TEORI DASAR EKONOMI
LINGKUNGAN
Imelda, S.E., M.S.E.
EKONOMI SDA DAN LINGKUNGAN
Teori dasar Teori Ekonomi Mikro : Teori Produksi isoquant curve Teori Konsumsi indifference curve Teori Kesejahteraan
Organisasi/pranata sosialEkonomi-Ekologi
Sistem alam
Sebagai Bahan baku
limbah
Hukum ekonomi
supply demand
alam
Kelembagaan-Aturan-Penyelarasan hubungan-Kesadaran-Kepedulian
Pengelolaan/management
INTERAKSI ANTARA SISTEM EKONOMI, SISTEM ALAM & SISTEM SOSIAL
TEORI PRODUKSI
Y = f (BM, TK) Y + L = BM L = Bm – Y
Y : jumlah hasil produksi BM : jumlah faktor produksi bahan mentah TK : jumlah tenaga kerja yang dipergunakan L : Limbah buangan
BM < Y0 = Limbah Negatif BM > Y0 = Produksi Y0
BM = Y0 : Relevan untuk kemungkinan produksi (Isoquant Kanan)
Pasar Persaingan Sempurna, MAKSIMISASI KEUNTUNGAN : PY . MP BM = PBM dan PY . MP TK = PTK
BM0 dan TK0 : Jumlah faktor produksi BM dan TK yang menghasilkan produk yang memaksimumkan keuntungan
BM0 dan TK0 : Kombinasi BM dan TK yang menghasilkan biaya paling minimum dan menghasilkan Y0
Y + L = BM L = BM – Y
PTK makin tinggi relatif terhadap PBM: Isocost makin datar dan BM semakin besar untuk
memproduksi Y. Makin banyak BM, sedang Y Tetap, makin
besar L “Jadi bila bahan mentah relatif murah
dibandingkan faktor produksi lain, maka makin banyak pula faktor produksi bahan mentah yang dimanfaatkan untuk memproduksi suatu volume produksi tertentu sehingga limbah buangan pun makin besar”
Hal-hal yang menyebabkan bahan mentah langka atau mahal dibandingkan dengan faktor produksi lainnya mendorong perusahaan mengurangi limbah
KURVA PERMINTAAN TERHADAP BAHAN MENTAH
BM dan TK = f (PBM, PTK, PY) Bila PBM turun baik BM dan Y naik, Apakah L naik atau turun ???
Biasanya bila PBM turun BM dan Y naik, sehingga L naik bila PBM lebih murah daripada harga faktor produksi lainnya.
Teori konsumsi
Konsumen mengkonsumsi barang dan jasa (membeli barang dan ditambahkan pada milik rumah tangga atau digunakan dan kemudian dibuang ke dalam lingkungan dalam bentuk buangan/limbah secara langsung dan tidak langsung)
U = U (Y1, Y2) P1 . Y1 + P2 . Y2 = I MRS (Y1, Y2) = -P1/P2
MRS : marginal rate of substitution (lereng/slope indifference curve
Teori Konsumsi
Y1 = g1 (H1, H2, I) Y2 = g2 (H1, H2, I)
Y1 : jumlah barang yang dibeli termasuk jumlah limbah buangan
Y2 : jasa tanpa buangan
Y01 = Y1 + L1
L1 = g1 (H1, H2, I)
Teori Konsumsi
Jika konsumen menanggung biaya limbah/buangan (tarif, pajak). Maka P01 = P1 + PL (Biaya Limbah)
Indifference Curve menjadi lebih rendah dan tidak berada pada titik singgung antara budget line dan indifference curve.
(P1 + PL) Y1 + P2 Y2 = Idan MRS (Y1, Y2) = -(P1 + PL) / P2
TEORI KESEJAHTERAAN: EDGEWORTH BOX DIAGRAM ANALYSIS,
Menganalisis program-program perlindungan lingkungan
Berhubungan dengan penilaian kegiatan sistem perekonomian
ASUMSI Pedoman = Value Judgement atau penilaian
subyektif terhadap nilai-nilai (keberhasilan sistem ekonomi dinilai dari kemampuan memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia)
Kebutuhan dan keinginan produksi dan konsumsi
Konsumsi : Pilihan, Kegunaan menjadi ukuran Produksi: Penilaian (Upah, kondisi kerja) Individu menilai kebutuhan dan keinginan
(Menilai tinggi atau rendah atas lingkungan) Pemerintah (Campur tangan pemerintah)
SISTEM EKONOMI DAPAT MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN
Efisiensi Sosial : suatu keadaan dimana pasar berperan sedemikian rupa sehingga perilaku maksimalisasi para individu mengarah ke pemanfaatan sumberdaya dengan efisien secara sosial.
