lebih kuat. Selainpenibagian bait, penulis agaJoiya juga kurang hati-hati dalammemilih kata. Kalimat /Siapapun akan bangga/Hidup di kotayang indah/ Bersama orang tua/ Dan sanak saudaraj, misalnyamengesankan makna yang kurang tegas. Seseorang mimgkinbangga tinggal di kota yang indah. Tinggal bersama orangtua dan saudara yang lebih tepat adalah senang, bukanbangga.

Suara AXam

Malam ini, terasa asingHanya aku bulan dan bintangSemua diam tak berpalingMenerawang, jauhBersama suara alam

Aku larut di dalamnyaApa yang kupikirkan apa yang kurasakanApakah akan terus begini?Suara-suara alam jawablahAku rindu kehadiran dan kebebasan yang kauciptakanTak bolehkah aku menikmatinya setiap saat?Aku bosan akan segala sandiwara iniAku ingin selalu merasaDamai bersamamu

Maka hadirlah selalu menemaniku

4/2000

"Suara Alam" adalah puisi terakhir dari Tanti Lorita.Puisi itu dipublikasikan di Hainan (Minggu, 2 Juni 2002).Dalam puisi tersebut, penulisnya bercerita tentangkesendirian dan kesepian. Dalam suasana demikian, iamengadu pada alam, yang baginya memberikan kesan damai.Puisi yang terdiri dari satu bait itu mengungkapkan kesandan harapan penulisnya.

83

Page 95: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Sejak awal penulisnya berusaha membangtin suasanakesendirian dan kesepian. /Malam ini terasa using/ Hanya akubulan dan bintang/. Kesendirian itu membawanya larutbersama alam. Akhimya ia merasa damai bersama alam danberharap alam selalu menemaninya. /Aku ingin selalu merasa/Damai bersamamu/ Maka hadirlah selalu menemaniku/,

Dibandingkan dengan dua sajak awal, puisi terakhir inijauh lebih bemas. Pilihan kata dan suasana yang dibangxmcukup terkendali. Urutan alur dan ide pun dalam sistematikayang jelas. Diksi yang dipilihnya masih bemuansa prosais,tetapi pada beberapa bagian tertentu ia telah berusahamemunculkan simbolik. Simbolik itu dibangun melaluiungkapan dan peristiwa. Dengan cepat kita bisa menangkaptema dan kesan yang ingin disampaikan melalui puisi itu.

Berbeda dari sebelumnya, pada sajak ketiga ini hampirtidak ada lagi kata-kata mubazir. Juga tidak ada kesalahanejaan. Puisi itu mengesankan bahwa penulisnya memiliki ideyang jelas dan emosi yang terjaga. Dengan demikian terlihatperubahan yang berarti dari perkembangan karya penulisitu, sejak dari puisi pertama hingga terakhir.

6.6 Fauzan E.Janji Semu

Beribu tulisan... tanganBerjuta tetesan ... keringatBerhamburan celoteh tentangmuNamxm itu kau anggap sampah

Seribu janji kau taburkanSejuta mimpi indah kau tawarkanTapi nyatanya membosankanIkrar yang diucapkan dianggap iklanPemanis cerita yang tiada berhenti

Kau bawa kami dalam dunia imajinasiYang tiada bertempi tanpa buktiLantas kau hempaskan kami

84

Page 96: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Mengadu kerasnya bebatuan di tepi pantaiyang memecah ombak

1000 penonton diam tak bergerakHanya terpaku tak bertindakIbarat seekor anjing yang lebih bajinganMungkin inilah manusia jelmaan setan

Puisi pertama berjudul Semu" ditulis sebelumpenulisnya mendapatkan pelatihan di bengkel sastra. Sajakyang terdiri atas empat bait itu memuat 18 baris. Denganmelihat sekilas puisi itu, bisa dengan cepat dirasakan bahwapenulisnya masih belum simgguh-sungguh dalam berkarya.Filihan kata puisi tersebut amat banyak yang mubazir danterkesan berlebihan. Tata cara penulisan juga masih belumditaati, ini terlihat pada penulisan angka pada baris pertamabait terakhir.

