Upload
university-of-andalas
View
6.573
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
7FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI
FILSAFAT ILMU
Ilmu yang mempelajari penyampaian pesan antar manusia.Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri, cara perolehan dan pemanfaatannya
Sebagai bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu, berkaitan dengan 3 ranah : ada pengetahuan yang bertumpu pada 3 pilar
FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI
Masuk di ranah ada. Berasal dari kata Yunani onto = ada logos = ilmu teori tentang ada Pernyataan kunci :Apa objek yang ditelaah ilmuBagaimana hakikat dari objek ituBagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (berfikir, merasa, dan mengindra) yang akan melahirkan ilmu pengetahuan
ONTOLOGI
Apakah ilmu komunikasiApa yang ditelaah oleh ilmu komunikasi Apa objek kajiannyaBagaimana hakikat komunikasi yang menjadi objek kajiannya
ONTOLOGI
Epistemologi
Bagaimana proses yang memungkinkan pengetahuan dikembangkan menjadi ilmu
Bagaimana prosedur metodologinyaHal-hal apa yang harus diperhatikan agar bisa mendapat
pengetahuan & ilmu komunikasi yang benarApa yang dimksud dengan kebenaranApa kriteria kebenaran & logika kebenaran dalam konteks
ilmu komunikasi
Berada di ranah pengetahuanMerupakan teori tentang pengetahuanPertayaan kunci :Bagaimana proses pengembangan pengetahuan menjadi ilmuBagaimana metodenya (cabang filsafat, metodologi)Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar diperoleh pengethuan yang benarApa yang dimaksud dengan kebenaranApa kriteria kebenaran (cab filsafat logika)
Epistemologi
Aksiologi
Untuk apa ilmu komunikasi digunakanBagaimana kriteria dengan penggunaan pengetahuan &
ilmu tersebut dengan kaidah moralBagaimana pelaksanaan ilmu komunikasi berdasarkan
pilihan kaidah-kaidah moralBagaimana kaitan antara operasional metode ilmiah dalam
upaya melahirkan teori-teori baru & aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral & profesional
Berada di wilayah nilaiMerupakan teori tentang nilaiPertayaan kunci :Untuk apa ilmu digunakanBagaimana kaitan, cara penggunaan ilmu dgn kaidah” moralBagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan profesional (cabang filsafat etika)
Aksiologi
0byek kajian
Obyek material : tindakan manusia dalam konteks sosial (=sosiologi & antropologi rumpun ilmu sosial)
Obyek formal : adalah komunikasi itu sendiri
ILMU KOMUNIKASI
Dance & Larson mengidentifikasi 126 definisi komunikasi yang diklasifikasikan ke dalam 3 dimensi konsepsi, yaitu :
1.1.Derajat keabstrkannya. Definisi yang bersifat umum : ” Komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan” (Reushch,1957)Definisi yang terlalu khusus : komunikasi alat untuk mengirimkan pesa militer, pemerintah dan sebagainya melalui telp, radio dan sebagainya
2.2.Tingkat kesengajaan: definisi yang mengsyaratkan kesengajaan. ” komunikasi adalah situasi yang memungkinkan suatu sumber mentranmisikan suatu pesan kepada seseorang penerima dengan di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”.Definisi yang mengabaikan kesengajaan: komunikasi sebagai suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki seseorang/monopoli, menjadi dimiliki 2 orang atau lebih
3.3. Tingkat keberhasilan & diterimanya pesan.Contoh definisi: ”komunikasi adalah proses pertukara informasi untuk mendapatkan saling pengertian”Definisi yang tidak menekankan keberhasilan : ”Komunikasi adalah proses transmisi informasi”
TIGA PARADIGMA OBYEK ILMU KOMUNIKASI TIGA PARADIGMA OBYEK ILMU KOMUNIKASI
Paradigma : Cara pandang seseorang terhadap diri & lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap dan berperilaku
Paradigma 1 : Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima oleh orang lainnya. Konsep kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila pesan tidak diterima tak ada komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima pesan
Paradigma 1 : Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima oleh orang lainnya. Konsep kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila pesan tidak diterima tak ada komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima pesan
Paradigma 2 : Komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, baik disengaja atau tidak. Penakan pada pesan harus diterima walau pesan tidak harus disampaikan dengan sengaja paradigma ini relatif tidak mengenal istilah komunikan penerima, sebab kedudukan komunikator & komunikan saling bergantian
Paradigma 3 : Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja, walau derajat kesengajaannya sulit ditentukan. Penekanannya : pesan harus disampaikan dengan sengaja, tanpa memasalahkan pesan diterima apa tidak.
