Nama: Susilowati
NIM : 138590026
BAB I
Pertanyaan untuk Bahan Diskusi
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan metodologi penelitian itu ?
2. Sebutkan secara terperinci beberapa tujuan dilakukannya kegiatan penelitian !
3. Apabila dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, jelaskan fungsi penting
dari suatu kegiatan penelitian !
4. Sebutkan tiga jenis sumber ilmu pengetahuan atau cara mencari kebenaran yang
sering anda temui di masyarakat ! Beri tanggapan menurut pendapat anda !
5. Sebutkan beberapa langkah penting dalam suatu kegiatan dengan pendekatan
ilmiah !
6. Termasuk sumber ilmu pengetahuan atau cara mencari kebenaran apakah tindakan
berikut ini ?
a. Mengakui kebenaran dari kepercayaan atau keyakinan masyarakat yang
diwariskan leluhur.
b. Mencari kebenaran dengan mencari nasihat orang yang lebih berpengalaman
atau yang berwenang.
7. Menurut pendapat anda metode apakah yang paling tepat dan memiliki tingkat
kebenaran yang relatif lebih tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ?
8. Ada berapa tinjauan dalam mengelompokkan jenis-jenis penelitian ? Sebutkan
beberapa sudut pandang itu ? Adakah sudut pandang lain yang dapat digunakan ?
Berapa macam penelitian ditinjau dari aspek metodenya ? Sebutkanlah masing-
masing dan jelaskan secara singkat !
9. Jelaskan, apakah metode kuantitatif dan metode kualitatif dapat digunakan secara
bersama dalam satu kegiatan penelitian ?
Jawaban !
1. Metodologi penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sadar dan
sistematis, direncanakan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan kehidupan
dan bermanfaat bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.
2. Tujuan penelitian, yaitu:
a. Mengembangkan dan menjelaskan
Penelitian dapat bertujuan untuk mengembangkan dan menjelaskan sesuatu.
b. Memperoleh informasi baru
Penelitian dapat bertujuan untuk mengungkapkan informasi atau data yang
masih baru menurut pandangan peneliti.
c. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol variabel
Penelitian dapat bertujuan untuk mencermati gejala-gejala yang terjadi dan
mentransfernya ke dalam bentuk data penelitian.
3. Fungsi penelitian, yaitu:
a. Menemukan sesuatu yang baru.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
c. Melakukan validasi terhadap teori lama.
d. Menemukan permasalahan penelitian.
e. Menambah khazanah pengembangan ilmu pengetahuan.
4. Sumber ilmu pengetahuan atau cara mencari kebenaran yang sering anda temui di
masyarakat, yaitu:
a. Melalui pengalaman
Seseorang bisa memiliki dan menguasai suatu ilmu pengetahuan melalui proses
mengalami, baik pengalaman secara individual maupun dalam hidup
bermasyarakat.
b. Melalui cara tradisi atau tenacity
Seseorang belajar menguasai suatu ilmu pengetahuan adalah menggunakan
metode tradisi yang berlaku dalam masyarakat. Orang tua memberikan bentuk
pengajaran kepada generasi yang lebih muda kadang dengan menggunakan cara-
cara tradisi.
c. Melalui metode otoritas.
Metode ini digunakan untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode
pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain adalah dengan
bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.
5. Pendekatan ilmiah mempunyai langkah-langkah antara lain:
a. Adanya permasalahan yang hendak dipecahkan.
b. Dinyatakan dalam bentuk pernyataanjawaban sementara atau hipotesis.
Dilakukan pengujian hipotesis menggunakan data yang diambil dari lapangan.
c. Menganalisis data yang ada. Melakukan pengamatan hasil hipotesis.
d. Mengambil kesimpulan.
6. a. Sumber ilmu pengetahuan melalui cara tradisi atau tenacity.
a. Sumber ilmu pengetahuan melalui pengalaman.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah.
8. Ada 5 aspek tinjauan dalam pengelompokan jenis-jenis penelitian, yaitu pemilihan
penelitian ditinjau dari aspek tujuan, pemilihan penelitian menurut aspek pendekatan
yang digunakan, pemilihan penelitian menurut metode, pemilihan penelitian
menurut bidang yang diteliti, pemilihan penelitian ditinjau dari jenis. Ada 7 macam
penelitian ditinjau dari aspek metodenya, yaitu:
a. Penelitian deskriptif
Penelitian jenis ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan berurutan
terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti
terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk
dalam penelitian.
b. Penelitian sejarah
Peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada
pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokoh-tokoh
masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk
objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan
peristiwa yang diteliti.