Tema yang ingin diungkapkan melalui puisi itu tidakterlalu jelas. Meskipun penulisnya berusaha memberikangambaran psikologis, agak sulit bagi pembaca mengikutiapakah sesungguhnya yang ingin disampaikan penulisnya.la memulai sajak itu dengan gambaran tentang tulisantangan dan tetesan keringat yang dianggap sampah olehorang lain. Kemudian peristiwa beralih pada tanggapantentang janji dan mimpi indah serta janji yang tidak ditepati.Pada baris selanjutnya diungkapkan kekesalan aku lirikterhadap lawan bicaranya yang membuat dirinya serasadihempaskan pada bebatuan pantai.

Hingga akhir sajak kita tidak mendapatkan gambaranlawan bicara aku lirik. Pada bait terakhir dideskripsikan ada1000 penonton yang diam terpaku. Mengapa mereka terpaku,apakah peristiwa yang mereka saksikan? Siapakah dia danapakah masalah yang terjadi diantara kedua orang itu?Begitu banyak pertanyaan yang menggantung tanpa jawabandari sajak ini.

Puisi tersebut tampaknya ditulis dengan emosi yangberapi-api. Pilihan kata pada bait terakhir mengesankanemosi yang menggelegak dari penulisnya sehingga ia memilih

85

Page 97: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

ungkapan /...anjing yang hajinganf untuk mengungkapkanperasaaimya. Namtm, disebabkan rangkaian peristiwa yangdiungkapkannya tidak jelas dan suasana yang ingindibangunnya juga kabur, hingga akhir puisi itu kita tidakdapat memahami apa yang ingin disampaikan penulisnya.Pendek kata, sajak awal itu memperlihatkan rendahnyatingkat apresiasi penidisnya tentang makna dan fungsi sastra.

Terlepas dari kualitas karya tersebut, pengarangnyasetidaknya telah berusaha mengungkapkan perasaan dankegalauannya melalui kata-kata, apa pim bentuknya. Dalamhal ini, puisi setidaknya telah berfungsi sebagai katarsis imtukpenulisnya.

Ulah Cinta

Hilang sudah akupun resah, pegangan mulaiagak goyahSemua bedebah dan lelah, membawa mimpipadahal sampahSemua terkecoh dan gerah

Bau busuk akhimya merambahHidung yang tak mau kompromiMembuka air yang tersembunyiHidup yang bergairah perlahanptm matiBerteman cinta setan bawa malapetakaLumuran dosa bawanya ke neraka

Mata yang tak bisa diamMenatap dan terns melihatMenggali suatu misteri tragisAkibat cinta yang bengisTak pandang bulu dan jenisAsal tergaet kau akan habis.

Dalam beberapa hal, puisi kedua ini masihmemperlihatkan nuansa yang mirip dengan puisi pertama.Pilihan katanya masih banyak yang mubazir, bombastis, dan

Page 98: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

terlalu umum. Perkembangan yang menarik adalah mulaiada beberapa simbolik yang muncul. Juga adanya keinginanuntuk menyusun puisi tersebut dalam bait yang memilikipersajakan.

Puisi kedua ini mulai agak sistematis dalam suasana,perisiwa, dan ide. Bait pertama dimulai dengan pemyataanbahwa aku lirik berada dalam keadaan resah. Masih padabait yang sama, pada baris berikutnya ia menumpahkan rasakesalnya terhadap penipuan yang seakan mimpi padahalsampah.

Bait kedua menunjukkan kekesalan yang hampir samadengan baris sebelumnya. Penyebab perasaan kesal itu kinidigambarkan lebih jelas, yaitu pertemanan dengan cinta setanyang membawa malapetaka. Makna cinta pada frasa /cintasetan/ jelas bukan bermakna denotatif. Kita bisa mendugabahwa cinta setan itu bermakna sebuah perilaku yang keliruyang menjerumuskan aku lirik. Kesan yang sama dapatditelusuri pada bait selanjutnya. Pada bait ini dipilih kata /cinta bengis/. Akhimya, puisi itu ditutup dengan pemyataanbemada peringatan /asal tergaet kau akan Imbis/.

Hingga puisi ini berakhir masih kabur apakah maknacinta yang ingin disampaikannya. Apakah cinta antara duamanusia atau cinta terhadap sesuatu yang berbahaya?Dalam hal ide, puisi kedua ini belum banyak mengalamikemajuan dibandingkan puisi sebelumnya.

