Upload
smpn-3-taman-sidoarjo
View
795
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi Presentasi yang membahas karakteristik tentang Guru Efektif, yang sangat berguna sebagai tambahan wawasan Bapak/Ibu Guru. Semoga bermamfaat!
Citation preview
Drs. Agus Purnomo
ag
us
pu
rno
mo
site
.blo
gs
po
t.co
ma
gu
sp
urn
om
os
ite
.blo
gs
po
t.c
om
Kecerdasan
Emosi, Motivasi, dan
Komunikasi
Guru yang Efektif
Guru yang Efektif adalah guru yang
bisa memotivasi peserta didik untuk
belajar dan meningkatkan semangat
belajar yang tumbuh dari kesadaran diri
peserta didik, bukan karena takut pada
gurunya.
Guru yang punya komitmen dan
termotivasi bisa menjadi guru efektif.
Berfikir, bertutur, dan berbuat secara positif.
Berkomunikasi dengan minat dan antusias.
Perhatian terhadap peserta didik yang diajak
bicara.
Mengungkapkan pertanyaan, arahan, dan
pernyataan dengan jelas.
Memberikan perhatian pada peserta didik
dengan penuh emfati.
Mengidentifikasi sumber masalah.
Guru yang Efektif
Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan memberikan informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik.
Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun dengan contoh nyata)
Mengajar secara urut dan runtut dan meliputi semua aspek yang harus diajarkan.
Mengundang pendapat peserta didik dengan pertanyaan yang kritis, tetapi bertanya dengan suasana rileks.
Guru yang Efektif
Menggunakan berbagai metode
pengajaran.
Mengantisipasi apa yang akan terjadi di
kelas.
Mengenal perilaku peserta didik yang
tidak sesuai dengan aktivitas yang sedang
berlangsung di kelas.
Memanfaat humor agar suasana kelas
menarik.
Memiliki kepekaan atas kebutuhan
peserta didik, dan mampu menasehati
dengan tepat.
Guru yang Efektif
Tahu bagaiman cara mencapai tujuan kelas.
Tenang dalam menghadapi masalah.
Menghindari perilaku marah yang
berlebihan.
Memanfaatkan ruangan kelas secara
optimal dalam mengajar tidak hanya
berdiri di depan kelas saja.
Lebih menekankan apresiasi daripada
hukuman dalam mendisiplinkan murid.
Guru yang Efektif
Tingkat Motivasi Belajar
Obedience.Anak mau belajar karena takut dihukum oleh gurunya. Orang patuh pada peraturan karena dia akan dihukum bila melanggar. Dia akan mendapat penghargaan bila mematuhi. Konsekuensinya anak harus selalu diawasi agar dia mau belajar.
Tingkat Motivasi Belajar
Identification.Anak mau belajar karena senang dan hormat pada gurunya. Di saat anak didik tidak senang pada gurunya maka semangat belajarnya. Konsekuensinya, sekali anak tidak menyukai gurunya makan hilanglah semangat belajar.
Tingkat Motivasi Belajar
Internalization: Anak mau belajar disebabkan karena anak menghayati manfaat belajar bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
(Herbert Kelman)
OBEDIENCE
IDENTIFICATION
INTERNALIZATION
Level Perkembangan Kemampuan Guru
Dalam Memotivasi Peserta Didik
Perilaku Guru Pada Tiap LevelObedience : Guru mengancam peserta didik dengan
mengatakan “Ayo kerjakan soal-soal” dengan pandangan guru yang penuh tekanan dan ancaman.
Identification : Guru menunjukkan perilaku yang menyenangkan
dengan perhatian pada murid.
Internalization : Guru menginspirasi peserta didik dengan cerita
yang berisi kesuksesan karena rajin sekolah (misalnya murid yang berhasil menjadi orang terkenal jadi menteri, jadi presiden. Orang yang banyak berkeliling ke berbagai negara).
Hidup adalah Perlombaan
Ada dua jenis perlombaan yaitu:Perlombaan untuk menonjol (kaya, sukses, terkenal yang sangat bersifat hedonistik dan lahiriah)
Perlombaan untuk menjadi terbaik dalam menjadi rahmat bagi alam semesata (rahmatan lil-alamin )ini bersifat batiniah, (Greatness dalam eight habit).
Hidup adalah PerlombaanPerlombaan bersifat hedonistik –lahiriah telah menimbulkan permasalahan psikologis,Hasil studi menunjukkan bahwa kekayaan
materi, kepopuleran, kesuksesan lahiriah berkorelasi negatif dengan kebahagiaan hidup.
Semakin sukses semakin banyak penderitaan batin (angka bunuh diri tinggi, kecanduan obat terlarang, kekerasan dalam rumah tangga, anak lari dari rumah, dan kehamilan remaja.
