52
Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com aguspurnomosite.blogspot.com

Guru Efektif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Presentasi yang membahas karakteristik tentang Guru Efektif, yang sangat berguna sebagai tambahan wawasan Bapak/Ibu Guru. Semoga bermamfaat!

Citation preview

Page 1: Guru Efektif

Drs. Agus Purnomo

ag

us

pu

rno

mo

site

.blo

gs

po

t.co

ma

gu

sp

urn

om

os

ite

.blo

gs

po

t.c

om

Page 2: Guru Efektif

Kecerdasan

Emosi, Motivasi, dan

Komunikasi

Page 3: Guru Efektif

Guru yang Efektif

Guru yang Efektif adalah guru yang

bisa memotivasi peserta didik untuk

belajar dan meningkatkan semangat

belajar yang tumbuh dari kesadaran diri

peserta didik, bukan karena takut pada

gurunya.

Guru yang punya komitmen dan

termotivasi bisa menjadi guru efektif.

Page 4: Guru Efektif

Berfikir, bertutur, dan berbuat secara positif.

Berkomunikasi dengan minat dan antusias.

Perhatian terhadap peserta didik yang diajak

bicara.

Mengungkapkan pertanyaan, arahan, dan

pernyataan dengan jelas.

Memberikan perhatian pada peserta didik

dengan penuh emfati.

Mengidentifikasi sumber masalah.

Guru yang Efektif

Page 5: Guru Efektif

Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan memberikan informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik.

Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun dengan contoh nyata)

Mengajar secara urut dan runtut dan meliputi semua aspek yang harus diajarkan.

Mengundang pendapat peserta didik dengan pertanyaan yang kritis, tetapi bertanya dengan suasana rileks.

Guru yang Efektif

Page 6: Guru Efektif

Menggunakan berbagai metode

pengajaran.

Mengantisipasi apa yang akan terjadi di

kelas.

Mengenal perilaku peserta didik yang

tidak sesuai dengan aktivitas yang sedang

berlangsung di kelas.

Memanfaat humor agar suasana kelas

menarik.

Memiliki kepekaan atas kebutuhan

peserta didik, dan mampu menasehati

dengan tepat.

Guru yang Efektif

Page 7: Guru Efektif

Tahu bagaiman cara mencapai tujuan kelas.

Tenang dalam menghadapi masalah.

Menghindari perilaku marah yang

berlebihan.

Memanfaatkan ruangan kelas secara

optimal dalam mengajar tidak hanya

berdiri di depan kelas saja.

Lebih menekankan apresiasi daripada

hukuman dalam mendisiplinkan murid.

Guru yang Efektif

Page 8: Guru Efektif

Tingkat Motivasi Belajar

Obedience.Anak mau belajar karena takut dihukum oleh gurunya. Orang patuh pada peraturan karena dia akan dihukum bila melanggar. Dia akan mendapat penghargaan bila mematuhi. Konsekuensinya anak harus selalu diawasi agar dia mau belajar.

Page 9: Guru Efektif

Tingkat Motivasi Belajar

Identification.Anak mau belajar karena senang dan hormat pada gurunya. Di saat anak didik tidak senang pada gurunya maka semangat belajarnya. Konsekuensinya, sekali anak tidak menyukai gurunya makan hilanglah semangat belajar.

Page 10: Guru Efektif

Tingkat Motivasi Belajar

Internalization: Anak mau belajar disebabkan karena anak menghayati manfaat belajar bagi dirinya sendiri dan masyarakat.

(Herbert Kelman)

Page 11: Guru Efektif

OBEDIENCE

IDENTIFICATION

INTERNALIZATION

Level Perkembangan Kemampuan Guru

Dalam Memotivasi Peserta Didik

Page 12: Guru Efektif

Perilaku Guru Pada Tiap LevelObedience : Guru mengancam peserta didik dengan

mengatakan “Ayo kerjakan soal-soal” dengan pandangan guru yang penuh tekanan dan ancaman.

Identification : Guru menunjukkan perilaku yang menyenangkan

dengan perhatian pada murid.