c. Penelitian survei
Penelitian ini biasanya tidak membatasi satu atau beberapa variabel. Peneliti
dapat menggunakan banyak variabel dan populasi yang luas sesuai dengan
tujuan penelitian yang hendak dicapai.
d. Penelitian korelasional
Penelitian ini berupaya untuk melihat apakah antara dua varriabel atau lebih
memiliki hubungan atau korelasi atau tidak.
e. Penelitian ex-post facto
Penelitian ini disebut penelitian ex-post facto karena penelitian ini berhubungan
dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan
terhadap variabel yang diteliti.
f. Penelitian eksperimen
Penelitian ini melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga
persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
Dalam penelitian neksperimen ini, peneliti juga harus membagi subjek yang
diteliti menjadi dua grup, yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan dan
kelompok kontrol yang tidak memperoleh perlakuan pada penelitian
eksperimen.
g. Penelitian kuasi eksperimen
Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati
eksperimen. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan
atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia, di mana mereka
tidak boleh dibedakan antara satu dengan yang lain seperti misalnya mendapat
perlakuan karena berstatus sebagai grup kontrol.
9. Ya, penelitian kualitatif maupun kuantitatif dapat dipadukan dalam suatu kegiatan
penelitian sesuai permasalahan yang dirumuskan.
BAB III
Pertanyaan untuk Bahan Diskusi
1. Pada pendahuluan diuraikan realisasi induktif kegiatan penelitian, dan bab tentang
studi kepustakaan merupakan realisasi konsep pemikiran deduktif. Jelaskan
pernyataan tersebut. Berikan ilustrasi atau contoh-contoh seperlunya !
2. Pilihlah salah satu variabel penelitian terkait dengan bidang pendidikan (boleh
variabel bebas maupun variabel terikat), selanjutnya susunlah sebuah kajian teori
terkait dengan variabel tersebut, paling sedikit dua lembar HVS ukuran A4 !
3. Susunlah sebuah daftar pustaka dari karya Anda yang sudah Anda selesaikan pada
soal butir 2 tersebut !
4. Jelaskan fungsi studi kepustakaan bagi seorang peneliti sebelum melakukan
pengambilan data di lapangan !
5. Secara khusus sebutkan kegunaan studi kepustakaan dalam menyusun hipotesis
penelitian !
6. Sebutkan alternatif sumber informasi yang perlu diperhatikan peneliti dalam
melakukan kajian pustaka !
7. Menurut Anda bagaimanakah cara yang tepat untuk mengatur informasi maupun
materi-materi yang bervariasi dan berasal dari berbagai macam sumber, agar Anda
dapat terbantu dalam menyusu kajian kepustakaan ?
8. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan kajian kepustakaan !
Jawaban !
1. Konsep pemikiran deduktik dan induktif sama-sama diperlukan dalam penelitian.
Cara berfikir deduktif ialah suatu bentuk pendekatan pemikiran yang mengutamakan
langkah awal dari pengetahuan umum yang telah diverifikasikan yang kemudian
akan memperoleh bentuk kesimpulan yang sifatnya lebih spesifik. Sedangkan cara
berfikir induktif merupakan pola pendekatan yang berasal dari hal yang sifatnya
spesifik dan realitas sebagai langkah awal, kemuduan menuju pola cakupan yang
lebih umum atau luas untuk kemudian mencapai bentuk kesimpulan.
2. BOLA VOLI
TEKNIK DASAR BOLA VOLI
1. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing
a. Passing Bawah
Cara pelaksanaannya :
Pemain melakukan sikap siap.
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat
sudut 45º dengan badan.
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º
menjadi 45º.
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah
yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak
boleh melewati bahu.
Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing bawah :
Pass Bawah dua Tangan
Pass Bawah Satu Tangan
Pass Bawah Bergulir Kesamping
Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
Pass Bawah Meluncur Kedepan
b. Passing Atas
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan
lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan
dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
Pemain melakukan sikap siap.
Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan
menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan
ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan
kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus
keatas.
Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing atas :
Pass Atas Normal
Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
Pass Atas Bergulir Kesamping
Pass Atas Meloncat
2. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis
a. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri
dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi
pemain tangan kiri sebaliknya). Bola dilempar rendah keatas , berat badan
bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan
kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan. Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka,
pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki
yang dibelakang kedepan.
Macam-macam Underhand Service
Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
b. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak
ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri
menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola. Bola
dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala
dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah
belakang. Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada
sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan,
lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak. Bola dipukul dan
diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang
lainnya.