APA PERBEDAAN HEWAN
DAN MANUSIA
HIRARKI KEBUTUHAN
pengembangan
& penggunaan
seluruh potensi
secara sangat kreatif
AKTUALISASI DIRI
harga diri, rasa memiliki
kompetensi dan keahlian
respek, prestise, pengakuan
PENGHARGAAN
kasih sayang, afeksi, sense of belonging
SOSIAL
rasa aman, perlindungan & stabilitas
(kehidupan sehari-hari, fisik, antarpribadi)
RASA AMAN
perawatan biologis, makanan, air, seks, dsb.
FISIOLOGIS
LEBIH TINGGI
(BERMAKNA,
MULIA, UNGGUL)
LEBIH
RENDAH
Manusia sebagai Rahmat
bagi Alam Semesta
Aku takut mati,
bukan karena mati itu sendiri,
tetapi takut bahwa sebelum sempat aku
memberi makna bagi hidup ini,
mati telah menjemputku,
sehingga hidupku sia-sia …
Perlombaan Menjadi Rahmat
bagi Alam Semesta
Berlomba-lomba untuk menjadi manusia
berguna bagi banyak orang.
Dalam perlombaan seperti ini untuk menjadi
juara setiap orang harus memiliki sifat seperti
dalam Olimpiade :
Citius (lebih cepat)
Altius (lebih tinggi)
Fortius (lebih kuat)
Faktor Penentu
apakah akan jadi Juara
Tentukanlah nasib anda kalau tidak nasib anda
akan ditentukan oleh orang lain.
(Jack Welch, mantan CEO General Electric)
Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum
kecuali dia sendiri yang merubahnya.
(Dikutip Bung Karno dari Kitab Suci).
Kunci Sukses adalah pada kemauan diri sendiri
Bayangkan seorang tokoh
yang sukses dalam kehidupan
karir yang dia pilih.
Faktor Apa Sajakah Yang Membuat Dia
Sukses?
Hidup Dengan KomitmenKomitmen hanya muncul
apabila setiap guru memiliki 3
hal:
Kebermaknaan dalam hidup
(meaning)
Kebersamaan sebagai anggota
(membership)
Pengetahuan untuk menjadi
guru yang unggul (mastery)
Kebermaknaan hidup
(Meaning)
Kebermaknaan hidup hanya akan muncul apabila orang memiliki visi kehidupan yang berarti ( arti hidup yang sesungguhnya).
Visi kehidupan yang benar akan membuat setiap anggota Guru memiliki: Optimisme
Antusiasme
Semangat hidup yang menggelora (“passion”)
Kebermaknaan hidup
(Meaning) Ada tiga orang tukang batu yang bekerja
dengan gaji Rp 40.000.- sehari. Tapi ketiga tukang batu itu ditanya bagaimana mereka melihat makna pekerjaannya, jawabannya sangat berbeda: Tukang batu A mengatakan pekerjaan saya
“menyusun bata menjadi tembok” Tukang batu B mengatakan pekerjaan saya
“membuat rumah kecil tempat berteduh” Tukang batu C mengatakan pekerjaan saya
membuat rumah ibadah yang sangat indah dan semua orang kagum melihatnya”
Tukang Batu manakah yang paling bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya?
Makna Pekerjaan Guru Apakah sekadar mencari “makan” atau mencari
“makna”, kalau menjadi guru hanya untuk mencari makan maka hidup sangat tidak bermakna.
Waktu tiga orang guru ditanya apa makna pekerjaan sebagai guru? Jawaban mereka: Guru-A: Hanya buat cari nafkah, karena tidak ada
pekerjaan lainnya.
Guru-B: Karena senang bekerja dengan anak-anak .
Guru-C: Ingin mempersiapkan anak didik dengan pendidikan yang baik sehingga mereka punya peluang menjadi orang yang penting bagi negara, dan terhindar dari hidup sebagai preman karena tidak punya pendidikan yang memadai.
Kebersamaan sebagai anggota
(Membership) Suasana di sekolah yang berazaskan Kekitaan:
Rumah Kita dan Milik Kita ( Bukan Rumah Saya, atau Rumah Kamu, Milik Saya atau Milik Kamu)
Setiap orang merasa menjadi anggota yang berarti bila warga suatu sekolah:
Saling menghormati (respect)
Berlaku adil sesama anggota Guru (fairness).
Menghargai prestasi dan kontribusi rekannya (Apreciation)
Saling peduli (caring)
Pengetahuan dan Kompetensi untuk
Menjadi Guru yang unggul (Mastery) Seorang guru sejati adalah guru yang
senantiasa menambah pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar.