Internalization : Guru menginspirasi peserta didik dengan cerita

yang berisi kesuksesan karena rajin sekolah (misalnya murid yang berhasil menjadi orang terkenal jadi menteri, jadi presiden. Orang yang banyak berkeliling ke berbagai negara).

Page 13: Guru Efektif

Hidup adalah Perlombaan

Ada dua jenis perlombaan yaitu:Perlombaan untuk menonjol (kaya, sukses, terkenal yang sangat bersifat hedonistik dan lahiriah)

Perlombaan untuk menjadi terbaik dalam menjadi rahmat bagi alam semesata (rahmatan lil-alamin )ini bersifat batiniah, (Greatness dalam eight habit).

Page 14: Guru Efektif

Hidup adalah PerlombaanPerlombaan bersifat hedonistik –lahiriah telah menimbulkan permasalahan psikologis,Hasil studi menunjukkan bahwa kekayaan

materi, kepopuleran, kesuksesan lahiriah berkorelasi negatif dengan kebahagiaan hidup.

Semakin sukses semakin banyak penderitaan batin (angka bunuh diri tinggi, kecanduan obat terlarang, kekerasan dalam rumah tangga, anak lari dari rumah, dan kehamilan remaja.

Page 15: Guru Efektif

APA PERBEDAAN HEWAN

DAN MANUSIA

Page 16: Guru Efektif

HIRARKI KEBUTUHAN

pengembangan

& penggunaan

seluruh potensi

secara sangat kreatif

AKTUALISASI DIRI

harga diri, rasa memiliki

kompetensi dan keahlian

respek, prestise, pengakuan

PENGHARGAAN

kasih sayang, afeksi, sense of belonging

SOSIAL

rasa aman, perlindungan & stabilitas

(kehidupan sehari-hari, fisik, antarpribadi)

RASA AMAN

perawatan biologis, makanan, air, seks, dsb.

FISIOLOGIS

LEBIH TINGGI

(BERMAKNA,

MULIA, UNGGUL)

LEBIH

RENDAH

Page 17: Guru Efektif

Manusia sebagai Rahmat

bagi Alam Semesta

Aku takut mati,

bukan karena mati itu sendiri,

tetapi takut bahwa sebelum sempat aku

memberi makna bagi hidup ini,

mati telah menjemputku,

sehingga hidupku sia-sia …

Page 18: Guru Efektif

Perlombaan Menjadi Rahmat

bagi Alam Semesta

Berlomba-lomba untuk menjadi manusia

berguna bagi banyak orang.

Dalam perlombaan seperti ini untuk menjadi

juara setiap orang harus memiliki sifat seperti

dalam Olimpiade :

Citius (lebih cepat)

Altius (lebih tinggi)

Fortius (lebih kuat)

Page 19: Guru Efektif

Faktor Penentu

apakah akan jadi Juara

Tentukanlah nasib anda kalau tidak nasib anda

akan ditentukan oleh orang lain.

(Jack Welch, mantan CEO General Electric)

Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum

kecuali dia sendiri yang merubahnya.

(Dikutip Bung Karno dari Kitab Suci).

Kunci Sukses adalah pada kemauan diri sendiri

Page 20: Guru Efektif

Bayangkan seorang tokoh

yang sukses dalam kehidupan

karir yang dia pilih.

Faktor Apa Sajakah Yang Membuat Dia

Sukses?

Page 21: Guru Efektif

Hidup Dengan KomitmenKomitmen hanya muncul

apabila setiap guru memiliki 3

hal:

Kebermaknaan dalam hidup

(meaning)

Kebersamaan sebagai anggota

(membership)

Pengetahuan untuk menjadi

guru yang unggul (mastery)

Page 22: Guru Efektif

Kebermaknaan hidup

(Meaning)

Kebermaknaan hidup hanya akan muncul apabila orang memiliki visi kehidupan yang berarti ( arti hidup yang sesungguhnya).