Efisien secara sosial, “bila tidak akan ada alokasi (kembali) yang dapat memperbaiki kesejahteraan seseorang atau lebih tanpa memperburuk kesejahteraan orang lain”
Kesamarataan sistem ekonomi: bila penghasilan atau kekayaan dibagi atau didistribusikan secara adil.
SYARAT EFISIENSI ALOKASI SECARA SOSIAL
MRSA (Y1A, Y2A) = MRSB (Y1B, Y2B) = - P1/P2
Alokasi ini adil ???
Belum tentu perbedaan distribusi penghasilan dan daya beli sebagai akibat dari hasil alokasi sosial
Fungsi Produksi : Y1 = f1 (TK1, BM1) dan Y2 = f2 (TK2, BM2)
MODEL EFISIENSI HASIL PRODUKSI
Alokasi TK dan BM efisien secara sosial “tidak ada kemungkinan alokasi kembali yang menaikkan hasil produksi yang satu tanpa mengurangi hasil produksi yang lain.
2
2
1
1
TLK
BM
TK
BM
MP
MP
MP
MP
MODEL EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI
MPBM1 . P1 = PBM ; MPTK1 . P1 = PTK
MPBM2 . P2 = PBM ; MPTK2 . P2 = PTK
2
2
1
1
TK
BM
TK
BM
TK
BM
MP
MP
P
P
MP
MP
MODEL EFESIENSI SOSIAL
11
1 TK
TK
BM
BM
MP
PP
MP
MP
Maksimisasi keuntungan perusahaan : perusahaan menggunakan jumlah faktor produksisedemikian rupa sehingga kenaikkan biaya marginal hasil produksi sama, apapun faktor produksinya.
P = MC (Maksimisasi Keuntungan, Pasar Persaingan Sempurna; Implikasi dari kondisi produksi efisien secara sosial)
Pencemaran (eksternalitas negatif)
inefisiensi ekonomi = external diseconomies
eksternalitas
defenisi
suatu dampak (positif atau negatif) dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain (Fauzi, 2004)
Ekternalitas terjadi ketika kegiatan konsumsi atau produksi dari suatu individu atau perusahaan mempunyai dampak terhadap individu atau perusahaan lain (Mueller dalam Yakin , 2004)
ekternalitas dapat terjadi dari interaksi agen ekonomi
Efek atau dampak satu produsen kepada produsen lain.
Dampak atau efek dari kegiatan produksi terhadap konsumen
Dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen laiinya
Dampak atau efek konsumen terhadap produsen
Tipelogi eksternalitas
Eksternalitas
Eksternalitas produksi yang positifdan negaif
Eksternalitas konsumsi yang positif dan negatif
PrivatPecuniaryTeknologi
Eksternalitas Konsumsi Timbul akibat perubahan harga input dan output dalam kegiatan ekonomi
Publik
Eksternalitas yang bersifat bilateral
Eksternalitas Produksi
Barang public konsumsi tanpa pembayaran yang tepat
Hak Pemilikan, Pengeloalaan Sumber Daya Alam dan Ekternalitas
Hak kepemilikan atau status penguasaan sumber daya (Property right) menentukan alokasi sumber daya yang efisien (efficient resouces allocation).
Empat Karakteristik Property Right
1) Universal (universality), 2) Eksklusivitas (exclusivity), 3) Bias dipindah tangankan (transferability)4) Bisa dipertahankan (enforceability).
Property right yang merupakan seragkaian hak yang menggambarkan tentang hak milik (owners right), keistimewaan (privileges), dan pembatasan-pembatasan dalam penggunaan sumber daya (Yakin, 2004).
penyebab timbulnya ekternalitas
1.Keberadaan barang public
Ciri utama barang publik adalah merupakan konsumsi umum yang ditawarkan secara bersama (joint supply) dan tidak bersaing dalam mengkonsumsinya (non rivaly in consumption). Contoh udara segar, pemandangan, air bersih. Karena sifatnya yang demikian maka barang public dimanfaatkan secara berlebihan dan konsumen tak ada tanggung jawab untuk merawatnya.
penyebab timbulnya ekternalitas
Sumber daya bersama (common resources)
Keberadaan penggunaan sumber daya common recouces/common property tidak memenuhi prinsip pemilikan sumber daya yang bisa mendorong keaarah alokasi yang efisien, karena pihak yang memanfaatkannya terkadang tidak memiliki kendali dan tanggung jawab yang jelas.
Dengan demikian akan terjadi degradasi sumberadaya sebagaimana the tragedy of commons yang ditulis Hardin tahun 1968. Contoh tersebut merupakan common property yang bersifat open acces. Bentuk lain dari common property adanya akses terbatas dimana masyarakat local memiliki aturan sendiri dalam ekploitasi sumber daya. Bentuk kepemilikan bersama dengan akses terbatas memungkinkan penggunaan sumber daya secara lebih efisien dibandingkan dengan ekses terbuka.