Sekolah yang memupuk pembelajaran akan terwujud bila masing-masing guru berbagi pengalaman, dan berbagi pengetahuan.
Sekolah adalah tempat belajar guna memperluas wawasan tentang arti hidup yang bermakna. Secara bersama-sama guru perlu mengembangkan media pembelajaran (Berbagi bacaan, dan soft-file bahan presentasi yang diterima dari penataran atau sumber lainnya).
Dari Seven Habits ke Eighth
Habit
Guru yang Efektif (Effective Teacher) bermula dari
Tujuh Kebiasaan yang diterapkan dalam kehidupan (
7Habits of Highly Effective Family)
Guru yang Hebat (Great Teacher) adalah guru yang
memunculkan kebiasaan yang dibangun dalam
kehidupan agar membuat hidup menjadi bermakna
dan menjadi inspirasi buat orang lain ( 8th Habit for
the Greatness of Teacher)
Seven Habits Proaktif
Membangun visi (cita-cita)
Menyusun prioritas kehidupan
Berusaha memahami orang lain lebih dulu baru mengharapkan orang lain memahami kita
Saling menyenangkan dalam hubungan dengan orang lain
Bersinergi dengan orang lain
Memperbaharui kehidupan
Eight Habit
(Kebebasan Memilih)
Pemberian Tuhan pada kita:
Kebebasan memilih (hanya manusia yang punya
pilihan mesin dan binatang tidak punya
Marah-Sabar, Sedih Gembira adalah pilihan
sendiri. Kebiasan berfikir positif (proaktif) akan
menentukan kita akan mendapat apa.
Sukses dan gagal adalah cara memandang
kehidupan, dan cara memandang potensi diri
sendiri.
Eight Habit
(Ciri Manusia yang Bebas Memilih)
Ciri orang yang mengembangkan kebiasan
“Kebebasan Memilih”
tidak pernah menyalahkan orang lain
tidak berprasangka negatif pada orang lain
tidak menghadapi kebuntuan pikiran
melihat peluang yang tersedia
Tidak bersifat menilai (judgmental)
Eight Habit
Berpegang Pada Hukum dan Prinsip
Alam
Berpegang pada prinsip kehidupan alam Guru hebat sama halnya dengan tanaman yang subur dan
banyak buahnya. Ia harus dipelihara, dipupuk, dan dibersihkan hamanya. Pupuk adalah semangat kasih sayang yang membuat pohon Guru
akarnya kuat mampu menahan terpaan badai.
Pemeliharan adalah menjaga jangan sampai terserang hama dan penyakit
Kalau ingin hidup bahagia, bahagiakan orang lain Jangan merusak lingkungan alam (membabat hutan), Alam akan membalas dengan banjir dan tanah longsor. Jangan melukai perasaan orang lain kalau perasaan diri sendiri tidak mau dilukai.
Eight Habit
(Sifat manusia Universal)
Hukum dan Prinsip Alam (Natural Laws and Principles) yang menjadi pemelihara kehidupan dan bersifat abadi adalah:Menghargai orang lain
Jujur
Baik hati
integritas (sesuai kata dan perbuatan)
Melayani orang lain
Adil pada orang lain
Eight Habit
(Empat Tipe Kecerdasan)
No.1 Kecerdasan Mental
Kemampuan nalar dan obyektif dalam melihat
suatu persoalan (tidak harus berpendidikan
tinggi untuk bisa memiliki kecerdasan mental).
Perintah agama untuk selalu berfikir obyektif
di dalam melihat isi alam semesta (termasuk
kehidupan Guru).
Kecerdasan Mental
(Vision)
Harapan tentang masa depan
Mengantisipasi masa depan
Pandangan jangka panjang
Idealisme
Berfikir strategik
Eight Habit
(Empat Tipe Kecerdasan)
No.2 Kecerdasan Fisik (Physical
Intelligence)
Badan yang sehat akan membuat pikiran
sehat. Guru yang sehat fisik lebih besar
kemungkinan untuk bisa mengajar
dengan kualitas prima.
Kecerdasan Fisik
(disiplin)FokusRealistisMengambil tindakanKomitmenotonomimengambil inisiatifRela berkorbanKompetenDisiplin diriKonsisten
Eight Habit
(Empat Tipe Kecerdasan)
No. 3 Kecerdasan Emosional
Pemahaman terhadap diri, sensitivitas
sosial, emfati pada orang lain, dan
kemampuan berkomunikasi yang
sambung rasa.