Visi kehidupan yang benar akan membuat setiap anggota Guru memiliki: Optimisme

Antusiasme

Semangat hidup yang menggelora (“passion”)

Page 23: Guru Efektif

Kebermaknaan hidup

(Meaning) Ada tiga orang tukang batu yang bekerja

dengan gaji Rp 40.000.- sehari. Tapi ketiga tukang batu itu ditanya bagaimana mereka melihat makna pekerjaannya, jawabannya sangat berbeda: Tukang batu A mengatakan pekerjaan saya

“menyusun bata menjadi tembok” Tukang batu B mengatakan pekerjaan saya

“membuat rumah kecil tempat berteduh” Tukang batu C mengatakan pekerjaan saya

membuat rumah ibadah yang sangat indah dan semua orang kagum melihatnya”

Tukang Batu manakah yang paling bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya?

Page 24: Guru Efektif

Makna Pekerjaan Guru Apakah sekadar mencari “makan” atau mencari

“makna”, kalau menjadi guru hanya untuk mencari makan maka hidup sangat tidak bermakna.

Waktu tiga orang guru ditanya apa makna pekerjaan sebagai guru? Jawaban mereka: Guru-A: Hanya buat cari nafkah, karena tidak ada

pekerjaan lainnya.

Guru-B: Karena senang bekerja dengan anak-anak .

Guru-C: Ingin mempersiapkan anak didik dengan pendidikan yang baik sehingga mereka punya peluang menjadi orang yang penting bagi negara, dan terhindar dari hidup sebagai preman karena tidak punya pendidikan yang memadai.

Page 25: Guru Efektif

Kebersamaan sebagai anggota

(Membership) Suasana di sekolah yang berazaskan Kekitaan:

Rumah Kita dan Milik Kita ( Bukan Rumah Saya, atau Rumah Kamu, Milik Saya atau Milik Kamu)

Setiap orang merasa menjadi anggota yang berarti bila warga suatu sekolah:

Saling menghormati (respect)

Berlaku adil sesama anggota Guru (fairness).

Menghargai prestasi dan kontribusi rekannya (Apreciation)

Saling peduli (caring)

Page 26: Guru Efektif

Pengetahuan dan Kompetensi untuk

Menjadi Guru yang unggul (Mastery) Seorang guru sejati adalah guru yang

senantiasa menambah pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar.

Sekolah yang memupuk pembelajaran akan terwujud bila masing-masing guru berbagi pengalaman, dan berbagi pengetahuan.

Sekolah adalah tempat belajar guna memperluas wawasan tentang arti hidup yang bermakna. Secara bersama-sama guru perlu mengembangkan media pembelajaran (Berbagi bacaan, dan soft-file bahan presentasi yang diterima dari penataran atau sumber lainnya).

Page 27: Guru Efektif

Dari Seven Habits ke Eighth

Habit

Guru yang Efektif (Effective Teacher) bermula dari

Tujuh Kebiasaan yang diterapkan dalam kehidupan (

7Habits of Highly Effective Family)

Guru yang Hebat (Great Teacher) adalah guru yang

memunculkan kebiasaan yang dibangun dalam

kehidupan agar membuat hidup menjadi bermakna

dan menjadi inspirasi buat orang lain ( 8th Habit for

the Greatness of Teacher)

Page 28: Guru Efektif

Seven Habits Proaktif

Membangun visi (cita-cita)

Menyusun prioritas kehidupan

Berusaha memahami orang lain lebih dulu baru mengharapkan orang lain memahami kita

Saling menyenangkan dalam hubungan dengan orang lain

Bersinergi dengan orang lain

Memperbaharui kehidupan

Page 29: Guru Efektif

Eight Habit

(Kebebasan Memilih)

Pemberian Tuhan pada kita:

Kebebasan memilih (hanya manusia yang punya

pilihan mesin dan binatang tidak punya

Marah-Sabar, Sedih Gembira adalah pilihan

sendiri. Kebiasan berfikir positif (proaktif) akan

menentukan kita akan mendapat apa.

Sukses dan gagal adalah cara memandang

kehidupan, dan cara memandang potensi diri

sendiri.