Perkembangan bam terlihat pada suasana dan peristiwayang mulai terasa lebih tegas dan jelas. Perkembangan jugaterlihat pada penulisan yang lebih taat ejaan dan tata carapenulisan yang lebih baik. Simbolik mulai muncul, meskipunbelirni memperlihatkan makna yang jelas. Emosi masih belumterkontrol dan sajak masih diperlakukan sebagai katarsis.Emosi yang meluapkan terlihat pada banyaknya kalimatbemada kecaman dengan diksi yang berlebihan.

Abdi-Abdi Setia

Ketika malam kian merangkulSelumhnya terpejam mencari mimpi

87

Page 99: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Saat dingin membekukan hatisemuanya ikut menutup matatinggallah sederetan abdi-abdi setiaBasuh keluhan jiwa dengan air wuduk

Bersimpuh rapat kakinyaTangan ikut ditadahkanKepalapun makin menekurmenancapkan rasa syukurMohon ampunan... dosaMohon keberkatan ...rezeki

Sang malam temani diaDalam kesucian jiwa yang bersihNamun kini, zaman ikut menelannyaMakin lama tambah menghilang

Puisi ketiga dari Fauzan terlihat lebih matang denganemosi yang lebih terkontrol. Hal itu sejalan dengan peralihantema ke arah yang religius. Bahasa dan diksi yang digunakantidak lagi meledak-ledak, seperti pada puisi sebelumnya. Puisidiawali dengan gambaran tentang malam yang sunyi. Saatorang terlelap, ada beberapa orang yang beribadah dengankhusuk.

Pada bait kedua digambarkan bagaimana pelakuberibadah dengan bersimpuh, menadahkan tangan, danberdoa. Bait terakhir menyatakan bahwa ia tenggelam dalammalam dengan jiwa yang bersih.

Perkembangan yang diperlihatkan penulisnya melaluipuisi ketiga ini amat berarti. Ia kini mampu merangkaisuasana dan peristiwa dalam bentuk yang lebih sistematis.Kalimat bernada pernyataan dan kecaman mulaimenghilang, digantikan oleh deskripsi yang berkaitandengan tindakan. Perubahan itu sekaligus mengindikasikansikap penulisnya, yang semula emosional dan kurangterkontrol telah menjadi lebih arif.

Pilihan kata mengarah ke diksi yang lebih khusus denganmakna yang jelas. Kata-kata yang mubazir mulai berkurang.

88

Page 100: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Begitu juga kalimat. Penulisnya juga makin intens dalammenyampaikan perasaannya. Menariknya, puisi itu ditutupdengan akhir yang terbiika. Tak ada kesan menggumi ataumengecam. Puisi berakhir dengan deskripsi bahwa pelakudalam sajak menghilang dalam zaman.

Perang

Sama-sama tahu

sama-sama tahu

tapi mengapa tak ada kebangkitanYang ada cuma kematian

Sungguh aneh... kehidupan dalam kematiantapi, tapi... itu nyataJiwamu mati, badan tetap berjalan menujukekelaman

Bakan rambutku pun ikut temodaBahkan mataku pun ikut memandangBahkan kakiku pun ikut dilangkahkanBahkan telapak kakiku iku berderap

O... begitu hebatnya peperangan iniBukan melawan senjataBukan melawan nuklir

Bukan melawan bom

O... begitu susahnya meruntuhkan inimeruntuhkan keangakuhan diri sendiri.

Gambaran yang diberikan pada bait pertama puisi itumulanya seakan membawa kita pada suasana perang dalamarti yang sesimgguhnya. Penulisnya bicara tentang kematian.Sajak itu diawali dengan frasa /sama-sama tahu/yang diulangsebanyak dua kali. Tidak jelas apa fungsi pengulangan danapa maksud frasa tersebut.

89

Page 101: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Bait kedua menyajikan perasaan heran tentangkehidupan yang berlangsung bersama kematian. Kemudiandijelaskan bahwa yang dimaksudkan adalah orang yangtetap hidup secara fisik, tetapi mengalami kematian jiwa.Jiwanya tidak lagi berkembang dan berfungsi dengan baik.Fisiknya masih berfungsi. Hal itu digambarkan melalui /bahkan mataku pun ikut memandang/bahkan kakiku pun ikutdilangkahkan/bahkan telapak kakiku pun ikut berderap/. Hinggabagian ini belum cukup jelas makna peperangan yangdimaksudkan.