Macam-macam Overhead Service
Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
c. Floating Service
Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul
ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum
melempar bola. Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak,
pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan
bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul
disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan.
Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang
dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun
kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan
kedua lutut ditekuk sedikit. Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola
dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul
dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan
tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap
net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Kontak dengan bola
singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar
sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan
sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang
satunya.
d. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan
kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server
yang dapat mengacaukan irama permainan lawan. Keuntungan menggunakan
jump serve adalah :
Dapat menjatuhkan mental lawan
Mempersulit lawan untuk membangun serangan
Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat
dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi,
server meloncat dan memukul bola.
Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti
gerakan spike, tidak terpatah-patah.
3. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat,
Memukul Bola dan Mendarat.
a. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu
(tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu
langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2
sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan
berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
b. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan
salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan
sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang
atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º,
badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada
kaki yang didepan.
c. Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik
keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan
serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan
loncatan vertikal.
d. Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan
terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi
mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola
bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak
tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat
gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh
membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak
memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan
saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat
turun kelantai.
e. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk
meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak
kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat
mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Macam-macam Smash.
a. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan,
bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
b. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak
perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu
pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka
secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan
gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
c. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan
secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum
bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang
akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan
menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan
secepatnya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya.
Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
d. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah
luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah
paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan
ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul
secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.
e. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat
meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat
pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan
pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang
berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan
seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah
bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan .
Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat
cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola
bergerak dengan cepat dan tajam.
f. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan
smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan
disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan
gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat
lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
g. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul
yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh
menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja
jatuh didalam garis serang.
h. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik
dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan
menolak dengan kaki kiri.
i. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali
gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa
tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan
melakukan serangan.
j. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda.
Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping
sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
3. http://filebook.googlecode.com/files/makalah%20bola%20voli.doc.
4. Untuk menentukan topik penelitian dan menetapkan rumusan masalah, sebelum
terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
5. Kegunaannya yaitu mencari dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh dan
membangun landasan teori, kerangka berfikir, serta menentukan dugaan sementara
atau hipotesis penelitian, sehingga peneliti dapat mengerti, melokasikan,
mengorganisasikan, dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.
6. Jurnal penelitian, laporan hasil penelitian, abstrak, narasumber, buku, surat kabar,
majalah ilmiah, internet.
7. Langkah-langkah:
a. Mulai dengan hasil penelitianyang secara sekuensi diperhatikan dari yang
paling relevan.
b. Membaca abstrak setiap penelitian yang relevan terlebih dahulu untuk
membrikan penilaian apakah permasalahan yang dibahas sesuai dengan yang
ingin dipecahkan dalam penelitian.
c. Mencatat bagian-bagian penting yang relevan dengan permasalahan penelitian.
d. Lakukan pencatatan, pengutipan, atau penyalinan informasi dan susunlah secara
sistematis sehingga peneliti dengan mudah dapat mencari kembali jika sewaktu-
waktu diperlukan.
e. Atur kartu tersebut menurut abjad, menurut variabel yang diteliti, atau katalog
yang dibuat sesuai dengan minat peneliti.
f. Untuk membantu agar peneliti dengan mudah mencari dan mengatur kartu yang
dibuat, hendaknya peneliti membuat satu substansi kutiap untuk setiap kartu.
g. Untuk menghindari penjiplakan, pastikan bahwa isi acuan tersebut dikutip
secara langsung, diringkas, atau diuraikan dengan menggunakan bahasa sendiri.
8. Syarat dalam penyusunan kajian pustaka adalah kemampuan menulis dan merangkai
ide yang hendak dituangkan dalam kajian pustaka dengan inti permasalahan dan
sumber-sumber yang betul-betul relevan.
BAB V
Pertanyaan untuk Bahan Diskusi
1. Rumuskan pengertian populasi dengan bahasa Anda sendiri ! Jelaskan
pengklasifikasian populasi dengan beberapa tinjauan !
2. Jelaskan kaitan antara tempat penelitian dengan populasi penelitian !
3. Apakah yang dimaksud dengan sampel penelitian ? Persyaratan apakah yang perlu
ada pada sampel ?
4. Menurut Anda, bagaimanakah ciri-ciri sampel yang ideal digunakan dalam suatu
penelitian ?
5. Sebutkan dua jenis cara yang dapat digunakan dalam penentuan jumlah sampel
penelitian ! Jelaskan masing-masing cara tersebut !