Ketidaksempurnaan pasar
Ketidak semurnaan pasar (praktek monopoli dan kartel dikalangan bisnis). Monopoli menjadikan harga produk akhir ditentukan oleh produsen yang diberi hak untuk mengelolah sumber daya tersebut. Barang publik, ekternalitas dan kegagalan pasar adalah suatu mata rantai yang sering timbul dalam pengelolaan sumber daya alam.
penyebab timbulnya ekternalitas
Kegagalan pemerintah
Kegagalan pemerintah bayak disebabkan oleh tarikan kepentingan pemerintah dengan kelompok tertentu yang memanfaatkan pemerintah untuk mecari keuntungan (rent seeking).
PENYEBAB TIMBULNYA EKTERNALITAS
Respon Terhadap Ekternalitas
hak kepemilikan, internalisasi dan pemberlakuan pajak.
Pemberian kepemilikan akan meningkatkan manfaat dari pertukaran disamping itu dengan diketahui pemiliknya maka diketahui yang menyebabkan ekternalitas sehingga dapat diketahui yang melakukan ekternalitas.
RESPON TERHADAP EKTERNALITAS Internalisasi dalam mengatasi masalah
ekternalitas maksudnya adalah dengan menyatukan proses pengambilan keputusan dalam suatu unit usaha.
Memasukkan nilai kerugian sosial akibat ekternalitas merupakan upaya dalam perhitungan fungsi keuntungan dan biaya dari kegiatan ekonomi berati menginternalakan ekternalitas tersebut sebagai biaya produksi yang akan mengurangi keuntungan usaha.
RESPON TERHADAP EKTERNALITAS Instrumen pajak digunakan sebagai
kompensasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan dalam suatu kegiatan ekonomi.
Pengenaan pajak berarti adanya biaya yang harus dikeluarkan sebagai konpensasi atas kerusakan lingkungan.
Pajak yang keluarkan setidaknya harus dapat kembali digunakan untuk recovery lingkungan yang rusak dan kompensasi social bagi masyarakat setempat.
P = MC : Keuntungan Maksimum (PPS) P1 = MR : Permintaan yang dihadapi produsen Produsen menanggung biaya faktor produksi;
Biaya Pribadi Marjinal (BPM) Biaya Sosial : biaya eksternal (biaya untuk
menanggung kerusakan karena polusi/pencemaran) yang dimasukkan dalam perhitungan biaya/harga hasil produksi; Biaya Sosial Marjinal (BSM)
Terjadinya external diseconomies tidak menjamin tercapainya kesejahteraan yang tinggi bagi masyarakat (menghalangi tercapainya kesejahteraan)
Biaya Marginal Pribadi (BMP) = Biaya Marginal Produksi
Permintaan
Biaya marginal sosial (BMS)= BMP + Biaya eksternalitas
Q2 Q1
P2
P1
H
Q0
MR
35
MONETARY MEASURE OF UTILITY CHANGES
Recall our microeconomics theory says:
B(x)*
C(x)*
Benefit & Cost
B(x)
C(x)
c(x)d
e
X* Quantity (X)
The distance between point d to point e is the net benefit
36
B(x)*
C(x)*
Benefit & CostB(x)
C(x)c(x)d
e
X* Quantity (X)
The distance between point d to point e is the net benefit
Net Benefit
NB
X* Quantity (X)
37
Net Benefit
Px
X* Quantity (X)
Cs
Ps
Dx = MBx
Sx = MCx
Manfaat sosial marginal
Biaya sosial marginal
D
olar
per
uni
t
Kualitas udara B
agus
Buruk
A A’
a
b
c
0
Analisa Biaya Manfaat
MSM = BSM
Manfaat sosial marginal
Biaya sosial marginal (MSC)
D
olar
per
uni
t
Kualitas udara A A’
MSC’
0
(a) Peningkatan manfaat kualitas udara
Biaya sosial marginal
D
olar
per
uni
t
Kualitas udara A A’
Manfaat sosial marginal (MSB)
MSB’
0 (b) Peningkatan manfaat kualitas udara
Eksternalitas negatif mengakibatkan alokasi sumber daya tidak mencapai efisiensi maksimum dan menimbulkan ketidakadilan dalam masyarakat
Solusi eksternalitas negatif, salah satunya dengan menginternalisasikan biaya eksternal
INTERNALISASI BIAYA EKSTERNAL
Ekonomi Lingkungan (Bab 7. ), P
rof. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com., M.A., Ph.D.
INTERNALISASI BIAYA EKSTERNAL
Pertukaran hak pencemaran melalui pasar (sulit dilakukan, kecuali antara dua pihak dengan konsultasi, negosiasi, mediasi, arbitrasi)
Campur Tangan Pemerintah Pajak pencemaran, retribusi, tarif, subsidi,
effluent charges Kesulitan dalam penentuan besarnya pajak atas
kerusakan lingkungan