Pada bait terakhir barulah diungkapkan bahwapeperangan yang terjadi bukanlah peperangan fisik denganorang lain. Akan tetapi, peperangan dengan diri sendiri. Akulirik berperang melawan keangkuhan dirinya sendiri.Lompatan pada bait terakhir yang sekaligus membukarahasia yang ditahan sebelumnya menjadikan peristiwayang ingin disampaikan melalui puisi ini menjadi menarik.

Sajak keempat dari Fauzan ini memperlihatkan gejalayang menarik. Ada kecenderungan kuat dari penulisnyauntuk bicara lebih jujur dan sederhana. Sikap berlebihan yangmuncul dalam puisi-puisi awal kini menghilang. Sebalilmya,tema dan gagasan yang ingin disampaikan menjadi makinjelas. Sebagaimana bisa diamati dari rangkaian karya tersebut,tema yang digarap penulisnya makin beragam. la makin kayadan terlatih menggimakan tekruk ucap yang lebih bervariasi.Jika dalam puisi awal didominasi oleh kalimat pernyataan,dalam puisi yang kemudian ia mulai memanfaatkan deskripsidan gambaran suasana.

Hubungan di antara bait puisi memiliki hubungan yanglebih jelas dan fungsional. Rangkaian peristiwa yang ingindiungkapkan juga makin jelas. Hal itu sekaligusmenunjukkan bahwa penulisnya memiliki ide yang jemihsebelum menuliskan puisi. Pemaknaan penulisnya terhadapperistiwa juga makin baik.

90

Page 102: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

6.7 KesimpulanPembahasan tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan

bengkel sastra telah memberikan dampak yang baik terhadapkuaHtas karya sastra. Fnisi-puisi yang ditulis peserta sebelummereka mengikuti bengkel sastra memiliki kualitas yang relatifrendah. Hal itu terlihat pada ketidakefektifan diksi,pemenggalan yang kurang tepat, banyaknya kata yangmubazir, serta rangkaian alur peristiwa yang tidak sistematis.

Puisi yang ditulis peserta setelah mereka mengikutikegiatan bengkel sastra memperlihatkan hasil yang lebih baik.Hi itu terlihat melalui indikator sejak dari diksi, pemenggalanbait, penulisan ejaan, efektifitas kata, gambaran suasana, danrangkaian peristiwa.

Diksi yang dipilih peserta lebih tepat dan menyangkutkata yang lebih khusus. Peserta memperhitimgkan dampakdiksi terhadap nuansa makna dan suasana yangdigambarkannya. Untuk puisi yang bercorak prosais, diksiyang dipilih lebih fungsional. Kecenderungan untukberpanjang-panjang dan menggunakan kata yang mubazirmenurun dengan cukup signifikan.

Menyangkut rangkaian peristiwa, peserta yang telahmendapat pelatihan lebih sistematis dalam merangkai danmengungkapkan peristiwa. Mereka mulai memperhitungkanurutan logis dan alasan terjadinya peralihan sikap, suasana,dan peristiwa yang digambarkan. Gejala ini beriringan denganmakin baiknya teknik pemenggalan puisi yang merekalakukan. Pemenggalan kalimat dan bait telah lebih dikuasaidan dipahami fungsinya untuk menyampaikan gagasan.

Terakhir, setelah mengikuti pelatihan, kesalahanpenulisan dan ejaan yang dilakukan peserta amat minim.Mereka mungkin mengerti tentang ejaan, tetapi selama inijarang dipakai dan dikontrol sehingga kurang menjadiperhatian. Karya yang ditulis setelah mengikuti bengkelsastra memperlihatkan bahwa aspek ejaan makin mendapatperhatian dari peserta.

Yang juga menggembirakan adalah perkembangan yangberkaitan dengan tema dan intensitas. Jika pada karyasebelum pelatihan tema yang diangkat masing-masing

91

Page 103: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

penulis relatif seragam, setelah mengikuti pelatihan merekamenulis dengan tema yang lebih bervariasi. Tema yahgmuncul tidak hanya masalalf^inta-danJcerinduan, tetapicukup banyak sajak yang mengangkat tema religius dansosial.

Dari segi intensitas, puisi yang ditulis setelah pelatihanmemperlihatkan intensitas yang lebih baik dibandingkandengan yang sebelumnya. itu terlihat pada ketaatan padaejaan, tema yang lebih terfokus, dan diksi yang lebih tepat.