Kecerdasan Emosional
Antusiasme dan Semangat
Optimis
Punya harapan posiitif
Pemberani
Empati
Peka
Gembira
Motivasi tinggi
Suka Humor
Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi adalah
kemampuan seseorang dalam mengelola emosi di dalam menghadapi persoalan kehidupan:
Kompetensi Diri: Kesadaran pada diri
Pengelolaan diri
Motivasi
Kompetensi Sosial Empati
Ketrampilan sosial (social Skill)
Kecerdasan Emosi(1) Sifat kepribadian yang mendukung
Guru Efektif.
Kesadaran Pada Diri
Kemampuan untuk mengenal diri sendiri, keunggulan dan kelemahan pada berbagai aspek diri
Kesadaran emosi: Memahami emosi sendiri (emosi sehat dan tidak sehat)
Kemampuan menilai diri ( Mengenal kekuatan diri serta manfaatnya pada diri)
Rasa percaya diri (Merasa diri berharga dan memiliki kemampuan).
Kecerdasan Emosional (2) Sifat kepribadian yang mendukung
Efektivitas Guru
Kemampuan mengontrol diri Kemampuan mengontrol emosi yang
merusak dan impuls yang negatif.
Kejujuran pada diri sendiri dan orang lain
Bertanggungjawab atas tindakan sendiri
Kemampuan mengelola diri Tidak kaku di dalam menghadapi
perubahan
Tidak mempermasalahkan hal-kecil, dan mudah beradaptasi dengan perubahan
Kecerdasan Emosional (3) Sifat kepribadian yang mendukung
Efektivitas Guru Motivasi:
Berusaha agar mencapai sesuatu standar prima dalam hidup.
Komitmen :
Menyesuaikan diri dengan
komitmen bersama
Inisiatif
Kemampuan untuk membuat
gagasan dan
melaksanakannya
Optimisme
Tabah dalam mencapai tujuan
walaupun banyak hambatan
Kecerdasan Emosional (4)Sifat kepribadian yang mendukung
Efektivitas Guru Empati
Kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Memahami orang lain
Pemahaman terhadap perasaan dan cara pandang orang lain
Mengembangkan orang lain:
Memiliki sensitifitas terhadap kebutuhan orang lain untuk berkembang dan menjadi dirinya sendiri.
Melayani orang lain
Kemampuan untuk mengantisipasi dan mengenali serta memenuhikebutuhan orang lain
Kemampuan menerima keanekaragaman
Menyadari bahwa di dunia ini banyak keanekaragaman yang harus diterima
Kecerdasan Emosional (5) Sifat kepribadian yang mendukung
Efektivitas Guru
Ketrampilan sosialKemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan membuat orang lain mau mengikuti keinginannya dengan suka rela.
Kemampuan mempengaruhi orang lain (persuasi, apresiasi)
Kemampuan komunikasi dengan bahasa enak dan jelas
Manajemen konflik yang membuat semua orang merasa menang.
Kepemimpinan yang transformasional ( egaliter, mengajakorang membangun cita-cita bersama, membangun saling percaya, dll)
Eighth Habit
Empat Kecerdasan
No 4 Kecerdasan Spiritual
Pendorong kehidupan, agar hidup kita
di dunia menjadi bermakna.
Keinginan untuk menjadikan diri
sendiri dan agar menjadi sinar
(keteladanan) bagi orang lain.
Keinginan untuk menjadikan diri
sendiri sebagai berkah bagi orang lain.
Kecerdasan Spiritual
(Hati Nurani)
Antusias
Tanggung jawab
Moralitas
Arif
Melayani
Rendah Hati
Adil
Murah hati
Menghargai orang lain
Kecerdasan Emosional
dan Kecerdasan Spiritual
Pesan Kearifan
Hati-hatilah anda dengan pikiran anda karena pikiran anda akan menentukan ucapan anda.
Hati-hatilah anda dengan ucapan anda karena ucapan anda akan menentukan perilaku anda.
Hati-hatilah anda dengan perilaku anda karena perilaku anda akan menjadi watak anda
Hati-hatilah dengan watak anda karena waktu anda akan menentukan nasib anda
(Thomas Lickona, 2005)
HASRAT UNTUK MENGUBAH DIRI
Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi untuk mengubah duniaSeiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,
Maka cita-cita itupun kupersempitDan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya.
Ketika usia senja mulai kujelang,Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah hanya Guruku, orang-orang yang paling
Dan kini, sementara berbaring di tempat tidur Menjelang kematianku, baru kusadari:“Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka lewat memberi contoh sebagai panutan, mungkin Guruku bisa kuubah,
dan berkat inspirasi dan dorongan mereka, kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah dunia”
Perubahan, mulai dari :
SAYA,
SEKARANG,
SEKECIL APAPUN
SAMPAI KAPANPUN
Matur
Nuwun
aguspurnomosite.blogspot.com