Page 30: Guru Efektif

Eight Habit

(Ciri Manusia yang Bebas Memilih)

Ciri orang yang mengembangkan kebiasan

“Kebebasan Memilih”

tidak pernah menyalahkan orang lain

tidak berprasangka negatif pada orang lain

tidak menghadapi kebuntuan pikiran

melihat peluang yang tersedia

Tidak bersifat menilai (judgmental)

Page 31: Guru Efektif

Eight Habit

Berpegang Pada Hukum dan Prinsip

Alam

Berpegang pada prinsip kehidupan alam Guru hebat sama halnya dengan tanaman yang subur dan

banyak buahnya. Ia harus dipelihara, dipupuk, dan dibersihkan hamanya. Pupuk adalah semangat kasih sayang yang membuat pohon Guru

akarnya kuat mampu menahan terpaan badai.

Pemeliharan adalah menjaga jangan sampai terserang hama dan penyakit

Kalau ingin hidup bahagia, bahagiakan orang lain Jangan merusak lingkungan alam (membabat hutan), Alam akan membalas dengan banjir dan tanah longsor. Jangan melukai perasaan orang lain kalau perasaan diri sendiri tidak mau dilukai.

Page 32: Guru Efektif

Eight Habit

(Sifat manusia Universal)

Hukum dan Prinsip Alam (Natural Laws and Principles) yang menjadi pemelihara kehidupan dan bersifat abadi adalah:Menghargai orang lain

Jujur

Baik hati

integritas (sesuai kata dan perbuatan)

Melayani orang lain

Adil pada orang lain

Page 33: Guru Efektif

Eight Habit

(Empat Tipe Kecerdasan)

No.1 Kecerdasan Mental

Kemampuan nalar dan obyektif dalam melihat

suatu persoalan (tidak harus berpendidikan

tinggi untuk bisa memiliki kecerdasan mental).

Perintah agama untuk selalu berfikir obyektif

di dalam melihat isi alam semesta (termasuk

kehidupan Guru).

Page 34: Guru Efektif

Kecerdasan Mental

(Vision)

Harapan tentang masa depan

Mengantisipasi masa depan

Pandangan jangka panjang

Idealisme

Berfikir strategik

Page 35: Guru Efektif

Eight Habit

(Empat Tipe Kecerdasan)

No.2 Kecerdasan Fisik (Physical

Intelligence)

Badan yang sehat akan membuat pikiran

sehat. Guru yang sehat fisik lebih besar

kemungkinan untuk bisa mengajar

dengan kualitas prima.

Page 36: Guru Efektif

Kecerdasan Fisik

(disiplin)FokusRealistisMengambil tindakanKomitmenotonomimengambil inisiatifRela berkorbanKompetenDisiplin diriKonsisten

Page 37: Guru Efektif

Eight Habit

(Empat Tipe Kecerdasan)

No. 3 Kecerdasan Emosional

Pemahaman terhadap diri, sensitivitas

sosial, emfati pada orang lain, dan

kemampuan berkomunikasi yang

sambung rasa.

Page 38: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional

Antusiasme dan Semangat

Optimis

Punya harapan posiitif

Pemberani

Empati

Peka

Gembira

Motivasi tinggi

Suka Humor

Page 39: Guru Efektif

Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi adalah

kemampuan seseorang dalam mengelola emosi di dalam menghadapi persoalan kehidupan:

Kompetensi Diri: Kesadaran pada diri

Pengelolaan diri

Motivasi

Kompetensi Sosial Empati

Ketrampilan sosial (social Skill)

Page 40: Guru Efektif

Kecerdasan Emosi(1) Sifat kepribadian yang mendukung

Guru Efektif.

Kesadaran Pada Diri

Kemampuan untuk mengenal diri sendiri, keunggulan dan kelemahan pada berbagai aspek diri

Kesadaran emosi: Memahami emosi sendiri (emosi sehat dan tidak sehat)

Kemampuan menilai diri ( Mengenal kekuatan diri serta manfaatnya pada diri)

Rasa percaya diri (Merasa diri berharga dan memiliki kemampuan).