Dengan gambaran seperti itu dapat disimpulkan bahwakegiatan bengkel sastra memberikan dampak yang baik danberarti bagi pesertanya. Karya yang mereka hasilkan jugadipublikasikan di media massa, yang menjadi kebanggaantersendiri serta menumbuhkan rasa percaya diri bagipesertanya

92

Page 104: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

BAB VII

PENUTUP

7.1 SimpulanBerdasarkan analisis data pada bab V dan VI dapat

diambil kesimpulan bahwa penyelenggaraan kegiatanBengkel Sastra ini dapat memberikan dampak positif bagipeningkatan apresiasi sastra siswa. Kegiatan ini membuatsiswa peserta Bengkel Sastra mengenal beberapa halmengenai kesastraan yang selama ini belum mereka dapatdi sekolah. Mereka menjadi termotivasi untuk membaca danmenulis karya sastra. Selain itu, manfaat lain yang jugadirasakan oleh peserta kegiatan Bengkel Sastra ini telahmenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga merekamempunyai keberanian imtuk mengirimkan basil karyanyake media massa cetak dan tampil dalam berbagai lomba.Bahkan ada beberapa peserta yang berhasil menjuaraibeberapa lomba.

Kegiatan Bengkel Sastra menjadi salah satu altematif bagisiswa yang berminat pada karya sastra mengingatterbatasnya jam pelajaran sastra yang ''menempel" pada jampelajaran bahasa Indonesia yang mendapat porsi lebih sedikitdibanding dengan pelajaran bahasa Indonesia. Padahalpeningkatan apresiasi sastra bagi siswa memang sangatdiperlukan sebagai upaya pengembangan kepribadian yangutuh dan mandiri.

93

Page 105: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Dampak lain yang juga dirasakan oleh peserta, merekamenjadi termotivasi untuk lebih banyak berkarya karenadalam kegiatan Bengkel Sastra ini mereka juga diperkenalkanpada beberapa pengarang dan karya sastranya. Dalampertemuan tersebut mereka dapat berbagi pengalamanmengenai proses kreatif pengarang sehingga selain termotivasiimtuk membaca dan berkarya, mereka juga menjadi percayadiri imtuk mempublikasikan karya mereka.

Oleh sebab itu, kegiatan ini perlu diteruskan penye-lenggaraarmya karena dapat memberi dampak positif bagipeningkatan apresiasi sastra siswa. Di samping perluditeruskan, penyelenggaraan kegiatan ini perlu ditingkatkandengan cakupan peserta yang lebih banyak, sehingga padaakhimya nanti semua siswa mempunyai kesempatan untukmengikuti kegiatan Bengkel Sastra ini.

6.2 Saran

Seperti yang telah diuraikan pada butir simpulan,kegiatan Bengkel Sastra ini perlu diteruskanpenyelenggaraannya. Untuk itu ada beberapa saran yangnantinya dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraankegiatan Bengkel Sastra berikutnya.

a. Sebaiknya siswa peserta Bengkel Sastra didampingioleh guru pendamping, agar siswa dan gurupendamping tersebut dapat menularkan ilmu yangmereka dapat kepada siswa lainnya di sekolah.

b. Sekolah diberi kesempatan untuk mengirimkanbeberapa siswa sebagai peserta Bengkel Sastra, agardi sekolahnya nanti mereka dapat membentuk sebuahsanggar yang bisa menampimg kegiatan kesastraan

- ̂ siswa lainnya.c. Waktu penyelenggaraan Bengkel Sastra ini perlu

ditambah, mengingat begitu banyak materi baik teorimaupim praktik yang akan diberikan.

d. Bengkel Sastra hendaknya dapat diselenggarakan diseluruh kabupaten dan kota yang ada di SumatraBarat, agar semua siswa mempunyai kesempatanuntuk mengikuti kegiatan tersebut.

94

Page 106: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

e. Balai Bahasa Padang perlu mengadakan evaluasiterhadap siswa sebelum mereka mengikuti BengkelSastra^ agar keberhasilan peserta setelah mengikutikegiatan tersebut bisa diukur.

f. Balai Bahasa Padang perlu mendatangkan pembim-bing yang merupakan seniman atau sastrawannasional imtuk merangsang motivasi peserta dalamberkarya.

g. Balai Bahasa Padang perlu mengadakan lomba yangberhubungan dengan kesastraan, misalnya, lombamusikalisasi puisi untuk merangsang prestasi siswa.

