Upload
yacinta-widia
View
2.379
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") pertama kali berdiri pada tahun 1995 yang
berlokasi di Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat. Pada tahun 2005
Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Kawasan Industri PIER Jl.
Rembang Industri Raya No.28 Pasuruan 67152 - Jawa Timur untuk memenuhi permintaan konsumen
yang terus meningkat.
Pada tahun 2008, Perseroan membangun pabrik ketiga yang juga berlokasi di Kawasan Industri
Jababeka Cikarang Jl. Jababeka XVII B, Blok U No.33 Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat kemudian
disusul dengan pembangunan pabrik di Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153 - Jawa Tengah, Kawasan Industri Medan Star Jl. Pelita Raya I No. 8 -10 Lubuk Pakam
KM 19.5 Medan - Sumatera Utara dan Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9 Desa
Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi 17530 - Jawa Barat pada tahun 2011.
Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang berlokasi di Jl. Kerani Amad RT.
38 RW. 08 Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang - Sumatera Selatan dan Kawasan
Industri Makassar Jl. KIMA 10 Blok A No. 2 A, Makassar - Sulawesi Selatan dan pada tahun 2013,
Perseroan membangun 2 pabrik baru di Kawasan Industri Bukit Indah City Blok N5 No. 1 Desa
Wanakerta Bungur Sari, Purwakarta, 41181 - Jawa Barat dan Kawasan Industri Modern Cikande Jl.
Raya Modern Industri 1 No. 30 A Kel. Barengkok, Kec. Kibin Serang, 42186 - Banten.
Perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan
menghasilkan dan mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau bagi rakyat Indonesia, serta misi membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa
Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal,
dan aman bagi pelanggan, telah memperkerjakan 3.496 karyawan di berbagai lokasi kerja Perseroan
yang terdiri dari 124 manajer, 589 staf, dan 2.783 non-staf sampai dengan Desember 2013. Pada
tahun 2013 pula, Perseroan telah membukukan penjualan neto sebesar Rp 1,5 triliun dengan
kapasitas produksi mencapai 3,5 juta potong per hari.
Produk yang dihasilkan Perseroan terdiri dari 4 varian produk yaitu White Bread (Roti Tawar
Special Isi 6 Slices, Roti Tawar Keju, Sandwich Isi Coklat, Sandwich Isi Krim Peanut, Sandwich Krim
Keju, Sandwich Blueberry, Roti Plain Rolls, Roti Burger Bun, Roti Tawar, Roti Tawar Gandum, Roti
Tawar Kupas, Roti Tawar Coklat Chip, Roti Tawar Pandan), Sweet Bread (Roti Isi Mix Fruit, Roti Isi
Krim Coklat Vanilla, Roti Isi Krim Moka, Roti Isi Krim Keju, Roti Isi Krim Coklat, Roti Kasur Keju, Roti
Sobek Isi Coklat Nanas, Roti Sobek Isi Coklat Blueberry, Roti Sobek Isi Coklat Sarikaya, Roti Sobek Isi
Coklat Strawberry, Roti Sobek Isi Coklat Keju, Roti Sobek Isi Coklat, Roti Isi Chicken Teriyaki, Roti Isi
Keju, Roti Isi Kelapa, Roti Isi Coklat Keju, Roti Isi Sarikaya, Roti Isi Strawberry, Roti Isi Beef Barbeque),
Cake (Chiffon Cup Cake Strawberry, Chiffon Cup Cake Pandan, Chiffon Cup Cakecoklat), dan Tepung
Roti Sari Roti.
Karakteristik proses produksi Perseroan adalah proses costing karena Perseroan melakukan
produksi secara masal dan homogen sedangkan metode yang digunakan dalam penentuan biaya
produksi saat ini adalah standard costing. Proporsi biaya produksi Perseroan adalah 70% biaya
bahan baku dan 30% biaya konversi.
BAB II
KEBIJAKAN PENGURANGAN BIAYA
Proporsi biaya produksi dari total biaya yaitu 70% karena sebagian besar biaya dari total
biaya yang ada hampir seluruhnya disebabkan oleh proses produksi dan 30% biaya konversi (BTKL
dan BOP).
Dalam menentukan supplier bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan, Perseroan
memiliki beberapa criteria agar bahan baku yang diperoleh dari supplier merupakan bahan baku
yang berkualitas dan higienis. Supplier harus memiliki sertifikat halal dan COA (Certificate Of
Analysis), hal ini karena di setiap produknya Sari Roti menerapkan prinsip 3H yaitu Halal, Healthy,
dan Higinies. Meskipun supplier sudah menyertakan serfikat sebagai syarat, Sari Roti juga menguji
sampel bahan baku di laboraturim hal ini untuk memastikan bahwa bahan baku yang ada bebas dari
penyakit dan telah sesuai dengan standarnya masing-masing. Selain itu Sari Roti juga melakukan
‘sidak’ langsung ke lokasi supplier untuk melihat keadaan lokasi dan kebersihan lingkungan supplier.
Dalam menentukkan sediaan bahan baku setiap hari Perseroan memproduksi roti sesuai
dengan jadwal yang sudah dibuat, dan jadwal pembuatan roti dengan jenis dan varian yang ada
telah diatur dan dibuat dengan konstan, sehingga untuk menentukan sediaan bahan baku Perseroan
berpatokkan pada jadwal produksi yang ada. Perseroan tidak menerapkan just in time purchasing
karena syarat just in Time purchasing yaitu tidak adanya persediaan bahan baku, bahan baku
dijadwalkan untuk sampai ke pabrik hanya pada saat dibutuhkan saja. Sari Roti setiap harinya
memproduksi roti dengan jenis dan varian yang berbeda-beda, oleh sebab itu bahan baku harus
selalu tersedia di gudang persediaan karena proses produksi di Sari Roti terus menerus selama 24
jam.