6. Jelaskan secara singkat teknik sampling probabilitas dan teknik sampling non-
probabilitas, sebagaimana yang telah dipaparkan dalam bab ini ! Dikaitkan dengan
metode yang digunakan dalam pengambilan, pengolahan, dan analisis data suatu
penelitian, apa perbedaan prinsip dari kedua teknik tersebut ?
7. Menurut Anda, teknik sampling jenis apa yang paling sering atau populer digunakan
dalam penelitian ?
8. Sebutkan teknik-teknik penentuan jumlah anggota sampel !
Jawaban !
1. Populasi adalah keseluruhan objek, makhluk hidup atau mati, peristiwa, atau objek
lainnya yang didefinisikan secara jelas sesuai variabel-variabel yang diteliti dan
menjadi sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian. Ditinjau dari keragamannya
populasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu populasi heterogen dan populasi
homogen. Ditinjau dari jumlah anggotanya populasi dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu pupolasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
2. Lokasi di mana sampel berada disebut dengan tempat penelitian. Sampel adalah
sebagian dari populasi. Sehingga populasi terdapat di tempat penelitian.
3. Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data atau
informasi peneliti. Persyaratan yang perlu ada pada sampel adalah jumlah sampel
tercukupi dan anggota sampel harus mewakili atau merupakan representasi dari
seluruh anggota populasi.
4. Ciri-ciri sampel yang ideal yaitu jumlah sampel tercukupi dan anggota sampel harus
mewakili seluruh anggota populasi.
5. Cara penentuan jumlah sampel:
a. Menggunakan cara proporsi
n ≥ pq (Z1/2α)² α
Keterangan: n = jumlah anggota sampel minimal
p = proporsi kelompok pertama
q = proporsi kelompok kedua = (1-p)
α = taraf signifikan
Z1/2α = nilai Z tabel
b. Menggunakan cara ketelitian estimasi
Rumus untuk ketelitian estimasi
n = ( sSEx)²
Keterangan: n = banyaknya sampel
s = standart deviasi (diketahui)
SEx = standart error
Rumus untuk confidensi interval
W = 2Z ½α ( σ√n)
Keterangan: W = interval estimasi
Z½α = standart skor tertentu (sesuai tabel)
σ = simpangan baku populasi
n = banyaknya anggota sampel
6. a) Teknik sampling probabilitas, meliputi
Teknik acak : pengambilan anggota-anggota sampel yang dilakukan dengan
cara mengacak individu-individu anggota populasi.
Teknik stratifikasi : jika kondisi populasi yang akan menjadi target
generalisasi hasil-hasil penelitian terdiri dari beberapa lapisan atau kelompok
individu dengan karakteristik yang bertingkat-tingkat, dan sesuai variabel
yang kita teliti mengharuskan setiap lapisan atau tingkatan harus ada yang
mewakili sebagai sampel.
Teknik klaster : memilih sampel bukan didasarkan pada individu, tetapi lebih
didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara
alamiah sudah terbentuk dan kemungkinan kecil untuk dipisah-pisah atau
dipecah-pecah.
Teknik sistematis : dilakukan dengan mengurutkan secara sebarang tiap-tiap
anggota populasi dan memberinya label nomor.
b) Teknik sampling non-probabilitas, meliputi
Teknik kebetulan (accidental) : apabila peneliti merencanakan suatu
penelitian tertentu yang dalam pelaksanaan pengambilan datanya
memungkinkan bertemu secara kebetulan dengan anggota-anggota sampel.
Teknik bertujuan (purposive) : dilakukan apabila peneliti merasa perlu
menentukan subjek penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.
Teknik kuota (quota) : setelah mencermati karakteristik populasi, peneliti
lebih leluasa untuk menentukan sampel sesuai jumlah yang diinginkan, dan
tidak perlu menghiraukan dari mana asalnya, maka dalam menentukan
anggota-anggota sampel peneliti dapat menggunakan teknik kuota.
Teknik info berantai (snowball) : peneliti menentukan seseorang untuk
menjadi anggota sampel, selanjutkan orang tersebut diminta untuk
menginformasikan atau mengajak orang lain untuk menjadi responden atau
anggota sampel.
Perbedaan prinsip dari kedua teknik tersebut, yaitu penelitian yang menggunakan
metode kuantitatif meminta kehadiran sampel yang diambil dengan teknik
probabilitas dari pada non-probabilitas, sebaliknya penelitian dengan metode
kualitatif tidak banyak menuntut kehadiran sampel dengan teknik probabilitas.
7. Teknik sampling probabilitas yang sering digunakan dalam penelitian.
8. Menggunakan cara proporsi dan cara ketelitian estimasi.