95

Page 107: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

■o r-r

' . V ■ ■ ;•^■^^•:^^■ ■

-i•/• ■:..

'j.-: .

>:-:U . .;:i •-/•■;■

..... .

X;.; . — . —

%

Page 108: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Slamet Riyadi dkk. 2001. Pedoman Penyelenggaraan BengkelSastra: Puisi. Jakarta: Pusat Bahasa.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi.Bandung: Angkasa.

Benni. 2003. Laporan Kegiatan Bengkel Sastra Sisxoa SLTP se-Kota Padang (Musikalisasi Puisi) 19-24 Mei 2003.Padang: Balai Bahasa Padang.

Bokings, Sri Wahyuni. 2002. 'Tuisi Kontemporer AltematifBahan Pembelajaran", dalam Horison XXXV, 1/2002, hal 20-21.

Chamdiah, Siti dkk. 1981. Kemampuan Mengapresiasi CeritaRekaan Sisxoa Kelas III Sekolah Menengah Atas DKIJakarta. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

DaratuUaila. 2003. Laporan Kegiatan Bengkel Sastra Sisxoa SLTPse-Kabupaten SOKota (Musikalisasi Puisi) 4 -SAgustus2003. Padang: Balai Bahasa Padang.

Effendi, S. 1964. Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende-Flores: NusaIndah.S

Hasjim, Nafron dkk. 1984. Kegiatan Apresiasi Sastra MuridSekolah Pendidikan Guru DKI Jakarta. Jakarta: PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa._. 2001. Pedoman Penyusunan Bahan PenyuluhanSastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

97

Page 109: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

. 2001. Pedoman Pemjuluhan Apresiasi Sastra. Jakarta:Pusat Bahasa.

H. A, Abdul Rachman dkk. 1981. Kemampuan Apresiasi SastraMurid SMA Jawa Timur. Jakarta: Pusat Pembinaandan Pengembangan Bahasa.

Ismail, Taufiq dan Hamid Jabbar (penyunting). 1997.Panorama Sastra Nusantara: Kumpulan MakalahPertemiian Sastra Nusantara (PSN) IX dan PertemuanSastrawan Indonesia 1997 (Persi 1997). Jakarta: BalaiPustaka. . ̂

Nasution, J. U dan Basyral Hamidy. 1981. Minat MembacaSastra Pelajar SMA Kelas III DKI Jakarta. Jakarta PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Oemarjati, Boen S. 1979. Pengajaran Apresiasi Sastra di SekolahLanjutan Atas: Keakraban Guru-Murid dengan Kan/aSastra. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Sari, Kartika. 2001. Laporan Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SMUse-Kota Padang (Musikalisasi Puisi) 16-21 Juli 2001.Padang: Balai Bahasa Padang.. 2001. Laporan Kegiatan Bengkel Sastra Siswa SMK(Penulisan Cerita Pendek) di Kota Padang Tahun 2001Tanggal 3-8 September 2001. Padang: Balai BahasaPadang.

Sardjono, Agus R. 2002. Apakah Aku Pernah Mengusikmu?.Dalam Kaki Langit, Sisipan majalah Horison XXXVI,9/2002, hal 18-19.

Sari, R. Yenny Puspita. 2002. Bengkel Sastra (Musikalisasi Puisi)Sisxoa SLTA Negeri dan Swasta di Wilayah Pemeri-ntahan Kota Sawahlunto. Padang; Balai BahasaPadang.

Sastrowardoyo, Subagio. 1983. Bakat Alam dan Intelektualisme.Jakarta: Balai Pustaka.

Sumardi dkk. 1985. Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi: UntukSD, SLTP, dan SLTA. Jakarta: Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa.

98

Page 110: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

. 2000. Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa SDKelas V. Jakarta: Grasindo.

Tanuwijaya, Solchan dkk. 1986. Penelitian KentampuanApresiasi Murid Kelas III SMTP di fazva Timur. Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Woodberry, George E. 1969. The Apreciation of Literature. NewYork; Kennikat Press.