Paradigma
Pesan Syarat
Sengaja
Diterima
I
II
III
√
X
√
√
√
X
Komunikator (pengirim pesan) & komunikan (penerima pesan)Penekanan pada komunikan penerima & yang memaknai pesan, tanpa memasalahkan komunikator. Semua pelaku komunikasi sebagai komunikator & komunikanKomunikator, pesan dan terget komunikan
Tiga karakteristik Ilmu KomuikasiTiga karakteristik Ilmu Komuikasi
(Berger & Chafle, 1987; Littlejohn, 2002; Graffin, (Berger & Chafle, 1987; Littlejohn, 2002; Graffin, 2003;2003;
Deetz & Putnam, 2001) Deetz & Putnam, 2001)
Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi
Sebagai ilmu Sebagai ilmu
Pengetahuan Pengetahuan
Sosial yang Sosial yang
Multidisiplin dan luasMultidisiplin dan luas
Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi
Merupakan ilmu Merupakan ilmu
Pengetahuan terapanPengetahuan terapan
Ilmu komunikasiIlmu komunikasi
Meliputi teknologi Meliputi teknologi
komunikasikomunikasi
Ad 1. Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat multidisiplin dan bidang kajiannya amat luas, sebab feenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengruh dari sistem-sistem tanda dan lambang konteksnya amat luas, mencakup berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dari kehidupan manusia. Tataran analisnya luas juga dari tataran individu, kelompok/organisasi, masyarakat luas sampai ketataran internasional dan global, oleh karena itu pendekatan yang diterapkan dalam ilmu komunikasi bersifat mltidisiplin. Pemikiran-pemikiran teoritis ilmu komunikasi dikembankan dari berbagai akar ilmu pohon komunikasi
Ad 2. Ilmu komunikasi bukan hanya ilmu pengetahuan yang bersifat murni teoritis akademis, juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai praktisi, sebab ilmu komunikasi juga menjelaskan tentang seni memproduksi sistem-sistem tanda dan lambang yang mencakup berbagai aspek dan tingkat kepentingan yang amat luas. Dari mulai kepentingan perorangan, kelompok, organisasi dan perusahaan sampai kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Sistem tanda dan lambang diperlukan oleh seluruh sektor/kegiatan yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya atau ekonomi dan bisnis. Hal ini berkaitan dengan tenaga-tenaga profesional di berbagai bidang keahlian komunikasi
Ad 3.Teknologi yang diperlukan dalam proses produksi sistem tanda lambang merupakan salah satu obyek kajian utama ilmu komunikasi. Dalam tataran ini pengembagan dan penerapan ilmu komunikasi tidak lepas dari landasan teknologi baik dalam bentuk piranti lunak maupun piranti keras. Aspek inilah yang melahirkan pengklaiman bahwa abad 21 sebagai Revolusi
Perspektif Symbolic interactionsm lebih mengutamakan pengamatannya pada makna dari tanda dan lambang yang digunakan dalam komunikasi (Charon, 1990) Perspektif ini banyak diterapakan pada penelitian-penelitian tentang perilaku komunikasi antar individu.
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan metodologi penelitiannya, terdapat tiga paradigma:
Critical ParadigmCritical Paradigm
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
(Guba, 1994 ; Hidayat, 1994)(Guba, 1994 ; Hidayat, 1994)
Classical ParadigmClassical Paradigm Constructivism Constructivism
ParadigmParadigm
Paradigma Klasik : Merupakan gabungan dari paradigma positivism dan post positivism. Bersifat interventionist, yaitu melakukan pengkajian hipotesis dalam struktur hypothetico deducative methode melalui laboratorium, eksperimen atau survey eksplanatori dengan analisis kuantitatif. Paradigma ini mengutamakan obyektivitas, validitas dan reliabilitas.
PERSPEKTIF KOMUNIKASIPerspektif dan paradigma yang diterapkan dalam ilmu komuikasipun bisa beragam tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan untuk penjelasanya. Terdapat empat perspektif yang mendasari teori ilmu komunikasi bila dilihat dari metode dan logika penjelasannya
Perspektif teoriPerspektif teori
Ilmu komunikasiIlmu komunikasi
Covering Laws TheoryCovering Laws Theory
Rules TheoryRules Theory
System TheorySystem Theory
Symbolic Interactionsm TheorySymbolic Interactionsm Theory
Covering Laws Theory : bertolak dari prinsip kausalitas (Berger, 1987). Umumnya menjadi basis pengembagan teori-teori komunikasi yang memerlukan pembuktian secara empiris
Rules Theory : Pemikiran perspektif rules berdasarkan prinsip praktis bahwa manusia aktif memilih, mengubah dan menentukan aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya. (Chusman, 1977). Perspektif ini banyak diterapkan dalam teori-teori interpersonal communication.
Paradigma Kritis : lebih berorientasi pada participative, dalam arti mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multilevel analysis. Peneliti lebih berperan sebagai aktivis/partisipan.
Perspektif Sistem meliputi tiga model yaitu General System Theory, Cybernetic dan Structural Functialism (Monge, 1977). Perspektif ini umumnya dijadikan landasan pada teori-teori informasi dan komunikasi organisasi
FOKUS WILAYAH KAJIANBerdasarkan fokus wilayah kajiannya, teori-teori dalam ilmu
Komunikasi dapat dikelompokkan kedalam tujuh tradisi(Graffin, 2000)
Contructivism Paradigm : Bersifat reflektif/dialectical. Menurut paradigma ini antara peneliti dan subyek yang diteliti, perlu empati dan interaksi dialeksis agar mampu merekontruksi realitas yang diteliti melalui pendekatan kualitatif seperti participant observation.
(2) Tradisi Sibernetika : lebih melihat komunikasi sebagai pemrosesan informasi
(1) Tradisi Psikologi Sosial : fokus perhatian pada komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi
(4) Tradisi Simeotika : memandang komunikasi sebagai proses berbagi makna melalui tanda-tanda
(3) Tradisi Retorika : menitik beratkan perhatian pada komunikasi sebagai seni berbicara di depan publik
(6) Tradisi Kritis : lebih menekankan pada konsepsi komunikasi sebagai tantangan reflektif terhadap diskursus ketidakadilan
(5) Tradisi Sosio Kultural : melihat komunikasi sebagai penciptaan tantangan dan penentuan realitas sosial
KESIMPULANIlmu komunikasi pada dasarnya dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bercirikan multi perspektif dan multi paradigma
(7) Tradisi Fenomenologi : lebih memandang komunikasi sebagai pengalaman diri dan orang lain melalui dialog.