Page 41: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional (2) Sifat kepribadian yang mendukung

Efektivitas Guru

Kemampuan mengontrol diri Kemampuan mengontrol emosi yang

merusak dan impuls yang negatif.

Kejujuran pada diri sendiri dan orang lain

Bertanggungjawab atas tindakan sendiri

Kemampuan mengelola diri Tidak kaku di dalam menghadapi

perubahan

Tidak mempermasalahkan hal-kecil, dan mudah beradaptasi dengan perubahan

Page 42: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional (3) Sifat kepribadian yang mendukung

Efektivitas Guru Motivasi:

Berusaha agar mencapai sesuatu standar prima dalam hidup.

Komitmen :

Menyesuaikan diri dengan

komitmen bersama

Inisiatif

Kemampuan untuk membuat

gagasan dan

melaksanakannya

Optimisme

Tabah dalam mencapai tujuan

walaupun banyak hambatan

Page 43: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional (4)Sifat kepribadian yang mendukung

Efektivitas Guru Empati

Kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Memahami orang lain

Pemahaman terhadap perasaan dan cara pandang orang lain

Mengembangkan orang lain:

Memiliki sensitifitas terhadap kebutuhan orang lain untuk berkembang dan menjadi dirinya sendiri.

Melayani orang lain

Kemampuan untuk mengantisipasi dan mengenali serta memenuhikebutuhan orang lain

Kemampuan menerima keanekaragaman

Menyadari bahwa di dunia ini banyak keanekaragaman yang harus diterima

Page 44: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional (5) Sifat kepribadian yang mendukung

Efektivitas Guru

Ketrampilan sosialKemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan membuat orang lain mau mengikuti keinginannya dengan suka rela.

Kemampuan mempengaruhi orang lain (persuasi, apresiasi)

Kemampuan komunikasi dengan bahasa enak dan jelas

Manajemen konflik yang membuat semua orang merasa menang.

Kepemimpinan yang transformasional ( egaliter, mengajakorang membangun cita-cita bersama, membangun saling percaya, dll)

Page 45: Guru Efektif

Eighth Habit

Empat Kecerdasan

No 4 Kecerdasan Spiritual

Pendorong kehidupan, agar hidup kita

di dunia menjadi bermakna.

Keinginan untuk menjadikan diri

sendiri dan agar menjadi sinar

(keteladanan) bagi orang lain.

Keinginan untuk menjadikan diri

sendiri sebagai berkah bagi orang lain.

Page 46: Guru Efektif

Kecerdasan Spiritual

(Hati Nurani)

Antusias

Tanggung jawab

Moralitas

Arif

Melayani

Rendah Hati

Adil

Murah hati

Menghargai orang lain

Page 47: Guru Efektif

Kecerdasan Emosional

dan Kecerdasan Spiritual

Pesan Kearifan

Hati-hatilah anda dengan pikiran anda karena pikiran anda akan menentukan ucapan anda.

Hati-hatilah anda dengan ucapan anda karena ucapan anda akan menentukan perilaku anda.

Hati-hatilah anda dengan perilaku anda karena perilaku anda akan menjadi watak anda

Hati-hatilah dengan watak anda karena waktu anda akan menentukan nasib anda

(Thomas Lickona, 2005)

Page 48: Guru Efektif

HASRAT UNTUK MENGUBAH DIRI

Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi untuk mengubah duniaSeiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,

Maka cita-cita itupun kupersempitDan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya.

Ketika usia senja mulai kujelang,Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah hanya Guruku, orang-orang yang paling

Page 49: Guru Efektif

Dan kini, sementara berbaring di tempat tidur Menjelang kematianku, baru kusadari:“Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka lewat memberi contoh sebagai panutan, mungkin Guruku bisa kuubah,

dan berkat inspirasi dan dorongan mereka, kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah dunia”

Page 50: Guru Efektif

Perubahan, mulai dari :

SAYA,

SEKARANG,

SEKECIL APAPUN

SAMPAI KAPANPUN

Page 51: Guru Efektif

Matur

Nuwun

Page 52: Guru Efektif

aguspurnomosite.blogspot.com