Yelmi, Kusnel. 2002. Laporan Kegiatan Bengkel : MusikalisasiPuisi Bagi Siswa SLTA se-Kota Painan 15-20 Juli2002. Padang: Balai Bahasa Padang.

99

Page 111: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Lampiran

KUESIONER

Penelitian ini dilakukan untuk melihat Dampak BengkelSastra terhadap apresiasi sastra siswa di Kota Padang, Sawahlunto,dan Painan.

Tuliskanlah identitas diri Anda di bawah ini.

Nama

Asal Sekolah

Alamat (sekolah)

(rumah)

Petunjuk Pengisian

1. Pertanyaan ini berbentuk pilihan dan isian.2. Jawablah pertanyaan di kolom yang telah disediakan.3. Jawablah pertanyaan ini dengan singkat sesuai dengan

keinginan, pengetahuan, pengalaman, minat serta bakatAnda.

4. Kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai pelajaran dan nilaikelakuan Anda di sekolah tetapi hanya sebagaipengumpulan data.

Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Sejak kapan Anda belajar sastra?a.SD b.SLTP c.SMU

2. Apakah pelajaran sastra itu memberi manfaat bagi Anda?a. sangat b. kurang c. Tidak

3. Karya sastra apa saja yang pernah Anda baca?a. puisi b. prosa c.esai d. Drama

4. Dari karya sastra yang Anda baca tersebut siapa pengarangyang Anda kagumi? Sebutkan.

100

Page 112: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

5. Pemahkah Anda membaca buku tentang sastra?Pemah( )TidakPemah( ).Kalau pernah buku apa?

6. Kegiatan kesastraan apa yang pemah Anda ikuti?a. drama/ teater b. lomba penulisan puisic. penulisan cerpen d. Iain-Iain (sebutkan)

7. Dari kegiatan tersebut mana yang paling Anda sukai?Berikan alasan

8. Dengan siapa Anda berdiskusi/ bertanya jawab tentangsastra?

a. guru b. teman c. sastrawan d. Iain-Iain (sebutkan).

9. Pemahkah Anda menonton pementasan drama, pembacaanpuisi, dan Iain sebagainya? Kalau pernah berikan tanggapanAnda

10. Di manakah Anda menonton kegiatan tersebut?a. sekolah b. luar sekolah c. televisi

11. Pemahkah Anda mendiskusikan karya sastra yang telahAnda baca? Kalau pemah sebutkem dengan siapa.

12. Bagaimana tanggapan Anda terhadap diskusi tersebut?a. bermanfaat b. tidak bermanfaat c. Memgikan

13. Menurut Anda perlukah diadakan kegiatan yangberhubungan dengan peningkatan apresiasi sastra Anda?Ya( ) Tidak ( ).Berikan alasannya.

14. Bagaimanakah pendapat Anda tentang kegiatan bengkelsastra yang pemah Anda ikuti?a. bermanfaat b. tidak bermanfaat c. tidak ada komentar

101

Page 113: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

15. Bagaimana tanggapan Anda tentang pembimbing dalamkegiatan bengkel sastra tersebut?a. sangat baik b. baik c. lumayanJelaskan alasan jawaban Anda.

16. Bagaimana tanggapan Anda tentang materi yang diberikandalam kegiatan bengkel sastra itu?a. sangat baik b. baik c. lumayanJelaskan alasan jawaban Anda.

17. Bagaimana tanggapan Anda mengenai metode yangditerapkan dalam kegiatan bengkel sastra tersebut?a. sangat baik b. baik c. lumayanJelaskan Alasan jawaban Anda.

18. Adakah kegiatan tersebut bermanfaat bagi Anda?a. ya b. tidak c. tidak tahuJelaskan alasan jawaban Anda.

19. Apakah dampak yang Anda rasakan dari kegiatan bengkelsastra tersebut?

20. Adakah pengaruh yang Anda rasakan terhadap peningkatanapresiasi sastra Anda setelah mengikuti bengkel tersebut?Ya( ) Tidak ( ).Berikan alasannya.