Biaya yang paling dominan dan selalu mengalami peningkatan dalam operasional
perusahaan secara keseluruhan yaitu biaya bahan baku, karena bahan baku menyesuaikan dengan
harga pasar, jika harga bahan baku di pasar naik maka biaya bahan baku Perseroan juga ikut naik.
Perseroan melakukan focus untuk melakukan penghematan biaya pada item biaya tenaga kerja,
karena Perseroan lebih menggunakan mesin dalam memproduksi roti sehingga produk yang
dihasilkan lebih banyak dan memenuhi standar yang ada dibandingkan bila memproduksi roti
dengan tenaga manusia. Perseroan tetap membutuhkan tenaga kerja manusia dalam beberapa hal,
namun dengan jumlah yang lebih sedikit karena proses utama produksi roti telah dilakukan oleh
mesin.
Upaya-upaya penghematan biaya dari proses produksi sampai pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan terjadi pada biaya tenaga kerja langsung, proses-proses lainnya tidak ada upaya
penghematan bahkan untuk proses pengepakan produk biayanya jauh lebih tinggi karena Perseroan
ingin produknya sampai ke tangan konsumen dalam keadaan fresh. Pada proses pemasaran, Sari Roti
membagi distribusi menjadi 3 golongan yaitu modern, tradisional, dan institusi. Tiap golongan
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing namun yang menguntungkan bagi Perseroan
pada golongan tradisional dan institusi tidak diperkenankan adanya retur kepada Perseroan bila
produk Perseroan tidak laku terjual sehingga biaya untuk retur dan pemusnahan produk yang tidak
laku terjual tidak ditanggung oleh Perseroan. Perseroan belum pernah melakukan PHK secara besar-
besaran karena Perseroan menganggap karyawan merupakan faktor yang penting untuk kelancaran
produksi perusahaan meskipun pernah ada mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan Perseroan,
namun Perseroan tidak sampai melakukan PHK.
BAB 3
ANALISA
1. Berdasarkan fakta yang ada, menurut kelompok kami cara – cara pengurangan biaya yang
selama ini telah dilakukan Perseroan sudah bersifat strategik. Perseroan melakukan
penghematan biaya pada proses produksi dengan mengandalkan tenaga mesin yang berasal dari
Jepang dan sudah terstandarisasi karena proses produksi Perseroan memakan waktu yang lama
dan tiap – tiap tahap pembuatannya juga harus benar – benar memenuhi standar yang telah
ditentukan sehingga hasil produksi Perseroan berkualitas. Maka dari itu jumlah tenaga kerja pun
dapat ditekan sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi biaya tenaga kerja seperti:
biaya gaji karyawan, asuransi karyawan,dll.
2. Program pengurangan biaya strategik yang kami usulkan adalah melakukan training kepada
karyawan secara intensif dan berkala. Training di sini dimaksudkan agar karyawan dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan yang dapat berimbuh pada ketidaksesuaian dengan
standarisasi yang kemudian menimbulkan pemborosan biaya misalnya karena kelalaian atau
kejenuhan seorang karyawan menaruh selai pada rotinya terlalu banyak atau terlalu sedikit,
memegang rotinya terlalu erat sehingga roti menjadi rusak dan tidak sesuai standar. Hal – hal
yang sepele ini jika dibiarkan dan tidak ditangani tentunya akan menimbulkan pemborosan
secara terus menerus yang berujung pada pembengkakan biaya. Maka dari itu perlu diperlukan
adanya training atau pelatihan secara berkala serta memperhatikan tingkat kejenuhan karyawan
agar karyawan dapat bekerja secara optimal dan professional dengan begitu persentase produk
yang tidak layak untuk dijual ke pasaran pun dapat diminimalisir sehingga pemborosan biaya
pun dapat ditekan.
LAPORAN KULIAH LAPANGAN
STRATEGIC COST REDUCTION
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, Tbk
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Lapangan Mata Kuliah Sistem Manajemen Biaya
Kelas E
Kelompok 5
1. Bonaventura C.T.P 110419110
2. Elisabeth Kartika U. 110419045
3. Yacinta Widia Putri S.110419043
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
JUNI 2014
DAFTAR PUSTAKA
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2014. Laporan Tahunan 2013 Sari Roti: A Strong Foundation. Tersedia : http://www.sariroti.com/0_repository/SR%20AR-2013%20final.pdf (03 Juni 2014)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2011. Tentang PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Tersedia : http://www.sariroti.com/content/tentang-pt-nippon-indosari-corpindo-tbk/ (03 Juni 2014)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2011. Visi Misi. Tersedia : http://www.sariroti.com/content/visi-misi-1/ (03 Juni 2014)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2011. White Bread. Tersedia : http://www.sariroti.com/products/bread-1/white-bread-1/ (03 Juni 2014)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2011. Sweet Bread. Tersedia : http://www.sariroti.com/products/bread-1/sweet-bread/ (03 Juni 2014)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2011. Cake. Tersedia : http://www.sariroti.com/products/bread-1/cakes/ (03 Juni 2014)