21. Pernahkah Anda menulis karya sastra? Kalau pemahsebutkan jenisnya.

22. Pernahkah karya sastra yang Anda tulis tersebutdipublikasikan? Kalau pernah di mana?a. koran sekolah b. majalah c. tabloidd. koran umum

102

Page 114: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

23. Berapa banyak karya sastra yang telah Anda tulis tersebutdipublikasikan? Sebutkan.

24. Apa jenis karya sastra yang dipublikasikan tersebut?a. puisi b. cerpen c. novel d. Iain-lain (sebutkan).

25. Apakah ada karya sastra Anda yang dipublikasikan sebelummengikuti kegiatan bengkel seistra?Ya( )Tidak( ).Sebutkan.

26. Setelah mengikuti kegiatan bengkel sastra adakah karyasastra Anda yang dipublikasikan?Ya( )Tidak( ).Sebutkan.

27. Adakah peningkatan yang Anda rasakan terhadapproduktivitas menulis Anda setelah mengikuti kegiatanbengkel sastra?

28. Menurut Anda perlukah kegiatan bengkel sastra ini terusdipertahankan?Ya( )Tidak( ).Berikan alasan.

29. Apa saran dan kritik Anda terhadap kegiatan bengkel sastratersebut?

103

Page 115: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

Lampiran 2KUESIONERUNTUK

GURU

Penelitian ini dilakiikan untuk melihat dampak Bei^gkel Sastraterhadap apresiasi sastra siswa di Kota Padang, Sawahlunto^ danPainan.

Tuliskan biodata diri Anda di bawah ini.

Nama

Instansi

Alamat

Jawablah pertanyaan di bawah ini.1. Apakah materi yang Anda gunakan dalam pengajaran sastra

di sekolah Anda? Jelaskan jawaban Anda.

2. Buku-buku panduan apa saja yang Anda gunakan dalammemberikan materi sastra tersebut? Sebutkan.

3. Bagaimanakah pendapat Anda tentang materi sastra yangAnda ajarkan tersebut? Jelaskan jawaban Anda.

4. Menurut Anda apakah materi yang diajarkan sudahmencapai sasaran untuk menumbuhkan minat siswaterhadap sastra.Sudah ( ) Belum( ).Berikan alasan Anda.

Dari sekian banyak jenis karya sastra, bentuk apakah yangpaling sering Anda ajarkan?a. puisi b. prosa c. esai d. dramaBerikan alasan Anda.

104

Page 116: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

6. Dari pengamatan Anda, berminatkah siswa Anda terhadapmateri sastra yang Anda ajarkan?Ya( ) Tidak( ).Berikan alasan Anda.

7. Adakah di sekolah Anda kegiatan ekstrakurikulerkesastraan? Kalau ada sebutkan jenisnya.

8. Bagaimana tanggapan siswa-siswa Anda terhadap kegiatanekstrakurikuler tersebut?a. berminat b. tidak berminat c. acuh tak acuh

9. Menurut Anda perlukah adanya kegiatan di luar sekolah yangmerangsang kreativitas siswa di dunia sastra? Kalau perlu,jelaskan jawaban Anda.

10. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kegiatan BengkelSastra yang telah diikuti oleh siswa Anda? Jelaskan jawabanAnda.

11. Bagaimana tanggapan Anda terhadap materi yang diberikandalam kegiatan Bengkel Sastra tersebut?a. baik sekali b. baik c. lumayanBerikan alasan Anda.

12. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pembimbing dalamacara tersebut?

a. baik b. sedang c. lumayanBerikan alasan Anda.

13. Bagaimana tanggapan Anda terhadap metode pelaksanaanBengkel Sastra tersebut? Jelaskan jawaban Anda.

105

Page 117: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan

14. Adakah dampak yang Anda rasakan terhadap kreativitas danapresiasi sastra siswa Anda setelah mengikuti BengkelSastra? Jeiaskan jawaban Anda.

15. Adakah terbentuk suatu kegiatan ektrakurikuler ataukelompok peminat sastra setelah mengikuti kegiatan BengkelSastra? Kalau ada, sebutkan jenisnya.

16. Menurut Anda perlukah kegiatan Bengkel Sastra tersebut terusdipertahankan?Ya ( ) Tidak ( ).Berikan alasan Anda.

17. Berikan saran dan kritik Anda terhadap kegiatan BengkelSastra?

PERPUSTAKAAN

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

106

Page 118: DAMPAK BENGKEL S ASTRA TERHADAP ...repositori.kemdikbud.go.id/7896/1/Dampak Bengkel Sastra...Bab V Dampak Bengkel Sastra Terhadap Apresiasi Sastra Siswa 61 5.1 Materi yang diberikan